1. 1
STRATEGI PEMBELAJARAN dan MACAM-MACAMNYA
Disusun Guna Memenuhi Tugas:
Mata Kuliah : Strategi Belajar Mengajar
Dosen Pengampu : Chusna Maulida, M.Pd.I
oleh:
Nisfatur Rosyidah 2021113183
Kelas D
JURUSAN TARBIYAH / PAI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2015
2. 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada mulanya istilah strategi digunakan dalam dunia militer dan
diartikan sebagai cara penggunaan seluruh kekuatan militer untuk
memenangkan suatu peperangan. Seorang sebelum berperang akan
menimbang tindakannya baik berupa siasat, taktik dan teknik peperangan,
maupun waktu yang tepat untuk melakukan serangan. Dengan demikian
dalam menyusun strategi banyak faktor yang harus dipertimbangkan, baik
dari dalam maupun dari luar.
Didalam konteks belajar mengajar, strategi berarti pola umum
perbuatan guru-peserta didik didalam kegiatan belajar mengajar. Strategi
pembelajaran harus mengandung penjelasan tentang metode atau prosedur
dan teknik yang digunakan selama proses pembelajaran berlangsung.
Pemilihan strategi pembelajaran sangat penting, artinya bagaimana
pengajar dapat memilih kegiatan pembelajaran yang paling efektif dan
efisien untuk menciptakan pengalaman belajar yang baik.
Namun, tidak ada strategi pembelajaran yang paling sesuai untuk
semua kondisi dan situasi yang berbeda, walaupun tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai sama. Oleh karena itu, dibutuhkan kreativitas
ketrampilan pengajar dalam memilih dan menggunakan strategi
pembelajaran, yaitu disusun berdasarkan karakteristik peserta didik dan
situasi kondisi yang dihadapinya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan strategi pembelajaran?
2. Apa saja macam-macam dari strategi pembelajaran?
3. 3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Strategi Pembelajaran
Istilah strategi pada awalnya digunakan dalam dunia militer yang
diartikan sebagai cara penggunaan seluruh kekuatan militer untuk
memenangkan suatu peperangan. Sekarang istilah strategi banyak
digunakan dalam berbagai bidang kegiatan yang bertujuan memperoleh
kesuksesan atau keberhasilan dalam mencapai tujuan.
Istilah strategi (strategy) berasal dari “kata benda” dan “kata kerja”
dalam bahasa Yunani. Sebagai kata benda, strategos merupakan gabungan
kata stratos (militer) dengan “ago” (memimpin). Sebagai kata kerja,
stratego berarti merencanakan (to plan).
Dapat disimpulkan bahwa pengertian strategi adalah suatu pola
yang direncanakan dan ditetapkan secara sengaja untuk melakukan
kegiatan atau tindakan. Strategi mencakup tujuan kegiatan, siapa yang
terlibat dalam kegiatan, isi kegiatan, proses kegiatan, dan sarana
penunjang kegiatan.
Sedangkan istilah pembelajaran (instruction) bermakna sebagai
“upaya untuk membelajarkan seseorang atau kelompok orang melalui
berbagai upaya (effort) dan berbagai strategi, metode dan pendekatan ke
arah pencapaian tujuan yang telah direncanakan”. Pembelajaran dapat pula
dipandang sebagai kegiatan guru secara terprogram dalam desain
intruksional untuk membuat siswa belajar secara aktif yang menekankan
pada penyediaan sumber belajar.1
Berikut ini merupakan pengertian strategi belajar menurut
beberapa ahli:
a. Menurut Gulo, menyatakan bahwa strategi pembelajaran merupakan
rencana dan cara-cara membawakan pengajaran agar segala prinsip
1 Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2013), hlm. 3-4.
4. 4
dasar dapat terlaksana dan segala tujuan pengajaran dapat dicapai
secara efektif.
b. Hamalik, berpendapat bahwa strategi pembelajaran adalah keseluruhan
metode dan prosedur yang menitikberatkan pada kegiatan siswa dalam
proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan tertentu.
c. Makmun, merumuskan strategi pembelajaran sebagai prosedur,
metode, dan teknik belajar mengajar (teaching methods) yang
sebagaimana dipandang paling efektif dan efisien serta produktif
sehingga dapat dijadikan pegangan oleh para guru dalam
melaksanakan kegiatan mengajarnya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran adalah
taktik yang harus direncanakan oleh guru dalam suatu proses
pembelajaran agar dapat mencapai tujuan belajar yang diinginkan.2
Strategi pembelajaran juga diartikan sebagai cara-cara yang
akan dipilih dan digunakan oleh seorang pengajar untuk
menyampaikan materi pembelajaran sehingga akan memudahkan
peserta didik menerima dan memahami materi pembelajaran, yang
pada akhirnya tujuan pembelajaran dapat dikuasainya di akhir kegiatan
belajar.3
Dengan demikian, strategi pembelajaran mencakup:
a. Tujuan pembelajaran
b. Materi/ bahan pelajaran
c. Kegiatan pembelajaran
d. Model pembelajaran
e. Pengelolaan kelas
f. Penilaian.4
2 Jamil Suprihatiningrum, Strategi Pembelajaran: Teori dan Aplikasi,
(Jogjakarta: Ar-ruzz Media, 2013), hlm. 153.
3 Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar
yang Kreatif dan Efektif, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007), hlm. 2.
4 Jamil Suprihatiningrum, Strategi Pembelajaran: Teori dan Aplikasi .........., hlm. 153.
5. 5
B. Macam-macam Strategi Pembelajaran
1. Strategi Pembelajaran Ekspositori
Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran
yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal
dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar
siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal.5 Strategi
pembelajaran ekspositori sering disebut juga strategi pembelajaran
langsung (direct instruction), sebab materi pelajaran langsung
diberikan guru, dan guru mengolah secara tuntas pesan tersebut
selanjutnya siswa dituntut untuk menguasai materi tersebut.
Ada beberapa karakteristik strategi pembelajaran ekspositori,
yakni:
a. Strategi pembelajaran ekspositori dilakukan dengan cara
menyampaikan materi secara verbal (lisan), oleh karena itu sering
disebut ceramah.
b. Materi pelajaran diberikan sudah dalam bentuk jadi, seperti
konsep, fakta dan materi tertentu sehingga siswa tinggal menerima
dan memahaminya.
c. Tujuan utama strategi pembelajaran ekspositori ini agar siswa
dapat memahami, mengerti materi yang diberikan.6
2. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
Strategi pembelajaran berbasis masalah dapat diartikan sebagai
rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan kepada proses
penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah. Terdapat 3 ciri
utama dari SPBM. Pertama, SPBM merupakan rangkaian aktivitas
pembelajaran, artinya dalam implementasi SPBM ada sejumlah
5 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
(Jakarta: Kencana, 2007), hlm. 179.
6 Nunuk Suryani dan Leo Agung S., Strategi Belajar Mengajar, (Yogyakarta:
Penerbit Ombak, 2012), hlm. 106.
6. 6
kegiatan yang harus dilakukan siswa. SPBM tidak mengharapkan
siswa hanya sekedar mendengarkan, mencatat kemudian menghafal
materi pelajaran, akan tetapi melalui SPBM siswa aktif berfikir,
berkomunikasi, mencari dan mengolah data, dan akhirnya
menyimpulkan. Kedua, aktivitas pembelajaran diarahkan untuk
menyelesaikan masalah. SPBM menempatkan masalah sebagai kata
kunci dari proses pembelajaran. Artinya, tanpa masalah maka tidak
mungkin ada proses pembelajaran. Ketiga, pemecahan masalah
dilakukan dengan menggunakan pendekatan berpikir secara ilmiah.
Strategi pembelajaran dengan pemecahan masalah dapat
diterapkan:
a. Manakala guru menginginkan agar siswa tidak hanya sekedar dapat
mengingat materi pelajaran, akan tetapi menguasai dan
memahaminya secara penuh.
b. Apabila guru bermaksud untuk mengembangkan keterampilan
berpikir rasional siswa.
c. Manakala guru menginginkan kemampuan siswa untuk
memecahkan masalah serta membuat tantangan intelektual siswa.
d. Jika guru ingin mendorong siswa untuk lebih bertanggungjawab
dalam belajarnya.
e. Jika guru ingin agar siswa memahami hubungan antar apa yang
dipelajari dengan kenyataan dalam kehidupannya (hubungan antara
teori dengan kenyataan).7
3. Strategi Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and
Learning)
Strategi pembelajaran kontekstual atau contextual teaching and
learning (CTL) merupakan suatu konsepsi yang membantu guru
mengaitkan konten mata pelajaran dengan situasi dunia nyata dan
7 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan........., hlm, 214-215.
7. 7
memotivasi siswa membuat hubungan antara pengetahuan dan
penerapannya dalam kehidupan mereka.8
Dari konsep tersebut ada tiga hal yang harus kita pahami. Pertama,
CTL menekankan pada proses keterlibatan siswa untuk menemukan
materi, artinya proses belajar diorientasikan pada proses pengalaman
secara langsung. Kedua, CTL mendorong agar siswa dapat
menemukan hubungan antara materi yang dipelajari dengan situasi
kehidupan nyata. Ketiga, CTL mendorong siswa untuk dapat
menerapkannya dalam kehidupan.
Sehubungan dengan hal itu, terdapat lima karakteristik penting
dalam proses pembelajaran yang menggunakan pendekatan CTL.
a. Dalam CTL, pembelajaran merupakan proses pengaktifan
pengetahuan yang sudah ada (activiting knowledge).
b. Pembelajaran yang kontekstual adalah belajar dalam rangka
memperoleh dan menambah pengetahuan baru (acquiring
knowledge).
c. Pemahaman pengetahuan (understanding knowledge).
d. Mempraktikkan pengetahuan dan pengalaman tersebut (applying
knowledge).
e. Melakukan refleksi (reflecting knowledge).9
4. Strategi Pembelajaran Inquiry
Inquiry berasal dari kata “to inquire” yang berarti ikut serta atau
terlibat dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan, mencari informasi
dan melakukan penyelidikan.10
8 Trianto, Mendesaian Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,
Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ,
(Jakarta: Kencana, 2010), hlm. 104.
9 Wina Sanjaya......., hlm. 255-256.
10 Nunuk Suryani dan Leo Agung S., Strategi Belajar Mengajar........, hlm. 119.
8. 8
Strategi pembelajaran inquiry adalah rangkaian kegiatan
pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan
analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu
masalah yang dipertanyakan.11
Ada beberapa hal yang menjadi ciri utama strategi pembelajaran
inquiry: Pertama, strategi inquiry menekankan kepada aktivitas siswa
secara maksimal untuk mencari dan menemukan. Kedua, seluruh
aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan
menemukan sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga
diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri. Ketiga, tujuan dari
penggunaan strategi pembelajaran inquiry adalah mengembangkan
kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental, akibatnya
dalam pembelajaran inquiry siswa tidak hanya dituntut agar menguasai
pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi
yang dimilikinya.12
5. Strategi Pembelajaran Afektif
Strategi pembelajaran afektif adalah strategi yang bukan hanya
bertujuan untuk mencapai pendidikan kognitif saja, melainkan juga
sikap dan keterampilan afektif berhubungan dengan volume yang sulit
diukur karena menyangkut kesadaran seseorang yang tumbuh dari
dalam. Kemampuan aspek afektif berhubungan dengan minat dan
sikap yang dapat berupa tanggungjawab, kerja sama, disiplin,
komitmen, percaya diri, jujur, menghargai pendapat orang lain dan
kemampuan mengendalikan diri.
Keberhasilan pembelajaran pada ranah kognitif dan psikomotor
dipengaruhi oleh kondisi afektif peserta didik. Peserta didik yang
memiliki minat belajar dan sikap positif terhadap pelajaran akan
merasa senang mempelajari mata pelajaran tertentu, sehingga dapat
11 Wina Sanjaya......., hlm. 196.
12 Nunuk Suryani dan Leo Agung S........., hlm. 119.
9. 9
mencapai hasil pembelajaran yang optimal. Oleh karena itu untuk
mencapai hasil belajar yang optimal, dalam merancang program
pembelajaran dan kegiatan pembelajaran bagi peserta didik, pendidik
harus memperhatikan karakteristik afektif peserta didik.13
13 Ibid, hlm. 122-123.
10. 10
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Strategi pembelajaran diartikan sebagai cara-cara yang akan dipilih dan
digunakan oleh seorang pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran
sehingga akan memudahkan peserta didik menerima dan memahami materi
pembelajaran, yang pada akhirnya tujuan pembelajaran dapat dikuasainya di akhir
kegiatan belajar. Strategi pembelajaran mencakup: tujuan pembelajaran, materi/
bahan pelajaran, kegiatan pembelajaran, model pembelajaran, pengelolaan kelas,
penilaian.
Sedangkan macam-macam strategi pembelajaran yang dibahas disini
meliputi: strategi pembelajaran ekspositori, strategi pembelajaran berbasis
masalah, strategi pembelajaran kontekstual, strategi pembelajaran inquiry dan
strategi pembelajaran afektif. Yang mana strategi pembelajaran tersebut
mempunyai keunggulan dan kelemahannya masing-masing.
11. 11
DAFTAR PUSTAKA
Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Suprihatiningrum, Jamil. 2013. Strategi Pembelajaran: Teori dan Aplikasi. Jogjakarta:
Ar-ruzz Media.
Sanjaya, Wina. 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,.
Jakarta: Kencana.
Suryani, Nunuk dan Leo Agung S. 2012. Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta:
Penerbit Ombak.
Trianto. 2010. Mendesaian Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan,
dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Jakarta: Kencana.
Uno, Hamzah B. 2007. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar
yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: PT Bumi Aksara.