SlideShare a Scribd company logo
1 of 49
TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 1
BAB V
RENCANA UMUM
5.I PENDAHULUAN
Rencana umum dari sebuah kapal dapat didefinisikan sebagai
perancangan di dalam penentuan atau penandaan dari semua ruangan yang
dibutuhkan. ruangan yang dimaksud seperti ruang muat. kamar mesin dan
akomodasi. Selain dari itu juga dalam penentuan dan perencanaan jumlah
awak kapal. alat keselamatan. alat bongkar muat. alat navigasi dan
telekomunikasi serta segala peralatan yang diperlukan yang khusus untuk
kapal rancangan tersebut.
5.I.2 Maksud dan Tujuan
1. Melanjutkan Tugas Merancang Kapal I ke Tugas Merancang Kapal
II sebagai pemenuhan Kuliah Tugas Merancang Kapal.
2. Dapat merancang tangki-tangki yang sesuai dengan kebutuhan pada
kapal rancangan.
3. Dapat menentukan lokasi ruangan-ruangan yang dibutuhkan pada
kapal rancangan.
4. Dapat Merancang kapal Full Container dengan peralatan
keselamatan yang dibutuhkan pada kapal rancangan.
5. Dapat merancang kontruksi kapal sesuai ketentuan dari klasifikasi
dan peraturan-peraturan yang berlaku.
5.I.3 Karakteristik Kapal Rancangan
Kapal Full Container pada trayek-trayek jarak pendek dan jarak
jauh. Walaupun persentase daya muat dalam palka sangat besar. kapal-kapal
ini memberikan hasil yang terbaik untuk mengangkut barang dari produsen
sampai ke konsumen. tanpa mengalami hambatan dalam prosedur
bongkar/muat di pelabuhan. Kapasitas angkutan merupakan kemampuan
suatu alat angkutan untuk memindahkan muatan atau barang dari suatu
tempat ke tempat lain dalam waktu tertentu. Unsur - unsur kapasitas
angkutan terdiri atas berat muatan. jarak yang ditempuh. dan waktu yang
dibutuhkan untuk angkutan tersebut.
TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 2
Ada beberapa karakteristik kapal Full Container yang telah kita ketahui
sebelumnya maupun yang masih jauh dari pemikiran kita. yaitu karakteristik yang
ditetapkan sesuai petunjuk teknis departemen perhubungan, antara lain :
- Muatan yang diangkut adalah Container
- Memiliki ronga-ronga (cells) untuk menyimpan Container ukuran
20’ dan 40’.
- Jenis alat bongkar muat yang digunakan yaitu Crane.
- Jumlah muatan barang yang diangkut ialah 504 TEUs (Twenty Feet
Equivaent Unit’s)
- Memiliki bangunan atas yang berada di haluan dan buritan.
5.1. 4 Prinsip Dan Metode Perancangan
Peranan angkutan laut sangat diperlukan untuk pemerataan
pembangunan disegala bidang sesuai dengan rencana pemerintah Republik
Indonesia.
Membuat kapal dengan tipe Full Container selain sudah diterapkan
dan merupakan kebijaksanaan pemerintah. dimana tipe Full Container
mempunyai spesifikasi sendiri dan sangat menguntungkan. antara lain :
1. Dapat mengangkut barang tanpa harus takut rusak karena kontruksi
dari peti kemas sendiri memiliki karakteristik yang memang
dirancang untuk mengangkut barang seperti logistik. elektronik.
dan barang-barang lainnya.
2. Efektif dan efisien dalam pengoperasiannya.
Apabila kapal tersebut akan dikembangkan efektifitas dan
produktivitasnya maka perlu diadakan suatu perencanaan kapal Full
Container yang modern dan canggih dengan perhitungan – perhitungan
yang tepat dan teliti. Oleh karena itu untuk mewujudkan hal tersebut.
dibutuhkan suatu metode perencanaan yang dapat dipercaya. agar hasilnya
dapat semaksimal mungkin.
Dalam merancang sebuah kapal ada beberapa metode yang biasa
digunakan. Metode yang digunakan dalam perancangan ini adalah Metode
Kapal Pembanding (Comparrasion Method )
TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 3
5.I.5 Pembatasan Masalah
1. Rencana Umum
2. Capacity Plan
3. Floodable Length
4. GRT/NRT
5. Lambung Timbul
6. Scantling
7. Gambar Midship Contruction
8. Gambar Shell Expansion
9. Gambar Contruction Profil
5.I.6 Data Awal Perencanaan
 Length Over All ( LOA ) = 115 m
 Length Water Line ( LWL ) = 110 m
 Length Between Perpendicullar ( LPP ) = 108 m
 Breadth ( B ) = 18 m
 Draft ( T ) = 6 m
 Height ( H ) = 8 m
 Freeboard ( f ) = 2 m
 Coefficient Block ( Cb ) = 0.839
 Coefficient Midship ( Cm ) = 0.996
 Coefficient Prismatic ( Cp ) = 0.845
 Coefficient Waterline ( Cw ) = 0.890
 Displacement (  ) = 10030.585 Ton
 Volume Displacement (  ) = 9786.100 m³
 Velocity Speed ( Vs ) = 12.2 Knots
 Radius of Bilge ( R ) = 1.2 m
 Camber = 0.36 m
 Total Container = 504 TEUs
 DWT = 7000 DWT
 Jarak dari Tg. Priok – Tg. Perak = 394 mill laut
 Jarak dari Tg. Perak – Tenau (NTT) = 753 mill laut
 Total Jarak Keseluruhan = 1147 mill laut
TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 4
Tabel 5.1 Berat LWT dan DWT
No. Item
Berat
(Ton)
Massa Jenis
(Ton/M
3)
Volume
(M3)
1 Berat Bahan Bakar (W_DO) 55 0.85 64.705
2 Berat Minyak Pelumas (W_LO) 2.2 0.90 2.444
3 Berat Air Bersih dan Tawar
(W_FW)
45.5 1 45.5
4 Berat Air Ballast (WWB) 1478 1.025 1441.951
Sumber : Perhitungan TMK I
 MesinUtama
- Merk : YANMAR
- Type : 8EY26W
- Daya : 2763 HP ( 2060 KW )
- Speed : 750 Rpm
- P x L x T : 7481 mm x 2085 mm x 842 mm
- Jumlah : 1 Buah
 Reduction Gear
- Merk : YX-3500MC
- Ratio : 1 : 3.31
- Hasil Rpm : 227 rpm
 Klassifikasi : BKI
*A 100 * SM * * L
 Dimana :
A 100 = Lambung kapal seluruhnya memenuhi persyaratan peraturan
kontruksi BKI.
* SM = Instalasi mesin dan listrik memenuhi persyaratan.
= Perlengkapan jangkar. yaitu rantai. jangkar dan mesin jangkar
memenuhi persyaratan.
*L = (lokal) daerah pelayaran ini secara umum adalah pelayaran
sepanjang pantai.
TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 5
5.2 PERENCANAAN FASILITAS
5.2.1 Susunan ABK (Anak Buah Kapal)
Perencanaan ABK menggunakan persamaan sebagai berikut :
Jarak Tempuh : 3 Hari 9 Jam (94 Jam)
Lama Bongkar Muat : 92 Jam (DariPerhitungan Transportasi)
1 Hari : 3 Shift
1 Shift : 8 Jam
Maka :
= (Jarak Tempuh + Lama Bongkar Muat)/1 Shift
= 94 Jam + 92 Jam)/8 Jam
= 23.25
Ditetapkan Jumlah ABK 24 Orang.
Susunan Anak Buah/Awak Kapal
1. Captain : 1 orang
2. 1st Officer : 1 orang
3. 2nd Officer : 1 orang
4. 3rd Officer : 1 orang
5. Chief Engineering : 1 orang
6. 1st Engineering : 1 orang
7. 2nd Engineering : 1 orang
8. 3rd Engineering : 1 orang
9. Boatswain : 1 orang
10. Cadets : 2 orang
11. Sailor : 2 orang
12. Q. Master : 3 orang
13. Oiler : 2 orang
14. Electrican : 1 orang
15. Wiper : 2 orang
16. Chief Cook & Ass. Cook : 3 orang +
Total Crew : 24 orang
TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 6
5.2.2 Penentuan Letak Sekat
Dalam penentuan jumlah sekat kedap air (Number of Watertight
Bulkheads) berdasarkan buku Tentang Rencana Umum (Gaguk Suhardjito)
panjang kapal. yaitu :
a. Sekat Tubrukan (Collision Bulkheads)
Untuk jarak sekat tubrukan pada kapal rancangan ini 0.05 Lpp dari
Fp. Sekat tubrukan tidak boleh lebih dari 0.08 L dari Fp. Jarak sekat
tubrukan dari Fp : (0.05 – 0.08) x Lpp
Minimum = 0.05 x Lpp
= 0.05 x 108
= 5.4 m
Maksimum = 0.08 x Lpp
= 0.08 x 108
= 8.64 m
Letak Sekat Tubrukan dengan mempertimbangkan panjang dan
jarak container. adalah di Frame 146. Maka ditetapkan Sekat Tubrukan
Kapal rancangan = 6.720 m dari Fp
b. Sekat Buritan (After Peak Bulkheads)
Diletakkan pada jarak 6 m dari AP. sekurang-kurangnya 3 kali jarak
gading dari ujung dan boss. * Letak Sekat Buritan. adalah di Frame 10.
Maka ditetapkan Sekat Buritan Kapal rancangan = 6 m dari Ap
c. Sekat Depan Kamar Mesin
Sekat depan kamar mesin dilokasikan sejauh mungkin kebelakang
untuk memberi kapasitas ruang muat yang lebih besar, pada umumnya
lokasi sekat depan kamarmesin berjarak 17% hingga 22% didepan AP,
lokais sekat ini pada satu sisi tergantung dari panjang mesin pada sisi lain
tergantung pada fullness(kegemukan) kapal, kapal-kapal high blok(gemuk)
memberikan ruang yang lebihbesar pada lantainya dibanding dengan kapal
langsing.
Maka :
Minimum = 17% x 108
= 18.360 m didepan AP
TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 7
Maksimum = 22% x 108
= 23.760 m didepan AP
Dengan melihat panjang mesin, kapasitas ruang yang dibutuhkan
untuk kamar mesin serta untuk memperluas ruang muat maka Ditetapkan
Letak Sekat Depan Kamar Mesin adalah 18.6 m didepan AP atau berada di
Frame 31.
d. Sekat Ruang Muat
Dengan melihat dimensi dari jenis angkutan yaitu Container serta
dengan melihat grafik Floodable length Maka ditetapkan :
a. Letak sekat ruang muat 1 berada di Frame 49
b. Letak sekat ruang muat 2 berada di Frame 84
c. Letak sekat ruang muat 3 berada di Frame 110
d. Letak sekat ruang muat 4 berada di Frame 128
e. Jumlah Sekat
Jumlah sekat pada ruang muat tergantung pada tuntutan keamanan
atau pemisahan muatan. Jumlah minimum sekat ruang muat termasuk sekat
tubrukan, Stern tube bulkhead, sekat depan kamar mesin untuk Panjang
kapal 85 meter diperlukan 4 sekat (satu tambahan sekat pada ruang muat)
selanjutnay untuk setiap penambahan panjang 20 meter diperlukan
tambahan sekat 1 (satu) buah.
Dengan melihat tuntutan keamanan pada grafik Floodable length
maka Ditetapkan Jumlah Sekat Berjumlah 7 Sekat.
f. Tinggi Double Bottom
Berdasarkan peraturan kelas BKI (Biro Klasifikasi Indonesia) Rules
for Hull Vol II 2014 Sec. 24 A 3. tinggi double bottom untuk Kapal
Container yaitu :
Hdb =
B
20
(m)
=
18
20
= 0.9 m
Maka ditetapkan tinggi Double Bottom adalah sebesar 1m.
TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 8
5.2.3 Perlengkapan Kapal
1. Jangkar (Anchor) dan Peralatannya
a. Jangkar
Untuk menentukan ukuran jangkar yang digunakan. haruslah
menggunakan Equipment Number(EN). Dalam peraturan klasifikasi
dan konstruksi kapal buku BKI 2014 Volume II Section 18 adalah:
𝑍 = 𝐷2/3
+ 2.0 𝑥 𝐻 𝑥 𝐵 +
𝐴
10
Dimana:
D = Displacement full load = 10030.585 Ton
H = Tinggi efektif diukur dari garis muat sampai puncak
teratas rumah geladak
H = f + h’
Dimana:
f = Tinggi lambung timbul = 2.375 m
h’ = Tinggi dari summer load waterline sampai ke
puncak uppermost superstructure = 15.113 m
H = 2.375 m + 15.113 m
= 17.488 m
B = Lebar kapal = 18 m
A = fL + ∑h”I
A = Luas pandangan samping lambung kapal atau
bangunan atas diatas garis muat = 512.464 m2
Z = (10030.585 2/3) + 2.0 (17.488) x (18) + 0.1 (512.464)
= 1145.918
Untuk menentukan itu semua dengan menggunakan tabel
18.2 dari buku Rules Biro Klasifikasi Indonesia tahun 2014 Section
18 – Equipment. Letter C - Anchors. dimana Z = 1145.918 m2 maka
keterangan jangkarnya adalah sebagai berikut :
Untuk EN (Equipment No.) = 1140 - 1220
Jumlah jangkar : 2 buah
Berat tiap jangkar : 3540 kg
TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 9
Sumber : http://indomarineinternusa.indonetwork.co.id/
Gambar 5.1 Jangkar
b. Rantai Jangkar
Untuk menentukan panjang rantai jangkar yang dipasang
pada kapal rancangan ini digunakan tabel 18.2 dari Rules for Hull
Biro Klasifikasi Indonesia tahun 2014. dimana Z = 1145.918
Diameter jangkar = 60 mm dengan Grade 1
Panjang total = 522 m
Sumber : http://indomarineinternusa.indonetwork.co.id/
Gambar 5.2 Rantai jangkar
c. Tali Tambat
Untuk menentukan Tali Tambat yang di pasang pada kapal
rancangan ini digunakan tabel 18.2 dari Rules for Hull Biro
Klasifikasi Indonesia tahun 2014. untuk Z = (2080 – 2230)
Panjang =180 m
Beban putus = 270 kN
Jumlah = 4 buah
TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 10
Sumber : http://www.safety4sea.com/
Gambar 5.3 Tali Tambat
2. Bak Penyimpanan Rantai Jangkar
Dalam buku Class BKI Section 18 – E.1. perhitungan volume chain
locker adalah sebagai berikut:
𝑆 = 1.1 . 𝑑2
.
𝑙
105
Dimana:
d = diameter rantai dalam = 60 mm
l = panjang total = 522 m
Maka :
𝑆 = 1.1 𝑥 602
𝑥
522
105
𝑆 = 20.67 𝑚3
Jadi ditetapkan bahwa dimensi chain locker adalah :
3 m x 1.36 m x 5.18 m
3. Hawse Pipe
Berdasarkan practical Ship Building penentuan hawse pipe
tergantung dari ukuran dan diameter rantai jangkar. Berdasarkan diameter
rantai dapat ditentukan ukuran diameter dan tebal pipa rantai sekaligus
ukuran diameter dan tebal chain pipe.
(1 mm = 0.039 inches. 84 mm = 3.276 inches)
d = diameter rantai dalam inches = 3.267 inches
Dengan diameter 3.267 inches Maka di tetapkan diameter Hawse
Pipe adalah 3.54 inches = 90 mm.
TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 11
Sumber :(http://indomarineinternusa.indonetwork.co.id/)
Gambar 5.4 Hawse pipe
4. Mesin Jangkar dan mesin tambat
a. Mesin jangkar
Type : Electro Hydraulic
Lokasi : Haluan
Jumlah : 2 buah
Jumlah roda rantai : 4 buah
Mesin jangkar harus mampu mengangkat 2 buah jangkar dan
80 meter rantai pada kecepatan yang ditetapkan. Tiap roda jangkar
rantai dan Drum penggulung harus dipasang alat pengerem (Hand
brake) dan kopling yang dioperasikan dengan tangan.
b. Mesin tambat
Type : Electro Hydraulic
Lokasi : Buritan dan Haluan.
Jumlah : 2 buah
Jumlah Drum penggulung tali : 4 buah (2 haluan & 2
buritan). Tiap Drum penggulung harus dilengkapi dengan kopling
dan rem (Hand brake) yang dioperasikan dengan tangan.
TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 12
5. Mesin Bow Thruster
Untuk membantu kapal dalam maneuvering di pelabuhan.
maka perancang memasang Bow Thruster pada Haluan Kapal.
Spesifikasi dari Bow Thruster adalah sebagai berikut:
a. Hambatan Bow Thruster ( RBT )
Dalam buku Sv. Aa. Halvard Tahanan Dan Propulsi Kapal
halaman 133 ( 5.5.29 ) bahwa hambatan total adalah :
22
VsDCR BTBT  
Dimana :
RBT = Hambatan Bow Thruster kapal rancangan.
CBT = Koefisient hambatan Bow Thruster
= 0.003 ~ 0.012
= 0.012
 = Berat jenis air laut.
= 104.5 Kg.s2/m4.
Π = 3.14
D2 = Diameter Bow Thruster
= 1.4 m
Vs = Kecepatan kapal keluar dari dermaga
= 0.1 Knot x 0.514 = 0.052 m/s
Maka :
RBT =
22
052.04.13.14x104.50.012 
= 0.209 kg
Dari perhitungan diatas ditetapkan harga RBT =0.209 kg.
b. Efektife Horse Power ( EHP )
Untuk menentukan Efektif Horse Power Bow Thruster kapal
rancangan digunakan rumus yang terdapat dalam buku Propulsi
Kapal ( Ship Propulsion ) oleh Ir. Teguh Sastrodiwongso MSE pada
halaman 25, yaitu :
EHP = 75
BTRVs
Dimana :
EHP = Efektife Horse Power Bow Thruster kapal rancangan.
TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 13
Vs = Kecepatan kapal keluar dari dermaga
= 0.1 Knot = 0.052 m/s
RBT = Hambatan Bow Thruster kapal rancangan.
= 0.209 kg
Maka :
EHP = 75
0.2090.052
= 0.000145 HP
5.2.4 Akomodasi
Akomodasi pada kapal yang dirancang adalah sebagai berikut :
1. Ruang umum (ruang makan ABK)
2. Ruang navigasi (Navigation Room)
Pada kapal rancangan ini ruang navigasi terdiri dari :
a. Wheel house
- Terletak pada Deck dibawah Compas Deck.
- Pandangan dari Wheel house kearah samping kiri kanan dan
depan tidak boleh terhalang (360°) dan pandangan kearah
haluan harus memotong garis air. tidak boleh lebih dari 1.25
panjang kapal.
- Mempunyai pintu samping kiri dan kanan. dan mempunyai
flying bridge sampai kesisi kapal.
Sumber : www.marine-navigation.com
Gambar 5.5 Ruang Navigasi
TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 14
b. Chart Room
- Terletak tepat dibelakang Wheel house.
- Meja peta harus terletak melintang kapal dan merapat
dengan dinding depan. Panjang meja sekitar 3.00 × 1.00 m.
- Antara Chart Room dengan Wheel House dihubungkan
dengan jendela kaca dan pintu untuk hubungan secara
langsung.
Sumber : (http://indomarineinternusa.indonetwork.co.id/)
Gambar 5.6 Chart Room
c. Radio Room
- Ditempatkan setinggi mungkin diatas kapal dan harus
terlindung dari air dan gangguan suara.
- Terletak di sebelah wheelhouse
- Ruangan ini harus terpisah dari kegiatan-kegiatan lainnya.
- Ruang tidur radio operator harus terletak sedekat mungkin
dan dapat ditempuh dalam waktu kurang dari 3 (tiga) menit.
- Antara Chart Room dengan Wheel House dibuat tidak
bersekat untuk hubungan secara langsung.
Sumber : www.marine-navigation.com
Gambar 5.7 Ruang Radio
TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 15
3. Ruang dan Kamar-kamar
a. Ruang Nahkoda dan Chif Enginerring
Ruang Nahkoda dan Chif Enginerring terletak pada C Deck.
Tiap ruangan ini terdapat :
 Ruang harian, dengan Inventaris :
- 1 buah Meja
- 1 buah kursi
- 1 buah loker (0.5 m × 0.5 m ×0.8 m)
 Ruang kamar. dengan Inventaris :
- 1 buah tempat tidur (2.4 m × 1.5 m)
- 1 buah meja tulis (1.4 m × 0.5 m × 0.8 )
- 1 buah lemari (0.78 m × 0.52 m × 1.2 m)
 Ruang Kamar mandi :
- 1 buah shower room
- 1 buah wastafel
- 1 buah toilet duduk
- 1 buah bathtub
b. Ruang 1st Officer. 2nd Officer. 1st Engineer dan 2nd Engineer
Ruang 1st Officer. 2nd Officer. 1st Engineer dan 2nd Engineer
terletak pada B Deck. Tiap ruangan ini terdapat:
 Ruang kamar, dengan Inventaris :
-1 buah tempat tidur (2 m × 0.8 m)
-1 buah meja tulis (1.4 m × 0.5 m × 0.8 )
-1 buah lemari (0.78 m × 0.52 m × 1.2 m)
-1 buah kursi
c. Ruang 3rd Officer dan 3rd Engieer
Ruang 3rd Officer dan 3rd Engieer terletak pada A Deck. Tiap
ruangan ini terdapat:
 Ruang kamar. dengan Inventaris :
-1 buah tempat tidur (2 m × 0.8 m)
-1 buah meja tulis (1.4 m × 0.5 m × 0.8 )
-1 buah lemari (0.78 m × 0.52 m × 1.2 m)
-1 buah kursi
TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 16
d. Ruang Chief Cook dan Boatswain
Ruang Chief Cook dan Boatswain terletak pada A Deck. Tiap
ruangan ini terdapat:
 Ruang kamar, dengan Inventaris :
-1 buah tempat tidur (2 m × 0.8 m)
-1 buah meja tulis (1.4 m × 0.5 m × 0.8 )
-1 buah lemari (0.78 m × 0.52 m × 1.2 m)
-1 buah kursi
e. Ruang Ass. Cook
Ruang Ass. Cook terletak pada Poop Deck. Pada ruangan ini
terdapat :
 Ruang kamar. dengan Inventaris :
- 2 buah tempat tidur (2 m × 0.8 m)
- 1 buah meja tulis (1.4 m × 0.5 m × 0.8 )
-2 buah lemari (0.78 m × 0.52 m × 1.2 m)
-1 buah kursi
f. Ruang Electrican
Ruang Electrican terletak pada Poop Deck. Pada ruangan ini
terdapat :
 Ruang kamar. dengan Inventaris :
- 1 buah tempat tidur (2 m × 0.8 m)
- 1 buah meja tulis (1.4 m × 0.5 m × 0.8 )
- 1 buah lemari (0.78 m × 0.52 m × 1.2 m)
- 1 buah kursi
g. Ruang Oiler
Ruang Oiler terletak pada Poop Deck. Pada ruangan ini
terdapat:
 Ruang kamar. dengan Inventaris :
- 2 buah tempat tidur (2 m × 0.8 m)
- 1 buah meja tulis (1.4 m × 0.5 m × 0.8 )
- 2 buah lemari (0.78 m × 0.52 m × 1.2 m)
- 1 buah kursi
TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 17
h. Ruang Wipper
Ruang Wipper terletak pada Poo Deck. Pada ruangan ini
terdapat:
 Ruang kamar. dengan Inventaris :
- 2 buah tempat tidur (2 m × 0.8 m)
- 1 buah meja tulis (1.4 m × 0.5 m × 0.8 )
- 2 buah lemari (0.78 m × 0.52 m × 1.2 m)
- 1 buah kursi
i. Ruang Sailor
Ruang Sailor terletak pada Upper Deck. Pada ruangan ini
terdapat:
 Ruang kamar. dengan Inventaris :
- 2 buah tempat tidur (2 m × 0.8 m)
- 1 buah meja tulis (1.4 m × 0.5 m × 0.8 )
- 2 buah lemari (0.78 m × 0.52 m × 1.2 m)
- 1 buah kursi
j. Ruang Cadet
Ruang Cadet terletak pada Upper Deck. Pada ruangan ini
terdapat:
 Ruang kamar. dengan Inventaris :
- 2 buah tempat tidur (2 m × 0.8 m)
- 1 buah meja tulis (1.4 m × 0.5 m × 0.8 )
- 2 buah lemari (0.78 m × 0.52 m × 1.2 m)
- 1 buah kursi
k. Ruang Q.Master
Ruang Q.Master terletak pada Upper Deck. Pada ruangan ini
terdapat:
 Ruang kamar. dengan Inventaris :
- 2 buah tempat tidur (2 m × 0.8 m)
- 1 buah meja tulis (1.4 m × 0.5 m × 0.8 )
- 2 buah lemari (0.78 m × 0.52 m × 1.2 m)
- 1 buah kursi
TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 18
Sumber : www.acomodation-abk-marine.com
Gambar 5.8 Ruang ABK
4. Ruang binatu/laundry.
Sumber : www.thepreismans.com
Gambar 5.9 Ruang laundry
5. Ruang makan/Mess Room.
Sumber : www.acomodation-abk-marine.com
Gambar 5.10 Ruang Makan
6. Comissary space (dapur. pantry)
- Letaknya berdekatan dengan ruang makan cold dan dry store.
- Luas lantai 0.5 m² / ABK.
- Harus dilengkapi dengan Exhaust dan Ventilasi untuk
menghisap debu dan asap.
TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 19
- Harus terhindar dari asap dan debu serta tidak ada opening
antara dapur (pantry) dengan sliping room.
Sumber : www.acomodation-abk-marine.com
Gambar 5.11 Ruang Dapur
7. Dry provision and cold storage room
- Dry provision berfungsi untuk menyimpan bahan bentuk curah
yang tidak memerlukan pendinginan dan harus dekat dengan
galley dan pantry. Cold Storage Room
- Untuk bahan yang memerlukan pendinginan agar bahan-bahan
tersebut tetap segar dan baik selama pelayaran.
- Temperatur ruang pendingin dijaga terus dengan ketentuan
 Untuk meyimpan daging suhu maksimum adalah -22
o
C.
- Untuk menyimpan sayuran suhu maksimum adalah -12
o
C.
- Luas provision store yang dibutuhkan untuk satu orang ABK
adalah ( 0.8 s/d 1 ) m
2
.
TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 20
Sumber : gaguksuhardjito. Rencana Umum
Gambar 5.12 Dry provision and cold storage room
8. Sanitary accomodation.
Sumber : https://www.google.co.id/images/
Gambar V.13 Sanitary accomodation
9. Baterry Room
Baterry Room Adalah tempat untuk menyimpan Emergency Sourse
of Electrical Power (ESEP).
- Terletak di tempat yang jauh dari pusat kegiatan karena suara
bising akan mengganggu.
- Harus mampu mensupply kebutuhan listrik minimal 3 jam pada
saat darurat.
- Instalasi ini masih bekerja jika kapal miring sampai 22.5
o
atau
kapal mengalami trim 10
o
.
TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 21
Sumber : www.products.damen.com
Gambar 5.14 Baterry Room
10. Ruang Klinik
Sumber : http://indomarineinternusa.indonetwork.co.id/
Gambar 5.15 Ruang Klinik
11. Ruang Fitness
Terletak di Poop Deck. dengan fasilitas olah raga seperti treadmil.
angkat beban. sepeda statis. barbell dengan beragam berat. dan lain-lain.
Sumber : www.usapowerlifting.com
Gambar 5.16 Ruang Fitness
TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 22
12. Ruang Karaoke/Music Room
Terletak di Poop Deck. dengan fasilitas layaknya seperti ruang-
ruang karaoke yang ada. yaitu satu buah TV LCD ukura 42”. microphone.
monitor kecil yang diletakan diatas meja untuk mengganti lagu-lagu yang
akan diputar.
Sumber : asiatravel.com
Gambar 5.17 Ruang Karaoke/Music Room
13. Ruang permainan Billiard
Terletak di Upper Deck. disiapkan 1 (satu) unit meja billiard lengkap
dengan peralatannya. kursi tempat duduk dan meja.
Sumber : www.yangtze.com
Gambar 5.18 Ruang permainan Billiard
14. Office Room
Terletak di Poop Deck. Dilengkapi dengan fasilitas alat-alat kantor
seperti computer. alat tulis. meja. kursi. buku-buku. dan alat-alat
penunjang lainnya.
TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 23
Sumber : gaguksiuhardjito. Rencana Umum
Gambar 5.19 Office Room
15. Gudang-gudang
Diletakan menyesuaikan pada kebutuhan. seperti gudang yang
diletakan pada main deck yang diperuntukan untuk menyimpan persediaan
cat. tali-tali dan yang lainnya. gudang pada engine room diperuntukan
untuk menyimpan persediaan spare part. oli dan perlengkapan lainnya.
yang mana penempatan tersebut adalah untuk lebih memudahkan
pengambilan perlengkapan tersebut.
Sumber : Google.com
Gambar 5.20 Gudang
16. Lift
Di gunakan untuk menghubungkan Upper Deck sampai D Deck
dengan lebih cepat dan efisien.
Dimensi Lift :
Panjang : 2 m
Lebar : 1.2 m
TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 24
Tinggi : 2.2 m
Kapasitas : 6 Orang
Sumber : gnanekamacamlift.wordpress.com
Gambar 5.21 Lift
17. Tangga dan lain-lain.
- Accomodation Ledder. diletakan menghadap kedepan kapal
sedangkan untuk menyimpannya diletakkan di main deck
(diletakan segaris dengan railing). Sudut kemiringan
diambil 45°.
LWT = Displ – DWT
= 10030.585 – 7000
= 3030.585 Ton
Sarat kapal kosong (TE)
= LWT / (LBP×B×Cb×1.004×1.025)
= 2382.109 / (108 × 18 × 0.839 x 1.004 × 1.025 )
= 2382.109 / 1678.479
= 1.419
Karena tangga akomodasi terletak di Main Deck :
a = H – TE
= 8 – 1.419
= 6.681 m.
TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 25
Panjang tangga akomodasi (L)
= a / sin 45°.
= 6.681 / 0.707
= 9.308 m.
= 9.5 m
Widht of lidder = 600 s/d 800 mm.
Height of handrail = 1000 mm.
The handrail = 1500 mm.
Step Space = 200 s/d 350 mm.
Sumber : http://indomarineinternusa.indonetwork.co.id/
Gambar 5.22 Accomodation Ledder
- Steel Deck Ledder. digunakan untuk menghubungkan
deck satu dengan deck lainnya.
Nominal size = 700 mm.
Lebar tangga = 850 mm.
Sudut kemiringan = 45°.
Interval of treads = 200 s/d 300 mm.
Step space = 400 mm.
Sumber : www.acomodation-abk-marine.com
Gambar 5.23 Tangga Deck
TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 26
- Steel Ship Vertical Ladder. digunakan untuk tangga pada
escape gang. tangga main hole dan untuk tangga menuju
ke top deck. direncanakan :
Lebar tangga = 350 mm.
Interval of treads = 300 s/d 350 mm.
Jarak dari dinding = 150 mm.
Jumlah = 18 buah
- Pintu Baja kedap cuaca (Ship stell weather tight door).
Digunakan sebagai pintu luar yang menghubungkan
langsung dengan cuaca bebas.
Tinggi = 1600 mm.
Lebar = 800 mm.
Tinggi ambang = 300 mm.
Jumlah = 26 buah
Sumber : Internet. gagukesha@gmail.com archimedia 2006
Gambar 5.24 Weather Tight Door
- Pintu dalam.
Tinggi = 1600 mm
Lebar = 800 mm
Tinggi ambang = 100 mm
Jumlah = 56 buah
- Jendela bundar
(tidak dapat dibuka menurut DIN ISO 1751). direncanakan
dengan ukuran D = 200 mm
Jumlah = 6 buah
TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 27
- Jendela enpat persegi panjang yang di rencanakan :
Panjang = 500 mm.
Lebar = 500 mm.
Jumlah = 68 buah
- Untuk wheel house. berdasarkan symposium on the design.
o Semua jendela bagian depan boleh membentuk 15°
o Depan Panjang = 1500 mm. Lebar = 800 mm
o Samping Panjang = 1500 mm. Lebar = 800 mm
o Jarak sisi bawah jendela 1450 m. bawah jendela 1390
mm
o Jarak antara jendela 165 mm. jendela 450 mm
- Railing (Pagar pelindung)
Merupakan persyaratan dari ILLC 1966 dan Klasifikasi.
Penempatan disesuaikan dengan kebutuhan dikapal. didalam ruang
akomodasi atau berada duluar ditempat terbuka. Dibuat dengan
konstruksi yang kuat dari baja. logam lain atau dari kayu.
Railing merupakan perlengkapan kapal yang berfungsi sebagai
proteksi orang saat berjalan atau sebagai pegangan tangan. Untuk
railing gedalak harus memiliki minimal 1 meter seseuai dengan
lokasinya.
Railing dikapal memiliki beberapa jenis sesuai dengan
posisinya yaitu terpasang pada tangga. sebagai pegangan tangan
didinding kapal atau sebagai pagar pelindung disekeliling geladak
kapal atau deck house.
Railing disisi kapal dengan posisi tegak sesuai ketentuan
memiliki ketinggian batang bagian bawah maksimum 230mm dari
geladak + minimum jarak batang tengah dan atas 380 mm + 380 mm.
TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 28
Untuk jenis kapal tertentu (small boat) railing kapal dapat dibuat
dari kabel baja dengan tiang system portable (dapat dilepas).
5.2.5 Mesin Kemudi
- Mesin Kemudi
Jumlah : 1 (satu) set
Tipe : Elektro hidrolik
- Pompa
Jumlah : 2 (dua) set
Tipe : Sesuai standar pabrik
- Motor
Jumlah : 2 (dua) set
Sistem control kemudi : Dengan tombol tekan yang ditempatkan
didalam ruang kemudi mesin.
Mesin kemudi dipasang dalam ruang mesin kemudi dilengkapi 2 unit
pompa hidrolik yang dapat bekerja sendiri dan tidak saling berkaitan.
5.2.6 Instrumen Nautis
a. Kompas Magnit (Magnetic Compass)
Sumber : Internet. http://oceanograph.co.id. 2014.
Gambar 5.25 Kompas
TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 29
Satu Standar Kompas Magnit yang dilengkapi dengan alat baringan
antara lain 1 (satu) shadow pin. 1 (satu) azimuth mirror. 1 (satu) course
magnifier dan 1 (satu) azimuth circle.
b. Gryocompas
Sumber : en.wikipedia.org
Gambar 5.26 Gryocompas
.c. Instrumen Lainnya
- 1 (satu) Prismatic Binoculars
- 1 (satu) Sextant
- 1 (satu) Chronometer
- 1 (satu) Radio Clock di ruang radio
- 1 (satu) Stop Watch
- 1 (satu) Thermometer air laut 5o C sampai 60o C
- 1 (satu) Thermometer atmosphir -20o C sampai 60o C
- 1 (satu) Clinometer tipe jam di ruang kemudi
- 1 (satu) Clinometer tipe pendulum 300 mm di ruang mesin
- 2 (dua) Mistar sejajar
- 2 (dua) Jangka semat
- 8 (delapan) pemberat peta
- 2 (dua) Hand Lead. 3.2 kg
- 1 (satu) Deep sea lead. 12.7 kg
- 1 (satu) barometer
- 1 (satu) set Radar
TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 30
- 1 (satu) set Echo sounder dan
- 1 (satu) set Anemometer.
d. Bendera dan Buku Isyarat
- 1 (satu) Intenational signal flag set. 0.86 x 0.71 m
- 1 (satu) Ships name flag set. 0.86 x 0.71 m
- 1 (satu) Blue peter. 0.86 x 0.71 m
- 1 (satu) Quarantine flag. 0.86 x 0.71 m
- 1 (satu) Pilot flag. 0.86 x 0.71 m
- 1 (satu) National flag. 1.20 x 1.80 m dan 0.90 x 1.20 m
- 1 (satu) Signal code book
- 1 (satu) Register book
- 1 (satu) Tide table. domestic issue and foreign issue each
- 1 (satu) Nautical almanac
- 1 (satu) Daftar ilmu pelayaran
- 1 (satu) set peta laut.
e. Isyarat dan Komunikasi
1. Lampu navigasi dan lampu isyarat
 Lampu Tiang (Masthead Light)
Lampu berwana putih yang ditempatkan di atas sumbu
tengah muka dan belakang kapal yang memperlihatkan cahaya
yang tidak terputus meliputi busur cakrawala 225o dipasang
sedemikian rupa sehingga memperlihatkan cahaya dari lurus
ke muka sampai 22.5o lebih ke belakang dari arah melintang
pada setiap sisi kapal. Daya tampak dari lampu tiang harus
dapat dlihat pada jarak minimum 6 mil. Berjumlah 2 buah.
Sumber : Internet. http://oceanograph.co.id. 2014.
Gambar 5.27 Lampu Tiang
TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 31
 Lampu Lambung (Side Light)
Lampu hijau di lambung kanan dan merah di lambung
kiri masing-masing memperlihatkan cahaya yang tidak
terputus meliputi busur cakrawala sebesar 112.5o dan dipasang
sedemikian rupa sehingga meperlihatkan cahaya dari lurus ke
muka 22.5o lebih ke belakang dari arah melintang pada sisi
masing-masing. Daya tampak dari lampu lambung harus dapat
dilihat pada jarak minimum 3 mil dan sedikitnya 2 mil.
diletakan pada geladak navigasi.
Warna = Hijau dan Merah.
Jumlah = 2 buah.- Starboard side 1 buah (Hijau).
- Port side 1 buah (merah).
Visibilitas = 2 mil (minimal).
Sudut = 112.5° horizontal.
Letak = Navigatoin deck (pada fly wheel house) .
Sumber : Internet. http://oceanograph.co.id. 2014.
Gambar 5.28 Lampu Lambung
 Lampu Buritan (Stern Light)
Lampu yang ditempatkan sedekat mungkin yang dapat
dilaksanakan di buritan memperlihatkan cahaya yang tidak
terputus meliputi busur cakrawala dari 135o dan dipasang
sedemikian rupa hingga memperlihatkan cahaya 67.5o dari
lurus ke belakang pada masing-masing sisi kapal. Daya
tampak dari lampu buritan harus dapat dilihat pada jarak
minimum 3 mil.
TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 32
Warna = Putih.
Jumlah = 1 buah.
Visibilitas = 3 mil.
Tinggi = 2 meter.
Letak = Buritan.
Sumber : Internet. http://oceanograph.co.id. 2014.
Gambar 5.29 Lampu Buritan
 Lampu Keliling
Sebuah lampu yang memperlihatkan cahaya yang tidak
terputus-putus meliputi busur cakrawala dari 360o. Daya
tampak dari lampu keliling harus dapat dilihat pada jarak
minimum 3 mil.
 Lampu Jangkar (Anchor Light)
Sebuah lampu yang nampak jelas pada seluruh bidang
Horizontal dengan sudut 360˚dengan warna putih. dengan
jarak pandang minimum 3 mil laut. pada ketinggian minimal 6
meter dari geladak utama. sedangkan pada siang hari fungsi
lampu digantikan dengan sosok benda bola hitam pada tiang
lampu jangkar dan lampu jangkar buritan diletakan diburitan
kapal pada tinggi tidak kurang 4.5 meter dibawah lampu
jangkar haluan.
Warna = Putih.
Jumlah = 1 buah.
Visibilitas = 3 mil (minimal).
Sudut sinar = 360° horizontal.
TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 33
Tinggi = 2 meter.
Letak = Forecastle.
Sumber : Internet. http://oceanograph.co.id. 2014.
Gambar 5.30 Lampu Jangkar
 Lampu Kelip (Flashing Light)
Adalah Lampu yang berkelap-kelip dengan selang
waktu yang teratur pada frekuensi 120 kelipan per menit.
 Lampu Morse (Morse Signal Light)
Adalah Lampu yang dipergunakan untuk mengirim
isyarat morse dan harus dapat dipakai baik malam atau siang
hari.
Warna = Putih.
Sudut sinar = 360° horizontal.
Letak = Ditop deck satu tiang dengan mast head
light. antena UHP dan Radar.
 Lampu Sorot (Search Light)
Adalah lampu yang dipasang dan dilengkapi dengan
Reflector yang dipasang pada anjungan kapal yang
dipergunakan untuk menerangi suatu objek pada jarak yang
jauh dari kapal.
 Lampu Geladak / Sekoci
Adalah sebuah lampu yang dipergunakan untuk
penerangan geladak sekoci pada waktu malam hari. jika
terjadi kejadian darurat pada kapal.
TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 34
2. VHF Radio Telephone
Dipasang sebuah VHF Tranciever 25 watt output dan 55
Channel. Direct Control Synthesized. duplex duel watch dengan
kontrol yang dekat dengan kedua kaki kemudi. suplay tenaga
diambil dari baterei untuk komunikasi
3. SSB Radio Telephone
Dipasang sebuah SSB radio Telephone dengan suatu daerah
frekuensi 1.6 MHz sampai 1.8 MHz. Output 150 Watt .
4. Echo Sounder
Sumber : Internet. http://oceanograph.co.id. 2014.
Gambar 5.31 Echo Sounder
Dipasang dirumah kemudi / anjungan (Wheel house) sebuah
digital depth indicator untuk kedalaman 0-800 meter dan sebuah
alarm kedalaman.
5. EPIRB
EPIRB singkatan Emergency Position Indication Radio Beacon
adalah alat yang berfungsi untuk memberitahu kepada seluruh dunia
bahwa kapal tersebut dalam keadaan bahaya.Menurut NCVS. setiap
kapal yang mempunyai 300 GRT dan diatasnya harus dipasang satelit
EPIRB yang dioperasikan dengan 406 MHz.
TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 35
Sumber : navtekindia.com
Gambar 5.32. EPIRB
Jumlahnya = 1 buah.
Letak = Navigation Bridge Deck
Pengoperasian = 406 MHz.
6. Radar Transponder
Radar Transponder adalah alat yang digunakan untuk
memberitahukan kepada port. bahwa kapal dalam keadaan bahaya.
Sumber : en.wikipedia.org
Gambar 5.33 Radar Transponder
7. GPS (Global Positioning System)
GPS adalah suatu alat penerima signal dari satelite untuk
mentukan posisi sesuai dengan posisi kapal itu berada. Kegunaan
utama GPS diatas kapal adalah :
- untuk menentukan posisi lintang dan bujur kapal
- untuk menentukan kecepatan kapal
- untuk menentukan jarak tempuh kapal
TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 36
- untuk memperkirakan jarak waktu tiba (ETA) di pelabuhan
tujuan
- untuk menentukan sisa waktu tempuh
- untuk menyimpan posisi khusus yang diinginkan
- untuk menentukan jejak pelayaran dalam bentuk peta
- untuk membuat bagan paduan bernavigasi
Sumber : www.nauticexpo.com
Gambar 5.34 GPS
8. GMDSS (Global Maritime Distress Safety System)
Yang dalam bahasa Indonesianya adalah Sistem Keselamatan
Kecemasan Bahari Sejagad. yaitu sebuah kesepakatan internasional
berlandaskan beberapa prosedur keselamatan. jenis peralatan dan
protokol komunikasi yang digunakan untuk meningkatkan
keselamatan dan mempermudah saat menyelamatkan kapal. perahu
ataupun pesawat terbang yang mengalami kecelakaan.
Kapal-kapal dibawah 300 GT tidak termasuk dalam peraturan
yang mewajibkan pemakaian GMDSS. Kapal-kapal yang memiliki
bobot mati antara 300-500 GT disarankan tapi tidak diwajibkan untuk
menggunakan GMDSS. namun kapal-kapal diatas 500 GT sudah
diharuskan menggunakan peralatan yang mendukung GMDSS.
TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 37
Sumber : www.gmdss.com.au
Gambar 5.35 GMDSS
9. AIS (Automatic Identification System)
Adalah sebuah sistem yang digunakan pada kapal dan Vessel
Traffic Services (VTS) atau Pelayanan Lalu Lintas Kapal yang secara
prinsip untuk identifikasi dan lokasi tempat berlayarnya kapal. AIS
menyediakan sebuah alat bagi kapal untuk menukar data secara
elektronik termasuk: Identifikasi. posisi. kegiatan atau keadaan kapal.
dan kecepatan. dengan kapal terdekat yang lainnya dan stasiun VTS.
Informasi ini dapat ditampilkan pada sebuah layar atau sebuah
tampilan elektronik.
AIS dimaksudkan untuk membantu petugas yang memantau
kapal dan mengizinkan otoritas maritime untuk mengikuti dan
memonitor pergerakan kapal. Alat ini bekerja dengan terintergrasi
yang distandarisasi sistem penerima VHF dengan sebuah sistem
navigasi elektronik. Misalnya sebagai Long Range Navigation
Version C (LORAN C) atau pengirim Global Positioning System
(GPS). dan sensor navigasi lainnya yang terdapat di dalam kapal
(gyrocompass. indicator penghitung beloknya. dan lain-lain).
International Maritime Organization (IMO). International
Conventional Convention fr the Safety of Life at Sea (SOLAS)
mewajibkan penggunaan AIS pada pelayaran kapal internasional
TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 38
dengan Gross Tonnage (GT) lebih dari sama dengan 300 GT dan
semua kapal penumpang tanpa memperhatikan segala ukuran.
Sumber : en.wikipedia.org
Gambar 5.36 AIS
10. Vessel Traffic System (VTS)
Adalah sistem monitoring lalu lintas pelayaran yang
diterapkan oleh pelabuhan. atau suatu manajemen armada
Perkapalan.
Prinsipnya yang digunakan sama seperti sistem yang dipakai
oleh ATC (Air Traffic Control) pada dunia penerbangan. Biasanya
secara sederhana sistem VTS menggunakan radar. closed circuit
television (CCTV). frekuensi radio VHF. Dan automatic
identification system (AIS) untuk mengetahui/mengikuti pergerakan
kapal dan memberikan informasi navigasi/cuaca didalam suatu
daerah pelayaran tertentu dan terbatas.
Penggunaan VTS secara internasional diatur berdasarkan
rekomendasi SOLAS Chapter V Reg. 12 dan IMO Resolution
A.857(20) tentang Vessel Traffic Service yang diadopsi pada tahun
1997.
11. Inmarsat-C
Adalah sebuah satelit pemancar informasi keselamatan
maritim dunia yang memancarkan informasi peringatan mengenai
cuaca buruk (badai maupun gelombang tinggi) di laut. peringatan
navigasi pada NAVAREA. peringatan radio navigasi. peringatan
TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 39
laporan adanya bongkahan es dan peringatan-peringatan yang
dikeluarkan oleh USCG-Conducted International Ice Patrol. dan
informasi-informasi sejenis yang tersedia pada NAVTEX.
SafetyNET cara kerjanya mirip dengan NAVTEX ada area di luar
jangkauan NAVTEX.
Menyediakan fasilitas penyimpanan dan pengiriman data
(store-and-forward data). dan fasilitas e-mail dari kapal ke bangunan
lepas pantai. bangunan lepas pantai ke kapal. maupun dari kapal ke
kapal. Inmarsat-C juga memiliki kemampuan untuk mengirim
distress signal (signal bahaya) yang terformat ke sebuah RCC dan ke
Inmarsat-C SafetyNET.
5.2.7 Alat-alat Keselamatan Pelayaran
Kapal ini harus dilengkapi dengan peralatan keselamatan yang
diperlukan untuk memenuhi peraturan keselamatan jiwa di laut. Alat
keselamatan ini harus dilengkapi dengan sertifikat yang berlaku.
1. Rakit Penolong ( Life Boat)
Jenis : Davit
Jumlah : 2 buah
Ukuran : Standar
Tipe kait pengangkat : Kait pengangkat harus mudah dan cepat
dilepas.
Kapasitas : ± 26 orang per sekoci
Lokasi : Lihat pada gambar rencana umum.
Tiap Life Boat terdapat :
- Tabung udara yang diletakan dibawah tenpat duduk.
- Dilengkapi dengan peralatan Navigasi seperti radio komunikasi dan
kompas.
- Perbekalan yang cukup untuk waktu tertentu.
TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 40
Sumber : Internet.http:/lifeboat.com.. 2014.
Gambar 5.37 Lifeboat
2. Inflatable Liferaft
Sumber : Internet. http://oceanograph.co.id. 2014.
Gambar 5.38 Inflatable Liferaft
Merk : Switlik CLR - 1
Tipe : Coastal Inflatable Liferaft
Jumlah : 2 unit
Kapasitas : 1 unit maksimal 8 Orang.
TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 41
3. Jaket Penolong (Life Jacket)
Sumber : Internet. http://oceanograph.co.id. 2014.
Gambar 5.39 Jaket Penolong
Merk : Viking – PFD L 1
Ukuran : Panjang 28.56cm x lebar 55.93cm x Tebal 16.4cm
Jumlah life jacket harus ditambah 5% dari jumlah awak kapal. maka :
Life jacket = 105% x awak kapal
= 105% x 24 orang
= 25.6
= 27 unit.
4. Pelampung Penolong (Life Buoy)
Sumber : Internet. http://oceanograph.co.id. 2014.
Gambar 5.40 Pelampung Penolong
Merk : Viking – RB 30s
Tipe : Line Throwing
Ukuran : Diameter 30 cm x tebal 15 cm
Panjang Tali : 27.5 m
Jumlah : 10 unit
TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 42
Selain dua unit Pelampung penolong (Life buoy) yang menggunakan
tali (Line Throwing) yang diletakkan disisi kiri dan kanan kapal.
dilengkapi dengan dua unit pelampung (Life buoy) yang tidak mempunyai
tali tetapi menggunakan lampu penerangan. Jadi total pelampung yang
dimiliki pada kapal rancangan adalah 10 unit.
Ditambah dengan alat keselamatan lainnya. seperti :
- 2 Tangga embarkasi pada kiri dan kanan lambung kapal
- 4 Self igniting light
- 2 Self activating smoke signal
- 12 Parachture signal
- 6 Rocket star signal
- 12 Red hand flare
- 3 Immersion suite
5. Pemadam Kebakaran
Alat-alat pemadam kebakaran merupakan alat yang berfungsi untuk
memadamkan kebakaran.
Secara umum sistim pemadam kebakaran harus dilengkapi sebagai
berikut:
1. Ruang muat
Sistim pemadam dengan CO2. sistim pemadam dengan air
laut dan sistim deteksi asap.
2. Ruang mesin
Sistim pemadam dengan air laut. pemadam kebakaran jinjing
dan sistem deteksi asap.
3. Ruang akomodasi dan gudang
Sistim pemadam dengan air laut. pemadam kebakaran jinjing
dan sistim deteksi asap untuk koridor. anak tangga dan lorong-
lorong.
Di atas sistem pemadam kebakaran harus dilengkapi dengan
peralatan-peralatan lain sesuai persyaratan pemadam kebakaran.
TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 43
 Fire Hose Box
Fire hose box adalah tempat untuk menaruh fire hose dan selang
kebakaran agar dapat dengan mudah dilayani dan selain itu agar tidak
mengganggu kerja dikapal.
Jumlah : 5 Buah
Letak : 2 x di forecastle deck
3 x di main deck aft.
sumber :http://www.guardianfire.com/products/firehosehouses
Gambar 5.41 Fire Hose Box
 Fire Hose
Fire hose adalah selang kebakaran yang materialnya terbuat
antara lain terpal. karet dan nylon. Kapal Tanker tentunya harus siap
dengan segala kondisi yang ada saat berlayar. Hal ini pun
mempengaruhi perlengkapan pemadam diman sering terjadi musibah
kebakaran di laut.
Untuk fire hoses kapal ini menggunakan beberapa spesifikasi
ukuran antara lain adalah sebagai berikut :
 Fire hose with spray/Jet fire nozzle 6.6 m. jumlah 1 buah.
Terletak di main deck
 Fire hose with spray/Jet fire nozzle 10 m. jumlah 4 buah.
Terletak di Engine Room
 Fire hose with spray/Jet fire nozzle 15 m. jumlah 2 buah.
Terletak di haluan
 Fire hose with spray/Jet fire nozzle 20 m. jumlah 2 buah.
Terletak di workshop
TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 44
Selain dari itu. karena material mempengaruhi fungsi dari pada
fire hose maka penggunaannya pun berbeda. Dalam kapal ini selang
yang digunakan sebagai selang kebakaran adalah selang yang terbuat
dari nylon.
sumber :http://www.hosecouplingsuk.com/
Gambar 5.42 Fire Hose
 Springkler System
Alat ini termasuk alat pemadam kebakaran dengan
menggunakan air. Keuntungan dari pada spinkler sistem adalah :
1. Kebakaran setempat dapat diredam secara otomatis sebelum
api menjalar
2. Hingga air yang dibutuhkan untuk pemadaman sedikit
3. Kerusakan yang ditimbulkan oleh air juga kecil
Pada kapal ini springkler sistem diletakkan pada kamar tidur
ABK dan salon-salon.
sumber :http://asapfiresystems.co.uk/sprinklers-systems.html
Gambar 5.43 Springkel System
 Fireman Outfit
Fireman outfit adalah perlengkapan yang dipergunakan oleh
ABK untuk memadamkan kebakaran yang terjadi pada kapal.. Fireman
TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 45
outfit harus disimpan ditempat yang telah ditentukan dan harus dengan
cepat dan mudah digunakan.
Spesifikasi Seragam Pemadam Kebakaran (Baju + Celana):
1. Bahan dari NOMEX IIIA (4.5 Oz dan 6.0 Oz). FLAME
RETARDANT dan COTTON 100%
2. Baju + Celana Pemadam Kebakaran lengkap dengan Scothlite
3M. Biasa (Silver/Abu abu) dan Tripletrim dalam 2 warna
(Silver - Orange) dan (Hijau -Silver kombinasi)
3. Baju Pemadam Kebakaran yang terdiri dari 3 lapis
sumber :http://alltechnology2011.blogspot.com/2011/05/baju-tahan-api-nomex-iiia.html
Gambar 5.44 Fireman Outfit
 Fire Extinguisher
Fire extinguisher adalah alat pemadam kebakaran yang kecil
atau yang berbentuk tabung yang dapat dibawa. Jenis dari pada fire
extingusher ini berbeda-beda sesuai dengan bahan yang di isi dalan
tabung tersebut.
Jumlah : 14 Buah
Letak : 6 x di main deck
1 x di forecastle deck
1 x di bridge deck
4 x di engine room
2 x di Pantry room
TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 46
sumber :http://asapfiresystems.co.uk/fire-extinguishers.html
Gambar 5.45 Fire Extinguishers
 Hydrant
Hydrant adalah alat pemadam kebakaran yang terhubung dari
beberapa saluran air yang mencukupi. Tiap hydrant memiliki satu atau
lebih penghubung selang kebakaran.
Jumlah : 9 Buah
Letak : 6 x di main deck
1 x di forecastle deck
2 x di bridge deck
sumber :http://www.dreamstime.com/stock-photos-fireplug-hydrant-
discharge-ship-property-located-near-air-valve-image40460683
Gambar 5.46 Hydrant
 Foam Extinguisher
Bahan pemadam busa ini efektif untuk memadamkan kebakaran
kelas B (minyak. solar dan cairnya). untuk memadamkan kebakaran
benda padat (Kelas A) kurang baik seperti diketahui bahwa pemadam
kebakaran dengan bahan busa adalah dengan cara isolasi yaitu mencegah
masuknya udara dalam proses kebakaran (api). dengan
TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 47
menutup/menyelimuti permukaan benda yang terbakar sehingga api
tidak mengalir.
Sumber: http://www.maritimeworld.web.id
Gambar 5.47 Foam Extinguisher
Menurut proses pembuatannya terdapat dua jenis busa yaitu:
a. Buka Kimia (Chemis)
b. Busa Mekanis
Busa kuran sesuai untuk disemprotkan pada permukaan cairan
yang mudah bercampur dengan air (alkohol. spirtus) karena busa
mudah larut dalam air.
 Powder Dry Chemical
Yaitu bahan pemadam berbentuk bubuk/tepung dengan bahan
kimia kering berguna sebagai berikut:
1. Dry Chemical dapat digunakan untuk semua jenis kebakaran
2. Tidak berbahaya bagi manusia/binatang karena tidak beracun
3. Bahan dry chemical disebut sebagai bahan pemadam
kebakaran yang berfungsi ganda (multi purpose
extinguisher)
4. Tidak menghantarkan listrik
5. Powder berfungsi mengikat oksigen (isolasi) dan juga dapat
mengikat gas-gas lain yang membahayakan;
6. Dapat menurunkan suhu
7. Mudah dibersihkan dan tidak merusak alat-alat.
TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 48
Cara penggunaan dry chemical hampir sama dengan gas CO2
yaitu sebagai berikut:
1. Pertama harus diperhatikan adanya arah angin. jika angin
bertiup terlalu kuat maka penggunaan dry chemical tidak
efisien
2. Arahkan pancaran pemotong nyala api dan usahakan dapat
terbentuk semacam awan/asap untuk menutup nyala api
tersebut.
6. Lorong
Lorong yang dibuat seefesien mungkin sehingga dapat dilalui pada
Crew/ABK kapal, dengan lebar 1 – 1.8 m.
Sumber : Internet. gagukesha@gmail.com archimedia 2006
Gambar 5.48 Lorong
7. Bollard
Bollard yang digunakan. yaitu:
Dimensi Bollard. Diameter = 480 mm.
Tinggi = 510 mm.
Sumber : Internet. gagukesha@gmail.com archimedia 2006
Gambar V.49 Bollard
TUGASMERANCANG KAPALII
FULL CONTAINER 504 TEUs
YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 49
8. Fair laid
Sumber : Internet. gagukesha@gmail.com archimedia 2006
Gambar 5.50 Fair Laid
5.2.8 Crane Akomodasi
Crane untuk mengangkut alat akomodasi dari/ke atas kapal. Terletak di
Poop Deck. Berfungsi sebagai alat angkut logistik, alat-alat reparasi dan
alat-alat pemeliharaan kapal (alat kebersihan, alat keselamatan, dsb.) dari
pelabuhan ke atas kapal maupun sebaliknya.
sumber : indomiliter.com
Gambar 5.51 Crane
Spesifikasi :
- P x L x T : 7 x 1.5 x 4.5 (m)
- Berat : 0.2 Ton
- Radius Putar : 7 m
- Jumlah : 2 Buah
- Letak : Poop Deck
- Beban Max : 1 Ton

More Related Content

What's hot

Proses pembuatan kapal
Proses pembuatan kapalProses pembuatan kapal
Proses pembuatan kapaltanalialayubi
 
Floodable length
Floodable lengthFloodable length
Floodable lengthYogga Haw
 
Tugas merancang kapal ii kontruksi - source (bki)
Tugas merancang kapal ii   kontruksi - source (bki)Tugas merancang kapal ii   kontruksi - source (bki)
Tugas merancang kapal ii kontruksi - source (bki)Yogga Haw
 
Merancang rg ... stabilitas kapal
Merancang  rg ... stabilitas kapalMerancang  rg ... stabilitas kapal
Merancang rg ... stabilitas kapalzulkifli ijul
 
Lines plan cargo 0,72 cb
Lines plan cargo 0,72 cbLines plan cargo 0,72 cb
Lines plan cargo 0,72 cbNarukami Seta
 
TUGAS MERANCANG KAPAL III - PERHITUNGAN STABILITAS DAN TRIM
TUGAS MERANCANG KAPAL III - PERHITUNGAN STABILITAS DAN TRIMTUGAS MERANCANG KAPAL III - PERHITUNGAN STABILITAS DAN TRIM
TUGAS MERANCANG KAPAL III - PERHITUNGAN STABILITAS DAN TRIMYogga Haw
 
Perhitungan Plat Kulit Kapal
Perhitungan Plat Kulit KapalPerhitungan Plat Kulit Kapal
Perhitungan Plat Kulit Kapaltanalialayubi
 
0 kekuatan kapal (2014)
0 kekuatan kapal (2014)0 kekuatan kapal (2014)
0 kekuatan kapal (2014)Niko Sh
 
Ukuran utama makalah
Ukuran utama makalahUkuran utama makalah
Ukuran utama makalahSurya Wardana
 
Tugas merancang kapal ii lambung timbul
Tugas merancang kapal ii    lambung timbulTugas merancang kapal ii    lambung timbul
Tugas merancang kapal ii lambung timbulYogga Haw
 
Gaguk suhardjito afif bambang gaguk (abg) rencana umum
Gaguk suhardjito afif bambang gaguk (abg) rencana umumGaguk suhardjito afif bambang gaguk (abg) rencana umum
Gaguk suhardjito afif bambang gaguk (abg) rencana umumGaguk Suhardjito
 
Perhitungan daun kemudi
Perhitungan daun kemudiPerhitungan daun kemudi
Perhitungan daun kemuditanalialayubi
 
Teknik Konstruksi kapal
Teknik Konstruksi kapalTeknik Konstruksi kapal
Teknik Konstruksi kapaltanalialayubi
 
Kd2 menguraikan ukuran pokok kapal
Kd2 menguraikan ukuran pokok kapalKd2 menguraikan ukuran pokok kapal
Kd2 menguraikan ukuran pokok kapalrobert hokoyoku
 
Perhitungan Beban Kapal
Perhitungan Beban KapalPerhitungan Beban Kapal
Perhitungan Beban Kapaltanalialayubi
 
desain kapal
desain kapaldesain kapal
desain kapalichon .
 

What's hot (20)

Proses pembuatan kapal
Proses pembuatan kapalProses pembuatan kapal
Proses pembuatan kapal
 
Koefisien bentuk kapal
Koefisien bentuk kapalKoefisien bentuk kapal
Koefisien bentuk kapal
 
Floodable length
Floodable lengthFloodable length
Floodable length
 
Tugas merancang kapal ii kontruksi - source (bki)
Tugas merancang kapal ii   kontruksi - source (bki)Tugas merancang kapal ii   kontruksi - source (bki)
Tugas merancang kapal ii kontruksi - source (bki)
 
Merancang rg ... stabilitas kapal
Merancang  rg ... stabilitas kapalMerancang  rg ... stabilitas kapal
Merancang rg ... stabilitas kapal
 
Lines plan cargo 0,72 cb
Lines plan cargo 0,72 cbLines plan cargo 0,72 cb
Lines plan cargo 0,72 cb
 
Konstruksi geladak
Konstruksi geladakKonstruksi geladak
Konstruksi geladak
 
TUGAS MERANCANG KAPAL III - PERHITUNGAN STABILITAS DAN TRIM
TUGAS MERANCANG KAPAL III - PERHITUNGAN STABILITAS DAN TRIMTUGAS MERANCANG KAPAL III - PERHITUNGAN STABILITAS DAN TRIM
TUGAS MERANCANG KAPAL III - PERHITUNGAN STABILITAS DAN TRIM
 
Perhitungan Plat Kulit Kapal
Perhitungan Plat Kulit KapalPerhitungan Plat Kulit Kapal
Perhitungan Plat Kulit Kapal
 
Kostruksi sekat
Kostruksi sekatKostruksi sekat
Kostruksi sekat
 
0 kekuatan kapal (2014)
0 kekuatan kapal (2014)0 kekuatan kapal (2014)
0 kekuatan kapal (2014)
 
Kd1. jenis jenis kapal
Kd1. jenis jenis kapalKd1. jenis jenis kapal
Kd1. jenis jenis kapal
 
Ukuran utama makalah
Ukuran utama makalahUkuran utama makalah
Ukuran utama makalah
 
Tugas merancang kapal ii lambung timbul
Tugas merancang kapal ii    lambung timbulTugas merancang kapal ii    lambung timbul
Tugas merancang kapal ii lambung timbul
 
Gaguk suhardjito afif bambang gaguk (abg) rencana umum
Gaguk suhardjito afif bambang gaguk (abg) rencana umumGaguk suhardjito afif bambang gaguk (abg) rencana umum
Gaguk suhardjito afif bambang gaguk (abg) rencana umum
 
Perhitungan daun kemudi
Perhitungan daun kemudiPerhitungan daun kemudi
Perhitungan daun kemudi
 
Teknik Konstruksi kapal
Teknik Konstruksi kapalTeknik Konstruksi kapal
Teknik Konstruksi kapal
 
Kd2 menguraikan ukuran pokok kapal
Kd2 menguraikan ukuran pokok kapalKd2 menguraikan ukuran pokok kapal
Kd2 menguraikan ukuran pokok kapal
 
Perhitungan Beban Kapal
Perhitungan Beban KapalPerhitungan Beban Kapal
Perhitungan Beban Kapal
 
desain kapal
desain kapaldesain kapal
desain kapal
 

Viewers also liked

Tugas merancang kapal ii floodable length
Tugas merancang kapal ii    floodable lengthTugas merancang kapal ii    floodable length
Tugas merancang kapal ii floodable lengthYogga Haw
 
Tugas merancang kapal ii grt nrt
Tugas merancang kapal ii   grt nrtTugas merancang kapal ii   grt nrt
Tugas merancang kapal ii grt nrtYogga Haw
 
Tugas merancang kapal ii surat permohonan sidang tugas merancang
Tugas merancang kapal ii   surat permohonan sidang tugas merancangTugas merancang kapal ii   surat permohonan sidang tugas merancang
Tugas merancang kapal ii surat permohonan sidang tugas merancangYogga Haw
 
Tugas merancang kapal ii capacity plan
Tugas merancang kapal ii   capacity planTugas merancang kapal ii   capacity plan
Tugas merancang kapal ii capacity planYogga Haw
 
Tugas merancang kapal ii cover
Tugas merancang kapal ii   coverTugas merancang kapal ii   cover
Tugas merancang kapal ii coverYogga Haw
 
Tugas merancang kapal ii daftar isi
Tugas merancang kapal ii   daftar isiTugas merancang kapal ii   daftar isi
Tugas merancang kapal ii daftar isiYogga Haw
 
Tugas merancang kapal ii kesimpulan
Tugas merancang kapal ii   kesimpulanTugas merancang kapal ii   kesimpulan
Tugas merancang kapal ii kesimpulanYogga Haw
 
Juknis penyusunan rencana induk pelabuhan
Juknis penyusunan rencana induk pelabuhanJuknis penyusunan rencana induk pelabuhan
Juknis penyusunan rencana induk pelabuhanYogga Haw
 

Viewers also liked (8)

Tugas merancang kapal ii floodable length
Tugas merancang kapal ii    floodable lengthTugas merancang kapal ii    floodable length
Tugas merancang kapal ii floodable length
 
Tugas merancang kapal ii grt nrt
Tugas merancang kapal ii   grt nrtTugas merancang kapal ii   grt nrt
Tugas merancang kapal ii grt nrt
 
Tugas merancang kapal ii surat permohonan sidang tugas merancang
Tugas merancang kapal ii   surat permohonan sidang tugas merancangTugas merancang kapal ii   surat permohonan sidang tugas merancang
Tugas merancang kapal ii surat permohonan sidang tugas merancang
 
Tugas merancang kapal ii capacity plan
Tugas merancang kapal ii   capacity planTugas merancang kapal ii   capacity plan
Tugas merancang kapal ii capacity plan
 
Tugas merancang kapal ii cover
Tugas merancang kapal ii   coverTugas merancang kapal ii   cover
Tugas merancang kapal ii cover
 
Tugas merancang kapal ii daftar isi
Tugas merancang kapal ii   daftar isiTugas merancang kapal ii   daftar isi
Tugas merancang kapal ii daftar isi
 
Tugas merancang kapal ii kesimpulan
Tugas merancang kapal ii   kesimpulanTugas merancang kapal ii   kesimpulan
Tugas merancang kapal ii kesimpulan
 
Juknis penyusunan rencana induk pelabuhan
Juknis penyusunan rencana induk pelabuhanJuknis penyusunan rencana induk pelabuhan
Juknis penyusunan rencana induk pelabuhan
 

Similar to Tugas merancang kapal ii rencana umum

5822-16327-1-PB.pdf
5822-16327-1-PB.pdf5822-16327-1-PB.pdf
5822-16327-1-PB.pdfsuryaman10
 
Gagukesha rencana umum (print)
Gagukesha rencana umum (print)Gagukesha rencana umum (print)
Gagukesha rencana umum (print)Gaguk Suhardjito
 
Gagukesha rencana umum (print)
Gagukesha rencana umum (print)Gagukesha rencana umum (print)
Gagukesha rencana umum (print)Gaguk Suhardjito
 
Bab iv tugas pelabuhan
Bab iv tugas pelabuhanBab iv tugas pelabuhan
Bab iv tugas pelabuhanAsep Mulyadi
 
Sistem Transfortasi
Sistem TransfortasiSistem Transfortasi
Sistem Transfortasicvnimatmc
 
06. bab 6 kajian perencanaan struktur
06. bab 6 kajian perencanaan struktur06. bab 6 kajian perencanaan struktur
06. bab 6 kajian perencanaan strukturDevian Tri Andriana
 
Pelabuhan 6 Perhitungan Perancangan Pelabuhan.pptx
Pelabuhan 6 Perhitungan Perancangan Pelabuhan.pptxPelabuhan 6 Perhitungan Perancangan Pelabuhan.pptx
Pelabuhan 6 Perhitungan Perancangan Pelabuhan.pptxSabrina348148
 
Trailing Suction Hopper Dredger
Trailing Suction Hopper DredgerTrailing Suction Hopper Dredger
Trailing Suction Hopper DredgerYuris Mahendra
 
BAB V ANALISIS DATA - TRANSPORTASI LAUT
BAB V ANALISIS DATA - TRANSPORTASI LAUTBAB V ANALISIS DATA - TRANSPORTASI LAUT
BAB V ANALISIS DATA - TRANSPORTASI LAUTYogga Haw
 
Pemasaran jasa kepelabuhanan
Pemasaran jasa kepelabuhananPemasaran jasa kepelabuhanan
Pemasaran jasa kepelabuhananrickoputra31
 
BAB III METODOLOGI - TRANSPORTASI LAUT
BAB III METODOLOGI - TRANSPORTASI LAUTBAB III METODOLOGI - TRANSPORTASI LAUT
BAB III METODOLOGI - TRANSPORTASI LAUTYogga Haw
 
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB V
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB VPERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB V
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB VYogga Haw
 
Presentasi kelompok 2 pelindo a
Presentasi kelompok 2 pelindo aPresentasi kelompok 2 pelindo a
Presentasi kelompok 2 pelindo ailhamweda
 
9. deskripsi materi mapel paket keahlian pbkp revisi_okt
9. deskripsi materi mapel paket keahlian pbkp revisi_okt9. deskripsi materi mapel paket keahlian pbkp revisi_okt
9. deskripsi materi mapel paket keahlian pbkp revisi_oktMULDAN MARTIN, A.Pi., M.Si
 
NO 70 TAHUN 1998 TENTANG PENGAWAKAN KAPAL NIAGA.pdf
NO 70 TAHUN 1998 TENTANG PENGAWAKAN KAPAL NIAGA.pdfNO 70 TAHUN 1998 TENTANG PENGAWAKAN KAPAL NIAGA.pdf
NO 70 TAHUN 1998 TENTANG PENGAWAKAN KAPAL NIAGA.pdfSutrisnoPrayogo
 

Similar to Tugas merancang kapal ii rencana umum (20)

5822-16327-1-PB.pdf
5822-16327-1-PB.pdf5822-16327-1-PB.pdf
5822-16327-1-PB.pdf
 
Gagukesha rencana umum (print)
Gagukesha rencana umum (print)Gagukesha rencana umum (print)
Gagukesha rencana umum (print)
 
Gagukesha rencana umum (print)
Gagukesha rencana umum (print)Gagukesha rencana umum (print)
Gagukesha rencana umum (print)
 
Laporan tm 1 adnin pras (2-10-14)
Laporan tm 1 adnin pras (2-10-14)Laporan tm 1 adnin pras (2-10-14)
Laporan tm 1 adnin pras (2-10-14)
 
Laporan tm 1 adnin pras (2-10-14) (1)
Laporan tm 1 adnin pras (2-10-14) (1)Laporan tm 1 adnin pras (2-10-14) (1)
Laporan tm 1 adnin pras (2-10-14) (1)
 
Bab iv tugas pelabuhan
Bab iv tugas pelabuhanBab iv tugas pelabuhan
Bab iv tugas pelabuhan
 
Sistem Transfortasi
Sistem TransfortasiSistem Transfortasi
Sistem Transfortasi
 
06. bab 6 kajian perencanaan struktur
06. bab 6 kajian perencanaan struktur06. bab 6 kajian perencanaan struktur
06. bab 6 kajian perencanaan struktur
 
Pelabuhan 6 Perhitungan Perancangan Pelabuhan.pptx
Pelabuhan 6 Perhitungan Perancangan Pelabuhan.pptxPelabuhan 6 Perhitungan Perancangan Pelabuhan.pptx
Pelabuhan 6 Perhitungan Perancangan Pelabuhan.pptx
 
Trailing Suction Hopper Dredger
Trailing Suction Hopper DredgerTrailing Suction Hopper Dredger
Trailing Suction Hopper Dredger
 
BAB V ANALISIS DATA - TRANSPORTASI LAUT
BAB V ANALISIS DATA - TRANSPORTASI LAUTBAB V ANALISIS DATA - TRANSPORTASI LAUT
BAB V ANALISIS DATA - TRANSPORTASI LAUT
 
Pemasaran jasa kepelabuhanan
Pemasaran jasa kepelabuhananPemasaran jasa kepelabuhanan
Pemasaran jasa kepelabuhanan
 
BAB III METODOLOGI - TRANSPORTASI LAUT
BAB III METODOLOGI - TRANSPORTASI LAUTBAB III METODOLOGI - TRANSPORTASI LAUT
BAB III METODOLOGI - TRANSPORTASI LAUT
 
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB V
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB VPERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB V
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB V
 
Presentasi kelompok 2 pelindo a
Presentasi kelompok 2 pelindo aPresentasi kelompok 2 pelindo a
Presentasi kelompok 2 pelindo a
 
Seminar kel
Seminar kelSeminar kel
Seminar kel
 
SIPIL-UNSrev1
SIPIL-UNSrev1SIPIL-UNSrev1
SIPIL-UNSrev1
 
9. deskripsi materi mapel paket keahlian pbkp revisi_okt
9. deskripsi materi mapel paket keahlian pbkp revisi_okt9. deskripsi materi mapel paket keahlian pbkp revisi_okt
9. deskripsi materi mapel paket keahlian pbkp revisi_okt
 
Gaguk suhardjito egi mlc
Gaguk suhardjito egi mlcGaguk suhardjito egi mlc
Gaguk suhardjito egi mlc
 
NO 70 TAHUN 1998 TENTANG PENGAWAKAN KAPAL NIAGA.pdf
NO 70 TAHUN 1998 TENTANG PENGAWAKAN KAPAL NIAGA.pdfNO 70 TAHUN 1998 TENTANG PENGAWAKAN KAPAL NIAGA.pdf
NO 70 TAHUN 1998 TENTANG PENGAWAKAN KAPAL NIAGA.pdf
 

More from Yogga Haw

BAB III TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
BAB III TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYABAB III TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
BAB III TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYAYogga Haw
 
BAB II TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
BAB II TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYABAB II TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
BAB II TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYAYogga Haw
 
BAB I TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
BAB I TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYABAB I TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
BAB I TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYAYogga Haw
 
KATA PENGANTAR DAN DAFTAR ISI TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYAR...
KATA PENGANTAR DAN DAFTAR ISI TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYAR...KATA PENGANTAR DAN DAFTAR ISI TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYAR...
KATA PENGANTAR DAN DAFTAR ISI TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYAR...Yogga Haw
 
ABSTRAK TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
ABSTRAK TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYAABSTRAK TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
ABSTRAK TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYAYogga Haw
 
COVER TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
COVER TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYACOVER TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
COVER TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYAYogga Haw
 
LAMPIRAN TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
LAMPIRAN TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYALAMPIRAN TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
LAMPIRAN TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYAYogga Haw
 
DAFTAR PUSTAKA TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
DAFTAR PUSTAKA TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYADAFTAR PUSTAKA TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
DAFTAR PUSTAKA TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYAYogga Haw
 
BAB VI TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
BAB VI TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYABAB VI TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
BAB VI TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYAYogga Haw
 
BAB V TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
BAB V TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYABAB V TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
BAB V TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYAYogga Haw
 
BAB IV TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
BAB IV TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYABAB IV TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
BAB IV TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYAYogga Haw
 
Kracht design of bulbous bows
Kracht design of bulbous bowsKracht design of bulbous bows
Kracht design of bulbous bowsYogga Haw
 
Alat bantu perikanan (yoga dwi saputra)
Alat bantu perikanan (yoga dwi saputra)Alat bantu perikanan (yoga dwi saputra)
Alat bantu perikanan (yoga dwi saputra)Yogga Haw
 
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - CONTOH PETA PELABUHAN II
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - CONTOH PETA PELABUHAN IIPERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - CONTOH PETA PELABUHAN II
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - CONTOH PETA PELABUHAN IIYogga Haw
 
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - CONTOH PETA PELABUHAN I
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - CONTOH PETA PELABUHAN IPERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - CONTOH PETA PELABUHAN I
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - CONTOH PETA PELABUHAN IYogga Haw
 
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - KATA PENGANTAR
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - KATA PENGANTARPERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - KATA PENGANTAR
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - KATA PENGANTARYogga Haw
 
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - DAFTAR PUSTAKA
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - DAFTAR PUSTAKAPERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - DAFTAR PUSTAKA
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - DAFTAR PUSTAKAYogga Haw
 

More from Yogga Haw (17)

BAB III TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
BAB III TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYABAB III TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
BAB III TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
 
BAB II TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
BAB II TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYABAB II TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
BAB II TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
 
BAB I TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
BAB I TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYABAB I TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
BAB I TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
 
KATA PENGANTAR DAN DAFTAR ISI TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYAR...
KATA PENGANTAR DAN DAFTAR ISI TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYAR...KATA PENGANTAR DAN DAFTAR ISI TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYAR...
KATA PENGANTAR DAN DAFTAR ISI TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYAR...
 
ABSTRAK TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
ABSTRAK TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYAABSTRAK TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
ABSTRAK TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
 
COVER TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
COVER TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYACOVER TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
COVER TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
 
LAMPIRAN TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
LAMPIRAN TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYALAMPIRAN TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
LAMPIRAN TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
 
DAFTAR PUSTAKA TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
DAFTAR PUSTAKA TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYADAFTAR PUSTAKA TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
DAFTAR PUSTAKA TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
 
BAB VI TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
BAB VI TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYABAB VI TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
BAB VI TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
 
BAB V TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
BAB V TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYABAB V TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
BAB V TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
 
BAB IV TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
BAB IV TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYABAB IV TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
BAB IV TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
 
Kracht design of bulbous bows
Kracht design of bulbous bowsKracht design of bulbous bows
Kracht design of bulbous bows
 
Alat bantu perikanan (yoga dwi saputra)
Alat bantu perikanan (yoga dwi saputra)Alat bantu perikanan (yoga dwi saputra)
Alat bantu perikanan (yoga dwi saputra)
 
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - CONTOH PETA PELABUHAN II
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - CONTOH PETA PELABUHAN IIPERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - CONTOH PETA PELABUHAN II
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - CONTOH PETA PELABUHAN II
 
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - CONTOH PETA PELABUHAN I
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - CONTOH PETA PELABUHAN IPERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - CONTOH PETA PELABUHAN I
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - CONTOH PETA PELABUHAN I
 
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - KATA PENGANTAR
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - KATA PENGANTARPERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - KATA PENGANTAR
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - KATA PENGANTAR
 
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - DAFTAR PUSTAKA
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - DAFTAR PUSTAKAPERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - DAFTAR PUSTAKA
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - DAFTAR PUSTAKA
 

Tugas merancang kapal ii rencana umum

  • 1. TUGASMERANCANG KAPALII FULL CONTAINER 504 TEUs YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 1 BAB V RENCANA UMUM 5.I PENDAHULUAN Rencana umum dari sebuah kapal dapat didefinisikan sebagai perancangan di dalam penentuan atau penandaan dari semua ruangan yang dibutuhkan. ruangan yang dimaksud seperti ruang muat. kamar mesin dan akomodasi. Selain dari itu juga dalam penentuan dan perencanaan jumlah awak kapal. alat keselamatan. alat bongkar muat. alat navigasi dan telekomunikasi serta segala peralatan yang diperlukan yang khusus untuk kapal rancangan tersebut. 5.I.2 Maksud dan Tujuan 1. Melanjutkan Tugas Merancang Kapal I ke Tugas Merancang Kapal II sebagai pemenuhan Kuliah Tugas Merancang Kapal. 2. Dapat merancang tangki-tangki yang sesuai dengan kebutuhan pada kapal rancangan. 3. Dapat menentukan lokasi ruangan-ruangan yang dibutuhkan pada kapal rancangan. 4. Dapat Merancang kapal Full Container dengan peralatan keselamatan yang dibutuhkan pada kapal rancangan. 5. Dapat merancang kontruksi kapal sesuai ketentuan dari klasifikasi dan peraturan-peraturan yang berlaku. 5.I.3 Karakteristik Kapal Rancangan Kapal Full Container pada trayek-trayek jarak pendek dan jarak jauh. Walaupun persentase daya muat dalam palka sangat besar. kapal-kapal ini memberikan hasil yang terbaik untuk mengangkut barang dari produsen sampai ke konsumen. tanpa mengalami hambatan dalam prosedur bongkar/muat di pelabuhan. Kapasitas angkutan merupakan kemampuan suatu alat angkutan untuk memindahkan muatan atau barang dari suatu tempat ke tempat lain dalam waktu tertentu. Unsur - unsur kapasitas angkutan terdiri atas berat muatan. jarak yang ditempuh. dan waktu yang dibutuhkan untuk angkutan tersebut.
  • 2. TUGASMERANCANG KAPALII FULL CONTAINER 504 TEUs YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 2 Ada beberapa karakteristik kapal Full Container yang telah kita ketahui sebelumnya maupun yang masih jauh dari pemikiran kita. yaitu karakteristik yang ditetapkan sesuai petunjuk teknis departemen perhubungan, antara lain : - Muatan yang diangkut adalah Container - Memiliki ronga-ronga (cells) untuk menyimpan Container ukuran 20’ dan 40’. - Jenis alat bongkar muat yang digunakan yaitu Crane. - Jumlah muatan barang yang diangkut ialah 504 TEUs (Twenty Feet Equivaent Unit’s) - Memiliki bangunan atas yang berada di haluan dan buritan. 5.1. 4 Prinsip Dan Metode Perancangan Peranan angkutan laut sangat diperlukan untuk pemerataan pembangunan disegala bidang sesuai dengan rencana pemerintah Republik Indonesia. Membuat kapal dengan tipe Full Container selain sudah diterapkan dan merupakan kebijaksanaan pemerintah. dimana tipe Full Container mempunyai spesifikasi sendiri dan sangat menguntungkan. antara lain : 1. Dapat mengangkut barang tanpa harus takut rusak karena kontruksi dari peti kemas sendiri memiliki karakteristik yang memang dirancang untuk mengangkut barang seperti logistik. elektronik. dan barang-barang lainnya. 2. Efektif dan efisien dalam pengoperasiannya. Apabila kapal tersebut akan dikembangkan efektifitas dan produktivitasnya maka perlu diadakan suatu perencanaan kapal Full Container yang modern dan canggih dengan perhitungan – perhitungan yang tepat dan teliti. Oleh karena itu untuk mewujudkan hal tersebut. dibutuhkan suatu metode perencanaan yang dapat dipercaya. agar hasilnya dapat semaksimal mungkin. Dalam merancang sebuah kapal ada beberapa metode yang biasa digunakan. Metode yang digunakan dalam perancangan ini adalah Metode Kapal Pembanding (Comparrasion Method )
  • 3. TUGASMERANCANG KAPALII FULL CONTAINER 504 TEUs YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 3 5.I.5 Pembatasan Masalah 1. Rencana Umum 2. Capacity Plan 3. Floodable Length 4. GRT/NRT 5. Lambung Timbul 6. Scantling 7. Gambar Midship Contruction 8. Gambar Shell Expansion 9. Gambar Contruction Profil 5.I.6 Data Awal Perencanaan  Length Over All ( LOA ) = 115 m  Length Water Line ( LWL ) = 110 m  Length Between Perpendicullar ( LPP ) = 108 m  Breadth ( B ) = 18 m  Draft ( T ) = 6 m  Height ( H ) = 8 m  Freeboard ( f ) = 2 m  Coefficient Block ( Cb ) = 0.839  Coefficient Midship ( Cm ) = 0.996  Coefficient Prismatic ( Cp ) = 0.845  Coefficient Waterline ( Cw ) = 0.890  Displacement (  ) = 10030.585 Ton  Volume Displacement (  ) = 9786.100 m³  Velocity Speed ( Vs ) = 12.2 Knots  Radius of Bilge ( R ) = 1.2 m  Camber = 0.36 m  Total Container = 504 TEUs  DWT = 7000 DWT  Jarak dari Tg. Priok – Tg. Perak = 394 mill laut  Jarak dari Tg. Perak – Tenau (NTT) = 753 mill laut  Total Jarak Keseluruhan = 1147 mill laut
  • 4. TUGASMERANCANG KAPALII FULL CONTAINER 504 TEUs YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 4 Tabel 5.1 Berat LWT dan DWT No. Item Berat (Ton) Massa Jenis (Ton/M 3) Volume (M3) 1 Berat Bahan Bakar (W_DO) 55 0.85 64.705 2 Berat Minyak Pelumas (W_LO) 2.2 0.90 2.444 3 Berat Air Bersih dan Tawar (W_FW) 45.5 1 45.5 4 Berat Air Ballast (WWB) 1478 1.025 1441.951 Sumber : Perhitungan TMK I  MesinUtama - Merk : YANMAR - Type : 8EY26W - Daya : 2763 HP ( 2060 KW ) - Speed : 750 Rpm - P x L x T : 7481 mm x 2085 mm x 842 mm - Jumlah : 1 Buah  Reduction Gear - Merk : YX-3500MC - Ratio : 1 : 3.31 - Hasil Rpm : 227 rpm  Klassifikasi : BKI *A 100 * SM * * L  Dimana : A 100 = Lambung kapal seluruhnya memenuhi persyaratan peraturan kontruksi BKI. * SM = Instalasi mesin dan listrik memenuhi persyaratan. = Perlengkapan jangkar. yaitu rantai. jangkar dan mesin jangkar memenuhi persyaratan. *L = (lokal) daerah pelayaran ini secara umum adalah pelayaran sepanjang pantai.
  • 5. TUGASMERANCANG KAPALII FULL CONTAINER 504 TEUs YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 5 5.2 PERENCANAAN FASILITAS 5.2.1 Susunan ABK (Anak Buah Kapal) Perencanaan ABK menggunakan persamaan sebagai berikut : Jarak Tempuh : 3 Hari 9 Jam (94 Jam) Lama Bongkar Muat : 92 Jam (DariPerhitungan Transportasi) 1 Hari : 3 Shift 1 Shift : 8 Jam Maka : = (Jarak Tempuh + Lama Bongkar Muat)/1 Shift = 94 Jam + 92 Jam)/8 Jam = 23.25 Ditetapkan Jumlah ABK 24 Orang. Susunan Anak Buah/Awak Kapal 1. Captain : 1 orang 2. 1st Officer : 1 orang 3. 2nd Officer : 1 orang 4. 3rd Officer : 1 orang 5. Chief Engineering : 1 orang 6. 1st Engineering : 1 orang 7. 2nd Engineering : 1 orang 8. 3rd Engineering : 1 orang 9. Boatswain : 1 orang 10. Cadets : 2 orang 11. Sailor : 2 orang 12. Q. Master : 3 orang 13. Oiler : 2 orang 14. Electrican : 1 orang 15. Wiper : 2 orang 16. Chief Cook & Ass. Cook : 3 orang + Total Crew : 24 orang
  • 6. TUGASMERANCANG KAPALII FULL CONTAINER 504 TEUs YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 6 5.2.2 Penentuan Letak Sekat Dalam penentuan jumlah sekat kedap air (Number of Watertight Bulkheads) berdasarkan buku Tentang Rencana Umum (Gaguk Suhardjito) panjang kapal. yaitu : a. Sekat Tubrukan (Collision Bulkheads) Untuk jarak sekat tubrukan pada kapal rancangan ini 0.05 Lpp dari Fp. Sekat tubrukan tidak boleh lebih dari 0.08 L dari Fp. Jarak sekat tubrukan dari Fp : (0.05 – 0.08) x Lpp Minimum = 0.05 x Lpp = 0.05 x 108 = 5.4 m Maksimum = 0.08 x Lpp = 0.08 x 108 = 8.64 m Letak Sekat Tubrukan dengan mempertimbangkan panjang dan jarak container. adalah di Frame 146. Maka ditetapkan Sekat Tubrukan Kapal rancangan = 6.720 m dari Fp b. Sekat Buritan (After Peak Bulkheads) Diletakkan pada jarak 6 m dari AP. sekurang-kurangnya 3 kali jarak gading dari ujung dan boss. * Letak Sekat Buritan. adalah di Frame 10. Maka ditetapkan Sekat Buritan Kapal rancangan = 6 m dari Ap c. Sekat Depan Kamar Mesin Sekat depan kamar mesin dilokasikan sejauh mungkin kebelakang untuk memberi kapasitas ruang muat yang lebih besar, pada umumnya lokasi sekat depan kamarmesin berjarak 17% hingga 22% didepan AP, lokais sekat ini pada satu sisi tergantung dari panjang mesin pada sisi lain tergantung pada fullness(kegemukan) kapal, kapal-kapal high blok(gemuk) memberikan ruang yang lebihbesar pada lantainya dibanding dengan kapal langsing. Maka : Minimum = 17% x 108 = 18.360 m didepan AP
  • 7. TUGASMERANCANG KAPALII FULL CONTAINER 504 TEUs YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 7 Maksimum = 22% x 108 = 23.760 m didepan AP Dengan melihat panjang mesin, kapasitas ruang yang dibutuhkan untuk kamar mesin serta untuk memperluas ruang muat maka Ditetapkan Letak Sekat Depan Kamar Mesin adalah 18.6 m didepan AP atau berada di Frame 31. d. Sekat Ruang Muat Dengan melihat dimensi dari jenis angkutan yaitu Container serta dengan melihat grafik Floodable length Maka ditetapkan : a. Letak sekat ruang muat 1 berada di Frame 49 b. Letak sekat ruang muat 2 berada di Frame 84 c. Letak sekat ruang muat 3 berada di Frame 110 d. Letak sekat ruang muat 4 berada di Frame 128 e. Jumlah Sekat Jumlah sekat pada ruang muat tergantung pada tuntutan keamanan atau pemisahan muatan. Jumlah minimum sekat ruang muat termasuk sekat tubrukan, Stern tube bulkhead, sekat depan kamar mesin untuk Panjang kapal 85 meter diperlukan 4 sekat (satu tambahan sekat pada ruang muat) selanjutnay untuk setiap penambahan panjang 20 meter diperlukan tambahan sekat 1 (satu) buah. Dengan melihat tuntutan keamanan pada grafik Floodable length maka Ditetapkan Jumlah Sekat Berjumlah 7 Sekat. f. Tinggi Double Bottom Berdasarkan peraturan kelas BKI (Biro Klasifikasi Indonesia) Rules for Hull Vol II 2014 Sec. 24 A 3. tinggi double bottom untuk Kapal Container yaitu : Hdb = B 20 (m) = 18 20 = 0.9 m Maka ditetapkan tinggi Double Bottom adalah sebesar 1m.
  • 8. TUGASMERANCANG KAPALII FULL CONTAINER 504 TEUs YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 8 5.2.3 Perlengkapan Kapal 1. Jangkar (Anchor) dan Peralatannya a. Jangkar Untuk menentukan ukuran jangkar yang digunakan. haruslah menggunakan Equipment Number(EN). Dalam peraturan klasifikasi dan konstruksi kapal buku BKI 2014 Volume II Section 18 adalah: 𝑍 = 𝐷2/3 + 2.0 𝑥 𝐻 𝑥 𝐵 + 𝐴 10 Dimana: D = Displacement full load = 10030.585 Ton H = Tinggi efektif diukur dari garis muat sampai puncak teratas rumah geladak H = f + h’ Dimana: f = Tinggi lambung timbul = 2.375 m h’ = Tinggi dari summer load waterline sampai ke puncak uppermost superstructure = 15.113 m H = 2.375 m + 15.113 m = 17.488 m B = Lebar kapal = 18 m A = fL + ∑h”I A = Luas pandangan samping lambung kapal atau bangunan atas diatas garis muat = 512.464 m2 Z = (10030.585 2/3) + 2.0 (17.488) x (18) + 0.1 (512.464) = 1145.918 Untuk menentukan itu semua dengan menggunakan tabel 18.2 dari buku Rules Biro Klasifikasi Indonesia tahun 2014 Section 18 – Equipment. Letter C - Anchors. dimana Z = 1145.918 m2 maka keterangan jangkarnya adalah sebagai berikut : Untuk EN (Equipment No.) = 1140 - 1220 Jumlah jangkar : 2 buah Berat tiap jangkar : 3540 kg
  • 9. TUGASMERANCANG KAPALII FULL CONTAINER 504 TEUs YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 9 Sumber : http://indomarineinternusa.indonetwork.co.id/ Gambar 5.1 Jangkar b. Rantai Jangkar Untuk menentukan panjang rantai jangkar yang dipasang pada kapal rancangan ini digunakan tabel 18.2 dari Rules for Hull Biro Klasifikasi Indonesia tahun 2014. dimana Z = 1145.918 Diameter jangkar = 60 mm dengan Grade 1 Panjang total = 522 m Sumber : http://indomarineinternusa.indonetwork.co.id/ Gambar 5.2 Rantai jangkar c. Tali Tambat Untuk menentukan Tali Tambat yang di pasang pada kapal rancangan ini digunakan tabel 18.2 dari Rules for Hull Biro Klasifikasi Indonesia tahun 2014. untuk Z = (2080 – 2230) Panjang =180 m Beban putus = 270 kN Jumlah = 4 buah
  • 10. TUGASMERANCANG KAPALII FULL CONTAINER 504 TEUs YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 10 Sumber : http://www.safety4sea.com/ Gambar 5.3 Tali Tambat 2. Bak Penyimpanan Rantai Jangkar Dalam buku Class BKI Section 18 – E.1. perhitungan volume chain locker adalah sebagai berikut: 𝑆 = 1.1 . 𝑑2 . 𝑙 105 Dimana: d = diameter rantai dalam = 60 mm l = panjang total = 522 m Maka : 𝑆 = 1.1 𝑥 602 𝑥 522 105 𝑆 = 20.67 𝑚3 Jadi ditetapkan bahwa dimensi chain locker adalah : 3 m x 1.36 m x 5.18 m 3. Hawse Pipe Berdasarkan practical Ship Building penentuan hawse pipe tergantung dari ukuran dan diameter rantai jangkar. Berdasarkan diameter rantai dapat ditentukan ukuran diameter dan tebal pipa rantai sekaligus ukuran diameter dan tebal chain pipe. (1 mm = 0.039 inches. 84 mm = 3.276 inches) d = diameter rantai dalam inches = 3.267 inches Dengan diameter 3.267 inches Maka di tetapkan diameter Hawse Pipe adalah 3.54 inches = 90 mm.
  • 11. TUGASMERANCANG KAPALII FULL CONTAINER 504 TEUs YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 11 Sumber :(http://indomarineinternusa.indonetwork.co.id/) Gambar 5.4 Hawse pipe 4. Mesin Jangkar dan mesin tambat a. Mesin jangkar Type : Electro Hydraulic Lokasi : Haluan Jumlah : 2 buah Jumlah roda rantai : 4 buah Mesin jangkar harus mampu mengangkat 2 buah jangkar dan 80 meter rantai pada kecepatan yang ditetapkan. Tiap roda jangkar rantai dan Drum penggulung harus dipasang alat pengerem (Hand brake) dan kopling yang dioperasikan dengan tangan. b. Mesin tambat Type : Electro Hydraulic Lokasi : Buritan dan Haluan. Jumlah : 2 buah Jumlah Drum penggulung tali : 4 buah (2 haluan & 2 buritan). Tiap Drum penggulung harus dilengkapi dengan kopling dan rem (Hand brake) yang dioperasikan dengan tangan.
  • 12. TUGASMERANCANG KAPALII FULL CONTAINER 504 TEUs YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 12 5. Mesin Bow Thruster Untuk membantu kapal dalam maneuvering di pelabuhan. maka perancang memasang Bow Thruster pada Haluan Kapal. Spesifikasi dari Bow Thruster adalah sebagai berikut: a. Hambatan Bow Thruster ( RBT ) Dalam buku Sv. Aa. Halvard Tahanan Dan Propulsi Kapal halaman 133 ( 5.5.29 ) bahwa hambatan total adalah : 22 VsDCR BTBT   Dimana : RBT = Hambatan Bow Thruster kapal rancangan. CBT = Koefisient hambatan Bow Thruster = 0.003 ~ 0.012 = 0.012  = Berat jenis air laut. = 104.5 Kg.s2/m4. Π = 3.14 D2 = Diameter Bow Thruster = 1.4 m Vs = Kecepatan kapal keluar dari dermaga = 0.1 Knot x 0.514 = 0.052 m/s Maka : RBT = 22 052.04.13.14x104.50.012  = 0.209 kg Dari perhitungan diatas ditetapkan harga RBT =0.209 kg. b. Efektife Horse Power ( EHP ) Untuk menentukan Efektif Horse Power Bow Thruster kapal rancangan digunakan rumus yang terdapat dalam buku Propulsi Kapal ( Ship Propulsion ) oleh Ir. Teguh Sastrodiwongso MSE pada halaman 25, yaitu : EHP = 75 BTRVs Dimana : EHP = Efektife Horse Power Bow Thruster kapal rancangan.
  • 13. TUGASMERANCANG KAPALII FULL CONTAINER 504 TEUs YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 13 Vs = Kecepatan kapal keluar dari dermaga = 0.1 Knot = 0.052 m/s RBT = Hambatan Bow Thruster kapal rancangan. = 0.209 kg Maka : EHP = 75 0.2090.052 = 0.000145 HP 5.2.4 Akomodasi Akomodasi pada kapal yang dirancang adalah sebagai berikut : 1. Ruang umum (ruang makan ABK) 2. Ruang navigasi (Navigation Room) Pada kapal rancangan ini ruang navigasi terdiri dari : a. Wheel house - Terletak pada Deck dibawah Compas Deck. - Pandangan dari Wheel house kearah samping kiri kanan dan depan tidak boleh terhalang (360°) dan pandangan kearah haluan harus memotong garis air. tidak boleh lebih dari 1.25 panjang kapal. - Mempunyai pintu samping kiri dan kanan. dan mempunyai flying bridge sampai kesisi kapal. Sumber : www.marine-navigation.com Gambar 5.5 Ruang Navigasi
  • 14. TUGASMERANCANG KAPALII FULL CONTAINER 504 TEUs YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 14 b. Chart Room - Terletak tepat dibelakang Wheel house. - Meja peta harus terletak melintang kapal dan merapat dengan dinding depan. Panjang meja sekitar 3.00 × 1.00 m. - Antara Chart Room dengan Wheel House dihubungkan dengan jendela kaca dan pintu untuk hubungan secara langsung. Sumber : (http://indomarineinternusa.indonetwork.co.id/) Gambar 5.6 Chart Room c. Radio Room - Ditempatkan setinggi mungkin diatas kapal dan harus terlindung dari air dan gangguan suara. - Terletak di sebelah wheelhouse - Ruangan ini harus terpisah dari kegiatan-kegiatan lainnya. - Ruang tidur radio operator harus terletak sedekat mungkin dan dapat ditempuh dalam waktu kurang dari 3 (tiga) menit. - Antara Chart Room dengan Wheel House dibuat tidak bersekat untuk hubungan secara langsung. Sumber : www.marine-navigation.com Gambar 5.7 Ruang Radio
  • 15. TUGASMERANCANG KAPALII FULL CONTAINER 504 TEUs YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 15 3. Ruang dan Kamar-kamar a. Ruang Nahkoda dan Chif Enginerring Ruang Nahkoda dan Chif Enginerring terletak pada C Deck. Tiap ruangan ini terdapat :  Ruang harian, dengan Inventaris : - 1 buah Meja - 1 buah kursi - 1 buah loker (0.5 m × 0.5 m ×0.8 m)  Ruang kamar. dengan Inventaris : - 1 buah tempat tidur (2.4 m × 1.5 m) - 1 buah meja tulis (1.4 m × 0.5 m × 0.8 ) - 1 buah lemari (0.78 m × 0.52 m × 1.2 m)  Ruang Kamar mandi : - 1 buah shower room - 1 buah wastafel - 1 buah toilet duduk - 1 buah bathtub b. Ruang 1st Officer. 2nd Officer. 1st Engineer dan 2nd Engineer Ruang 1st Officer. 2nd Officer. 1st Engineer dan 2nd Engineer terletak pada B Deck. Tiap ruangan ini terdapat:  Ruang kamar, dengan Inventaris : -1 buah tempat tidur (2 m × 0.8 m) -1 buah meja tulis (1.4 m × 0.5 m × 0.8 ) -1 buah lemari (0.78 m × 0.52 m × 1.2 m) -1 buah kursi c. Ruang 3rd Officer dan 3rd Engieer Ruang 3rd Officer dan 3rd Engieer terletak pada A Deck. Tiap ruangan ini terdapat:  Ruang kamar. dengan Inventaris : -1 buah tempat tidur (2 m × 0.8 m) -1 buah meja tulis (1.4 m × 0.5 m × 0.8 ) -1 buah lemari (0.78 m × 0.52 m × 1.2 m) -1 buah kursi
  • 16. TUGASMERANCANG KAPALII FULL CONTAINER 504 TEUs YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 16 d. Ruang Chief Cook dan Boatswain Ruang Chief Cook dan Boatswain terletak pada A Deck. Tiap ruangan ini terdapat:  Ruang kamar, dengan Inventaris : -1 buah tempat tidur (2 m × 0.8 m) -1 buah meja tulis (1.4 m × 0.5 m × 0.8 ) -1 buah lemari (0.78 m × 0.52 m × 1.2 m) -1 buah kursi e. Ruang Ass. Cook Ruang Ass. Cook terletak pada Poop Deck. Pada ruangan ini terdapat :  Ruang kamar. dengan Inventaris : - 2 buah tempat tidur (2 m × 0.8 m) - 1 buah meja tulis (1.4 m × 0.5 m × 0.8 ) -2 buah lemari (0.78 m × 0.52 m × 1.2 m) -1 buah kursi f. Ruang Electrican Ruang Electrican terletak pada Poop Deck. Pada ruangan ini terdapat :  Ruang kamar. dengan Inventaris : - 1 buah tempat tidur (2 m × 0.8 m) - 1 buah meja tulis (1.4 m × 0.5 m × 0.8 ) - 1 buah lemari (0.78 m × 0.52 m × 1.2 m) - 1 buah kursi g. Ruang Oiler Ruang Oiler terletak pada Poop Deck. Pada ruangan ini terdapat:  Ruang kamar. dengan Inventaris : - 2 buah tempat tidur (2 m × 0.8 m) - 1 buah meja tulis (1.4 m × 0.5 m × 0.8 ) - 2 buah lemari (0.78 m × 0.52 m × 1.2 m) - 1 buah kursi
  • 17. TUGASMERANCANG KAPALII FULL CONTAINER 504 TEUs YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 17 h. Ruang Wipper Ruang Wipper terletak pada Poo Deck. Pada ruangan ini terdapat:  Ruang kamar. dengan Inventaris : - 2 buah tempat tidur (2 m × 0.8 m) - 1 buah meja tulis (1.4 m × 0.5 m × 0.8 ) - 2 buah lemari (0.78 m × 0.52 m × 1.2 m) - 1 buah kursi i. Ruang Sailor Ruang Sailor terletak pada Upper Deck. Pada ruangan ini terdapat:  Ruang kamar. dengan Inventaris : - 2 buah tempat tidur (2 m × 0.8 m) - 1 buah meja tulis (1.4 m × 0.5 m × 0.8 ) - 2 buah lemari (0.78 m × 0.52 m × 1.2 m) - 1 buah kursi j. Ruang Cadet Ruang Cadet terletak pada Upper Deck. Pada ruangan ini terdapat:  Ruang kamar. dengan Inventaris : - 2 buah tempat tidur (2 m × 0.8 m) - 1 buah meja tulis (1.4 m × 0.5 m × 0.8 ) - 2 buah lemari (0.78 m × 0.52 m × 1.2 m) - 1 buah kursi k. Ruang Q.Master Ruang Q.Master terletak pada Upper Deck. Pada ruangan ini terdapat:  Ruang kamar. dengan Inventaris : - 2 buah tempat tidur (2 m × 0.8 m) - 1 buah meja tulis (1.4 m × 0.5 m × 0.8 ) - 2 buah lemari (0.78 m × 0.52 m × 1.2 m) - 1 buah kursi
  • 18. TUGASMERANCANG KAPALII FULL CONTAINER 504 TEUs YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 18 Sumber : www.acomodation-abk-marine.com Gambar 5.8 Ruang ABK 4. Ruang binatu/laundry. Sumber : www.thepreismans.com Gambar 5.9 Ruang laundry 5. Ruang makan/Mess Room. Sumber : www.acomodation-abk-marine.com Gambar 5.10 Ruang Makan 6. Comissary space (dapur. pantry) - Letaknya berdekatan dengan ruang makan cold dan dry store. - Luas lantai 0.5 m² / ABK. - Harus dilengkapi dengan Exhaust dan Ventilasi untuk menghisap debu dan asap.
  • 19. TUGASMERANCANG KAPALII FULL CONTAINER 504 TEUs YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 19 - Harus terhindar dari asap dan debu serta tidak ada opening antara dapur (pantry) dengan sliping room. Sumber : www.acomodation-abk-marine.com Gambar 5.11 Ruang Dapur 7. Dry provision and cold storage room - Dry provision berfungsi untuk menyimpan bahan bentuk curah yang tidak memerlukan pendinginan dan harus dekat dengan galley dan pantry. Cold Storage Room - Untuk bahan yang memerlukan pendinginan agar bahan-bahan tersebut tetap segar dan baik selama pelayaran. - Temperatur ruang pendingin dijaga terus dengan ketentuan  Untuk meyimpan daging suhu maksimum adalah -22 o C. - Untuk menyimpan sayuran suhu maksimum adalah -12 o C. - Luas provision store yang dibutuhkan untuk satu orang ABK adalah ( 0.8 s/d 1 ) m 2 .
  • 20. TUGASMERANCANG KAPALII FULL CONTAINER 504 TEUs YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 20 Sumber : gaguksuhardjito. Rencana Umum Gambar 5.12 Dry provision and cold storage room 8. Sanitary accomodation. Sumber : https://www.google.co.id/images/ Gambar V.13 Sanitary accomodation 9. Baterry Room Baterry Room Adalah tempat untuk menyimpan Emergency Sourse of Electrical Power (ESEP). - Terletak di tempat yang jauh dari pusat kegiatan karena suara bising akan mengganggu. - Harus mampu mensupply kebutuhan listrik minimal 3 jam pada saat darurat. - Instalasi ini masih bekerja jika kapal miring sampai 22.5 o atau kapal mengalami trim 10 o .
  • 21. TUGASMERANCANG KAPALII FULL CONTAINER 504 TEUs YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 21 Sumber : www.products.damen.com Gambar 5.14 Baterry Room 10. Ruang Klinik Sumber : http://indomarineinternusa.indonetwork.co.id/ Gambar 5.15 Ruang Klinik 11. Ruang Fitness Terletak di Poop Deck. dengan fasilitas olah raga seperti treadmil. angkat beban. sepeda statis. barbell dengan beragam berat. dan lain-lain. Sumber : www.usapowerlifting.com Gambar 5.16 Ruang Fitness
  • 22. TUGASMERANCANG KAPALII FULL CONTAINER 504 TEUs YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 22 12. Ruang Karaoke/Music Room Terletak di Poop Deck. dengan fasilitas layaknya seperti ruang- ruang karaoke yang ada. yaitu satu buah TV LCD ukura 42”. microphone. monitor kecil yang diletakan diatas meja untuk mengganti lagu-lagu yang akan diputar. Sumber : asiatravel.com Gambar 5.17 Ruang Karaoke/Music Room 13. Ruang permainan Billiard Terletak di Upper Deck. disiapkan 1 (satu) unit meja billiard lengkap dengan peralatannya. kursi tempat duduk dan meja. Sumber : www.yangtze.com Gambar 5.18 Ruang permainan Billiard 14. Office Room Terletak di Poop Deck. Dilengkapi dengan fasilitas alat-alat kantor seperti computer. alat tulis. meja. kursi. buku-buku. dan alat-alat penunjang lainnya.
  • 23. TUGASMERANCANG KAPALII FULL CONTAINER 504 TEUs YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 23 Sumber : gaguksiuhardjito. Rencana Umum Gambar 5.19 Office Room 15. Gudang-gudang Diletakan menyesuaikan pada kebutuhan. seperti gudang yang diletakan pada main deck yang diperuntukan untuk menyimpan persediaan cat. tali-tali dan yang lainnya. gudang pada engine room diperuntukan untuk menyimpan persediaan spare part. oli dan perlengkapan lainnya. yang mana penempatan tersebut adalah untuk lebih memudahkan pengambilan perlengkapan tersebut. Sumber : Google.com Gambar 5.20 Gudang 16. Lift Di gunakan untuk menghubungkan Upper Deck sampai D Deck dengan lebih cepat dan efisien. Dimensi Lift : Panjang : 2 m Lebar : 1.2 m
  • 24. TUGASMERANCANG KAPALII FULL CONTAINER 504 TEUs YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 24 Tinggi : 2.2 m Kapasitas : 6 Orang Sumber : gnanekamacamlift.wordpress.com Gambar 5.21 Lift 17. Tangga dan lain-lain. - Accomodation Ledder. diletakan menghadap kedepan kapal sedangkan untuk menyimpannya diletakkan di main deck (diletakan segaris dengan railing). Sudut kemiringan diambil 45°. LWT = Displ – DWT = 10030.585 – 7000 = 3030.585 Ton Sarat kapal kosong (TE) = LWT / (LBP×B×Cb×1.004×1.025) = 2382.109 / (108 × 18 × 0.839 x 1.004 × 1.025 ) = 2382.109 / 1678.479 = 1.419 Karena tangga akomodasi terletak di Main Deck : a = H – TE = 8 – 1.419 = 6.681 m.
  • 25. TUGASMERANCANG KAPALII FULL CONTAINER 504 TEUs YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 25 Panjang tangga akomodasi (L) = a / sin 45°. = 6.681 / 0.707 = 9.308 m. = 9.5 m Widht of lidder = 600 s/d 800 mm. Height of handrail = 1000 mm. The handrail = 1500 mm. Step Space = 200 s/d 350 mm. Sumber : http://indomarineinternusa.indonetwork.co.id/ Gambar 5.22 Accomodation Ledder - Steel Deck Ledder. digunakan untuk menghubungkan deck satu dengan deck lainnya. Nominal size = 700 mm. Lebar tangga = 850 mm. Sudut kemiringan = 45°. Interval of treads = 200 s/d 300 mm. Step space = 400 mm. Sumber : www.acomodation-abk-marine.com Gambar 5.23 Tangga Deck
  • 26. TUGASMERANCANG KAPALII FULL CONTAINER 504 TEUs YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 26 - Steel Ship Vertical Ladder. digunakan untuk tangga pada escape gang. tangga main hole dan untuk tangga menuju ke top deck. direncanakan : Lebar tangga = 350 mm. Interval of treads = 300 s/d 350 mm. Jarak dari dinding = 150 mm. Jumlah = 18 buah - Pintu Baja kedap cuaca (Ship stell weather tight door). Digunakan sebagai pintu luar yang menghubungkan langsung dengan cuaca bebas. Tinggi = 1600 mm. Lebar = 800 mm. Tinggi ambang = 300 mm. Jumlah = 26 buah Sumber : Internet. gagukesha@gmail.com archimedia 2006 Gambar 5.24 Weather Tight Door - Pintu dalam. Tinggi = 1600 mm Lebar = 800 mm Tinggi ambang = 100 mm Jumlah = 56 buah - Jendela bundar (tidak dapat dibuka menurut DIN ISO 1751). direncanakan dengan ukuran D = 200 mm Jumlah = 6 buah
  • 27. TUGASMERANCANG KAPALII FULL CONTAINER 504 TEUs YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 27 - Jendela enpat persegi panjang yang di rencanakan : Panjang = 500 mm. Lebar = 500 mm. Jumlah = 68 buah - Untuk wheel house. berdasarkan symposium on the design. o Semua jendela bagian depan boleh membentuk 15° o Depan Panjang = 1500 mm. Lebar = 800 mm o Samping Panjang = 1500 mm. Lebar = 800 mm o Jarak sisi bawah jendela 1450 m. bawah jendela 1390 mm o Jarak antara jendela 165 mm. jendela 450 mm - Railing (Pagar pelindung) Merupakan persyaratan dari ILLC 1966 dan Klasifikasi. Penempatan disesuaikan dengan kebutuhan dikapal. didalam ruang akomodasi atau berada duluar ditempat terbuka. Dibuat dengan konstruksi yang kuat dari baja. logam lain atau dari kayu. Railing merupakan perlengkapan kapal yang berfungsi sebagai proteksi orang saat berjalan atau sebagai pegangan tangan. Untuk railing gedalak harus memiliki minimal 1 meter seseuai dengan lokasinya. Railing dikapal memiliki beberapa jenis sesuai dengan posisinya yaitu terpasang pada tangga. sebagai pegangan tangan didinding kapal atau sebagai pagar pelindung disekeliling geladak kapal atau deck house. Railing disisi kapal dengan posisi tegak sesuai ketentuan memiliki ketinggian batang bagian bawah maksimum 230mm dari geladak + minimum jarak batang tengah dan atas 380 mm + 380 mm.
  • 28. TUGASMERANCANG KAPALII FULL CONTAINER 504 TEUs YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 28 Untuk jenis kapal tertentu (small boat) railing kapal dapat dibuat dari kabel baja dengan tiang system portable (dapat dilepas). 5.2.5 Mesin Kemudi - Mesin Kemudi Jumlah : 1 (satu) set Tipe : Elektro hidrolik - Pompa Jumlah : 2 (dua) set Tipe : Sesuai standar pabrik - Motor Jumlah : 2 (dua) set Sistem control kemudi : Dengan tombol tekan yang ditempatkan didalam ruang kemudi mesin. Mesin kemudi dipasang dalam ruang mesin kemudi dilengkapi 2 unit pompa hidrolik yang dapat bekerja sendiri dan tidak saling berkaitan. 5.2.6 Instrumen Nautis a. Kompas Magnit (Magnetic Compass) Sumber : Internet. http://oceanograph.co.id. 2014. Gambar 5.25 Kompas
  • 29. TUGASMERANCANG KAPALII FULL CONTAINER 504 TEUs YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 29 Satu Standar Kompas Magnit yang dilengkapi dengan alat baringan antara lain 1 (satu) shadow pin. 1 (satu) azimuth mirror. 1 (satu) course magnifier dan 1 (satu) azimuth circle. b. Gryocompas Sumber : en.wikipedia.org Gambar 5.26 Gryocompas .c. Instrumen Lainnya - 1 (satu) Prismatic Binoculars - 1 (satu) Sextant - 1 (satu) Chronometer - 1 (satu) Radio Clock di ruang radio - 1 (satu) Stop Watch - 1 (satu) Thermometer air laut 5o C sampai 60o C - 1 (satu) Thermometer atmosphir -20o C sampai 60o C - 1 (satu) Clinometer tipe jam di ruang kemudi - 1 (satu) Clinometer tipe pendulum 300 mm di ruang mesin - 2 (dua) Mistar sejajar - 2 (dua) Jangka semat - 8 (delapan) pemberat peta - 2 (dua) Hand Lead. 3.2 kg - 1 (satu) Deep sea lead. 12.7 kg - 1 (satu) barometer - 1 (satu) set Radar
  • 30. TUGASMERANCANG KAPALII FULL CONTAINER 504 TEUs YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 30 - 1 (satu) set Echo sounder dan - 1 (satu) set Anemometer. d. Bendera dan Buku Isyarat - 1 (satu) Intenational signal flag set. 0.86 x 0.71 m - 1 (satu) Ships name flag set. 0.86 x 0.71 m - 1 (satu) Blue peter. 0.86 x 0.71 m - 1 (satu) Quarantine flag. 0.86 x 0.71 m - 1 (satu) Pilot flag. 0.86 x 0.71 m - 1 (satu) National flag. 1.20 x 1.80 m dan 0.90 x 1.20 m - 1 (satu) Signal code book - 1 (satu) Register book - 1 (satu) Tide table. domestic issue and foreign issue each - 1 (satu) Nautical almanac - 1 (satu) Daftar ilmu pelayaran - 1 (satu) set peta laut. e. Isyarat dan Komunikasi 1. Lampu navigasi dan lampu isyarat  Lampu Tiang (Masthead Light) Lampu berwana putih yang ditempatkan di atas sumbu tengah muka dan belakang kapal yang memperlihatkan cahaya yang tidak terputus meliputi busur cakrawala 225o dipasang sedemikian rupa sehingga memperlihatkan cahaya dari lurus ke muka sampai 22.5o lebih ke belakang dari arah melintang pada setiap sisi kapal. Daya tampak dari lampu tiang harus dapat dlihat pada jarak minimum 6 mil. Berjumlah 2 buah. Sumber : Internet. http://oceanograph.co.id. 2014. Gambar 5.27 Lampu Tiang
  • 31. TUGASMERANCANG KAPALII FULL CONTAINER 504 TEUs YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 31  Lampu Lambung (Side Light) Lampu hijau di lambung kanan dan merah di lambung kiri masing-masing memperlihatkan cahaya yang tidak terputus meliputi busur cakrawala sebesar 112.5o dan dipasang sedemikian rupa sehingga meperlihatkan cahaya dari lurus ke muka 22.5o lebih ke belakang dari arah melintang pada sisi masing-masing. Daya tampak dari lampu lambung harus dapat dilihat pada jarak minimum 3 mil dan sedikitnya 2 mil. diletakan pada geladak navigasi. Warna = Hijau dan Merah. Jumlah = 2 buah.- Starboard side 1 buah (Hijau). - Port side 1 buah (merah). Visibilitas = 2 mil (minimal). Sudut = 112.5° horizontal. Letak = Navigatoin deck (pada fly wheel house) . Sumber : Internet. http://oceanograph.co.id. 2014. Gambar 5.28 Lampu Lambung  Lampu Buritan (Stern Light) Lampu yang ditempatkan sedekat mungkin yang dapat dilaksanakan di buritan memperlihatkan cahaya yang tidak terputus meliputi busur cakrawala dari 135o dan dipasang sedemikian rupa hingga memperlihatkan cahaya 67.5o dari lurus ke belakang pada masing-masing sisi kapal. Daya tampak dari lampu buritan harus dapat dilihat pada jarak minimum 3 mil.
  • 32. TUGASMERANCANG KAPALII FULL CONTAINER 504 TEUs YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 32 Warna = Putih. Jumlah = 1 buah. Visibilitas = 3 mil. Tinggi = 2 meter. Letak = Buritan. Sumber : Internet. http://oceanograph.co.id. 2014. Gambar 5.29 Lampu Buritan  Lampu Keliling Sebuah lampu yang memperlihatkan cahaya yang tidak terputus-putus meliputi busur cakrawala dari 360o. Daya tampak dari lampu keliling harus dapat dilihat pada jarak minimum 3 mil.  Lampu Jangkar (Anchor Light) Sebuah lampu yang nampak jelas pada seluruh bidang Horizontal dengan sudut 360˚dengan warna putih. dengan jarak pandang minimum 3 mil laut. pada ketinggian minimal 6 meter dari geladak utama. sedangkan pada siang hari fungsi lampu digantikan dengan sosok benda bola hitam pada tiang lampu jangkar dan lampu jangkar buritan diletakan diburitan kapal pada tinggi tidak kurang 4.5 meter dibawah lampu jangkar haluan. Warna = Putih. Jumlah = 1 buah. Visibilitas = 3 mil (minimal). Sudut sinar = 360° horizontal.
  • 33. TUGASMERANCANG KAPALII FULL CONTAINER 504 TEUs YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 33 Tinggi = 2 meter. Letak = Forecastle. Sumber : Internet. http://oceanograph.co.id. 2014. Gambar 5.30 Lampu Jangkar  Lampu Kelip (Flashing Light) Adalah Lampu yang berkelap-kelip dengan selang waktu yang teratur pada frekuensi 120 kelipan per menit.  Lampu Morse (Morse Signal Light) Adalah Lampu yang dipergunakan untuk mengirim isyarat morse dan harus dapat dipakai baik malam atau siang hari. Warna = Putih. Sudut sinar = 360° horizontal. Letak = Ditop deck satu tiang dengan mast head light. antena UHP dan Radar.  Lampu Sorot (Search Light) Adalah lampu yang dipasang dan dilengkapi dengan Reflector yang dipasang pada anjungan kapal yang dipergunakan untuk menerangi suatu objek pada jarak yang jauh dari kapal.  Lampu Geladak / Sekoci Adalah sebuah lampu yang dipergunakan untuk penerangan geladak sekoci pada waktu malam hari. jika terjadi kejadian darurat pada kapal.
  • 34. TUGASMERANCANG KAPALII FULL CONTAINER 504 TEUs YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 34 2. VHF Radio Telephone Dipasang sebuah VHF Tranciever 25 watt output dan 55 Channel. Direct Control Synthesized. duplex duel watch dengan kontrol yang dekat dengan kedua kaki kemudi. suplay tenaga diambil dari baterei untuk komunikasi 3. SSB Radio Telephone Dipasang sebuah SSB radio Telephone dengan suatu daerah frekuensi 1.6 MHz sampai 1.8 MHz. Output 150 Watt . 4. Echo Sounder Sumber : Internet. http://oceanograph.co.id. 2014. Gambar 5.31 Echo Sounder Dipasang dirumah kemudi / anjungan (Wheel house) sebuah digital depth indicator untuk kedalaman 0-800 meter dan sebuah alarm kedalaman. 5. EPIRB EPIRB singkatan Emergency Position Indication Radio Beacon adalah alat yang berfungsi untuk memberitahu kepada seluruh dunia bahwa kapal tersebut dalam keadaan bahaya.Menurut NCVS. setiap kapal yang mempunyai 300 GRT dan diatasnya harus dipasang satelit EPIRB yang dioperasikan dengan 406 MHz.
  • 35. TUGASMERANCANG KAPALII FULL CONTAINER 504 TEUs YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 35 Sumber : navtekindia.com Gambar 5.32. EPIRB Jumlahnya = 1 buah. Letak = Navigation Bridge Deck Pengoperasian = 406 MHz. 6. Radar Transponder Radar Transponder adalah alat yang digunakan untuk memberitahukan kepada port. bahwa kapal dalam keadaan bahaya. Sumber : en.wikipedia.org Gambar 5.33 Radar Transponder 7. GPS (Global Positioning System) GPS adalah suatu alat penerima signal dari satelite untuk mentukan posisi sesuai dengan posisi kapal itu berada. Kegunaan utama GPS diatas kapal adalah : - untuk menentukan posisi lintang dan bujur kapal - untuk menentukan kecepatan kapal - untuk menentukan jarak tempuh kapal
  • 36. TUGASMERANCANG KAPALII FULL CONTAINER 504 TEUs YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 36 - untuk memperkirakan jarak waktu tiba (ETA) di pelabuhan tujuan - untuk menentukan sisa waktu tempuh - untuk menyimpan posisi khusus yang diinginkan - untuk menentukan jejak pelayaran dalam bentuk peta - untuk membuat bagan paduan bernavigasi Sumber : www.nauticexpo.com Gambar 5.34 GPS 8. GMDSS (Global Maritime Distress Safety System) Yang dalam bahasa Indonesianya adalah Sistem Keselamatan Kecemasan Bahari Sejagad. yaitu sebuah kesepakatan internasional berlandaskan beberapa prosedur keselamatan. jenis peralatan dan protokol komunikasi yang digunakan untuk meningkatkan keselamatan dan mempermudah saat menyelamatkan kapal. perahu ataupun pesawat terbang yang mengalami kecelakaan. Kapal-kapal dibawah 300 GT tidak termasuk dalam peraturan yang mewajibkan pemakaian GMDSS. Kapal-kapal yang memiliki bobot mati antara 300-500 GT disarankan tapi tidak diwajibkan untuk menggunakan GMDSS. namun kapal-kapal diatas 500 GT sudah diharuskan menggunakan peralatan yang mendukung GMDSS.
  • 37. TUGASMERANCANG KAPALII FULL CONTAINER 504 TEUs YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 37 Sumber : www.gmdss.com.au Gambar 5.35 GMDSS 9. AIS (Automatic Identification System) Adalah sebuah sistem yang digunakan pada kapal dan Vessel Traffic Services (VTS) atau Pelayanan Lalu Lintas Kapal yang secara prinsip untuk identifikasi dan lokasi tempat berlayarnya kapal. AIS menyediakan sebuah alat bagi kapal untuk menukar data secara elektronik termasuk: Identifikasi. posisi. kegiatan atau keadaan kapal. dan kecepatan. dengan kapal terdekat yang lainnya dan stasiun VTS. Informasi ini dapat ditampilkan pada sebuah layar atau sebuah tampilan elektronik. AIS dimaksudkan untuk membantu petugas yang memantau kapal dan mengizinkan otoritas maritime untuk mengikuti dan memonitor pergerakan kapal. Alat ini bekerja dengan terintergrasi yang distandarisasi sistem penerima VHF dengan sebuah sistem navigasi elektronik. Misalnya sebagai Long Range Navigation Version C (LORAN C) atau pengirim Global Positioning System (GPS). dan sensor navigasi lainnya yang terdapat di dalam kapal (gyrocompass. indicator penghitung beloknya. dan lain-lain). International Maritime Organization (IMO). International Conventional Convention fr the Safety of Life at Sea (SOLAS) mewajibkan penggunaan AIS pada pelayaran kapal internasional
  • 38. TUGASMERANCANG KAPALII FULL CONTAINER 504 TEUs YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 38 dengan Gross Tonnage (GT) lebih dari sama dengan 300 GT dan semua kapal penumpang tanpa memperhatikan segala ukuran. Sumber : en.wikipedia.org Gambar 5.36 AIS 10. Vessel Traffic System (VTS) Adalah sistem monitoring lalu lintas pelayaran yang diterapkan oleh pelabuhan. atau suatu manajemen armada Perkapalan. Prinsipnya yang digunakan sama seperti sistem yang dipakai oleh ATC (Air Traffic Control) pada dunia penerbangan. Biasanya secara sederhana sistem VTS menggunakan radar. closed circuit television (CCTV). frekuensi radio VHF. Dan automatic identification system (AIS) untuk mengetahui/mengikuti pergerakan kapal dan memberikan informasi navigasi/cuaca didalam suatu daerah pelayaran tertentu dan terbatas. Penggunaan VTS secara internasional diatur berdasarkan rekomendasi SOLAS Chapter V Reg. 12 dan IMO Resolution A.857(20) tentang Vessel Traffic Service yang diadopsi pada tahun 1997. 11. Inmarsat-C Adalah sebuah satelit pemancar informasi keselamatan maritim dunia yang memancarkan informasi peringatan mengenai cuaca buruk (badai maupun gelombang tinggi) di laut. peringatan navigasi pada NAVAREA. peringatan radio navigasi. peringatan
  • 39. TUGASMERANCANG KAPALII FULL CONTAINER 504 TEUs YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 39 laporan adanya bongkahan es dan peringatan-peringatan yang dikeluarkan oleh USCG-Conducted International Ice Patrol. dan informasi-informasi sejenis yang tersedia pada NAVTEX. SafetyNET cara kerjanya mirip dengan NAVTEX ada area di luar jangkauan NAVTEX. Menyediakan fasilitas penyimpanan dan pengiriman data (store-and-forward data). dan fasilitas e-mail dari kapal ke bangunan lepas pantai. bangunan lepas pantai ke kapal. maupun dari kapal ke kapal. Inmarsat-C juga memiliki kemampuan untuk mengirim distress signal (signal bahaya) yang terformat ke sebuah RCC dan ke Inmarsat-C SafetyNET. 5.2.7 Alat-alat Keselamatan Pelayaran Kapal ini harus dilengkapi dengan peralatan keselamatan yang diperlukan untuk memenuhi peraturan keselamatan jiwa di laut. Alat keselamatan ini harus dilengkapi dengan sertifikat yang berlaku. 1. Rakit Penolong ( Life Boat) Jenis : Davit Jumlah : 2 buah Ukuran : Standar Tipe kait pengangkat : Kait pengangkat harus mudah dan cepat dilepas. Kapasitas : ± 26 orang per sekoci Lokasi : Lihat pada gambar rencana umum. Tiap Life Boat terdapat : - Tabung udara yang diletakan dibawah tenpat duduk. - Dilengkapi dengan peralatan Navigasi seperti radio komunikasi dan kompas. - Perbekalan yang cukup untuk waktu tertentu.
  • 40. TUGASMERANCANG KAPALII FULL CONTAINER 504 TEUs YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 40 Sumber : Internet.http:/lifeboat.com.. 2014. Gambar 5.37 Lifeboat 2. Inflatable Liferaft Sumber : Internet. http://oceanograph.co.id. 2014. Gambar 5.38 Inflatable Liferaft Merk : Switlik CLR - 1 Tipe : Coastal Inflatable Liferaft Jumlah : 2 unit Kapasitas : 1 unit maksimal 8 Orang.
  • 41. TUGASMERANCANG KAPALII FULL CONTAINER 504 TEUs YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 41 3. Jaket Penolong (Life Jacket) Sumber : Internet. http://oceanograph.co.id. 2014. Gambar 5.39 Jaket Penolong Merk : Viking – PFD L 1 Ukuran : Panjang 28.56cm x lebar 55.93cm x Tebal 16.4cm Jumlah life jacket harus ditambah 5% dari jumlah awak kapal. maka : Life jacket = 105% x awak kapal = 105% x 24 orang = 25.6 = 27 unit. 4. Pelampung Penolong (Life Buoy) Sumber : Internet. http://oceanograph.co.id. 2014. Gambar 5.40 Pelampung Penolong Merk : Viking – RB 30s Tipe : Line Throwing Ukuran : Diameter 30 cm x tebal 15 cm Panjang Tali : 27.5 m Jumlah : 10 unit
  • 42. TUGASMERANCANG KAPALII FULL CONTAINER 504 TEUs YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 42 Selain dua unit Pelampung penolong (Life buoy) yang menggunakan tali (Line Throwing) yang diletakkan disisi kiri dan kanan kapal. dilengkapi dengan dua unit pelampung (Life buoy) yang tidak mempunyai tali tetapi menggunakan lampu penerangan. Jadi total pelampung yang dimiliki pada kapal rancangan adalah 10 unit. Ditambah dengan alat keselamatan lainnya. seperti : - 2 Tangga embarkasi pada kiri dan kanan lambung kapal - 4 Self igniting light - 2 Self activating smoke signal - 12 Parachture signal - 6 Rocket star signal - 12 Red hand flare - 3 Immersion suite 5. Pemadam Kebakaran Alat-alat pemadam kebakaran merupakan alat yang berfungsi untuk memadamkan kebakaran. Secara umum sistim pemadam kebakaran harus dilengkapi sebagai berikut: 1. Ruang muat Sistim pemadam dengan CO2. sistim pemadam dengan air laut dan sistim deteksi asap. 2. Ruang mesin Sistim pemadam dengan air laut. pemadam kebakaran jinjing dan sistem deteksi asap. 3. Ruang akomodasi dan gudang Sistim pemadam dengan air laut. pemadam kebakaran jinjing dan sistim deteksi asap untuk koridor. anak tangga dan lorong- lorong. Di atas sistem pemadam kebakaran harus dilengkapi dengan peralatan-peralatan lain sesuai persyaratan pemadam kebakaran.
  • 43. TUGASMERANCANG KAPALII FULL CONTAINER 504 TEUs YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 43  Fire Hose Box Fire hose box adalah tempat untuk menaruh fire hose dan selang kebakaran agar dapat dengan mudah dilayani dan selain itu agar tidak mengganggu kerja dikapal. Jumlah : 5 Buah Letak : 2 x di forecastle deck 3 x di main deck aft. sumber :http://www.guardianfire.com/products/firehosehouses Gambar 5.41 Fire Hose Box  Fire Hose Fire hose adalah selang kebakaran yang materialnya terbuat antara lain terpal. karet dan nylon. Kapal Tanker tentunya harus siap dengan segala kondisi yang ada saat berlayar. Hal ini pun mempengaruhi perlengkapan pemadam diman sering terjadi musibah kebakaran di laut. Untuk fire hoses kapal ini menggunakan beberapa spesifikasi ukuran antara lain adalah sebagai berikut :  Fire hose with spray/Jet fire nozzle 6.6 m. jumlah 1 buah. Terletak di main deck  Fire hose with spray/Jet fire nozzle 10 m. jumlah 4 buah. Terletak di Engine Room  Fire hose with spray/Jet fire nozzle 15 m. jumlah 2 buah. Terletak di haluan  Fire hose with spray/Jet fire nozzle 20 m. jumlah 2 buah. Terletak di workshop
  • 44. TUGASMERANCANG KAPALII FULL CONTAINER 504 TEUs YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 44 Selain dari itu. karena material mempengaruhi fungsi dari pada fire hose maka penggunaannya pun berbeda. Dalam kapal ini selang yang digunakan sebagai selang kebakaran adalah selang yang terbuat dari nylon. sumber :http://www.hosecouplingsuk.com/ Gambar 5.42 Fire Hose  Springkler System Alat ini termasuk alat pemadam kebakaran dengan menggunakan air. Keuntungan dari pada spinkler sistem adalah : 1. Kebakaran setempat dapat diredam secara otomatis sebelum api menjalar 2. Hingga air yang dibutuhkan untuk pemadaman sedikit 3. Kerusakan yang ditimbulkan oleh air juga kecil Pada kapal ini springkler sistem diletakkan pada kamar tidur ABK dan salon-salon. sumber :http://asapfiresystems.co.uk/sprinklers-systems.html Gambar 5.43 Springkel System  Fireman Outfit Fireman outfit adalah perlengkapan yang dipergunakan oleh ABK untuk memadamkan kebakaran yang terjadi pada kapal.. Fireman
  • 45. TUGASMERANCANG KAPALII FULL CONTAINER 504 TEUs YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 45 outfit harus disimpan ditempat yang telah ditentukan dan harus dengan cepat dan mudah digunakan. Spesifikasi Seragam Pemadam Kebakaran (Baju + Celana): 1. Bahan dari NOMEX IIIA (4.5 Oz dan 6.0 Oz). FLAME RETARDANT dan COTTON 100% 2. Baju + Celana Pemadam Kebakaran lengkap dengan Scothlite 3M. Biasa (Silver/Abu abu) dan Tripletrim dalam 2 warna (Silver - Orange) dan (Hijau -Silver kombinasi) 3. Baju Pemadam Kebakaran yang terdiri dari 3 lapis sumber :http://alltechnology2011.blogspot.com/2011/05/baju-tahan-api-nomex-iiia.html Gambar 5.44 Fireman Outfit  Fire Extinguisher Fire extinguisher adalah alat pemadam kebakaran yang kecil atau yang berbentuk tabung yang dapat dibawa. Jenis dari pada fire extingusher ini berbeda-beda sesuai dengan bahan yang di isi dalan tabung tersebut. Jumlah : 14 Buah Letak : 6 x di main deck 1 x di forecastle deck 1 x di bridge deck 4 x di engine room 2 x di Pantry room
  • 46. TUGASMERANCANG KAPALII FULL CONTAINER 504 TEUs YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 46 sumber :http://asapfiresystems.co.uk/fire-extinguishers.html Gambar 5.45 Fire Extinguishers  Hydrant Hydrant adalah alat pemadam kebakaran yang terhubung dari beberapa saluran air yang mencukupi. Tiap hydrant memiliki satu atau lebih penghubung selang kebakaran. Jumlah : 9 Buah Letak : 6 x di main deck 1 x di forecastle deck 2 x di bridge deck sumber :http://www.dreamstime.com/stock-photos-fireplug-hydrant- discharge-ship-property-located-near-air-valve-image40460683 Gambar 5.46 Hydrant  Foam Extinguisher Bahan pemadam busa ini efektif untuk memadamkan kebakaran kelas B (minyak. solar dan cairnya). untuk memadamkan kebakaran benda padat (Kelas A) kurang baik seperti diketahui bahwa pemadam kebakaran dengan bahan busa adalah dengan cara isolasi yaitu mencegah masuknya udara dalam proses kebakaran (api). dengan
  • 47. TUGASMERANCANG KAPALII FULL CONTAINER 504 TEUs YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 47 menutup/menyelimuti permukaan benda yang terbakar sehingga api tidak mengalir. Sumber: http://www.maritimeworld.web.id Gambar 5.47 Foam Extinguisher Menurut proses pembuatannya terdapat dua jenis busa yaitu: a. Buka Kimia (Chemis) b. Busa Mekanis Busa kuran sesuai untuk disemprotkan pada permukaan cairan yang mudah bercampur dengan air (alkohol. spirtus) karena busa mudah larut dalam air.  Powder Dry Chemical Yaitu bahan pemadam berbentuk bubuk/tepung dengan bahan kimia kering berguna sebagai berikut: 1. Dry Chemical dapat digunakan untuk semua jenis kebakaran 2. Tidak berbahaya bagi manusia/binatang karena tidak beracun 3. Bahan dry chemical disebut sebagai bahan pemadam kebakaran yang berfungsi ganda (multi purpose extinguisher) 4. Tidak menghantarkan listrik 5. Powder berfungsi mengikat oksigen (isolasi) dan juga dapat mengikat gas-gas lain yang membahayakan; 6. Dapat menurunkan suhu 7. Mudah dibersihkan dan tidak merusak alat-alat.
  • 48. TUGASMERANCANG KAPALII FULL CONTAINER 504 TEUs YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 48 Cara penggunaan dry chemical hampir sama dengan gas CO2 yaitu sebagai berikut: 1. Pertama harus diperhatikan adanya arah angin. jika angin bertiup terlalu kuat maka penggunaan dry chemical tidak efisien 2. Arahkan pancaran pemotong nyala api dan usahakan dapat terbentuk semacam awan/asap untuk menutup nyala api tersebut. 6. Lorong Lorong yang dibuat seefesien mungkin sehingga dapat dilalui pada Crew/ABK kapal, dengan lebar 1 – 1.8 m. Sumber : Internet. gagukesha@gmail.com archimedia 2006 Gambar 5.48 Lorong 7. Bollard Bollard yang digunakan. yaitu: Dimensi Bollard. Diameter = 480 mm. Tinggi = 510 mm. Sumber : Internet. gagukesha@gmail.com archimedia 2006 Gambar V.49 Bollard
  • 49. TUGASMERANCANG KAPALII FULL CONTAINER 504 TEUs YOGA DWI SAPUTRA – 201330019 49 8. Fair laid Sumber : Internet. gagukesha@gmail.com archimedia 2006 Gambar 5.50 Fair Laid 5.2.8 Crane Akomodasi Crane untuk mengangkut alat akomodasi dari/ke atas kapal. Terletak di Poop Deck. Berfungsi sebagai alat angkut logistik, alat-alat reparasi dan alat-alat pemeliharaan kapal (alat kebersihan, alat keselamatan, dsb.) dari pelabuhan ke atas kapal maupun sebaliknya. sumber : indomiliter.com Gambar 5.51 Crane Spesifikasi : - P x L x T : 7 x 1.5 x 4.5 (m) - Berat : 0.2 Ton - Radius Putar : 7 m - Jumlah : 2 Buah - Letak : Poop Deck - Beban Max : 1 Ton