Dokumen tersebut membahas tentang desain pekerjaan yang memotivasi pekerja. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja seperti penghasilan, rutinitas, lingkungan kerja, ketrampilan dan tujuan kerja. Dokumen ini juga menjelaskan cara meningkatkan motivasi pekerja melalui desain pekerjaan yang memberikan variasi tugas, tanggung jawab, pelatihan, dan peluang untuk berkembang
1. Desain Pekerjaan yang
Memotivasi Pekerja
Oleh : Saiful Munajat
ABSTRAK
Desain pekerjaan atau job design merupakan faktor penting dalam manajemen terutama
manajemen operasi karena selain berhubungan dengan produktifitas juga menyangkut tenaga
kerja yang akan melaksanakan kegiatan operasi perusahaan. Desain pekerjaan adalah suatu alat
untuk memotivasi dan memberi tantangan pada karyawan. Oleh karena itu perusahaan perlu
memiliki suatu sistem kerja yang dapat menunjang tercapainya tujuan perusahaan secara efektif
dan efisien yang dapat merangsang karyawan untuk bekerja secara produktif, mengurangi
timbulnya rasa bosan dan dapat meningkatkan kepuasan kerja, desain pekerjaan terkadang
digunakan untuk menghadapi stress kerja yang dihadapi karyawan.
PERMASALAHAN
Motivasi kerja merupakan stimulus atau rangsangan bagi setiap karyawan untuk bekerja dan
menghasilkan karya lebih baik. Dengan motivasi yang tinggi, bisa lebih bersemangat dan
bergairah dalam bekerja. Namun, tak dapat dipungkiri pada kenyataannya banyak karyawan
yang memiliki motivasi rendah atau menurun.
Akibat minimnya motivasi, hasil kerja tidak memuaskan atau di bawah standar. Paling banter
cuma pas-pasan. Tentu saja kondisi ini harus segera dibenahi. Caranya, harus mencari dulu
penyebab menurun atau rendahnya motivasi kerja. Memang, banyak hal yang bisa menjadi
pemicu. Tetapi ada lima faktor yang paling sering menyebabkannya. Antara lain:
1. Tidak puas dengan penghasilan
2. Rutinitas
3. Lingkungan kerja yang tidak nyaman
4. Kurang ketrampilan
5. Tidak punya tujuan
2. PEMBAHASAN
Meningkatkan motivasi dengan menaikkan gaji, member! jaminan pensiun, danmempersingkat
jam kerja, misalnyar ku¬rang mampu menyingkirkan biang ketidakpuasan. Imbalan-imbalan itu
tidak cukup memotivasi pekerja ke arah prestasi tertjnggi. Motivasi kerja harus timbul dari dalam
dan dari pekerjaan sendiri. Karena itu desain pekerjaan perlu diusahakan agar menimbulkan
motivasi dengan kriteria berikut.
Unsur-unsur pekerjaan harus dapat dikenali secara langsung, dalam kaitan dengan karya besar
perusahaan. Seorang pekerja di seksi perbekalan tidak akan bersemangat bila tugasnya hanya
menelepon pensuplai dan mencek pemenuhan pesanan saja sepanjang hari. la harus diberi
motivasi dengan memberikan sejumlah tugas lain. Jenis pembelian diperluas, meliputi pembelian
keperluan operasi, misalnya.
Tahapan tugas yang harus dilakukan lebih banyak lagi menawarkan kebutuhan, membandingkan
harga, memilih pensuplai, mengeluarkan perintah pembelian dan mengesahkan penerimaan
barang. Dengan pemekaran tugas dan tambahan kesibukan ini para pekerja lebih mudah
menempatkan did di dalam keseluruhan tujuan dan kegiatan perusahaan.Pengelompokan tugas
dan tanggung jawab pekerja harus menjadi dasar hubungan dengan orang yang menerima hasil
kerja tersebut.
Desain modul pekerjaan harus memberikan variasi tugas yang cukup serta otonomi pada pekerja.
Penciptaan variasi tugas biasanya disebut pembebanan horisontal. Sedangkan tambahan
tanggung jawab merupakan pembebanan vertikal. Keduanya dimaksudkan untuk meningkatkan
rangsangan semangat kerja.
Pekerja perlu mendapatkan umpan balik secara teratur dari orang yang menerima ha¬sil
kerjanya, dari atasannya, dan dari standar prestasi yang telah ditetapkan.
Dari pekerjaan itu pekerja harus memperoleh peluang untuk meningkatkan ketrampilan dan
pengetahuan hingga mendapat penghargaan dan kemajuan.
3. Faktor Sosial Dalam Motivasi.
Iklim motivasi dapat menjadi baik bila kelompok kerja diciptakan dan diarahkan dengan
semangat kerjasama. Sasaran dan tujuan kelompok kerja harus dijelaskan, dan masalah-masalah
yang timbul dari hari ke hari harus dipelajari dan diperhatikan. Di dalam kelompok kerja itu
dilakukan penggiliran kerja yang dapat mengurangi tingkat kebosanan. Tiap jam pekerja
diusahakan ganti tugas agar tidak cepat bosan.
Pemberian Perangsang dan Imbalan Demi Motivasi.
Imbalan dapat digunakan untuk memotivasi orang memenuhi tiap tingkat kebutuhannya. Tetapi
untuk setiap tingkat kebutuhan ternyata diperlukan bentuk imbalan yang berbeda.
Training.
Training membuat pekerja makin mengerti akan prestasinya, prestasi bawahannya, prestasi
sejawatnya, prestasi perusahaannya, dan berusaha meningkatkan prestasi itu. Training
menciptakan komunitas kerja dan pekerja.
Peluang Untuk Berkembang.
Tidak setiap orang mau maju dan senang menerima tambahan tanggung jawab. Tetapi tidak ada
orang yang mau ditempatkan pada posisi yang tidak menjanjikan kemajuan. Tanpa peluang
untuk maju pekerja akan menyimpulkan bahwa perusahaan tidak mempedulikan dan tidak
membutuhkannya. Hal ini menghambat motivasi dalam jiwa pekerja. Karena itu manajemen
perlu menciptakan dan memberikan lebih banyak peluang untuk maju.
Motivasi dan Kemajuan Bisnis.
Lingkungan yang memberikan dorongan itu diperlukan baik oleh organisasi maupun oleh
masing-masing pekerja. Lingkungan itu sulit dibina bila bisnis menghadapi fluktuasi ekonomi,
peraturan pemerintah yang ketat, serta kendala-kendala politis dan lingkungan. Peranan modal
atau teknologi menggantikan tenaga kerja tidak lagi menjamin keberhasilan. Oleh karena itu
memanfaatkan sumberdaya manusia dengan cara yang manusiawi dan efektif dewasa ini
merupakan metode yang paling diharapkan organisasi untuk dapat maju terus.