Asam kuat merupakan asam yang dianggap terionisasi sempurna dalam larutannya. Bila dalam air terlarut asam kuat, misalnya HCl 0,1 M maka akan dapat mengganggu kesetimbangan air.
Asam lemah merupakan asam yang hanya sebagian kecil yang dapat terionisasi. Oleh karena hanya sedikit terionisasi berarti dalam larutan asam lemah terjadi kesetimbangan reaksi antara ion yang dihasilkan asam tersebut dengan molekul asam yang terlarut dalam air.
Basa kuat seperti juga halnya dengan asam kuat, yaitu basa yang dalam larutannya dianggap terionisasi sempurna. Basa kuat akan mengakibatkan kesetimbangan air bergeser ke kiri karena adanya ion OH- yang berasal dari basa yang terlarut tersebut.
‐), sedangkan basa lemah akan bereaksi dengan air membentuk kation dengan mengambil proton dari molekul air (OH‐ dihasilkan dari molekul air yang kehilangan proton atau H+).
Salah satu materi dalam ilmu kimia yang mempelajari tentang sifat asam basa senyawa kimia. Powerpint ini dapat digunakan sebagai salah satu media pembelajaran kimia yang memanfaatkan teknologi.
Indikator asam-basa adalah senyawa halokromik yang ditambahkan dalam jumlah kecil ke dalam sampel, umumnya adalah larutan yang akan memberikan warna sesuai dengan kondisi pH larutan tersebut. Pada temperatur 25° Celsius, nilai pH untuk larutan netral adalah 7,0.
1. TEORI ASAM BASA
Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal berbagai zat yang kita golongkan sebagai asam dan basa. Contoh senyawa asam : asam jawa, asam cuka, asam sitrat pada jeruk. Contoh senyawa basa : sabun, air kapur. Salah satu sifat asam dapat dikenali dari rasanya yang masam dan bersifat korosif, sedangkan sifat basa rasanya pahit dan licin bila dipegang. Contoh : kapur sirih mempunyai rasa pahit dan sabun terasa licin bila dipegang.
Pada bab tentang larutan elektrolit di kelas X telah dibahas bahwa larutan asam, basa dan garam dapat terionisasi menjadi ion-ionnya sehingga digolongkan ke dalam larutan elektrolit. Ion-ion apakah yang menyebabkan sifat asam atau basa suatu
larutan ? Beberapa teori yang menjelaskan sifat asam dan basa, antara lain teori Arrhenius (1887), Bronsted dan Lowry (1923), serta Lewis (1923).
- Teori asam basa Arrhenius
Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang dalam air melepaskan ion H+. Pembawa sifat asam adalah ion H+. Reaksi ionisasi asam dalam air dapat dirumuskan sebagai berikut :
HxA (aq) → xH+ (aq) + Ax- (aq)
Jumlah ion H+ yang dapat dihasilkan oleh satu molekul asam disebut valensi asam, sedangkan ion lain yang bermuatan negatif disebut ion sisa asam. Asam yang dalam larutannya banyak menghasilkan ion H+ (terionisasi sempurna) disebut asam kuat, sedangkan asam yang sedikit menghasilkan ion H+ (terionisasi sedikit) disebut asam lemah. Dalam penulisan reaksi ionisasi, asam kuat ditulis dengan satu anak panah, sedangkan ionisasi asam lemah ditulis dengan anak panah bolak balik.
Asam kuat merupakan asam yang dianggap terionisasi sempurna dalam larutannya. Bila dalam air terlarut asam kuat, misalnya HCl 0,1 M maka akan dapat mengganggu kesetimbangan air.
Asam lemah merupakan asam yang hanya sebagian kecil yang dapat terionisasi. Oleh karena hanya sedikit terionisasi berarti dalam larutan asam lemah terjadi kesetimbangan reaksi antara ion yang dihasilkan asam tersebut dengan molekul asam yang terlarut dalam air.
Basa kuat seperti juga halnya dengan asam kuat, yaitu basa yang dalam larutannya dianggap terionisasi sempurna. Basa kuat akan mengakibatkan kesetimbangan air bergeser ke kiri karena adanya ion OH- yang berasal dari basa yang terlarut tersebut.
‐), sedangkan basa lemah akan bereaksi dengan air membentuk kation dengan mengambil proton dari molekul air (OH‐ dihasilkan dari molekul air yang kehilangan proton atau H+).
Salah satu materi dalam ilmu kimia yang mempelajari tentang sifat asam basa senyawa kimia. Powerpint ini dapat digunakan sebagai salah satu media pembelajaran kimia yang memanfaatkan teknologi.
Indikator asam-basa adalah senyawa halokromik yang ditambahkan dalam jumlah kecil ke dalam sampel, umumnya adalah larutan yang akan memberikan warna sesuai dengan kondisi pH larutan tersebut. Pada temperatur 25° Celsius, nilai pH untuk larutan netral adalah 7,0.
1. TEORI ASAM BASA
Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal berbagai zat yang kita golongkan sebagai asam dan basa. Contoh senyawa asam : asam jawa, asam cuka, asam sitrat pada jeruk. Contoh senyawa basa : sabun, air kapur. Salah satu sifat asam dapat dikenali dari rasanya yang masam dan bersifat korosif, sedangkan sifat basa rasanya pahit dan licin bila dipegang. Contoh : kapur sirih mempunyai rasa pahit dan sabun terasa licin bila dipegang.
Pada bab tentang larutan elektrolit di kelas X telah dibahas bahwa larutan asam, basa dan garam dapat terionisasi menjadi ion-ionnya sehingga digolongkan ke dalam larutan elektrolit. Ion-ion apakah yang menyebabkan sifat asam atau basa suatu
larutan ? Beberapa teori yang menjelaskan sifat asam dan basa, antara lain teori Arrhenius (1887), Bronsted dan Lowry (1923), serta Lewis (1923).
- Teori asam basa Arrhenius
Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang dalam air melepaskan ion H+. Pembawa sifat asam adalah ion H+. Reaksi ionisasi asam dalam air dapat dirumuskan sebagai berikut :
HxA (aq) → xH+ (aq) + Ax- (aq)
Jumlah ion H+ yang dapat dihasilkan oleh satu molekul asam disebut valensi asam, sedangkan ion lain yang bermuatan negatif disebut ion sisa asam. Asam yang dalam larutannya banyak menghasilkan ion H+ (terionisasi sempurna) disebut asam kuat, sedangkan asam yang sedikit menghasilkan ion H+ (terionisasi sedikit) disebut asam lemah. Dalam penulisan reaksi ionisasi, asam kuat ditulis dengan satu anak panah, sedangkan ionisasi asam lemah ditulis dengan anak panah bolak balik.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
2. Asam : zat yg memiliki sifat spesifik, rasa asam, merusak
permukaan logam/ lantai marmer (korosif), reaksi dg
logam menghasilkan hidrogen. Sebagai indikator
sederhana terhadap senyawa asam adalah kertas lakmus
( memerahkan kertas lakmus biru )
Basa : memiliki sifat spesifik, licin jika mengenai kulit,
rasanya getir, merubah kertas lakmus merah menjadi biru.
Konsep Asam-Basa berkembang, ada 3 konsep asam-basa
dalam memahami reaksi kimia :
1. Arhenius
2. Bronsted-Lowry
3. Lewis
3. Teori Asam Basa
ARRHENIUS
Asam adalah senyawa yang melepaskan H+ dalam air
basa adalah melepaskan OH-
-- modern : asam menambah konsentrasi ion
Hidronium ( H3O+) ,
basa menambahkan ion hidroksida (OH- )
Asam + Basa bereaksi garam (netralisasi ).
Teori Arhenius hanya berlaku untuk lingkungan air
4. BRONSTED – LOWRY
Asam adalah senyawa / partikel yang dapat memberikan
proton (H+), kepada senyawa atau partikel lain.
Basa adalah senyawa / partkel yang dapat menerima
proton ( H+) dari asam
HCl + NH3 ------------ NH4Cl reaksi ini dapat
berlangsung dalam keadaan gas, berarti tanpa pelarut
air.
HA + HL -------- H2L+ + A-
Contoh : HCl + H2O ----- H3O+ + Cl –
Air justru dapat dianggap lebih basa jika ada asam
di dalamnya.
6. Teori Asam Basa Lewis.
Teori sebelumnya tidak dapat menjelaskan jika ada reaksi antara NH3 dan BF3
menjadai H3N-BF3
Di sini terjadi ikatan koordinasi antara atom N dan B yang pasangan elektronnya
berasal dari N.
Asam adalah: suatu partikel yg dapat menerima pasangan elektron dari
partikel lain untuk membetuk ikatan kovalen koordinasi,
Basa adalah: suatu partikel yg dapat memberikan pasangan elektron
kepada partikel lain utukmembetuk ikatan kovalen koordinasi,
SO3 + O2-
------- SO42-
CO2 + OH- ---- HCO3-
** Partikel seperti H+, SO3, CO2 dan HCl adalah sebagai asam Lewis
OH-, O2- dan H2O sebagai basa Lewis.
** Teori asam-basa Lewis banyak digunakan dalam kimia organik
8. Pembentukan asam dan basa
Asam dapat terbentuk dari oksida asam yang bereaksi dengan air.
Oksida asam merupakan senyawa oksida dari unsur-unsur non
logam; seperti Karbondioksida, dipospor pentaoksida dan
lainnya,
Reaksi pembentukan asam adalah :
CO2 + H2O → H2CO3 (Asam Karbonat)
P2O5 + 3 H2O → 2 H3PO4 (Asam Posfat)
SO3 + H2O → H2SO4 (Asam Sulfat)
9. Tabel . Pasangan Oksida asam
dengan asamnya
Oksida asam Asam
CO2 H2CO3
P2O5 H3PO4
P2O3 H3PO3
SO2 H2SO3
SO3 H2SO4
N2O5 HNO3
N2O3 HNO2
10. Sedangkan basa dapat terbentuk dari oksida basa yang
bereaksi dengan air. Oksida basa merupakan oksida
logam dan ada pengecualian khususnya untuk
amonia (NH3).
CaO + H2O ⇄ Ca(OH)2 (Calsium hidroksida)
NH3 + H2O ⇄ NH4OH (Amonium hidroksida)
11. Proses ionisasi asam dan basa, prinsip ionisasi
mengikuti konsep Arhenius, asam akan
menghasilkan ion hidrogen bermuatan positif
dilanjutkan dengan menuliskan sisa asamnya yang
bermuatan negatif serta disetarakan muatannya
HNO3 ⇄ H+ + NO3 -
H2CO3 ⇄ 2 H+ + CO32-
12. Tabel : Pasangan Oksida basa dengan basanya
Oksida basa Basa
CaO Ca(OH)2
MgO Mg(OH)2
K2O KOH
Al2O3 Al(OH)3
Li2O LiOH
BaO Ba(OH)2
Fe2O3 Fe(OH)3
Bagan : mekanisme ionisasi
asam
13. Proses ionisasi untuk asam kuat dan basa kuat
diindikasikan dengan harga α yaitu rasio jumlah zat
yang terionisasi dan zat mula-mula.
Harga α untuk asam kuat adalah α = 1.
Hal ini menunjukkan bahwa reaksi berkesudahan atau
dengan kata lain zat terionisasi sempurna,
HCl → H+ + Cl- nilai α = 1
Sedangkan untuk basa juga demikian
LiOH → Li+ + OH- nilai α = 1
14. Sedangkan untuk asam lemah nilai α tidak dipergunakan, yang
dipergunakan adalah tetapan ionisasi asam, tetapan ini diturunkan
dari keadaan keseimbangan ionisasi.
Dari persamaan ini dapat kita ambil kesimpulan jika harga Ka besar,
berarti jumlah ion cukup besar, demikian pula sebaliknya jika
Ka kecil maka jumlah zat yang terionisasi kecil, besarnya harga
Ka inilah yang dapat kita pergunakan
untuk membandingkan suatu asam dengan asam lainnya, beberapa
harga Ka ditampilkan pada Tabel:
Rumus Harga Ka
H3C2O2H 1.8 x 10-5
HClO 2.9 x 10-8
HNO2 7.2 x 10-4
HClO2 1.1 x 10-2
H2S 1.0 x 10-7
HCN 6.2 x 10-10
H2C2O4 5.4 x 10-2
15. Untuk lebih memahami, perhatikan contoh soal :
Sebuah botol diberi label HClO, asam hipoklorit 0.35 M, dari tabel
tetapan ionisasi asam lemah pada suhu 25oC, diketahui harga
Ka = 2.9 x 10-8. Tentukan pH asam hipoklorit tersebut. Skema
pada Bagan , merupakan penyelesaian contoh soal ini.
Penguraian asam, perhitungan konsentrasi
dan pH untuk asam lemah
16. KESETIMBANGAN ASAM-BASA DALAM AIR
ASAM
HA + H2O H3O+ + A-
( H3O+) (A-)
Kc =------------- jika kesetimbangan ini ini dalam larutan encer, sehingga pelarut air
(H2O)(HA) (H2O) sangat besar dibanding zat terlarut. Dengan kata lain
konsentrasi air dianggap konstan, maka
( H3O+) (A-)
Kc (H2O) =------------- Supaya lebih praktis H3O+ ditulis H+
(HA)
(H+)(A-)
Ka = ----------- Ka disebut Konstanta Kesetimbangan Asam
( HA )
Kemampuan Asam terionisasi dalam air tidak sama, kemapuan itu dinyatakan dengan “Derajat
ionisasi (ά)”
Jumlah mol yg terion
ά = ----------------------- 1 > ά >0
jumlah mol mula-mula
17. Tentukan Ka Larutan asam (HA) dengan konsentrasi 0,3 M, jika α = 0,02.
Jawab : HA H+ + A-
c(1-α) αc αc
(H+)(A-)
Ka = -----------
(HA)
(0,02 x 0,3)2
Ka = ---------------------
0,3 (1 – 0,02)
Ka = 3,1 x 10-5
Jika Ka ≥ 10 maka termasuk asam kuat,
Ka ≤ 10 maka termasuk asam lemah
Yang termasuk asam kuat jumlahnya tidak banyak : HCl, HBr, HI, HNO3, H2SO4 dan HClO4
Sedangkan yang lainnya kebanyakan termasuk asam lemah .
18. BASA
Basa adalah senyawa dalam air yang menghasilkan OH-
Yang termasuk jenis ini adalah hidroksida logam yang umumnya berupa padatan :
NaOH, KOH dan lain-lain
NaOH(aq) --------------- Na+
(aq) + OH-
(aq)
Kesetimbangan basa lemah dalam larutan encer :
(BH+)(OH-)
Kb =---------------- Kb sebagai Konstanta kesetimbangan basa
(B)
Kebanyakan basa lemah adalah senyawa organik yang mengandung Nitrogen, karena
mempunyai pasangan elektron bebas untuk mengikat proton, dengan Kb relatif kecil
Mis :
Amonia, Metilamin, tri metilamion, hidrazin, hidroksilamin, anilin, piridin, di etil amin