Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Analisis strategi pembelajaran guru matematika pada materi pecahan di SDI Assalam Malang menunjukkan bahwa strategi kegiatan pembelajaran pendahuluan dan penyampaian informasi guru sudah baik, namun strategi partisipasi siswa, pemberian tes, dan kegiatan lanjutan masih kurang.
1. Prosiding Seminar Nasional MatematikadanPembelajarannya. JurusanMatematika,FMIPAUM. 25 Nopember 2017
ANALISIS STRATEGI PEMBELAJARAN MATERI PECAHAN
KELAS V SDI ASSALAM MALANG
Okyana Dewi Gendari1), Edy Bambang Irawan2), Sudirman3)
1,2,3)Universitas Negeri Malang
okyanadewigendari@gmail.com
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis startegi pembelajaran yang
digunakan guru pada materi pecahan di kelas V SDI Assalam Malang. Dalamproses
belajar-mengajar guru sangat mempunyai peranan yang sangat penting terhadap
keberhasilan suatu proses belajar-mengajar yang ada di sekolah. Sebelum
melaksanakan proses pembelajaran guru dituntut untuk menentukan strategi
pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Karena
strategi pembelajaran adalah merupakan cara-cara yang akan dipilih dan digunakan
oleh seorang pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga akan
memudahkan siswa menerima dan memahami materi pembelajaran, yang pada
akhirnya tujuan pembelajaran dapat dikuasainya di akhir kegiatan belajar. Metode
penelitian ini yaitu kualitatif, berjenis deskriptif. Hasil penelitian dari analisis video
serta lembar observasi secara keseluruhan yaitu strategi kegiatan pembelajaran
pendahuluan baik sekali, strategi penyampaian informasi guru sudah baik, namun
pada strategi partisipasi siswa, strategi pemberian tes dan kegiatan lanjutan masih
kurang.
Kata kunci: guru, strategi pembelajaran, pecahan
PENDAHULUAN
Proses belajar mengajar merupakan inti dari kegiatan pendidikan di sekolah,
dalam proses belajar-mengajar guru sangat mempunyai peranan yang sangat penting
terhadap keberhasilan suatu proses belajar-mengajar yang ada di sekolah. Sesuai dengan
pendapat Asmani (2015: 39-54) bahwa dalam proses belajar-mengajar guru mempunyai
tugas untuk menjadi educator (pendidik), leader (pemimpin), fasilitator, administrator,
serta evaluator belajar bagi siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang akan
dicapai. Selain itu guru juga mempunyai tanggung jawab untuk melihat segala sesuatu
yang terjadi dalam kelas untuk membantu proses perkembangan siswa.
Sebelum melaksanakan proses pembelajaran guru dituntut untuk menentukan
strategi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Menurut Arends (2012: 71) Salah satu ciri-ciri yang membedakan guru yang baik dari
guru yang buruk adalah kemampuan mereka untuk menggunakan berbagai strategi
belajar. Seorang guru akan memilih strategi yang tepat untuk menyampaikan materi
pembelajaran sehingga akan memudahkan siswa menerima dan memahami materi
2. 2
pembelajaran, yang pada akhirnya tujuan pembelajaran dapat dikuasainya di akhir
kegiatan belajar.
Pembelajaran atau pengajaran adalah upaya untuk membelajarkan siswa. Dalam
pengertian ini secara implisit dalam pembelajaran terdapat kegiatan memilih,
menetapkan, mengembangkan metode maupun strategi untuk mencapai hasil
pembelajaran yang diinginkan. Guru dapat merancang kegiatan belajar yang mesh
dengan berbagai gaya belajar (Arends, 2012: 69). Pemilihan, penetapan dan
pengembangan metode ini didasarkan pada kondiisi pembelajaran yang ada. Kegiatan-
kegiatan tersebut pada dasarnya merupakan inti dari perencanaan pembelajaran. Dimana
menurut Dick (2015: 175) menyebutkan bahwa terdapat 5 komponen strategi
pembelajaran, yaitu (1) kegiatan pembelajaran pendahuluan, (2) penyampaian
informasi, (3) partisipasi siswa, (4) penilaian, dan (5) kegiatan lanjutan. Dalam proses
pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran seorang guru harus menggunakan
strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakter dan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai sehingga siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan.
Uraian penjelasan masing-masing komponen dalam proses pembelajaran yaitu:
(1) pada kegiatan pembelajaran pendahuluan, sebelum memulai pembelajaran yang
perlu dipertimbangkan yaitu memotivasi siswa, menginformasikan tentang apa yang
akan dipelajari, dan merangsang ingatan pengetahuan dan keterampilan yang harus
siswa ketahui; (2) pada kegiatan penyampaian informasi adalah menentukan informasi
apa, konsep, aturan, dan prinsip-prinsip yang harus disampaikan kepada siswa; (3) pada
partisipasi siswa, praktek dengan umpan balik adalah salah satu komponen yang paling
kuat dalam proses pembelajaran. Guru dapat meningkatkan proses pembelajaran dengan
memberikan siswa kegiatan secara langsung yang relevan dengan tujuan, memberikan
siswa kesempatan untuk mempraktekkan apa yang ingin mereka lakukan; (4) dalam
melakukan penilaian guru harus memutuskan dengan tepat strategi guru untuk menilai
apa yang siswa telah dicapai; (5) Akhir komponen dalam strategi pengajaran yaitu
tindak lanjut, melihat lagi dari strategi keseluruhan untuk menentukan apakah ingatan
siswa dan transfer kebutuhan telah tercapai. Yang dapat dijawab pertama dengan
meninjau kinerja konteks analisis, yang harus menggambarkan kondisi di mana siswa
harus melakukan tujuan pengajaran.
3. 3
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan di SDI Assalam Malang diperoleh
informasi bahwa guru sudah menggunakan strategi pembelajaran, dimana siswa akan
lebih cepat mengerti apabila didukung dengan strategi pembelajaran yang tepat, akan
tetapi dalam proses pembelajaran guru masih belum optimal menggunakan strategi
pembelajaran. Karena pemilihan strategi pembelajaran hendaknya dilihat dari
karakteristik siswa, kondisi kelas serta kelengkapan sumber belajar. Sedangkan dalam
proses belajar mengajar guru dituntut untuk menggunakan strategi pembelajaran agar
siswa lebih mudah memahami materi yang disampaikan, sehingga tujuan pembelajaran
dapat dicapai. Karena menurut Shirrock (2005: 215) menyatakan bahwa materi
pelajaran dan pembelajaran dan strategi yang terkait dengan itu, serta mampu
menerapkan ini di dalam kelas adalah tugas yang sangat menuntut, membutuhkan
asimilasi dari sejumlah besar pengetahuan, dan bahwa tugas seperti itu hanya mungkin
dicapai selama periode waktu yang panjang.
Menurut Djamarah (2010:5) secara umum strategi mempunyai pengertian suatu
garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah
ditentukan. Jika dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai
pola-pola umum kegiatan guru anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar
untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. Sedangkan menurut Wena (2014:5)
strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang berbeda untuk mencapai hasil
pembelajaran yang berbeda di bawah kondisi yang berbeda.
Menurut Uno (2011:3) strategi pembelajaran adalah cara-cara yang akan
digunakan oleh pengajar untuk memilih kegiatan belajar yang akan digunakan selama
proses pembelajaran. Pemilihan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan situasi
dan kondisi, sumber belajar, kebutuhan dan karakteristik siswa yang dihadapi dalam
rangka mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Dengan perkataan lain strategi
pembelajaran mengandung arti yang lebih luas dari metode dan teknik. Artinya, metode
atau prosedur dan teknik pembelajaran merupakan bagian dari strategi pembelajaran.
4. 4
METODE
Dalam penelitian ini, peneliti menerapkan pendekatan kualitatif. Sugiyono
(2015: 9) menyatakan, metode penelitian kualitatif merupakan metode penelitian yang
dilakukan pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti sebagai instrumen kunci,
teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat
induktif, dan hasil penelitiannya lebih menekankan pada makna atau informasi.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berjenis deskriptif,
yakni bersifat memapar dan apa adanya yang datanya berbentuk kata-kata atau gambar.
Sesuai dengan pendapat Arikunto (2010:3) menyatakan, penelitian deskriptif adalah
penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain yang
sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian.
Pendekatan yang peneliti gunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan
deskriptif kualitatif, sehingga kehadiran peneliti sangat diharapkan. Sebab peneliti
berperan sebagai perencana, pelaksana, pengumpul, penganalisis, penafsir data, dan
pelapor hasil penelitian yang telah dilaksanakan. Dalam penelitian, peneliti juga
mengobservasi dan melakukan wawancara dengan kepala sekolah dan guru mengenai
pembiasaan yang dilakukan. Peneliti hadir langsung ke SDI Assalam Malang untuk
mengikuti kegiatan-kegiatan dalam upaya pengumpulan data dalam penelitian berjalan
dengan baik.
Data dalam penelitian ini adalah data tentang strategi pembelajaran yang
digunakan guru matematika pada materi pecahan melalui observasi yang dilakukan pada
saat guru melakukan proses pembelajaran di dalam kelas.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi tentang
kegiatan pembelajaran guru matematika SDI Assalam Kota Malang pada materi
pecahan dan dokumentasi berupa video yang direkam saat pembelajaran dan RPP yang
diperoleh dari sekolah. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis dokumentasi. Pengolahan data dokumentasi ini, dengan melihat video
pembelajaran dan RPP yang diperoleh dari sekolah dan setelah itu video dan RPP yang
diperoleh akan dianalisis. RPP dianalisis dalam bentuk kalimat yang akan dihubungkan
sesuai dengan strategi pembelajaran yang digunakan guru matematika pada kegiatan
belajar siswa materi pecahan.
5. 5
HASIL DAN PEMBAHAAN
Berdasarkan hasil observasi yang telah penulis lakukan pada kelas V SDI
Assalam Kota Malang menunjukkan bahwa strategi pembelajaran yang digunakan guru
matematika pada materi pecahan termasuk sudah baik. Dalam kegiatan belajar siswa di
kelas terlihat ketika guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, guru
melakukan apersepsi dengan cara mengaitkan materi pembelajaran dengan pengalaman
siswa, memberikan penguatan kepada siswa dan sebagainya. Akan tetapi ada juga
strategi pembelajaran yang kurang digunakan guru matematika pada materi pecahan
kelas V SDI Assamalam Kota Malang yaitu dalam melakukan tes dan melakukan
tindakan lanjutan. Hal tersebut dikarenakan guru tidak memberikan tes berupa soal atau
pekerjaan rumah pada setiap kali pelaksanaan pembelajaran berlangsung di kelas, guru
hanya memberikan soal atau PR setelah beberapa kali pertemuan, selain itu guru
melakukan tes pada saat tertentu saja seperti, ulangan harian dan ulangan tengah
semester.
Menurut Hosnan (2014: 182) dalam pelaksanaan tugas, guru harus
menggunakan berbagai cara atau strategi guna mencapai hasil yang diharapkan, di
antaranya strategi pembelajaran. Hal ini didukung oleh Arends (2012: 71) Salah satu
ciri-ciri yang membedakan guru yang baik dari guru yang buruk adalah kemampuan
mereka untuk menggunakan berbagai strategi belajar. Strategi pembelajaran yang akan
dipilih dan digunakan oleh seorang gutu untuk menyampaikan materi pembelajaran
akan memudahkan siswa mencapai tujuan pembelajaran yang akan dikuasai di akhir
kegiatan belajar.
Berdasarkan lembar observasi kegiatan pembelajaran dapat dilihat bahwa
strategi dalam kegiatan pembelajaran pendahuluan di kelas V SDI Assalam Kota
Malang sudah cukup baik. Pada dasarnya strategi pembelajaran yang akan digunakan
guru tersebut harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Menurut Uno
(2014: 6) strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang akan dipilih dan digunakan
oleh seorang pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran, sehingga akan
memudahkan siswa mencapai tujuan pembelajaran yang dikuasai di akhir kegiatan
belajar.
Didalam proses pembelajaran dibutuhkan guru yang mampu menggunakan
strategi pembelajaran dalam penyampaian informasi. Menurut Uno (2011: 4)
6. 6
penyampaian informasi seringkali dianggap sebagai suatu kegiatan yang paling penting
dalam proses pembelajaran, karena dalam kegiatan ini guru juga harus memahami
dengan baik situasi dan kondisi yang dihadapinya. Dengan demikian informasi yang
disampaikan dapat diserap oleh siswa dengan baik. Hal tersebut didukung oleh
Darmansyah (2012: 17) mengatakan bahwa strategi pembelajaran merupakan cara
pengorganisasian isi pelajaran, penyampaian pelajaran dan pengelolaan kegiatan belajar
dengan menggunakan berbagai sumber belajar yang dapat dilakukan oleh guru untuk
mendukung terciptanya efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran.
Berdasarkan analisis dokumentasi berupa video dan RPP yang diperoleh dari
guru matematika kelas V pada materi pecahan SDI Assalam tentang strategi
pembelajaran yang digunakan guru matematika pada kegiatan belajar siswa, guru sudah
menggunakan strategi pembelajaran karena pada RPP guru sudah mencantumkan
beberapa komponen yang termasuk kedalam strategi pembelajaran seperti tujuan
pembelajaran yang akan dicapai, pada kegiatan pendahuluan terdapat apersepsi, selain
itu dalam RPP juga tercantum urutan materi yang akan disampaikan, dalam RPP juga
dijelaskan bahwa guru memberikan penghargaan kepada kelompok siswa yang
memiliki kinerja dan kerjasama yang baik hal tersebut menyatakan bahwa guru sudah
melakukan penguatan kepada siswa. Menurut Uno (2014: 4) pemilihan strategi
pembelajaran pada dasarnya merupakan salah satu hal penting yang harus dipahami
oleh setiap guru, mengingat proses pembelajaran merupakan proses komunikasi
multiarah antar siswa, guru dan lingkungan belajar. Sedangkan menurut Darmansyah
(2012: 17) strategi pembelajaran merupakan komponen penting dalam sistem
pembelajaran, yang mana strategi pembelajaran terkait dengan bagaimana materi
disiapkan, metode apa yang terbaik untuk menyampaikan materi pembelajaran tersebut,
dan bagaimana bagaimana evaluasi yang tepat digunakan untuk mendapatkan umpan
balik pembelajaran.
Tetapi disetiap kelas itu tidak semua strategi pembelajaran yang digunakan guru
pada kegiatan belajar siswa, masih ada strategi pembelajaran yang kurang digunakan
guru pada kegiatan belajar siswa itu disebabkan strategi pembelajaran yang digunakan
setiap guru itu berbeda-beda. Hal tersebut didukung oleh Shirrock (2005: 215)
menyatakan bahwa materi pelajaran dan pembelajaran dan strategi yang terkait dengan
itu, serta mampu menerapkan ini di dalam kelas adalah tugas yang sangat menuntut,
7. 7
membutuhkan asimilasi dari sejumlah besar pengetahuan, dan bahwa tugas seperti itu
hanya mungkin dicapai selama periode waktu yang panjang.. Sedangkan menurut
Darmansyah (2012: 19) dalam mengembangkan strategi pembelajaran, guru perlu
mempertimbangkan beberapa hal yang memungkinkan terciptanya pembelajaran efektif
dan berhasil baik. Selain itu harus disesuaikan dengan jenis materi, karakteristik siswa,
serta situasi dan kondisi di mana proses pembelajaran berlangsung. Terdapat berbagai
metode dan teknik pembelajaran yang akan digunakan oleh guru, tetapi tidak semuanya
sama efektifnya mencapai tujuan pembelajaran. Untuk itu dibutuhkan aktivitas guru
dalam memilih strategi pembelajaran.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil secara keseluruhan strategi pembelajaran yang digunakan guru
matematika pada kegiatan belajar siswa di kelas V materi pecahan SDI Assalam Kota
Malang untuk masing-masing indikator dapat disimpulkan yaitu: indikator pertama
strategi dalam kegiatan pembelajaran pendahuluan baik sekali, indikator kedua strategi
dalam penyampaian informasi termasuk baik, indikator ketiga strategi dalam partisipasi
peserta didik termasuk kurang, indikator keempat strategi dalam melakukan tes
termasuk kurang, dan indikator kelima strategi dalam melakukan kegiatan lanjutan juga
termasuk masih kurang.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka disarankan perlunya peningkatan
strategi pembelajaran oleh guru pada kegiatan belajar siswa, hendaknya guru lebih
memperhatikan dan meningkatkan lagi strategi pembelajaran yang digunakan terutama
dalam melakukan tes dan melakukan kegiatan lanjutan. Diharapkan adanya pemberian
informasi dan pelatihan untuk guru tentang pentingnya menggunakan strategi
pembelajaran pada kegiatan belajar siswa sehingga proses pembelajaran akan lebih
efektif dan efisien.
DAFTAR RUJUKAN
Arends, R I. 2012. Learning to Teach Ninth Edition. New York: McGraw-Hill.
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan dan Praktik. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Asmani, J.M. 2015. Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif, dan Inovatif. Jogjakarta:
Diva Press
8. 8
Djamarah, S.B, dan Zain,A. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Darmansyah. 2012. Strategi Pembelajaran Menyenangkan Dengan Humor. Jakarta: PT
Bumi Aksara.
Dick, W and Carey, L. The Systematic Design of Instruction Eight Edition. USA:
Pearson
Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21.
Bogor: Ghalia Indonesia
Shorrock, S.B. and Calderhead, J. 2005. Understanding Teacher Education. Perancis:
Taylor & Francis e-Library
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta
Uno, Hamzah, B. 2011. Model Pembelajaran- Menciptakan Proses Belajar Mengajar
yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Uno, Hamzah, B dan Mohammad, N. 2014. Belajar dengan Pendekatan Pembelajaran
Aktif Inovatif Lingkungan Kreatif Efektif Menarik. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Wena, Made. 2012. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi
Aksara.