Dokumen tersebut membahas tentang disiplin belajar siswa di sekolah. Secara garis besar, disiplin belajar didefinisikan sebagai sikap taat dan patuh siswa untuk menjalankan kewajiban belajar di sekolah maupun di rumah. Dokumen ini juga menjelaskan pentingnya disiplin belajar bagi prestasi belajar siswa, faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta indikator-indikator untuk mengukur ting
Angket ini bertujuan untuk menilai tingkat kedisiplinan siswa di sekolah dengan memberikan skala jawaban terhadap 45 pernyataan tentang perilaku disiplin positif dan negatif. Petunjuk pengisian memberikan pilihan jawaban lima skala untuk setiap pernyataan beserta penjelasan tentang indikator kedisiplinan siswa.
Beberapa alasan mengapa tidak cukup hanya dengan peraturan, tetapi perlu ada keyakinan kelas:
1. Peraturan hanya mengatur tindakan fisik, sedangkan keyakinan kelas mengatur sikap dan pola pikir. Dengan adanya keyakinan kelas, murid akan memahami alasan dan manfaat di balik peraturan, sehingga mereka taat bukan hanya karena takut hukuman.
2. Keyakinan kelas membangun komitmen bersama untuk mencapai tuju
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...Arif Winahyu
Kelas III siswa SDN 04 Jaten memiliki 30 siswa dengan 11 laki-laki dan 19 perempuan berumur 8-9 tahun. Wali kelas menyatakan siswa kelas III mengalami perkembangan pesat secara psikologi dan fisik.
Angket ini bertujuan untuk menilai tingkat kedisiplinan siswa di sekolah dengan memberikan skala jawaban terhadap 45 pernyataan tentang perilaku disiplin positif dan negatif. Petunjuk pengisian memberikan pilihan jawaban lima skala untuk setiap pernyataan beserta penjelasan tentang indikator kedisiplinan siswa.
Beberapa alasan mengapa tidak cukup hanya dengan peraturan, tetapi perlu ada keyakinan kelas:
1. Peraturan hanya mengatur tindakan fisik, sedangkan keyakinan kelas mengatur sikap dan pola pikir. Dengan adanya keyakinan kelas, murid akan memahami alasan dan manfaat di balik peraturan, sehingga mereka taat bukan hanya karena takut hukuman.
2. Keyakinan kelas membangun komitmen bersama untuk mencapai tuju
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...Arif Winahyu
Kelas III siswa SDN 04 Jaten memiliki 30 siswa dengan 11 laki-laki dan 19 perempuan berumur 8-9 tahun. Wali kelas menyatakan siswa kelas III mengalami perkembangan pesat secara psikologi dan fisik.
AHS_IKLIM SEKOLAH AMAN (MENCEGAH PERUNDUNGAN).pptxAnastasiaSinaga1
IKLIM SEKOLAH AMAN (MENCEGAH PERUNDUNGAN)
Lewat pemahaman di atas membantu masyarakat di mana pun untuk tidak melakukan tindakan bullying baik kepada yang kecil maupun yang dewasa. Karena tindakan tersebut berdampak negatif bagi si pelaku maupun si korban. Bayangkan jika kamu berada pada diri si korban kamu akan mengalami hal-hal yang dapat merusak mental, diri, dan pikiran.
Kurikulum perlu berubah dan diadaptasi secara berkelanjutan untuk menyesuaikan perkembangan zaman dan kebutuhan peserta didik agar dapat menuntun mereka mencapai kebahagiaan dan keselamatan sebagai manusia dan anggota masyarakat. Adaptasi kurikulum perlu dilakukan di tingkat sekolah sesuai konteks dan karakteristik muridnya.
Asesmen diagnostik bertujuan untuk mengetahui kondisi awal siswa secara kognitif dan non kognitif. Asesmen non kognitif melihat kesejahteraan emosi siswa dan aktivitas belajar di rumah, sedangkan asesmen kognitif mengukur capaian kompetensi untuk menentukan kelas tambahan. Hasil asesmen dianalisis untuk menyesuaikan pembelajaran.
Modul ini membahas pembelajaran matematika tentang bangun datar dan bangun ruang untuk siswa kelas 2 SD. Materi akan disampaikan dalam 5 pertemuan dengan metode ceramah, diskusi, dan tugas kelompok untuk mengenalkan, mengklasifikasi, dan membandingkan berbagai bangun datar dan ruang. Evaluasi akan digunakan untuk menilai pemahaman siswa.
Modul pelatihan topik "Merdeka Belajar" membahas tentang pentingnya mengenali dan memahami diri sebagai pendidik, mendidik dan mengajar sesuai dengan kodrat setiap murid, serta memberikan pembelajaran yang dapat mengantarkan murid mencapai keselamatan dan kebahagiaan. Pendidik diharapkan dapat mendampingi murid secara utuh dan menyeluruh dengan melatih kecerdasan budi pekerti murid.
Ruang Kolaborasi & Demostrasi Kontekstual_PSE_Topik 2.pptxRestuPranantyo1
Berikut ini adalah ringkasan dari dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
Diskusi terkait tantangan bagi guru untuk menjadi teladan sosial-emosional dan bagaimana sekolah dapat mendukung pembelajaran sosial-emosional, seperti mengembangkan kompetensi pendidik dan memfasilitasi peserta didik. Karakteristik peserta didik juga mempengaruhi penerapan pembelajaran sosial-emosional, sehingga guru perlu menyesuaikan
Topik 2 Kelompok 4 - Ruang Kolaborasi.pptxNantaAgga1
Rangkuman dokumen tersebut adalah:
Rancangan perencanaan pembelajaran dan asesmen yang melibatkan beberapa pihak seperti guru, pimpinan sekolah, konselor, dan tenaga kependidikan guna menyusun strategi yang efektif dengan mempertimbangkan tantangan seperti keterbatasan waktu dan kemampuan peserta didik yang beragam.
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar BiasaRoHim MohaMad
Untuk mengetahui secara langsung kondisi, keadaan dan bentuk layanan yang diberikan kepada Anak Berkebutuhan Khusus, kita perlu turun langsung pada kondisi nyata di Sekolah Luar Biasa
Eksplorasi Konsep Kelompok 3_Lembar Kerja 1 (1).pptxssuser5cdb16
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip pembelajaran dan asesmen yang efektif sesuai dengan paradigma baru, termasuk proses pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan keterpaduan antara tujuan, proses pembelajaran, dan asesmen.
2. Dibahas pula karakteristik Profil Pelajar Pancasila yang meliputi enam ciri utama yaitu beriman, mandiri, kreatif, b
Bab ini membahas tentang disiplin siswa dan cara penerapan disiplin oleh pendidik. Disiplin diartikan sebagai upaya sadar untuk mematuhi peraturan dan norma dengan rasa tanggung jawab. Disiplin diri merupakan disiplin yang berasal dari dalam diri untuk mematuhi aturan. Tujuan disiplin sekolah antara lain membentuk perilaku yang baik dan mendorong kerjasama. Unsur-unsur penting disiplin meliputi peraturan, hukuman, pen
AHS_IKLIM SEKOLAH AMAN (MENCEGAH PERUNDUNGAN).pptxAnastasiaSinaga1
IKLIM SEKOLAH AMAN (MENCEGAH PERUNDUNGAN)
Lewat pemahaman di atas membantu masyarakat di mana pun untuk tidak melakukan tindakan bullying baik kepada yang kecil maupun yang dewasa. Karena tindakan tersebut berdampak negatif bagi si pelaku maupun si korban. Bayangkan jika kamu berada pada diri si korban kamu akan mengalami hal-hal yang dapat merusak mental, diri, dan pikiran.
Kurikulum perlu berubah dan diadaptasi secara berkelanjutan untuk menyesuaikan perkembangan zaman dan kebutuhan peserta didik agar dapat menuntun mereka mencapai kebahagiaan dan keselamatan sebagai manusia dan anggota masyarakat. Adaptasi kurikulum perlu dilakukan di tingkat sekolah sesuai konteks dan karakteristik muridnya.
Asesmen diagnostik bertujuan untuk mengetahui kondisi awal siswa secara kognitif dan non kognitif. Asesmen non kognitif melihat kesejahteraan emosi siswa dan aktivitas belajar di rumah, sedangkan asesmen kognitif mengukur capaian kompetensi untuk menentukan kelas tambahan. Hasil asesmen dianalisis untuk menyesuaikan pembelajaran.
Modul ini membahas pembelajaran matematika tentang bangun datar dan bangun ruang untuk siswa kelas 2 SD. Materi akan disampaikan dalam 5 pertemuan dengan metode ceramah, diskusi, dan tugas kelompok untuk mengenalkan, mengklasifikasi, dan membandingkan berbagai bangun datar dan ruang. Evaluasi akan digunakan untuk menilai pemahaman siswa.
Modul pelatihan topik "Merdeka Belajar" membahas tentang pentingnya mengenali dan memahami diri sebagai pendidik, mendidik dan mengajar sesuai dengan kodrat setiap murid, serta memberikan pembelajaran yang dapat mengantarkan murid mencapai keselamatan dan kebahagiaan. Pendidik diharapkan dapat mendampingi murid secara utuh dan menyeluruh dengan melatih kecerdasan budi pekerti murid.
Ruang Kolaborasi & Demostrasi Kontekstual_PSE_Topik 2.pptxRestuPranantyo1
Berikut ini adalah ringkasan dari dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
Diskusi terkait tantangan bagi guru untuk menjadi teladan sosial-emosional dan bagaimana sekolah dapat mendukung pembelajaran sosial-emosional, seperti mengembangkan kompetensi pendidik dan memfasilitasi peserta didik. Karakteristik peserta didik juga mempengaruhi penerapan pembelajaran sosial-emosional, sehingga guru perlu menyesuaikan
Topik 2 Kelompok 4 - Ruang Kolaborasi.pptxNantaAgga1
Rangkuman dokumen tersebut adalah:
Rancangan perencanaan pembelajaran dan asesmen yang melibatkan beberapa pihak seperti guru, pimpinan sekolah, konselor, dan tenaga kependidikan guna menyusun strategi yang efektif dengan mempertimbangkan tantangan seperti keterbatasan waktu dan kemampuan peserta didik yang beragam.
Instrumen Observasi - Wawancara Sekolah Luar BiasaRoHim MohaMad
Untuk mengetahui secara langsung kondisi, keadaan dan bentuk layanan yang diberikan kepada Anak Berkebutuhan Khusus, kita perlu turun langsung pada kondisi nyata di Sekolah Luar Biasa
Eksplorasi Konsep Kelompok 3_Lembar Kerja 1 (1).pptxssuser5cdb16
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip pembelajaran dan asesmen yang efektif sesuai dengan paradigma baru, termasuk proses pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan keterpaduan antara tujuan, proses pembelajaran, dan asesmen.
2. Dibahas pula karakteristik Profil Pelajar Pancasila yang meliputi enam ciri utama yaitu beriman, mandiri, kreatif, b
Bab ini membahas tentang disiplin siswa dan cara penerapan disiplin oleh pendidik. Disiplin diartikan sebagai upaya sadar untuk mematuhi peraturan dan norma dengan rasa tanggung jawab. Disiplin diri merupakan disiplin yang berasal dari dalam diri untuk mematuhi aturan. Tujuan disiplin sekolah antara lain membentuk perilaku yang baik dan mendorong kerjasama. Unsur-unsur penting disiplin meliputi peraturan, hukuman, pen
Tata tertib berpakaian seragam diperlukan untuk menciptakan ketertiban dan kedisiplinan siswa. Tujuan tata tertib antara lain untuk menciptakan suasana sekolah yang aman dan kondusif agar proses pembelajaran berjalan lancar. Bimbingan kelompok dapat membantu meningkatkan ketaatan siswa terhadap tata tertib berpakaian seragam.
Disiplin belajar merupakan kesadaran diri untuk mengendalikan dirinya agar belajar secara sungguh-sungguh dan konsisten. Disiplin belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti cara belajar, pengelolaan waktu, dan pengerjaan tugas secara teratur. Kesadaran akan pentingnya disiplin belajar diperlukan untuk mencapai prestasi belajar yang optimal.
Di materi yang saya buat ini anda dapat melihat tentang pengertian disiplin, macam-macam disiplin, ciri-ciri disiplin, faktor yang menyebabkan orang tidak disiplin bserta solusinya. dan saya juga mencantumkan sosl-soal evaluasi untuk mengasah otak dan kesimpulannya. silahkan membaca. semoga bermanfaat :)
Power point (tugas individu) Disiplin....... untuk kelas 2 sekolah dasar....uswaroy
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya disiplin dalam kehidupan. Disiplin dapat diterapkan di rumah, sekolah, jalan raya, dan masyarakat. Orang yang disiplin akan selalu menaati peraturan, tepat waktu, dan hidup teratur. Faktor lingkungan dan sikap orang tua dapat mempengaruhi sikap seseorang dalam bersikap disiplin. Manfaat disiplin antara lain membentuk kepribadian yang ba
Teks tersebut membahas tentang pentingnya disiplin dalam pendidikan. Disiplin diperlukan untuk mengatur kegiatan belajar mengajar agar berjalan dengan baik. Guru memiliki peran penting dalam menerapkan disiplin karena bertindak sebagai teladan bagi siswa. Hukuman dapat diberikan untuk meningkatkan kedisiplinan, namun lebih diutamakan pendekatan yang bersifat mendidik.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pembinaan disiplin dan perilaku anak di sekolah, termasuk pengertian disiplin kelas, teknik pembinaan disiplin kelas (otoriter, permisif, demokratis), penerapan disiplin kelas, dan penerapan hukuman dan hadiah.
- Menanamkan Disiplin Belajar
- Definisi Disiplin
- Macam-Macam Disiplin
- Dorongan Yang Mempengaruhi Disiplin
- Tujuan Disiplin Sekolah
- Kiat-kiat Meningkatkan Efektifitas Belajar
- Tips Meningkatkan Konsentrasi Belajar
IMPLEMENTASI TATA TERTIB DAN TATA KRAMA PADA SISWA DI SEKOLAHMP2020B
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi tata tertib dan tata krama di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan aturan dan sopan santun di sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peraturan sekolah mendorong disiplin siswa, sedangkan pembelajaran tata krama berkontribusi pada perkembangan moral siswa. Faktor penyebab pelanggaran peraturan adalah kurangnya perhatian sekolah
Dokumen ini membahas tentang menanamkan kedisiplinan pada anak usia prasekolah, dengan menjelaskan pentingnya aturan dan hukuman yang tepat dalam membentuk perilaku anak, serta memberikan pujian atas perilaku yang baik. Dianjurkan penggunaan disiplin positif dengan kesabaran dan pengertian, daripada hukuman fisik atau kata-kata yang dapat merusak perkembangan anak.
Budaya positif merupakan perwujudan dari nilai-nilai universal yang diterapkan di sekolah untuk mendukung tumbuh kembang peserta didik secara optimal. Budaya positif berfokus pada kolaborasi dan pemberdayaan peserta didik agar dapat belajar dari kesalahan sendiri.
Pertama, disiplin belajar adalah kecenderungan untuk mematuhi aturan dan mengendalikan diri sesuai keadaan seperti di sekolah. Kedua, model penanamannya ada tiga: otoriter, permisif, demokratis. Ketiga, implikasinya pada perilaku, sikap, dan kepribadian siswa.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Angket kedisiplinan siswa
1. Angket kedisiplinan Siswa
DISIPLIN SEKOLAH
1. Pengertian Disiplin
Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak lepas dari aktivitas atau kegiatan, kadang kegiatan itu kita
lakukan dengan tepat waktu tapi kadang juga tidak. Kegiatan yang kita laksanakan secara tepat
waktu dan dilaksanakan secara kontinyu, maka akan menimbulkan suatu kebiasaan. Kebiasaan
dalam melaksanakan kegiatan secara teratur dan tepat waktulah yang biasanya disebut disiplin
dalam kehidupan sehari-hari. Disiplin diperlukan di manapun, karena dengan disiplin akan
tercipta kehidupan yang teratur dan tertata. Untuk lebih memahami tentang disiplin, berikut akan
diuraikan pengertian disiplin dari beberapa ahli.
a) Menurut Lembaga Ketahanan Nasional Indonesia (Lemhanas) (1997:12) disiplin adalah
kepatuhan untuk menghormati dan melaksanakan suatu sistem yang mengharuskan orang tunduk
kepada keputusan, perintah atau peraturan yang berlaku.
b) Menurut Prijodarminto (1994) dalam Tu’u (2004:31) disiplin adalah suatu kondisi yang
tercipta dan berbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukan nilai-nilai
ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan keterikatan.
c) Menurut Maman Rachman (1999) dalam Tu’u (2004:32) menyatakan disiplin sebagai upaya
mengendalikan diri dan sikap mental individu atau masyarakat dalam mengembangkan
kepatuhan dan ketaatan terhadap peraturan dan tata tertib berdasarkan dorongan dan kesadaran
yang muncul dari dalam hatinya.
d) Gordon (1996:3-4) membedakan kata disiplin dengan mendisiplin. Disiplin biasanya diartikan
sebagai perilaku dan tata tertib yang sesuai dengan peraturan dan ketetapan, atau perilaku yang
diperoleh dari pelatihan, seperti disiplin dalam kelas atau disiplin dalam tim bola basket yang
baik. Sedangkan kata mendisiplin didefinisikan sebagai menciptakan keadaan tertib dan patuh
dengan pelatihan dan pengawasan dan menghukum atau mengenakan denda, membetulkan,
menghukum demi kebiasaan.
Dari uraian pengertian disiplin di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud disiplin adalah
perilaku seseorang yang sesuai dengan tata tertib atau aturan yang berlaku baik yang muncul dari
kesadaran dirinya maupun karena adanya sanksi atau hukuman.
2. Pengertian Disiplin Belajar
Dari pengertian disiplin dan pengertian belajar di atas maka yang dimaksud disiplin belajar
dalam penelitian ini adalah sikap atau tingkahlaku siswa yang taat dan patuh untuk dapat
menjalankan kewajibannya untuk belajar, baik belajar di sekolah maupun belajar di rumah.
Indikator disiplin belajar dalam penelitian ini adalah: ketaatan terhadap tata tertib sekolah,
ketaatan terhadap kegiatan belajar di sekolah, ketaatan dalam mengerjakan tugas-tugas pelajaran,
dan ketaatan terhadap kegiatan belajar di rumah.
3. Perlunya Disiplin
Disiplin diperlukan oleh siapapun dan di manapun, begitupun seorang siswa dia harus disiplin
baik itu disiplin dalam menaati tata tertib sekolah, disiplin dalam belajar di sekolah, disiplin
dalam mengerjakan tugas, maupun disiplin dalam belajar di rumah, sehingga akan dicapai hasil
belajar yang optimal. Disiplin berperan penting dalam membentuk individu yang berciri
keunggulam. Menurut Tu’u (2004:37) disiplin penting karena alasan berikut ini:
a. Dengan disiplin yang muncul karena kesadaran diri, siswa berhasil dalam belajarnya.
Sebaliknya siswa yang kerap kali melanggar ketentuan sekolah pada umumnya terhambat
optimalisasi potensi dan prestasinya
2. b. Tanpa disiplin yang baik, suasana sekolah dan juga kelas menjadi kurang kondusif bagi
kegiatan pembelajaran. Secara positif disiplin memberi dukungan yang tenang dan tertib bagi
proses pembelajaran
c. Orang tua senantiasa berharap di sekolah anak-anak dibiasakan dengan norma norma, nilai
kehidupan, dan disiplin. Dengan demikian anak-anak dapat menjadi individu yang tertib, teratur,
dan disiplin.
d. Disiplin merupakan jalan bagi siswa untuk sukses dalam belajar dan kelak ketika bekerja.
Kesadaran pentingnya norma, aturan, kepatuhan, dan ketaatan merupakan prasarat kesuksesan
seseorang Sedangkan menurut Maman Rachman (1999) dalam Tu’u (2004:35) pentingnya
disiplin bagi para siswa adalah sebagai berikut:
a. Memberi dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak menyimpang
b. Membantu siswa memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan
c. Cara menyelesaikan tuntutan yang ingin ditunjukan peserta didik terhadap lingkunganya
d. Untuk mengatur keseimbangan keinginan individu satu dengan individu lainnya
e. Menjauhi siswa melakukan hal-hal yang dilarang sekolah
f. Mendorong siswa melakukan hal-hal yang baik dan benar
g. Peserta didik belajar hidup dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik, positif dan bermanfaat
baginya dan lingkungannya
h. Kebiasaan baik itu menyebabkan ketenangan jiwanya dan lingkungannya
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa disiplin sangat penting dan dibutuhkan oleh setiap
siswa. Disiplin yang tumbuh secara sadar akan membentuk sikap, perilaku, dan tata kehidupan
yang teratur yang akan menjadikan siswa sukses dalam belajar.
4. Fungsi Disiplin
Fungsi disiplin sangat penting untuk ditanamkan pada siswa, sehingga siswa menjadi sadar
bahwa dengan disiplin akan tercapai hasilbelajar yang optimal. Fungsi disiplin menurut Tu’u
(2004:38-44) adalahsebagai berikut:
a. Menata kehidupan bersama
Manusia merupakan mahluk sosial. Manusia tidak akan bisa hidup tanpa batuan orang lain.
Dalam kehidupan bermasyarakat sering terjadi pertikaian antara sesama orang yang disebabkan
karena benturan kepentingan, karena manusia selain sebagai mahluk sosial ia juga sebagai
mahluk individu yang tidak lepas dari sifat egonya, sehingga kadangkadang di masyarakat terjadi
benturan antara kepentingan pribadi dengan kepentingan bersama. Di sinilah pentingnya disiplin
untuk mengaur tata kehidupan manusia dalam kelompok tertentu atau dalam masyarakat.
Sehingga kehidupan bermasyarakat akan tentram dan teratur.
b. Membangun kepribadian
Kepribadian adalah keseluruhan sifat, tingkah laku yang khas yang dimiliki oleh seseorang.
Antara orang yang satu dengan orang yang lain mempunyai kepribadian yang berbeda.
Lingkungan yang berdisiplin baik sangat berpengaruh terhadap kepribadian seseorang. Apalagi
seorang siswa yang sedang tumbuh kepribadiannya, tentu lingkungan sekolah yang tertib, teratur,
tenang, dan tentram sangat berperan dalam membangun kepribadian yang baik.
c. Melatih kepribadian yang baik
3. Kepribadian yang baik selain perlu dibangun sejak dini, juga perlu dilatih karena kepribadian
yang baik tidak muncul dengan sendirinya. Kepribadian yang baik perlu dilatih dan dibiasakan,
sikap perilaku dan pola kehidupan dan disiplin tidak terbentuk dalam waktu yang singkat, namun
melalui suatu proses yang membutuhkan waktu lama.
d. Pemaksaan
Disiplin akan tercipta dengan kesadaran seseorang untuk mematuhi semua ketentuan, peraturan,
dan noma yang berlaku dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab. Disiplin dengan motif
kesadaran diri lebih baik dan kuat. Dangan melakukan kepatuhan dan ketaatan atas kesadaran
diri bermanfaat bagi kebaikan dan kemajuan diri. Sebaliknya disiplin dapat pula terjadi karena
adanya pemaksaan dan tekanan dari luar. Misalnya, ketika seorang siswa yang kurang disiplin
masuk ke satu sekolah yang berdisiplin baik, maka ia terpaksa harus menaati dan mematuhi tata
tertib yang ada di sekolah tersebut.
e. Hukuman
Dalam suatu sekolah tentunya ada aturan atau tata tertib. Tata tertib ini berisi hal-hal yang positif
dan harus dilakukan oleh siswa. Sisi lainnya berisi sanksi atau hukuman bagi yang melanggar
tata tertib tersebut. Hukuman berperan sangat penting karena dapat memberi motifasi dan
kekuatan bagi siswa untuk mematuhi tata tertib dan peraturan-peraturan yang ada, karena tanpa
adanya hukuman sangat diragukan siswa akan mematuhi paraturan yang sudah ditentukan.
f. Menciptakan lingkungan yang kondusif
Disiplin di sekolah berfungsi mendukung terlaksananya proses kegiatan pendidikan berjalan
lancar. Hal itu dicapai dengan merancang peraturan sekolah, yakni peraturan bagi guru-guru dan
bagi para siswa, serta peraturan lain yang dianggap perlu. Kemudian diimplementasikan secara
konsisten dan konsekuen, dengan demikian diharapkan sekolah akan menjadi lingkungan
pendidikan yang aman, tenang, tentram, dan teratur.
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi dan Membentuk Disiplin
Perilaku disiplin tidak akan tumbuh dengan sendirinya, melainkan perlu kesadaran diri, latihan,
kebiasaan, dan juga adanya hukuman. Bagi siswa disiplin belajar juga tidak akan tercipta apabila
siswa tidak mempunyai kesadaran diri. Siswa akan disiplin dalam belajar apabila siswa sadar
akan pentingnya belajar dalam kehidupannya. Penanaman disiplin perlu dimulai sedini mungkin
mulai dari dalam lingkungan keluarga. Mulai dari kebiasaan bangun pagi, makan, tidur, dan
mandi harus dilakukan secara tepat waktu sehingga anak akan terbiasa melakukan kegiatan itu
secara kontinyu. Menurut Tu’u (2004:48-49) mengatakan ada empat faktor dominan yang
mempengaruhi dan membentuk disiplin yaitu:
a) Kesadaran diri
Sebagai pemahaman diri bahwa disiplin penting bagi kebaikan dan keberhasilan dirinya. Selain
itu kesadaran diri menjadi motif sangat kuat bagi terwujudnya disiplin. Disiplin yang terbentuk
atas kesadarn diri akan kuat pengaruhnya dan akan lebih tahan lama dibandingkan dengan
disiplin yang terbentuk karena unsur paksaan atau hukuman.
b) Pengikutan dan ketaatan
Sebagai langkah penerapan dan praktik atas peraturan-peraturan yang mengatur perilaku
individunya. Hal ini sebagai kelanjutan dari adanya kesadaran diri yang dihasilkan oleh
kemampuan dan kemauan diri yang kuat.
c) Alat pendidikan
Untuk mempengaruhi, mengubah, membina, dan membentuk perilaku yang sesuai dengan nilai-
nilai yang ditentukan atau diajarkan.
d) Hukuman
4. Seseorang yang taat pada aturan cenderung disebabkan karena dua hal, yang pertama karena
adanya kesadarn diri, kemudian yang kedua karena adanya hukuman. Hukuman akan
menyadarkan, mengoreksi, dan meluruskan yang salah, sehingga orang kembali pada perilaku
yang sesuai dengan harapan.
Lebih lanjut Tu’u (2004:49-50) menambahkan masih ada faktorfaktor lain yang berpengaruh
dalam pembentukan disiplin yaitu.
a. Teladan
Teladan adalah contoh yang baik yang seharusnya ditiru oleh orang lain. Dalam hal ini siswa
lebih mudah meniru apa yang mereka lihat sebagai teladan (orang yang dianggap baik dan patut
ditiru) daripada dengan apa yang mereka dengar. Karena itu contoh dan teladan disiplin dari
atasan, kepala sekolah dan guru-guru serta penata usaha sangatberpengaruh terhadap disiplin
para siswa.
b. Lingkungan berdisiplin
Lingkungan berdisiplin kuat pengaruhnya dalam pembentukan disiplin dibandingkan dengan
lingkungan yang belum menerapkan disiplin. Bila berada di lingkungan yang berdisiplin,
seseorang akan terbawa oleh lingkungan tersebut.
c. Latihan berdisiplin
Disiplin dapat tercapai dan dibentuk melalui latihan dan kebiasaan. Artinya melakuakn disiplin
secara berulang-ulang dan membiasakannya dalam praktik-praktik disiplin sehari-hari.
Sedangkan menurut Lemhanas (1997:15) terbentuknya disiplin karena alasan berikut.
a. Disiplin tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan harus ditumbuhkan, dikembangkan, dan
diterapkan dalam semua aspek, menerapkan sanksi serta dengan bentuk ganjaran dan hukuman
sesuai dengan amal perbuatan para pelaku.
b. Disiplin seseorang adalah produk sosialisasi sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya,
terutama lingkungan sosial. Oleh karena itu, pembentukan disiplin tunduk pada kaidah-kaidah
proses belajar.
c. Dalam membentuk disiplin ada pihak yang memiliki kekuasaan lebih besar, sehingga mampu
mempengaruhi tingkah laku pihak lain karena tingkah laku yang diinginkannya.
6. Indikator Disiplin Belajar
Menurut Arikunto (1990:137) dalam penelitian mengenai kedisiplinnannya membagi tiga macam
indikator kedisiplinan, yaitu: 1) perilaku kedisiplinan di dalam kelas, 2) perilaku kedisiplinan di
luar kelas di lingkungan sekolah, dan 3) perilaku kedsiplinan di rumah. Tu’u (2004:91) dalam
penelitian mengenai disiplin sekolah mengemukakan bahwa indikator yang menunjukan
pergeseran/perubahan hasil belajar siswa sebagai kontribusi mengikuti dan menaati peraturan
sekolah adalah meliputi: dapat mengatur waktu belajar di rumah, rajin dan teratur belajar,
perhatian yang baik saat belajar di kelas, dan ketertiban diri saat belajar di kelas. Sedangkan
menurut Syafrudin dalam jurnal Edukasi (2005:80) membagi indikator disiplin belajar menjadi
empat macam, yaitu: 1) ketaatan terhadap waktu belajar, 2) ketaatan terhadap tugas-tugas
pelajaran, 3) ketaatan terhadap penggunaan fasilitas belajar, dan 4) ketaatan menggunakan waktu
datang dan pulang.
Berdasarkan uraian di atas, maka dalam penelitian ini penulis membagi indikator disiplin belajar
menjadi empat macam, yaitu:
a. Ketaatan terhadap tata tertib sekolah
b. Ketaatan terhadap kegiatan belajar di sekolah
c. Ketaaatan dalam mengerjakan tugas-tugas pelajaran
5. d. Ketaatan terhadap kegiatan belajar di rumah
Angket Kedisiplinan Siswa Disekolah
Disiplin sekolah adalah usaha sekolah dalam memelihara prilaku siswa agar tidak menyimpang
dan dapat mendorong siswa untuk sesuai norma, peraturan dan tata tertip yang berlaku di
sekolah. Untuk menilai sejauh mana kedisiplinan siswa disekolah dapat dilihat dari kriteria
disiplin sekolah dalam angket berikut :
I. Petunjuk pengisian
1. Bacalah setiap daftar pernyataan dengan teliti
2. Semua jawaban tidak ada yang benar dan yang salah sehingga yang diharapkan adalah
jawaban yang sesungguhnya dari anda
3. Beri tanda contreng (√ ) pada salah satu pilihan jawaban yang menurut anda paling tepat dan
sesuai dengan kondisi yang ada
4. Ada lima sekala yang digunakan dalam tiap pernyataan yaitu
SL = selalu
SR = sering
J = jarang
JS = jarang sekali
TP = tidak pernah
Selamat bekerja
No Pernyataan SL SR J JS TP
A. Pernyataan positif (+)
1 Memakai seragam sekolah
2 Memakai kelengkapan seragam sekolah
3 Datang ke sekolah tepat waktu ( tak pernah
terlambat)
4 Masuk ke kelas tepat waktu
5 Mengerjakan tugas dari guru tepat waktu
6 Mengikuti upacara bendera
7 Memberi keterangan saat tidak hadir
8 Meminta izin kepada guru piket ketika ingin
meninggalkan sekolah
9 Meminta izin kepada guru mata pelajaran ketika
ingin meninggalkan pelajaran
10 Melaksanakan tugas piket dengan penuh tanggung
jawab
11 Membuang sampah pada tempatnya
12 Terlibat dalam kegiatan jumat bersih/jumat sehat
13 Membayar SPP tepat waktu
14 Membayar sumbangan lainnya tepat waktu
15 Berbicara sopan pada kepala sekolah, guru,
karyawan dan teman
B. Pernyataan negatif (-)
1 Datang terlambat atau tidak tepat waktu
2 Tidak hadir tanpa keterangan
3 Meninggalkan sekolah tanpa izin
4 Tidak mengikuti upacara bendera, tanpa alasan
5 Tidak hadir dalam kegiatan ekstrakulikuler yang
dipilihnya
6. 6 Tidak hadir dalam kegiatan pramuka
7 Tidak mengerjakan tugas dari guru
8 Tidak mengikuti kegiatan keagamaan
9 Menyalahgunakan iuran dana komite sekolah dan
keuangan sekolah lainnya
10 Bersikap tidak sopan kepada kepala sekolah, guru,
karyawan atau siswa lain di lingkunan sekolah
11 Membuat surat izin palsu
12 Makan dikelas pada saat mengikuti pelajaran
13 Meludah di kelas
14 Membawa atau menyulut petasan dan bunyi-
bunyian yang lain dilingkungan sekolah
15 Terlibat perkelahian atau tawuran pelajar
16 Membawa bacaan, gambar atau VCD porno
17 Berurusan dengan senjata tajam, minuman keras
dan narkoba
18 Membawa dan menghisap rokok dilingkungan
sekolah
19 Terlibat dalam pemerasan, pengancaman dan
pencurian di lingkungan sekolah
20 Membunag sampah tidak pada tempatnya
21 Terlibat perjudian atau taruhan dan sejenisnya
22 Merusak fasilitas sekolah, mencoret-coret tembok
dilingkungan sekolah
23 Membuat gaduh, mengganggu proses KBM atau
pada saat upacara
24 Melakukan tindakan asusila
25 Melompat jendela atau pagar sekolah
26 Melawan secara fisik terhadap kepala sekolah,
guru dan karyawan
27 Membawa VCD / walkman yang tidak berkaitan
dengan pembelajaran
28 Memalsukan tanda tangan
29 Mengganti nilai rapor
30 Menyontek saat ulangan/ujian
31 Memukul, mencederai teman atau orang lain
32 Tidak memakai seragam yang ditentukan sekolah
33 Berpakaian seragam tanpa atribut, tidak lengkap
34 Berpakaian tidak semestinya ( rok terlalu pendek,
panjang celana tidak sesuai ketentuan
35 Celana/baju seragam dicoret-coret/disobek/tidak
dijahit
36 Bertato, ramput disemir, rambut gondrong
37 Potong rambut gundul
38 Memakai gelang, anting, kalung atau aksesori
lainnya ( bagi siswa putra)
39 Memakai perhiasan/ aksesoris/bersolek secara
berlebihan, memakai gelang kaki, tintik lebih
sepasang ( bagi siswa putri)
40 Meninggalkan pelajaran tanpa izin guru yang
bersangkutan
41 Mengotori kelas / lingkungan sekolah
42 Mencemarkan nama baik sekolah
43 Tidak melaksanakan tugas piket
44 Melalaikan tugas jumat bersih/ jumat sehat/
pembinaan wali kelas
45 Lalai mengembalikan barang milik sekolah