Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra ReponibilisTenri Ashari Wanahari
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
SMF Ilmu Bedah
Universitas Sebelas Maret (UNS)/RSUD Dr. Moewardi, Solo, Indonesia
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra ReponibilisTenri Ashari Wanahari
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
SMF Ilmu Bedah
Universitas Sebelas Maret (UNS)/RSUD Dr. Moewardi, Solo, Indonesia
Mempelajari tentang pemeriksaan fisik thorax dengan cara inspeksi, pelpasi, perkusi dan auskultasi. serta harus mengetahui suara atau bunyi yang dihasilkan dan batas pemeriksaan antara jantung dan paru. maka perawat dapat mempelajari dan harus mengetahui tentang pemeriksaan paru dan jantung
Mempelajari tentang pemeriksaan fisik thorax dengan cara inspeksi, pelpasi, perkusi dan auskultasi. serta harus mengetahui suara atau bunyi yang dihasilkan dan batas pemeriksaan antara jantung dan paru. maka perawat dapat mempelajari dan harus mengetahui tentang pemeriksaan paru dan jantung
konsep dasar pemeriksaan fisik yang dapat dilakukan terhadap pasien di rumah sakit, dan konsep dasar pemeriksaan fisik ini akan sangat berguna bagi perawat pemula yang ada di perguruan tinggi.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
1. PEMERIKSAAN SENSIBILITAS
*syelawati*
Pemeriksaan sensitibilitas: Pemeriksaan yang menggambarkan fungsi sensosrik system saraf
1. Pemeriksaan Fungsi Sensorik : Pemeriksaan gangguan sensorik dapat menimbulkan
perasaan sensitive(hiperparestesi)
2. Pemeriksaan sensasi taktil: Disentuhkan ke kulit secara halus sekali
3. Pemeriksaan sensasi nyeri superficial : Menggunakan jarum/ peniti kemudian
ditusukkan ke tangan
4. Pemeriksaan Sensasi Suhu: Tabung ditempatkan pada kulit penderita, dan penderita
diminta untuk menyatakan apakah terasa dingin atau panas
5. Pemeriksaan sensasi tekanan : Ujung jari atau benda tumpul ditekankan lebih kuat
terhadap kulit
6. Pemeriksaan sensasi nyeri dalam atau nyeri tekan: massa otot, tendo atau saraf yang
dekat permukaan ditekan dengan ujung jari atau dengan mencubit. Penderita diminta
untuk menyatakan apakah ada perasaan nyeri atau tidak.
Tingkat Sensibilitas itu ada 3 :
1. Unastesi : saat dirangsang tidak terasa
2. Hipoastesi : sensibilitas menurun
3. Hiperastesi : sensibilitas meningkat
PROSEDUR
Pemeriksaan sensibilitas ada 3 , yaitu :
1. Pemeriksaan Sensasi taktil Yaitu, sensasi rabaan
· Alat yang digunakan: (pilih salah satu)
Kuas halus
Kapas
Bulu
Tissue
2. Ujung jari tangan
·
Cara pelaksaan:
1. Ucapkan salam dan perkenalan
2. Menjelaskan apa yang akan dilakukan
3. Posisikan pasien dalam keadaan berbaring dan mata tertutup
4. Pasien dimohon santai dan jangan tegang
5. Daerah yang dirangsang harus bebas dari pakaian, bulu/rambut.
6. Sentuhkan alat pada daerah tertentu seringan mungkin.
7. Pasien dimohon untuk mengatakan ‘ya’ atau ‘tidak’ terhadap yang dirasakan,
mengatakan tempatnya dimana, dan lebih terasa yang kanan atau kiri.
8. Bandingkan bagian tubuh kiri dan kanan.
2. Pemeriksaan Sensasi Nyeri ( pain) Yaitu sensasi sakit
· Alat yang digunakan:
Jarum
Cara pelaksanaan:
1. Ucapkan salam dan perkenalan
2. Menjelaskan apa yang akan dilakukan
3. Posisikan pasien dalam keadaan berbaring dan mata tertutup
4. Pasien dimohon santai dan jangan tegang
5. Daerah yang dirangsang harus bebas dari pakaian, bulu/rambut.
6. Pemeriksa harus lebih dulu mencoba jarum terhadap dirinya.
7. Sentuhkan alat pada daerah tertentu seringan mungkin.
8. Pasien dimohon untuk mengatakan ‘ya’ atau ‘tidak’ terhadap yang dirasakan,
mengatakan tempatnya dimana, dan lebih terasa yang kanan atau kiri.
9. Pasien dimohon membedakan 2 titik rangasangan ( normalnya, orang bisa ngebedain
2 titik yang jaraknya lebih dari 1 cm)
10. Bandingkan bagian tubuh kiri dan kanan.
3. 3. Pemeriksaan Sensasi Thermal Yaitu sensasi suhu (dingin / panas)
· Alat yang digunakan:
Tabung berisi air dingin(5-10’C) / panas(40-45’C)
· Cara pelaksanaan:
1. Ucapkan salam dan perkenalan
2. Menjelaskan apa yang akan dilakukan
3. Posisikan pasien dalam keadaan berbaring dan mata tertutup
4. Pasien dimohon santai dan jangan tegang
5. Daerah yang dirangsang harus bebas dari pakaian, bulu/rambut.
6. Pemeriksa harus lebih dulu mencoba tabung dingin/panas terhadap dirinya.
7. Tempelkan tabung dingin/panas pada kulit pasien di daerah tertentu.
8. Pasien dimohon mengatakan apakah terasa dingin /panas.
9. Bandingkan bagian tubuh kanan dan kiri.
TAMBAHAN!!
1. Kalo kerusakan ada di otak, periksanya kanan-kiri(bandingkan!), lebih terasa kanan /
kiri .
2. Kalo kerusakan di medulla spinalis, periksanya dari atas ke bawah sesuai
dermatomes.
3. Kalo kerusakan ada di saraf perifer (unastesi/hipoastesi), periksanya di tempat yang
tertentu yang ditunjukkan pasien. Contoh kasus ini : Kusta/Lepra.
4. Pemeriksaan diatas, dilakukan berdasarkan kecurigaan seorang dokter dan keluhan
pasien