SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Download to read offline
ANALISIS WACANA KRITIS
ANALISIS WACANA KRITIS
PADA NASKAH DRAMA
PADA NASKAH DRAMA
BILAMALAMBERTAMBAHMALAM
BILAMALAMBERTAMBAHMALAM
KARYA PUTU WIJAYA
KARYA PUTU WIJAYA
Ida Bagus Brian Niscita, S.S.
2280111021
dari sebuah karya sastra biasanya berkaitan
dengan kehidupan masyarakat baik mengenai sosial, budaya,
pendidikan, bahkan politik dari fenomena-fenomena di
masyarakat yang dirasakan oleh pengarang, sehingga
menimbulkan hasrat untuk menuangkan pendapat atau kritik
sosial yang diungkapkan melalui karyanya
Gagasan
cerminan dari berbagai konteks sosial yang
telah maupun sedang terjadi, makna yang dikandung di dalam
karya sastra pun seringkali berisikan pesan-pesan, ajaran, serta
tak jarang pula sindiran yang berkaitan dengan kultur dan
keadaan suatu tempat.
Sebagai
BIANG
Salah satu drama yang terkenal di dunia sastra yakni drama
Bila Malam Bertambah Malam karya Putu Wijaya yang
memiliki alur pemikiran kompleks serta memberikan
kebebasan pembacanya untuk dapat menafsirkan dan
menimbulkan konflik terhadap karyanya dalam benaknya
masing-masing
Menceritakan mengenai pertikaian antara tokoh Gusti Biang
yang merupakan seorang fanatis atas gelar kastanya dengan
orang-orang di sekitarnya yang lebih memilih untuk melihat
nilai seorang manusia dari kualitasnya sendiri daripada
darimana mereka dilahirkan.
PERSPEKTIF
ANALISA
Dalam menelaah maksud yang disampaikan
oleh Putu Wijaya dalam naskah dramanya
yang bertajuk Bila Malam Bertambah Malam,
pemaknaan tidak hanya dapat dilakukan
berdasarkan kajian struktural dari wacananya
saja. Melainkan, analisis tersebut juga harus
dilakukan dengan menelaah konteks sosial
ataupun budaya yang berpengaruh pada
karya tersebut.
Seperti disampaikan oleh Fairclough (1995)
bahwa analisis terhadap teks saja seperti yang
banyak dikembangkan oleh ahli linguistik
tidak cukup, karena tidak bisa
mengungkapkan lebih jauh dan mendalam
kondisi sosiokultural yang melatarbelakangi
munculnya teks tersebut.
Metode
Penelitian
Metode deskriptif kualitatif
Dokumentasi serta teknik simak catat
Kata, frasa, dan kalimat-kalimat pada naskah drama Bila
Malam Bertambah Malam yang ditulis oleh Putu Wijaya
pada tahun 1964
Analisis Wacana Kritis
Model Norman Fairclough
Analisis Wacana Kritis
Model Norman Fairclough
Model analisis wacana kritis Norman
Fairclough pada dasarnya
menganalisis wacana dalam tiga
dimensi yaitu teks, praktik diskursus,
dan praktik sosiokultural.
Dimensi
Wacana Kritis
Sebuah teks secara tradisional
didefinisikan sebagai tulisan,
keseluruhan karya seperti puisi,
novel atau bagian terkait dari
sebuah karya seperti subbagian
dari sebuah buku. Konsep yang
lebih luas menjadi sama dalam
analisis wacana, di mana teks
dapat berupa wacana tertulis atau
wacana lisan (Fairclough, 1995:4).
01
Hal-hal yang menjadi fokus pada
tahap ini adalah interpretasi teks
dan interpretasi konteks. Dalam
interpretasi teks, terdapat empat
tingkatan ranah penafsiran, yaitu
bentuk lahirnya tuturan, makna
pernyataan, koherensi lokal, serta
struktur teks. Pada interpretasi
secara kontekstual memiliki dua
tingkatan interpretasi, yaitu konteks
situasional dan konteks antarteks
02
tahapan menjelaskan (to
explain) mengenai hubungan
tekstual yang heterogen dan
proses wacana yang
kompleks dengan proses
perubahan sosiokultural, baik
perubahan masyarakat,
institusional, dan kultural.
03
Teks Diskursus Sosiokultural
Hasil &
Pembahasan
Analisis berupa deskripsi dari naskah drama
Bila Malam Bertambah Malam karya Putu
Wijaya dengan menggunakan model analisis
wacana kritis Fairclough (1995) yang terdiri
atas tiga bagian yaitu teks, praktik diskursus,
dan praktik sosiokultural.
Dimensi
Teks
Si tua itu tak pernah kelihatan kalau sedang dibutuhkan. Pasti ia sudah
berbaring di kandangnya menembang seperti orang kasmaran pura-pura
tidak mendengar, padahal aku sudah berteriak, sampai leherku patah.
Wayannn…. Wayan tuaaa…..”
Gusti Biang:
Pada tataran kosa kata, penggunaan kata ganti si tua pada
teks tersebut yakni berupa katafora untuk memberikan
gambaran terhadap tokoh lainnya yang mana mengacu
atau merujuk kepada tokoh Wayan yang terdapat pada
akhir kutipan sebagai tokoh yang diteriaki atau dipanggil
oleh tokoh Gusti Biang. Serta secara kontekstual teks juga
menggambarkan bahwa tokoh Wayan telah berusia lanjut.
Selain itu, referensi lainnya yang juga merujuk pada tokoh
Wayan yakni pada kata ia dan kandangnya. Kata ia dan
klitik -nya pada kata kandangnya mengacu pada tokoh si
tua.
Dengan menggunakan kata ganti tersebut dapat
menghindari adanya repetisi dalam penyebutan
sebuah tokoh. Hal ini berkaitan dengan nilai
konektif karena mengandung referensi untuk
menjaga kohesivitas sebuah teks. Selain itu, pada
tataran kosa kata, kata kandang pada kandangnya
memiliki makna denotatif yaitu bangunan tempat
tinggal binatang (Kamus Besar Bahasa Indonesia).
Namun, pada teks tersebut memiliki arti tempat
tinggal yang didiami oleh tokoh si tua serta
penggunaan kata tersebut juga untuk
menggambarkan bahwa tempat tinggal tokoh si
tua kecil dan berantakan serta berbanding terbalik
dengan tempat tinggal yang didiami oleh
majikannya. Hal tersebut mengandung nilai
relasional dalam penciptaan relasi sosial.
Pada tataran tata bahasa, klausa
kalau sedang dibutuhkan…
menggunakan jenis kalimat pasif.
Hal tersebut dilakukan dengan
tujuan untuk menghindari
penggunaan subjek serta topik
yang terdapat pada konteks kalimat
tersebut. Hal ini berkaitan dengan
nilai eksperiental yang
mengindikasikan bahwa ada makna
yang dihilangkan demi
kepentingan ideologis tertentu.
Dimensi
Diskursus
“Kalau toh tiyang dilahirkan di purian, itu justru menyebabkan tiyang harus
berhati-hati. Harus pintar berkelakuan baik agar bisa jadi teladan orang, yang
lain omong kosong semua!”
Ngurah:
Ngurah yang merupakan anak dari Gusti Biang sedang
berseteru dengan ibunya mengenai arti dari menjadi
seorang putra yang lahir di Purian. Maksud dari Purian
tersebut adalah sebuah Puri yang menjadi tempat tinggal
keturunan bangsawan.
Tokoh Ngurah menyampaikan pandangannya mengenai arti
dari lahir sebagai seorang putra bangsawan. Pada akhir
kalimatnya Ngurah berpendapat bahwa selain dari yang ia
anggap sebagai hal-hal yang harus dilakukan olehnya, yang
disampaikan oleh ibunya sendiri merupakan hal yang
bersifat tidak penting dan tidak relevan baginya. Hal yang
dimaksud seperti memandang rendah orang lain dan hanya
orang-orang berlatar belakang Purian yang dapat
berinteraksi dengannya.
Tokoh Ngurah yang sudah pernah merasakan hidup di
tempat lain dimana latar belakangnya sebagai seorang
bangsawan tidaklah menjamin apapun merasa cara
pandang ibunya sudah tidak berlaku. Ngurag beranggapan
bahwa dikte dari ibunya tentang bagaimana Ngurah harus
membawa dirinya sebagai seorang bangsawan merupakan
pola pikir yang seharusnya dihilangkan demi kualitas
hidupnya dalam menyambut hari esok
Dimensi
Sosio-
kultural "Siapa yang membocorkan gerakan Ciung Wanara di Marga dulu? Nica-nica
itu mengepung Ciung Wanara yang dipimpin oleh pak Rai, menghujani
dengan peluru dari berbagai penjuru, bahkan dibom dari udara sehingga
kawan-kawan semua gugur.”
Wayan:
Pada data di atas, Putu Wijaya mereferensikan kejadian
penting pada naskah drama yang ditulisnya kepada
sebuah kejadian yang berlangsung di kabupaten Tabanan,
Bali, yang terjadi pada 20 November 1946.
Perang ini dulunya berlangsung di tanah tempat Putu Wijaya
lahir, yang juga di Kabupaten Tabanan. Pemilihan kejadian
perang tersebut sebagai salah satu faktor intrinsik dalam
cerita karangannya mencirikan bagaimana kondisi latar
belakang sosialnya berpengaruh pada karyanya. Putu
Wijaya yang lahir pada tahun 1944 dan pada saat perang itu
berlangsung hampir berusia dua tahun tentu telah melihat
secara sadar ataupun tidak keadaan yang dirasakan oleh
masyarakat Bali dalam tahap perkembangan Putu Wijaya
kedepannya.
Kehidupan awalnya yang dibarengi dengan
berlangsungnya perang yang terjadi di tanah kelahirannya
juga dapat dirasakan pada intrik dalam cerita karangannya
yang bernuansa brutal, dimulai dari tokohnya memukul,
mengusir, hingga mengancam untuk memutar leher tokoh
lain. Semua gestur yang dituangkan oleh Putu Wijaya
kedalam naskahnya juga dapat menggambarkan
kekejaman yang diakibatkan oleh peperangan terhadap
manusia.
Simpulan
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pada
tahap teks, hasil analisis yang ditemukan dengan
pendekatan linguistik yakni penggunaan nilai
eksperimental, relasional, dan konektif telah digunakan
dalam wacana. Pada tahap praktik diskursus, hasil
analisis memperlihatkan kontribusi proses produksi
dan interpretasi teks sangat dipengaruhi oleh konteks
wacana yang berkaca pada alur cerita yang terjadi.
Pada tahap praktik sosiokultur, konteks sosial budaya
di luar dari konteks wacana juga memberikan
pengaruh yang besar terhadap kemunculan dari
sebuah teks. Serta secara situasional, naskah drama
tersebut memberikan gambaran terkait keadaan sosial
budaya masyarakat di Bali pada saat itu yang tertuang
dalam bentuk wacana

More Related Content

Similar to ANALISIS WACANA KRITIS PADA NASKAH DRAMA BILA MALAM BERTAMBAH MALAM KARYA PUTU WIJAYA 2.pdf

Konsepsi ilmu budaya dasar dalam kesusastraan
Konsepsi ilmu budaya dasar dalam kesusastraanKonsepsi ilmu budaya dasar dalam kesusastraan
Konsepsi ilmu budaya dasar dalam kesusastraanSasqiaNababan
 
UAS_PBSI_D_19_NUR ARMAYA UMMAH. A.pdf
UAS_PBSI_D_19_NUR ARMAYA UMMAH. A.pdfUAS_PBSI_D_19_NUR ARMAYA UMMAH. A.pdf
UAS_PBSI_D_19_NUR ARMAYA UMMAH. A.pdfsultansahrir1
 
Psikologi Sastra Novel "Cala Ibi"
Psikologi Sastra Novel "Cala Ibi"Psikologi Sastra Novel "Cala Ibi"
Psikologi Sastra Novel "Cala Ibi"Marliena An
 
Kajian maut dan cinta new
Kajian maut dan cinta newKajian maut dan cinta new
Kajian maut dan cinta newNancy Rothstein
 
Berbagai pendekatan-dalam-pengkajian-sastra(1)
Berbagai pendekatan-dalam-pengkajian-sastra(1)Berbagai pendekatan-dalam-pengkajian-sastra(1)
Berbagai pendekatan-dalam-pengkajian-sastra(1)Lailin Luthfiana
 
Karya sastra klasik
Karya sastra klasikKarya sastra klasik
Karya sastra klasikaadhe11
 
Pendekatan Pengkajian Sastra.ppt
Pendekatan Pengkajian Sastra.pptPendekatan Pengkajian Sastra.ppt
Pendekatan Pengkajian Sastra.pptTiaBronte
 
pengantar pengkajian sastra
pengantar pengkajian sastrapengantar pengkajian sastra
pengantar pengkajian sastraRico Aprisa
 
ALIRAN DAN PENDEKATAN SASTRA . KELOMPOK.6.docx
ALIRAN DAN PENDEKATAN SASTRA . KELOMPOK.6.docxALIRAN DAN PENDEKATAN SASTRA . KELOMPOK.6.docx
ALIRAN DAN PENDEKATAN SASTRA . KELOMPOK.6.docxNurKarina1
 
Yoseph Yapi Taum - Pengantar teori sastera _ ekspresivisme, strukturalisme, p...
Yoseph Yapi Taum - Pengantar teori sastera _ ekspresivisme, strukturalisme, p...Yoseph Yapi Taum - Pengantar teori sastera _ ekspresivisme, strukturalisme, p...
Yoseph Yapi Taum - Pengantar teori sastera _ ekspresivisme, strukturalisme, p...SigitWisnuTomo1
 
Teks Cerita (Novel) Sejarah
Teks Cerita (Novel) SejarahTeks Cerita (Novel) Sejarah
Teks Cerita (Novel) SejarahRissaTriandini1
 
Konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam Kesusastraan
Konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam KesusastraanKonsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam Kesusastraan
Konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam KesusastraanMia Asdhar
 
SEMINAR PROPOSAL-LOLA.pptx
SEMINAR PROPOSAL-LOLA.pptxSEMINAR PROPOSAL-LOLA.pptx
SEMINAR PROPOSAL-LOLA.pptxRicaSugandi
 
Loveintrique
LoveintriqueLoveintrique
LoveintriqueDHEluvELI
 
kajian intertekstual-kajian drama indonesia
kajian intertekstual-kajian drama indonesiakajian intertekstual-kajian drama indonesia
kajian intertekstual-kajian drama indonesiaAjengIlla
 
KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN
KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAANKONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN
KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAANAngling_seto
 
Piyan sosiologi sastra
Piyan sosiologi sastraPiyan sosiologi sastra
Piyan sosiologi sastrapiyanumaild
 

Similar to ANALISIS WACANA KRITIS PADA NASKAH DRAMA BILA MALAM BERTAMBAH MALAM KARYA PUTU WIJAYA 2.pdf (20)

Konsepsi ilmu budaya dasar dalam kesusastraan
Konsepsi ilmu budaya dasar dalam kesusastraanKonsepsi ilmu budaya dasar dalam kesusastraan
Konsepsi ilmu budaya dasar dalam kesusastraan
 
UAS_PBSI_D_19_NUR ARMAYA UMMAH. A.pdf
UAS_PBSI_D_19_NUR ARMAYA UMMAH. A.pdfUAS_PBSI_D_19_NUR ARMAYA UMMAH. A.pdf
UAS_PBSI_D_19_NUR ARMAYA UMMAH. A.pdf
 
Psikologi Sastra Novel "Cala Ibi"
Psikologi Sastra Novel "Cala Ibi"Psikologi Sastra Novel "Cala Ibi"
Psikologi Sastra Novel "Cala Ibi"
 
Sosiologi sastra
Sosiologi sastraSosiologi sastra
Sosiologi sastra
 
Kajian maut dan cinta new
Kajian maut dan cinta newKajian maut dan cinta new
Kajian maut dan cinta new
 
Berbagai pendekatan-dalam-pengkajian-sastra(1)
Berbagai pendekatan-dalam-pengkajian-sastra(1)Berbagai pendekatan-dalam-pengkajian-sastra(1)
Berbagai pendekatan-dalam-pengkajian-sastra(1)
 
Karya sastra klasik
Karya sastra klasikKarya sastra klasik
Karya sastra klasik
 
Pendekatan Pengkajian Sastra.ppt
Pendekatan Pengkajian Sastra.pptPendekatan Pengkajian Sastra.ppt
Pendekatan Pengkajian Sastra.ppt
 
Pengertian karya sastra
Pengertian karya sastraPengertian karya sastra
Pengertian karya sastra
 
pengantar pengkajian sastra
pengantar pengkajian sastrapengantar pengkajian sastra
pengantar pengkajian sastra
 
ALIRAN DAN PENDEKATAN SASTRA . KELOMPOK.6.docx
ALIRAN DAN PENDEKATAN SASTRA . KELOMPOK.6.docxALIRAN DAN PENDEKATAN SASTRA . KELOMPOK.6.docx
ALIRAN DAN PENDEKATAN SASTRA . KELOMPOK.6.docx
 
Yoseph Yapi Taum - Pengantar teori sastera _ ekspresivisme, strukturalisme, p...
Yoseph Yapi Taum - Pengantar teori sastera _ ekspresivisme, strukturalisme, p...Yoseph Yapi Taum - Pengantar teori sastera _ ekspresivisme, strukturalisme, p...
Yoseph Yapi Taum - Pengantar teori sastera _ ekspresivisme, strukturalisme, p...
 
Teks Cerita (Novel) Sejarah
Teks Cerita (Novel) SejarahTeks Cerita (Novel) Sejarah
Teks Cerita (Novel) Sejarah
 
Konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam Kesusastraan
Konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam KesusastraanKonsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam Kesusastraan
Konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam Kesusastraan
 
ekstrinsik.pptx
ekstrinsik.pptxekstrinsik.pptx
ekstrinsik.pptx
 
SEMINAR PROPOSAL-LOLA.pptx
SEMINAR PROPOSAL-LOLA.pptxSEMINAR PROPOSAL-LOLA.pptx
SEMINAR PROPOSAL-LOLA.pptx
 
Loveintrique
LoveintriqueLoveintrique
Loveintrique
 
kajian intertekstual-kajian drama indonesia
kajian intertekstual-kajian drama indonesiakajian intertekstual-kajian drama indonesia
kajian intertekstual-kajian drama indonesia
 
KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN
KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAANKONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN
KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN
 
Piyan sosiologi sastra
Piyan sosiologi sastraPiyan sosiologi sastra
Piyan sosiologi sastra
 

Recently uploaded

Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptxAvivThea
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanaji guru
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptxErikaPutriJayantini
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.pptDemokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.pptretno12886
 
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan AnakPWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan AnakOcieocietralalatrilili Tharigan
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramTitaniaUtami
 
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitikObat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitikNegustinNegustin
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfssuser29a952
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bP5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bSisiliaFil
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurDoddiKELAS7A
 
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docxMateri E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docxAmmar Ahmad
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptxMekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptxEkoPoerwantoe2
 

Recently uploaded (20)

Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.pptDemokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
 
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan AnakPWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
 
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitikObat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bP5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
 
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docxMateri E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptxMekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
 

ANALISIS WACANA KRITIS PADA NASKAH DRAMA BILA MALAM BERTAMBAH MALAM KARYA PUTU WIJAYA 2.pdf

  • 1. ANALISIS WACANA KRITIS ANALISIS WACANA KRITIS PADA NASKAH DRAMA PADA NASKAH DRAMA BILAMALAMBERTAMBAHMALAM BILAMALAMBERTAMBAHMALAM KARYA PUTU WIJAYA KARYA PUTU WIJAYA Ida Bagus Brian Niscita, S.S. 2280111021
  • 2. dari sebuah karya sastra biasanya berkaitan dengan kehidupan masyarakat baik mengenai sosial, budaya, pendidikan, bahkan politik dari fenomena-fenomena di masyarakat yang dirasakan oleh pengarang, sehingga menimbulkan hasrat untuk menuangkan pendapat atau kritik sosial yang diungkapkan melalui karyanya Gagasan cerminan dari berbagai konteks sosial yang telah maupun sedang terjadi, makna yang dikandung di dalam karya sastra pun seringkali berisikan pesan-pesan, ajaran, serta tak jarang pula sindiran yang berkaitan dengan kultur dan keadaan suatu tempat. Sebagai
  • 3. BIANG Salah satu drama yang terkenal di dunia sastra yakni drama Bila Malam Bertambah Malam karya Putu Wijaya yang memiliki alur pemikiran kompleks serta memberikan kebebasan pembacanya untuk dapat menafsirkan dan menimbulkan konflik terhadap karyanya dalam benaknya masing-masing
  • 4. Menceritakan mengenai pertikaian antara tokoh Gusti Biang yang merupakan seorang fanatis atas gelar kastanya dengan orang-orang di sekitarnya yang lebih memilih untuk melihat nilai seorang manusia dari kualitasnya sendiri daripada darimana mereka dilahirkan.
  • 5. PERSPEKTIF ANALISA Dalam menelaah maksud yang disampaikan oleh Putu Wijaya dalam naskah dramanya yang bertajuk Bila Malam Bertambah Malam, pemaknaan tidak hanya dapat dilakukan berdasarkan kajian struktural dari wacananya saja. Melainkan, analisis tersebut juga harus dilakukan dengan menelaah konteks sosial ataupun budaya yang berpengaruh pada karya tersebut. Seperti disampaikan oleh Fairclough (1995) bahwa analisis terhadap teks saja seperti yang banyak dikembangkan oleh ahli linguistik tidak cukup, karena tidak bisa mengungkapkan lebih jauh dan mendalam kondisi sosiokultural yang melatarbelakangi munculnya teks tersebut.
  • 6. Metode Penelitian Metode deskriptif kualitatif Dokumentasi serta teknik simak catat Kata, frasa, dan kalimat-kalimat pada naskah drama Bila Malam Bertambah Malam yang ditulis oleh Putu Wijaya pada tahun 1964 Analisis Wacana Kritis Model Norman Fairclough
  • 7. Analisis Wacana Kritis Model Norman Fairclough Model analisis wacana kritis Norman Fairclough pada dasarnya menganalisis wacana dalam tiga dimensi yaitu teks, praktik diskursus, dan praktik sosiokultural.
  • 8. Dimensi Wacana Kritis Sebuah teks secara tradisional didefinisikan sebagai tulisan, keseluruhan karya seperti puisi, novel atau bagian terkait dari sebuah karya seperti subbagian dari sebuah buku. Konsep yang lebih luas menjadi sama dalam analisis wacana, di mana teks dapat berupa wacana tertulis atau wacana lisan (Fairclough, 1995:4). 01 Hal-hal yang menjadi fokus pada tahap ini adalah interpretasi teks dan interpretasi konteks. Dalam interpretasi teks, terdapat empat tingkatan ranah penafsiran, yaitu bentuk lahirnya tuturan, makna pernyataan, koherensi lokal, serta struktur teks. Pada interpretasi secara kontekstual memiliki dua tingkatan interpretasi, yaitu konteks situasional dan konteks antarteks 02 tahapan menjelaskan (to explain) mengenai hubungan tekstual yang heterogen dan proses wacana yang kompleks dengan proses perubahan sosiokultural, baik perubahan masyarakat, institusional, dan kultural. 03 Teks Diskursus Sosiokultural
  • 9. Hasil & Pembahasan Analisis berupa deskripsi dari naskah drama Bila Malam Bertambah Malam karya Putu Wijaya dengan menggunakan model analisis wacana kritis Fairclough (1995) yang terdiri atas tiga bagian yaitu teks, praktik diskursus, dan praktik sosiokultural.
  • 10. Dimensi Teks Si tua itu tak pernah kelihatan kalau sedang dibutuhkan. Pasti ia sudah berbaring di kandangnya menembang seperti orang kasmaran pura-pura tidak mendengar, padahal aku sudah berteriak, sampai leherku patah. Wayannn…. Wayan tuaaa…..” Gusti Biang: Pada tataran kosa kata, penggunaan kata ganti si tua pada teks tersebut yakni berupa katafora untuk memberikan gambaran terhadap tokoh lainnya yang mana mengacu atau merujuk kepada tokoh Wayan yang terdapat pada akhir kutipan sebagai tokoh yang diteriaki atau dipanggil oleh tokoh Gusti Biang. Serta secara kontekstual teks juga menggambarkan bahwa tokoh Wayan telah berusia lanjut. Selain itu, referensi lainnya yang juga merujuk pada tokoh Wayan yakni pada kata ia dan kandangnya. Kata ia dan klitik -nya pada kata kandangnya mengacu pada tokoh si tua.
  • 11. Dengan menggunakan kata ganti tersebut dapat menghindari adanya repetisi dalam penyebutan sebuah tokoh. Hal ini berkaitan dengan nilai konektif karena mengandung referensi untuk menjaga kohesivitas sebuah teks. Selain itu, pada tataran kosa kata, kata kandang pada kandangnya memiliki makna denotatif yaitu bangunan tempat tinggal binatang (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Namun, pada teks tersebut memiliki arti tempat tinggal yang didiami oleh tokoh si tua serta penggunaan kata tersebut juga untuk menggambarkan bahwa tempat tinggal tokoh si tua kecil dan berantakan serta berbanding terbalik dengan tempat tinggal yang didiami oleh majikannya. Hal tersebut mengandung nilai relasional dalam penciptaan relasi sosial. Pada tataran tata bahasa, klausa kalau sedang dibutuhkan… menggunakan jenis kalimat pasif. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk menghindari penggunaan subjek serta topik yang terdapat pada konteks kalimat tersebut. Hal ini berkaitan dengan nilai eksperiental yang mengindikasikan bahwa ada makna yang dihilangkan demi kepentingan ideologis tertentu.
  • 12. Dimensi Diskursus “Kalau toh tiyang dilahirkan di purian, itu justru menyebabkan tiyang harus berhati-hati. Harus pintar berkelakuan baik agar bisa jadi teladan orang, yang lain omong kosong semua!” Ngurah: Ngurah yang merupakan anak dari Gusti Biang sedang berseteru dengan ibunya mengenai arti dari menjadi seorang putra yang lahir di Purian. Maksud dari Purian tersebut adalah sebuah Puri yang menjadi tempat tinggal keturunan bangsawan.
  • 13. Tokoh Ngurah menyampaikan pandangannya mengenai arti dari lahir sebagai seorang putra bangsawan. Pada akhir kalimatnya Ngurah berpendapat bahwa selain dari yang ia anggap sebagai hal-hal yang harus dilakukan olehnya, yang disampaikan oleh ibunya sendiri merupakan hal yang bersifat tidak penting dan tidak relevan baginya. Hal yang dimaksud seperti memandang rendah orang lain dan hanya orang-orang berlatar belakang Purian yang dapat berinteraksi dengannya. Tokoh Ngurah yang sudah pernah merasakan hidup di tempat lain dimana latar belakangnya sebagai seorang bangsawan tidaklah menjamin apapun merasa cara pandang ibunya sudah tidak berlaku. Ngurag beranggapan bahwa dikte dari ibunya tentang bagaimana Ngurah harus membawa dirinya sebagai seorang bangsawan merupakan pola pikir yang seharusnya dihilangkan demi kualitas hidupnya dalam menyambut hari esok
  • 14. Dimensi Sosio- kultural "Siapa yang membocorkan gerakan Ciung Wanara di Marga dulu? Nica-nica itu mengepung Ciung Wanara yang dipimpin oleh pak Rai, menghujani dengan peluru dari berbagai penjuru, bahkan dibom dari udara sehingga kawan-kawan semua gugur.” Wayan: Pada data di atas, Putu Wijaya mereferensikan kejadian penting pada naskah drama yang ditulisnya kepada sebuah kejadian yang berlangsung di kabupaten Tabanan, Bali, yang terjadi pada 20 November 1946.
  • 15. Perang ini dulunya berlangsung di tanah tempat Putu Wijaya lahir, yang juga di Kabupaten Tabanan. Pemilihan kejadian perang tersebut sebagai salah satu faktor intrinsik dalam cerita karangannya mencirikan bagaimana kondisi latar belakang sosialnya berpengaruh pada karyanya. Putu Wijaya yang lahir pada tahun 1944 dan pada saat perang itu berlangsung hampir berusia dua tahun tentu telah melihat secara sadar ataupun tidak keadaan yang dirasakan oleh masyarakat Bali dalam tahap perkembangan Putu Wijaya kedepannya. Kehidupan awalnya yang dibarengi dengan berlangsungnya perang yang terjadi di tanah kelahirannya juga dapat dirasakan pada intrik dalam cerita karangannya yang bernuansa brutal, dimulai dari tokohnya memukul, mengusir, hingga mengancam untuk memutar leher tokoh lain. Semua gestur yang dituangkan oleh Putu Wijaya kedalam naskahnya juga dapat menggambarkan kekejaman yang diakibatkan oleh peperangan terhadap manusia.
  • 16. Simpulan Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pada tahap teks, hasil analisis yang ditemukan dengan pendekatan linguistik yakni penggunaan nilai eksperimental, relasional, dan konektif telah digunakan dalam wacana. Pada tahap praktik diskursus, hasil analisis memperlihatkan kontribusi proses produksi dan interpretasi teks sangat dipengaruhi oleh konteks wacana yang berkaca pada alur cerita yang terjadi. Pada tahap praktik sosiokultur, konteks sosial budaya di luar dari konteks wacana juga memberikan pengaruh yang besar terhadap kemunculan dari sebuah teks. Serta secara situasional, naskah drama tersebut memberikan gambaran terkait keadaan sosial budaya masyarakat di Bali pada saat itu yang tertuang dalam bentuk wacana