Di materi yang saya buat ini anda dapat melihat tentang pengertian disiplin, macam-macam disiplin, ciri-ciri disiplin, faktor yang menyebabkan orang tidak disiplin bserta solusinya. dan saya juga mencantumkan sosl-soal evaluasi untuk mengasah otak dan kesimpulannya. silahkan membaca. semoga bermanfaat :)
Materi tentang pengukura panjang untuk kelas 1 SD
materi berisi tentang cara mengukur panjang menggunakan satuan baku.
Slide dilengkapi dengan latihan soal di akhir materi.
Lembar kerja siswa rangkaian listrik " Tema 3 " kelas 6Rachmah Safitri
walaupun pembelajaran online tidak menghalangi para siswa untuk praktek secara virtual melalui zoom dam mereka menegrjakan lembar kerja siswa setelah praktek
Materi tentang pengukura panjang untuk kelas 1 SD
materi berisi tentang cara mengukur panjang menggunakan satuan baku.
Slide dilengkapi dengan latihan soal di akhir materi.
Lembar kerja siswa rangkaian listrik " Tema 3 " kelas 6Rachmah Safitri
walaupun pembelajaran online tidak menghalangi para siswa untuk praktek secara virtual melalui zoom dam mereka menegrjakan lembar kerja siswa setelah praktek
Belajar merupakan proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar adalah proses yang dirancang dan diarahkan untuk mencapai tujuan dengan berbuat melalui berbagai pengalaman. Hal ini sesuai dengan teori belajar konstruktivisme kognitif yang di kemukakan oleh Jean Piaget (Trianto, 2014:72), ‘bahwa anak membangun skemata-skemata dari pengalaman sendiri dengan lingkungannya’. Merujuk Piaget, anak adalah pembelajar yang pada dirinya sudah memiliki motivasi untuk mengetahui dan akan memahami sendiri konsekuensi dari tindakan-tindakannya. Pandangan-pandangan Jean Piaget percaya bahwa belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik. Peserta didik diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan objek fisik, yang ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya dan dibantu oleh pertanyaan tilikan dari guru. Guru hendaknya banyak memberikan rangsangan kepada siswa agar mau berinteraksi dengan lingkungan secara aktif, mencari dan menemukan berbagai hal dari lingkungan. Sedangkan Menurut M. Sobry Sutikno (2009:5) “Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya”. Selaras dengan pendapat di atas Oemar Hamalik (2011:27) mengemukakan bahwa “Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (Learning is defined as the modification or strengthening of behavior through experiencing)”.
Dari beberapa definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dari lingkunannya dalam bentuk perubahan tingkah laku. belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan. Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 20 dinyatakan bahwa Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut Gagne, Briggs, dan vager (M. Sobry Sutikno, 2014:11) mengemukakan bahwa ‘pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa’. Pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan nilai yang baru. Proses pembelajaran pada awalnya meminta guru untuk mengetahui kemampuan dasar yang dimiliki oleh siswa meliputi kemampuan dasarnya, motivasinya, latar belakang akademisnya, latar belakang ekonominya, dan lain sebagainya.kesiapan guru untuk mengenal karakteristik siswa dalam pembelajaran merupakan modal utama penyampaian bahan belajar dan menjadi indikator suksesnya pelaksanaan pembelajaran
Belajar merupakan proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar adalah proses yang dirancang dan diarahkan untuk mencapai tujuan dengan berbuat melalui berbagai pengalaman. Hal ini sesuai dengan teori belajar konstruktivisme kognitif yang di kemukakan oleh Jean Piaget (Trianto, 2014:72), ‘bahwa anak membangun skemata-skemata dari pengalaman sendiri dengan lingkungannya’. Merujuk Piaget, anak adalah pembelajar yang pada dirinya sudah memiliki motivasi untuk mengetahui dan akan memahami sendiri konsekuensi dari tindakan-tindakannya. Pandangan-pandangan Jean Piaget percaya bahwa belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik. Peserta didik diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan objek fisik, yang ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya dan dibantu oleh pertanyaan tilikan dari guru. Guru hendaknya banyak memberikan rangsangan kepada siswa agar mau berinteraksi dengan lingkungan secara aktif, mencari dan menemukan berbagai hal dari lingkungan. Sedangkan Menurut M. Sobry Sutikno (2009:5) “Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya”. Selaras dengan pendapat di atas Oemar Hamalik (2011:27) mengemukakan bahwa “Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (Learning is defined as the modification or strengthening of behavior through experiencing)”.
Dari beberapa definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dari lingkunannya dalam bentuk perubahan tingkah laku. belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan. Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 20 dinyatakan bahwa Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut Gagne, Briggs, dan vager (M. Sobry Sutikno, 2014:11) mengemukakan bahwa ‘pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa’. Pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan nilai yang baru. Proses pembelajaran pada awalnya meminta guru untuk mengetahui kemampuan dasar yang dimiliki oleh siswa meliputi kemampuan dasarnya, motivasinya, latar belakang akademisnya, latar belakang ekonominya, dan lain sebagainya.kesiapan guru untuk mengenal karakteristik siswa dalam pembelajaran merupakan modal utama penyampaian bahan belajar dan menjadi indikator suksesnya pelaksanaan pembelajaran
Power point (tugas individu) Disiplin....... untuk kelas 2 sekolah dasar....uswaroy
Saya siti uswatun rabi'ah dari fkip semester 3. dengan ini mempersembahkan tugas saya tentang DISIPLIN........ Dengan melihat power point saya ini semoga dapat menambah wawasan kita tentang apa itu disiplin, macam-macamnya, ciri-cirinya, fktor yang menyebabkan orang tidak disiplin, serta cara mengatasinya. Tidak lupa pula say mencantumkan sedikit tentang evaluasi dan kesimpulan dari materi pembelajaran itu. Semoga bermanfaat :)
Rpl Bimbingan dan Konseling tentang Penyesuaian Dirisayidatiasiyah
Penyesuaian diri ialah kemampuan seseorang untuk hidup dan bergaul secara wajar terhadap lingkungannya, sehingga ia merasa puas terhadap dirinya dan terhadap lingkungan.
Faktor-faktor yang menjadi kendala siswa dalam menyesuaikan diri di sekolah bisa melalui 2 faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal biasanya berasal dari diri sendiri karena ketidakpercayaan diri, sifat yang pendiam, sukar bergaul dengan teman baru atau bisa saja karna dia takut. Faktor eksternal biasanya berasal dari lingkungan yang baru di masukinya, misalnya sekolah barunya, teman-teman baru dan guru-guru yang baru.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya pelaksanaan remidi dilakukan oleh guru kelas, namun dalam pelaksanaannya bukan hanya satu pihak saja yang melakukan remedial, namun dari pihak keluarga juga harus memiliki kesempatan untuk memberikan preses remedial. hal ini dikarenakan bahwa perlu adanya bimbingan lebih lanjut bukan hanya bimbingan yang dilakukan oleh guru , karena disadari bahwa guru tidak selalu ada untuk para siswa namun yang perlu tahu yaitu orang tua, karena orang tua selalu ada di antara mereka untuk setiap waktu. Selainorang tua adalah orang yang selalu ada bersamanya bisa kakak, kakek, nenek atau bahkan paman dan bibi.
Akan hal tersebut, perlu adanya pengetahuan pembelajaran remedial untuk anak yang memiliki maslah apapun, baik masalah proses belajar atau masalah motivasi belajar. akan lebih dalam lagi apabila dalam observasi ini dibahas tentang pembelajaran remedial untuk anak yang memiliki maslah motivasi belajar.
B. Tujuan
Rumusan masalah diantaranya:
1. Menjelaskan pengertian pembelajaran
2. Menjelaskan macam-macam penyimpangan perilaku pada anak usia SD
3. Menjelaskan gejala-gejala penyimpangan perilaku pada anak usia SD
4. Menjelaskan jenis-jenis perilaku yang menyimpag
5. Menjelaskan cara mengatasi anak yang memiliki masalah
C. Manfaat Observasi
Manfaat observasi bagi mahasiswa maupun bagi guru adalah :
1. Bagi Mahasiswa
Sebagai calon guru memperoleh pengalaman baru dan sebagai acuan dalam mengajar serta menambah wawasan mahasiswa dalam mengajar anak SD.
2. Bagi Guru
Guru dapat mengetahui dan menambah wawasan tentang kegiatan belajar mengajar yang harus diterapkan di SD pada saat ini.
Selain itu manfaat observasi adalah :
a. Melatih kita dalam membuat karya tulis agar terbiasa dan lebih baik.
b. Sebagai pedoman pembelajaran.
c. Sebagai motivasi untuk melakukan suatu observasi, wawancara atau membaca buku-buku yang berhubungan dengan pendidikan sekolah dasar.
3. Ruang Lingkup Penulisan Laporan
Dalam penulisan laporan ini, ruang lingkup yang digunakan adalah :
1. Pembelajaran Remidi
2. Kesulitan Belajar
4. Metode Penelitian
Dalam melakukan penelitian, metode yang digunakan terdiri dari berbagai macam teknik, diantaranya adalah pengumpulan data, pengamatan, dokumen, dan wawancara.
5. Waktu dan Tempat
Observasi (penelitian) ini dilakukan selama satu kali di Desa Bendosewu Kecamatan Talun-Blitar di rumah Bapak Maswan pada tanggal 15 April 2015 selama jam 15.14 sampai 14.10.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. PENGERTIAN PEMBELAJARAN REMIDIAL
Pembelajaran remedial (Remedial Teaching) merupakan layanan pendidikan yang diberikan kepada peserta didik untuk memperbaiki prestasi baik akademik maupun non akademik belajarnya sehingga mencapai kriteria ketuntasan yang ditetapkan. Jika seorang peserta didik mencapai standar tertentu maka peserta didik dinyatakan telah mencapai ketuntasan.
Pelaksanaan pembelajaran berbasis kompetensi dan pembelajaran tuntas, dimulai dari peni
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. NAMA : SITI USWATUN RABI’AH
NPM : 13.11.108.201103.002680
TEKNOLOGI PENDIDIKAN (semester 3)
2. BELAJAR DISIPLIN
1. Hidup disiplin
Seorang anak yang sedang dihukum karena terlambat masuk sekolah.
Mengapa jika terlambat masuk sekolah pasti diberi sanksi oleh guru?
Pemberian sanksi pada anak yang terlambat itu dilakukan dengan tujuan
mendidik anak untuk bersikap tertib dan disiplin. Apakah disiplin itu?
Disiplin adalah sikap yang penting dalam hidup dengan disiplin hidup ini
lebih tertata dan tidak kacau..
Disiplin berasal dari bahasa latin Discere yang berarti belajar. Dari kata
ini timbul kata Disciplina yang berarti pengajaran atau pelatihan. Dan
sekarang kata disiplin mengalami perkembangan makna dalam beberapa
pengertian.
Pertama, disiplin diartikan sebagai kepatuhan terhadap peratuaran atau
tunduk pada pengawasan, dan pengendalian. Kedua, disiplin sebagai
latihan yang bertujuan mengembangkan diri agar dapat berperilaku
tertib.
3. Dengan disiplin, seseorang itu diharapkan bersedia untuk tunduk dan
mengikuti peraturan tertentu dan menjauhi larangan tertentu baik
disekolah, dirumah dan dimasyarakat. Tetepi tidak bertujuan untuk
mengurangi kebebesan dan kemerdekaan seseorang, tetapi ingin
memberikan kemerdekaan yang lebih besar kepadanya dalam batas-batas
kemampuannya. Akan tetapi, jika kebebasan itu terlampau dikurangi,
dikekang dengan peraturan yang sangat ketat maka seseorang itu akan
memberontak dan mengalami frustasi.
Dengan pendapat itu, disiplin yang dilaksanakan dirumah, disekolah
dan dimasyarakat oleh seseorang akan mampu belajar hidup dengan
pembiasaan yang baik, positif dan bermanfaat bagi dirinya dan
lingkungannya untuk bekal hidup dikemudian hari.
4. 2. Macam-macam disiplin
A. DISIPLIN DI RUMAH
Bagaimana cara melaksanakan hidup disiplin di rumah? Cara
melaksanakan hidupdisiplin di rumah antara lain:
a.Belajar mengerjakan tugas sesuai jadwal
b.Menjalankan ibadah tepat waktu
c.Merapikan tempat tidur
d.Mandi pagi dan sore hari
e.Makan tepat waktu
f.Berangkat ke sekolah tidak terburu buru dan tidak terlambat
Semua kegiatan yang dilaksanakan tepat waktu dan sesuai jadwal
disebut disiplin.Jika kamu melakukan semua hal tanpa disiplin dan
terburu buru maka dapat mengurangi konsentrasi dan hasilnya tidak akan
memuaskan..
5. Dalam mendisiplin anak,
hendaknya orang tua bisa
bersikap tenang dan tidak
melakukannya dengan marah,
agar si anak menjadi yakin
bahwa orang tua tidak hanya
sekadar menghukum, tetapi juga
mendisiplin mereka.
6. B. DISIPLIN DI SEKOLAH
Di samping hidup disiplin di rumah kita juga harus menerapkan disiplin
disekolah. Kedisiplinan di sekolah menyangkut persoalan ketepatan dan
ketertiban. Beberapa contoh kedisiplinan yang diterapkan di sekolah:
a.Masuk sekolah tepat waktu
b.Berbaris dengan tertib
c.Berseragam sesuai ketentuan sekolah
d.Menaati tata tertib sekolah
e.Makan di kantin bukan di tempat ibadah
f.Mendengarkan pelajaran dengan tekun
g.Bermain bola di halaman bukan di dalam kelas
h.Beribadah tepat waktu
Semua itu adalah kegiatan yang dilakukan di sekolah apabila kamu
melaksanakannya sesuai jadwal waktu dan caranya berarti kamu telah
bersikap disiplin kedisiplinan akan membawa kamu kepada keberhasilan.
7. Kedisiplinan siswa dapat dilihat
dari ketaatan (kepatuhan) siswa
terhadap aturan (tata tertib) yang
berkaitan dengan jam belajar di
sekolah, yang meliputi jam masuk
sekolah dan keluar sekolah,
kepatuhan siswa dalam berpakaian,
kepatuhan siswa dalam mengikuti
kegiatan sekolah, dan lain
sebagainya. Semua aktifitas siswa
yang dilihat kepatuhannya adalah
berkaitan dengan aktifitas
pendidikan di sekolah, yang juga
dikaitkan dengan kehidupan di
lingkungan luar sekolah.
8. C. DISIPLIN DI JALAN RAYA
Selain di rumah dan sekolah kedisiplinan juga harus dilakukan dalam
kehidupan di masyarakat terutama di jalan raya. Pernahkah kamu melihat
kecelakaan lalu lintas? Apa penyebab terjadinya kecelakaan tersebut?
Penyebabnya antara lain mengebut mendahului dari kiri dan melanggar
lampu lalu lintas semua itu pada hakikatnya karena para pengguna jalan
tidak bersikap disiplin. Bila setiap orang di jalan mematuhi rambu rambu
lalu lintas pasti kecelakaan tidak akan terjadi untuk itu kamu harus
membiasakan bersikap disiplin di jalan raya.
9. D. DISIPLIN MASYARAKAT
Disiplin dimasyarakat memang harus dilaksanakan. Karena
dimasyarakatlah mulainya proses interaksi antara seseorang dengan
orang lain. Jika kita tidak disiplin dirumah maka kita juga akan tidak
disiplin dimasyarakat. Disinilah orang akan menilai perilaku kita.
Dengan mengikuti segala aturan yang ada didalam masyarakat berarti
kita sudah disiplin dimasyarakat. Mampu untuk hidup disiplin
dimasyarakat berarti kita bisa mengendalikan diri untuk tidak berbuat
sesuka hati.
10. E. DISIPLIN DALAM
WAKTU
Maksudnya bisa menggunakan
dan membagi waktu dengan
baik. Karena waktu amat
berharga dan salah satu kunci
kesuksesan adalah dengan bisa
menggunakan waktu dengan
baik
F. DISIPLIN DALAM
BERIBADAH
Maksudnya ialah senantiasa
beribadah dengan peraturan-peratuaran
yang terdapat
didalamnya. Kedisiplinan dalam
beribadah amat dibutuhkan. Dalam
agama Islam Allah SWT
senantiasa menganjurkan manusia
untuk Disiplin.
11. G. DISIPLIN DIRI PRIBADI
Apabila dianalisis maka disiplin
mengandung beberapa unsur yaitu
adanya sesuatu yang harus ditaati atau
ditinggalkan dan adanya proses sikap
seseorang terhadap hal tersebut. Disiplin
diri merupakan kunci bagi kedisiplinan
pada lingkungan yang lebih luas lagi.
Contoh disiplin diri pribadi yaitu tidak
pernah meninggalkan Ibadah kepada
Tuhan Yang Maha Kuasa.
H. DISIPLIN
NASIONAL
Pada hakekatnya disiplin
sosial adalah Disiplin dari
dalam kaitannya dengan
masyarakat atau dalam
hubunganya dengan. Contoh
perilaku disiplin sosial adalah
melaksanakan siskamling dan
kerja bakti. Senantiasa
menjaga nama baik
masyarakat dan sebagainya.
12. 3. Ciri-ciri Orang Disiplin
Orang dapat disebut disiplin jika:
a.Selalu menaati peraturan
b.Selalu tepat waktu
c.Selalu hidup terjadwal dengan teratur
d. Selalu melaksanakan tugas dengan baik dengan membiasakan
hidup disiplin
Maka kamu akan mendapatkan banyak manfaatnya seperti:
a. Kehidupan menjadi aman tertib dan teratur
b. Tidak terjadi kekacauan
c. Tugas selesai tepat pada waktunya
13. 4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap Kurang Disiplin
a. Sekolah kurang menerapkan disiplin.
Sekolah yang kurang menerapkan disiplin, maka siswa biasanya
kurang bertanggung jawab karena siswa menganggap tidak
melaksanakan tugas pun di sekolah tidak dikenakan sanksi, tidak
dimarahi guru.
b. Teman bergaul.
Anak yang bergaul dengan anak yang kurang baik perilakunya
akan berpengaruh terhadap anak yang diajaknya berintraksi sehari
hari
c. Cara hidup di lingkungan anak tinggal.
Anak yang tinggal di lingkungan hidupnya kurang baik, maka anak
akan cenderung bersikap dan berperilaku kurang baik pula.
14. d. Sikap orang tua.
Anak yang dimanjakan oleh orang tuanya akan cendrung kurang
bertanggung jawab dan takut menghadapi tantangan dan kesulitan
kesulitan, begutu pula seballiknya anak yang sikap orang tuanya
otoriter, maka anak akan menjadi penakut dan tidak berani
mengambil keputusan dalam bertindak.
e. Keluarga yang tidak harmonis.
Anak yang tumbuh dikeluarga yang kurang harmonis ( home
broken ) biasanya akan selalu mengganggu teman dan sikapnya
kurang disiplin.
f. Latar belakang kebiasan dan budaya.
Budaya dan tingkat pendidikan orang tuanya akan berpengaruh
terhadap sikap dan perilaku anak. Anak yang hidup dikeluarga yang
baik dan tingkat pendidikan orang tunya bagus maka anak akan
cendrung berperilaku yang baik pula.
15. 5. Tindakan Untuk Mengatasi Tidak Disiplin
a. Teguran Secara Lisan
Teguran secara lisan terbatas dalam hal mengingatkan untuk
kesalahan yang kecil dan baru pertama kali dilakukan. Sebagai suatu
tindakan koreksi, biasanya teguran dilakukan secara pribadi dengan cara
yang bersahabat dengan tetap memperhatikan situasi dan kondisi
lingkungan.
b. Peringatan
Peringatan diberikan kepada seseorang yang telah beberapa kali
melakukan pelanggaran dan telah diberikan teguran pula atas
pelanggarannya. Dalam memberikan peringatan ini biasanya disertai
dengan ancaman akan sangsinya, bilamana terjadi pelanggaran lagi.
16. c. Hukuman
Hukuman ialah tindakan yang paling akhir diambil apabila teguran
dan peringatan belum mampu untuk mencegah seseorang itu bertindak
disiplin.
d. Ganjaran
Ganjaran adalah alat pendidikan yang paling menyenangkan.
Ganjaran yang telah diberikan akan menunjukan hasil baik dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar sekaligus menerapkan prilaku
dan kepribadian yang mulia.
17. 6. Manfaat Disiplin
1. Menumbuhkan kepekaan
Anak tumbuh menjadi pribadi yang peka/berperasaan halus dan
percaya pada orang lain. Sikap ini memudahkan dirinya
mengungkapkan perasaannya kepada orang lain, termasuk orang
tuanya. Jadinya, anak akan mudah menyelami perasaan orang lain
juga.
2. Menumbuhkan kepedulian
Anak jadi peduli pada kebutuhan dan kepentingan orang lain.Disiplin
membuat anak memiliki integritas, selain dapat memikul tanggung
jawab, mampu memecahkan masalah dengan baik ,cepat dan mudah.
3. Mengajarkan keteraturan
Anak jadi mempunyai pola hidup yang teratur dan mampu mengelola
waktunya dengan baik.
18. 4. Menumbuhkan ketenangan
Menurut penelitian menunjukkan bayi yang tenang/jarang menangis
ternyata lebih mampu memperhatikan lingkungan sekitarnya dengan
baik. Di tahap selanjutnya bahkan ia bisa cepat berinteraksi dengan
orang lain.
5. Menumbuhkan percaya diri
Sikap ini tumbuh berkembang pada saat anak diberi kepercayaan
untuk melakukan sesuatu pekerjaan yang mampu ia kerjakan dengan
sendiri.
6.Menumbuhkan kemandirian
Dengan kemandirian anak dapat diandalkan untuk bisa memenuhi
kebutuhan sendiri. Anak juga dapat mengeksplorasi lingkungan
dengan baik.Disiplin merupakan bimbingan yang tepat pada anak
untuk sanggup menentukan pilihan yang bijak.
19. 7. Menumbuhkan keakraban
Anak menjadi cepat akrab dan ramah terhadap orang lain karena
kemampuannya beradaptasi lebih terasah.
8.Membantu perkembangan otak
Pada usia 3 tahun pertama, pertumbuhan otak anak sangat pesat, disini
ia menjadi peniru perilaku yang piawai. ia mampu mencontoh dengan
sempurna tingkah laku orang tua yang disiplin dengan sendirinya akan
membentuk kebiasaan dan sikap yang positif.
9. Membantu anak yang “sulit”
Kadang-kadang kita lupa pada anak yang berkebutuhan khusus yang
memerlukan penangan khusus, melalui disiplin yang menekankan
keteraturan anak berkebutuhan khusus bisa hidup lebih baik.
10. Menumbuhkan kepatuhan
Hasilnya anak akan menuruti aturan yang ditetapkan orangtua atas
kemauan sendiri.
20. Kesimpulan
Dari semua pembahasan tersebut saya menyimpulkan bahwa disiplin
adalah suatu sikap atau perilaku yang menunjukkan adanya ketaatan,
kepatuhan pada aturan dan tata tertib yang berlaku. Dan kita dapat
mengetahui tentang macam-macam disiplin, ciri-ciri disiplin, faktor-faktor
yang mempengaruhi seseorang kurang disiplin, solusi untuk
mengatasi seseorang yang tidak disiplin, dan mengetahui manfaat
kedisiplinan itu sendiri.