Keluarga Tn. M terdiri dari ayah, ibu dan tiga anak. Ibu belum menggunakan kontrasepsi dan mengandung anak ketiga 11 bulan lalu. Keluarga meminta saran tentang kontrasepsi dan mengharapkan bantuan petugas kesehatan.
Sosial kewirausahaan bidan berbasis TIK melibatkan pemanfaatan teknologi informasi secara inovatif dan efisien dalam pelaksanaan bisnis kesehatan dan pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan. Bidan dapat berperan sebagai agen perubahan melalui penggerakan masyarakat dan pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan menjadikan bidan sebagai pengguna teknologi informasi dalam mendukung pro
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan pelayanan kebidanan di luar negeri, termasuk di Afrika Selatan dan Amerika. Di Afrika Selatan, pelayanan kebidanan dimulai pada abad ke-19 dengan didirikannya sekolah pelatihan bidan pertama pada tahun 1810. Sedangkan di Amerika, pelayanan kebidanan awal dilakukan oleh bidan yang belum terlatih hingga pada abad ke-20 baru mulai ada pendidikan formal untuk bidan.
Standar alat dan asuhan antenatal meliputi pemeriksaan rutin ibu hamil, pemberian imunisasi dan tablet besi, serta kerjasama dengan ibu hamil dan keluarga dalam merencanakan persalinan yang aman. Pelatihan dukun bayi bertujuan meningkatkan pengetahuan mereka tentang kesehatan ibu hamil dan bayi serta kerjasama dengan tenaga kesehatan.
Laporan ini membahas tentang pemeriksaan antenatal care yang meliputi 3 kalimat:
Definisi antenatal care adalah pemeriksaan rutin ibu hamil untuk memantau kesehatan ibu dan janin. Tujuannya adalah mendeteksi dini gangguan kehamilan dan melahirkan bayi yang sehat. Pemeriksaannya meliputi berat badan, tekanan darah, hingga konseling gizi dan kesehatan.
Sosial kewirausahaan bidan berbasis TIK melibatkan pemanfaatan teknologi informasi secara inovatif dan efisien dalam pelaksanaan bisnis kesehatan dan pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan. Bidan dapat berperan sebagai agen perubahan melalui penggerakan masyarakat dan pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan menjadikan bidan sebagai pengguna teknologi informasi dalam mendukung pro
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan pelayanan kebidanan di luar negeri, termasuk di Afrika Selatan dan Amerika. Di Afrika Selatan, pelayanan kebidanan dimulai pada abad ke-19 dengan didirikannya sekolah pelatihan bidan pertama pada tahun 1810. Sedangkan di Amerika, pelayanan kebidanan awal dilakukan oleh bidan yang belum terlatih hingga pada abad ke-20 baru mulai ada pendidikan formal untuk bidan.
Standar alat dan asuhan antenatal meliputi pemeriksaan rutin ibu hamil, pemberian imunisasi dan tablet besi, serta kerjasama dengan ibu hamil dan keluarga dalam merencanakan persalinan yang aman. Pelatihan dukun bayi bertujuan meningkatkan pengetahuan mereka tentang kesehatan ibu hamil dan bayi serta kerjasama dengan tenaga kesehatan.
Laporan ini membahas tentang pemeriksaan antenatal care yang meliputi 3 kalimat:
Definisi antenatal care adalah pemeriksaan rutin ibu hamil untuk memantau kesehatan ibu dan janin. Tujuannya adalah mendeteksi dini gangguan kehamilan dan melahirkan bayi yang sehat. Pemeriksaannya meliputi berat badan, tekanan darah, hingga konseling gizi dan kesehatan.
Perubahan sistem pernapasan dan sirkulasi darah yang terjadi pada bayi baru lahir ketika berpindah dari lingkungan intrauterin ke ekstrauterin. Pernapasan pertama dilakukan setelah stimulasi dan menyebabkan perubahan sirkulasi darah dari tipe fetal menjadi dewasa melalui penutupan foramen ovale dan duktus arteriosus. Adaptasi fisiologi penting lainnya adalah termoregulasi dan manajemen cairan yang tepat.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan hiperbilirubin di RSUD Kota Bekasi. Dokumen menjelaskan latar belakang masalah, tujuan, tinjauan teori tentang bayi baru lahir normal dan adaptasi fisiologisnya setelah kelahiran.
Analisis, Planning (Tindakan dan Evaluasi), Dokumentasi dengan SOAP pada Gang...pjj_kemenkes
Dokumen ini membahas langkah-langkah analisis data dan perencanaan tindakan pada kasus keputihan pasien. Langkah-langkahnya meliputi analisis data keputihan pasien, perencanaan pemeriksaan swab vagina dan konsultasi, serta dokumentasi menggunakan SOAP. Tujuannya agar mahasiswa dapat memahami masalah kesehatan reproduksi dan melakukan tindakan deteksi dini dengan benar.
Memberikan asuhan kebidanan secara berkesinambungan mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, neonatus hingga pelayanan kontrasepsi pada ibu dengan risiko tinggi akibat jarak kehamilan kurang dari dua tahun di Puskesmas Bangkalan.
Keluarga TN. H tinggal di Desa Napalakura. Mereka kurang mengetahui tentang HIV/AIDS dan kesehatan lingkungan. Rumah mereka tidak memiliki saluran pembuangan limbah dan sampah dibuang sembarang. Prioritas masalahnya adalah kesling dan kurangnya pengetahuan tentang HIV/AIDS. Tujuan asuhan adalah meningkatkan status kesehatan keluarga.
Sistem dokumentasi rawat jalan dan rawat inapOka Artawan
Dokumen ini membahas sistem dokumentasi rawat jalan dan rawat inap. Sistem dokumentasi rawat jalan membedakan pasien baru, lama, dan gawat darurat. Prosedur penerimaan pasien baru meliputi pendaftaran, wawancara, dan pembuatan kartu indeks. Pasien lama dapat datang dengan atau tanpa perjanjian. Sistem dokumentasi rawat inap meliputi catatan konsultasi, perawatan, observasi klinik, dan hasil pengobatan.
Sistem pendidikan kebidanan di Indonesia telah berkembang sejak zaman kolonial hingga saat ini. Pada awalnya dilakukan pelatihan singkat bagi dukun bayi, kemudian dibukanya sekolah-sekolah bidan hingga saat ini terdapat program sarjana dan pascasarjana kebidanan. Perkembangan ini bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan dan menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
Pada masa nifas yang berlangsung kira-kira 6 minggu setelah melahirkan, tanda-tanda vital seperti suhu, nadi, tekanan darah, dan pernafasan akan mengalami perubahan dari keadaan normal sebelum kehamilan dan perlu dipantau.
Ringkasan dokumen:
1. Bayi baru lahir berusia 7 jam dengan cephal hematoma yang ditemukan setelah melahirkan.
2. Pemeriksaan fisik menunjukkan bayi berusia 37 minggu dengan berat badan 3200 gram dan panjang badan 50 cm, serta ditemukan benjolan keras berukuran 2x1x3 cm di kepala bagian kiri.
3. Tindakan yang diberikan meliputi konseling ibu, anjuran tetap menyusui dengan posisi tertentu
KB 3 Kewirausahaan dalam Bidang Kebidananpjj_kemenkes
Modul ini membahas tentang kewirausahaan dalam bidang kebidanan, meliputi bidan praktik mandiri, inovasi pelayanan kebidanan, dan pelayanan kebidanan unggulan. Persyaratan untuk menjadi bidan praktik mandiri antara lain memiliki pendidikan minimal DIII Kebidanan, SIPB, tempat dan peralatan praktik yang memenuhi standar. Kewajiban bidan praktik mandiri meliputi memberikan pelayanan yang berkualitas, merujuk kasus yang tidak dapat dit
Makalah ini membahas tentang manajemen 7 langkah kala 1 yang meliputi pengumpulan data, interpretasi data, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, evaluasi, dan kesimpulan serta saran.
Este documento describe una campaña publicitaria de Pepsi-Cola llamada "We Will Rock You" que busca posicionar a Pepsi como una bebida refrescante para todo público. La campaña presenta cantantes que promueven Pepsi diciendo que es sabrosa y refrescante para que la gente la tome, especialmente cuando están en un estadio y necesitan algo emocionante para combatir el calor.
Project center in trichy @ieee 2016 titles for java and dotnetElakkiya Triplen
IEEE Final Year Projects for M.E/M.TECH,B.E-CSE/IT from any domain & Technologies.For more detail contact:-DreamWeb TechnoSolutions@7200021403/04, 73/5 3rd floor,Kamatchi cmplx,Thillai nagar 1st cross,Trichy.
Perubahan sistem pernapasan dan sirkulasi darah yang terjadi pada bayi baru lahir ketika berpindah dari lingkungan intrauterin ke ekstrauterin. Pernapasan pertama dilakukan setelah stimulasi dan menyebabkan perubahan sirkulasi darah dari tipe fetal menjadi dewasa melalui penutupan foramen ovale dan duktus arteriosus. Adaptasi fisiologi penting lainnya adalah termoregulasi dan manajemen cairan yang tepat.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan hiperbilirubin di RSUD Kota Bekasi. Dokumen menjelaskan latar belakang masalah, tujuan, tinjauan teori tentang bayi baru lahir normal dan adaptasi fisiologisnya setelah kelahiran.
Analisis, Planning (Tindakan dan Evaluasi), Dokumentasi dengan SOAP pada Gang...pjj_kemenkes
Dokumen ini membahas langkah-langkah analisis data dan perencanaan tindakan pada kasus keputihan pasien. Langkah-langkahnya meliputi analisis data keputihan pasien, perencanaan pemeriksaan swab vagina dan konsultasi, serta dokumentasi menggunakan SOAP. Tujuannya agar mahasiswa dapat memahami masalah kesehatan reproduksi dan melakukan tindakan deteksi dini dengan benar.
Memberikan asuhan kebidanan secara berkesinambungan mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, neonatus hingga pelayanan kontrasepsi pada ibu dengan risiko tinggi akibat jarak kehamilan kurang dari dua tahun di Puskesmas Bangkalan.
Keluarga TN. H tinggal di Desa Napalakura. Mereka kurang mengetahui tentang HIV/AIDS dan kesehatan lingkungan. Rumah mereka tidak memiliki saluran pembuangan limbah dan sampah dibuang sembarang. Prioritas masalahnya adalah kesling dan kurangnya pengetahuan tentang HIV/AIDS. Tujuan asuhan adalah meningkatkan status kesehatan keluarga.
Sistem dokumentasi rawat jalan dan rawat inapOka Artawan
Dokumen ini membahas sistem dokumentasi rawat jalan dan rawat inap. Sistem dokumentasi rawat jalan membedakan pasien baru, lama, dan gawat darurat. Prosedur penerimaan pasien baru meliputi pendaftaran, wawancara, dan pembuatan kartu indeks. Pasien lama dapat datang dengan atau tanpa perjanjian. Sistem dokumentasi rawat inap meliputi catatan konsultasi, perawatan, observasi klinik, dan hasil pengobatan.
Sistem pendidikan kebidanan di Indonesia telah berkembang sejak zaman kolonial hingga saat ini. Pada awalnya dilakukan pelatihan singkat bagi dukun bayi, kemudian dibukanya sekolah-sekolah bidan hingga saat ini terdapat program sarjana dan pascasarjana kebidanan. Perkembangan ini bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan dan menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
Pada masa nifas yang berlangsung kira-kira 6 minggu setelah melahirkan, tanda-tanda vital seperti suhu, nadi, tekanan darah, dan pernafasan akan mengalami perubahan dari keadaan normal sebelum kehamilan dan perlu dipantau.
Ringkasan dokumen:
1. Bayi baru lahir berusia 7 jam dengan cephal hematoma yang ditemukan setelah melahirkan.
2. Pemeriksaan fisik menunjukkan bayi berusia 37 minggu dengan berat badan 3200 gram dan panjang badan 50 cm, serta ditemukan benjolan keras berukuran 2x1x3 cm di kepala bagian kiri.
3. Tindakan yang diberikan meliputi konseling ibu, anjuran tetap menyusui dengan posisi tertentu
KB 3 Kewirausahaan dalam Bidang Kebidananpjj_kemenkes
Modul ini membahas tentang kewirausahaan dalam bidang kebidanan, meliputi bidan praktik mandiri, inovasi pelayanan kebidanan, dan pelayanan kebidanan unggulan. Persyaratan untuk menjadi bidan praktik mandiri antara lain memiliki pendidikan minimal DIII Kebidanan, SIPB, tempat dan peralatan praktik yang memenuhi standar. Kewajiban bidan praktik mandiri meliputi memberikan pelayanan yang berkualitas, merujuk kasus yang tidak dapat dit
Makalah ini membahas tentang manajemen 7 langkah kala 1 yang meliputi pengumpulan data, interpretasi data, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, evaluasi, dan kesimpulan serta saran.
Este documento describe una campaña publicitaria de Pepsi-Cola llamada "We Will Rock You" que busca posicionar a Pepsi como una bebida refrescante para todo público. La campaña presenta cantantes que promueven Pepsi diciendo que es sabrosa y refrescante para que la gente la tome, especialmente cuando están en un estadio y necesitan algo emocionante para combatir el calor.
Project center in trichy @ieee 2016 titles for java and dotnetElakkiya Triplen
IEEE Final Year Projects for M.E/M.TECH,B.E-CSE/IT from any domain & Technologies.For more detail contact:-DreamWeb TechnoSolutions@7200021403/04, 73/5 3rd floor,Kamatchi cmplx,Thillai nagar 1st cross,Trichy.
H3Tactical is a Swiss watch company that has been the sole supplier to the Swiss Army since 1994. They specialize in producing tactical watches for law enforcement, military, and security personnel. The watches feature tritium lighting that glows brighter than other illumination systems and is guaranteed to last for 10 years without needing replacement. H3Tactical uses the highest quality tritium produced in Switzerland to ensure their watches provide optimal visibility in all conditions.
Rolim Oliveira era um capitão português que serviu em Moçambique e Angola nos últimos anos da presença portuguesa. Ele testemunha os últimos dias antes da independência de Angola em 1975, onde protegeu instalações vitais e tentou manter a ordem em meio do caos da guerra civil que se seguiu. Sua experiência ilustra os desafios enfrentados pelos últimos soldados portugueses na descolonização da África.
Obama orders review of giving local police military gearexpensiveface9047
President Obama has ordered a review of the federal program that provides military equipment like armored vehicles, assault rifles, and body armor to local police forces. This was prompted by the images from Ferguson, Missouri where police used such equipment during protests after the shooting of an unarmed black teenager. The review will examine whether the equipment is being used appropriately, whether police are properly trained, and whether the federal government is auditing how the equipment is used. While police say the equipment keeps officers safe, critics argue it leads to an excessive militarization of police forces and can escalate tensions, as was seen in the response in Ferguson.
Comparison of Tide, Lysol, Scotch-brite, Febreze and Other Home Care Brands o...Unmetric
Take a deep dive into the social media habits of everyday home care brands as they look to engage their customers with home care tips and more. Uncover the content and campaigns that resonate with these communities and apply the same tactics and strategies to your own content efforts.
Actividad # 01 información lo fantástico de lo realJenny_Dominguez
Este documento presenta el tema "Lo fantástico y lo real" como una parte integral de un estilo literario que fusiona experiencias personales y eventos históricos a través de la ficción creada por escritores. Propone analizar obras de diferentes géneros, épocas y lugares que combinan fantasía y realidad. Además, sugiere que los docentes escojan actividades que estimulen la participación de los estudiantes y amplíen su conocimiento cultural de manera gradual.
La ofrenda de Día de Muertos es una tradición hispanoamericana que combina tradiciones prehispánicas y españolas. Se trata de una ofrenda dedicada a los difuntos para honrarlos y guiarlos de regreso a su hogar. La ofrenda contiene varios elementos simbólicos como flores, comida, fotos y velas que representan la tierra, el agua, el fuego y el aire. Se celebra del 30 de octubre al 2 de noviembre y tiene sus orígenes en las creencias mesoameric
Verein 2.x - Ohne social media wird das nix
Vortrag und Workshop befassen sich mit dem Thema, welche konkreten Vorteile neue Medien für die Vereinsarbeit bringen. Welche Medien sind geeignet, um die interne Kommunikation zu erleichtern, bestehende Mitglieder zu binden und neue MitstreiterInnen zu gewinnen? Was gibt es aktuell an neuen Medien und wie können wir diese nutzbar machen ohne tiefgreifende digitale Fachkenntnisse und mit überschaubarem zeitlichen Aufwand?
The document discusses the benefits of exercise for mental health. Regular physical activity can help reduce anxiety and depression and improve mood and cognitive functioning. Exercise causes chemical changes in the brain that may help alleviate symptoms of mental illness and boost overall mental well-being.
(1) Dokumen ini membahas pengkajian keperawatan keluarga Tn. D yang terdiri dari suami, istri dan bayi. (2) Ny. E mengeluhkan sakit dan bengkaknya payudara saat menyusui yang dapat mengganggu pemberian ASI. (3) Keluarga belum mengetahui cara mengatasi masalah tersebut dengan baik.
Keluarga Tn. A terdiri dari Tn. A sebagai kepala keluarga, Ny. R sebagai istri, dan An. I sebagai anak tunggal berusia 3 bulan. Keluarga ini tinggal di desa Pojokrejo, Kesamben, Jombang dan beragama Islam. Tn. A bekerja sebagai pelayan restoran sedangkan Ny. R sebagai ibu rumah tangga. Status ekonomi keluarga termasuk rendah dan interaksi antar anggota keluarga kurang harmonis. Berdas
Keluarga Tn. I menghadapi masalah kesehatan berupa TBC pada Tn. I yang berusia 65 tahun. Keluarga ini terdiri atas Tn. I, Ny. C istri Tn. I berusia 60 tahun, dan tinggal di rumah sederhana. Tn. I baru mengikuti program pengobatan TBC selama 2,5 bulan meskipun gejala penyakit sudah dirasakan 4 bulan lalu. Keluarga kurang memahami penyebab
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. S (JEFRIANUS UN RIU ) 19.04.016.docxssuser2c9a85
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai asuhan keperawatan keluarga dengan nama Tn. S yang beranggotakan 4 orang. Terdapat data umum, riwayat dan tahap perkembangan keluarga, karakteristik keluarga, struktur keluarga, fungsi keluarga, stress dan koping keluarga, pemeriksaan fisik, analisis data, diagnosa, dan implementasi serta evaluasi keperawatan."
1. Dokumen ini berisi laporan pengkajian dan pembinaan kesehatan komunitas pada keluarga TN"R" yang tidak menggunakan alat kontrasepsi keluarga berencana.
2. Teridentifikasi beberapa masalah kesehatan keluarga yaitu ibu tidak menggunakan alat kontrasepsi, keluarga tidak memiliki sarana lingkungan sehat, dan kurangnya pengetahuan tentang kanker serviks.
3. Berdasarkan analisis, masalah prioritas
1. Dokumen ini berisi laporan kunjungan kebidanan rutin ke rumah keluarga Tn. S yang sedang hamil. Pada kunjungan tersebut dilakukan wawancara, pemeriksaan fisik, dan penyuluhan kesehatan ibu hamil dan keluarga.
2. Ibu hamil bernama Ny. M sedang hamil 35 minggu dan secara umum dalam kondisi sehat meski mengeluh kurang nafsu makan.
3. Keluarga Tn. S memiliki pola hidup
Berdasarkan data yang diberikan, terdapat dua prioritas masalah utama pada keluarga Tn. P, yaitu kurangnya pengetahuan ibu tentang gizi untuk anak balita dan ayah merupakan perokok aktif. Intervensi awal yang dapat diberikan adalah pemberian edukasi gizi untuk ibu dan penyuluhan untuk mengurangi merokok bagi ayah.
1. Keluarga mengalami kecemasan dan ketidaktahuan mengenai bahaya hipertensi pada bapak serta pola makan dan penggunaan fasilitas kesehatan yang tersedia.
Berdasarkan dokumen tersebut, terdapat tiga masalah utama yang dihadapi keluarga Tn. R: 1) Ibu belum menjadi akseptor keluarga berencana, 2) Keluarga kurang memahami tentang HIV dan pap smear, dan 3) Sarana kesehatan lingkungan yang kurang memadai.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
Askeb pkl kjwan dah revisi
1. ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA TN M
DENGAN WUS NYI BELUM MENGGUNAKAN KONTRASEPSI
DI RT 1 RW 5 KELURAHAN KEJIWAN KEC WONOSOBO
KAB WONOSOBO TAHUN 2013
Oleh :
TITIK DARYATI
NIM. P. 174. 24. 513. 041
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG - JURUSAN KEBIDANAN
PRODI D IV KEBIDANAN KOMUNITAS MAGELANG
2013
2. ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS KELUARGA TN M
DENGAN WUS NYI BELUM MENGGUNAKAN KONTRASEPSI
DI RT 1 RW 5 KELURAHAN KEJIWAN KEC WONOSOBO
KAB WONOSOBO TAHUN 2013
I. PENGKAJIAN
Dilakukan tanggal .16 juli 2013
A. DATA UMUM
1. Nama KK : Tn. Muhaimin
2. Alamat : Kejiwan Rt 001, Rw 005,Kec Wonosobo,
kab Wonosobo
3. Pekerjaan : Karyawan pabrik
4. Pendidikan : SMU
5. Komposisi keluarga :
NO Nama
L
/
P
Umur Hub dg keluarga Pendidikan Pekerjaan
Status
keluarga
1 Muhaimin L 35 KK SMU Kary pabrik Sehat
2 Ita Setiani P 34 Istri SMU IRT Sehat
3 Iqbal Sy L 12 Anak SD Pelajar Sehat
4
5
Nazlin F
Nazmina
L
P
7
11 bl
Anak
Anak
SD Pelajar Sehat
Sehat
3. GENOGRAM
Ket gambar :
: Laki-laki
: Perempuan
X : Meninggal
._._._._ : Tinggal bersama
6. Tipe Keluarga
Termasuk keluarga inti (nuclear family) yang terdiri dari ayah ibu dan anak.
7. Tipe Bangsa
Seluruh anggota keluarga berasal dari suku Jawa.
8. Agama
Seluruh anggota keluarga menganut agama islam dan taat menjalankan ibadah.
9. Status Sosial Ekonomi Keluarga
KK : Rp1.000.000 – 1500.000 / bulan, penghasilan berasal dari hasil
buruh di pabrik
Ny. I : Tidak berpenghasilan, karena mengurus rumah yangga dan
anak – anak serta masih mempunyai balita.
Menurut istri, penghasilan dari suami cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga
dalam satu bulan dan untuk keperluan sehari -hari.
x
35
th
12 th 7 th 11bln
34
th
4. 10. Aktifitas rekreasi keluarga
Semua anggota keluarga menonton TV setiap hari sebagai sarana rekreasi dan
keluarga kadang pergi keluar pada hari libur untuk berekreasi., dan rekreasi
bersama anggota keluarga karyawan lain dari pabrik.
B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
11. Tahap perkembangan keluarga saat ini : keluarga mempunyai tiga orang anak,
yang pertama berusia 12 th dan yang kedua berusia 7 th dan yang ketiga 11
bulan. Maka tahap perkembangan keluarga Tn Mtermasuk dalam tahap
keluarga dengan anakusia sekolah dan balita. Atau tahap Family with
schoolchild.
12. Tugas perkembangan keluarga sudah terpenuhi yaitu menyekolahkan anak
karena anak-anaknya berumur12 tahun dan 7 tahun yang belum terpenuhi yaitu
bercita – cita menyekolahkan setinggi – tingginya.
13. Riwayat kesehatan keluarga inti
- Tn. M danistri menyatakan tidak menderita penyakit menular maupun kronis.
- Tn. M beserta istri Ny. Isudah menikah kurang lebih 8 tahun dan mempunyai
tiga orang anak yang berumur 12 th ,5 th dan 11 bulan.
- Riwayat kesehatan An. I
An. I adalah anak pertama Tn. M dan Ny. I.Tidak pernah menderita penyakit
menular maupun penyakit kronis.
- Riwayat kesehatan An N
Tahap pertumbuhan dan perkembangan An N normal dan tidak pernah
menderita penyakit menular maupun penyakit kronis.
Riwayat kesehatan an N
Tahap pertumbuhan dan perkembangan balita N normal dan tidak pernah
menderita penyakit kronis.
- Riwayat kesehatan Ny. I
Ny. I sebelumnya tidak pernah menderita penyakit yang kronis ataupun
menular. Saat ini Ny. Ibelum menggunakan alat kontrasepsi apapun atas saran
suami dan berencana menggunakan alat kontrasepsi IUD setelah lebaran.
5. - Riwayat keluarga lainnya
Riwayat kesehatan ibu Ny Itidak ada yang menderita penyakit kronis atau
menular dan dari keluarga suami menyatakan bahwa tidak menderita penyakit
kronis maupun penyakit menular.
C. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
14. Karakteristik rumah
Luas tanah 9 x 13 m2. Tipe rumah semi permanen dengan lantai keramik.Jumlah
ruangan 1 ruang tamu, 3kamar tidur,1 ruang keluarga (tempat menonton tv), 1
dapur, 1 kamar mandi dan WC,1 ruang untuk gudang dan jumlah jendela 3buah
biasanya dibuka setiap hari. Ruangan nampak bersih, peletakan perabotan dalam
rumah tertata rapi dan pencahayaan cukup. Sumber air menggunakan PDAM
untuk kepentingan rumah tangga dan memasak/minum.
6 5 4 6
3
7
1 2 U
S
15. Karakteristik tetangga dan komunitas
Keluarga tinggal diperkampungan dengan jarak antar rumah cukup
dekat.Lingkungan sekitar rumah Bp.M nampak bersih. Sebagian besar tetangga
adalah penduduk asli setempat. Mayoritas bekerja sebagiburuh pabrik danburuh
bangunan dan 1 orang petani dalam 1 RT.
Warga memiliki kebiasaan perkumpulan arisan dan sinpin ibu-ibu setiap
tanggal 6 tiap bulan, sedangkan bapak-bapak setiap selapanan.Warga sudah
Keterangan :
1 : Ruang tamu
2 : Kamar tidur tamu
3 : Kamar tidur anak
4 : Kamar tidur utama
5 : Ruang keluarga
6 : Dapur dan kamar mandi
7 : Gudang
: Jendela : Pintu
6. mempunyai kesepakatan jika ada warga baru atau tamu yang menginap wajip
lapor kepada RT/RW.
16. Mobilitas geografis rumah
Tn.M dan Ny I sudah tinggal dirumah sendiri hingga sampai sekarang
belum pernah pindah.
17. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan tetangga
Keluarga aktif mengikuti kegiatan kemasyarakatan maupun keagamaan
(RT/RW) Dan tn M sebagai ketua RT 01. Setiap hari seluruh anggota keluarga
dapat berkumpul dirumah pada waktu yang tidak dapat ditentukan karena
pekerjaan Tn M sebagai karyawan pabrik yang kerjanya shift shift an. Ada
perkumpulan antar keluarga besar Tn M setahun sekali dan dari keluarga ibu I
sebulan sekali.
18. Sistem pendukung keluarga
Jumlah anggota keluarga 5orang, terdapat 2 anakusia sekolah dan 1 anak
balita. Keluarga hanya memiliki askes/Jamsostekuntuk menunjang
kesehatannya. Tempat berobat keluarga adalah utamanyaPuskesmas dan RSU
yang jaraknya mudah dijangkau. Alat transportasi yang dimiliki1 sepeda motor.
D. STRUKTUR KELUARGA
19. Pola komunikasi
Keluarga berkomunikasi sehari-hari menggunakan bahasa jawa, waktu
komunikasi setiap saat. Bentuk komunikasi langsung, Jika ada masalah
biasanya dilakukan musyawarah dalam keluarga untuk mengatasinya.
20. Struktur keluarga
Suami merupakan pengambil keputusan utama dalam keluarga. Untuk hal-
hal penting yang mencakup keluarga keputusan diambil melalui
musyawarah/kesepakatan keluarga lebih dahulu dengan meminta nasehat dari
KK.
21. Struktur peran
Tn. Msebagai KK menjadi sumber penghasilan utama dalam keluarga.
7. Ny. I sebagai istri bekerja juga tetap melakukan kegiatan sebagai ibu rumah
tangga yang mengurus rumah tangga sehari-hari (memasak, mencuci,
membersihkan rumah dan merawat anak)
An I sebagai anak pertama dan masih sekolah kelas 6 SD
An. N sebagaianak ke dua dan masih sekolah SD dan an. N masih balita.
22. Nilai atau norma keluarga yang berhubungan dengan kesehatan.
Keluarga tahu kesehatan sangat penting sehingga jika ada anggota
keluarga yang sakit akan segera berobat ke Puskesmas yang berjarak < 2 km dari
rumah dan Rumah sakitterdekat.Selain itu keluarga juga berupaya menjaga
kesehatan mereka dengan makanan yang bergizi dan memelihara kebersihan diri
serta lingkungan.
Dalam hal menjaga kesehatan ( penggunaan alat kontrasepsi) keluarga
belum mengerti dan belum melakukan dengan benar.
E. FUNGSI KELUARGA
23. Fungsi afektif
Keluarga memandang diri mereka sebagai keluarga menengah yang dapat
mencukupi kebutuhan keluarga dan cukup bahagia dengan keadaaan sekarang.
Tidak pernah terjadi kekerasan dalam rumah tangga karena masing-masing
saling menghormati dan menyayangi.
24. Fungsi sosial
Interaksi dalam keluarga berjalan dengan baik dan tidak terjadi konflik
antar anggota keluarga maupun dengan tetangga. Keluarga selalu berusaha
membina hubungan baik dengan tetangga dan terlibat aktif dalam kegiatan
kemasyarakatan karena mereka menganggap tetangga atau masyarakat sekitar
sebagai saudara.
25. Fungsi perawatan kesehatan
Keluarga menunjukan Ny. Ibelum menggunakan alat kontrasepsi apapun
untuk mengatur jarak kehamilanya.
8. Keluarga sudah mampu memberikan nutrisi yang sesuai untuk ketiga
anaknya.
Keluarga sudah mampu memelihara lingkungan rumah yang sehat ditunjukkan
dengan lingkungan rumah dan sekitarnya yang tampak bersih. Kondisi rumah
sudah memenuhi sarat kesehatan.
Keluarga sudah menggunakan fasilitas yang ada di masyarakat terutama
Puskesmas dan bidan desa setempat.
26. Fungsi Reproduksi
Untuk saat ini dengan jumlah tiga anak merasa sudah cukup dan sangat
bersyukur.
27. Fungsi Ekonomi
Keluarga merasa sudah mampu memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan
papan yang dapat dilihat dari kondisi rumah serta perabotan dan sarana
transportasi yang dimiliki keluarga.
F. STRES DAN KOOPING KELUARGA
28. Stresor jangka pendek keluarga terutama Ny.Iyang belum menggunakan alat
kontrasepsi apapun sementara anak ketiga sudah berusia 11 bulan.
29. Respon keluarga terhadap stresor
Keluarga bertanya kepada petugas kesehatan seperti bidan trutama masalah alat
kontrasepsi dan macamnya.
30. Strategi koping yang dipergunakan untuk sementara ini yaitu dengan
menggunakan pantang berkala dalam mengatur jarak kehamilanyya.
31. Strategi adaptasi disfungsional: tidak ditemukan adanya strategi adaptasi yang
negatif dalam menghadapi stressor.
G. HARAPAN KELUARGA TERHADAP PETUGAS KESEHATAN
Tenaga kesehatan terutama bidanmemberikan konseling tentang macam – macam alat
kontrasepsi dan dapat melayani dengan baik sehingga membantu menyelesaikan
masalah dengan baik.
9. H. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik Ny. I
UMUM
Tekanan darah
Baik
120/70mmHg
Suhu badan 36,7 0C
Denyut nadi 84 x/m
Respirasi 28 x/m
STATUS PRESENT
Bentuk mesochepalKEPALA
Rambut dan kulit kepala Bersih, tidak mudah rontok
Mata Simetris, konjungtiva merah muda, sklera tidak
ikterik
Hidung Secret(-), massa (-), edema (-).
Mulut dan tenggorokan Tak ada lesi, tanda radang(-), gigi caries (3)
Telinga Bersih, pendenganran baik, tidak hiperserumen
LEHER
Kelenjar tiroid Tidak ada pembesaran
Vena jugularis Tidak ada bendungan
Kelenjar limfe Tidak ada pembesaran
DADA
Paru-paru Bunyi vesikuler
Jantung Denyut teratur, tidak ada suara tambahan
Payudara Simetris
Abdomen Tidak ada luka bekas operasi, tak ada nyeri
tekan area hepar
EKSTRIMITAS
Atas Pucat (-), cianosis(-), fungsi normal
Bawah Pucat(-), cianosis(-), fungsi normal
Berat badan 59 kg
Tinggi badan 145 cm
10. Lanjutan pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik Tn M
UMUM
Tekanan darah 130/80 mmHg
Suhu badan 36,6 0C
Denyut nadi 80 x /m
Respirasi 24 x/m
STATUS PRESENT
KEPALA Bentuk mesochepal
Rambut dan kulit kepala Bersih, tidak mudah rontok
Mata Simetris, konjungtiva merah muda, sklera tidak
ikterik
Hidung Secret(-), massa (-), edema (-).
Mulut dan tenggorokan Tak ada lesi, tanda radang(-), gigi caries (-)
Telinga Simetris, tidak ada secret
LEHER
Kelenjar tiroid Tidak ada pembesaran
Vena jugularis Tidak ada bendungan
DADA
Payudara Tidak ada kelainan
Abdomen Tidak ada kelainan
EKSTREMITAS
Atas Fungsi normal, sianosis (-),edema (-)
Bawah Fungsi normal sianosis (-),edema (-)
Lanjutan pemeriksaan fisik
Pemeriksaan Fisik An. I
Unur 12 th
An. N
Umur 7 th
An. N
Umur 11 bl
PemeriksaanUMUM
Tekanan darah - -
-
Suhu badan 36, 7 0C 36 0C 36 0c
11. Denyut nadi 89 x/m 98 x/m 100 x/m
Respirasi 30 x/m 41 x/m 44 x/m
BB BB lahir : 3 kg
BB terakhir :36 kg
BB lahir :
BB sekarang : 18
kg
BB lahir 4000 gr
BB terakhir 10 kg
LILA 12 cm 11cm LK 47 kg
STATUS PRESENT
KEPALA Bentuk mesochepal Bentuk mesochepal Bentuk mesochepal
Rambut dan kulit
kepala
Bersih, tidak mudah
rontok
Bersih, tidak
mudah rontok
Bersih tidak mudah
rontok
Mata Simetris,
konjungtiva merah
muda, sklera tidak
ikterik
Simetris,
konjungtiva merah
muda, sklera tidak
ikterik
Simetris,konjungtiva
merah muda,sclera
tidak ikterik
Hidung Secret(-), massa (-),
edema (-).
Secret(-), massa (-),
edema (-).
Secret (-). Massa (-)
edema (-)
Mulut dan
tenggorokan
Tak ada lesi, tanda
radang(-), gigi caries
(-), tidak ada
kelainan, tidak ada
labio palatoskizis
Tak ada lesi, tanda
radang(-), gigi
caries (-), tidak ada
kelainan, tidak ada
labiopalatoskizis
Taka da lesi, tanda
radang (-) , gigi
caries (-), tidak ada
kelainan, tidak ada
labiopalatoskizis.
Telinga Simetris, tidak ada
sekret
Simetris, tidak ada
secret
Simetris, tidak ada
secret.
LEHER
Kelenjar tiroid Tidak ada
pembesaran
Tidak ada
pembesaran
Tidak ada
pembesaran
Vena jugularis Tidak ada
bendungan
Tidak ada
bendungan
Tidak ada
bendungan
DADA
Payudara Tidak ada kelainan,
bunyi nafas
vesikuler, tidak ada
tarikan dinding dada
Tidak ada kelainan,
nafas vesikuler dan
tidak ada tarikan
dinding dada
Taka da kelainan,
nafas vesikuler dan
tidak ada tarikan
dinding dada
12. Abdomen Tidak ada kelainan,
tidak ada
pembesaran hepar
ataupun distensi
abomen
Tidak ada kelainan,
tidak ada
pembesaran hepar
ataupun distensi
abdomen
Tidak ada
kelainan,tidak ada
pembesaran hepar
ataupun distensi
abdomen
GENITALIA &
ANUS
Genitalia Tidak ada kelainan Tidak ada kelianan Tidak ada kelainan
Anus Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
EKSTREMITAS
Atas Fungsi normal,
sianosis (-),edema (-
)
Fungsi normal,
sianosis (-),edema
(-)
Fungsi normal,
Sianosis(-),edema (-)
Bawah Fungsi normal
sianosis (-),edema (-
)
Fungsi normal
sianosis (-),edema
(-)
Fungsi
normal,sianosis (-)
edema (-)
II. DIAGNOSA KEBIDANAN
A. ANALISA DATA
DATA (S & O) PENYEBAB MASALAH
DO
Berdasarkan hasil pengkajian yang
dilakukan, didapatkan data TD :
120/70 mmHg, N : 84 x/mnt, R: 28
x/mnt, S : 36,70C
DS : Ny I menyatakan ingin
menunda KB
Kurangnya
dukungan suami
atas dasar saran
suami
menggunakan alat
kontrasepsi
setelah usia anak
1 tahun.
Ketidak tahuan
keluarga tentang
KB dan saran
suami
menggunakan cara
coitus interuptus.
13. DATA (S & O) PENYEBAB MASALAH
DO : Keadaan Ny I sehat dan
tidak ada keluhan apapun
DS :
- Ny. Mengatakan takut resiko
hamil lagi karena belum
menggunakan KB
Ketidaktahuan
keluarga tentang
KB sehingga
menyebabkan ibu
belum ber KB
Mempunyai anak
balita usia 11 bulan
belum ber KB
B. PERUMUSAN DIAGNOSA
1. Ingin menunda KB
2. Rasa takut resiko hamil karena belum menggunakan alat kontrasepsi atas dasar
saran suami.
C. PENENTUAN PRIORITAS DENGAN SKORING
1. Diagnosa 1 : Ingin menunda KB
No Kriteria Skor Pembenaran
1. Sifat Masalah
Skala : kurang
sehat
3/1 x1 = 3 Ancaman terhadap kegagalan penerimaan
keadaan yang berhubungan dengan KB
2. Kemungkinan
Masalah dapat
diatasi
Skala : sebagian
1/2 x 2 = 1 Masalah sebenarnya dapat diubah tetapi secara
bertahap , sesuai permasalahan keluarga
3. Potensial
masalah untuk
dicegah
Skala : tinggi
3/3 x 1 = 1 Masalah dapat dicegah dengan memberikan
penkes tentang KB
14. 4. Menonjolnya
masalah
Skala : masalah
berat harus
segera ditangani
2/2 x 1 =1 Keluarga merasa ada masalah kesehatan dalam
keluarganya dan merasa masalah tersebut harus
segera ditangani.
Total Skor 4
2. Diagnosa 2 : Rasa takut resiko hamil karena belum menggunakan alat kontrasepsi
atas dasar saran suami
No Kriteria Skor Pembenaran
1. Sifat Masalah
Skala :
ancaman
kesehatan
2/3 x 1 =
2/3
Ancaman terhadap pemakaian KB
2. Kemungkinan
Masalah dapat
diatasi
Skala :
sebagian
1/2 x 2 = 1 Masalah sebenarnya dapat diubah secara
bertahap tergantung komunikasi terapeutik yang
dilakukan oleh petugas kesehatan
3. Potensial
masalah untuk
dicegah
Skala : cukup
2/3 x 1 =
2/3
Masalah dapat diubah dengan pedidikan
kesehatan tentang KB.
4. Menonjolnya
masalah
Skala :
masalah berat
haruss segera
ditangani
2/2 x 1 = 1 Masalah harus segera diatasi agar ibu tidak
mempunyai anak terlalu banyak.
Total
Skor
3 1/3
Berdasarkan rumusan prioritas di atas, maka prioritas diagnosa keluarga Tn. M sbb:
15. 1. Ingin menunda KB
2. Rasa takut resiko hamil karena belum menggunakan alat kontrasepsi atas dasar
saran suami.
D. PERENCANAANTINDAKAN
1. Ingin menunda KB
Tujuan kriteria Recana tindakan
Keluarga bertambah pengetahuannya
tentang KB.
Kriteria
1. Keluarga mengetahui tentang
definisiKB
2. Keluarga mengetahui tujuan KB
3. Keluarga mengetahui Macam –
macam alat kontrasepsi
4. Keluarga mengetahui cara kerja,
keuntungan, kerugian / efeksamping
dan Efektifitas dari masing – masing
jenis alat kontrasepsi
1. Diskusi tentang definisiKB
2. Diskusi tentang tujuan KB
3. Diskusi tentang Macam – macamalat
kontrasepsi
4. Diskusi tentang cara kerja,
keuntungan, kerugian / efek samping
dan efektifitas masing – masing jenis
alat kontrasepsi
2. Rasa takut resiko hamil karena belum menggunakan alat kontrasepsi atas dasar
saran suami.
Tujuan kriteria Recana tindakan
Keluarga mampu setidaknya
mengurangi ketakutan yang
dirasakan NyI untuk mengikuti
KB
Kriteria
1. Keluarga mengetahui tentang
definisiKB
2. Keluarga mengetahui Macam
– macam alat kontrasepsi
3. Keluarga mengetahui cara
1. Diskusikan tentang definisi Kb
2. Keluarga mengetahui macam – macam alat
kontrasepsi
3. Keluarga mengetahiu cara kerja, kentungan,
16. kerja, keuntungan, kerugian /
efeksamping dan Efektifitas
dari masing – masing jenis
alat kontrasepsi
4. Ny I tidak takut dan tidak
menunda lagi untuk
mengikuti KB
kerugian / efek samping dan efektifitas dari
masing – masing jenis alat kontrasepsi
4. Berikan motivasi dan dukungan kepada Ny I
dan suamiuntuk mengikuti KB
1. IMPLEMENTASI
Tanggal
dan
waktu
Diagnosa Implementasi Evaluasi respon
16 Juli
2013
Pukul
13.00
WIB
1. Ingin menunda KB 1. Mendiskusikan tentang
definisi KB
Usaha untuk mengatur
jumlah dan jarak anak
yang diinginkan
2. Mendiskusukan tentang
tujuan KB
3. Mendiskusikan tentang
Macam – macam alat
kontrasepsi
a. Suntik
b. Pil KB
c. Susuk / implant
d. IUD
e. Vasektomi
f. Tubektomi
g. Kondom
4. Menjelaskan tentang cara
kerja, keuntungan,
kerugian/
1.Keluarga dapat
menjelaskan
kembali ten-
tang definisi
KB
2.Keluarga me-
ngerti tujuan
KB
3. Keluarga teru-
tama ibu me-
ngerti tentang
Macam –
macam alat
kontrasepsi
17. efeksampingdan
efektifitas dari masing –
masing jenis alat
kontrasepsi
a. Suntik
Cara kerja
Mncegah lepasnya
sel telur,
Mengentalkan lender
mulut rahim,
Menipiskan selaput
lendir
Keuntungan
Praktis, efektif,
aman, tidak
membatasi umur,
Obat suntik Kb 3
bulan tidak
mempengaruhi ASI
Kerugian/efek
samping
Dibulan pertama
pemakaian terjadi
mual, perdarahan
berupa bercak
diantara masa haid,
sakit kepala dan
nyeri payudara.
Tidak melindungi
dai IMS
Efektifitas 99 %
b. Pil KB
18. Cara kerja
Mencegah lepasnya
sel telur dari indung
telur, Mengentalkan
lender mulut rahim,
Menipiskan selaput
lendir
Keuntungan
Mudah dan murah,
Mencegah
kehamilan diluar
rahim, Kesuburan
dapat segera kembali
Tidak
mempengaruhi ASI
Kerugian/efek
Samping
Pemakaian harus
disiplin, Dapat
meningkatkan
infeksi jamur di
kemaluan, spooting
antara masa haid.
Efektifitas 98,5 % -
99 %
c. Susuk/implant
Cara kerja
Mencegah lepasnya
sel telur dari indung
telur, Mengentalkan
lender mulut rahim,
Menipiskan selaput
lendir
19. Keuntungan
Praktis, efektif.
Tidak menekan
produksi ASI. Masa
pakai jangka
panjang. Kesuburan
cepat kembali
setelah pencabutan.
Dapat digunakan
untuk yg didak
cocok hormone
estrogen.
Kerugian
Harus
dipasang/dicabut
nakes terlatih. Dapat
mengubah pola haid
Efektifitas
99 % - 99,8 %
d. IUD
Cara kerja
Pencegah
pembuahan sel telur
dan sperma
Keuntungan
Praktis, efektif.
Kesuburan segera
kembali setelah
dilepas. Tidak
mengganggu ASi
Kerugian
Dapat keluar sendiri
jika ukuran tidak
20. sesuai, Perdarahan
lebih banyak dan
lebih lama pada ssat
menstruasi, dapat
mengalami bercak
perdasrahan setelah
1 – 2 hari
pemasangan.
Efektifitas
0,6 – 0,8 kehamilan
per wus.
e. Vasektomi
Cara kerja
Saluran benih
tertutup sehingga
tidak dapat
menyalurkan
spermatozoa
Keuntungan
Permanen, Tidak ada
efek samping jangka
panjang dan tidak
mengganggu
hubungan seksual.
Kerugian
Harus ada tindakan
pembedahan minor,
tidak dapat
dilakukan pada
orang yang masih
ingin punya anak
Efektifitas
99 %
21. f. Tubektomi
Cara kerja
Perjalanan sel telur
terhambat karena
saluran sel telur
tertutup
Keuntungan
Permanen, Tidak ada
efek samping jangka
panjang dan tidak
mengganggu
hubungan seksual
Kerugian
Ada kemungkinan
mengalami resiko
pembedahan
Efektifitas
99 %
g. Kondom
Cara kerja
Mencegah
pertemuan sperma
dan sel telur pada
waktu
bersenggamapenghal
ang kontak langsung
dengan cairan
terinfeksi
Keuntungan
Mudah didapat,
murah, tidak perlu
resep dokter, Mudah
dipakai sendiri,
22. Dapat mencegah
penularan penyakit
kelamin
Kerugian
Selalu harus
memakai kondom
baru, selalu harus
ada persediaan, Pada
penggunaan tidak
benar kemungkinan
dapat sobek,
Mengganggu
kenyamanan
bersenggama,
Tingkat kegagalan
cukup tinggi bila
terlambat
mamakainya,
Kadang – kadang
ada yang tidak than /
alergi terhadap
karetnya
Efektifitas
88 % - 98 %
16 Juli
2013
Pukul
13.00
WIB
Takut hamil lagi
karena belum
menggunakan alat
kontrasepsi atas dasar
saran suami.
1. Mendiskusikan tentang
definisi KB
Usaha untuk mengatur
jumlah dan jarak anak
yang diinginkan
2. Mendiskusikan tentang
Macam – macam alat
kontrasepsi
h. Suntik
1.Keluarga me-
ngerti dan da-
pat menjelas-
kan kembali
tentang KB
2.Ibu I
mengatakan
sudah mantap
akan
23. i. Pil KB
j. Susuk / implant
k. IUD
l. Vasektomi
m. Tubektomi
n. Kondom
3. Menjelaskan tentang cara
kerja, keuntungan,
kerugian/
efeksampingdan
efektifitas dari masing –
masing jenis alat
kontrasepsi
h. Suntik
Cara kerja
Mncegah lepasnya
sel telur,
Mengentalkan lender
mulut rahim,
Menipiskan selaput
lendir
Keuntungan
Praktis, efektif,
aman, tidak
membatasi umur,
Obat suntik Kb 3
bulan tidak
mempengaruhi ASI
Kerugian/efek
samping
Dibulan pertama
pemakaian terjadi
mual, perdarahan
menggunakan
alat
kontrasepsi
IUD dan akan
mendiskusikan
lagi dengan
suami.
24. berupa bercak
diantara masa haid,
sakit kepala dan
nyeri payudara.
Tidak melindungi
dai IMS
Efektifitas 99 %
i. Pil KB
Cara kerja
Mencegah lepasnya
sel telur dari indung
telur, Mengentalkan
lender mulut rahim,
Menipiskan selaput
lendir
Keuntungan
Mudah dan murah,
Mencegah
kehamilan diluar
rahim, Kesuburan
dapat segera kembali
Tidak
mempengaruhi ASI
Kerugian/efek
Samping
Pemakaian harus
disiplin, Dapat
meningkatkan
infeksi jamur di
kemaluan, spooting
antara masa haid.
Efektifitas 98,5 % -
25. 99 %
j. Susuk/implant
Cara kerja
Mencegah lepasnya
sel telur dari indung
telur, Mengentalkan
lender mulut rahim,
Menipiskan selaput
lendir
Keuntungan
Praktis, efektif.
Tidak menekan
produksi ASI. Masa
pakai jangka
panjang. Kesuburan
cepat kembali
setelah pencabutan.
Dapat digunakan
untuk yg didak
cocok hormone
estrogen.
Kerugian
Harus
dipasang/dicabut
nakes terlatih. Dapat
mengubah pola haid
Efektifitas
99 % - 99,8 %
k. IUD
Cara kerja
Pencegah
pembuahan sel telur
dan sperma
3. Keluarga me-
ngerti dan
memahami
kemudian
dapat mela-
kukan
4. Keluarga me-
rasa lebih tenang
.
26. Keuntungan
Praktis, efektif.
Kesuburan segera
kembali setelah
dilepas. Tidak
mengganggu ASi
Kerugian
Dapat keluar sendiri
jika ukuran tidak
sesuai, Perdarahan
lebih banyak dan
lebih lama pada ssat
menstruasi, dapat
mengalami bercak
perdasrahan setelah
1 – 2 hari
pemasangan.
Efektifitas
0,6 – 0,8 kehamilan
per WUS
l. Vasektomi
Cara kerja
Saluran benih
tertutup sehingga
tidak dapat
menyalurkan
spermatozoa
Keuntungan
Permanen, Tidak ada
efek samping jangka
panjang dan tidak
mengganggu
27. hubungan seksual.
Kerugian
Harus ada tindakan
pembedahan minor,
tidak dapat
dilakukan pada
orang yang masih
ingin punya anak
Efektifitas
99 %
m. Tubektomi
Cara kerja
Perjalanan sel telur
terhambat karena
saluran sel telur
tertutup
Keuntungan
Permanen, Tidak ada
efek samping jangka
panjang dan tidak
mengganggu
hubungan seksual
Kerugian
Ada kemungkinan
mengalami resiko
pembedahan
Efektifitas
99 %
n. Kondom
Cara kerja
Mencegah
pertemuan sperma
dan sel telur pada
28. waktu
bersenggamapenghal
ang kontak langsung
dengan cairan
terinfeksi
Keuntungan
Mudah didapat,
murah, tidak perlu
resep dokter, Mudah
dipakai sendiri,
Dapat mencegah
penularan penyakit
kelamin
Kerugian
Selalu harus
memakai kondom
baru, selalu harus
ada persediaan, Pada
penggunaan tidak
benar kemungkinan
dapat sobek,
Mengganggu
kenyamanan
bersenggama,
Tingkat kegagalan
cukup tinggi bila
terlambat
mamakainya,
Kadang – kadang
ada yang tidak than /
alergi terhadap
karetnya
Efektifitas
29. 1. 88 % - 98 %
2. Memberikan motivasi
dan dukungan pada
keluarga terutama Ny. I.
Keluarga tidak perlu
cemas lagi mengenai
efektifitas alat
kontrasepsi .
2. EVALUASI / KUNJUNGAN ULANG
Tanggal &
waktu
Diagnosa Evaluasi
18 Juli
2013
Pukul 13.00
WIB
ketidaknyamanan ibu
sehubungan dengan
belum menggunakan
alat kontrasepsi.
S :
Ibu mengatakan sudah mantap menggunakan kb
IUD dan berncana menggunakan kb setelah
lebaran.
O :
TD : 120/80 mmHg
N : 84 x/Mnt
S : 36,50C
R : 24 x/Mnt
A:
Kondisi ibu baik,tidak ada keluhan
P :
Memberikan motivasi dan penkes pada ibu dan
keluarga tentang KB IUD dg lembar balik dan
sample macam2 alat kontrasepsi.
18 Juli2013
Pukul 14.00
WIB
Kecemasan ibu
sehubungan dengan
anak usia 11 bulan
belum ber KB
S :
Ny I mengatakan kuatir setelah diberi
penjelasan tentang Kb dan selama ini belum ber
kb sampai anak terkecil berusia 11bl.
O :
Kecemasan ibu sudah berkurang dan
30. Tanggal &
waktu
Diagnosa Evaluasi
mengatakan sudah mantap menggunakan kb
IUD.
A :
Kecemasan ibu sehubungan dengan belum ber
kb.
P :
Memberikan motivasi pada ibu agar mantap
dalam memilih alat kontrasepsi dan segera
mendiskusikan dengan suami.
E :
Ibu mengatakan sudah mantap akan
menggunakan alat kontrasepsi setelah lebaran
dan suami sudah setuju dengan pilihan ibu I.
MENGETAHUI
DOSEN PEMBIMBING KASUS MAHASISWA
( Bekti Yuniyanti SSiT, MH.Kes ) ( Titik Daryati )
NIP : ……………………………… NIM : P.174.24.513.041
31. LEMBAR BIMBINGAN / KONSULTASI / DISKUSI – REPRODUKSI
Nama Pembimbing : Ibu Bekti Yuniyanti S.SiT MH.Kes
Tempat bimbingan :.Kelurahan Kejiwan Kecamatan Wonosobo Kab wonosobo.
Hari/Tanggal MATERI TTD dan nama
pembimbing