1. Pasien mengalami stenosis aorta yang disebabkan oleh demam reumatik sehingga menyebabkan penyempitan pada lubang katup aorta dan meningkatnya tahanan aliran darah dari ventrikel kiri ke aorta.
2. Gejala yang dialami antara lain nyeri dada, pusing, jantung berdebar-debar, kelelahan, dan gangguan tidur.
3. Berdasarkan pemeriksaan didapatkan murmur jantung, hipertrofi ventrikel kiri, dan
2. KONSEP MEDIS
Defenisi
Stenosis Katup Aorta (Aortic Stenosis) adalah
penyempitan pada lubang katup aorta, yang
menyebabkan meningkatnya tahanan terhadap aliran
darah dari ventrikel kiri ke aorta.
Etiologi
Kerusakan yang disebabkan oleh pemakaian yang
progresif dari suatu klep bicuspid hadir sejak kelahiran
(congenital).
Kerusakan yang disebabkan oleh pemakaian dari klep
aortic pada kaum tua.
Luka parut dari klep aortic yang diseabkan oleh demam
rhematik sebagai seorang anak atau dewasa muda.
3. manifestasi dan patofisiologi
Gejala-gejala utama dari aortic stenosis adalah:
Nyeri dada (angina),
Pingsan (syncope), dan
Sesak napas (disebabkan oleh gagal jantung).
Patofisiologi :
Rheumatic fever (demam rhematik) adalah suatu
kondisi yang berakibat dari infeksi oleh kelompok
streptococcal bacteria yang tidak dirawat .
4. TINJAUAN KASUS
Pengkajian
IDENTITAS DIRI KLIEN
Nama
: Tn. M
No. Reg.
Umur
: 30 Tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Suku/Bangsa
: Muna
Agama
: Islam
Pekerjaan
: PNS
Pendidikan
: Sarjana Ekonomi
Alamat
: Andounuhu
Penanggung
: keluarga
Sumber informasi
; Pasien dan keluarga pasien.
: 341193
Tgl. MRS
: 28 juni 2010
5. STATUS KESEHATAN SAAT INI
Keluhan utama
: Nyeri dada
P : Yang memperberat rasa sakit yaitu saat beraktivitas
dan hilang saat
istrahat Yang cukup lama.
Q :Kualitas nyeri seperti ditusuk jarum
R :Lokasi nyeri pada daerah dada
S :Skala nyeri 8
T : Terjadi nyeri selama beraktivitas.
Riwayat keluhan utama :
Awalnya klien menderita demam yang berkepanjangan
selama seminggu, disebabkan karena adanya
peradangan pada tenggorokan,yaitu pada akhir bulan
mei 2010. kemudian klien merasa sering kelelahan saat
melakukan aktivitas, sekitar bulan juni pada tanggal 28
juni 2010 nyeri dada yang berat dirasakan oleh klien
secara tiba-tiba saat melakukan aktivitasnya. Kemudian
pasien dibawa ke RUSD provinsi SULTRA.
7. RIWAYAT KESEHATAN MASA
LALU
Penyakit Yang Pernah Dialami.
a. Kanak-kanak
b. Kecelakaan
c. Pernah dirawat
: Demam
: pernah
: pernah
Diagnosa
: Demam reumatik
Waktu : 15 maret tahun 2010
Tempat : RSUD SULTRA
Tindakan: pengobatan
8. Pola
Nutrisi
Sebelum Sakit :
Berat badan
: 57 kg
Tinggi badan
: 165 cm
Makanan yang disukai
: Nasi dan lauk pauk
kecuali udang.
Makanan yang tidak disukai
: Udang
Makanan pantangan
: Nafsu makan : Baik
Perubahan Setelah Sakit :
Jenis diet
: nasi dan lauk
Nafsu makan : sedang
Berat Badan saat dikaji : 56 kg
9. Pola Eliminasi
Sebelum Sakit :
Buang Air Besar
Frekuensi
: sekali dalam sehari
Penggunaan pencahar
: tidak ada
Konsistensi
: padat
Buang Air Kecil
Frekuensi
: dua/ tiga kali dalam sehari
Warna
: putih
Perubahan Setelah Sakit
BAB : sekali dalam dua hari
BAK : tiga/empat kali dalam sehari
10. Pola Tidur dan Istirahat
Sebelum Sakit :
Waktu Tidur
: pukul 21.00 - 04.30
Lama tidur / hari : 8 jam
kesulitan dalam tdr
: Tidak ada
Perubahan Setelah Sakit :
Waktu Tidur (jam)
: 23.00- 03.00
Siang : 13.00 – 14.00
Lama tidur / hari
: kurang lebih 4 jam
Sering terbangun jika nyeri muncul secara tiba-tiba
Posisi tidur klien supinasi dan miring ke kanan.
Kesulitan dalam tidur:Menjelang tidur, Sering /
mudah terbangun
11. Pola aktifitas dan latihan
Sebelum Sakit :
Kegiatan
: Administrasi keuangan
Olah raga
Jenis
: Joging
Frekuensi
: Dua kali dalam seminggu
Tempat
: Lingkungan tempat tinggal
Perubahan Setelah Sakit :
Klien tidak bisa melakukan aktifitas seperti biasa yaitu
pergi ke kantor karena keadaan penyakitnya yang
sering kambuh. Pasien sering ditemani oleh
keluarganya karena pasie sering mengalami nyeri
berat saat melakukan aktivitasnya.
12. PENGKAJIAN FISIK
Kesadaran :
Kompos mentis
Keadaan umum :
Lemah
Tanda-tanda Vital
TD
: 100/70 mmHg
P
: 30 x/menit
Kepala
Inspeksi
Bentuk kepala : mesosepal
kesimetrisan muka, tengkorak : simetris
Warna rambut : hitam
distribusi rambut : banyak dan merata
Palpasi
massa tekan : tidak ada
nyeri tekan : tidak ada
Keluhan yang berhubungan
Nyeri kepala
N : 50 x/menit
S : 37 o C
13. Mata
Inspeksi
Kelopak mata : hitam
Kunjungtiva : pucat
Sklera : putih
Ukuran pupil :2 mm isokor kiri dan kanan.
Reaksi terhadap cahaya ( + ).
Akomodasi (+)
Palpasi
peningkatan TIO : tidak ada
Massa tekan : tidak ada
Nyeri tekan : tidak ada
Lain-lain
Fungsi Penglihatan : penglihatan kabur
Pemeriksaan mata terakhir : 3 mei 2010
14. Hidung
Inspeksi
Simetris
Udem : tidak ada
Secret : tidak ada
Palpasi
Nyeri tekan : tidak ada
Lain-lain
reaksi alergi : tidak ada
Mulut dan tenggorokan
Gigi geligi
3 2 1 2
3 2 1 2
Caries : tidak ada
Mukosa lembab
2 1 2 3
2 1 2 3
15. Leher
Inspeksi
Simetris
Warna : coklat muda sama dengna daerah sekitar.
Mobilisasi leher baik
Dada dan Paru – Paru
Inspeksi
Bentuk dada normal
Simetris antara kiri dan kanan
Pernapasan cepat : 30 kali permenit (takipnea)
Irama nafas tidak teratur.
Palpasi
Nyeri tekan : tidak ada
Massa tumor : tidak ada
Taktil Fremitus: tidak ada
16. Abdomen
Inspeksi
Simetris
Warna: coklat muda sama dengan daerah sekitar
Tidak ada benjolan
Auskultasi
Peristaltik usus : 30 kali per menit
Bising usus : ( - )
Genitalia dan Reproduksi
Penggunaan kateter ( - )
Status Neurologis
GCS
Eye: 4, Motorik: 6, Verbal : 5
17. Ekstremitas
Keadaan ekstremitas : lemah dan pucat.
Atropi : tidak ada
Edema : tidak ditemukan
Cappilary refill time (CRT) : lebih dari 3 detik
Kelemahan nadi perifer
Integumen
Rambut : tipis dan distribusi normal
Kulit
: kulit lembab.
Kuku
: normal dan berwarna putih
Sistem Muskuloskeletal
Klien intoleran terhadap aktivitasnya karena kelemahan otototot ekstremitas bawah dan atas.
Data tambahan
Keluarga klien tampak cemas dan sering bertanya tentang
kondisi klien dan sering kesulitan saat tidur.
Klien nampak takut dan gelisah
18. PENGKAJIAN DATA FOKUS
Pengakjian data foku pada sistem kardiovaskular
Inspeksi
:
Bentuk prekordial simetris/normal.
Palpasi
:
Denyut apeks : cepat
Nadi karotis lambat
Takikardi
Perkusi
: Auskultasi :
Bising jantung (+)
Murmur jantung
Bising ejeksi sistolik (+)
Palpitasi
getaran sistolik pada dasar sternal kiri
Volume nadi kecil
Disritmia jantung
takikardi
19. DATA PENUNJANG
Pemeriksaan Kateterisasi jantung pada
tanggal 30 juni 2010
Peningkatan gradien tekanan pada sistol
melewati katup aortik, peningkatan LVEDP
Pemeriksaan EKG pada tanggal 30 juni
2010
Aritmia atrium dan ventrikel
Pameriksaan Ekokardiogram pada tanggal
30 juni
Pembatasan gerakan katup aortik.
20. ANALISA DATA
1. DS :
Klien menyatakan nyeri berat pada daerah dadanya
DO :
Skala nyeri pasien 8
P : yang memperberat rasa nyeri saat beraktivitas dan hilang dengan
istrahat dalam waktu yang cukup lama
Q : kualitas nyeri seperti ditusuk jarum
R : lokasi nyeri pada daerah dada.
S : skala nyeri 8
T : lamanya nyeri sekitar selama beraktivitas.
Klien nampak meringis kesakitan
Streptokokus pyogenes,Demam reumatik,Bakteri masuk dalam pembuluh
darah,Menuju jantung,Katup aorta,Inflamasi/peradangan pada katup
aorta,Pembentukan jaringan parut,Kekakuan katup,Stenosis aorta,Katup
jantung tidak membuka secara maksimalSuplai darah ke miokard
berkurang,Perubahan metabolisme miokard aerob-anaerob,Penimbunan
asam laktat,Respon nyeri
21. 2. DS :
Klien mengatakan pusing-pusing
Klien mengatakan jantungnya berdebar-debar
DO :
Bising jantung
Tekanan darah 100/70
Sianosis
Klen nampak lemah
Pemeriksaan EKG menunjukan aritmia dan ventrikel serta
peningkatan volume akhir diastole.
Stenosis aorta,Katu jantung tidak dapat membuka secara
maksimal,Kompensasi ventrikel kiri,Meningkatkan kerja
jantung,Hipertrofi ventrikel kiri,Daya ejeksi berkurang,Volume
akhir diastol meningkat,Daya pompa jantung menurun,Volume
sekuncup berkurang
Masalah keperawatan : penurunan curah jantung
22. 3. DS :
Klien mengatakan jantungnya berdebar-debar
Klien keletihan dan kelelahan
DO :
Klien tampak letih dan kelelahan
Klien tidak dapat melakukan aktivitas
Stenosis aorta,Suplai darah keseluruh jaringan
berkurang,Sel jaringan kekurangan
o2 dan
nutrisi,Gangguan
metabolisme,Penurunan
pembentukan
ATP,Sel
jaringan
kekurangan
energi,Kelemahan otot.
Masalah keperawatan : intoleransi aktivitas
23. 4. DS :
•Klien keletihan dan kelelahan
DO :
•Klien nampak pucat
•Sianosis
•Kelemahan nadi perifer
Capillary refill time lebih dari 3 detik
Stenosis aorta,Supalai darah ke seluruh jaringan
berkurang,Suplai darah ke organ perifer
menurun,pucat .
Masalah keperawatan : gangguan perfusi jaringan.
24. 5. DS :
Klien takut dan khawatir tentang penyakit yang
dialaminya
Klien dan keluarga sering bertanya tentang proses
penyakitnya
DO :
Klien dan keluarga Nampak cemas terhadap
penyakitnya.
Klien nampak takut dan geilisah,Stenosis
aorta,Perubahan status kesehatan,Stress
psikologi,Peningkatan ketegangan.
25. 5. DS :
Klien mengatakan kesulitan dalam tidur dan sering
terbangun karena nyeri yang dialaminya.
Klien mengatakan jantungnya berdebar-debar
Klien mengatakan sering terbangun ditengah malam
karena rasa nyeri yang dialaminya.
DO:
Kelopak mata kehitaman,Pola tidur/israhat pasien
terganggu, yaitu tadinya 8 jam sehari menjadi 4 jam
sehari.,Stenosis aorta,Katup aorta tidak membuka
secara
maksimal,Suplai
darah
ke
miokard
menurun,Perubahan
metabolisme
aerobanaerob,Penimbunan
asam
laktat,Respon
nyeri,Aktifasi RAS,Sering terbangun saat tidur,Pola
istrahat terganggu.