SlideShare a Scribd company logo
KEPERAWATAN KELUARGA
LALU M. PANJI AZALI, S.KEP. NS. M.KEP
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KELUARGA CHILD
BEARING
LALU M. PANJI AZALI, S.KEP. NS.
M.KEP
TIK: Mahasiswa Mampu Memahami
01
02
03
Memahami konsep dasar keluarga.
Memahami konsep keluarga
dalam periode child-bearing.
Memahami asuhan keperawatan
keluarga dengan tahap
perkembangan childbearing.
a.
b. c.
Konsep Keperawatan Keuarga
Tahap Perkembangan Keluarga
Tahap child bearing
Merupakan tahap perkembangan keluarga yang sedang
mengasuh anak) dimulai dengan kelahiran anak pertama
sehingga bayi berusia 30 bulan
Tugas Perkembangan Keluarga Childbearing
DUVALL
• Persiapan menjadi orang tua dan merawat
bayi
• Membagi peran dan tanggung jawab
• Menata ruang untuk anak atau
mengembangkan suasana rumah yang
menyenangkan
• Mempersiapkan biaya atau dana Child
Bearing
• Memfasilitasi role learning anggota kleuarga
• Bertanggung jawab memenuhi kebutuhan bayi sampai
balita
• Mengadakan kebiasaan keagamaan secara rutin
• Beradaptasi pada pola hubunga seksual
• Mensosialisasikan anak dengan lingkungan keluarga
besar masing-masing pasangan.
Tugas perkembangan keluarga
01
04
03
02
Membentuk klg muda sebagai sebuah unit yg mantap (mengintegrasikan bayi
baru ke dalam keluarga).
Rekonsiliasi tugas-tugas perkembangan yang bertentangan dan kebutuhan
anggota keluarga.
Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan.
Memperluas persahabatan dengan keluarga besar dengan menambahkan
peran-peran orangtua dan kakek dan nenek.
Carter dan Mc. Goldrik
Kedatangan bayi dalam rumah tangga
menciptakan perubahan-perubahan bagi setiap
anggota keluarga dan setiap kumpulan hubungan.
Penyesuaian diri terhadap perkawinan biasanya
tidak sesulit penyesuaian terhadap menjadi
orangtua
Banyaknya wanita yang bekerja di luar rumah dan
memiliki karier, naiknya angka perceraian dan
masalah perkawinan, penggunaan alat kontrasepsi
dan aborsi yang sudah lazim, dan semakin
meningkatnya biaya perawatan memiliki anak
merupakan faktor-faktor yang menyulitkan tahap
siklus awal kehidupan
MEMBENTUK KLG MUDA SEBAGAI SEBUAH UNIT YG MANTAP
Tahap kedua ini perkembangan orangtua adalah belajar
untuk
menerima pertumbuhan dan perkembangan anakkhusus
orangtua yang baru memiliki anak pertama membutuhkan
bimbingan dan dukungan. Orangtua perlu memahami
tugas-tugas yang harus dikuasai oleh anak dan
kebutuhan anak akan keselamatan, keterbatasan dan
latihan buang air (toilet training). Mereka perlu memahami
konsep kesiapan perkembangan, konsep tentang “saat
yang tepat untuk mengajar mereka”. Pada saat yang
sama pula orangtua perlu bimbingan dalam memahami
tugas-tugas yang harus mereka kuasai selama tahap ini.
Masalah-masalah yang paling lazim dilaporkan
adalah :
Suami merasa diabaikan (ini paling sering
disebutkan oleh suami)Terjadi peningkatan
perselisihan dan argumen antara suami dan
istri.Interupsi dalam jadwal yang kontinu “begitu
lelah sepanjang waktu” (merupakan sebuah
kometar khas).Kehidupan seksual dan sosial
terganggu dan menurun.
Rekonsiliasi
2. Rekonsiliasi tugas-tugas perkembangan
yang bertentangan dgn kebutuhan anggota
keluarga.Kebiasaan dimana kebanyakan ayah
secara tradisional tidak diikutsertakan dalam
proses perinatal secara pasti memperlambat
pria melakukan perubahan peran yang penting
ini dan oleh karena itu menghalangi
keterlibatan emosional mereka
Fungsi-fungsi pasangan suami istri harus
dibedakan untuk
memenuhi tuntutan-tututan baru perawatan dan
penyembuhan Sementara pemenuhan
tanggungjawab bervariasi menurut posisi sosial
budaya suami istri, sebuah pola yang umum
adalah untuk orang tua agar menerima peran-
peran tradisonal atau pembagian tanggungjawab
(La Rossa danLa Rossa, 1981).
3. Mempertahankan hubungan perkawinan yang
memuaskanPola-pola komunikasi perkawinan yang baru
berkembang dengan lahirnya anak, dimana pasangan
berhubungan satu sama lain baik sebagai suami istri
maupun sebagai orangtuaBeberapa orangtua merasa
kewalahan dengan bertambahnya tanggungjawab,
khususnya mereka yang suami maupun istri sama-sama
bekerja secara penuh.
Pembentukan kembali pola-pola komunikasi yang
memuaskan termasuk masalah dan perasaan pribadi,
perkawinan dan orangtua adalah sangat penting
Pasangan harus terus memenuhi setiap kebutuhan-
kebutuhan psikologis dan seksual dan juga berbagi dan
berinteraksi satu sama lain dalam hal tanggungjawab
sebagai orangtua
• Meskipun pentingnya memiliki jaringan sosial atau
sistem pendukung sosial untuk mencapai kepuasan
dan perasaan positif tentang kehidupan keluarga,
keluarga muda perlu mengetahui kapan mereka butuh
bantuan dan dari siapa mereka harus menerima
bantuan tersebut dan juga kapan mereka harus
menggantungkan diri pada sumber-sumber dan
kekuatan mereka sendiri (Duvall, 1977).
4. Memperluas persahabatan dengan keluarga besar
dengan menambahkan peran-peran orangtua dan kakek
dan nenekTahap siklus kehidupan ini memerlukan
penyesuaian hub. dlm klg besar & dg teman-temanKetika
anggota keluarga lain mencoba mendukung dan
membantu orangtua baru ini, ketegangan bisa muncul.
Misalnya, meskipun kakek nenek dapat menjadi sumber
pertolongan yang besar bagi orangtua baru, namun
kemungkinan konflik tetap ada karena perbedaan nilai-
nilai dan harapan-harapan yang ada antar generasi
• Masalah-masalah kesehatan lain selama periode
dari kehidupan klg ini adalah inaksesibilitas dan
ketidakadekuatan fasilitas-fasilitas perawatan anak
utk ibu yang bekerja, hubungan anak-orangtua,
masalah-masalah mengasuh anak termasuk
penyalahgunaan dan kelalaian terhadap anak dan
masalah transisi peran
• Masalah-Masalah KesehatanMasalah-masalah
utama klg dalam tahap ini adalah pendidikan
maternitas yang terpusat pada klg, perawatan bayi
yang baik, pengenalan dan penanganan masalah-
masalah kesehatan fisik secara dini, imunisasi,
konseling perkembangan anak, keluarga berencana,
interaksi klg dan bidang-bidang peningkatan
kesehatan umum (gaya hidup).
Kemungkinan diagnosaGangguan Nutrisi : kurang dari
kebutuhan tubuhDisfungsi seksualGangguan tumbuh
kembangMenyusui tidak efektifResiko cideraPerubahan
penampilan peranGangguan komunikasi verbal
Konsep Keperawatan Keuarga
kebijakan dengan dikeluarkannya
Kepmenkes 908/Menkes/SK/VII/2010
tentang pedoman penyelenggaraan
pembinaan pelayanan keperawatan
keluarga.
Asuhan keperawatan keluarga
dilaksanakan dengan pendekatan proses
keperawatan. Proses keperawatan
terdiri atas lima langkah, yaitu
pengkajian, perumusan diagnosis
keperawatan, penyusunan perencanaan
tindakan keperawatan, pelaksanaan
tindakan keperawatan, dan melakukan
evaluasi.
data pengkajian keperawatan keluarga yang
terdiri atas data pengenalan keluarga, riwayat
dan tahap perkembangan keluarga, data
lingkungan, struktur keluarga (struktur
peran, nilai, komunikasi, dan kekuatan), fungsi
keluarga (fungsi afektif, sosialisasi, pelayanan
kesehatan, ekonomi, dan reproduksi), serta
koping keluarga.
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA
KOMPONEN PENGKAJIAN KELUARGA
Friedman, dkk (2003), berpendapat bahwa komponen
pengkajian keluarga terdiri atas kategori pertanyaan, yaitu data
pengenalan keluarga, riwayat dan tahap perkembangan
keluarga, data lingkungan, struktur keluarga (struktur peran,
nilai, komunikasi, kekuatan), fungsi keluarga (fungsi afektif,
sosialisasi, pelayanan kesehatan, ekonomi, reproduksi), dan
koping keluarga. Uraian masing-masing kategori pertanyaan
dapat Anda pelajari di bawah ini.
KATEGORI DIAGNOSIS KEPERAWATAN KELUARGA.
1. Diagnosis keperawatan aktual
Diagnosis keperawatan ini menggambarkan respon manusia terhadap
kondisi kesehatan atau proses kehidupan yang benar nyata pada
individu, keluarga, dan komunitas (Nanda,2011).
Diagnosis keperawatan aktual dirumuskan apabila masalah
keperawatan sudah terjadi pada keluarga. Tanda dan gejala dari
masalah keperawatan sudah dapat ditemukan oleh perawat
berdasarkan hasil pengkajian keperawatan.
Bp. X memiliki anak yang mengalami diare sejak semalam
yaitu An. F berumur 2 tahun. Berak cair sudah 5 kali dan
muntah 2 kali, badan lemah. Diagnosis keperawatan yang
dapat dirumuskan pada keluarga Bp. X ini adalah gangguan
keseimbangan cairan dan elektrolit pada An. F keluarga
Bp. X.
CONTOH KASUS
Diagnosis keperawatan promosi kesehatan
Kategori diagnosis keperawatan keluarga ini diangkat ketika
kondisi klien dan keluarga sudah baik dan mengarah pada
kemajuan. Meskipun masih ditemukan data yang maladaptif,
tetapi klien dan keluarga sudah mempunyai motivasi untuk
memperbaiki kondisinya, maka diagnosis keperawatan promosi
kesehatan ini sudah bisa diangkat. Setiap label diagnosis
promosi kesehatan diawali dengan frase: “Kesiagaan
meningkatkan”…… (Nanda, 2010).
Tipe diagnosis keperawatan keluarga promosi
kesehatan yang dapat dirumuskan dari
kasus di atas adalah kesiagaan meningkatkan:
a. nutrisi;
b. komunikasi;
c. pembuatan keputusan;
d. pengetahuan;
e. religiusitas.
3. Diagnosis keperawatan risiko
Diagnosis keperawatan ketiga adalah diagnosis keperawatan
risiko, yaitu
menggambarkan respon manusia terhadap kondisi kesehatan
atau proses kehidupan yang
mungkin berkembang dalam kerentanan individu, keluarga, dan
komunitas. Hal ini didukung
oleh faktor-faktor risiko yang berkontribusi pada peningkatan
kerentanan. Setiap label dari
diagnosis risiko diawali dengan frase: “risiko” (Nanda, 2011).
Risiko kekurangan volume cairan,
Risiko terjadinya infeksi, Risiko
intoleran aktivitas, Risiko
ketidakmampuan menjadi orang tua,
Risiko distres spiritual.
Diagnosis keperawatan sejahtera
Diagnosis keperawatan keluarga yang terakhir adalah diagnosis
keperawatan
sejahtera. Diagnosis ini menggambarkan respon manusia
terhadap level kesejahteraan
individu, keluarga, dan komunitas, yang telah memiliki kesiapan
meningkatkan status
kesehatan mereka.
Sama halnya dengan diagnosis promosi kesehatan, maka
diagnosis sejahtera diawali
dengan frase: “Kesiagaan Meningkatkan”…..(Nanda,
2011).
Kesiagaan meningkatkan pengetahuan,
Kesiagaan meningkatkan koping, Kesiagaan
meningkatkan
koping keluarga, Kesiapan meningkatkan
koping komunitas
PERENCANAAN
Perawat dan keluarga secara bersama-sama akan mampu
mengidentifikasi sumber
yang dimiliki oleh keluarga yang dapat dimanfaatkan dalam
menyelesaikan masalah
kesehatan yang terjadi.
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun
perencanaan keperawatan
keluarga adalah berikut ini.
1. Rencana keperawatan harus didasarkan atas analisis data
secara menyeluruh tentang
masalah atau situasi keluarga.
2. Rencana keperawatan harus realistik.
3. Rencana keperawatan harus sesuai dengan tujuan dan
falsafah instansi kesehatan.
4. Rencana keperawatan dibuat bersama keluarga.
PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN KELUARGA
Cara memprioritaskan masalah keperawatan keluarga adalah dengan
menggunakan skoring. Komponen dari prioritas masalah keperawatan keluarga
adalah kriteria, bobot, danpembenaran.
Kriteria prioritas masalah keperawatan keluarga adalah berikut ini.
1. Sifat masalah. Kriteria sifat masalah ini dapat ditentukan dengan melihat
katagori diagnosis keperawatan. Adapun skornya adalah, diagnosis keperawatan
potensial skor
1, diagnosis keperawatan risiko skor 2, dan diagnosis keperawatan aktual dengan
skor 3.
2. Kriteria kedua, adalah kemungkinan untuk diubah. Kriteria ini dapat ditentukan
dengan
melihat pengetahuan, sumber daya keluarga, sumber daya perawatan yang
tersedia,
dan dukungan masyarakatnya. Kriteria kemungkinan untuk diubah ini skornya
terdiri
atas, mudah dengan skor 2, sebagian dengan skor 1, dan tidak dapat dengan
skor nol.
3. Kriteria ketiga, adalah potensial untuk dicegah. Kriteria ini
dapat ditentukan dengan
melihat kepelikan masalah, lamanya masalah, dan tindakan
yang sedang dilakukan.
Skor dari kriteria ini terdiri atas, tinggi dengan skor 3, cukup
dengan skor 2, dan rendah
dengan skor 1.
4. Kriteria terakhir adalah menonjolnya masalah. Kriteria ini
dapat ditentukan
berdasarkan persepsi keluarga dalam melihat masalah.
Penilaian dari kriteria ini terdiri
atas, segera dengan skor 2, tidak perlu segera skornya 1,
dan tidak dirasakan dengan
skor nol 0.
Rencana tindakan untuk membantu keluarga dalam rangka
menstimulasi kesadaran
dan penerimaan
Rencana tindakan untuk membantu keluarga agar dapat
menentukan keputusan yang
tepat
Rencana tindakan agar keluarga dapat meningkatkan
kepercayaan diri dalam
memberikan perawatan terhadap anggota keluarga yang sakit
Untuk meningkatkan kemampuan keluarga dalam menciptakan
lingkungan yang
menunjang kesehatan
Rencana tindakan berikutnya untuk membantu keluarga dalam
memanfaatkan fasilitas
kesehatan yang ada.
Pelaksanaan tindakan keperawatan yang telah direncanakan
adalah dengan
menerapkan teknik komunikasi terapeutik. Dalam
melaksanakan tindakan perlu melibatkan
seluruh anggota keluarga dan selama tindakan, perawat perlu
memantau respon verbal dan
nonverbal pihak keluarga.
Tindakan keperawatan keluarga mencakup hal-hal sebagai
berikut.
1. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga
mengenai masalah dan kebutuhan
kesehatan dengan cara:
a. memberikan informasi;
b. memberikan kebutuhan dan harapan tentang kesehatan.
2. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan
yang tepat, dengan cara:
a. mengidentifikasi konsekuensi tidak melakukan tindakan;
b. mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga;
c. mengidentifikasi tentang konsekuensi tipe tindakan.
3. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota
keluarga yang sakit, dengan
cara:
a. mendemonstrasikan cara perawatan;
b. menggunakan alat dan fasilitas yang ada di rumah;
c. mengawasi keluarga melakukan perawatan.
4. Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana
membuat lingkungan menjadi
sehat, yaitu dengan cara:
a. menemukan sumber-sumber yang dapat digunakan keluarga;
b. melakukan perubahan lingkungan keluarga seoptimal
mungkin.
5. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas
kesehatan yang ada dengan cara:
a. mengenalkan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan
keluarga;
b. membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang
ada.
Mengukur pencapaian tujuan klien.
1. Kognitif (pengetahuan)
Untuk mengukur pemahaman klien dan keluarga setelah
diajarkan teknik-teknik
perawatan tertentu. Metode evaluasi yang dilakukan, misalnya
dengan melakukan
wawancara pada klien dan keluarga. Contoh, setelah dilakukan
pendidikan kesehatan
tentang pencegahan TB Paru, klien dan keluarga ditanya
kembali tentang bagaimana
cara pencegahan TB Paru.
2. Afektif (status emosional)
Cenderung kepenilaian subjektif yang sangat sulit diukur.
Metode yang dapat
dilakukan adalah observasi respon verbal dan nonverbal dari
klien dan keluarga, serta
mendapatkan masukan dari anggota keluarga lain.
3. Psikomotor (tindakan yang dilakukan)
Mengukur kemampuan klien dan keluarga dalam
melakukan suatu tindakan atau
terjadinya perubahan perilaku pada klien dan
keluarga. Contoh, setelah perawat
mengajarkan batuk efektif, klien diminta kembali
untuk mempraktikkan batuk efektif
sesuai dengan yang telah dicontohkan.
THANK YOU

More Related Content

Similar to Askep keluarga tahap perkembangan 2.pptx

Asuhan Keperawatan Pospartum Psikologis
Asuhan Keperawatan Pospartum Psikologis Asuhan Keperawatan Pospartum Psikologis
Asuhan Keperawatan Pospartum Psikologis
pjj_kemenkes
 
Konsep keperawatan-keluarga
Konsep keperawatan-keluargaKonsep keperawatan-keluarga
Konsep keperawatan-keluargaAdel Delis
 
Perspektif keperawatan maternitas & anak
Perspektif keperawatan maternitas & anakPerspektif keperawatan maternitas & anak
Perspektif keperawatan maternitas & anak
Cahya
 
Peran keluarga dan perkembangannya dalam kespro lansia.pptx
Peran keluarga dan perkembangannya dalam kespro lansia.pptxPeran keluarga dan perkembangannya dalam kespro lansia.pptx
Peran keluarga dan perkembangannya dalam kespro lansia.pptx
srimuliana12
 
Psikologi Klinis: working with children
Psikologi Klinis:  working with childrenPsikologi Klinis:  working with children
Psikologi Klinis: working with children
Masroni Siagian
 
SAP
SAPSAP
konsep mat.pdf
konsep mat.pdfkonsep mat.pdf
konsep mat.pdf
ErfinaFerdianty
 
Perspektif keperawatan anak - d3 keperawatan
Perspektif keperawatan anak - d3 keperawatanPerspektif keperawatan anak - d3 keperawatan
Perspektif keperawatan anak - d3 keperawatan
siakadurban
 
Pembentangan Temperamen
Pembentangan TemperamenPembentangan Temperamen
Pembentangan Temperamen
ESWARYAPVASUDEVANMoe
 
Kep. Keluarga.pptx
Kep. Keluarga.pptxKep. Keluarga.pptx
Kep. Keluarga.pptx
SallyYaman
 
Konsep Keperawatan Keluarga 3.ppt
Konsep Keperawatan Keluarga 3.pptKonsep Keperawatan Keluarga 3.ppt
Konsep Keperawatan Keluarga 3.ppt
Lalu Amri Yasir
 
askep komunitas
askep komunitasaskep komunitas
askep komunitasnandonovri
 
Konsep dasar keperawatan anak, FCC, a traumatik Care
Konsep dasar keperawatan anak, FCC, a traumatik CareKonsep dasar keperawatan anak, FCC, a traumatik Care
Konsep dasar keperawatan anak, FCC, a traumatik Care
Amalia Senja
 
Asuhan kebidanan keluarga
Asuhan kebidanan keluargaAsuhan kebidanan keluarga
Asuhan kebidanan keluarga
SchoolNet [Jardiknas] Indonesia
 
Proses kep klg
Proses kep klgProses kep klg
Proses kep klg
Yuliansyah Phypatia
 
Pola asuh orang tua
Pola asuh orang tua Pola asuh orang tua
Pola asuh orang tua
Septy Veonicha
 
Peranan edukasi seksual pada remaja.pptx
Peranan edukasi seksual pada remaja.pptxPeranan edukasi seksual pada remaja.pptx
Peranan edukasi seksual pada remaja.pptx
AgungIstri3
 
PENGASUHAN ANAK.pptx
PENGASUHAN ANAK.pptxPENGASUHAN ANAK.pptx
PENGASUHAN ANAK.pptx
rayitri1
 
Pertumbuhan dan-perkembangan-manusia 1
Pertumbuhan dan-perkembangan-manusia 1Pertumbuhan dan-perkembangan-manusia 1
Pertumbuhan dan-perkembangan-manusia 1
Casini Mu'thi
 

Similar to Askep keluarga tahap perkembangan 2.pptx (20)

Asuhan Keperawatan Pospartum Psikologis
Asuhan Keperawatan Pospartum Psikologis Asuhan Keperawatan Pospartum Psikologis
Asuhan Keperawatan Pospartum Psikologis
 
Konsep keperawatan-keluarga
Konsep keperawatan-keluargaKonsep keperawatan-keluarga
Konsep keperawatan-keluarga
 
Perspektif keperawatan maternitas & anak
Perspektif keperawatan maternitas & anakPerspektif keperawatan maternitas & anak
Perspektif keperawatan maternitas & anak
 
Peran keluarga dan perkembangannya dalam kespro lansia.pptx
Peran keluarga dan perkembangannya dalam kespro lansia.pptxPeran keluarga dan perkembangannya dalam kespro lansia.pptx
Peran keluarga dan perkembangannya dalam kespro lansia.pptx
 
Psikologi Klinis: working with children
Psikologi Klinis:  working with childrenPsikologi Klinis:  working with children
Psikologi Klinis: working with children
 
Askep remaja
Askep remajaAskep remaja
Askep remaja
 
SAP
SAPSAP
SAP
 
konsep mat.pdf
konsep mat.pdfkonsep mat.pdf
konsep mat.pdf
 
Perspektif keperawatan anak - d3 keperawatan
Perspektif keperawatan anak - d3 keperawatanPerspektif keperawatan anak - d3 keperawatan
Perspektif keperawatan anak - d3 keperawatan
 
Pembentangan Temperamen
Pembentangan TemperamenPembentangan Temperamen
Pembentangan Temperamen
 
Kep. Keluarga.pptx
Kep. Keluarga.pptxKep. Keluarga.pptx
Kep. Keluarga.pptx
 
Konsep Keperawatan Keluarga 3.ppt
Konsep Keperawatan Keluarga 3.pptKonsep Keperawatan Keluarga 3.ppt
Konsep Keperawatan Keluarga 3.ppt
 
askep komunitas
askep komunitasaskep komunitas
askep komunitas
 
Konsep dasar keperawatan anak, FCC, a traumatik Care
Konsep dasar keperawatan anak, FCC, a traumatik CareKonsep dasar keperawatan anak, FCC, a traumatik Care
Konsep dasar keperawatan anak, FCC, a traumatik Care
 
Asuhan kebidanan keluarga
Asuhan kebidanan keluargaAsuhan kebidanan keluarga
Asuhan kebidanan keluarga
 
Proses kep klg
Proses kep klgProses kep klg
Proses kep klg
 
Pola asuh orang tua
Pola asuh orang tua Pola asuh orang tua
Pola asuh orang tua
 
Peranan edukasi seksual pada remaja.pptx
Peranan edukasi seksual pada remaja.pptxPeranan edukasi seksual pada remaja.pptx
Peranan edukasi seksual pada remaja.pptx
 
PENGASUHAN ANAK.pptx
PENGASUHAN ANAK.pptxPENGASUHAN ANAK.pptx
PENGASUHAN ANAK.pptx
 
Pertumbuhan dan-perkembangan-manusia 1
Pertumbuhan dan-perkembangan-manusia 1Pertumbuhan dan-perkembangan-manusia 1
Pertumbuhan dan-perkembangan-manusia 1
 

Recently uploaded

2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
PratiwiZikri
 
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
zirmajulianda1
 
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOMCDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
LinaJuwairiyah1
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPIPERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
nirmalaamir3
 
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptxPERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
AndrikIrfani
 
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIAMATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
ratih402596
 
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdfKonsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
roomahmentari
 

Recently uploaded (8)

2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
2. Update Situasi dan Kebijakan Penanggulangan Tuberkulosis_16 Mei 2024.pptx
 
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
 
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
 
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOMCDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPIPERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
 
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptxPERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
PERTOLONGAN PERTAMA 3 (penilaian korban).pptx
 
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIAMATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
MATERI PENCATATAN DAN PELAPORAN SKRINING LANSIA
 
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdfKonsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
 

Askep keluarga tahap perkembangan 2.pptx

  • 1. KEPERAWATAN KELUARGA LALU M. PANJI AZALI, S.KEP. NS. M.KEP
  • 2. ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA CHILD BEARING LALU M. PANJI AZALI, S.KEP. NS. M.KEP
  • 3. TIK: Mahasiswa Mampu Memahami 01 02 03 Memahami konsep dasar keluarga. Memahami konsep keluarga dalam periode child-bearing. Memahami asuhan keperawatan keluarga dengan tahap perkembangan childbearing. a. b. c.
  • 6. Tahap child bearing Merupakan tahap perkembangan keluarga yang sedang mengasuh anak) dimulai dengan kelahiran anak pertama sehingga bayi berusia 30 bulan
  • 7. Tugas Perkembangan Keluarga Childbearing DUVALL • Persiapan menjadi orang tua dan merawat bayi • Membagi peran dan tanggung jawab • Menata ruang untuk anak atau mengembangkan suasana rumah yang menyenangkan • Mempersiapkan biaya atau dana Child Bearing • Memfasilitasi role learning anggota kleuarga • Bertanggung jawab memenuhi kebutuhan bayi sampai balita • Mengadakan kebiasaan keagamaan secara rutin • Beradaptasi pada pola hubunga seksual • Mensosialisasikan anak dengan lingkungan keluarga besar masing-masing pasangan.
  • 8. Tugas perkembangan keluarga 01 04 03 02 Membentuk klg muda sebagai sebuah unit yg mantap (mengintegrasikan bayi baru ke dalam keluarga). Rekonsiliasi tugas-tugas perkembangan yang bertentangan dan kebutuhan anggota keluarga. Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan. Memperluas persahabatan dengan keluarga besar dengan menambahkan peran-peran orangtua dan kakek dan nenek. Carter dan Mc. Goldrik
  • 9. Kedatangan bayi dalam rumah tangga menciptakan perubahan-perubahan bagi setiap anggota keluarga dan setiap kumpulan hubungan. Penyesuaian diri terhadap perkawinan biasanya tidak sesulit penyesuaian terhadap menjadi orangtua Banyaknya wanita yang bekerja di luar rumah dan memiliki karier, naiknya angka perceraian dan masalah perkawinan, penggunaan alat kontrasepsi dan aborsi yang sudah lazim, dan semakin meningkatnya biaya perawatan memiliki anak merupakan faktor-faktor yang menyulitkan tahap siklus awal kehidupan MEMBENTUK KLG MUDA SEBAGAI SEBUAH UNIT YG MANTAP
  • 10. Tahap kedua ini perkembangan orangtua adalah belajar untuk menerima pertumbuhan dan perkembangan anakkhusus orangtua yang baru memiliki anak pertama membutuhkan bimbingan dan dukungan. Orangtua perlu memahami tugas-tugas yang harus dikuasai oleh anak dan kebutuhan anak akan keselamatan, keterbatasan dan latihan buang air (toilet training). Mereka perlu memahami konsep kesiapan perkembangan, konsep tentang “saat yang tepat untuk mengajar mereka”. Pada saat yang sama pula orangtua perlu bimbingan dalam memahami tugas-tugas yang harus mereka kuasai selama tahap ini. Masalah-masalah yang paling lazim dilaporkan adalah : Suami merasa diabaikan (ini paling sering disebutkan oleh suami)Terjadi peningkatan perselisihan dan argumen antara suami dan istri.Interupsi dalam jadwal yang kontinu “begitu lelah sepanjang waktu” (merupakan sebuah kometar khas).Kehidupan seksual dan sosial terganggu dan menurun.
  • 11. Rekonsiliasi 2. Rekonsiliasi tugas-tugas perkembangan yang bertentangan dgn kebutuhan anggota keluarga.Kebiasaan dimana kebanyakan ayah secara tradisional tidak diikutsertakan dalam proses perinatal secara pasti memperlambat pria melakukan perubahan peran yang penting ini dan oleh karena itu menghalangi keterlibatan emosional mereka Fungsi-fungsi pasangan suami istri harus dibedakan untuk memenuhi tuntutan-tututan baru perawatan dan penyembuhan Sementara pemenuhan tanggungjawab bervariasi menurut posisi sosial budaya suami istri, sebuah pola yang umum adalah untuk orang tua agar menerima peran- peran tradisonal atau pembagian tanggungjawab (La Rossa danLa Rossa, 1981).
  • 12. 3. Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskanPola-pola komunikasi perkawinan yang baru berkembang dengan lahirnya anak, dimana pasangan berhubungan satu sama lain baik sebagai suami istri maupun sebagai orangtuaBeberapa orangtua merasa kewalahan dengan bertambahnya tanggungjawab, khususnya mereka yang suami maupun istri sama-sama bekerja secara penuh. Pembentukan kembali pola-pola komunikasi yang memuaskan termasuk masalah dan perasaan pribadi, perkawinan dan orangtua adalah sangat penting Pasangan harus terus memenuhi setiap kebutuhan- kebutuhan psikologis dan seksual dan juga berbagi dan berinteraksi satu sama lain dalam hal tanggungjawab sebagai orangtua
  • 13. • Meskipun pentingnya memiliki jaringan sosial atau sistem pendukung sosial untuk mencapai kepuasan dan perasaan positif tentang kehidupan keluarga, keluarga muda perlu mengetahui kapan mereka butuh bantuan dan dari siapa mereka harus menerima bantuan tersebut dan juga kapan mereka harus menggantungkan diri pada sumber-sumber dan kekuatan mereka sendiri (Duvall, 1977). 4. Memperluas persahabatan dengan keluarga besar dengan menambahkan peran-peran orangtua dan kakek dan nenekTahap siklus kehidupan ini memerlukan penyesuaian hub. dlm klg besar & dg teman-temanKetika anggota keluarga lain mencoba mendukung dan membantu orangtua baru ini, ketegangan bisa muncul. Misalnya, meskipun kakek nenek dapat menjadi sumber pertolongan yang besar bagi orangtua baru, namun kemungkinan konflik tetap ada karena perbedaan nilai- nilai dan harapan-harapan yang ada antar generasi
  • 14. • Masalah-masalah kesehatan lain selama periode dari kehidupan klg ini adalah inaksesibilitas dan ketidakadekuatan fasilitas-fasilitas perawatan anak utk ibu yang bekerja, hubungan anak-orangtua, masalah-masalah mengasuh anak termasuk penyalahgunaan dan kelalaian terhadap anak dan masalah transisi peran • Masalah-Masalah KesehatanMasalah-masalah utama klg dalam tahap ini adalah pendidikan maternitas yang terpusat pada klg, perawatan bayi yang baik, pengenalan dan penanganan masalah- masalah kesehatan fisik secara dini, imunisasi, konseling perkembangan anak, keluarga berencana, interaksi klg dan bidang-bidang peningkatan kesehatan umum (gaya hidup).
  • 15. Kemungkinan diagnosaGangguan Nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuhDisfungsi seksualGangguan tumbuh kembangMenyusui tidak efektifResiko cideraPerubahan penampilan peranGangguan komunikasi verbal
  • 16. Konsep Keperawatan Keuarga kebijakan dengan dikeluarkannya Kepmenkes 908/Menkes/SK/VII/2010 tentang pedoman penyelenggaraan pembinaan pelayanan keperawatan keluarga. Asuhan keperawatan keluarga dilaksanakan dengan pendekatan proses keperawatan. Proses keperawatan terdiri atas lima langkah, yaitu pengkajian, perumusan diagnosis keperawatan, penyusunan perencanaan tindakan keperawatan, pelaksanaan tindakan keperawatan, dan melakukan evaluasi. data pengkajian keperawatan keluarga yang terdiri atas data pengenalan keluarga, riwayat dan tahap perkembangan keluarga, data lingkungan, struktur keluarga (struktur peran, nilai, komunikasi, dan kekuatan), fungsi keluarga (fungsi afektif, sosialisasi, pelayanan kesehatan, ekonomi, dan reproduksi), serta koping keluarga.
  • 17. PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA KOMPONEN PENGKAJIAN KELUARGA Friedman, dkk (2003), berpendapat bahwa komponen pengkajian keluarga terdiri atas kategori pertanyaan, yaitu data pengenalan keluarga, riwayat dan tahap perkembangan keluarga, data lingkungan, struktur keluarga (struktur peran, nilai, komunikasi, kekuatan), fungsi keluarga (fungsi afektif, sosialisasi, pelayanan kesehatan, ekonomi, reproduksi), dan koping keluarga. Uraian masing-masing kategori pertanyaan dapat Anda pelajari di bawah ini.
  • 18. KATEGORI DIAGNOSIS KEPERAWATAN KELUARGA. 1. Diagnosis keperawatan aktual Diagnosis keperawatan ini menggambarkan respon manusia terhadap kondisi kesehatan atau proses kehidupan yang benar nyata pada individu, keluarga, dan komunitas (Nanda,2011). Diagnosis keperawatan aktual dirumuskan apabila masalah keperawatan sudah terjadi pada keluarga. Tanda dan gejala dari masalah keperawatan sudah dapat ditemukan oleh perawat berdasarkan hasil pengkajian keperawatan. Bp. X memiliki anak yang mengalami diare sejak semalam yaitu An. F berumur 2 tahun. Berak cair sudah 5 kali dan muntah 2 kali, badan lemah. Diagnosis keperawatan yang dapat dirumuskan pada keluarga Bp. X ini adalah gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit pada An. F keluarga Bp. X. CONTOH KASUS
  • 19. Diagnosis keperawatan promosi kesehatan Kategori diagnosis keperawatan keluarga ini diangkat ketika kondisi klien dan keluarga sudah baik dan mengarah pada kemajuan. Meskipun masih ditemukan data yang maladaptif, tetapi klien dan keluarga sudah mempunyai motivasi untuk memperbaiki kondisinya, maka diagnosis keperawatan promosi kesehatan ini sudah bisa diangkat. Setiap label diagnosis promosi kesehatan diawali dengan frase: “Kesiagaan meningkatkan”…… (Nanda, 2010). Tipe diagnosis keperawatan keluarga promosi kesehatan yang dapat dirumuskan dari kasus di atas adalah kesiagaan meningkatkan: a. nutrisi; b. komunikasi; c. pembuatan keputusan; d. pengetahuan; e. religiusitas.
  • 20. 3. Diagnosis keperawatan risiko Diagnosis keperawatan ketiga adalah diagnosis keperawatan risiko, yaitu menggambarkan respon manusia terhadap kondisi kesehatan atau proses kehidupan yang mungkin berkembang dalam kerentanan individu, keluarga, dan komunitas. Hal ini didukung oleh faktor-faktor risiko yang berkontribusi pada peningkatan kerentanan. Setiap label dari diagnosis risiko diawali dengan frase: “risiko” (Nanda, 2011). Risiko kekurangan volume cairan, Risiko terjadinya infeksi, Risiko intoleran aktivitas, Risiko ketidakmampuan menjadi orang tua, Risiko distres spiritual.
  • 21. Diagnosis keperawatan sejahtera Diagnosis keperawatan keluarga yang terakhir adalah diagnosis keperawatan sejahtera. Diagnosis ini menggambarkan respon manusia terhadap level kesejahteraan individu, keluarga, dan komunitas, yang telah memiliki kesiapan meningkatkan status kesehatan mereka. Sama halnya dengan diagnosis promosi kesehatan, maka diagnosis sejahtera diawali dengan frase: “Kesiagaan Meningkatkan”…..(Nanda, 2011). Kesiagaan meningkatkan pengetahuan, Kesiagaan meningkatkan koping, Kesiagaan meningkatkan koping keluarga, Kesiapan meningkatkan koping komunitas
  • 22. PERENCANAAN Perawat dan keluarga secara bersama-sama akan mampu mengidentifikasi sumber yang dimiliki oleh keluarga yang dapat dimanfaatkan dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang terjadi. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun perencanaan keperawatan keluarga adalah berikut ini. 1. Rencana keperawatan harus didasarkan atas analisis data secara menyeluruh tentang masalah atau situasi keluarga. 2. Rencana keperawatan harus realistik. 3. Rencana keperawatan harus sesuai dengan tujuan dan falsafah instansi kesehatan. 4. Rencana keperawatan dibuat bersama keluarga.
  • 23. PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN KELUARGA Cara memprioritaskan masalah keperawatan keluarga adalah dengan menggunakan skoring. Komponen dari prioritas masalah keperawatan keluarga adalah kriteria, bobot, danpembenaran. Kriteria prioritas masalah keperawatan keluarga adalah berikut ini. 1. Sifat masalah. Kriteria sifat masalah ini dapat ditentukan dengan melihat katagori diagnosis keperawatan. Adapun skornya adalah, diagnosis keperawatan potensial skor 1, diagnosis keperawatan risiko skor 2, dan diagnosis keperawatan aktual dengan skor 3. 2. Kriteria kedua, adalah kemungkinan untuk diubah. Kriteria ini dapat ditentukan dengan melihat pengetahuan, sumber daya keluarga, sumber daya perawatan yang tersedia, dan dukungan masyarakatnya. Kriteria kemungkinan untuk diubah ini skornya terdiri atas, mudah dengan skor 2, sebagian dengan skor 1, dan tidak dapat dengan skor nol.
  • 24. 3. Kriteria ketiga, adalah potensial untuk dicegah. Kriteria ini dapat ditentukan dengan melihat kepelikan masalah, lamanya masalah, dan tindakan yang sedang dilakukan. Skor dari kriteria ini terdiri atas, tinggi dengan skor 3, cukup dengan skor 2, dan rendah dengan skor 1. 4. Kriteria terakhir adalah menonjolnya masalah. Kriteria ini dapat ditentukan berdasarkan persepsi keluarga dalam melihat masalah. Penilaian dari kriteria ini terdiri atas, segera dengan skor 2, tidak perlu segera skornya 1, dan tidak dirasakan dengan skor nol 0.
  • 25. Rencana tindakan untuk membantu keluarga dalam rangka menstimulasi kesadaran dan penerimaan Rencana tindakan untuk membantu keluarga agar dapat menentukan keputusan yang tepat Rencana tindakan agar keluarga dapat meningkatkan kepercayaan diri dalam memberikan perawatan terhadap anggota keluarga yang sakit Untuk meningkatkan kemampuan keluarga dalam menciptakan lingkungan yang menunjang kesehatan Rencana tindakan berikutnya untuk membantu keluarga dalam memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada.
  • 26. Pelaksanaan tindakan keperawatan yang telah direncanakan adalah dengan menerapkan teknik komunikasi terapeutik. Dalam melaksanakan tindakan perlu melibatkan seluruh anggota keluarga dan selama tindakan, perawat perlu memantau respon verbal dan nonverbal pihak keluarga. Tindakan keperawatan keluarga mencakup hal-hal sebagai berikut. 1. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah dan kebutuhan kesehatan dengan cara: a. memberikan informasi; b. memberikan kebutuhan dan harapan tentang kesehatan. 2. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat, dengan cara: a. mengidentifikasi konsekuensi tidak melakukan tindakan; b. mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga; c. mengidentifikasi tentang konsekuensi tipe tindakan. 3. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit, dengan cara: a. mendemonstrasikan cara perawatan; b. menggunakan alat dan fasilitas yang ada di rumah; c. mengawasi keluarga melakukan perawatan. 4. Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat lingkungan menjadi sehat, yaitu dengan cara: a. menemukan sumber-sumber yang dapat digunakan keluarga; b. melakukan perubahan lingkungan keluarga seoptimal mungkin. 5. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada dengan cara: a. mengenalkan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga; b. membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada.
  • 27. Mengukur pencapaian tujuan klien. 1. Kognitif (pengetahuan) Untuk mengukur pemahaman klien dan keluarga setelah diajarkan teknik-teknik perawatan tertentu. Metode evaluasi yang dilakukan, misalnya dengan melakukan wawancara pada klien dan keluarga. Contoh, setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang pencegahan TB Paru, klien dan keluarga ditanya kembali tentang bagaimana cara pencegahan TB Paru. 2. Afektif (status emosional) Cenderung kepenilaian subjektif yang sangat sulit diukur. Metode yang dapat dilakukan adalah observasi respon verbal dan nonverbal dari klien dan keluarga, serta mendapatkan masukan dari anggota keluarga lain. 3. Psikomotor (tindakan yang dilakukan) Mengukur kemampuan klien dan keluarga dalam melakukan suatu tindakan atau terjadinya perubahan perilaku pada klien dan keluarga. Contoh, setelah perawat mengajarkan batuk efektif, klien diminta kembali untuk mempraktikkan batuk efektif sesuai dengan yang telah dicontohkan.