Disampaikan dalam kegiatan Penyebaran Informasi di Aula Kelurahan Rinbesi, Atambua, Kabupaten Belu pada 19 Maret 2015. Slide tentang Obat Tradisional masih memanfaatkan materi yang sudah ada sebelumnya; but, don't worry, masih tetap relevan kok. Silakan dimanfaatkan sebaik-baiknya. ^,^
Penyebaran Informasi Tentang Obat dan Obat Tradisional
1. BADAN POM
Penyebaran Informasi
Tentang Obat
dan ObatTradisional
Penyebaran Informasi
Tentang Obat
dan ObatTradisional
Mahyuddin, S.Farm.,Apt.
Seksi Sertifikasi dan Layanan Informasi Konsumen Balai POM di Kupang
3. Cerdas Menggunakan Obat
Obat
Ethical
hanya di
apotek,
dengan resep
dokter
Obat
Bebas
boleh dijual
di semua
outlet
K
Obat
Ethical
hanya di
apotek,
dengan resep
dokter
Obat Bebas
Terbatas
di toko obat
berijin
& apotek
Obat
Bebas
boleh dijual
di semua
outlet
4. Perhatikan penandaan
pada kemasan obat
Tips Memilih Obat (1)
Perhatikan penandaan
pada kemasan obat
Periksa kualitas kemasan
dan fisik produk obat
Periksa nama dan alamat
produsen, harus jelas
Lihat dan teliti tanggal
kedaluwarsa
5. Tips Memilih Obat (2)
Obat Ethical
hanya di apotek,
dengan resep
dokter
K
Belilah hanya di apotek berdasarkan resep dari dokter
untuk obat dengan resep dokter (ethical)
Bacalah indikasi, aturan pakai, peringatan,
serta semua informasi yang tercantum pada kemasan
Tanyakan informasi obat lebih lanjut kepada Apoteker
K
6. - Simpan di tempat sejuk dan kering- Simpan di tempat sejuk dan kering
- Jauhkan dari jangkauan anak-anak
- Jangan campur obat berbeda dalam satu wadah
- Jangan mengganti kemasan botol ke botol lain
- Pisahkan penyimpanan obat minum dari obat lain
7. -Telah lewat tanggal kedaluwarsa
- Label pada obat tak terbaca lagi- Label pada obat tak terbaca lagi
-Warna atau penampakannya sudah berubah
- Cairan yang jernih sudah menjadi keruh
- Antibiotik berbentuk sirup kering yang telah dilarutkan
digunakan teratur; melewati seminggu, jangan gunakan!
8. • Tak memenuhi persyaratan baku
• Bahan aktif (berkhasiat)
tak sesuai penggunaan produk
• Bahan aktif di bawah standar
(substandar)
• Tidak mengandung bahan aktif
sama sekali
• Tak memenuhi persyaratan baku
• Bahan aktif (berkhasiat)
tak sesuai penggunaan produk
• Bahan aktif di bawah standar
(substandar)
• Tidak mengandung bahan aktif
sama sekali
HATI–HATI!
SERING KALI OBAT PALSU DIKEMAS
YANG SANGAT MIRIP DENGAN ASLINYA
10. -Tidak efektif untuk pengobatan
- Penyakit tak sembuh, malah dapat berakibat fatal
-Tidak aman karena mutu tak terjamin
- Memberikan kerugian finansial
Risiko Obat Palsu
11.
12. • Napza: Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif
• Naza: Narkotika dan Zat Adiktif
• Narkoba: Narkotika dan Bahan berbahaya
Narkotika dan psikotropika perlu untuk pengobatan.
Namun, timbul ketergantungan bila disalahgunakan.
• Napza: Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif
• Naza: Narkotika dan Zat Adiktif
• Narkoba: Narkotika dan Bahan berbahaya
Narkotika dan psikotropika perlu untuk pengobatan.
Namun, timbul ketergantungan bila disalahgunakan.
13. A. NARKOTIKA
Zat atau obat berasal dari tanaman atau bukan tanaman,
baik sintetis maupun semisintetis,
yang dapat menyebabkan penurunan
atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai menghilangkan nyeri,
dan dapat menimbulkan ketergantungan.
Zat atau obat berasal dari tanaman atau bukan tanaman,
baik sintetis maupun semisintetis,
yang dapat menyebabkan penurunan
atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai menghilangkan nyeri,
dan dapat menimbulkan ketergantungan.
14. PENGGOLONGAN UU No. 22/1997 tentang Narkotika
Misalnya heroin, kokain, dan ganjaGolongan I
• hanya untuk pengembangan ilmu pengetahuan, tidak untuk terapi,
berpotensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan.
Misalnya morfin dan petidinGolongan II Misalnya morfin dan petidinGolongan II
• berkhasiat untuk pengobatan, digunakan dalam terapi dan atau
pengembangan ilmu pengetahuan, potensi ketergantungan tinggi.
Misalnya kodein dan etil morfinGolongan III
• berkhasiat untuk pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi
dan atau untuk pengembangan ilmu pengetahuan, berpotensi
ketergantungan ringan.
15. B. PSIKOTROPIKA
Zat atau obat baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika,
yang berkhasiat psikoaktif
melalui pengaruh selektif pada sistem saraf pusat
yang menyebabkan perubahan aktivitas mental dan perilaku
Zat atau obat baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika,
yang berkhasiat psikoaktif
melalui pengaruh selektif pada sistem saraf pusat
yang menyebabkan perubahan aktivitas mental dan perilaku
16. PENGGOLONGAN UU No. 5/1997 tentang Psikotropika
Misalnya ekstasi dan LSD (lisergic acid diethylamide)Golongan I
• hanya digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan, tidak digunakan dalam
terapi, serta berpotensi ketergantungan amat kuat.
Misalnya fensiklidin, sekobarbital, dan metakualonGolongan II
• berkhasiat untuk pengobatan, digunakan dalam terapi, dan atau untuk ilmu
pengetahuan, berpotensi ketergantungan kuat.
• berkhasiat untuk pengobatan, digunakan dalam terapi, dan atau untuk ilmu
pengetahuan, berpotensi ketergantungan kuat.
Misalnya fenobarbital dan flunitrazepamGolongan III
• berkhasiat untuk pengobatan, banyak digunakan dalam terapi dan atau untuk
ilmu pengetahuan, berpotensi ketergantungan rendah.
Misalnya diazepam dan klordiazepoksidGolongan IV
• berkhasiat untuk pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi dan
atau ilmu pengetahuan serta mempunyai berpotensi ketergantungan ringan.
17. C. ZAT ADIKTIF
Bahan lain bukan narkotika/psikotropika
yang dapat menimbulkan ketergantungan
- Minuman keras/beralkohol :
1. Gol.A : 1-5% (Bir, Greensand)
2. Gol. B (Martini)
3. Gol. C (Whisky, Brandy)
-Volatile solvent/inhalan
- Bentuk cair/mudah menguap: Thinner, Aceton, Aica Aibon,
Bensin, Castol, Lem UHU
Bahan lain bukan narkotika/psikotropika
yang dapat menimbulkan ketergantungan
- Minuman keras/beralkohol :
1. Gol.A : 1-5% (Bir, Greensand)
2. Gol. B (Martini)
3. Gol. C (Whisky, Brandy)
-Volatile solvent/inhalan
- Bentuk cair/mudah menguap: Thinner, Aceton, Aica Aibon,
Bensin, Castol, Lem UHU
18. AKIBAT
PENYALAHGUNAAN NAPZA
1. Habituasi/ketergantungan secara psikis1. Habituasi/ketergantungan secara psikis
2. Ketergantungan secara fisik2. Ketergantungan secara fisik
3. Gejala putus obat3. Gejala putus obat
4.Toleransi4.Toleransi
25. Tips Menggunakan ObatTradisional
§ Konsultasi dan periksa kondisi sebelum memakai
obat tradisional, terutama bagi ibu hamil, menyusui,
dan penderita penyakit kronis, semisal hipertensi,
diabetes, dll
§ Gunakan obat tradisional beregistrasi
§ Perhatikan label dan kemasan
§ Baca petunjuk penggunaan
§ Konsultasi dan periksa kondisi sebelum memakai
obat tradisional, terutama bagi ibu hamil, menyusui,
dan penderita penyakit kronis, semisal hipertensi,
diabetes, dll
§ Gunakan obat tradisional beregistrasi
§ Perhatikan label dan kemasan
§ Baca petunjuk penggunaan
26. § Pastikan kemasan tidak rusak
§ Jika menggunakan obat konvensional,
berikan tenggang waktu sekitar 2-3 jam
sebelum mengonsumsi obat tradisional
§ Simpan obat tradisional di tempat sejuk,
kering, dan terlindung dari sinar matahari
secara langsung
Tips Menggunakan ObatTradisional
§ Pastikan kemasan tidak rusak
§ Jika menggunakan obat konvensional,
berikan tenggang waktu sekitar 2-3 jam
sebelum mengonsumsi obat tradisional
§ Simpan obat tradisional di tempat sejuk,
kering, dan terlindung dari sinar matahari
secara langsung
27. Obat Tradisional
Tak Boleh Mengandung
Bahan Kimia Obat
§ Obat tradisional secara umum
tidaklah memberikan efek instan
§ Jangan mengonsumsi obat tradisional
yang dilarang beredar oleh Badan POM