Rencana keperawatan untuk keluarga Tn. A yang memiliki masalah gizi kurang pada balita dan resiko gangguan tumbuh kembang. Tujuannya adalah meningkatkan nutrisi balita menjadi cukup dan mencegah gangguan tumbuh kembang melalui diskusi, penjelasan, dan motivasi keluarga untuk memantau gizi dan tumbuh kembang balita serta rutin ke posyandu selama 6 dan 12 minggu.
Dokumen tersebut berisi ringkasan 7 kasus pasien yang dibawa ke puskesmas oleh ibunya karena berbagai keluhan kesehatan. Kasus-kasus tersebut meliputi bayi dengan diare, demam, masalah telinga, dan masalah gizi. Petugas kesehatan melakukan pemeriksaan gejala klinis dan mengklasifikasikan penyakit berdasarkan hasil diagnosa awal.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Keperawatan komunitas merupakan bidang keperawatan yang menggabungkan keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta masyarakat untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dengan menekankan peningkatan peran serta masyarakat dalam upaya promotif dan preventif.
2. Proses keperawatan komunitas meliputi pengkajian, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan,
Dokumen tersebut berisi ringkasan 7 kasus pasien yang dibawa ke puskesmas oleh ibunya karena berbagai keluhan kesehatan. Kasus-kasus tersebut meliputi bayi dengan diare, demam, masalah telinga, dan masalah gizi. Petugas kesehatan melakukan pemeriksaan gejala klinis dan mengklasifikasikan penyakit berdasarkan hasil diagnosa awal.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Keperawatan komunitas merupakan bidang keperawatan yang menggabungkan keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta masyarakat untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dengan menekankan peningkatan peran serta masyarakat dalam upaya promotif dan preventif.
2. Proses keperawatan komunitas meliputi pengkajian, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan,
Dokumen tersebut memberikan panduan antisipasi kepada orang tua tentang perkembangan bayi pada usia 0-12 bulan dan toddler hingga usia sekolah, serta memberikan informasi mengenai pencegahan cedera pada masa bayi."
1. Kasus pasien An. A laki-laki berusia 8 tahun yang dirujuk ke rumah sakit karena nyeri pada tulang kering akibat jatuh dari pohon. Keluarga masih mempercayai pengobatan tradisional.
Dokumen tersebut membahas tentang tren dan isu dalam keperawatan di abad ke-21. Tren yang dihadapi perawat antara lain adalah masyarakat yang semakin maju dengan peningkatan pendidikan dan pendapatan yang menuntut perawat untuk meningkatkan mutu pelayanan secara profesional dan berwawasan luas. Isu yang dihadapi meliputi permasalahan pendidikan keperawatan, pelayanan keperawatan, serta isu kesehatan umum seperti abors
Dokumen ini berisi laporan pengkajian keperawatan terhadap Ny. R yang baru melahirkan dengan operasi SCTP. Ibu mengeluh nyeri pada bekas operasi dan lelah. Pemeriksaan menunjukkan ibu lemah dan ASI belum keluar. Rencana perawatan mencakup mengatasi nyeri, meningkatkan istirahat dan menyusui."
Asuhan keperawatan komunitas dan contoh kasusheri damanik
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan komunitas dan contoh kasus di Desa Muara Buaya. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pemahaman warga desa tentang cara menangani diare, pentingnya KB dan imunisasi, serta pentingnya kesehatan diri dan lingkungan. Dibahas pula definisi keperawatan komunitas, tujuannya, sasarannya, prinsip-prinsipnya, sistem rujukan kesehatan, dan lingkungan hid
Asuhan keperawatan untuk Ny. W dengan diagnosis bronchitis kronis mencakup evaluasi gejala sesak napas dan nafas tidak teratur serta pemberian terapi oksigen dan obat-obatan. Perawatan fokus pada meningkatkan kemampuan bernafas dan kebersihan saluran pernapasan.
Makalah ini membahas tentang kebutuhan dasar manusia akan rasa aman dan nyaman, dengan mendefinisikan kedua konsep tersebut serta menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Selain itu, dibahas pula lingkungan yang aman, macam-macam bahaya, serta kebijakan rumah sakit terkait keselamatan pasien."
Modul ini membahas beberapa model dokumentasi keperawatan seperti SOR, POR, dan Progress Notes. Model POR adalah model yang berorientasi pada masalah dan mengintegrasikan data dari berbagai sumber untuk menentukan masalah dan tindakan kepada pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang pembangunan kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi masyarakat. Pembangunan kesehatan dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip kemanusiaan, pemberdayaan, keadilan, dan manfaat. Dokumen ini juga membahas tentang profil dan fasilitas pelayanan Puskesmas Kota Matsum."
Dokumen tersebut memberikan panduan antisipasi kepada orang tua tentang perkembangan bayi pada usia 0-12 bulan dan toddler hingga usia sekolah, serta memberikan informasi mengenai pencegahan cedera pada masa bayi."
1. Kasus pasien An. A laki-laki berusia 8 tahun yang dirujuk ke rumah sakit karena nyeri pada tulang kering akibat jatuh dari pohon. Keluarga masih mempercayai pengobatan tradisional.
Dokumen tersebut membahas tentang tren dan isu dalam keperawatan di abad ke-21. Tren yang dihadapi perawat antara lain adalah masyarakat yang semakin maju dengan peningkatan pendidikan dan pendapatan yang menuntut perawat untuk meningkatkan mutu pelayanan secara profesional dan berwawasan luas. Isu yang dihadapi meliputi permasalahan pendidikan keperawatan, pelayanan keperawatan, serta isu kesehatan umum seperti abors
Dokumen ini berisi laporan pengkajian keperawatan terhadap Ny. R yang baru melahirkan dengan operasi SCTP. Ibu mengeluh nyeri pada bekas operasi dan lelah. Pemeriksaan menunjukkan ibu lemah dan ASI belum keluar. Rencana perawatan mencakup mengatasi nyeri, meningkatkan istirahat dan menyusui."
Asuhan keperawatan komunitas dan contoh kasusheri damanik
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan komunitas dan contoh kasus di Desa Muara Buaya. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pemahaman warga desa tentang cara menangani diare, pentingnya KB dan imunisasi, serta pentingnya kesehatan diri dan lingkungan. Dibahas pula definisi keperawatan komunitas, tujuannya, sasarannya, prinsip-prinsipnya, sistem rujukan kesehatan, dan lingkungan hid
Asuhan keperawatan untuk Ny. W dengan diagnosis bronchitis kronis mencakup evaluasi gejala sesak napas dan nafas tidak teratur serta pemberian terapi oksigen dan obat-obatan. Perawatan fokus pada meningkatkan kemampuan bernafas dan kebersihan saluran pernapasan.
Makalah ini membahas tentang kebutuhan dasar manusia akan rasa aman dan nyaman, dengan mendefinisikan kedua konsep tersebut serta menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Selain itu, dibahas pula lingkungan yang aman, macam-macam bahaya, serta kebijakan rumah sakit terkait keselamatan pasien."
Modul ini membahas beberapa model dokumentasi keperawatan seperti SOR, POR, dan Progress Notes. Model POR adalah model yang berorientasi pada masalah dan mengintegrasikan data dari berbagai sumber untuk menentukan masalah dan tindakan kepada pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang pembangunan kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi masyarakat. Pembangunan kesehatan dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip kemanusiaan, pemberdayaan, keadilan, dan manfaat. Dokumen ini juga membahas tentang profil dan fasilitas pelayanan Puskesmas Kota Matsum."
Keluarga Tn. A memiliki masalah gizi kurang pada anaknya, An. S, yang ditandai dengan berat badan dan tinggi badan di bawah standar. Keluarga kurang mampu memenuhi kebutuhan gizi An. S yang berisiko mengganggu pertumbuhan dan perkembangannya."
Dokumen tersebut merangkum kegiatan promosi kesehatan, imunisasi, gizi, pencegahan dan pengobatan penyakit yang dilakukan di Puskesmas Medan Tuntungan dan lingkungan sekitarnya. Kegiatan tersebut meliputi penyuluhan, vaksinasi, pemeriksaan kesehatan, dan pelayanan kesehatan lainnya.
Keluarga Tn. I menghadapi masalah kesehatan berupa TBC pada Tn. I yang berusia 65 tahun. Keluarga ini terdiri atas Tn. I, Ny. C istri Tn. I berusia 60 tahun, dan tinggal di rumah sederhana. Tn. I baru mengikuti program pengobatan TBC selama 2,5 bulan meskipun gejala penyakit sudah dirasakan 4 bulan lalu. Keluarga kurang memahami penyebab
intervensi-komunitas-untuk-menghentikan-perilaku-merokok-remajaSave Joe
Dokumen tersebut membahas mengenai intervensi komunitas untuk menghentikan perilaku merokok pada remaja. Secara garis besar dibahas mengenai (1) masalah merokok yang dimulai pada masa remaja, (2) upaya yang telah dilakukan lebih bersifat pencegahan daripada penghentian, dan (3) pentingnya pendekatan komunitas untuk mengubah perilaku merokok secara keseluruhan di tingkat populasi.
KB 1 AsKep Komunitas pada Kelompok Balitapjj_kemenkes
Modul ini membahas asuhan keperawatan komunitas pada kelompok khusus balita, meliputi pengertian, sasaran, masalah kesehatan yang umum terjadi, dan proses keperawatan komunitas untuk kelompok ini."
Pengkajian pada keperawatan keluarga (KOMUNITAS)Phiea Elizabeth
Dokumen tersebut merangkum proses pengkajian keperawatan keluarga yang meliputi 8 tahapan yaitu data demografi, lingkungan, struktur dan fungsi keluarga, stress dan koping, pengembangan keluarga, pengkajian individu, sumber informasi, dan hal-hal yang perlu dikaji seperti data umum, riwayat keluarga, lingkungan, struktur, fungsi, stress, dan pemeriksaan fisik.
KB 2 AsKep Komunitas pada kelompok khusus Usia Sekolahpjj_kemenkes
Modul ini membahas asuhan keperawatan komunitas pada kelompok khusus anak usia sekolah dengan menjelaskan pengorganisasian pelaksanaan, sasaran, dan peran perawat komunitas serta model pelaksanaan program Usaha Kesehatan Sekolah di Indonesia yang meliputi pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat.
Makalah ini membahas tentang Diagnosa Keperawatan Keluarga. Diagnosa keperawatan keluarga merupakan keputusan klinis tentang respon individu dan keluarga terhadap masalah kesehatan aktual atau potensial. Makalah ini menjelaskan pengertian, definisi, rumusan, dan macam-macam diagnosa keperawatan keluarga sesuai kaidah NANDA.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi kesehatan lingkungan menurut beberapa sumber, termasuk WHO, HAKLI, dan ahli lain. Juga membahas tentang penilaian keadaan lingkungan melalui empat indikator utama dan perbedaan antara higiene dan sanitasi serta kegiatan dalam usaha sanitasi.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian gout, etiologi, klasifikasi, manifestasi klinis, dan patofisiologi dari penyakit gout. Gout adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan penumpukan kristal asam urat di persendian yang menyebabkan nyeri dan peradangan. Faktor risiko utama penyakit ini adalah gangguan metabolisme purin dan asam urat.
Este documento describe las taxonomías NANDA, NOC y NIC utilizadas en enfermería. NANDA proporciona diagnósticos enfermeros estructurados. NOC describe resultados esperados de los pacientes. NIC clasifica intervenciones enfermeras basadas en evidencia. Juntas, estas taxonomías guían el proceso de enfermería al diagnosticar problemas, establecer metas y seleccionar intervenciones apropiadas para los pacientes.
Penilaian Status Gizi (PSG) - Konseling Gizi Mengenai Pertumbuhan dan Perkemb...lidyasrprb
Konseling gizi membahas penilaian status gizi pada anak, teknik konseling yang baik, serta penyebab dan penanganan masalah gizi pada anak. Hal penting yang perlu diperhatikan untuk mencari penyebab kurang gizi adalah mengajukan pertanyaan sesuai umur anak, mendengarkan jawaban ibu, mengajukan pertanyaan lanjutan, dan mencatat detail penyebab. Anak dengan masalah pertumbuhan serius seperti k
Dokumen tersebut membahas pentingnya peran orang tua dalam mendeteksi gejala awal kanker pada anak melalui observasi fisik dan mendengarkan keluhan anak. Selanjutnya membahas tahapan diagnosis, pengobatan, dan dukungan yang diberikan kepada anak selama menjalani pengobatan kanker.
Masalah nafsu makan pada anak merupakan masalah umum yang dapat disebabkan oleh faktor psikologis, kesehatan, atau lingkungan. Beberapa cara untuk mengatasinya adalah dengan kreativitas dalam menyajikan makanan, memberikan perhatian, serta menghindari paksaan.
Makalah Makanan Pra Sekolah (Gizi dan Diet)Lia Oktaviani
Dokumen tersebut membahas tentang gizi anak usia prasekolah. Terdapat beberapa poin penting yaitu: (1) anak prasekolah sedang tumbuh pesat dan membutuhkan gizi yang memadai, (2) pemberian makanan tambahan bertujuan untuk meningkatkan gizi anak, (3) masalah makan anak prasekolah dapat disebabkan faktor psikologis, fisik maupun gizi, (4) cara mengatasi masalah makan melip
Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi Asuhan Kebidanan pada Bayipjj_kemenkes
1. Modul ini membahas tentang merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi asuhan kebidanan pada bayi dan anak, termasuk pemenuhan gizi, imunisasi, pertumbuhan, dan penanganan perkembangan yang meragukan.
2. Langkah-langkahnya adalah menyusun rencana asuhan secara menyeluruh setelah pengkajian, melaksanakan rencana, lalu mengevaluasi tindakan dan konseling yang diberikan
GIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptxImamMunandar38
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pengasuhan keluarga sehat khususnya pada 1000 hari pertama kehidupan (masa kehamilan hingga anak berusia 2 tahun) untuk memastikan tumbuh kembang optimal anak. Dokumen ini juga menjelaskan peran keluarga dan orang tua dalam memenuhi kebutuhan dasar anak, serta dampak jangka pendek dan panjang bila pengasuhan tidak dilakukan dengan baik.
Dokumen tersebut membahas tentang temperamen pada anak, yang merupakan kombinasi sifat sejak lahir yang menentukan cara berpikir, bertindak dan merasa. Terdapat tiga jenis temperamen utama yaitu easy child, difficult child, dan slow-to-warm-up child. Faktor biologi dan pengalaman dapat mempengaruhi perkembangan temperamen. Kontak sosial keluarga dan penjagaan anak juga berperan penting.
Keluarga Tn. M terdiri dari ayah, ibu dan tiga anak. Ibu belum menggunakan kontrasepsi dan mengandung anak ketiga 11 bulan lalu. Keluarga meminta saran tentang kontrasepsi dan mengharapkan bantuan petugas kesehatan.
Perumusan diagnosa pada balita dan anak Prasekolahpjj_kemenkes
Modul ini membahas tentang merumuskan diagnosa balita dan anak prasekolah berdasarkan hasil pengkajian data subyektif dan obyektif serta hasil penilaian perkembangan menggunakan DDST atau KPSP. Diagnosa ditentukan dengan menghitung jumlah jawaban ya dan tidak lalu menentukan apakah perkembangan anak normal, meragukan, atau terlambat.
Kb 1 masalah yang dihadapi dan tanda bahaya umumpjj_kemenkes
Modul ini membahas tentang penilaian dan klasifikasi anak sakit umur 2 bulan sampai 5 tahun. Terdapat penjelasan mengenai pengertian Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS), latar belakang perlunya penerapan MTBS di Indonesia, cara menanyakan masalah yang dihadapi anak kepada ibu, dan memeriksa tanda bahaya umum seperti kemampuan minum, muntah, kejang, dan kesadaran.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
askep komunitas
1. Tugas Asuhan Keperawatan Keluarga | 11
Rencana Keperawatan pada Keluarga Tn. A dengan Gizi Kurang pada Balita :
No Diagnosa
Keperawatan
Tujuan Kriteria Evaluasi Rencana Intervensi
Jangka Panjang Jangka Pendek Kriteria Standart
1. Gangguan
pemenuhan nutrisi
: kurang dari
kebutuhan tubuh
pada keluarga Tn.
A khususnya pada
An. S
berhubungan
dengan
ketidakmampuan
keluarga merawat
anggota keluarga
yang menderita
gizi kurang.
Setelah dilakukan
intervensi
keperawatan 2x45
menit selama 6
minggu, nutrisi
An. S pada
keluarga Tn. A
menjadi adekuat.
Setelah dilakukan
intervensi selama
2x45 menit,
keluarga mampu :
o menjelaskan
kembali
pengertian gizi
kurang pada
anak
o menjelaskan
kembali
penyebab dari
gizi kurang
o menyebutkan
kembali tanda
dan gejala gizi
kurang
o menjelaskan
kembali dampak
yang dapat
terjadi bila anak
menderita gizi
kurang.
Respon Verbal gizi kurang yaitu
keadaan kurang gizi
yang disebabkan
rendahnya konsumsi
energi dan protein
dalam makanan sehari
– hari sehingga tidak
memenuhi kebutuhan
gizi anak.
3 dan 5 penyebab dan
gizi kurang yaitu :
kurang asupan
makanan, penyakit,
ketahanan pangan
keluarga kurang
memadai, pola
pengasuhan anak
kurang memadai,
yankes kurang
memadai.
Tanda dan gejala gizi
kurang yaitu anak
terlihat kurus, bila
ditimbang berat
badannya pada KMS
berada pada pita
kuning bawah.
3 dan 6 dampak balita
dengan gizi kurang
yaitu : balita
mengalami gangguan
pertumbuhan dan
perkembangan, fungsi
tubuh menurun,
prestasi di sekolah
menurun, lebih peka
terhadap penyakit,
kematian.
diskusikan bersama keluarga
tentang pengertian gizi kurang
jelaskan pada keluarga
mengenai penyebab dan
keadaan kurang gizi dan
klasifikasi dari kurang gizi
dengan menggunakan lembar
balik dan poster
jelaskan tanda dan gejala dari
gizi kurang
jelaskan kepada keluarga
mengenai dampak yang akan
terjadi bila anak menderita gizi
kurang
beri kesempatan pada keluarga
untuk keluarga
bantu keluarga untuk
mengulangi apa yang telah
didiskusikan atau dijelaskan
beri pujian atas perilaku yang
benar.
2. Tugas Asuhan Keperawatan Keluarga | 12
2. Resiko terjadi
gangguan tumbuh
kembang pada
keluarga Tn. A
khususnya An. S
berhubungan
dengan
ketidakmampuan
keluarga merawat
anggota keluarga
yang menderita
gizi kurang.
Setelah dilakukan
intervensi 2x30
menit selama 12
minggu, tidak
terjadi gangguan
tumbuh kembang
pada An. S.
Setelah dilakukan
intervensi selama
2x30 menit,
keluarga mampu :
- menjelaskan
kembali tahap
tumbuh kembang
pada anak pra
sekolah
- menjelaskan
tugas – tugas
perkembangan
pada anak usia
pra sekolah
- menjelaskan
masalah –
masalah
kesehatan yang
sering terjadi
pada usia anak
pra sekolah
Respon Verbal - Tahap tumbuh
kembang anak pra
sekolah yaitu tahap
keluarga dengan anak
usia pra sekolah
dimulai ketika anak
pertama berusia dua
setengah tahun dan
berakhir ketika anak
berusia 5 tahun
- 2 dari 3 tugas
perkembangan
keluarga pra sekolah
yaitu : terpenuhinya
kebutuhan keamanan,
ruang, privasi,
sosialisasi anak, dan
hubungan yang baik
antar keluarga.
- Keamanan dirumah
dan masalah
komunikasi keluarga.
- diskusikan bersama keluarga
tentang pengertian tahap
keluarga dengan anak usia pra
sekolah.
- jelaskan pada keluarga
pertumbuhan yang normal pada
tahap ini misalnya BB yang
harus dicapai, perkembangan
fisik, dll.
- Jelaskan pada keluarga
mengenai tugas perkembangan
keluarga pada tahapan ini.
- Bantu keluarga untuk
mengidentifikasi tugas – tugas
perkembangan yang telah atau
belum dilakukan.
- Beri kesempatan untuk
bertanya.
- Bantu klien mengulangi apa
yang telah dijelaskan.
- Beri pujian atas perilaku yang
benar.
3. Resiko tinggi
terjadinya
penyakit akibat
merokok pada
keluarga Tn. A
khususnya pada
Tn. A
berhubungan
dengan
ketidakmampuan
keluarga merawat
Tn. A yang
memiliki
kebiasaan
merokok
Keluarga mampu
mencegah resiko
terjadinya
penyakit lanjut
akibat merokok
pada Tn. A.
Setelah dilakukan
kunjungan 1x45
menit keluarga
mampu :
Mengenal
bahaya atau
penyakit lanjut
akibat merokok.
Pengertian
ketergantungan
rokok .
Penyebab
ketergantungan
rokok
Respon Verbal - Ketergantungan rokok
adalah menyebabkan
ketergantungan fisik
maupun mental.
- 3 dari 4 penyebab
merokok yaitu :
Keluarga : adanya
figure perokok
dirumah
Kepribadian : perokok
biasanya dapat
membuat orang lebih
percaya diri, rokok
sering dijadikan teman
bagi orang yang
intropet.
Kelompok / teman :
takut tidak diterima
oleh kelompok, sering
mendapatkan tekanan
dari teman dan
besarnya pengaruh
teman yang merokok.
Kesempatan :
mudahnya
mendapatkan rokok
dan harga yang murah.
- Diskusikan bersama keluarga
tentang pengertian
ketergantungan rokok.
- Jelaskan pada keluarga tentang
penyebab seorang merokok :
karena pengaruh keluarga,
teman atau karena
kepribadiannya.
- Beri kesempatan keluarga untuk
bertanya tentang hal yang tidak
dimengerti.
- Bimbing keluarga untuk
mengulangi yang telah
didiskusikan.
- Bantu keluarga mengidentifikasi
bahaya penyakit lanjut yang
akan terjadi pada perokok.
- Beri pujian atas kemampuan
keluarga menyebutkan kembali
apa yang telah dijelaskan atau
didiskusikan.
3. Tugas Asuhan Keperawatan Keluarga | 13
CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. A
NO WAKTU DAN
TANGGAL
IMPLEMENTASI EVALUASI
Dx 1 Jum’at
20 – 05 – 2014
13.00 – 13.45
Mendiskusikan bersama keluarga tentang
pengertian gizi kurang.
Menjelaskan kepada keluarga mengenai
penyebab dari keadaan kurang gizi dan
klasifikasi dari kurang gizi dengan
menggunakan lembar balik dan poster.
Menjelaskan tanda dan gejala dari gizi
kurang.
Menjelaskan kepada keluarga mengenai
dampak yang akan terjadi bila anak
menderita gizi kurang.
Memberi kesempatan keluarga untuk
bertanya.
Membantu keluarga untuk mengulangi apa
yang telah didiskusikan atau dijelaskan.
Memberi pujian atas perilaku yang benar.
Menjelaskan kepada keluarga mengenai
tindakan yang harus dilakukan saat anak
kekurangan gizi.
Membimbing dan memotivasi keluarga
untuk mengambil keputusan dalam
menangani masalah gizi kurang pada An. S.
Menjelaskan pada keluarga tindakan –
tindakan yang dapat dilakukan di rumah
untuk meningkatkan nafsu makan anak.
Jelaskan pentingnya lingkungan dalam
mempengaruhi asupan makanan pada anak.
Diskusikan dengan keluarga cara – cara
untuk menata lingkungan agar lebih
menyenangkan terutama ruang makan.
Motivasi keluarga untuk menata ruang
makan semenarik mungkin.
S :
- Ny. M mengatakan ia sekarang mengerti
mengenai masalah gizi kurang pada balita.
- Ny. M mengatakan sekarang ia akan lebih
memperhatikan kebutuhan gizi An. S.
- Ny. M mengatakan sekarang ia akan rutin
membawa An. S ke posyandu.
O :
- Ny. M dapat menjelaskan kembali
defenisi gizi kurang dan dapat
menyebutkan tanda serta gejala gizi
kurang.
- Ny. M sebelumnya terlihat kurang
antusias saat dijelaskan mengenai gizi
kurang namun setelah terlibat diskusi, Ny.
M banyak sekali melontarkan banyak
pertanyaan.
A :
- Keluarga sudah mengetahui mengenai gizi
kurang dan telah mengambil keputusan
yang tepat yaitu membawa An. S rutin ke
posyandu.
P :
- Lakukan pemantauan terhadap
terpenuhinya kebutuhan gizi An. S.
- Pantau KMS An. S apakah terdapat
peningkatan status gizi.
4. Tugas Asuhan Keperawatan Keluarga | 14
Dx 2 Jum’at
27 – 05 – 2014
10.30 – 11.15
Mendiskusikan bersama keluarga tentang
pengertian tahap keluarga dengan anak pra
sekolah.
Menjelaskan kepada keluarga pertumbuhan
yang normal pada tahap ini misalnya BB
yang harus dicapai, perkembangan fisik, dll.
Menjelaskan pada keluarga mengenai tugas
perkembangan keluarga pada tahapan ini
menjelaskan kepada keluarga mengenai
masalah – masalah yang sering terjadi pada
tahapan keluarga dengan anak usia pra
sekolah.
Memberi kesempatan pada keluarga untuk
bertanya.
Membantu keluarga untuk mengulangi apa
yang telah didiskusikan atau dijelaskan.
Memberi pujian atas perilaku yang benar.
Menjelaskan kepada keluarga mengenai
tindakan yang harus dilakukan saat anak
memperlihatkan tanda – tanda gangguan
pada tumbuh kembangnya.
Membantu keluarga untuk mengidentifikasi
tanda – tanda gangguan tumbuh kembang
pada An. S.
Membimbing dan memotivasi keluarga
untuk mengambil keputusan dalam
menangani masalah resiko terjadinya
gangguan tumbuh kembang pada An. S.
Menjelaskan pada keluarga tindakan –
tindakan yang dapat dilakukan dirumah
untuk memantau tumbuh kembang anak.
Memonitor KMS.
Meningkatkan asupan makanan yang
bergizi.
Sering mengajak anak untuk
bersosialisasi dengan lingungan
sekitarnya.
Menambah pengetahuan tentang cara
menstimulasi tumbuh kembang anak.
Melakukan terminasi.
S :
- Ny. M mengatakan sekarang ia akan lebih
memperhatikan pertumbuhan dan
perkembangan An. S.
- Ny. M mengatakan sekarang ia
mengetahui kemampuan apa saja yang
seharusnya telah dimiliki oleh An. S.
O :
- Ny. M dapat menjelaskan kembali tugas –
tugas perkembangan pada keluarga
dengan anak balita.
- Ny. M terlihat antusias dengan banyak
melontarkan komentar dan pertanyaan.
A :
- Keluarga telah mengetahui tahapan
perkembangan keluarga tugas – tugasnya
dan dapat menyebutkan tanda – tanda
gangguan tumbuh kembang pada anak.
P :
- Lakukan follow up dengan kader untuk
memantau tumbuh kembang An. S saat ia
dibawa ke posyandu.