halamam 4-6 jurding jurnal reading sport medicine.pptx
1. Menentukan tingkat aktivasi otot untuk semua otot dan fungsinya:
EMG% RMS = [(RMSTASK / RMSPEAK) ×100%]
Prosedur normalisasi sinyal EMG dari puncak amplitudo EMG yang
dihitung selama kontraksi submaksimal, berperan dalam mengurangi
variabilitas data antar individu pada setiap kelompok otot, terutama dari
sampel patologis
2. Penilaian protokol eksperimental
• Balance upright task (menggunakan pengukuran platform kekuatan)
Dua tugas postur keseimbangan tegak statis dilakukan secara acak: two-legged stance either with
eyes open (TLEO) or with eyes closed (TLEC).
• Balance sitting task (menggunakan pengukuran EMG)
1) Balance Sitting Two Legs Static (BS TLS)
2) Balance Sitting Right Leg Elevate (BS RLE)
3) Balance Sitting Left Leg Elevate (BS-LLE)
3. Intervensi klinis
• Perencanaan dan pelaksanaan kedua proposal intervensi mengikuti pedoman dari American
College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) dan ACSM, mengenai durasi, frekuensi,
intensitas dan kondisi untuk latihan yang aman dalam kehamilan.
• Setelah evaluasi, setiap wanita hamil menerima pengobatan yang dia alokasikan selama 6 minggu,
dua kali seminggu, dan dievaluasi kembali pada minggu ke-7. Waktu untuk setiap sesi, di kedua
protokol, adalah 50 menit. Tingkat frekuensi minimum yang dapat diterima antara waktu inklusi
dalam penelitian dan minggu keenam penuh intervensi ditetapkan pada 70%.
4.
5.
6. Analisis statistik
• Variabel kategoriangka absolut dan frekuensi relative
• Variabel numerikmean dan standar deviasi (SD)
• Uji Shapiro-Wilkevaluasi normalitas data
• Student's t-testmembandingkan perbedaan antara kelompok untuk karakteristik antropometrik
dan klinis
• ANOVA campuran dua arahmembandingkan kedua kelompok (LSE versus SE) dan efek waktu
(sebelum dan sesudah intervensi), serta interaksi itu sendiri
• Homogenitas varians dari data ini dikonfirmasi dengan uji Levene (P>0,05)
• Perbedaan rata-rata antara kelompok dan waktu, dengan interval kepercayaan 95% (CI).
• Effect size (d)menentukan besarnya perubahan klinis menggunakan klasifikasi Cohen's d: 0,20-
0,49 untuk kecil, 0,50-0,79 untuk sedang, dan 0,80 untuk besar
• Semua analisis statistik dilakukan dengan SPSS 20.0 for Windows (SPSS Inc., Chicago, IL, USA)
dengan tingkat signifikansi yang ditetapkan pada P<0,05.
8. Hasil
Pengurangan nyeri yang signifikan (P<0,05) diperoleh setelah intervensi untuk kedua kelompok
dari VAS (d=0,29; dengan pengurangan 1,68 dari waktu perbedaan rata-rata dalam skala) dan
pengukuran kuesioner nyeri McGill (d=0,29, dengan pengurangan 4,81 dari perbedaan rata-rata
waktu referensi). Namun, tidak ada efek kelompok dan waktu yang signifikan yang dilaporkan
pada variabel disabilitas, meskipun kisaran 2 hingga 5,37 dalam CI 95%
9. Hasil
Kedua kelompok meningkatkan kinerja keseimbangan mereka dari pengukuran kontrol postural
setelah kedua intervensi, dengan efek paling sensitif dan signifikan (P<0,05) untuk parameter
Kecepatan COP di A/P (d=0,81) dan di M/L arah (d=0.73) pada kondisi mata terbuka, dan arah
M/L (d=0.84) pada kondisi mata tertutup.
10. Hasil
Tidak ada perbedaan kelompok yang
ditemukan untuk semua otot EMG
yang diselidiki selama tiga tugas bola
(Tabel IV).
Efek tunggal dilaporkan untuk otot
EAO, yang menunjukkan peningkatan
signifikan dalam aktivasi di tiga tugas
untuk kedua kelompok setelah
intervensi (efek waktu), dengan
ukuran efek bervariasi dari lemah
hingga sedang di seluruh otot dan
tugas untuk kedua intervensi (d=0,00
hingga 0,50).
11. Diskusi
• Tujuan penelitian membandingkan pengaruh jenis intervensi (LSE x SE) pada wanita LBP
gestasional berdasarkan perubahan nyeri, kecacatan, keseimbangan postural dan aktivitas otot
batang.
• Kedua modalitas (stabilisasi lumbal dan peregangan) efisien untuk mengurangi nyeri,
meningkatkan keseimbangan, dan meningkatkan satu otot aktivitas batang setelah 6 minggu
intervensi pada ibu hamil dengan nyeri punggung bawah.
• Hasil penelitian konsisten dengan penelitian sebelumnya berdasarkan dua modalitas untuk
pengurangan nyeri.
• Mengenai fungsi batang tubuh, bukti menunjukkan bahwa wanita hamil LBP umumnya memiliki
stabilitas postural yang buruk jika dibandingkan dengan wanita hamil tanpa LBP