Fleet deployment problem merupakan masalah utama dalam perencanaan pelayaran yang berakibat fatal bagi bisnis pelayaran. Solusi yang diusulkan adalah mempertimbangkan masalah saat perencanaan agar perusahaan pelayaran dapat menjadi lebih baik.
2. MENENTUKAN BIAYA EKSPEDISI KARGO DALAM BISNIS PELAYARAN
Menentukan biaya jasa kirim
kargo di dalam bisnis pelayaran
1. Meliputi jarak antar mitra dagang
2. Jenis dan nilai barang yang akan
diangkut untuk mengetahui secara
detail
3. Persaingan antar penyedia jasa
pengangkutan untuk membuat harga
seefisien mungkin
4. Menentukan standarisasi harga
untuk rute pelayaran dan jenis barang
Client
Mengajukan
permintaan
pengiriman barang
Client
Negoisasi
Harga
Proses pengiriman bisa
dilaksanakan setelah kedua
belah pihak setuju
Source : 4.2 Reading_Maritime transport chain choice by carriers, ports and shippers
https://www.maersk.com/
3. PENENTUAN PELABUHAN OLEH PERUSAHAAN PELAYARAN DAN PENGIRIM BARANG
Berdasarkan artikel yang saya baca penentu pilihan pelabuhan oleh pengirim
diharapkan memengaruhi biaya logistik pengirim. Misalnya, semakin sedikit
jarak antara lokasi pengirim dan lokasi pelabuhan dalam rantai transportasi
laut, semakin sedikit biaya logistik kargo pengirim.
Penetuan Pelabuhan oleh pengirim meliputi :
1. Jarak antara lokasi eksportir atau importir dan lokasi pelabuhan
2. Harga pelabuhan
3. Kualitas layanan pelabuhan
4. Frekuensi pelabuhan kehilangan dan kerusakan kargo
5. Efisiensi pelabuhan
6. Infrastruktur atau ketersediaan alat di Pelabuhan
7. Layanan informasi pelabuhan
8. Ukuran atau jenis barang yang dikirim
Setelah terjadi persetujuan
lokasi Pelabuhan antara pihak
pengirim dan jasa ekspedisi
maka proses pengiriman bisa
langsung dilakukan dan
menguntungkan bagi kedua
belah pihak.
Source : 4.2. Reading_Maritime transport chain choice by carriers, ports and shippersm
https://www.efficy.com/
Penentu pilihan pelabuhan oleh perusahaan pelayaran juga merupakan
penentu pilihan rantai transportasi laut oleh perusahaan pelayaran
tersbut. Semakin besar volume kargo pelabuhan dari suatu rantai
transportasi laut, semakin besar kemungkinan perusahaan pelayaran
tersebut dapat meningkatkan labanya
Penetuan Pelabuhan Perusahaan meliputi :
1. Lokasi Pelabuhan
2. Jarak laut antara Pelabuhan asal dan Pelabuhan
tujuan
3. Ketersediaan dermaga di Pelabuhan
4.Volume kargo Pelabuhan
5. Harga Pelabuhan
6. Jangkauan layanan Pelabuhan
7. Efisiensi pelabuhan
8. Infrastruktur atau ketersediaan alat di Pelabuhan
9. Ketersediaan koneksi transportasi untuk menuju
dan keluar Pelabuhan
10. Jarak lokasi barang awal ke pelabuhan
Setelah menentukan
lokasi Pelabuhan maka
proses bongkar muat
dapat berjalan secara
efektif dan sangat
menguntungkan untuk
perusahaan pelayaran
https://insa.or.id/
4. APA ITU LINER SHIPPING?
Liner Shipping adalah layanan pengangkutan barang dengan menggunakan kapal laut berkapasitas tinggi yang transit di
pelabuhan dengan rute reguler dan jadwal tetap. Kemudian dalam pengambilan keputusan, perusahaan pelayaran perlu
menentukan rencana yang sesuai untuk jaringan pengirimannya.
Rencana Perusahaan Pelayaran
1. Keputusan penyebaran kapal yang
dimaksud adalah berapa banyak kapal yang
harus dikerahkan di setiap rutenya.
2. Keputusan jadwal layanan adalah pada
hari apa di setiap minggu kapal harus tiba
di pelabuhan panggilan dan seberapa cepat
kapal harus melakukan perjalanan di setiap
rute.
3. Keputusan perutean yaitu bagaimana
kapal harus dirutekan dari berangkat
sampai ke tujuannya.
Contoh perusahaan pelayaran salah satunya adalah PT Samudera
Shipping Line merupakan anak perusahaan PT Samudera Indonesia
yang bergerak di bidang transportasi pengiriman peti kemas kargo di
wilayah Asia. Kapal dan layanan Grup saat ini melintasi rute
perdagangan yang menghubungkan berbagai pelabuhan di Asia
Tenggara, Anak Benua India, Timur Jauh, dan Timur Tengah.
Source : 4.3. Reading_Integrated planning of ship deployment
5. Fungsi utama dari Keputusan penyebaran kapal menentukan jumlah kapal yang dikerahkan di
setiap rute, yang selanjutnya menghasilkan biaya operasi tetap kapal di jaringan pelayaran
yang nantinya akan menjadi acuan untuk melakukan bisnis tersebut.
Manfaat menentukan biaya operasional
1. Dengan adanya rencana biaya operasioanal perusahaan pelayaran dapat memaksimalkan asset
yang ada dan mendapatkan keuntungan yang sebesar – besarnya.
2. Untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk yang akan terjadi misal terjadi penurunan
penjualan sehingga perusahaan pelayaran dapat segera beradaptasi dan memperbaharui standart
haranya
3. Proses negoisasi harga dengan client dapat berjalan lebih mudah karena sudah memiliki
standart harga untuk dijual pada setiap rute pelayarannya.
Dengan menerapkan standart biaya operasional yang baik sebuah perusahaan pelayaran dapat
menjadi yang terbaik di dunia contohnya adalah Maersk Shipping Line memiliki armada sekitar 705
kapal peti kemas dengan kapasitas sekitar 40.097.480 TEU.
Source : 4.3. Reading_Integrated planning of ship deployment
https://www.maersk.com/
Rencana Penyebaran Kapal Rencana Jadwal Layanan
Fungsi utama dari keputusan jadwal layanan menentukan kecepatan berlayar di setiap kaki rute, yang selanjutnya
mempengaruhi biaya konsumsi bahan bakar kapal.
Manfaat menentukan biaya konsumsi bahan
bakar
1. Perkiraan biaya bahan bakar sangat mempengaruhi
standart biaya operasional dari perusahaan pelayaran
sehingga sangat menguntungkan jika sudah
memperkirakan biaya bahan bakar juga.
2. Ketika terjadi kenaikan bahan bakar maka perusahaan
pelayaran bisa cepat beradaptasi dan tetap mendapatkan
harga yang sangat menguntukan bagi konsumen
3. Untuk selalu mengawasi konsumsi BBM di kapalnya
secara ketat dan melekat agar
tidak ada pemborosan konsumsi BBM.
Dari ilustrasi diatas dapat disimpulkan bahwa ketika sebuah perusahaan pelayaran sudah
memiliki jadwal pelayanan yang teratur dan tetap maka untuk mencari keuntungan lebih yang
bisa dilakukan adalah menghemat BBM oleh karena itu sangat penting dalam menentukan
biaya konsumsi BBM kappa.
https://ekbis.sindonews.com/
Rencana Rute Pelayaran
Manfaat menentukan rute pelayaran
1. Menentukan harga atau biaya penanganan
barang sehingga client merasa tidak dirugikan
karena memiliki dasar yang jelas.
2. Untuk menentukan biaya penyimpanan di
beberapa pelabuhan perantara
3. Untuk mengantisipasi kemungkinan
terburuk yaitu potensi biaya penalti untuk
keterlambatan pengiriman barang
https://insa.or.id/
Ilustrasi diatas menggambarkan bahwa client
akan mempercayakan barangnya ke
perusahaan pelayaran untuk dikirim ketika
perusahaan tersebut dapat menjamin barang
bawaan sampai di tujuan dan kemanan barang
terjamin.
6. FLEET DEPLOYMENT PROBLEM
Fleet deployment problem merupakan masalah utama dalam melakukan perencanaan pelayaran karena dapat berakibat fatal
bagi semua sector bisnis pelayaran.
Fleet Deployment
Problem
1. Sangat berkaitan dengan
penugasan pelayaran secara
optimal ke kapal yang tersedia
dalam armada
2. Sangat berkatian dengan
menentukan rute dan jadwal
kapal yang bertujuan untuk
meminimalkan biaya atau
memaksimalkan keuntungan
Dengan
mempertimbangkan
masalah saat
perencanaan maka
perusahaan pelayaran
dapat menjadi lebih
baik kedepannya
seperti PT Meratus
merupakan salah satu
perusahaan pelayaran
terbaik di Indonesia
The GOALS!!
https://www.marinetraffic.com/
CONTOH RUTE PELAYARAN
Berdasarkan table disamping kita dapat melihat bahwa rata-
rata kesenjangan hasil diselesaikan dengan metode berbasis
percabangan lokal dan metode berbasis PSO sehubungan
dengan batas bawah masing-masing sekitar 0,74% dan
1,18%. Perlu diingat bahwa gap rata-rata batas bawah dari
hasil optimal sekitar 0,34%. Ini berarti bahwa kesenjangan
optimalitas metode berbasis percabangan lokal dan metode
berbasis PSO harus jauh lebih kecil dari masing-masing
0,74% dan 1,18%. Hasil ini selanjutnya memvalidasi efisiensi
dari dua heuristik yang diusulkan.
7. SUSTAINABLE TECHNOLOGY IN MARITIME INDUSTRY
Sustainable energy atau energi yang berkelanjutan adalah penyediaan energi yang memenuhi kebutuhan sekarang tanpa
mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka. dalam konteks ini sustainable energy di
tujukan untuk maritime industry
Source : 4.4. Presentation Future ship technology
Main
Area
in
Sustainable
Technology
De-carbonization
Digital
Transformation
Energy Security &
Defence
Environmental-
Friendly Fuel &
Technology
Smartship /
Smart
Factory(Yard)
National energy
security /
Defense
technology
https://silo.tips/
https://www.its.ac.id/
https://sekitarjambi.com/
8. MARINE VESSEL POWER PLANT (MVPP)
Berdasarkan reading yang saya baca dapat disimpulkan bahwa wilayah di Indonesia yang belum sepenuhnya tercover PLTU
dapat dibantu menggunakan MarineVessel Power Plant (MVPP) namun sayangnya PLN tidak memiliki kapal tersebut sehingga
harus bekerja sama dengan perusahaan Turki.
Keunggulan MarineVessel Power Plant
1. Menurunkan biaya pokok penyediaan listrik dan lebih cepat dalam memenuhi kebutuhan tambahan pasokan
listrik di suatu daerah yang sedang kekurangan listrik.
2. Kemudahan relokasi (hanya perlu waktu 3 - 4 minggu) sehingga dapat fleksibel memenuhi kebutuhan listrik
di suatu daerah
Source : 4.4. Presentation Future ship technology
https://www.aa.com.tr/
9. KONSUMSI ENERGI DUNIA
Dari grafik perkembangan energy dibawah dibagi menjadi dua dimana
ada fase yang berdasarkan sejarah kemudian dari fase tersebut dibuat
prediksi untuk beberapa tahun kedepan.
Kesimpulan dari grafik diatas
1. Gas dan minyak adalah bahan bakar fosil yang tumbuh paling cepat.
2. Batubara tidak mengalami perubahan dari segi konsumsi tetapi porsinya akan dikurangi
dari tahun 2030-2035.
3. Energi terbaharukan akan mengalami peningkatan signifikan ditahun 2020 - 2040
Source : 4.4. Presentation Future ship technology
I N T E N S I TAS K AR B O N P E M B AN G K I T L I S T R I K
Berdasarkan grafik diatas pembangkit listrik batu bara merupakan
penyumbang paling tinggi emisi yang ada di dunia hal ini sesuai dengan
ilustrasi yang ada disebelahnya bahwa uap yang dihasilkan oleh pembakaran
batu bara sangat mencemari lingkungan dan udara disekitarnya
Dari grafik disamping dapat
disimpulkan bahwa kelimpahan
gas alam mendukung
pertumbuhan bahan bakar
pembangkit listrik dan bias
dilihat juga bahwa pembangkit
listrik berbahan batu bara akan
dikurangi karena menyebabkan
polusi udara yang sangat tinggi.
10. PERKEMBANGAN KAPAL BERTENAGA LNG
LNG merupakan bahan bakar yang tingkat polusinya lebih sehingga sangat cocok untuk dijadikan energy terbaru untuk
kapal karena sangat ramah lingkungan.
Dapat disimpulkan dari grafik diatas bahwa perkembangan
kapal berbahan bakar LNG semakin meningkat hal ini ditunjang
dengan ketersediaan LNG yang sangat melimpah diharapkan
kedepannya semua kapal bias berevolusi sehingga menjadi
lebih ramah lingkungan, kemudian dibawah ini perbandingan
bahan bakar minyak dan LNG
Source : 4.4. Presentation Future ship technology
PERKEMBANGAN BISNIS LNG
Pada grafik disebelah dijelaskan bahwa bisnis LNG
merupakan bisnis yang siklik yang artinya permintaan dan
supply selalu berubah di setiap tahunnya
LNG Aquarius merupakan salah kapal
pengangkut LNG terbesar yang dimiliki
Indonesia.
https://dotadota.netlify.app/
11. FLOATING STORAGE POWER PLANT (LNG POWER PLANT + IMPORT
TERMINAL) & BUNKERING LNG
FSPP adalah perpaduan
antara Penyimpanan LNG,
regas, dan generator listrik
yang dimodifikasi sehingga
dapat mengapung dan semua
komponen berada dalam satu
tempat.
Kelebihan FSPP
1. Keamanan aset yang lebih tinggi dari bencana alam, perang, dll.
2. Lebih mudah ketika ingin melakukan mobilisasi aset
3. Emisi lebih rendah dengan bahan bakar LNG (CO2, SOx, NOx, PM)
4. Meminimalkan efek pencemaran lingkungan di sekitar lokasi pabrik
5. Karena berada di laut dan harus mengikuti regulasi yang ada maka untuk
ketahanan asset bias menjadi lebih lama
6. Lebih menarik bagi investor karena adanya teknologi baru
Source : 4.4. Presentation Future ship technology
Bunkering LNG adalah praktik penyediaan bahan bakar gas alam cair. Keuntungan utama LNG sebagai bahan bakar adalah
pengurangan polutan yang sangat besar yang disebabkan oleh metode pengisian bahan bakar kapal yang lebih tradisional seperti
minyak bahan bakar berat, bahan bakar diesel laut (MDO), dan minyak gas laut (MGO).
Jenis – jenis LNGVessel Bunkering
1. Ship-to-Ship (STS)
2.Terminal-to-Ship (TPS)
3.Truck-to-Ship (TTS)
Ilustrasi
pengisian kapal
LNG