Dokumen tersebut membahas tentang manfaat, kegunaan, dan jenis-jenis rasio keuangan yang penting untuk diketahui bank sebagai kreditur dalam menilai kondisi keuangan perusahaan debitur. Rasio-rasio tersebut meliputi rasio profitabilitas, perputaran, likuiditas, dan leverage yang berguna untuk menilai hasil operasi, memahami industri, memperkirakan kebutuhan dana, serta sebagai indikator monitoring.
2. 1. Hindari Beriklan yang Hard Selling
2. Pengalaman Bernilai Sangat Tinggi
3. Personifikasikan Merek Anda
4. FOMO (Fear Of Missing Out)
5. Menyukai Bayar di Tempat
6. Mentalitas Free-Agency
Mengikat Nasabah
dalam Lingkaran Digital
3. 1. Hindari Beriklan Hard Selling
Mengikat Nasabah…
Lingkaran Digital
• Iklan hard selling di televisi atau media cetak
menjadi pilihan yang sebaiknya dihindari untuk
mengikat nasabah dalam lingkaran digital .
• “Masyarakat justru sudah mulai menggunakan
alternatif media-media yang menghindarkan
mereka dari iklan”.
• Banyak dari mereka yang sudah menggunakan
Netflix dan Hulu, yang tidak mengganggu mereka
dengan iklan. Dengan ini, sudah bisa dilihat
bahwa iklan bukanlah media yang efektif dalam
merangkul pasar.
4. 2. Pengalaman Bernilai Sangat Tinggi
• Dengan hadirnya media sosial, semakin naik pula hasrat
masyarakat untuk membagi pengalaman mereka melalui
foto, bahkan dengan cara real-time.
• Media sosial memberikan peluang bagi mereka untuk
mengubah kegiatan sehari-hari menjadi foto yang bisa
diapresiasi.
• Media sosial ini juga memberikan mereka kesempatan untuk
merasakan pengalaman sebagai fotografer atau seniman.
• Hal ini menjadikan sharing pengalaman begitu diapresiasi.
Dengan ini pula, sebuah merek seharusnya fokus pada
pemberian pengalaman, bukan mencekoki mereka dengan
janji-janji.
Mengikat Nasabah…
Lingkaran Digital
5. 3. Personifikasikan Merek Anda
• Sosok juga bisa membangun personal brand-nya masing-
masing.
• Inilah mengapa sebuah merek harus terlihat otentik dan
dekat dengan pasarnya.
• Pentingnya membentuk personal brand membuat
manajer merek manapun tidak akan lagi
mengkomunikasikan mereknya melalui iklan di billboard.
• Media sosial menjadi jalur untuk personifikasi.
Penampilan, nada, dan rasa dari suatu merek menjadi
krusial saat Anda ingin merek Anda diikuti di media sosial
sebagaimana para selebriti terkenal.
Apa artinya? (jika dikaitkan dengan pengelolaan nasabah)
Personal Branding
Mengikat Nasabah…
Lingkaran Digital
6. 4. FOMO (Fear Of Missing Out)
• Fear of Missing Out menjadi suatu perasaan yang
mengakar di benak masyarakat saat ini.
• Dengan merebaknya informasi dan mudahnya interaksi,
mereka takut ketinggalan berita, informasi, atau
sekadar update mengenai apa yang sedang menjadi tren.
• Bukan hanya itu, mereka juga memiliki hasrat untuk
menciptakan tren. Mereka tidak mau ketinggalan.
Mereka ingin orang-orang mengikuti apa yang mereka
lakukan.
• Inilah mengapa mereka secara konstan mencari tempat-
tempat makan baru, berlibur ke sudut-sudut negeri yang
eksotik, atau sekadar melakukan hal yang
dianggap edgy atau melawan tren.
Mengikat Nasabah…
Lingkaran Digital
7. 5. Menyukai Bayar di Tempat
• Dilihat sebagai hal yang melibatkan terlalu banyak
komitmen, keanggotaan dengan periode terlalu panjang
membuat masyarakat ragu untuk menjatuhkan pilihan.
• Sesuatu yang mengikat, seperti langganan atau
keanggotaan yang melibatkan banyak waktu akan
membuat mereka berpikir dua kali.
• Masyarakat lebih suka dengan cara yang fleksibel yang
mana mereka bisa membayar hanya pada saat mereka
membeli suatu produk atau menggunakan suatu fasilitas.
Fleksibilitas dinilai lebih menggoda karena
membebaskan mereka dari serangkaian komitmen yang
tidak diperlukan.
Mengikat Nasabah…
Lingkaran Digital
8. 6. Mentalitas Free-Agency
• Seiring dengan makin banyaknya angkatan usia
produktif dengan literasi teknologi yang tinggi,
masyarakat semakin terlihat bergerak ke arah self-
employment atau pekerjaan yang memberikan
mereka lebih banyak ruang untuk kebebasan
individu.
• Alih-alih memberikan mereka pekerjaan yang
mengikat, perusahaan hendaknya mengerti hal ini,
dan memberikan mereka jenis-jenis pekerjaan
fleksibel yang meningkatkan produktivitas.
Apa artinya? (jika dikaitkan dengan pengelolaan Nasabah)
Mengikat Nasabah…
Lingkaran Digital
9. 1. RESTO
2. CINEMA
3. UNIVERSITY
4. HOTEL
5. BIMBEL
6. BUKU
7. BANK
8. PRAKTIK DOKTER
9. MANUFACTURING
10. MALL
10 Industri Terancam di Era
Revolusi Industri 4.0 di Indonesia
10. 10 Industri Terancam …
• Perubahan perilaku/kebiasaan menabung, menjadi
konsumtif, atau dialihkan ke investasi bisnis atau
kepemilikan saham-saham yang dilakukan secara online
• Di beberapa negara lain, menabung bukannya dapat
bunga, tetapi adanya “Extra Fee” yang harus dibayar.
• Juga disebabkan oleh adanya :
Penetapan bunga tabungan yang rendah
dibandingkan dengan keuntungan dari
investasi/saham yang jauh lebih besar.
Perubahan perilaku nasabah yang lebih menginginkan
kepraktisan bertransaksi secara online.
11. 10 Industri akan BOOMING
REVOLUSI INDUSTRI 4.0
1. Technology
2. Health
3. Energy
4. Media
5. Consumer Retail
6. Construction
7. Hospitality
8. Finance
9. Real Estate
10. Transportation
12. • Forecasted revenue growth : 1.6 percent
• Forecasted job growth (2016-2029): 107 percent
• Stock market 10-year gain : 66.49 percent
• Best sub-sectors: Fintech, Cryptocurrency
10 Industri akan BOOMING …
14. Logo Provider Kanaidi, SE., M.Si., cSAP
kanaidi63@gmail.com HP.08122353284
Kebijakan & Dasar Hukum
Perkreditan Perbankan
15. • Undang-Undang No. 10 tahun 1998
tentang Perbankan. Perjanjian kredit ini
terjadi pada saat ditandatanganinya
perjanjian oleh kedua belah pihak antara
kreditur dan yang telah ditentukan yang
artinya di dalam perjanjian kredit harus
memuat klausul-klausul yang telah
disepakati antara pihak bank sebagai
kreditur dengan debitur atau pihak lain
yang mewajibkan pihak perjanjian untuk
melunasi utangnya setelah jangka waktu
tertentu dengan pemberian bunga.
Dasar Hukum
Perkreditan Perbankan
16. Dasar Hukum …
• Peraturan Bank Indonesia Nomor
8/5/PBI/2006 sebagaimana telah diubah
oleh Peraturan Bank Indonesia Nomor 10
/1/PBI/2008 tentang Mediasi Perbankan.
• Pasal 24 ayat (1) Undang-undang Nomor 14
Tahun 1967 tentang Pokok-pokok
Perbankan, sebagai berikut : “Bank Umum
tidak memberikan kredit tanpa jaminan
kepada siapapun.”
17. Masalah perkreditan perbankan ada
hubungannya dengan peraturan perundang-
undangan lainnya, seperti:
• Undang-Undang Nomor 9 tahun 1995
tentang Usaha Kecil;
• Undang-Undang Nomor 4 tahun 1996
tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta
Benda-benda Yang Berkaitan Dengan Tanah,
• Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999
tentang Perlindungan Konsumen dan
• Undang-Undang Nomor 42 tahun 1999
tentang Jaminan Fidusia.
Dasar Hukum …
18. • UU Perbankan Nomor 7 Tahun 1992 jo
UU Nomor 10 tahun 1998 : «BPR
adalah bank yang menjalankan
kegiatan usaha secara konvensional
atau berdasarkan pada Prinsip Syariah
yang dalam kegiatannya tidak
diberikan jasa dalam bentuk
pembayaran.”
Dasar Hukum …
19.
20.
21. • Bank berhubungan dengan nasabah.
Dalam hubungan tersebut, timbul hak
dan kewajiban pada masing-masing
pihak.
• Hak dan kewajiban itu muncul
berdasarkan perjanjian. Perjanjian
merupakan domain dari ranah hukum
perdata.
Hubungan Hukum
Bank dan Nasabah
22. Hubungan Hukum ….
• Pebisnis akan lebih familiar mendengar kata
“kontrak” sebagai padanan dari kata perjanjian.
• “Kontrak merupakan bentuk pertukaran yang adil
(fair exchange- who contributed what), terkait
dengan kewajiban kontraktualnya (exchange of
obligation) yang didasarkan pada proporsi masing-
masing. Kontrak merupakan bentuk pertukaran
yang saling menguntungkan (exchange benefit for
benefit). Kewajiban kontraktual tersebut tidak lain
muncul karena adanya pertukaran janji di antara
para pihak (exchange of promises)".
•
Dalam melaksanakan isi kontrak, baik bank maupun
nasabah tidak dibenarkan melakukan tindakan-
tindakan yang merugikan pihak lain yang dapat
menimbulkan sengketa atau permasalahan hukum.
23. • Hubungan antara bank dan nasabah
didasarkan pada dua unsur yang paling
terkait, yaitu: hukum dan kepercayaan.
• Berdasarkan dua fungsi utama dari suatu
bank, yaitu fungsi pengerahan dana dan
penyaluran dana, maka terdapat dua
hubungan hukum antara bank dan nasabah
yaitu :
1. Hubungan hukum antara bank dan
nasabah penyimpan dana.
2. Hubungan hukum antara bank dan
nasabah debitur.
Hubungan Hukum ….
24. 1. Hubungan hukum antara bank
dan nasabah penyimpan dana.
• Hubungan hukum ini muncul dari produk-
produk perbankan (seperti deposito,
tabungan, giro, dan sebagainya).
• Bentuk hubungan hukum itu dapat tertuang
dalam bentuk peraturan bank yang
bersangkutan dan syarat-syarat umum yang
harus dipatuhi oleh setiap nasabah
penyimpan dana. Syarat-syarat tersebut harus
disesuaikan dengan produk perbankan yang
ada, karena syarat dari suatu produk
perbankan tidak akan sama dengan syarat
dari produk perbankan yang lain.
25. 2. Hubungan hukum antara bank
dan nasabah debitur.
• Artinya bank sebagai lembaga
penyedia dana bagi para debiturnya.
• Bentuknya dapat berupa kredit,
seperti kredit modal kerja, kredit
investasi, atau kredit usaha kecil.
26. BENTUK Hubungan Hukum antara
Bank dan Nasabah
Dari segi kacamata hukum, hubungan
antara nasabah dengan bank terdiri dari
dua bentuk yaitu :
a. Hubungan Kontraktual
b. Hubungan Non Kontraktual
27. Hubungan Kontraktual
• Hal ini berlaku hampir pada semua nasabah,
baik nasabah debitur, nasabah deposan,
ataupun nasabah non debitur-non deposan.
• Terhadap nasabah debitur hubungan
kontraktual tersebut berdasarkan atas suatu
kontrak yang dibuat antara bank sebagai
kreditur (pemberi dana) dengan pihak debitur
(peminjam dana ).
• Hukum kontrak yang menjadi dasar hubungan
bank dengan nasabah debitur bersumber dari
ketentuan-ketentuan KUHPerdata tentang
kontrak.
28. Tiga Tingkatan dari
Pemberlakuan Hubungan
Kontraktual
• 3 tingkatan dari pemberlakuan hubungan
kontraktual :
1. Sebagai hubungan bank dan nasabah
2. Sebagai hubungan kontraktual lainnya
yang lebih luas dari hanya sekedar
hubungan debitur-kreditur
3. Sebagai hubungan implied contract,
yaitu hubungan kontrak yang tersirat.
29. Enam Jenis Hubungan Hukum
Bank dengan Nasabah
Ada enam jenis hubungan hukum antara
bank dengan nasabah selain dari
hubungan kontraktual sebagaimana yang
disebutkan di atas, yaitu :
• 1. Hubungan fidusia
• 2. Hubungan konfidensial
• 3. Hubungan bailor-bailee
• 4. Hubungan principal-agent
• 5. Hubungan mortgagor-mortgagee
• 6. Hubungan trustee-beneficiary
30. Hubungan Non Kontraktual
• Menurut Pasal 1338 ayat (1) KUHPerdata,
bahwa semua perjanjian yang dibuat secara sah
berkekuatan sama dengan undang-undang bagi
kedua belah pihak.
• Kontrak-kontrak untuk nasabah hanya tunduk
kepada ketentuan-ketentuan umum dari
KUHPerdata mengenai kontrak.
• Prinsip hubungan nasabah penyimpan dana
dengan bank adalah hubungan kontraktual,
dalam hal ini hubungan kreditur-debitur,
dimana pihak bank berfungsi sebagai debitur
sedangkan pihak nasabah berfungsi sebagai
pihak kreditur, prinsip hubungan seperti ini juga
tidak dapat diberlakukan secara mutlak.
32. D. M. Gabrielle, Ph.D.
“Gabrielle”
Logo Provider Kanaidi, SE., M.Si., cSAP
kanaidi63@gmail.com HP.08122353284
33. 33
MANFAAT RATIO KEUANGAN
1. Sebagai EARLY WARNING SIGN
2. Mengenali kemampuan perusahaan
secara umum dari aspek finansial
3. Memusatkan Perhatian pemutus kredit
4. Melihat dua angka secara bersamaan
5. Menceritakan kondisi keuangan
perusahaan.
34. 34
KEGUNAAN RATIO KEUANGAN
BAGI KREDITUR (BANK)
1. Menilai Hasil Operasional
Perusahaan
2. Memahami Sifat-sifat Industri
3. Memperkirakan Kebutuhan Dana
Perusahaan
4. Indikator Dalam Monitoring
(Ditetapkan Dalam Perjanjian
Kredit)
35. 35
JENIS RATIO KEUANGAN
RATIO KEUANGAN YANG POKOK :
Ratio PROFITABILITAS
Ratio PERPUTARAN (aktivitas)
Ratio LIKUIDITAS
Ratio LEVERAGE (solvabilitas)
36. 36
Ratio PROFITABILITAS
Menilai kinerja perusahaan dalam
menciptakan profit ( laba )
Mencerminkan kinerja perusahaan
dan resikonya
Metode : membandingkan indikator
laba dengan berbagai ukuran kegiatan
(misalnya penjualan, modal, assets)
37. 37
GROSS PROFIT MARGIN :
Menunjukkan kemampuan
perusahaan menutup biaya barang
(HPP) atau mencerminkan jumlah
uang yang untuk menutupi biaya
operasional,biaya bunga dan pajak,
untuk memperoleh laba.
Rumus :
Penjualan – HPP x 100% =.….%
Penjualan
Ratio PROFITABILITAS
38. 38
NET PROFIT MARGIN :
Menunjukkan kemampuan
memperoleh penghasilan untuk
pemilik dari setiap rupiah penjualan
setelah dikurangi semua biaya-
biaya.
Rumus :
Laba bersih
Penjualan
Ratio PROFITABILITAS
39. 39
RETURN ON EQUITY (ROE):
Menunjukkan kemampuan
perusahaan memperoleh laba
dari investasi rata-rata yang
telah ditanamkan
Rumus :
Laba bersih
Modal
Ratio PROFITABILITAS
40. 40
RETUR ON ASSETS (ROA):
Menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan
aktiva perusahaan
Rumus :
Laba bersih
Total Assets
Ratio PROFITABILITAS
ROE dan ROA :
Dalam keadaan normal dan bagi perusahaan
yang sehat, lazimnya ROE > ROA
Dalam periode yang sama bisa terjadi ROE naik
tapi ROA turun, hal ini menunjukkan bahwa :
melihat satu ratio saja tdk cukup, tambahan
aktiva tidak dibiayai dari modal,
Dari mana pendanaannnya ???
Dapat dilihat dari analisa Leverage
41. 41
Ratio PERPUTARAN
Melihat efisiensi penggunaan
assets oleh perusahaan
Menghitung waktu yang
dibutuhkan dalam siklus operasi
perusahaan
Ratio-ratio perputaran :
- Perputaran Aktiva
- Perputaran Aktiva Tetap
- Perputaran Piutang
- Perputaran Persediaan
42. 42
Ratio PERPUTARAN
PERPUTARAN AKTIVA :
Mengukur efisiensi penggunaan
aktiva total
Kelemahannya tidak jelas,
aktiva mana yang tetap atau
lancar yang tidak efisien
Rumus :
Penjualan
Aktiva
43. 43
PERPUTARAN AKTIVA TETAP:
Mengukur efisiensi penggunaan
aktiva tetap
Apabila rationya rendah,
mengindikasikan bahwa banyak
aktiva tidak produktif (kapasitas
tdk terpakai)
Rumus :
Penjualan
Aktiva Tetap
Ratio PERPUTARAN
44. 44
PERPUTARAN PIUTANG DAGANG :
Menunjukkan jumlah siklus dan
pengumpulan piutang dagang
dalam satu tahun
Rumus :
Penjualan
Piutang Dagang
Ratio PERPUTARAN
45. 45
DAY Of RECEIVABLE ( D O R ) :
Menunjukkan waktu rata-rata
(dalam hari) yang diperlukan
menagih piutang dagang (dalam
satu siklus)
Rumus :
Piutang Dagang x…hari = …hari
Penjualan
Ratio PERPUTARAN
46. 46
PERPUTARAN PERSEDIAAN :
Menunjukkan siklus
berputarnya persediaan
dalam satu tahun
Rumus :
HPP
Persediaan
Ratio PERPUTARAN
47. 47
DAY Of INVENTORY ( D O I ) :
Menunjukkan jumlah hari yang
diperlukan dalam satu siklus
persediaan
Rumus :
Persediaan x …hari = …hari
HPP
Ratio PERPUTARAN
48. 48
PERPUTARAN HUTANG DAGANG:
Menunjukkan siklus berputarnya
persediaan dalam satu tahun
Rumus :
HPP
Hutang Dagang
Ratio PERPUTARAN
49. 49
DAY Of PAYABLE ( D O P ) :
Menunjukkan jumlah hari yang
diperlukan dalam satu siklus
hutang dagang
Rumus :
Hutang Dagang x …hari = …hari
HPP
Ratio PERPUTARAN
50. 50
SIKLUS OPERASI :
Menunjukkan rata-rata waktu
yang diperlukan perusahaan untuk
menggunakan kas untuk
membeli/memproduksi barang dan
menjual, sampai menerima kas
dari hasil penjualan barang
Rumus : (WCTO)
WCTO = DOR + DOI
Ratio PERPUTARAN
51. 51
Ratio LIKUIDITAS
Menunjukkan kemampuan
perusahaan untuk memenuhi
kewajiban jangka pendek tepat
pada waktunya
Ratio-ratio Likuiditas yang
penting :
- Current Ratio
- Quick Ratio
52. 52
CURRENT RATIO :
Mengukur kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajiban jangka
pendek dengan menggunakan
assets lancar (aktiva Lancar)
Rumus :
Aktiva lancar (current assets)
Hutang lancar (current liabilities)
Ratio LIKUIDITAS
53. 53
QUICK RATIO :
Inventory dianggap kurang
likuid
Inventory dikeluarkan dari
aktiva lancar
Rumus :
Aktiva lancar - inventory
Hutang lancar
Ratio LIKUIDITAS
54. 54
LEVERAGE Ratio
Mengukur seberapa besar peranan
dana pihak ketiga (hutang)
digunakan untuk pembiayaan
perusahaan
Hutang adalah comitment yang
berdasarkan kontrak dan
mengandung kewajiban
mengangsur pokok/bunga yang
tetap
Bila komposisi tidak seimbang,
perusahaan bisa bangkrut.
55. 55
TOTAL LEVERAGE RATIO :
Membandingkan antara hutang
dengan total assets perusahaan
Memberikan sinyal seberapa aman
uang kreditur dijamin dengan assets
perusahaan
Resiko turunnya assets dapat
menyebabkan tidak terbayarnya
hutang
Rumus :
Total Hutang
Total Assets
LEVERAGE Ratio
56. 56
DEBT to EQUITY RATIO ( D E R ):
Melihat seberapa besar sharing
pemilik perusahaan dalam mengelola
usahanya
Resiko yang melekat apabila sharing
pemilik kecil, maka peluang
terjadinya “ Moral Hazard ” besar.
Rumus :
Total Hutang
Equity
LEVERAGE Ratio
59. Kunci SUKSES …
1. Adaptasi
• Kunci sukses pertama yang harus dimiliki
oleh setiap pelaku usaha untuk sukses
dalam transformasi bisnis adalah sikap
adatif terhadap perubahan yang terjadi.
Sebagaimana disampaikan oleh Charles
Darwin: bukan yang terkuat, terbesar, atau
terpandai, melainkan yang paling adaptif
dalam menghadapi perubahan yang akan
dapat bertahan.
60. 1. Adaptasi …
• Sikap adaptif inilah yang tengah diupayakan
secara mati-matian oleh beberapa perusahaan
dewasa ini. Anda bisa melihat perusahaan-
perusahaan besar di sektor perbankan
melakukan berbagai inovasi teknologi dan
transformasi digital dalam menghadapi
kehadiran fintech. Atau perusahaan-
perusahaan besar di sektor transportasi yang
berupaya adaptif mengikuti perkembangan
teknologi dalam menyiasati gempuran
perusahaan taksi online.
61. 2. Kolaborasi
• Saat ini pelaku usaha sangat disarankan untuk
memilih jalan kolaborasi daripada berjuang
melawan gelombang disrupsi. Sebagaimana
disampaikan oleh pepatah dari Afrika: jika
ingin pergi cepat, pergilah sendiri. Namun jika
ingin pergi jauh, pergilah bersama-sama.
• Misalnya, adanya kerendahan hati Blue Bird
yang memilih untuk melakukan kolaborasi
dengan Go-Jek. Pada Maret 2017, Blue Bird
melakukan kerja sama dengan Go-Jek yang
menghasilkan produk bernama Go-Bluebird.
Kunci SUKSES …
62. 3. Berbagi
• Untuk sukses, setiap pelaku usaha harus memiliki
sikap untuk selalu berbagi dalam menghadapi era
digital yang serba terbuka seperti saat ini.
• Berbagi bukan hanya soal materi, namun juga soal
pengalaman dan pengetahuan. Berbagi juga bukan
hanya dalam ruang lingkup media sosial, namun
juga pertemuan dan tatap muka langsung.
• Yaitu: saling berbagi ide, gagasan, dan pengalaman
tentang bagaimana mengakselerasi pertumbuhan
bisnis, serta mengetahui cara agar perusahaan
dapat bertransformasi dan beradaptasi dengan
lebih cepat dengan memanfaatkan teknologi.
Kunci SUKSES …
63. Keamanan sebagai Kunci Sukses
Transformasi Digital Perbankan
• Perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi semakin memudahkan sebuah
industri dalam menawarkan produk, jasa dan
layanannya, tak terkecuali bagi industri
perbankan.
• Keamanan atau pengamanan menjadi hal paling
utama dalam menyukseskan transformasi ini.
• Kehadiran teknologi telepon seluler yang kini
mengusung jargon smartphone, industri
perbankan dengan cepat memanfaatkannya
untuk menghadirkan layanan mobile
banking dan internet banking yang semua
terbalut dalam satu kesatuan layanan
perbankan digital.
64. Keamanan …
• Bahkan, saat ini masyarakat bisa
membuka rekening bank hanya
dengan menggunakan ponsel
pintarnya. Sesuatu yang 10 hingga 20
tahun lalu tidak pernah terbersit di
benak masyarakat.
• Kemudahan dan kecanggihan ini
sudah tentu harus didukung dari sisi
keamanan oleh perbankan.
65. • Dewasa ini transformasi digital
menjadi keharusan bagi perbankan agar
tetap bisa mengikuti perkembangan
zaman dan gaya hidup masyarakat yang
semakin digital minded.
• Dalam melaksanakan transformasi
digitalnya, perbankan tidak hanya gencar
menerapkan teknologi terkini, melainkan
juga meningkatkan kapasitas sumber
daya manusianya untuk semakin melek
teknologi.
Keamanan …
66. Contohnya:
• Sejalan dengan penerapan perbankan digital,
Bank BNI menghadirkan layanan Your All
Payment yang disingkat menjadi YAP!, yang
merupakan aplikasi pembayaran berbasis QR
Code untuk mengakomodasi generasi milenial
yang sangat tergantung dengan gawai
atau smartphone-nya.
• BCA mengakui transformasi digital yang
dilakukan turut mendukung perkembangan
bisnis, terutama dari layanan perbankan
digital. ..QR-ku
• BRI dikuat dengan digital berupa QR Code
“MyQR”.
Keamanan …