SlideShare a Scribd company logo
ASUHAN KEPERAWATAN PADA
PASIEN STENOSIS AORTA

Kelompok IX
Muhammad irwan
Muhammad arif
Mahbuddin
Mida fitriani
marlina
KONSEP MEDIS
Defenisi
Stenosis Katup Aorta (Aortic Stenosis) adalah
penyempitan pada lubang katup aorta, yang
menyebabkan meningkatnya tahanan terhadap aliran
darah dari ventrikel kiri ke aorta.
Etiologi
 Kerusakan yang disebabkan oleh pemakaian yang
progresif dari suatu klep bicuspid hadir sejak kelahiran
(congenital).
 Kerusakan yang disebabkan oleh pemakaian dari klep
aortic pada kaum tua.
 Luka parut dari klep aortic yang diseabkan oleh demam
rhematik sebagai seorang anak atau dewasa muda.
manifestasi dan patofisiologi
Gejala-gejala utama dari aortic stenosis adalah:
 Nyeri dada (angina),
 Pingsan (syncope), dan
 Sesak napas (disebabkan oleh gagal jantung).
Patofisiologi :
Rheumatic fever (demam rhematik) adalah suatu
kondisi yang berakibat dari infeksi oleh kelompok
streptococcal bacteria yang tidak dirawat .
TINJAUAN KASUS
Pengkajian
IDENTITAS DIRI KLIEN


Nama

: Tn. M

No. Reg.



Umur

: 30 Tahun



Jenis Kelamin

: Laki-laki



Suku/Bangsa

: Muna



Agama

: Islam



Pekerjaan

: PNS



Pendidikan

: Sarjana Ekonomi



Alamat

: Andounuhu



Penanggung

: keluarga



Sumber informasi

; Pasien dan keluarga pasien.

: 341193

Tgl. MRS

: 28 juni 2010
STATUS KESEHATAN SAAT INI


Keluhan utama

: Nyeri dada

P : Yang memperberat rasa sakit yaitu saat beraktivitas
dan hilang saat
istrahat Yang cukup lama.
 Q :Kualitas nyeri seperti ditusuk jarum
 R :Lokasi nyeri pada daerah dada
 S :Skala nyeri 8
 T : Terjadi nyeri selama beraktivitas.
Riwayat keluhan utama :
Awalnya klien menderita demam yang berkepanjangan
selama seminggu, disebabkan karena adanya
peradangan pada tenggorokan,yaitu pada akhir bulan
mei 2010. kemudian klien merasa sering kelelahan saat
melakukan aktivitas, sekitar bulan juni pada tanggal 28
juni 2010 nyeri dada yang berat dirasakan oleh klien
secara tiba-tiba saat melakukan aktivitasnya. Kemudian
pasien dibawa ke RUSD provinsi SULTRA.

 Faktor

Pencetus : Demam karena infeksi
bakteri.
 Lamanya Keluhan : ± 3 minggu
 Timbulnya Keluhan: ( )Bertahap (
)
Mendadak
 Diagnosa Medik :
“STENOSIS AORTA”
RIWAYAT KESEHATAN MASA
LALU
Penyakit Yang Pernah Dialami.
a. Kanak-kanak
b. Kecelakaan
c. Pernah dirawat





: Demam
: pernah
: pernah

Diagnosa
: Demam reumatik
Waktu : 15 maret tahun 2010
Tempat : RSUD SULTRA
Tindakan: pengobatan
 Pola








Nutrisi

Sebelum Sakit :
 Berat badan
: 57 kg
 Tinggi badan
: 165 cm
 Makanan yang disukai
: Nasi dan lauk pauk
kecuali udang.
 Makanan yang tidak disukai
: Udang
 Makanan pantangan
:  Nafsu makan : Baik
Perubahan Setelah Sakit :
Jenis diet
: nasi dan lauk
Nafsu makan : sedang
Berat Badan saat dikaji : 56 kg
Pola Eliminasi
Sebelum Sakit :
 Buang Air Besar
Frekuensi

: sekali dalam sehari

Penggunaan pencahar
: tidak ada
Konsistensi
: padat
 Buang Air Kecil
Frekuensi
: dua/ tiga kali dalam sehari
Warna
: putih

Perubahan Setelah Sakit
BAB : sekali dalam dua hari
BAK : tiga/empat kali dalam sehari
Pola Tidur dan Istirahat
Sebelum Sakit :
 Waktu Tidur
: pukul 21.00 - 04.30
 Lama tidur / hari : 8 jam
 kesulitan dalam tdr
: Tidak ada
Perubahan Setelah Sakit :
 Waktu Tidur (jam)
: 23.00- 03.00
Siang : 13.00 – 14.00
 Lama tidur / hari
: kurang lebih 4 jam
 Sering terbangun jika nyeri muncul secara tiba-tiba
 Posisi tidur klien supinasi dan miring ke kanan.
 Kesulitan dalam tidur:Menjelang tidur, Sering /
mudah terbangun
Pola aktifitas dan latihan

Sebelum Sakit :
 Kegiatan
: Administrasi keuangan
 Olah raga
 Jenis
: Joging
 Frekuensi
: Dua kali dalam seminggu
 Tempat
: Lingkungan tempat tinggal
Perubahan Setelah Sakit :
 Klien tidak bisa melakukan aktifitas seperti biasa yaitu
pergi ke kantor karena keadaan penyakitnya yang
sering kambuh. Pasien sering ditemani oleh
keluarganya karena pasie sering mengalami nyeri
berat saat melakukan aktivitasnya.
PENGKAJIAN FISIK
Kesadaran :
 Kompos mentis
Keadaan umum :
 Lemah
 Tanda-tanda Vital
 TD
: 100/70 mmHg
 P
: 30 x/menit
Kepala
 Inspeksi
Bentuk kepala : mesosepal
kesimetrisan muka, tengkorak : simetris
Warna rambut : hitam
distribusi rambut : banyak dan merata
 Palpasi
massa tekan : tidak ada
nyeri tekan : tidak ada
Keluhan yang berhubungan
Nyeri kepala

N : 50 x/menit
S : 37 o C
Mata
Inspeksi
Kelopak mata : hitam
Kunjungtiva : pucat
Sklera : putih
Ukuran pupil :2 mm isokor kiri dan kanan.
Reaksi terhadap cahaya ( + ).
Akomodasi (+)
 Palpasi
peningkatan TIO : tidak ada
Massa tekan : tidak ada
Nyeri tekan : tidak ada
 Lain-lain
Fungsi Penglihatan : penglihatan kabur
Pemeriksaan mata terakhir : 3 mei 2010

Hidung
 Inspeksi
Simetris
Udem : tidak ada
Secret : tidak ada
 Palpasi
Nyeri tekan : tidak ada
 Lain-lain
reaksi alergi : tidak ada
Mulut dan tenggorokan
Gigi geligi

3 2 1 2
3 2 1 2



Caries : tidak ada
Mukosa lembab

2 1 2 3
2 1 2 3
Leher
 Inspeksi
Simetris
Warna : coklat muda sama dengna daerah sekitar.
Mobilisasi leher baik

Dada dan Paru – Paru
 Inspeksi
Bentuk dada normal
Simetris antara kiri dan kanan
Pernapasan cepat : 30 kali permenit (takipnea)
Irama nafas tidak teratur.
 Palpasi
Nyeri tekan : tidak ada
Massa tumor : tidak ada
Taktil Fremitus: tidak ada
Abdomen
 Inspeksi
Simetris
Warna: coklat muda sama dengan daerah sekitar
Tidak ada benjolan
 Auskultasi
Peristaltik usus : 30 kali per menit
Bising usus : ( - )
Genitalia dan Reproduksi
Penggunaan kateter ( - )
Status Neurologis
GCS
Eye: 4, Motorik: 6, Verbal : 5
Ekstremitas
 Keadaan ekstremitas : lemah dan pucat.
 Atropi : tidak ada
 Edema : tidak ditemukan
 Cappilary refill time (CRT) : lebih dari 3 detik
 Kelemahan nadi perifer
Integumen
 Rambut : tipis dan distribusi normal
 Kulit
: kulit lembab.
 Kuku
: normal dan berwarna putih
Sistem Muskuloskeletal
 Klien intoleran terhadap aktivitasnya karena kelemahan otototot ekstremitas bawah dan atas.
Data tambahan
 Keluarga klien tampak cemas dan sering bertanya tentang
kondisi klien dan sering kesulitan saat tidur.
 Klien nampak takut dan gelisah
PENGKAJIAN DATA FOKUS
Pengakjian data foku pada sistem kardiovaskular

Inspeksi
:
Bentuk prekordial simetris/normal.
 Palpasi
:
Denyut apeks : cepat
Nadi karotis lambat
Takikardi
 Perkusi
:  Auskultasi :
Bising jantung (+)
Murmur jantung
Bising ejeksi sistolik (+)
Palpitasi
getaran sistolik pada dasar sternal kiri
Volume nadi kecil
Disritmia jantung
takikardi
DATA PENUNJANG






Pemeriksaan Kateterisasi jantung pada
tanggal 30 juni 2010
Peningkatan gradien tekanan pada sistol
melewati katup aortik, peningkatan LVEDP
Pemeriksaan EKG pada tanggal 30 juni
2010
Aritmia atrium dan ventrikel
Pameriksaan Ekokardiogram pada tanggal
30 juni
Pembatasan gerakan katup aortik.
ANALISA DATA
1. DS :


Klien menyatakan nyeri berat pada daerah dadanya

DO :


Skala nyeri pasien 8



P : yang memperberat rasa nyeri saat beraktivitas dan hilang dengan
istrahat dalam waktu yang cukup lama



Q : kualitas nyeri seperti ditusuk jarum



R : lokasi nyeri pada daerah dada.



S : skala nyeri 8



T : lamanya nyeri sekitar selama beraktivitas.



Klien nampak meringis kesakitan
Streptokokus pyogenes,Demam reumatik,Bakteri masuk dalam pembuluh
darah,Menuju jantung,Katup aorta,Inflamasi/peradangan pada katup
aorta,Pembentukan jaringan parut,Kekakuan katup,Stenosis aorta,Katup
jantung tidak membuka secara maksimalSuplai darah ke miokard
berkurang,Perubahan metabolisme miokard aerob-anaerob,Penimbunan
asam laktat,Respon nyeri
2. DS :
 Klien mengatakan pusing-pusing
 Klien mengatakan jantungnya berdebar-debar
DO :
 Bising jantung
 Tekanan darah 100/70
 Sianosis
 Klen nampak lemah
 Pemeriksaan EKG menunjukan aritmia dan ventrikel serta
peningkatan volume akhir diastole.
Stenosis aorta,Katu jantung tidak dapat membuka secara
maksimal,Kompensasi ventrikel kiri,Meningkatkan kerja
jantung,Hipertrofi ventrikel kiri,Daya ejeksi berkurang,Volume
akhir diastol meningkat,Daya pompa jantung menurun,Volume
sekuncup berkurang

Masalah keperawatan : penurunan curah jantung
3. DS :
 Klien mengatakan jantungnya berdebar-debar
 Klien keletihan dan kelelahan
 DO :
 Klien tampak letih dan kelelahan
 Klien tidak dapat melakukan aktivitas
Stenosis aorta,Suplai darah keseluruh jaringan
berkurang,Sel jaringan kekurangan
o2 dan
nutrisi,Gangguan
metabolisme,Penurunan
pembentukan
ATP,Sel
jaringan
kekurangan
energi,Kelemahan otot.
Masalah keperawatan : intoleransi aktivitas
4. DS :
•Klien keletihan dan kelelahan
DO :
•Klien nampak pucat
•Sianosis
•Kelemahan nadi perifer
Capillary refill time lebih dari 3 detik

Stenosis aorta,Supalai darah ke seluruh jaringan
berkurang,Suplai darah ke organ perifer
menurun,pucat .
Masalah keperawatan : gangguan perfusi jaringan.
5. DS :
 Klien takut dan khawatir tentang penyakit yang
dialaminya
 Klien dan keluarga sering bertanya tentang proses
penyakitnya
DO :
 Klien dan keluarga Nampak cemas terhadap
penyakitnya.
Klien nampak takut dan geilisah,Stenosis
aorta,Perubahan status kesehatan,Stress
psikologi,Peningkatan ketegangan.
5. DS :
 Klien mengatakan kesulitan dalam tidur dan sering
terbangun karena nyeri yang dialaminya.
 Klien mengatakan jantungnya berdebar-debar
 Klien mengatakan sering terbangun ditengah malam
karena rasa nyeri yang dialaminya.
DO:
Kelopak mata kehitaman,Pola tidur/israhat pasien
terganggu, yaitu tadinya 8 jam sehari menjadi 4 jam
sehari.,Stenosis aorta,Katup aorta tidak membuka
secara
maksimal,Suplai
darah
ke
miokard
menurun,Perubahan
metabolisme
aerobanaerob,Penimbunan
asam
laktat,Respon
nyeri,Aktifasi RAS,Sering terbangun saat tidur,Pola
istrahat terganggu.

More Related Content

What's hot

Tanatologi
TanatologiTanatologi
Ekstubasi dalam & ekstubasi sadar
Ekstubasi dalam & ekstubasi sadarEkstubasi dalam & ekstubasi sadar
Ekstubasi dalam & ekstubasi sadar
Nur Hajriya
 
Tatalaksana Gawat Nafas Pada Neonatus
Tatalaksana Gawat Nafas Pada NeonatusTatalaksana Gawat Nafas Pada Neonatus
Tatalaksana Gawat Nafas Pada Neonatus
Dokter Tekno
 
Sindroma koroner akut
Sindroma koroner akutSindroma koroner akut
Sindroma koroner akut
Fadel Muhammad Garishah
 
Anatomi sistem kardiovaskuler
Anatomi sistem kardiovaskulerAnatomi sistem kardiovaskuler
Anatomi sistem kardiovaskulerShiAddung
 
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantungPemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantungVerar Oka
 
144395486 case-report-cad-omi
144395486 case-report-cad-omi144395486 case-report-cad-omi
144395486 case-report-cad-omi
homeworkping3
 
St elevasi miokard infark
St elevasi miokard infarkSt elevasi miokard infark
St elevasi miokard infarkDwi Handayani
 
Presentasi Kasus - Anestesi Spinal
Presentasi Kasus - Anestesi SpinalPresentasi Kasus - Anestesi Spinal
Presentasi Kasus - Anestesi Spinal
Aris Rahmanda
 
Insufisiensi katup trikuspidalis
Insufisiensi katup trikuspidalisInsufisiensi katup trikuspidalis
Insufisiensi katup trikuspidalis
Dian Mutiara Chairunnisa
 
OMA & OMSK
OMA & OMSKOMA & OMSK
Algoritme syok hipovolemik dan septik
Algoritme syok hipovolemik dan septikAlgoritme syok hipovolemik dan septik
Algoritme syok hipovolemik dan septik
Dokter Tekno
 
SINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIKSINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIK
Phil Adit R
 
Modul Kesadaran Menurun
Modul Kesadaran Menurun Modul Kesadaran Menurun
Modul Kesadaran Menurun
Aulia Amani
 
PEMERIKSAAN SENSIBILITAS
PEMERIKSAAN SENSIBILITASPEMERIKSAAN SENSIBILITAS
PEMERIKSAAN SENSIBILITAS
syelawati sw
 
0 modul sesak
0 modul sesak0 modul sesak
0 modul sesak
Ahmad Abqari
 
BST PEMFIS JANTUNG & PARU [REVISI].pptx
BST PEMFIS JANTUNG & PARU [REVISI].pptxBST PEMFIS JANTUNG & PARU [REVISI].pptx
BST PEMFIS JANTUNG & PARU [REVISI].pptx
LiyaAnjelina2
 

What's hot (20)

Tanatologi
TanatologiTanatologi
Tanatologi
 
Ekstubasi dalam & ekstubasi sadar
Ekstubasi dalam & ekstubasi sadarEkstubasi dalam & ekstubasi sadar
Ekstubasi dalam & ekstubasi sadar
 
Tamponade Jantung
Tamponade JantungTamponade Jantung
Tamponade Jantung
 
Tatalaksana Gawat Nafas Pada Neonatus
Tatalaksana Gawat Nafas Pada NeonatusTatalaksana Gawat Nafas Pada Neonatus
Tatalaksana Gawat Nafas Pada Neonatus
 
Makalah penyakit katup jantung
Makalah penyakit katup jantung Makalah penyakit katup jantung
Makalah penyakit katup jantung
 
Sindroma koroner akut
Sindroma koroner akutSindroma koroner akut
Sindroma koroner akut
 
Anatomi sistem kardiovaskuler
Anatomi sistem kardiovaskulerAnatomi sistem kardiovaskuler
Anatomi sistem kardiovaskuler
 
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantungPemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
 
144395486 case-report-cad-omi
144395486 case-report-cad-omi144395486 case-report-cad-omi
144395486 case-report-cad-omi
 
St elevasi miokard infark
St elevasi miokard infarkSt elevasi miokard infark
St elevasi miokard infark
 
Dispepsia
DispepsiaDispepsia
Dispepsia
 
Presentasi Kasus - Anestesi Spinal
Presentasi Kasus - Anestesi SpinalPresentasi Kasus - Anestesi Spinal
Presentasi Kasus - Anestesi Spinal
 
Insufisiensi katup trikuspidalis
Insufisiensi katup trikuspidalisInsufisiensi katup trikuspidalis
Insufisiensi katup trikuspidalis
 
OMA & OMSK
OMA & OMSKOMA & OMSK
OMA & OMSK
 
Algoritme syok hipovolemik dan septik
Algoritme syok hipovolemik dan septikAlgoritme syok hipovolemik dan septik
Algoritme syok hipovolemik dan septik
 
SINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIKSINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIK
 
Modul Kesadaran Menurun
Modul Kesadaran Menurun Modul Kesadaran Menurun
Modul Kesadaran Menurun
 
PEMERIKSAAN SENSIBILITAS
PEMERIKSAAN SENSIBILITASPEMERIKSAAN SENSIBILITAS
PEMERIKSAAN SENSIBILITAS
 
0 modul sesak
0 modul sesak0 modul sesak
0 modul sesak
 
BST PEMFIS JANTUNG & PARU [REVISI].pptx
BST PEMFIS JANTUNG & PARU [REVISI].pptxBST PEMFIS JANTUNG & PARU [REVISI].pptx
BST PEMFIS JANTUNG & PARU [REVISI].pptx
 

Similar to Askep stenosis aorta

236597716 case-besar-chf-finish
236597716 case-besar-chf-finish236597716 case-besar-chf-finish
236597716 case-besar-chf-finish
homeworkping3
 
ST ELEVASI MIOKARD INFARK INFERIOR.pptx
ST ELEVASI MIOKARD INFARK INFERIOR.pptxST ELEVASI MIOKARD INFARK INFERIOR.pptx
ST ELEVASI MIOKARD INFARK INFERIOR.pptx
rajatol
 
Dokumen tips laporan_kasus_ckd_562babf2d
Dokumen tips laporan_kasus_ckd_562babf2dDokumen tips laporan_kasus_ckd_562babf2d
Dokumen tips laporan_kasus_ckd_562babf2d
najmiatulislami
 
Status pasien ipd
Status pasien ipdStatus pasien ipd
Status pasien ipdviadolor
 
Askep dhf anak AKPER PEMKAB MUNA
Askep dhf anak AKPER PEMKAB MUNA Askep dhf anak AKPER PEMKAB MUNA
Askep dhf anak AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
TB Case
TB CaseTB Case
TB Case
Phil Adit R
 
Laporan Kasus ACS STEMI
Laporan Kasus ACS STEMILaporan Kasus ACS STEMI
Laporan Kasus ACS STEMI
DhimasReyhanPutraSay
 
Case report Aulia.docx
Case report Aulia.docxCase report Aulia.docx
Case report Aulia.docx
AuliaDwiJuanita
 
PPOK Case
PPOK CasePPOK Case
PPOK Case
Phil Adit R
 
Belajar i.pptx
 Belajar i.pptx Belajar i.pptx
Belajar i.pptx
FinnyOktaria
 
Aritmia Kelompok 2.pptx
Aritmia Kelompok 2.pptxAritmia Kelompok 2.pptx
Aritmia Kelompok 2.pptx
RahmaDenada2
 
99905517 hipertensi-urgensi
99905517 hipertensi-urgensi99905517 hipertensi-urgensi
99905517 hipertensi-urgensi
Briliant Nissa
 
127608810 case-tb
127608810 case-tb127608810 case-tb
127608810 case-tb
homeworkping8
 
306 1 ca caput pancreas
306 1 ca caput pancreas306 1 ca caput pancreas
306 1 ca caput pancreas
Difta Sitepu
 
Kolelitiasis lapsus Rezza.docx
Kolelitiasis lapsus Rezza.docxKolelitiasis lapsus Rezza.docx
Kolelitiasis lapsus Rezza.docx
MohammadRezzaRizaldi
 

Similar to Askep stenosis aorta (20)

Tamponade jantung
Tamponade jantungTamponade jantung
Tamponade jantung
 
236597716 case-besar-chf-finish
236597716 case-besar-chf-finish236597716 case-besar-chf-finish
236597716 case-besar-chf-finish
 
ST ELEVASI MIOKARD INFARK INFERIOR.pptx
ST ELEVASI MIOKARD INFARK INFERIOR.pptxST ELEVASI MIOKARD INFARK INFERIOR.pptx
ST ELEVASI MIOKARD INFARK INFERIOR.pptx
 
Dokumen tips laporan_kasus_ckd_562babf2d
Dokumen tips laporan_kasus_ckd_562babf2dDokumen tips laporan_kasus_ckd_562babf2d
Dokumen tips laporan_kasus_ckd_562babf2d
 
Status pasien ipd
Status pasien ipdStatus pasien ipd
Status pasien ipd
 
kardiovaskuler
kardiovaskulerkardiovaskuler
kardiovaskuler
 
Askep dhf anak AKPER PEMKAB MUNA
Askep dhf anak AKPER PEMKAB MUNA Askep dhf anak AKPER PEMKAB MUNA
Askep dhf anak AKPER PEMKAB MUNA
 
TB Case
TB CaseTB Case
TB Case
 
Ca. ginjal AKPER PEMKAB MUNA
Ca. ginjal AKPER PEMKAB MUNA Ca. ginjal AKPER PEMKAB MUNA
Ca. ginjal AKPER PEMKAB MUNA
 
Ca. ginjal
Ca. ginjalCa. ginjal
Ca. ginjal
 
Laporan Kasus ACS STEMI
Laporan Kasus ACS STEMILaporan Kasus ACS STEMI
Laporan Kasus ACS STEMI
 
Case report Aulia.docx
Case report Aulia.docxCase report Aulia.docx
Case report Aulia.docx
 
Responsi asma ppt
Responsi asma pptResponsi asma ppt
Responsi asma ppt
 
PPOK Case
PPOK CasePPOK Case
PPOK Case
 
Belajar i.pptx
 Belajar i.pptx Belajar i.pptx
Belajar i.pptx
 
Aritmia Kelompok 2.pptx
Aritmia Kelompok 2.pptxAritmia Kelompok 2.pptx
Aritmia Kelompok 2.pptx
 
99905517 hipertensi-urgensi
99905517 hipertensi-urgensi99905517 hipertensi-urgensi
99905517 hipertensi-urgensi
 
127608810 case-tb
127608810 case-tb127608810 case-tb
127608810 case-tb
 
306 1 ca caput pancreas
306 1 ca caput pancreas306 1 ca caput pancreas
306 1 ca caput pancreas
 
Kolelitiasis lapsus Rezza.docx
Kolelitiasis lapsus Rezza.docxKolelitiasis lapsus Rezza.docx
Kolelitiasis lapsus Rezza.docx
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Operator Warnet Vast Raha
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
Operator Warnet Vast Raha
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
Operator Warnet Vast Raha
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
Operator Warnet Vast Raha
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
Operator Warnet Vast Raha
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
Operator Warnet Vast Raha
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
Operator Warnet Vast Raha
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
Operator Warnet Vast Raha
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
Operator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Askep stenosis aorta

  • 1. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN STENOSIS AORTA Kelompok IX Muhammad irwan Muhammad arif Mahbuddin Mida fitriani marlina
  • 2. KONSEP MEDIS Defenisi Stenosis Katup Aorta (Aortic Stenosis) adalah penyempitan pada lubang katup aorta, yang menyebabkan meningkatnya tahanan terhadap aliran darah dari ventrikel kiri ke aorta. Etiologi  Kerusakan yang disebabkan oleh pemakaian yang progresif dari suatu klep bicuspid hadir sejak kelahiran (congenital).  Kerusakan yang disebabkan oleh pemakaian dari klep aortic pada kaum tua.  Luka parut dari klep aortic yang diseabkan oleh demam rhematik sebagai seorang anak atau dewasa muda.
  • 3. manifestasi dan patofisiologi Gejala-gejala utama dari aortic stenosis adalah:  Nyeri dada (angina),  Pingsan (syncope), dan  Sesak napas (disebabkan oleh gagal jantung). Patofisiologi : Rheumatic fever (demam rhematik) adalah suatu kondisi yang berakibat dari infeksi oleh kelompok streptococcal bacteria yang tidak dirawat .
  • 4. TINJAUAN KASUS Pengkajian IDENTITAS DIRI KLIEN  Nama : Tn. M No. Reg.  Umur : 30 Tahun  Jenis Kelamin : Laki-laki  Suku/Bangsa : Muna  Agama : Islam  Pekerjaan : PNS  Pendidikan : Sarjana Ekonomi  Alamat : Andounuhu  Penanggung : keluarga  Sumber informasi ; Pasien dan keluarga pasien. : 341193 Tgl. MRS : 28 juni 2010
  • 5. STATUS KESEHATAN SAAT INI  Keluhan utama : Nyeri dada P : Yang memperberat rasa sakit yaitu saat beraktivitas dan hilang saat istrahat Yang cukup lama.  Q :Kualitas nyeri seperti ditusuk jarum  R :Lokasi nyeri pada daerah dada  S :Skala nyeri 8  T : Terjadi nyeri selama beraktivitas. Riwayat keluhan utama : Awalnya klien menderita demam yang berkepanjangan selama seminggu, disebabkan karena adanya peradangan pada tenggorokan,yaitu pada akhir bulan mei 2010. kemudian klien merasa sering kelelahan saat melakukan aktivitas, sekitar bulan juni pada tanggal 28 juni 2010 nyeri dada yang berat dirasakan oleh klien secara tiba-tiba saat melakukan aktivitasnya. Kemudian pasien dibawa ke RUSD provinsi SULTRA. 
  • 6.  Faktor Pencetus : Demam karena infeksi bakteri.  Lamanya Keluhan : ± 3 minggu  Timbulnya Keluhan: ( )Bertahap ( ) Mendadak  Diagnosa Medik : “STENOSIS AORTA”
  • 7. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU Penyakit Yang Pernah Dialami. a. Kanak-kanak b. Kecelakaan c. Pernah dirawat     : Demam : pernah : pernah Diagnosa : Demam reumatik Waktu : 15 maret tahun 2010 Tempat : RSUD SULTRA Tindakan: pengobatan
  • 8.  Pola      Nutrisi Sebelum Sakit :  Berat badan : 57 kg  Tinggi badan : 165 cm  Makanan yang disukai : Nasi dan lauk pauk kecuali udang.  Makanan yang tidak disukai : Udang  Makanan pantangan :  Nafsu makan : Baik Perubahan Setelah Sakit : Jenis diet : nasi dan lauk Nafsu makan : sedang Berat Badan saat dikaji : 56 kg
  • 9. Pola Eliminasi Sebelum Sakit :  Buang Air Besar Frekuensi : sekali dalam sehari Penggunaan pencahar : tidak ada Konsistensi : padat  Buang Air Kecil Frekuensi : dua/ tiga kali dalam sehari Warna : putih Perubahan Setelah Sakit BAB : sekali dalam dua hari BAK : tiga/empat kali dalam sehari
  • 10. Pola Tidur dan Istirahat Sebelum Sakit :  Waktu Tidur : pukul 21.00 - 04.30  Lama tidur / hari : 8 jam  kesulitan dalam tdr : Tidak ada Perubahan Setelah Sakit :  Waktu Tidur (jam) : 23.00- 03.00 Siang : 13.00 – 14.00  Lama tidur / hari : kurang lebih 4 jam  Sering terbangun jika nyeri muncul secara tiba-tiba  Posisi tidur klien supinasi dan miring ke kanan.  Kesulitan dalam tidur:Menjelang tidur, Sering / mudah terbangun
  • 11. Pola aktifitas dan latihan Sebelum Sakit :  Kegiatan : Administrasi keuangan  Olah raga  Jenis : Joging  Frekuensi : Dua kali dalam seminggu  Tempat : Lingkungan tempat tinggal Perubahan Setelah Sakit :  Klien tidak bisa melakukan aktifitas seperti biasa yaitu pergi ke kantor karena keadaan penyakitnya yang sering kambuh. Pasien sering ditemani oleh keluarganya karena pasie sering mengalami nyeri berat saat melakukan aktivitasnya.
  • 12. PENGKAJIAN FISIK Kesadaran :  Kompos mentis Keadaan umum :  Lemah  Tanda-tanda Vital  TD : 100/70 mmHg  P : 30 x/menit Kepala  Inspeksi Bentuk kepala : mesosepal kesimetrisan muka, tengkorak : simetris Warna rambut : hitam distribusi rambut : banyak dan merata  Palpasi massa tekan : tidak ada nyeri tekan : tidak ada Keluhan yang berhubungan Nyeri kepala N : 50 x/menit S : 37 o C
  • 13. Mata Inspeksi Kelopak mata : hitam Kunjungtiva : pucat Sklera : putih Ukuran pupil :2 mm isokor kiri dan kanan. Reaksi terhadap cahaya ( + ). Akomodasi (+)  Palpasi peningkatan TIO : tidak ada Massa tekan : tidak ada Nyeri tekan : tidak ada  Lain-lain Fungsi Penglihatan : penglihatan kabur Pemeriksaan mata terakhir : 3 mei 2010 
  • 14. Hidung  Inspeksi Simetris Udem : tidak ada Secret : tidak ada  Palpasi Nyeri tekan : tidak ada  Lain-lain reaksi alergi : tidak ada Mulut dan tenggorokan Gigi geligi 3 2 1 2 3 2 1 2   Caries : tidak ada Mukosa lembab 2 1 2 3 2 1 2 3
  • 15. Leher  Inspeksi Simetris Warna : coklat muda sama dengna daerah sekitar. Mobilisasi leher baik Dada dan Paru – Paru  Inspeksi Bentuk dada normal Simetris antara kiri dan kanan Pernapasan cepat : 30 kali permenit (takipnea) Irama nafas tidak teratur.  Palpasi Nyeri tekan : tidak ada Massa tumor : tidak ada Taktil Fremitus: tidak ada
  • 16. Abdomen  Inspeksi Simetris Warna: coklat muda sama dengan daerah sekitar Tidak ada benjolan  Auskultasi Peristaltik usus : 30 kali per menit Bising usus : ( - ) Genitalia dan Reproduksi Penggunaan kateter ( - ) Status Neurologis GCS Eye: 4, Motorik: 6, Verbal : 5
  • 17. Ekstremitas  Keadaan ekstremitas : lemah dan pucat.  Atropi : tidak ada  Edema : tidak ditemukan  Cappilary refill time (CRT) : lebih dari 3 detik  Kelemahan nadi perifer Integumen  Rambut : tipis dan distribusi normal  Kulit : kulit lembab.  Kuku : normal dan berwarna putih Sistem Muskuloskeletal  Klien intoleran terhadap aktivitasnya karena kelemahan otototot ekstremitas bawah dan atas. Data tambahan  Keluarga klien tampak cemas dan sering bertanya tentang kondisi klien dan sering kesulitan saat tidur.  Klien nampak takut dan gelisah
  • 18. PENGKAJIAN DATA FOKUS Pengakjian data foku pada sistem kardiovaskular  Inspeksi : Bentuk prekordial simetris/normal.  Palpasi : Denyut apeks : cepat Nadi karotis lambat Takikardi  Perkusi :  Auskultasi : Bising jantung (+) Murmur jantung Bising ejeksi sistolik (+) Palpitasi getaran sistolik pada dasar sternal kiri Volume nadi kecil Disritmia jantung takikardi
  • 19. DATA PENUNJANG    Pemeriksaan Kateterisasi jantung pada tanggal 30 juni 2010 Peningkatan gradien tekanan pada sistol melewati katup aortik, peningkatan LVEDP Pemeriksaan EKG pada tanggal 30 juni 2010 Aritmia atrium dan ventrikel Pameriksaan Ekokardiogram pada tanggal 30 juni Pembatasan gerakan katup aortik.
  • 20. ANALISA DATA 1. DS :  Klien menyatakan nyeri berat pada daerah dadanya DO :  Skala nyeri pasien 8  P : yang memperberat rasa nyeri saat beraktivitas dan hilang dengan istrahat dalam waktu yang cukup lama  Q : kualitas nyeri seperti ditusuk jarum  R : lokasi nyeri pada daerah dada.  S : skala nyeri 8  T : lamanya nyeri sekitar selama beraktivitas.  Klien nampak meringis kesakitan Streptokokus pyogenes,Demam reumatik,Bakteri masuk dalam pembuluh darah,Menuju jantung,Katup aorta,Inflamasi/peradangan pada katup aorta,Pembentukan jaringan parut,Kekakuan katup,Stenosis aorta,Katup jantung tidak membuka secara maksimalSuplai darah ke miokard berkurang,Perubahan metabolisme miokard aerob-anaerob,Penimbunan asam laktat,Respon nyeri
  • 21. 2. DS :  Klien mengatakan pusing-pusing  Klien mengatakan jantungnya berdebar-debar DO :  Bising jantung  Tekanan darah 100/70  Sianosis  Klen nampak lemah  Pemeriksaan EKG menunjukan aritmia dan ventrikel serta peningkatan volume akhir diastole. Stenosis aorta,Katu jantung tidak dapat membuka secara maksimal,Kompensasi ventrikel kiri,Meningkatkan kerja jantung,Hipertrofi ventrikel kiri,Daya ejeksi berkurang,Volume akhir diastol meningkat,Daya pompa jantung menurun,Volume sekuncup berkurang Masalah keperawatan : penurunan curah jantung
  • 22. 3. DS :  Klien mengatakan jantungnya berdebar-debar  Klien keletihan dan kelelahan  DO :  Klien tampak letih dan kelelahan  Klien tidak dapat melakukan aktivitas Stenosis aorta,Suplai darah keseluruh jaringan berkurang,Sel jaringan kekurangan o2 dan nutrisi,Gangguan metabolisme,Penurunan pembentukan ATP,Sel jaringan kekurangan energi,Kelemahan otot. Masalah keperawatan : intoleransi aktivitas
  • 23. 4. DS : •Klien keletihan dan kelelahan DO : •Klien nampak pucat •Sianosis •Kelemahan nadi perifer Capillary refill time lebih dari 3 detik Stenosis aorta,Supalai darah ke seluruh jaringan berkurang,Suplai darah ke organ perifer menurun,pucat . Masalah keperawatan : gangguan perfusi jaringan.
  • 24. 5. DS :  Klien takut dan khawatir tentang penyakit yang dialaminya  Klien dan keluarga sering bertanya tentang proses penyakitnya DO :  Klien dan keluarga Nampak cemas terhadap penyakitnya. Klien nampak takut dan geilisah,Stenosis aorta,Perubahan status kesehatan,Stress psikologi,Peningkatan ketegangan.
  • 25. 5. DS :  Klien mengatakan kesulitan dalam tidur dan sering terbangun karena nyeri yang dialaminya.  Klien mengatakan jantungnya berdebar-debar  Klien mengatakan sering terbangun ditengah malam karena rasa nyeri yang dialaminya. DO: Kelopak mata kehitaman,Pola tidur/israhat pasien terganggu, yaitu tadinya 8 jam sehari menjadi 4 jam sehari.,Stenosis aorta,Katup aorta tidak membuka secara maksimal,Suplai darah ke miokard menurun,Perubahan metabolisme aerobanaerob,Penimbunan asam laktat,Respon nyeri,Aktifasi RAS,Sering terbangun saat tidur,Pola istrahat terganggu.