Dokumen tersebut membahas rencana umum untuk kapal full container dengan kapasitas 504 TEUs. Mencakup penentuan letak ruang-ruang seperti ruang muat, mesin, dan akomodasi awak kapal, serta peralatan keselamatan. Juga membahas perhitungan bobot kapal, spesifikasi mesin, dan perencanaan jumlah dan letak sekat kedap air.
1. TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 1
BAB V
RENCANA UMUM
5.I PENDAHULUAN
Rencana umum dari sebuah kapal dapat didefinisikan sebagai
perancangan di dalam penentuan atau penandaan dari semua ruangan yang
dibutuhkan. ruangan yang dimaksud seperti ruang muat. kamar mesin dan
akomodasi. Selain dari itu juga dalam penentuan dan perencanaan jumlah
awak kapal. alat keselamatan. alat bongkar muat. alat navigasi dan
telekomunikasi serta segala peralatan yang diperlukan yang khusus untuk
kapal rancangan tersebut.
5.I.2 Maksud dan Tujuan
1. Melanjutkan Tugas Merancang Kapal I ke Tugas Merancang Kapal
II sebagai pemenuhan Kuliah Tugas Merancang Kapal.
2. Dapat merancang tangki-tangki yang sesuai dengan kebutuhan pada
kapal rancangan.
3. Dapat menentukan lokasi ruangan-ruangan yang dibutuhkan pada
kapal rancangan.
4. Dapat Merancang kapal Full Container dengan peralatan
keselamatan yang dibutuhkan pada kapal rancangan.
5. Dapat merancang kontruksi kapal sesuai ketentuan dari klasifikasi
dan peraturan-peraturan yang berlaku.
5.I.3 Karakteristik Kapal Rancangan
Kapal Full Container pada trayek-trayek jarak pendek dan jarak
jauh. Walaupun persentase daya muat dalam palka sangat besar. kapal-kapal
ini memberikan hasil yang terbaik untuk mengangkut barang dari produsen
sampai ke konsumen. tanpa mengalami hambatan dalam prosedur
bongkar/muat di pelabuhan. Kapasitas angkutan merupakan kemampuan
suatu alat angkutan untuk memindahkan muatan atau barang dari suatu
tempat ke tempat lain dalam waktu tertentu. Unsur - unsur kapasitas
angkutan terdiri atas berat muatan. jarak yang ditempuh. dan waktu yang
dibutuhkan untuk angkutan tersebut.
2. TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 2
Ada beberapa karakteristik kapal Full Container yang telah kita ketahui
sebelumnya maupun yang masih jauh dari pemikiran kita. yaitu karakteristik yang
ditetapkan sesuai petunjuk teknis departemen perhubungan, antara lain :
- Muatan yang diangkut adalah Container
- Memiliki ronga-ronga (cells) untuk menyimpan Container ukuran
20’ dan 40’.
- Jenis alat bongkar muat yang digunakan yaitu Crane.
- Jumlah muatan barang yang diangkut ialah 504 TEUs (Twenty Feet
Equivaent Unit’s)
- Memiliki bangunan atas yang berada di haluan dan buritan.
5.1. 4 Prinsip Dan Metode Perancangan
Peranan angkutan laut sangat diperlukan untuk pemerataan
pembangunan disegala bidang sesuai dengan rencana pemerintah Republik
Indonesia.
Membuat kapal dengan tipe Full Container selain sudah diterapkan
dan merupakan kebijaksanaan pemerintah. dimana tipe Full Container
mempunyai spesifikasi sendiri dan sangat menguntungkan. antara lain :
1. Dapat mengangkut barang tanpa harus takut rusak karena kontruksi
dari peti kemas sendiri memiliki karakteristik yang memang
dirancang untuk mengangkut barang seperti logistik. elektronik.
dan barang-barang lainnya.
2. Efektif dan efisien dalam pengoperasiannya.
Apabila kapal tersebut akan dikembangkan efektifitas dan
produktivitasnya maka perlu diadakan suatu perencanaan kapal Full
Container yang modern dan canggih dengan perhitungan – perhitungan
yang tepat dan teliti. Oleh karena itu untuk mewujudkan hal tersebut.
dibutuhkan suatu metode perencanaan yang dapat dipercaya. agar hasilnya
dapat semaksimal mungkin.
Dalam merancang sebuah kapal ada beberapa metode yang biasa
digunakan. Metode yang digunakan dalam perancangan ini adalah Metode
Kapal Pembanding (Comparrasion Method )
3. TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 3
5.I.5 Pembatasan Masalah
1. Rencana Umum
2. Capacity Plan
3. Floodable Length
4. GRT/NRT
5. Lambung Timbul
6. Scantling
7. Gambar Midship Contruction
8. Gambar Shell Expansion
9. Gambar Contruction Profil
5.I.6 Data Awal Perencanaan
Length Over All ( LOA ) = 115 m
Length Water Line ( LWL ) = 110 m
Length Between Perpendicullar ( LPP ) = 108 m
Breadth ( B ) = 18 m
Draft ( T ) = 6 m
Height ( H ) = 8 m
Freeboard ( f ) = 2 m
Coefficient Block ( Cb ) = 0.839
Coefficient Midship ( Cm ) = 0.996
Coefficient Prismatic ( Cp ) = 0.845
Coefficient Waterline ( Cw ) = 0.890
Displacement ( ) = 10030.585 Ton
Volume Displacement ( ) = 9786.100 m³
Velocity Speed ( Vs ) = 12.2 Knots
Radius of Bilge ( R ) = 1.2 m
Camber = 0.36 m
Total Container = 504 TEUs
DWT = 7000 DWT
Jarak dari Tg. Priok – Tg. Perak = 394 mill laut
Jarak dari Tg. Perak – Tenau (NTT) = 753 mill laut
Total Jarak Keseluruhan = 1147 mill laut
4. TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 4
Tabel 5.1 Berat LWT dan DWT
No. Item
Berat
(Ton)
Massa Jenis
(Ton/M
3)
Volume
(M3)
1 Berat Bahan Bakar (W_DO) 55 0.85 64.705
2 Berat Minyak Pelumas (W_LO) 2.2 0.90 2.444
3 Berat Air Bersih dan Tawar
(W_FW)
45.5 1 45.5
4 Berat Air Ballast (WWB) 1478 1.025 1441.951
Sumber : Perhitungan TMK I
MesinUtama
- Merk : YANMAR
- Type : 8EY26W
- Daya : 2763 HP ( 2060 KW )
- Speed : 750 Rpm
- P x L x T : 7481 mm x 2085 mm x 842 mm
- Jumlah : 1 Buah
Reduction Gear
- Merk : YX-3500MC
- Ratio : 1 : 3.31
- Hasil Rpm : 227 rpm
Klassifikasi : BKI
*A 100 * SM * * L
Dimana :
A 100 = Lambung kapal seluruhnya memenuhi persyaratan peraturan
kontruksi BKI.
* SM = Instalasi mesin dan listrik memenuhi persyaratan.
= Perlengkapan jangkar. yaitu rantai. jangkar dan mesin jangkar
memenuhi persyaratan.
*L = (lokal) daerah pelayaran ini secara umum adalah pelayaran
sepanjang pantai.
5. TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 5
5.2 PERENCANAAN FASILITAS
5.2.1 Susunan ABK (Anak Buah Kapal)
Perencanaan ABK menggunakan persamaan sebagai berikut :
Jarak Tempuh : 3 Hari 9 Jam (94 Jam)
Lama Bongkar Muat : 92 Jam (DariPerhitungan Transportasi)
1 Hari : 3 Shift
1 Shift : 8 Jam
Maka :
= (Jarak Tempuh + Lama Bongkar Muat)/1 Shift
= 94 Jam + 92 Jam)/8 Jam
= 23.25
Ditetapkan Jumlah ABK 24 Orang.
Susunan Anak Buah/Awak Kapal
1. Captain : 1 orang
2. 1st Officer : 1 orang
3. 2nd Officer : 1 orang
4. 3rd Officer : 1 orang
5. Chief Engineering : 1 orang
6. 1st Engineering : 1 orang
7. 2nd Engineering : 1 orang
8. 3rd Engineering : 1 orang
9. Boatswain : 1 orang
10. Cadets : 2 orang
11. Sailor : 2 orang
12. Q. Master : 3 orang
13. Oiler : 2 orang
14. Electrican : 1 orang
15. Wiper : 2 orang
16. Chief Cook & Ass. Cook : 3 orang +
Total Crew : 24 orang
6. TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 6
5.2.2 Penentuan Letak Sekat
Dalam penentuan jumlah sekat kedap air (Number of Watertight
Bulkheads) berdasarkan buku Tentang Rencana Umum (Gaguk Suhardjito)
panjang kapal. yaitu :
a. Sekat Tubrukan (Collision Bulkheads)
Untuk jarak sekat tubrukan pada kapal rancangan ini 0.05 Lpp dari
Fp. Sekat tubrukan tidak boleh lebih dari 0.08 L dari Fp. Jarak sekat
tubrukan dari Fp : (0.05 – 0.08) x Lpp
Minimum = 0.05 x Lpp
= 0.05 x 108
= 5.4 m
Maksimum = 0.08 x Lpp
= 0.08 x 108
= 8.64 m
Letak Sekat Tubrukan dengan mempertimbangkan panjang dan
jarak container. adalah di Frame 146. Maka ditetapkan Sekat Tubrukan
Kapal rancangan = 6.720 m dari Fp
b. Sekat Buritan (After Peak Bulkheads)
Diletakkan pada jarak 6 m dari AP. sekurang-kurangnya 3 kali jarak
gading dari ujung dan boss. * Letak Sekat Buritan. adalah di Frame 10.
Maka ditetapkan Sekat Buritan Kapal rancangan = 6 m dari Ap
c. Sekat Depan Kamar Mesin
Sekat depan kamar mesin dilokasikan sejauh mungkin kebelakang
untuk memberi kapasitas ruang muat yang lebih besar, pada umumnya
lokasi sekat depan kamarmesin berjarak 17% hingga 22% didepan AP,
lokais sekat ini pada satu sisi tergantung dari panjang mesin pada sisi lain
tergantung pada fullness(kegemukan) kapal, kapal-kapal high blok(gemuk)
memberikan ruang yang lebihbesar pada lantainya dibanding dengan kapal
langsing.
Maka :
Minimum = 17% x 108
= 18.360 m didepan AP
7. TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 7
Maksimum = 22% x 108
= 23.760 m didepan AP
Dengan melihat panjang mesin, kapasitas ruang yang dibutuhkan
untuk kamar mesin serta untuk memperluas ruang muat maka Ditetapkan
Letak Sekat Depan Kamar Mesin adalah 18.6 m didepan AP atau berada di
Frame 31.
d. Sekat Ruang Muat
Dengan melihat dimensi dari jenis angkutan yaitu Container serta
dengan melihat grafik Floodable length Maka ditetapkan :
a. Letak sekat ruang muat 1 berada di Frame 49
b. Letak sekat ruang muat 2 berada di Frame 84
c. Letak sekat ruang muat 3 berada di Frame 110
d. Letak sekat ruang muat 4 berada di Frame 128
e. Jumlah Sekat
Jumlah sekat pada ruang muat tergantung pada tuntutan keamanan
atau pemisahan muatan. Jumlah minimum sekat ruang muat termasuk sekat
tubrukan, Stern tube bulkhead, sekat depan kamar mesin untuk Panjang
kapal 85 meter diperlukan 4 sekat (satu tambahan sekat pada ruang muat)
selanjutnay untuk setiap penambahan panjang 20 meter diperlukan
tambahan sekat 1 (satu) buah.
Dengan melihat tuntutan keamanan pada grafik Floodable length
maka Ditetapkan Jumlah Sekat Berjumlah 7 Sekat.
f. Tinggi Double Bottom
Berdasarkan peraturan kelas BKI (Biro Klasifikasi Indonesia) Rules
for Hull Vol II 2014 Sec. 24 A 3. tinggi double bottom untuk Kapal
Container yaitu :
Hdb =
B
20
(m)
=
18
20
= 0.9 m
Maka ditetapkan tinggi Double Bottom adalah sebesar 1m.
8. TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 8
5.2.3 Perlengkapan Kapal
1. Jangkar (Anchor) dan Peralatannya
a. Jangkar
Untuk menentukan ukuran jangkar yang digunakan. haruslah
menggunakan Equipment Number(EN). Dalam peraturan klasifikasi
dan konstruksi kapal buku BKI 2014 Volume II Section 18 adalah:
𝑍 = 𝐷2/3
+ 2.0 𝑥 𝐻 𝑥 𝐵 +
𝐴
10
Dimana:
D = Displacement full load = 10030.585 Ton
H = Tinggi efektif diukur dari garis muat sampai puncak
teratas rumah geladak
H = f + h’
Dimana:
f = Tinggi lambung timbul = 2.375 m
h’ = Tinggi dari summer load waterline sampai ke
puncak uppermost superstructure = 15.113 m
H = 2.375 m + 15.113 m
= 17.488 m
B = Lebar kapal = 18 m
A = fL + ∑h”I
A = Luas pandangan samping lambung kapal atau
bangunan atas diatas garis muat = 512.464 m2
Z = (10030.585 2/3) + 2.0 (17.488) x (18) + 0.1 (512.464)
= 1145.918
Untuk menentukan itu semua dengan menggunakan tabel
18.2 dari buku Rules Biro Klasifikasi Indonesia tahun 2014 Section
18 – Equipment. Letter C - Anchors. dimana Z = 1145.918 m2 maka
keterangan jangkarnya adalah sebagai berikut :
Untuk EN (Equipment No.) = 1140 - 1220
Jumlah jangkar : 2 buah
Berat tiap jangkar : 3540 kg
9. TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 9
Sumber : http://indomarineinternusa.indonetwork.co.id/
Gambar 5.1 Jangkar
b. Rantai Jangkar
Untuk menentukan panjang rantai jangkar yang dipasang
pada kapal rancangan ini digunakan tabel 18.2 dari Rules for Hull
Biro Klasifikasi Indonesia tahun 2014. dimana Z = 1145.918
Diameter jangkar = 60 mm dengan Grade 1
Panjang total = 522 m
Sumber : http://indomarineinternusa.indonetwork.co.id/
Gambar 5.2 Rantai jangkar
c. Tali Tambat
Untuk menentukan Tali Tambat yang di pasang pada kapal
rancangan ini digunakan tabel 18.2 dari Rules for Hull Biro
Klasifikasi Indonesia tahun 2014. untuk Z = (2080 – 2230)
Panjang =180 m
Beban putus = 270 kN
Jumlah = 4 buah
10. TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 10
Sumber : http://www.safety4sea.com/
Gambar 5.3 Tali Tambat
2. Bak Penyimpanan Rantai Jangkar
Dalam buku Class BKI Section 18 – E.1. perhitungan volume chain
locker adalah sebagai berikut:
𝑆 = 1.1 . 𝑑2
.
𝑙
105
Dimana:
d = diameter rantai dalam = 60 mm
l = panjang total = 522 m
Maka :
𝑆 = 1.1 𝑥 602
𝑥
522
105
𝑆 = 20.67 𝑚3
Jadi ditetapkan bahwa dimensi chain locker adalah :
3 m x 1.36 m x 5.18 m
3. Hawse Pipe
Berdasarkan practical Ship Building penentuan hawse pipe
tergantung dari ukuran dan diameter rantai jangkar. Berdasarkan diameter
rantai dapat ditentukan ukuran diameter dan tebal pipa rantai sekaligus
ukuran diameter dan tebal chain pipe.
(1 mm = 0.039 inches. 84 mm = 3.276 inches)
d = diameter rantai dalam inches = 3.267 inches
Dengan diameter 3.267 inches Maka di tetapkan diameter Hawse
Pipe adalah 3.54 inches = 90 mm.
11. TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 11
Sumber :(http://indomarineinternusa.indonetwork.co.id/)
Gambar 5.4 Hawse pipe
4. Mesin Jangkar dan mesin tambat
a. Mesin jangkar
Type : Electro Hydraulic
Lokasi : Haluan
Jumlah : 2 buah
Jumlah roda rantai : 4 buah
Mesin jangkar harus mampu mengangkat 2 buah jangkar dan
80 meter rantai pada kecepatan yang ditetapkan. Tiap roda jangkar
rantai dan Drum penggulung harus dipasang alat pengerem (Hand
brake) dan kopling yang dioperasikan dengan tangan.
b. Mesin tambat
Type : Electro Hydraulic
Lokasi : Buritan dan Haluan.
Jumlah : 2 buah
Jumlah Drum penggulung tali : 4 buah (2 haluan & 2
buritan). Tiap Drum penggulung harus dilengkapi dengan kopling
dan rem (Hand brake) yang dioperasikan dengan tangan.
12. TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 12
5. Mesin Bow Thruster
Untuk membantu kapal dalam maneuvering di pelabuhan.
maka perancang memasang Bow Thruster pada Haluan Kapal.
Spesifikasi dari Bow Thruster adalah sebagai berikut:
a. Hambatan Bow Thruster ( RBT )
Dalam buku Sv. Aa. Halvard Tahanan Dan Propulsi Kapal
halaman 133 ( 5.5.29 ) bahwa hambatan total adalah :
22
VsDCR BTBT
Dimana :
RBT = Hambatan Bow Thruster kapal rancangan.
CBT = Koefisient hambatan Bow Thruster
= 0.003 ~ 0.012
= 0.012
= Berat jenis air laut.
= 104.5 Kg.s2/m4.
Π = 3.14
D2 = Diameter Bow Thruster
= 1.4 m
Vs = Kecepatan kapal keluar dari dermaga
= 0.1 Knot x 0.514 = 0.052 m/s
Maka :
RBT =
22
052.04.13.14x104.50.012
= 0.209 kg
Dari perhitungan diatas ditetapkan harga RBT =0.209 kg.
b. Efektife Horse Power ( EHP )
Untuk menentukan Efektif Horse Power Bow Thruster kapal
rancangan digunakan rumus yang terdapat dalam buku Propulsi
Kapal ( Ship Propulsion ) oleh Ir. Teguh Sastrodiwongso MSE pada
halaman 25, yaitu :
EHP = 75
BTRVs
Dimana :
EHP = Efektife Horse Power Bow Thruster kapal rancangan.
13. TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 13
Vs = Kecepatan kapal keluar dari dermaga
= 0.1 Knot = 0.052 m/s
RBT = Hambatan Bow Thruster kapal rancangan.
= 0.209 kg
Maka :
EHP = 75
0.2090.052
= 0.000145 HP
5.2.4 Akomodasi
Akomodasi pada kapal yang dirancang adalah sebagai berikut :
1. Ruang umum (ruang makan ABK)
2. Ruang navigasi (Navigation Room)
Pada kapal rancangan ini ruang navigasi terdiri dari :
a. Wheel house
- Terletak pada Deck dibawah Compas Deck.
- Pandangan dari Wheel house kearah samping kiri kanan dan
depan tidak boleh terhalang (360°) dan pandangan kearah
haluan harus memotong garis air. tidak boleh lebih dari 1.25
panjang kapal.
- Mempunyai pintu samping kiri dan kanan. dan mempunyai
flying bridge sampai kesisi kapal.
Sumber : www.marine-navigation.com
Gambar 5.5 Ruang Navigasi
14. TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 14
b. Chart Room
- Terletak tepat dibelakang Wheel house.
- Meja peta harus terletak melintang kapal dan merapat
dengan dinding depan. Panjang meja sekitar 3.00 × 1.00 m.
- Antara Chart Room dengan Wheel House dihubungkan
dengan jendela kaca dan pintu untuk hubungan secara
langsung.
Sumber : (http://indomarineinternusa.indonetwork.co.id/)
Gambar 5.6 Chart Room
c. Radio Room
- Ditempatkan setinggi mungkin diatas kapal dan harus
terlindung dari air dan gangguan suara.
- Terletak di sebelah wheelhouse
- Ruangan ini harus terpisah dari kegiatan-kegiatan lainnya.
- Ruang tidur radio operator harus terletak sedekat mungkin
dan dapat ditempuh dalam waktu kurang dari 3 (tiga) menit.
- Antara Chart Room dengan Wheel House dibuat tidak
bersekat untuk hubungan secara langsung.
Sumber : www.marine-navigation.com
Gambar 5.7 Ruang Radio
15. TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 15
3. Ruang dan Kamar-kamar
a. Ruang Nahkoda dan Chif Enginerring
Ruang Nahkoda dan Chif Enginerring terletak pada C Deck.
Tiap ruangan ini terdapat :
Ruang harian, dengan Inventaris :
- 1 buah Meja
- 1 buah kursi
- 1 buah loker (0.5 m × 0.5 m ×0.8 m)
Ruang kamar. dengan Inventaris :
- 1 buah tempat tidur (2.4 m × 1.5 m)
- 1 buah meja tulis (1.4 m × 0.5 m × 0.8 )
- 1 buah lemari (0.78 m × 0.52 m × 1.2 m)
Ruang Kamar mandi :
- 1 buah shower room
- 1 buah wastafel
- 1 buah toilet duduk
- 1 buah bathtub
b. Ruang 1st Officer. 2nd Officer. 1st Engineer dan 2nd Engineer
Ruang 1st Officer. 2nd Officer. 1st Engineer dan 2nd Engineer
terletak pada B Deck. Tiap ruangan ini terdapat:
Ruang kamar, dengan Inventaris :
-1 buah tempat tidur (2 m × 0.8 m)
-1 buah meja tulis (1.4 m × 0.5 m × 0.8 )
-1 buah lemari (0.78 m × 0.52 m × 1.2 m)
-1 buah kursi
c. Ruang 3rd Officer dan 3rd Engieer
Ruang 3rd Officer dan 3rd Engieer terletak pada A Deck. Tiap
ruangan ini terdapat:
Ruang kamar. dengan Inventaris :
-1 buah tempat tidur (2 m × 0.8 m)
-1 buah meja tulis (1.4 m × 0.5 m × 0.8 )
-1 buah lemari (0.78 m × 0.52 m × 1.2 m)
-1 buah kursi
16. TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 16
d. Ruang Chief Cook dan Boatswain
Ruang Chief Cook dan Boatswain terletak pada A Deck. Tiap
ruangan ini terdapat:
Ruang kamar, dengan Inventaris :
-1 buah tempat tidur (2 m × 0.8 m)
-1 buah meja tulis (1.4 m × 0.5 m × 0.8 )
-1 buah lemari (0.78 m × 0.52 m × 1.2 m)
-1 buah kursi
e. Ruang Ass. Cook
Ruang Ass. Cook terletak pada Poop Deck. Pada ruangan ini
terdapat :
Ruang kamar. dengan Inventaris :
- 2 buah tempat tidur (2 m × 0.8 m)
- 1 buah meja tulis (1.4 m × 0.5 m × 0.8 )
-2 buah lemari (0.78 m × 0.52 m × 1.2 m)
-1 buah kursi
f. Ruang Electrican
Ruang Electrican terletak pada Poop Deck. Pada ruangan ini
terdapat :
Ruang kamar. dengan Inventaris :
- 1 buah tempat tidur (2 m × 0.8 m)
- 1 buah meja tulis (1.4 m × 0.5 m × 0.8 )
- 1 buah lemari (0.78 m × 0.52 m × 1.2 m)
- 1 buah kursi
g. Ruang Oiler
Ruang Oiler terletak pada Poop Deck. Pada ruangan ini
terdapat:
Ruang kamar. dengan Inventaris :
- 2 buah tempat tidur (2 m × 0.8 m)
- 1 buah meja tulis (1.4 m × 0.5 m × 0.8 )
- 2 buah lemari (0.78 m × 0.52 m × 1.2 m)
- 1 buah kursi
17. TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 17
h. Ruang Wipper
Ruang Wipper terletak pada Poo Deck. Pada ruangan ini
terdapat:
Ruang kamar. dengan Inventaris :
- 2 buah tempat tidur (2 m × 0.8 m)
- 1 buah meja tulis (1.4 m × 0.5 m × 0.8 )
- 2 buah lemari (0.78 m × 0.52 m × 1.2 m)
- 1 buah kursi
i. Ruang Sailor
Ruang Sailor terletak pada Upper Deck. Pada ruangan ini
terdapat:
Ruang kamar. dengan Inventaris :
- 2 buah tempat tidur (2 m × 0.8 m)
- 1 buah meja tulis (1.4 m × 0.5 m × 0.8 )
- 2 buah lemari (0.78 m × 0.52 m × 1.2 m)
- 1 buah kursi
j. Ruang Cadet
Ruang Cadet terletak pada Upper Deck. Pada ruangan ini
terdapat:
Ruang kamar. dengan Inventaris :
- 2 buah tempat tidur (2 m × 0.8 m)
- 1 buah meja tulis (1.4 m × 0.5 m × 0.8 )
- 2 buah lemari (0.78 m × 0.52 m × 1.2 m)
- 1 buah kursi
k. Ruang Q.Master
Ruang Q.Master terletak pada Upper Deck. Pada ruangan ini
terdapat:
Ruang kamar. dengan Inventaris :
- 2 buah tempat tidur (2 m × 0.8 m)
- 1 buah meja tulis (1.4 m × 0.5 m × 0.8 )
- 2 buah lemari (0.78 m × 0.52 m × 1.2 m)
- 1 buah kursi
18. TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 18
Sumber : www.acomodation-abk-marine.com
Gambar 5.8 Ruang ABK
4. Ruang binatu/laundry.
Sumber : www.thepreismans.com
Gambar 5.9 Ruang laundry
5. Ruang makan/Mess Room.
Sumber : www.acomodation-abk-marine.com
Gambar 5.10 Ruang Makan
6. Comissary space (dapur. pantry)
- Letaknya berdekatan dengan ruang makan cold dan dry store.
- Luas lantai 0.5 m² / ABK.
- Harus dilengkapi dengan Exhaust dan Ventilasi untuk
menghisap debu dan asap.
19. TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 19
- Harus terhindar dari asap dan debu serta tidak ada opening
antara dapur (pantry) dengan sliping room.
Sumber : www.acomodation-abk-marine.com
Gambar 5.11 Ruang Dapur
7. Dry provision and cold storage room
- Dry provision berfungsi untuk menyimpan bahan bentuk curah
yang tidak memerlukan pendinginan dan harus dekat dengan
galley dan pantry. Cold Storage Room
- Untuk bahan yang memerlukan pendinginan agar bahan-bahan
tersebut tetap segar dan baik selama pelayaran.
- Temperatur ruang pendingin dijaga terus dengan ketentuan
Untuk meyimpan daging suhu maksimum adalah -22
o
C.
- Untuk menyimpan sayuran suhu maksimum adalah -12
o
C.
- Luas provision store yang dibutuhkan untuk satu orang ABK
adalah ( 0.8 s/d 1 ) m
2
.
20. TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 20
Sumber : gaguksuhardjito. Rencana Umum
Gambar 5.12 Dry provision and cold storage room
8. Sanitary accomodation.
Sumber : https://www.google.co.id/images/
Gambar V.13 Sanitary accomodation
9. Baterry Room
Baterry Room Adalah tempat untuk menyimpan Emergency Sourse
of Electrical Power (ESEP).
- Terletak di tempat yang jauh dari pusat kegiatan karena suara
bising akan mengganggu.
- Harus mampu mensupply kebutuhan listrik minimal 3 jam pada
saat darurat.
- Instalasi ini masih bekerja jika kapal miring sampai 22.5
o
atau
kapal mengalami trim 10
o
.
21. TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 21
Sumber : www.products.damen.com
Gambar 5.14 Baterry Room
10. Ruang Klinik
Sumber : http://indomarineinternusa.indonetwork.co.id/
Gambar 5.15 Ruang Klinik
11. Ruang Fitness
Terletak di Poop Deck. dengan fasilitas olah raga seperti treadmil.
angkat beban. sepeda statis. barbell dengan beragam berat. dan lain-lain.
Sumber : www.usapowerlifting.com
Gambar 5.16 Ruang Fitness
22. TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 22
12. Ruang Karaoke/Music Room
Terletak di Poop Deck. dengan fasilitas layaknya seperti ruang-
ruang karaoke yang ada. yaitu satu buah TV LCD ukura 42”. microphone.
monitor kecil yang diletakan diatas meja untuk mengganti lagu-lagu yang
akan diputar.
Sumber : asiatravel.com
Gambar 5.17 Ruang Karaoke/Music Room
13. Ruang permainan Billiard
Terletak di Upper Deck. disiapkan 1 (satu) unit meja billiard lengkap
dengan peralatannya. kursi tempat duduk dan meja.
Sumber : www.yangtze.com
Gambar 5.18 Ruang permainan Billiard
14. Office Room
Terletak di Poop Deck. Dilengkapi dengan fasilitas alat-alat kantor
seperti computer. alat tulis. meja. kursi. buku-buku. dan alat-alat
penunjang lainnya.
23. TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 23
Sumber : gaguksiuhardjito. Rencana Umum
Gambar 5.19 Office Room
15. Gudang-gudang
Diletakan menyesuaikan pada kebutuhan. seperti gudang yang
diletakan pada main deck yang diperuntukan untuk menyimpan persediaan
cat. tali-tali dan yang lainnya. gudang pada engine room diperuntukan
untuk menyimpan persediaan spare part. oli dan perlengkapan lainnya.
yang mana penempatan tersebut adalah untuk lebih memudahkan
pengambilan perlengkapan tersebut.
Sumber : Google.com
Gambar 5.20 Gudang
16. Lift
Di gunakan untuk menghubungkan Upper Deck sampai D Deck
dengan lebih cepat dan efisien.
Dimensi Lift :
Panjang : 2 m
Lebar : 1.2 m
24. TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 24
Tinggi : 2.2 m
Kapasitas : 6 Orang
Sumber : gnanekamacamlift.wordpress.com
Gambar 5.21 Lift
17. Tangga dan lain-lain.
- Accomodation Ledder. diletakan menghadap kedepan kapal
sedangkan untuk menyimpannya diletakkan di main deck
(diletakan segaris dengan railing). Sudut kemiringan
diambil 45°.
LWT = Displ – DWT
= 10030.585 – 7000
= 3030.585 Ton
Sarat kapal kosong (TE)
= LWT / (LBP×B×Cb×1.004×1.025)
= 2382.109 / (108 × 18 × 0.839 x 1.004 × 1.025 )
= 2382.109 / 1678.479
= 1.419
Karena tangga akomodasi terletak di Main Deck :
a = H – TE
= 8 – 1.419
= 6.681 m.
25. TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 25
Panjang tangga akomodasi (L)
= a / sin 45°.
= 6.681 / 0.707
= 9.308 m.
= 9.5 m
Widht of lidder = 600 s/d 800 mm.
Height of handrail = 1000 mm.
The handrail = 1500 mm.
Step Space = 200 s/d 350 mm.
Sumber : http://indomarineinternusa.indonetwork.co.id/
Gambar 5.22 Accomodation Ledder
- Steel Deck Ledder. digunakan untuk menghubungkan
deck satu dengan deck lainnya.
Nominal size = 700 mm.
Lebar tangga = 850 mm.
Sudut kemiringan = 45°.
Interval of treads = 200 s/d 300 mm.
Step space = 400 mm.
Sumber : www.acomodation-abk-marine.com
Gambar 5.23 Tangga Deck
26. TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 26
- Steel Ship Vertical Ladder. digunakan untuk tangga pada
escape gang. tangga main hole dan untuk tangga menuju
ke top deck. direncanakan :
Lebar tangga = 350 mm.
Interval of treads = 300 s/d 350 mm.
Jarak dari dinding = 150 mm.
Jumlah = 18 buah
- Pintu Baja kedap cuaca (Ship stell weather tight door).
Digunakan sebagai pintu luar yang menghubungkan
langsung dengan cuaca bebas.
Tinggi = 1600 mm.
Lebar = 800 mm.
Tinggi ambang = 300 mm.
Jumlah = 26 buah
Sumber : Internet. gagukesha@gmail.com archimedia 2006
Gambar 5.24 Weather Tight Door
- Pintu dalam.
Tinggi = 1600 mm
Lebar = 800 mm
Tinggi ambang = 100 mm
Jumlah = 56 buah
- Jendela bundar
(tidak dapat dibuka menurut DIN ISO 1751). direncanakan
dengan ukuran D = 200 mm
Jumlah = 6 buah
27. TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 27
- Jendela enpat persegi panjang yang di rencanakan :
Panjang = 500 mm.
Lebar = 500 mm.
Jumlah = 68 buah
- Untuk wheel house. berdasarkan symposium on the design.
o Semua jendela bagian depan boleh membentuk 15°
o Depan Panjang = 1500 mm. Lebar = 800 mm
o Samping Panjang = 1500 mm. Lebar = 800 mm
o Jarak sisi bawah jendela 1450 m. bawah jendela 1390
mm
o Jarak antara jendela 165 mm. jendela 450 mm
- Railing (Pagar pelindung)
Merupakan persyaratan dari ILLC 1966 dan Klasifikasi.
Penempatan disesuaikan dengan kebutuhan dikapal. didalam ruang
akomodasi atau berada duluar ditempat terbuka. Dibuat dengan
konstruksi yang kuat dari baja. logam lain atau dari kayu.
Railing merupakan perlengkapan kapal yang berfungsi sebagai
proteksi orang saat berjalan atau sebagai pegangan tangan. Untuk
railing gedalak harus memiliki minimal 1 meter seseuai dengan
lokasinya.
Railing dikapal memiliki beberapa jenis sesuai dengan
posisinya yaitu terpasang pada tangga. sebagai pegangan tangan
didinding kapal atau sebagai pagar pelindung disekeliling geladak
kapal atau deck house.
Railing disisi kapal dengan posisi tegak sesuai ketentuan
memiliki ketinggian batang bagian bawah maksimum 230mm dari
geladak + minimum jarak batang tengah dan atas 380 mm + 380 mm.
28. TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 28
Untuk jenis kapal tertentu (small boat) railing kapal dapat dibuat
dari kabel baja dengan tiang system portable (dapat dilepas).
5.2.5 Mesin Kemudi
- Mesin Kemudi
Jumlah : 1 (satu) set
Tipe : Elektro hidrolik
- Pompa
Jumlah : 2 (dua) set
Tipe : Sesuai standar pabrik
- Motor
Jumlah : 2 (dua) set
Sistem control kemudi : Dengan tombol tekan yang ditempatkan
didalam ruang kemudi mesin.
Mesin kemudi dipasang dalam ruang mesin kemudi dilengkapi 2 unit
pompa hidrolik yang dapat bekerja sendiri dan tidak saling berkaitan.
5.2.6 Instrumen Nautis
a. Kompas Magnit (Magnetic Compass)
Sumber : Internet. http://oceanograph.co.id. 2014.
Gambar 5.25 Kompas
29. TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 29
Satu Standar Kompas Magnit yang dilengkapi dengan alat baringan
antara lain 1 (satu) shadow pin. 1 (satu) azimuth mirror. 1 (satu) course
magnifier dan 1 (satu) azimuth circle.
b. Gryocompas
Sumber : en.wikipedia.org
Gambar 5.26 Gryocompas
.c. Instrumen Lainnya
- 1 (satu) Prismatic Binoculars
- 1 (satu) Sextant
- 1 (satu) Chronometer
- 1 (satu) Radio Clock di ruang radio
- 1 (satu) Stop Watch
- 1 (satu) Thermometer air laut 5o C sampai 60o C
- 1 (satu) Thermometer atmosphir -20o C sampai 60o C
- 1 (satu) Clinometer tipe jam di ruang kemudi
- 1 (satu) Clinometer tipe pendulum 300 mm di ruang mesin
- 2 (dua) Mistar sejajar
- 2 (dua) Jangka semat
- 8 (delapan) pemberat peta
- 2 (dua) Hand Lead. 3.2 kg
- 1 (satu) Deep sea lead. 12.7 kg
- 1 (satu) barometer
- 1 (satu) set Radar
30. TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 30
- 1 (satu) set Echo sounder dan
- 1 (satu) set Anemometer.
d. Bendera dan Buku Isyarat
- 1 (satu) Intenational signal flag set. 0.86 x 0.71 m
- 1 (satu) Ships name flag set. 0.86 x 0.71 m
- 1 (satu) Blue peter. 0.86 x 0.71 m
- 1 (satu) Quarantine flag. 0.86 x 0.71 m
- 1 (satu) Pilot flag. 0.86 x 0.71 m
- 1 (satu) National flag. 1.20 x 1.80 m dan 0.90 x 1.20 m
- 1 (satu) Signal code book
- 1 (satu) Register book
- 1 (satu) Tide table. domestic issue and foreign issue each
- 1 (satu) Nautical almanac
- 1 (satu) Daftar ilmu pelayaran
- 1 (satu) set peta laut.
e. Isyarat dan Komunikasi
1. Lampu navigasi dan lampu isyarat
Lampu Tiang (Masthead Light)
Lampu berwana putih yang ditempatkan di atas sumbu
tengah muka dan belakang kapal yang memperlihatkan cahaya
yang tidak terputus meliputi busur cakrawala 225o dipasang
sedemikian rupa sehingga memperlihatkan cahaya dari lurus
ke muka sampai 22.5o lebih ke belakang dari arah melintang
pada setiap sisi kapal. Daya tampak dari lampu tiang harus
dapat dlihat pada jarak minimum 6 mil. Berjumlah 2 buah.
Sumber : Internet. http://oceanograph.co.id. 2014.
Gambar 5.27 Lampu Tiang
31. TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 31
Lampu Lambung (Side Light)
Lampu hijau di lambung kanan dan merah di lambung
kiri masing-masing memperlihatkan cahaya yang tidak
terputus meliputi busur cakrawala sebesar 112.5o dan dipasang
sedemikian rupa sehingga meperlihatkan cahaya dari lurus ke
muka 22.5o lebih ke belakang dari arah melintang pada sisi
masing-masing. Daya tampak dari lampu lambung harus dapat
dilihat pada jarak minimum 3 mil dan sedikitnya 2 mil.
diletakan pada geladak navigasi.
Warna = Hijau dan Merah.
Jumlah = 2 buah.- Starboard side 1 buah (Hijau).
- Port side 1 buah (merah).
Visibilitas = 2 mil (minimal).
Sudut = 112.5° horizontal.
Letak = Navigatoin deck (pada fly wheel house) .
Sumber : Internet. http://oceanograph.co.id. 2014.
Gambar 5.28 Lampu Lambung
Lampu Buritan (Stern Light)
Lampu yang ditempatkan sedekat mungkin yang dapat
dilaksanakan di buritan memperlihatkan cahaya yang tidak
terputus meliputi busur cakrawala dari 135o dan dipasang
sedemikian rupa hingga memperlihatkan cahaya 67.5o dari
lurus ke belakang pada masing-masing sisi kapal. Daya
tampak dari lampu buritan harus dapat dilihat pada jarak
minimum 3 mil.
32. TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 32
Warna = Putih.
Jumlah = 1 buah.
Visibilitas = 3 mil.
Tinggi = 2 meter.
Letak = Buritan.
Sumber : Internet. http://oceanograph.co.id. 2014.
Gambar 5.29 Lampu Buritan
Lampu Keliling
Sebuah lampu yang memperlihatkan cahaya yang tidak
terputus-putus meliputi busur cakrawala dari 360o. Daya
tampak dari lampu keliling harus dapat dilihat pada jarak
minimum 3 mil.
Lampu Jangkar (Anchor Light)
Sebuah lampu yang nampak jelas pada seluruh bidang
Horizontal dengan sudut 360˚dengan warna putih. dengan
jarak pandang minimum 3 mil laut. pada ketinggian minimal 6
meter dari geladak utama. sedangkan pada siang hari fungsi
lampu digantikan dengan sosok benda bola hitam pada tiang
lampu jangkar dan lampu jangkar buritan diletakan diburitan
kapal pada tinggi tidak kurang 4.5 meter dibawah lampu
jangkar haluan.
Warna = Putih.
Jumlah = 1 buah.
Visibilitas = 3 mil (minimal).
Sudut sinar = 360° horizontal.
33. TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 33
Tinggi = 2 meter.
Letak = Forecastle.
Sumber : Internet. http://oceanograph.co.id. 2014.
Gambar 5.30 Lampu Jangkar
Lampu Kelip (Flashing Light)
Adalah Lampu yang berkelap-kelip dengan selang
waktu yang teratur pada frekuensi 120 kelipan per menit.
Lampu Morse (Morse Signal Light)
Adalah Lampu yang dipergunakan untuk mengirim
isyarat morse dan harus dapat dipakai baik malam atau siang
hari.
Warna = Putih.
Sudut sinar = 360° horizontal.
Letak = Ditop deck satu tiang dengan mast head
light. antena UHP dan Radar.
Lampu Sorot (Search Light)
Adalah lampu yang dipasang dan dilengkapi dengan
Reflector yang dipasang pada anjungan kapal yang
dipergunakan untuk menerangi suatu objek pada jarak yang
jauh dari kapal.
Lampu Geladak / Sekoci
Adalah sebuah lampu yang dipergunakan untuk
penerangan geladak sekoci pada waktu malam hari. jika
terjadi kejadian darurat pada kapal.
34. TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 34
2. VHF Radio Telephone
Dipasang sebuah VHF Tranciever 25 watt output dan 55
Channel. Direct Control Synthesized. duplex duel watch dengan
kontrol yang dekat dengan kedua kaki kemudi. suplay tenaga
diambil dari baterei untuk komunikasi
3. SSB Radio Telephone
Dipasang sebuah SSB radio Telephone dengan suatu daerah
frekuensi 1.6 MHz sampai 1.8 MHz. Output 150 Watt .
4. Echo Sounder
Sumber : Internet. http://oceanograph.co.id. 2014.
Gambar 5.31 Echo Sounder
Dipasang dirumah kemudi / anjungan (Wheel house) sebuah
digital depth indicator untuk kedalaman 0-800 meter dan sebuah
alarm kedalaman.
5. EPIRB
EPIRB singkatan Emergency Position Indication Radio Beacon
adalah alat yang berfungsi untuk memberitahu kepada seluruh dunia
bahwa kapal tersebut dalam keadaan bahaya.Menurut NCVS. setiap
kapal yang mempunyai 300 GRT dan diatasnya harus dipasang satelit
EPIRB yang dioperasikan dengan 406 MHz.
35. TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 35
Sumber : navtekindia.com
Gambar 5.32. EPIRB
Jumlahnya = 1 buah.
Letak = Navigation Bridge Deck
Pengoperasian = 406 MHz.
6. Radar Transponder
Radar Transponder adalah alat yang digunakan untuk
memberitahukan kepada port. bahwa kapal dalam keadaan bahaya.
Sumber : en.wikipedia.org
Gambar 5.33 Radar Transponder
7. GPS (Global Positioning System)
GPS adalah suatu alat penerima signal dari satelite untuk
mentukan posisi sesuai dengan posisi kapal itu berada. Kegunaan
utama GPS diatas kapal adalah :
- untuk menentukan posisi lintang dan bujur kapal
- untuk menentukan kecepatan kapal
- untuk menentukan jarak tempuh kapal
36. TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 36
- untuk memperkirakan jarak waktu tiba (ETA) di pelabuhan
tujuan
- untuk menentukan sisa waktu tempuh
- untuk menyimpan posisi khusus yang diinginkan
- untuk menentukan jejak pelayaran dalam bentuk peta
- untuk membuat bagan paduan bernavigasi
Sumber : www.nauticexpo.com
Gambar 5.34 GPS
8. GMDSS (Global Maritime Distress Safety System)
Yang dalam bahasa Indonesianya adalah Sistem Keselamatan
Kecemasan Bahari Sejagad. yaitu sebuah kesepakatan internasional
berlandaskan beberapa prosedur keselamatan. jenis peralatan dan
protokol komunikasi yang digunakan untuk meningkatkan
keselamatan dan mempermudah saat menyelamatkan kapal. perahu
ataupun pesawat terbang yang mengalami kecelakaan.
Kapal-kapal dibawah 300 GT tidak termasuk dalam peraturan
yang mewajibkan pemakaian GMDSS. Kapal-kapal yang memiliki
bobot mati antara 300-500 GT disarankan tapi tidak diwajibkan untuk
menggunakan GMDSS. namun kapal-kapal diatas 500 GT sudah
diharuskan menggunakan peralatan yang mendukung GMDSS.
37. TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 37
Sumber : www.gmdss.com.au
Gambar 5.35 GMDSS
9. AIS (Automatic Identification System)
Adalah sebuah sistem yang digunakan pada kapal dan Vessel
Traffic Services (VTS) atau Pelayanan Lalu Lintas Kapal yang secara
prinsip untuk identifikasi dan lokasi tempat berlayarnya kapal. AIS
menyediakan sebuah alat bagi kapal untuk menukar data secara
elektronik termasuk: Identifikasi. posisi. kegiatan atau keadaan kapal.
dan kecepatan. dengan kapal terdekat yang lainnya dan stasiun VTS.
Informasi ini dapat ditampilkan pada sebuah layar atau sebuah
tampilan elektronik.
AIS dimaksudkan untuk membantu petugas yang memantau
kapal dan mengizinkan otoritas maritime untuk mengikuti dan
memonitor pergerakan kapal. Alat ini bekerja dengan terintergrasi
yang distandarisasi sistem penerima VHF dengan sebuah sistem
navigasi elektronik. Misalnya sebagai Long Range Navigation
Version C (LORAN C) atau pengirim Global Positioning System
(GPS). dan sensor navigasi lainnya yang terdapat di dalam kapal
(gyrocompass. indicator penghitung beloknya. dan lain-lain).
International Maritime Organization (IMO). International
Conventional Convention fr the Safety of Life at Sea (SOLAS)
mewajibkan penggunaan AIS pada pelayaran kapal internasional
38. TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 38
dengan Gross Tonnage (GT) lebih dari sama dengan 300 GT dan
semua kapal penumpang tanpa memperhatikan segala ukuran.
Sumber : en.wikipedia.org
Gambar 5.36 AIS
10. Vessel Traffic System (VTS)
Adalah sistem monitoring lalu lintas pelayaran yang
diterapkan oleh pelabuhan. atau suatu manajemen armada
Perkapalan.
Prinsipnya yang digunakan sama seperti sistem yang dipakai
oleh ATC (Air Traffic Control) pada dunia penerbangan. Biasanya
secara sederhana sistem VTS menggunakan radar. closed circuit
television (CCTV). frekuensi radio VHF. Dan automatic
identification system (AIS) untuk mengetahui/mengikuti pergerakan
kapal dan memberikan informasi navigasi/cuaca didalam suatu
daerah pelayaran tertentu dan terbatas.
Penggunaan VTS secara internasional diatur berdasarkan
rekomendasi SOLAS Chapter V Reg. 12 dan IMO Resolution
A.857(20) tentang Vessel Traffic Service yang diadopsi pada tahun
1997.
11. Inmarsat-C
Adalah sebuah satelit pemancar informasi keselamatan
maritim dunia yang memancarkan informasi peringatan mengenai
cuaca buruk (badai maupun gelombang tinggi) di laut. peringatan
navigasi pada NAVAREA. peringatan radio navigasi. peringatan
39. TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 39
laporan adanya bongkahan es dan peringatan-peringatan yang
dikeluarkan oleh USCG-Conducted International Ice Patrol. dan
informasi-informasi sejenis yang tersedia pada NAVTEX.
SafetyNET cara kerjanya mirip dengan NAVTEX ada area di luar
jangkauan NAVTEX.
Menyediakan fasilitas penyimpanan dan pengiriman data
(store-and-forward data). dan fasilitas e-mail dari kapal ke bangunan
lepas pantai. bangunan lepas pantai ke kapal. maupun dari kapal ke
kapal. Inmarsat-C juga memiliki kemampuan untuk mengirim
distress signal (signal bahaya) yang terformat ke sebuah RCC dan ke
Inmarsat-C SafetyNET.
5.2.7 Alat-alat Keselamatan Pelayaran
Kapal ini harus dilengkapi dengan peralatan keselamatan yang
diperlukan untuk memenuhi peraturan keselamatan jiwa di laut. Alat
keselamatan ini harus dilengkapi dengan sertifikat yang berlaku.
1. Rakit Penolong ( Life Boat)
Jenis : Davit
Jumlah : 2 buah
Ukuran : Standar
Tipe kait pengangkat : Kait pengangkat harus mudah dan cepat
dilepas.
Kapasitas : ± 26 orang per sekoci
Lokasi : Lihat pada gambar rencana umum.
Tiap Life Boat terdapat :
- Tabung udara yang diletakan dibawah tenpat duduk.
- Dilengkapi dengan peralatan Navigasi seperti radio komunikasi dan
kompas.
- Perbekalan yang cukup untuk waktu tertentu.
40. TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 40
Sumber : Internet.http:/lifeboat.com.. 2014.
Gambar 5.37 Lifeboat
2. Inflatable Liferaft
Sumber : Internet. http://oceanograph.co.id. 2014.
Gambar 5.38 Inflatable Liferaft
Merk : Switlik CLR - 1
Tipe : Coastal Inflatable Liferaft
Jumlah : 2 unit
Kapasitas : 1 unit maksimal 8 Orang.
41. TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 41
3. Jaket Penolong (Life Jacket)
Sumber : Internet. http://oceanograph.co.id. 2014.
Gambar 5.39 Jaket Penolong
Merk : Viking – PFD L 1
Ukuran : Panjang 28.56cm x lebar 55.93cm x Tebal 16.4cm
Jumlah life jacket harus ditambah 5% dari jumlah awak kapal. maka :
Life jacket = 105% x awak kapal
= 105% x 24 orang
= 25.6
= 27 unit.
4. Pelampung Penolong (Life Buoy)
Sumber : Internet. http://oceanograph.co.id. 2014.
Gambar 5.40 Pelampung Penolong
Merk : Viking – RB 30s
Tipe : Line Throwing
Ukuran : Diameter 30 cm x tebal 15 cm
Panjang Tali : 27.5 m
Jumlah : 10 unit
42. TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 42
Selain dua unit Pelampung penolong (Life buoy) yang menggunakan
tali (Line Throwing) yang diletakkan disisi kiri dan kanan kapal.
dilengkapi dengan dua unit pelampung (Life buoy) yang tidak mempunyai
tali tetapi menggunakan lampu penerangan. Jadi total pelampung yang
dimiliki pada kapal rancangan adalah 10 unit.
Ditambah dengan alat keselamatan lainnya. seperti :
- 2 Tangga embarkasi pada kiri dan kanan lambung kapal
- 4 Self igniting light
- 2 Self activating smoke signal
- 12 Parachture signal
- 6 Rocket star signal
- 12 Red hand flare
- 3 Immersion suite
5. Pemadam Kebakaran
Alat-alat pemadam kebakaran merupakan alat yang berfungsi untuk
memadamkan kebakaran.
Secara umum sistim pemadam kebakaran harus dilengkapi sebagai
berikut:
1. Ruang muat
Sistim pemadam dengan CO2. sistim pemadam dengan air
laut dan sistim deteksi asap.
2. Ruang mesin
Sistim pemadam dengan air laut. pemadam kebakaran jinjing
dan sistem deteksi asap.
3. Ruang akomodasi dan gudang
Sistim pemadam dengan air laut. pemadam kebakaran jinjing
dan sistim deteksi asap untuk koridor. anak tangga dan lorong-
lorong.
Di atas sistem pemadam kebakaran harus dilengkapi dengan
peralatan-peralatan lain sesuai persyaratan pemadam kebakaran.
43. TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 43
Fire Hose Box
Fire hose box adalah tempat untuk menaruh fire hose dan selang
kebakaran agar dapat dengan mudah dilayani dan selain itu agar tidak
mengganggu kerja dikapal.
Jumlah : 5 Buah
Letak : 2 x di forecastle deck
3 x di main deck aft.
sumber :http://www.guardianfire.com/products/firehosehouses
Gambar 5.41 Fire Hose Box
Fire Hose
Fire hose adalah selang kebakaran yang materialnya terbuat
antara lain terpal. karet dan nylon. Kapal Tanker tentunya harus siap
dengan segala kondisi yang ada saat berlayar. Hal ini pun
mempengaruhi perlengkapan pemadam diman sering terjadi musibah
kebakaran di laut.
Untuk fire hoses kapal ini menggunakan beberapa spesifikasi
ukuran antara lain adalah sebagai berikut :
Fire hose with spray/Jet fire nozzle 6.6 m. jumlah 1 buah.
Terletak di main deck
Fire hose with spray/Jet fire nozzle 10 m. jumlah 4 buah.
Terletak di Engine Room
Fire hose with spray/Jet fire nozzle 15 m. jumlah 2 buah.
Terletak di haluan
Fire hose with spray/Jet fire nozzle 20 m. jumlah 2 buah.
Terletak di workshop
44. TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 44
Selain dari itu. karena material mempengaruhi fungsi dari pada
fire hose maka penggunaannya pun berbeda. Dalam kapal ini selang
yang digunakan sebagai selang kebakaran adalah selang yang terbuat
dari nylon.
sumber :http://www.hosecouplingsuk.com/
Gambar 5.42 Fire Hose
Springkler System
Alat ini termasuk alat pemadam kebakaran dengan
menggunakan air. Keuntungan dari pada spinkler sistem adalah :
1. Kebakaran setempat dapat diredam secara otomatis sebelum
api menjalar
2. Hingga air yang dibutuhkan untuk pemadaman sedikit
3. Kerusakan yang ditimbulkan oleh air juga kecil
Pada kapal ini springkler sistem diletakkan pada kamar tidur
ABK dan salon-salon.
sumber :http://asapfiresystems.co.uk/sprinklers-systems.html
Gambar 5.43 Springkel System
Fireman Outfit
Fireman outfit adalah perlengkapan yang dipergunakan oleh
ABK untuk memadamkan kebakaran yang terjadi pada kapal.. Fireman
45. TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 45
outfit harus disimpan ditempat yang telah ditentukan dan harus dengan
cepat dan mudah digunakan.
Spesifikasi Seragam Pemadam Kebakaran (Baju + Celana):
1. Bahan dari NOMEX IIIA (4.5 Oz dan 6.0 Oz). FLAME
RETARDANT dan COTTON 100%
2. Baju + Celana Pemadam Kebakaran lengkap dengan Scothlite
3M. Biasa (Silver/Abu abu) dan Tripletrim dalam 2 warna
(Silver - Orange) dan (Hijau -Silver kombinasi)
3. Baju Pemadam Kebakaran yang terdiri dari 3 lapis
sumber :http://alltechnology2011.blogspot.com/2011/05/baju-tahan-api-nomex-iiia.html
Gambar 5.44 Fireman Outfit
Fire Extinguisher
Fire extinguisher adalah alat pemadam kebakaran yang kecil
atau yang berbentuk tabung yang dapat dibawa. Jenis dari pada fire
extingusher ini berbeda-beda sesuai dengan bahan yang di isi dalan
tabung tersebut.
Jumlah : 14 Buah
Letak : 6 x di main deck
1 x di forecastle deck
1 x di bridge deck
4 x di engine room
2 x di Pantry room
46. TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 46
sumber :http://asapfiresystems.co.uk/fire-extinguishers.html
Gambar 5.45 Fire Extinguishers
Hydrant
Hydrant adalah alat pemadam kebakaran yang terhubung dari
beberapa saluran air yang mencukupi. Tiap hydrant memiliki satu atau
lebih penghubung selang kebakaran.
Jumlah : 9 Buah
Letak : 6 x di main deck
1 x di forecastle deck
2 x di bridge deck
sumber :http://www.dreamstime.com/stock-photos-fireplug-hydrant-
discharge-ship-property-located-near-air-valve-image40460683
Gambar 5.46 Hydrant
Foam Extinguisher
Bahan pemadam busa ini efektif untuk memadamkan kebakaran
kelas B (minyak. solar dan cairnya). untuk memadamkan kebakaran
benda padat (Kelas A) kurang baik seperti diketahui bahwa pemadam
kebakaran dengan bahan busa adalah dengan cara isolasi yaitu mencegah
masuknya udara dalam proses kebakaran (api). dengan
47. TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 47
menutup/menyelimuti permukaan benda yang terbakar sehingga api
tidak mengalir.
Sumber: http://www.maritimeworld.web.id
Gambar 5.47 Foam Extinguisher
Menurut proses pembuatannya terdapat dua jenis busa yaitu:
a. Buka Kimia (Chemis)
b. Busa Mekanis
Busa kuran sesuai untuk disemprotkan pada permukaan cairan
yang mudah bercampur dengan air (alkohol. spirtus) karena busa
mudah larut dalam air.
Powder Dry Chemical
Yaitu bahan pemadam berbentuk bubuk/tepung dengan bahan
kimia kering berguna sebagai berikut:
1. Dry Chemical dapat digunakan untuk semua jenis kebakaran
2. Tidak berbahaya bagi manusia/binatang karena tidak beracun
3. Bahan dry chemical disebut sebagai bahan pemadam
kebakaran yang berfungsi ganda (multi purpose
extinguisher)
4. Tidak menghantarkan listrik
5. Powder berfungsi mengikat oksigen (isolasi) dan juga dapat
mengikat gas-gas lain yang membahayakan;
6. Dapat menurunkan suhu
7. Mudah dibersihkan dan tidak merusak alat-alat.
48. TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 48
Cara penggunaan dry chemical hampir sama dengan gas CO2
yaitu sebagai berikut:
1. Pertama harus diperhatikan adanya arah angin. jika angin
bertiup terlalu kuat maka penggunaan dry chemical tidak
efisien
2. Arahkan pancaran pemotong nyala api dan usahakan dapat
terbentuk semacam awan/asap untuk menutup nyala api
tersebut.
6. Lorong
Lorong yang dibuat seefesien mungkin sehingga dapat dilalui pada
Crew/ABK kapal, dengan lebar 1 – 1.8 m.
Sumber : Internet. gagukesha@gmail.com archimedia 2006
Gambar 5.48 Lorong
7. Bollard
Bollard yang digunakan. yaitu:
Dimensi Bollard. Diameter = 480 mm.
Tinggi = 510 mm.
Sumber : Internet. gagukesha@gmail.com archimedia 2006
Gambar V.49 Bollard
49. TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 49
8. Fair laid
Sumber : Internet. gagukesha@gmail.com archimedia 2006
Gambar 5.50 Fair Laid
5.2.8 Crane Akomodasi
Crane untuk mengangkut alat akomodasi dari/ke atas kapal. Terletak di
Poop Deck. Berfungsi sebagai alat angkut logistik, alat-alat reparasi dan
alat-alat pemeliharaan kapal (alat kebersihan, alat keselamatan, dsb.) dari
pelabuhan ke atas kapal maupun sebaliknya.
sumber : indomiliter.com
Gambar 5.51 Crane
Spesifikasi :
- P x L x T : 7 x 1.5 x 4.5 (m)
- Berat : 0.2 Ton
- Radius Putar : 7 m
- Jumlah : 2 Buah
- Letak : Poop Deck
- Beban Max : 1 Ton