Materi kuliah Analisis & Pengukuran Kerja Program Studi Teknik Industri membahas sekilas tentang berbagai tools untuk menganalisis postur kerja seperti RULA, REBA, OWAS, QEC
Materi kuliah Perancangan Sistem Kerja & Ergonomi topi Perancangan Display & Kontrol berisi tentang Penginderaan, Display, Tipe, dan Perancangannya, Kontrol & Prinsip Perancangan Kontrol
Materi kuliah Perancangan Sistem Kerja & Ergonomi di Program Studi Teknik Industri xmembahas topik Lingkungan Kerja Bagian 2 tentang Kebisingan (Noise), Temperatur (Heat & Cold Stress), dan Getaran
Pembahasan mengenai fisiologi kerja dalam ergonomi mencakup pendahuluan mengenai fisiologi kerja, konsep metabolisme, energi ekspenditur, serta berbagai metode pengukuran kerja fisik. Pembahasan sekilas mengenai kelelahan dan penentuan waktu istirahat juga diberikan
Materi kuliah Perancangan Sistem Kerja & Ergonomi topi Perancangan Display & Kontrol berisi tentang Penginderaan, Display, Tipe, dan Perancangannya, Kontrol & Prinsip Perancangan Kontrol
Materi kuliah Perancangan Sistem Kerja & Ergonomi di Program Studi Teknik Industri xmembahas topik Lingkungan Kerja Bagian 2 tentang Kebisingan (Noise), Temperatur (Heat & Cold Stress), dan Getaran
Pembahasan mengenai fisiologi kerja dalam ergonomi mencakup pendahuluan mengenai fisiologi kerja, konsep metabolisme, energi ekspenditur, serta berbagai metode pengukuran kerja fisik. Pembahasan sekilas mengenai kelelahan dan penentuan waktu istirahat juga diberikan
Biomekanika dan cara kerja adalah pengaturan sikap tubuh dalam bekerja. Sikap kerja yang berbeda akan menghasilkan kekuatan yang berbeda pula dalam melakukan tugas
Biomekanika dan cara kerja adalah pengaturan sikap tubuh dalam bekerja. Sikap kerja yang berbeda akan menghasilkan kekuatan yang berbeda pula dalam melakukan tugas
Analisis gerak biomekanik teknik start lari sprintAryadi Rachman
ANALISIS GERAK DALAM BIOMEKANIK
UNTUK TEKNIK START LARI SPRINT
Makalah
Oleh :
Aryadi Rachman, S.Pd
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kenesiologi mekanika merupakan suatu wawasan studi gerak tubuh dan olahraga dengan menggunakan dasar pengetahuan mekanika. Salah satu bidang mekanika yang erat hubungannya dengan gerak adalah teori Newton mengenai gerak, karena gerak akan selalu terkait dengan tenaga (force), maka para guru dan pelatih olahraga adalah petugas-petugas atau orang-orang yang setiap hari akan menghadapi masalah gerak yaitu dari seorang siswa atau seorang atlet dalam berolahraga atau dalam kehidupannya sehari-hari.
Gerak merupakan elemen utama dalam pada sebagian besar olahraga. Gerakan dapat berbentuk pergerakan seluruh tubuh atau gerakan benda atau alat yang diakibatkan oleh kerja tubuh. Gerak adalah sebuah fungsi dari kecepatan dan arah. Gerak dapat bersifat horisontal atau vertical, artinya arahnya horisontal atau vertical atau membuat sudut dengan horizontal, atau dapat merupakan sebuah gerak melingkar yang mengelilingi sebuah pusat putaran. Kecepatan ialah perubahan posisi benda pada arahnya pada satuan waktu. Sedangkan Percepatan ialah bertambahnya kecepatan dalam satuan waktu.
Banyak teori yang dikembangkan dalam materi ilmu gerak. Untuk mengerti dengan baik dari teori tersebut diperkenalkan pengertian-pengertian dari suatu ilmu gerak, karena akan membantu memberikan penjalasan dan pemahaman bagaimana melakukan aktifitas olahraga seperti jalan lari, lompat jauh, meluncur, menyelam, senam dan permainan menggunakan/dibantu alat. Dengan teori-teori tersebut membantu kita untuk melakukan analisis gerakan-gerakan seperti : kecepatan, gerak lurus tidak beraturan, posisi kaki dalam keadaan kontak dan tidak kontak dengan tanah, gerakan memutar dan beberapa aspek serta teknik dalam olahraga serta gerak manusia.
Topik kedelapan perkuliahan Perancangan Sistem Kerja & Ergonomi adalah sub topik kedua tentang Manual handling
Bagian kedua membahas mengenai konsep Manual Handling dan Cara Perhitungan Rekomendasi Beban berdasarkan metode NIOSH
Video pembelajaran dapat dilihat di YouTube Channel: Auditya Sutarto
Topik kedua Metodologi Penelitian mencakup Kajian Pustaka dan Merumuskan Masalah
Materi meliputi bagaimana menemukan masalah, melakukan kajian pustaka, sitasi & reference manager (Mendeley, Zotero, dll), & perumusan masalah disertai contoh
Video pembelajaran dapat dilihat di YouTube Channel: Auditya Sutarto
Materi pendahuluan perkuliahan Metodologi Penelitian untuk Prodi Teknik Industri yang relevan untuk digunakan pula bagi jurusan atau prodi lain.
Topik meliputi konsep dan definisi pengetahuan, sains, pseudosains, penelitian, prosedur ilmiah, dan jenis-jenis penelitian
Aritkel ilmiah studi kasus pengukuran produktivitas dengan metode Objective Matrix (OMAX) dalam perkuliahan Analisis & Pengukuran Kerja di Program Studi Teknik Industri
Materi Evaluasi Pekerjaan (Job Evaluation) dan Penilaian Kinerja (Performance Appraisal) Part 1 dalam Kuliah Perancangan Sistem Kerja & Ergonomi Prodi Teknik Industri
Perkuliahan Psikologi Industri di Prodi Teknik Industri dengan topik Manajemen Stress Kerja mencakup pengertian, penyebab dan dampak, pengukuran stress, manajemen stress, dan penelitian terkait
Materi kuliah Psikologi Industri topik Kepuasan Kerja mencakup pengertian, definisi, teori kepuasan kerja, faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja, cara pengukuran, dan contoh penelitian
Materi Perkuliahan Psikologi Industri di Program Studi Teknik Industri topik Motivasi Kerja mencakup tentang definisi, konsep, teori motivasi, dan cara meningkatkan motivasi
Materi perkuliahan Psikologi Industri di Program Studi Teknik Industri mencakup pembahasan singkat mengenai analisis jabatan, seleksi, rekrutmen, & staffinf (penempatan). Pembahasan lebih detil bisa merujuk pada Buku Ajar atau Buku Teks Psikologi Industri seperti Aaamodt, 2016, Munandar, 2010, dll
Materi kuliah Psikologi Industri di Prodi Teknik Industri dengan topik Riset dalam Psikologi Industri mencakup
- Pentingnya riset dalam Psikologi Industri
- Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Riset keilmuan Psikologi Industri
Materi Analisa & Pengukuran Kerja di Teknik Industri topik kedua bagian kedua tentang Sistem Manusia Mesin berisi tentang bagaimana konsep sistem manusia mesin, perbedaan manusia dan mesin
Materi kuliah Analisis dan Pengukuran Kerja Teknik Industri dengan topik Sistem Kerja & Produktivitas. Konsep produktivitas dalam materi ini masih terbatas pengenalan sederhana, pembahasan lanjut akan diberikan pada pertemuan berikutnya
Video pembelajaran bisa dilihat di channel YouTube audityasutarto
.
Topik kedua perkuliahan Statistik Industri di Program Studi Teknik Mesin mencakup materi utama mengenai bagaimana mendeskripsikan data secara numerik dan grafis.
Materi Statistik Industri pada program Studi Teknik Mesin yang mencakup tentang konsep. definisi, dan ruang lingkup Statistik khususnya di keilmuan Teknik.
Topik ketiga kuliah Metodologi Penelitian di Program Studi Teknik Industri yang mencakup penyusunan kerangka teori, bagaimana mengoperasionalisasikan konsep ke dalam variabel penelitian, penyusunan hipotesis penelitian dan statistik
More from Universitas Qomaruddin, Gresik, Indonesia (20)
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
ANALISIS POSTUR KERJA RULA REBA OWAS QEC - ERGONOMI
1. 9.4 Analisis Postur Kerja
Auditya Purwandini Sutarto, Ph.D
Part 4 BIOMEKANIKA
2. Learning Outcomes
1. Memahami konsep dasar biomekanika sebagai bagian
dari analisis suatu sistem kerja
2. Memahami konsep manual handling
3. Menentukan beban kerja manual sesuai rekomendasi
4. Memahami berbagai jenis gangguan otot rangka (work
musculoskeletal disorder/WMSD)
5. Melakukan identifikasi faktor resiko terjadinya WMSD
6. Melakukan perbaikan perancangan sistem kerja untuk
mengurangi terjadinya cedera
5. Resources: Cornell University Ergonomics Web
(http://ergo.human.cornell.edu/cutools.html)
Workplace Ergonomic Risk
Assessment (WERA)
Rapid Office Strain Assessment
(ROSA)
Rapid Upper Limb Assessment
(RULA)
Rapid Entire Body Assessment
(REBA)
Job Strain Index (JSI)
Quick Exposure Checklist (QEC)
NIOSH Lifting Equation
Liberty Mutual Force Tables (Snook
Tables)
Push/pull/carry force calculator
6. Heuristic Evaluation: Rules of Thumb
No bending of the neck
backwards.
Pinching grasps should be
avoided.
Bending and twisting of the
spine should be avoided.
For heavier work, a working
height of 100–250 mm below
elbow height is
recommended.
For light work, a working
height of 50–100 mm below
elbow height is
recommended.
For push buttons, a height
between elbow and shoulder
is recommended.
Lifting should be carried out
close to the body.
Adaptation to anthropometric
variation (different body sizes)
should be possible
7. Procedure of Heuristic Evaluation
1. Select heuristics to evaluate with
Use existing (structured
evaluation)
Create your own (structured
evaluation)
Unstructured evaluation
2. Evaluate the design based on the
heuristics
Note deviations from heuristics
Explain why something is a
problem (with respect to the
heuristics) – simply identifying a
problem is not enough
Use task analysis as a base (for
example, HTA)
8. 3. Assemble deviations and identify
problems
If there is more than one evaluator this
is done jointly, and a protocol created
4. The severity of the problems and
deficiencies are assessed (if possible):
0 = Not an ergonomic problem.
1 = Inconvenience problem; does not need
to be fixed unless extra time is available.
2 = Minor ergonomic problem; fixing should
be given lower priority.
3 = Major ergonomic problem; important to
fix, high priority.
4 = Very serious ergonomic problem; need
to be fixed, high risk of injury.
5. Reporting of results
Compile into a protocol
Show result with task analysis
9. Contoh Heuristic Evaluation Kasus Penggantian
Ban Mobil
0 = No Problem
1 = Inconvenience
2 = Minor ergonomic problem
3 = Major ergonomic problem
4 = Very serious ergonomic problem
10. Where the colour levels indicate:
0 = No Problem
1 = Inconvenience
2 = Minor ergonomic problem
3 = Major ergonomic problem
4 = Very serious ergonomic
problem
11. Summary of physical load assessment methods and
associated resources for manuals, worksheets
Purpose and online resources for
manuals and worksheets
Postural
Analysis
Materials
handling tasks
Additional aspects
(time, space,
intensity, speed,
etc.)
QEC (Quick
Exposure Checklist)
Whole-body posture analysis,
screening of postures
X
OWAS (Ovako
Working Posture
Analysing System)
Whole body posture analysis,
screening of postures over time
X X
RULA (Rapid Upper
Limb Assessment)
Upper body & limb assessment,
screening of postures
X
REBA (Rapid Entire
Body Assessment)
Whole-body posture analysis,
screening of postures
X
NIOSH Lifting
Equation
To identify whether a lifting load
is acceptable for workers
X
13. QEC
Metode penilaian gangguan
risiko yang terjadi pada bagian
belakang punggung,
bahu/lengan, pergelangan
tangan, dan leher.
QEC membantu untuk
mencegah terjadinya WMSDs
seperti gerak repetitive, gaya
tekan, postur yang salah, dan
durasi kerja
Penilaian terbagi menjadi
dua, yakni penilaian
berdasarkan assessor (bagian
A-G) dan penilaian oleh
pekerja (bagian H-Q).
14. Exposure Score
Score Low Moderate High Very High
Punggung (statis) 8-15 16-22 23-29 29-42
Punggung
(bergerak)
10-20 21-30 31-40 41-56
Bahu/Lengan 10-20 21-30 31-40 41-56
Pergelangan
Tangan
10-20 21-30 31-40 41-56
Leher 4-6 8-10 12-14 16-18
15. Kategori Tindakan QEC
QEC Score (E)
(percentage
total)
Action Equivalent RULA Score
≤ 40% Aman (Acceptable) 1-2
41 – 50% Perlu penelitian lebih lanjut 3-4
51 – 70% Perlu investigasi lebih lanjut dan
dilakukan perubahan
5-6
> 70% Dilakukan investigasi dan
perubahan secepatn
7+
17. OWAS
Awal muncul untuk (heavy lifting).
OWAS mengidentifikasi postur kerja
yang paling umum untuk bagian
tulang belakang (4 postur), lengan
(3 postur) dan kaki (7 postur), dan
berat beban ditangani (3
kategori).
252 postur ini telah diklasifikasikan
menjadi empat tindakan kategori
(lihat tabel)
Pengamatan dibuat sebagai
"snapshot" dan pengambilan
sampel biasanya memiliki interval
waktu yang konstan
Seluruh aktivitas kerja
direkapitulasi, dibagi ke
beberapa interval waktu (detik
atau menit) sehingga diperoleh
beberapa sampling postur
kerja dari suatu siklus kerja
dan/atau aktivitas
Diadakan pengukuran
terhadap sampling dari siklus
kerja tersebut
18. Kategori Tindakan OWAS
Skor Tindakan
1 Bisa diterima jika tidak berulang dan periode lama
2 Perlu pemeriksaan lanjutan dan perubahan-
perubahan
3 Pemeriksaan dan perubahan perlu dilakukan
segera
4 Pemeriksaaan dan perubahan perlu dilakukan
sangat segera
19. Tahapan OWAS
Rekam postur punggung,
tangan, kaki, dan hitung
beban
Analisis rekaman dengan
mengkodekan tiap postur input
Hitung kode tiap postur input
Pengelompokan kategori
OWAS
21. RULA
Metode untuk menilai para
pekerja dan mengetahui beban
musculoskeletal yang
kemungkinan dapat
menimbulkan gangguan pada
anggota tubuh bagian atas yang
dipengaruhi oleh beban yang
diangkat, dan otot.
Metode cepat penilaian postur
tubuh bagian atas Grup A
(lengan atas dan bawah, dan
pergelangan tangan Grup B
(leher, tulang belakang, dan
kaki)
Tujuan metode RULA:
Menyediakan perlindungan yg
cepat dalam pekerjaan
Identifikasi usaha yang
dibutuhkan otot yang
berhubungan dengan postur
tubuh saat kerja
Memberikan hasil untuk
penilaian ergonomi
Dokumentasi postur tubuh saat
kerja
22. Postur tubuh A terdiri atas
lengan atas (upper arm),
lengan bawah (lower arm),
pergelangan tangan (wrist),
dan putaran pergelangan
tangan (wrist twist)
Postur tubuh B terdiri atas leher
(neck), batang tubuh (trunk),
dan kaki (legs)
Setelah tiap skor tubuh
dihitung selanutnya
ditambahkan dengan
Skor aktivitas
Skor Beban
23. Tahapan RULA
Rekam postur tubuh
pekerja
Penilaian postur dengan
RULA Scoring Sheet
Tentukan nilai otot,
kekuatan, beban
Hitung Skor berdasarkan
tabel RULA
Kelompokkkan ke action
level metode RULA
24.
25. Kategori Tindakan RULA
Score Level Tingkat Resiko
1-2 Minimum Resiko diabaikan, tidak perlu penanganan
3-4 Kecil Resiko rendah, perubahan dibutuhkan
5-6 Sedang Resiko sedang, penanganan lebih lanjut,
butuh perubahan segera
6+ Tinggi Sangat beresiko, lakukan perubahan sekarang
26. Persiapan Pengukuran RULA & REBA
Penilai melakukan interview pada
pekerja yang akan dievaluasi untuk
memahami jenis pekerjaan dan
beban, dan mengamati pergerakan
dan postur pekerja selama beberapa
siklus kerja
Pemilihan postur yang akan
dievaluasi berdasarkan
1. Postur dan jenis pekerjaan yang paling
sukar (based on worker interview and
initial observation),
2. Postur yang berlangsung paling lama,
atau
3. Postur dimana beban terbesar terjadi
Berbagai posisi dan pekerjaan
dalam satu siklus kerja dapat
dievaluasi dengan cepat dan
mudah
Saat menggunakan RULA, pilih salah
satu bagian tubuh yang dievalusi
dalam satu waktu
Setelah interview dan pengamatan
awal, penilai dapat menentukan jika
cukup satu lengan (misalnya) atau
kedua lengan perlu dievaluasi
28. REBA (1)
Metode untuk menilai gangguan
tubuh secara keseluruhan
Data yang dikumpulkan: postur
tubuh, kekuatan yang
digunakan, jenis pergerakan
atau aksi, pengulangan, dan
pegangan
Postur tubuh yang dinilai ada
grup yaitu A: postur tubuh kanan
dan kiri dari batang tubuh (trunk),
leher (neck), dan kaki (legs),
Kedua grup B: lengan kanan kiri
atas (upper arm), lengan
bawah (lower arm), dan
pergelangan tangan (wrist)
Setelah penilaian kedua grup
ditambahkan faktor
beban/kekuatan dan
pegangan (coupling)
29. REBA (2)
Pekerjaan yang sesuai untuk REBA
Keseluruhan bagian badan
digunakan
Postur tubuh dinamis, cepat
berubah, atau tidak stabil
Melakukan sebuah pembebanan
seperti mengangkat benda baik
secara rutin ataupun sesekali
Perubahan tempat kerja, peralatan,
atau pelatihan kerja yang sedang
dilakukan dan untuk diawasi sebelum
dan sesudah perbaikan
32. Kategori Tindakan REBA
Score Level Tingkat Resiko
1 Minimum Resiko diabaikan, tidak perlu penanganan
2-3 Kecil Resiko rendah, perubahan mungkin
dibutuhkan
4-7 Sedang Resiko sedang, penyelidikan lebih lanjut, butuh
perubahan segera
8-10 Tinggi Resiko tinggi, selidiki dan lakukan perubahan
11+ Sangat Tinggi Sangat beresiko tinggi, lakukan perubahan
34. Nordic Body Map
NBM adalah peta tubuh untuk
mengetahui bagian otot yang
mengalami keluhan dan tingkat
keluhan otot skeletal yang dirasakan
pekerja.
NBM membagi tubuh menjadi nomor
0 sampai 27 dari leher hingga kaki
yang akan mengestimasi tingkat
keluhan MSDs yang dialami pekerja.
NBM tidak dapat dijadika diagnosa
klinik karena bersifat subjektif yaitu
berdasarkan persepsi responden