Penetapan Kadar Fe dalam Tawas Ferri Ammonium SulfatRidwan Ajipradana
Garam besi (III) diendapkan dengan NH4OH membentuk endapan merah kecoklatan Fe(OH)3. Endapan ini dipanaskan untuk menghasilkan Fe2O3 hitam kecoklatan. Kadar Fe diukur melalui proses ini dengan mempertimbangkan suhu yang tepat untuk mendapatkan endapan.
Dokumen tersebut membahas tentang sifat senyawa asam dan basa, penggolongan asam dan basa kuat atau lemah, skala pH, antasida, dan pengaruh asam serta basa terhadap kesehatan manusia. Asam akan mengubah lakmus biru menjadi merah, bereaksi dengan logam dan basa untuk menghasilkan garam dan air, serta bersifat donor proton. Sedangkan basa akan mengubah lakmus merah menjadi biru, bers
Larutan penyangga mampu mempertahankan pHnya meski ditambah asam atau basa karena mengandung campuran asam/basa lemah dan konjugasinya. Larutan ini dibuat dengan mencampur asam lemah dan basa konjugasinya atau sebaliknya, dan bermanfaat untuk menjaga pH darah, cairan tubuh, makanan, dan produk seperti obat dan fotografi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Titrasi redoks adalah titrasi antara analit dan titran yang melibatkan reaksi redoks. Terdapat beberapa jenis titrasi redoks seperti permanganometri, dikromatometri, dan cerimetri. Titrasi redoks memerlukan syarat tertentu seperti hanya satu reaksi yang terjadi pada titik ekivalensi dan adanya indikator. Contoh soal titrasi redoks larutan besi(II) dengan serium(
Penetapan Kadar Fe dalam Tawas Ferri Ammonium SulfatRidwan Ajipradana
Garam besi (III) diendapkan dengan NH4OH membentuk endapan merah kecoklatan Fe(OH)3. Endapan ini dipanaskan untuk menghasilkan Fe2O3 hitam kecoklatan. Kadar Fe diukur melalui proses ini dengan mempertimbangkan suhu yang tepat untuk mendapatkan endapan.
Dokumen tersebut membahas tentang sifat senyawa asam dan basa, penggolongan asam dan basa kuat atau lemah, skala pH, antasida, dan pengaruh asam serta basa terhadap kesehatan manusia. Asam akan mengubah lakmus biru menjadi merah, bereaksi dengan logam dan basa untuk menghasilkan garam dan air, serta bersifat donor proton. Sedangkan basa akan mengubah lakmus merah menjadi biru, bers
Larutan penyangga mampu mempertahankan pHnya meski ditambah asam atau basa karena mengandung campuran asam/basa lemah dan konjugasinya. Larutan ini dibuat dengan mencampur asam lemah dan basa konjugasinya atau sebaliknya, dan bermanfaat untuk menjaga pH darah, cairan tubuh, makanan, dan produk seperti obat dan fotografi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Titrasi redoks adalah titrasi antara analit dan titran yang melibatkan reaksi redoks. Terdapat beberapa jenis titrasi redoks seperti permanganometri, dikromatometri, dan cerimetri. Titrasi redoks memerlukan syarat tertentu seperti hanya satu reaksi yang terjadi pada titik ekivalensi dan adanya indikator. Contoh soal titrasi redoks larutan besi(II) dengan serium(
Asam karboksilat dan ester adalah senyawa organik yang memiliki rumus umum CnH2nO2 tetapi berbeda gugus fungsinya, yaitu asam karboksilat berfungsi sebagai asam dengan gugus -COOH, sedangkan ester berfungsi sebagai non-asam dengan gugus -COOR'. Keduanya memiliki sifat fisika dan kimia yang berbeda serta berbagai kegunaan penting.
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK BogorDeviPurnama
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Prosedur penetapan kadar kalsium dalam sampel menggunakan metode gravimetri meliputi pelarutan sampel dengan asam, pengendapan kalsium oksalat, dan pemanasan sisa endapan.
2. Kalsium diendapkan sebagai kalsium oksalat dengan menambahkan larutan amonium oksalat pada larutan sampel yang telah dicampur dengan asam klorida.
3. Hasil akhir ber
Dokumen tersebut membahas tentang larutan penyangga, meliputi pengertian dan prinsip kerjanya, rumus penghitungan pH buffer, jenis buffer seperti buffer salmiak dan asetat, serta contoh penggunaannya di bidang ilmu pangan seperti asam laktat dan fosfat.
Penetapan Kadar Fe dalam Tawas Ferri Amonium Sulfat SMK-SMAK BogorDeviPurnama
Garam besi (III) diendapkan dari larutan tawas ferri amonium sulfat menggunakan basa lemah NH4OH, membentuk endapan berwarna merah kecoklatan berbentuk selai yang merupakan Fe(OH)3. Kadar Fe dihitung setelah endapan dipijarkan menjadi Fe2O3. Suhu diperlukan untuk menghasilkan endapan yang baik.
File ini berisikan tugas Mahasiswa Kimia Fakultas Sains dan Teknologi UIN Raden Fatah Palembang,meliputi materi Struktur, Tata Nama, Sifat dan Sinstesis Ester dari berbagai Reagen, Perbedaan Alkohol dan Eter, serta Reaksi Substitusi Eter
Dokumen tersebut membahas tentang alkohol dan eter, termasuk struktur, sifat fisik, penamaan, dan beberapa reaksi kimia alkohol seperti subtitusi, eliminasi, dan pembentukan ester."
Dokumen tersebut membahas tentang titrasi pengendapan, khususnya titrasi argentometri untuk menentukan kadar halida dan pseudohalida. Terdapat tiga metode utama yaitu titrasi Mohr menggunakan kromat sebagai indikator, titrasi Volhard yang melibatkan titrasi balik, dan titrasi Fajans menggunakan indikator adsorpsi seperti fluorescein.
Dokumen tersebut menjelaskan prosedur pemisahan dan identifikasi kation Golongan IV, yaitu Ba2+, Sr2+, dan Ca2+ melalui metode pemisahan kation dengan reagen NH4Cl, NH4OH, dan (NH4)2CO3. Kation-kation tersebut akan diendapkan sebagai karbonatnya dan kemudian dipisahkan menggunakan metode sulfat atau nitrat.
Dokumen tersebut membahas tentang prosedur analisis kuantitatif untuk menentukan kadar besi pada sampel garam tunjung (FeSO4.7H2O) dengan cara mengoksidasi besi (II) menjadi besi (III) yang lebih stabil, kemudian diendapkan sebagai besi (III) hidroksida dan dipijarkan menjadi besi (III) oksida untuk ditimbang.
Berikut merupakan referensi penetapan dalam analisis kimia kuantitatif konvensional berdasarkan pengukuran berat ( Gravimetri ) sebagai bahan pertimbangan dalam laporan atau informasi .
1. Teori asam basa menjelaskan tentang senyawa yang bersifat asam dan basa
2. Terdapat beberapa teori yang menjelaskan sifat asam basa, yaitu teori Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis
3. Teori Arrhenius mendefinisikan asam sebagai senyawa yang melepaskan ion H+ sedangkan basa melepaskan ion OH- dalam larutan air
Teori asam basa menjelaskan tentang senyawa yang dapat melepaskan atau menerima proton. Terdapat beberapa teori seperti teori Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis. Teori Arrhenius mendefinisikan asam sebagai senyawa yang melepaskan ion hidrogen dan basa sebagai senyawa yang melepaskan ion hidroksida. Teori Bronsted-Lowry memperluas definisi dengan menyatakan bahwa asam dapat memberikan proton dan basa dapat menerima
Asam karboksilat dan ester adalah senyawa organik yang memiliki rumus umum CnH2nO2 tetapi berbeda gugus fungsinya, yaitu asam karboksilat berfungsi sebagai asam dengan gugus -COOH, sedangkan ester berfungsi sebagai non-asam dengan gugus -COOR'. Keduanya memiliki sifat fisika dan kimia yang berbeda serta berbagai kegunaan penting.
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK BogorDeviPurnama
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Prosedur penetapan kadar kalsium dalam sampel menggunakan metode gravimetri meliputi pelarutan sampel dengan asam, pengendapan kalsium oksalat, dan pemanasan sisa endapan.
2. Kalsium diendapkan sebagai kalsium oksalat dengan menambahkan larutan amonium oksalat pada larutan sampel yang telah dicampur dengan asam klorida.
3. Hasil akhir ber
Dokumen tersebut membahas tentang larutan penyangga, meliputi pengertian dan prinsip kerjanya, rumus penghitungan pH buffer, jenis buffer seperti buffer salmiak dan asetat, serta contoh penggunaannya di bidang ilmu pangan seperti asam laktat dan fosfat.
Penetapan Kadar Fe dalam Tawas Ferri Amonium Sulfat SMK-SMAK BogorDeviPurnama
Garam besi (III) diendapkan dari larutan tawas ferri amonium sulfat menggunakan basa lemah NH4OH, membentuk endapan berwarna merah kecoklatan berbentuk selai yang merupakan Fe(OH)3. Kadar Fe dihitung setelah endapan dipijarkan menjadi Fe2O3. Suhu diperlukan untuk menghasilkan endapan yang baik.
File ini berisikan tugas Mahasiswa Kimia Fakultas Sains dan Teknologi UIN Raden Fatah Palembang,meliputi materi Struktur, Tata Nama, Sifat dan Sinstesis Ester dari berbagai Reagen, Perbedaan Alkohol dan Eter, serta Reaksi Substitusi Eter
Dokumen tersebut membahas tentang alkohol dan eter, termasuk struktur, sifat fisik, penamaan, dan beberapa reaksi kimia alkohol seperti subtitusi, eliminasi, dan pembentukan ester."
Dokumen tersebut membahas tentang titrasi pengendapan, khususnya titrasi argentometri untuk menentukan kadar halida dan pseudohalida. Terdapat tiga metode utama yaitu titrasi Mohr menggunakan kromat sebagai indikator, titrasi Volhard yang melibatkan titrasi balik, dan titrasi Fajans menggunakan indikator adsorpsi seperti fluorescein.
Dokumen tersebut menjelaskan prosedur pemisahan dan identifikasi kation Golongan IV, yaitu Ba2+, Sr2+, dan Ca2+ melalui metode pemisahan kation dengan reagen NH4Cl, NH4OH, dan (NH4)2CO3. Kation-kation tersebut akan diendapkan sebagai karbonatnya dan kemudian dipisahkan menggunakan metode sulfat atau nitrat.
Dokumen tersebut membahas tentang prosedur analisis kuantitatif untuk menentukan kadar besi pada sampel garam tunjung (FeSO4.7H2O) dengan cara mengoksidasi besi (II) menjadi besi (III) yang lebih stabil, kemudian diendapkan sebagai besi (III) hidroksida dan dipijarkan menjadi besi (III) oksida untuk ditimbang.
Berikut merupakan referensi penetapan dalam analisis kimia kuantitatif konvensional berdasarkan pengukuran berat ( Gravimetri ) sebagai bahan pertimbangan dalam laporan atau informasi .
1. Teori asam basa menjelaskan tentang senyawa yang bersifat asam dan basa
2. Terdapat beberapa teori yang menjelaskan sifat asam basa, yaitu teori Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis
3. Teori Arrhenius mendefinisikan asam sebagai senyawa yang melepaskan ion H+ sedangkan basa melepaskan ion OH- dalam larutan air
Teori asam basa menjelaskan tentang senyawa yang dapat melepaskan atau menerima proton. Terdapat beberapa teori seperti teori Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis. Teori Arrhenius mendefinisikan asam sebagai senyawa yang melepaskan ion hidrogen dan basa sebagai senyawa yang melepaskan ion hidroksida. Teori Bronsted-Lowry memperluas definisi dengan menyatakan bahwa asam dapat memberikan proton dan basa dapat menerima
Dokumen tersebut membahas tentang teori asam-basa, meliputi:
1. Definisi asam dan basa menurut teori Arrhenius, Brønsted-Lowry, dan Lewis
2. Konsep pH dan pOH serta kriteria larutan bersifat asam, basa, dan netral
3. Perhitungan pH larutan untuk asam dan basa kuat maupun lemah
Dokumen tersebut membahas tentang teori asam-basa, meliputi:
1. Teori Arrhenius yang menjelaskan asam sebagai senyawa yang melepaskan ion H+ dan basa sebagai senyawa yang melepaskan ion OH- dalam air.
2. Teori Bronsted-Lowry yang memperluas definisi asam dan basa tidak hanya dalam larutan air.
3. Konsep pasangan asam-basa konjugasi.
Asam dapat dijelaskan sebagai zat yang menghasilkan ion hidrogen (H+) ketika dilarutkan dalam air. Asam dan basa dapat dibedakan berdasarkan nilai pHnya, dengan larutan asam memiliki pH kurang dari 7 dan larutan basa lebih dari 7.
Dokumen tersebut membahas konsep asam dan basa, termasuk teori Arrhenius, Brønsted-Lowry, dan Lewis. Juga dibahas reaksi antara asam dan basa, stoikiometri reaksi larutan, serta titrasi asam-basa.
Dokumen tersebut membahas tentang teori asam basa, dimana asam dapat memberikan proton dan basa dapat menerima proton. Juga dibahas tentang reaksi antara asam dan basa baik tanpa pelarut air maupun dengan pelarut air, serta konsep pasangan asam basa konjugasi, asam konjugasi, dan basa konjugasi.
Tiga teori utama asam dan basa yaitu teori Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis. Teori Arrhenius mendefinisikan asam sebagai senyawa yang melepaskan ion H+ dalam larutan dan basa sebagai senyawa yang melepaskan ion OH-. Teori Bronsted-Lowry memperluas definisi menjadi asam sebagai pendonor proton dan basa sebagai aseptor proton. Teori Lewis mendefinisikan asam dan basa berdasarkan kemampuan menerima atau memberikan pas
Dokumen tersebut membahas tentang teori asam basa, mulai dari teori Arrhenius hingga teori Bronsted-Lowry. Teori Arrhenius menyatakan bahwa asam melepaskan ion hidrogen (H+) sedangkan basa melepaskan ion hidroksida (OH-) dalam air. Teori Bronsted-Lowry memperluas definisi ini dengan menyatakan bahwa asam adalah donor proton (H+) dan basa adalah penerima proton. Dokumen juga membahas tentang indikator asam
Dokumen tersebut membahas tentang asam dan basa, meliputi beberapa teori asam basa, kesetimbangan air dan konsep pH, serta kesetimbangan asam dan basa. Beberapa ilmuan telah memberikan definisi berbeda tentang asam basa namun saling melengkapi.
Dokumen tersebut merangkum konsep asam basa menurut teori Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis. Teori Arrhenius mendefinisikan asam sebagai zat yang menghasilkan ion H+ dan basa sebagai zat yang menghasilkan ion OH- dalam larutan. Teori Bronsted-Lowry mendefinisikan asam sebagai donor proton dan basa sebagai akseptor proton. Teori Lewis mendefinisikan asam sebagai akseptor pasangan elektron dan basa sebagai
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian asam dan basa, contoh-contoh asam dan basa yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari, teori-teori asam basa menurut Arrhenius, Bronsted-Lowry dan Lewis, serta identifikasi asam dan basa menggunakan indikator.
2. TEORI ASAM BASA Cairan yang berasa asin : Garam Cairan berasa pahit dan dapat membirukan kertas lakmus merah : Basa Cairan berasa asam dan dapat memerahkan kertas lakmus biru : Asam Secara Umum :
3. Teori Arrhenius : Asam adalah senyawa yang melepaskan H + dalam air. Contoh : HCl ----- H + + Cl - HNO 3 ----- H + + NO 3 - Basa adalah s enyawa yang melepaskan OH - dalam air Contoh : NaOH ----- Na + + OH - NH 4 OH ----- NH 4 + + OH - Kelemahan : hanya berlaku untuk larutan dalam air saja. TEORI ASAM BASA
4. TEORI ASAM BASA Reaksi dengan Pelarut Air HCl (g) + H 2 O (aq) H 3 O + (aq) + Cl - (aq) Asam Basa NH 4 OH (g) + H 2 O (aq) NH 4 OH 2 + (aq) + OH - (aq) Basa Asam Teori Bronsted - Lowry Asam : senyawa yg dapat memberikan proton ( H + ) / donor proton. Basa: senyawa yg dapat menerima proton (H + ) / akseptor proton. Air dapat bersifat asam atau basa Amfoter Reaksi tanpa Pelarut Air HCl (g) + NH 3(g) NH 4 + + Cl - NH 4 Cl (s) Asam Basa
5. TEORI ASAM BASA Pasangan Asam Basa Konjugasi HCl + H 2 O H 3 O + + Cl - Asam 1 Basa 1 Asam 2 Basa 2 Konjugasi Konjugasi Pasangan asam basa konjugasi : pasangan asam 1 – basa 2 dan basa 1 – asam 2 HCl – Cl - dan H 2 O – H 3 O + Asam konjugasi : Asam yg terbentuk dari basa yang menerima Proton H 3 O + Basa konjugasi : Basa yg terbentuk dari asam yang melepaskan Proton Cl -
6. TEORI ASAM BASA Jelaskan untuk reaksi : NH 3 + H 2 O NH 4 + + OH - a. Pasangan asam basa konjugasi b. Asam konjugasi c. Basa konjugasi Soal diskusi . . .
7. Pasangan asam basa konjugasi Pasangan asam basa konjugasi Jawaban : NH 3 + H 2 O NH 4 + + OH - Basa Asam Basa konjugasi Asam konjugasi
8. TEORI ASAM BASA Asam : Senyawa yang dapat menerima pasangan elektron BF 3 Basa : Senyawa yang dapat memberikan pasangan elektron NH 3 Teori Lewis …… Ada beberapa reaksi yang tidak dapat dijelaskan dengan kedua teori sebelumnya, misalnya reaksi : NH 3 + BF 3 ------- H 3 N – BF 3 H F H F H - N : + B - F H – N : B - F H F H F
9. KESETIMBANGAN ASAM DAN BASA Kesetimbangan Asam Asam Monoprotik : Asam diprotik : Ka = Konstanta kesetimbangan asam [H + ] [A - ] Ka = [HA] HA H + + A - H 2 A H + + H A - [H + ] [ H A - ] Ka = [H 2 A]
10. Nilai Ka : Ka > 10 : Asam kuat Ka < 10 : Asam lemah Ka 1 x Ka 2 = ????? Konstanta kesetimbangan Asam pada 25 0 C Nama Rumus Ka Asam Klorida HCl 1,0 x 10 7 Asam Nitrat HNO 3 sifat asam Asam Sulfat H 2 SO 4 1,0 x 10 9 (Ka 1 ) 1,2 x 10 -2 (Ka 2 ) Asam Florida HF 6,6 x 10 -4 Asam Nitrit HNO 2 5,1 x 10 -4 Asam Sulfita H 2 S 1,1 x 10 -7 (Ka 1 ) 1,0 x 10 -14 (Ka 2 ) KESETIMBANGAN ASAM DAN BASA HA - H + + A 2- [H + ] [A 2- ] Ka 2 = [HA - ]
11. KESETIMBANGAN ASAM DAN BASA Kesetimbangan Basa Basa Monohidroksi : Kb = Konstanta kesetimbangan basa Basa dihidroksi : [B + ] [OH - ] Kb = [BOH] BOH B + + OH - B(OH) 2 B 2+ + 2(OH) - [B 2+ ] [OH - ] 2 Kb = [ B[OH] 2 ]
12. KESETIMBANGAN ASAM DAN BASA TUGAS Carilah 20 jenis asam dan basa, beserta rumus molekul dan nilai konstanta kesetimbangannya, serta klasifikasikan berdasarkan kekuatan sifat asamnya.
13. Pengukuran pH a. Indikator asam basa Indikator yang dapat memberikan warna yang berbeda apabila dimasukkan kedalam larutan asam atau pun basa