Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mempelajari hubungan antara dua atau lebih variabel independen dengan satu variabel dependen secara linier. Ringkasan studi kasus menunjukkan analisis hubungan antara rasio keuangan PER dan ROI terhadap harga saham perusahaan.
Hipotesis statistik adalah dugaan tentang parameter populasi. Dugaan ini bisa benar bisa salah.
Ada dua jenis hipotesis statistik untuk setiap situasi: hipotesis nol dan hipotesis alternative.
Hipotesis nol, dilambangkan dengan H0, adalah hipotesis statistik yang menyatakan bahwa ada tidak ada perbedaan antara parameter dan nilai tertentu, atau tidak ada perbedaan antara dua parameter.
Hipotesis alternatif, dilambangkan oleh H1, adalah hipotesis statistik yang menyatakan adanya perbedaan antara parameter dan nilai tertentu, atau menyatakan bahwa ada perbedaan antara dua parameter.
(Catatan: Meskipun definisi hipotesis nol dan alternatif yang diberikan di sini menggunakan kata parameter, definisi ini dapat diperluas untuk memasukkan istilah lain seperti distribusi dan keacakan).
Makalah Statistika Korelasi Parsial dan Korelasi Ganda
Program Studi Teknologi Pengolahan Hasil Perkebunan Kelapa Sawit, Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA
PADA DATA JUMLAH PERMINTAAN AIR BERSIH TERHADAP PENDAPATAN TOTAL KELUARGA, JUMLAH TANGGUNGAN KELUARGA, DAN PENGELUARAN ENERGI
Hipotesis statistik adalah dugaan tentang parameter populasi. Dugaan ini bisa benar bisa salah.
Ada dua jenis hipotesis statistik untuk setiap situasi: hipotesis nol dan hipotesis alternative.
Hipotesis nol, dilambangkan dengan H0, adalah hipotesis statistik yang menyatakan bahwa ada tidak ada perbedaan antara parameter dan nilai tertentu, atau tidak ada perbedaan antara dua parameter.
Hipotesis alternatif, dilambangkan oleh H1, adalah hipotesis statistik yang menyatakan adanya perbedaan antara parameter dan nilai tertentu, atau menyatakan bahwa ada perbedaan antara dua parameter.
(Catatan: Meskipun definisi hipotesis nol dan alternatif yang diberikan di sini menggunakan kata parameter, definisi ini dapat diperluas untuk memasukkan istilah lain seperti distribusi dan keacakan).
Makalah Statistika Korelasi Parsial dan Korelasi Ganda
Program Studi Teknologi Pengolahan Hasil Perkebunan Kelapa Sawit, Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA
PADA DATA JUMLAH PERMINTAAN AIR BERSIH TERHADAP PENDAPATAN TOTAL KELUARGA, JUMLAH TANGGUNGAN KELUARGA, DAN PENGELUARAN ENERGI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel makro ekonomi terhadap jakarta islamic index, Populasi dari penelitian ini adalah data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik(Inflasi), Bank Indonesia(Suku Bunga dan Kurs), Statistik Bursa Efek Indonesia(JII dan IHSG) dan ICP yang diperoleh dari Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, periode Januari 2008 – Agustus 2012, data yang digunakan adalah data bulanan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu data yang diukur dalam skala numerik, berdasarkan data time series yang berhubungan dengan variabel makro ekonomi yang bersumber dari Bank Indonesia, Badan Pusat Statistik, dan Statistik bursa efek indonesia, jadi data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari (X1) Inflasi, (X2) Suku Bunga, (X3) Kurs, (X4) ICP, dan (X5) IHSG Untuk mempermudah melakukan perhitungan penelitian ini menggunakan Eviews versi 7 yang kemudian hasil dari Eviews tersebut di Interprestasikan.
This research aims to determine how much influence the macroeconomic variables to jakarta islamic index, The Population of this research is the data obtained from the Central Statistics Agency/Badan Pusat Statistik (Inflation), Bank Indonesia (Interest Rate and Exchange Rate), Statistics of Indonesia Stock Exchange/Statistik Bursa Efek Indonesia (JII and IHSG) and ICP which were obtained from the Directorate General of Oil and Gas, the period of January 2008 - August 2012, the data used are monthly data.
This research uses a quantitative approach which means the data measured on a numeric scale, based on time series that related to macroeconomic variables derived from Bank Indonesia, Central Bureau of Statistics and Statistics Indonesia stock exchange, so the data used in this research is a secondary data. The variables in this research consisted of (X1) inflation, (X2) Interest Rate, (X3) Exchange Rate, (X4) ICP, and (X5) IHSG to simplify the calculation of this review using Eviews version 7, which then the results from The Eviews are interpreted.
Operasi yang sering terdapat pada proses pengolahan pangan, meliputi pemasakan (cooking), baking, pengeringan (drying), sterilisasi atau pembekuan.
Pindah panas : proses dimana panas dipindahkan secara spontan dari satu wadah (body) ke wadah lain yang lebih dingin.
Laju pindah panas tergantung pada : perbedaan suhu driving force
Semakin tinggi perbedaan suhu maka laju pindah panas semakin cepat
Pindah panas juga ditentukan oleh resistensi suatu wadah (medium) terhadap aliran panas
Laju pindah = driving force/resistensi
Kelangsungan hidup Salmonella dalam jus buah bergantung pada pH, jenis ketegangan, jenis jus dan suhu inkubasi.
Salmonella heidelberg bertahan sampai dengan 18 hari di Mangga, jambu biji, nanas dan jus koktail, jus jeruk selama hingga 15 hari, dan jus apel selama sampai dengan 12 hari disimpan di 10 oC.
Pedoman Diet untuk memerangi penyakit kronis, termasuk kanker dan penyakit arteri koroner, merekomendasikan peningkatan asupan makanan dari tumbuhan, termasuk buah-buahan dan sayur-sayuran sebagai sumber kaya antioksidan.
Tomat sebagai salah satu tanaman pangan yang paling serbaguna dan digunakan secara luas bisa memainkan peran penting dalam pangan manusia.
Kontaminasi pestisida pada sayuran dan implikasinya pada kesehatan masyarakat...Rolina Zahhara Tambunan
Pestisida diaplikasikan ke tanaman pangan di lahan pertanian berpotensi meninggalkan residu berbahaya. Pestisida Organoklorin secara khusus dapat persisten pada tanaman pangan untuk periode yang dipertimbangkan. Jika tanaman pangan disemprot dekat sebelum panen tanpa masa tunggu yang sesuai, bahkan residu organofosfat dapat berkelanjutan hingga pangan di tangan konsumen (Bull, 1992). Peningkatan populasi urban dan permintaan akan pangan telah mengkatalisis penggunaan pestisida kimia untuk produksi pangan (Amoah, Drechsel, Abaidoo and Ntow, 2006).
1. Jika saya punya bahan dengan karbohidrat tinggi, saya ingin menghasilkan alkohol dan
ingin tahu reaksinya, apa yang harus saya lakukan.
2. Bagaimana homofermentasi dan heterofermentasi terjadi? Mikroba apa yang berperan?
PENTINGNYA TRANSISI GELAS DAN AKTIVITAS AIR UNTUK SPRAY DRYING DAN STABILITAS...Rolina Zahhara Tambunan
Pengeringan dengan spray draying adalah metode dehidrasi cepat yang memungkinkan untuk produksi bubuk susu berkualitas tinggi.
Dehidrasi dan penanganan bubuk berikutnya dan penyimpanan, namun, kedua bahan kimia dan perubahan fisik, seperti caking, kristalisasi laktosa, dan pencoklatan nonenzymatik, dapat mengganggu karakteristik bubuk dan mengakibatkan hilangnya bubuk berkualitas.
Banyak perubahan berkaitan keadaan fisik laktosa, sebagai penghilangan air cepat pada hasil spray drying dalam pembentukan kadar air atau kelembapan yang rendah, amorf, struktur nonkristalin laktosa dan komponen susu lainnya.
Komponen amorf bisa ada sebagai padatan seperti gelas atau kaca atau cairan viskos dengan pendinginan yang sangat tinggi (supercooled).
Pembentukan dari amorf, laktosa glassy selama pengeringan secara spray memungkinkan produksi bubuk yang mengalir bebas.
Temperatur tinggi atau kandungan air sisa di tahap-tahap proses pengeringan, namun, mungkin menyebabkan kekakuan (stickiness), caking, browning, dan adhesi partikel bubuk untuk peralatan pengolahan.
Keracunan makanan dan penyakit karena mengonsumsi buah-buahan atau sayuran segar maupun olahan mengindikasikan adanya kontaminan (pestisida, mikroba, logam berat) dalam bahan pangan tersebut.
World Health Organization (WHO) mendefinisikan penyakit asal pangan (foodborne disease) sebagai penyakit yang umumnya bersifat infeksi atau racun yang disebabkan oleh senyawa yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan yang dikonsumsi.
Menurut data FDA Amerika Serikat, penyakit asal pangan yang disebabkan oleh kontaminasi mikroba menempati urutan pertama di atas racun alami, residu pestisida, dan bahan tambahan pangan.
2.
Analisis regresi linier berganda adalah hubungan
secara linear antara dua atau lebih variabel
independen (X1, X2,….Xn) dengan variabel
dependen (Y).
Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan
antara variabel independen dengan variabel
dependen
apakah
masing-masing
variabel
independen berhubungan positif atau negatif dan
untuk memprediksi nilai dari variabel dependen
apabila nilai variabel independen mengalami
kenaikan atau penurunan.
Data yang digunakan biasanya berskala interval
atau rasio.
3. Persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:
Y’ = a + b1X1+ b2X2+…..+ bnXn
Keterangan:
Y’
= Variabel dependen (nilai yang
diprediksikan)
X1 dan X2
= Variabel independen
a
= Konstanta (nilai Y’ apabila X1, X2…..Xn = 0)
b
=
Koefisien regresi (nilai peningkatan
ataupun penurunan)
4. Contoh kasus:
Kita mengambil contoh kasus pada uji normalitas, yaitu
sebagai
berikut:
Seorang
mahasiswa
bernama
Bambang melakukan penelitian tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi harga saham pada perusahaan di
BEJ. Bambang dalam penelitiannya ingin mengetahui
hubungan antara rasio keuangan PER dan ROI terhadap
harga saham. Dengan ini Bambang menganalisis
dengan bantuan program SPSS dengan alat analisis
regresi linear berganda. Dari uraian di atas maka
didapat variabel dependen (Y) adalah harga saham,
sedangkan variabel independen (X1 dan X2) adalah PER
dan ROI.
6. Sebelum
melakukan
investasinya
seorang
investor
harus
memperhatikan maupun mengetahui berbagai hal mengenai kondisi perusahaan.
Untuk mencapai tujuan ini investor harus memperhatikan informasi yang sifatnya
fundamental yang berkaitan dengan kinerja perusahaan yang tampak pada
laporan keuangan. Faktor fundamental perusahaan antara lain Return On
Ivestment (ROI), Price Earning Ratio (PER), dan Price to Book Value (PBV).
Price Earning Ratio (PER) adalah salah satu ukuran paling dasar dalam analisis
saham secara fundamental. Secara mudahnya, PER adalah ‘perbandingan
antara harga saham dengan laba bersih perusahaan’, dimana harga saham
sebuah emiten dibandingkan dengan laba bersih yang dihasilkan oleh emiten
tersebut dalam setahun.
ROI (singkatan bahasa Inggris: return on investment) atau ROR (singkatan
bahasa Inggris: rate of return) – dalam bahasa Indonesia disebut laba atas
investasi – adalah rasio uang yang diperoleh atau hilang pada suatu investasi,
relatif terhadap jumlah uang yang diinvestasikan. Jumlah uang yang diperoleh
atau hilang tersebut dapat disebut bunga atau laba/rugi. Investasi uang dapat
dirujuk sebagai aset, modal, pokok, basis biaya investasi. ROI biasanya
dinyatakan dalam bentuk persentase dan bukan dalam nilai desimal.
TENTANG PER & ROI
7. PEMBAHASAN
Model Summaryb
Model
dimension0
R
1 .879a
Adjusted Std. Error of
R Square R Square the Estimate
.772
.742
870.801
DurbinWatson
1.387
a. Predictors: (Constant), ROIpersen, PERpersen
b. Dependent Variable: HargaSahamRp
• R2 : 0,772 artinya Variabel %PER dan %ROI mempengaruhi
harga saham sebesar 77,2% dan ada faktor lain yang
mempengaruhi harga saham sebesar 22,8%
• Durbin-Watson: 1,387
1,21 < DW < 1,65 maka tidak dapat disimpulkan
• Standar error keseluruhan: 870,801
13.
Grafik Scatter menunjukkan tidak ada pola tertentu karena titik
meyebar tidak beraturan di atas dengan sebaran -2 < y < 2.
Maka dapat disimpulkan tidak terdapat gejala heteroskedastisitas
atau H0 diterima.
14. Persamaan: y= 4662,491 – 74,482 x1 +
692,107 x2
Y= Harga saham (Rp)
X1= PER (%)
X2= ROI (%)
Setiap kenaikan 1 % PER akan menurunkan
harga saham sebesar Rp.74,5, Setiap kenaikan 1 % ROI akan menaikkan
harga saham sebesar Rp.692,1, Jika %PER dan %ROI bernilai 0 atau tidak
berpengaruh maka harga saham bernilai
Rp.4662,5,