This document discusses job analysis and evaluation methods. It begins by defining key terms like job analysis, job evaluation, job description, and performance appraisal. It then explains different job evaluation methods including ranking, classification, factor comparison, and point rating. The ranking method involves comparing jobs and placing them in a hierarchy. The classification method pre-defines grade levels that jobs are sorted into. The factor comparison method evaluates jobs on universal factors like skills, responsibilities, working conditions, and assigns numerical scores. The point rating method, also known as the point method, is commonly used and involves assigning point values to factors that make up a job to calculate a total score.
A good job is more than just a paycheck. A good job fosters independence and discipline, and contributes to the health of the community. A good job is a means to provide for the health and welfare of your family, to own a home, and save for retirement.
- James H Douglas
Latar belakang pelatihan Comprehensive Compensation & Benefit Course
Perusahaan tidak dapat begitu saja menetapkan besaran gaji (upah) karyawannya, harus ada ukuran dan metoda yang mampu menggambarkan prinsip penggajian yang dirasa adil, serta konsisten dalam pelaksanaannya. Struktur penggajian sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti tingkat jabatan ( manajerial, non manajerial ), kompetensi, kinerja yang dihasilkan serta regulasi yang harus diikuti disamping kemampuan perusahaan untuk melaksanakannya. Perlu adanya kebijakan dan struktur yang mampu mengakomodasikan faktor-faktor yang berpengaruh tersebut diatas. Agar penggajian cukup menarik minat calon karyawan dan mampu mempertahankan karyawan yang berprestasi, selain memperhatikan regulasi yang berlaku serta kemampuan perusahaan, perlu juga memperhatikan kompetensi, pengalaman, posisi yang dijabat oleh karyawan yang bersangkutan, serta kinerja yang dihasilkan oleh karyawan yang bersangkutan, konsep ini lebih dikenal dengan konsep 3P, yaitu Pay for People, Pay for Position dan Pay for Performance.
A good job is more than just a paycheck. A good job fosters independence and discipline, and contributes to the health of the community. A good job is a means to provide for the health and welfare of your family, to own a home, and save for retirement.
- James H Douglas
Latar belakang pelatihan Comprehensive Compensation & Benefit Course
Perusahaan tidak dapat begitu saja menetapkan besaran gaji (upah) karyawannya, harus ada ukuran dan metoda yang mampu menggambarkan prinsip penggajian yang dirasa adil, serta konsisten dalam pelaksanaannya. Struktur penggajian sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti tingkat jabatan ( manajerial, non manajerial ), kompetensi, kinerja yang dihasilkan serta regulasi yang harus diikuti disamping kemampuan perusahaan untuk melaksanakannya. Perlu adanya kebijakan dan struktur yang mampu mengakomodasikan faktor-faktor yang berpengaruh tersebut diatas. Agar penggajian cukup menarik minat calon karyawan dan mampu mempertahankan karyawan yang berprestasi, selain memperhatikan regulasi yang berlaku serta kemampuan perusahaan, perlu juga memperhatikan kompetensi, pengalaman, posisi yang dijabat oleh karyawan yang bersangkutan, serta kinerja yang dihasilkan oleh karyawan yang bersangkutan, konsep ini lebih dikenal dengan konsep 3P, yaitu Pay for People, Pay for Position dan Pay for Performance.
Bagi Pengunjung Slideshare yang Membutuhkan PELATIHAN PENGEMBANGAN MANAJEMEN SECARA UMUM ataupun MANAJEMEN SDM, dll maka Anda dapat menghubungi Kami di : 0878-7063-5053 (Fast Response) dengan HARD-Hi SMART CONSULTING
Bagi Pengunjung Slideshare yang Membutuhkan PELATIHAN PENGEMBANGAN MANAJEMEN SECARA UMUM ataupun MANAJEMEN SDM, dll maka Anda dapat menghubungi Kami di : 0878-7063-5053 (Fast Response) dengan HARD-Hi SMART CONSULTING
Video pembelajaran dapat dilihat di YouTube Channel: Auditya Sutarto
Topik kedua Metodologi Penelitian mencakup Kajian Pustaka dan Merumuskan Masalah
Materi meliputi bagaimana menemukan masalah, melakukan kajian pustaka, sitasi & reference manager (Mendeley, Zotero, dll), & perumusan masalah disertai contoh
Video pembelajaran dapat dilihat di YouTube Channel: Auditya Sutarto
Materi pendahuluan perkuliahan Metodologi Penelitian untuk Prodi Teknik Industri yang relevan untuk digunakan pula bagi jurusan atau prodi lain.
Topik meliputi konsep dan definisi pengetahuan, sains, pseudosains, penelitian, prosedur ilmiah, dan jenis-jenis penelitian
Aritkel ilmiah studi kasus pengukuran produktivitas dengan metode Objective Matrix (OMAX) dalam perkuliahan Analisis & Pengukuran Kerja di Program Studi Teknik Industri
Perkuliahan Psikologi Industri di Prodi Teknik Industri dengan topik Manajemen Stress Kerja mencakup pengertian, penyebab dan dampak, pengukuran stress, manajemen stress, dan penelitian terkait
Materi kuliah Perancangan Sistem Kerja & Ergonomi topi Perancangan Display & Kontrol berisi tentang Penginderaan, Display, Tipe, dan Perancangannya, Kontrol & Prinsip Perancangan Kontrol
Materi kuliah Psikologi Industri topik Kepuasan Kerja mencakup pengertian, definisi, teori kepuasan kerja, faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja, cara pengukuran, dan contoh penelitian
Materi Perkuliahan Psikologi Industri di Program Studi Teknik Industri topik Motivasi Kerja mencakup tentang definisi, konsep, teori motivasi, dan cara meningkatkan motivasi
Materi kuliah Perancangan Sistem Kerja & Ergonomi di Program Studi Teknik Industri xmembahas topik Lingkungan Kerja Bagian 2 tentang Kebisingan (Noise), Temperatur (Heat & Cold Stress), dan Getaran
Materi perkuliahan Psikologi Industri di Program Studi Teknik Industri mencakup pembahasan singkat mengenai analisis jabatan, seleksi, rekrutmen, & staffinf (penempatan). Pembahasan lebih detil bisa merujuk pada Buku Ajar atau Buku Teks Psikologi Industri seperti Aaamodt, 2016, Munandar, 2010, dll
Materi kuliah Psikologi Industri di Prodi Teknik Industri dengan topik Riset dalam Psikologi Industri mencakup
- Pentingnya riset dalam Psikologi Industri
- Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Riset keilmuan Psikologi Industri
Materi kuliah Analisis & Pengukuran Kerja Program Studi Teknik Industri membahas sekilas tentang berbagai tools untuk menganalisis postur kerja seperti RULA, REBA, OWAS, QEC
Materi Analisa & Pengukuran Kerja di Teknik Industri topik kedua bagian kedua tentang Sistem Manusia Mesin berisi tentang bagaimana konsep sistem manusia mesin, perbedaan manusia dan mesin
Materi kuliah Analisis dan Pengukuran Kerja Teknik Industri dengan topik Sistem Kerja & Produktivitas. Konsep produktivitas dalam materi ini masih terbatas pengenalan sederhana, pembahasan lanjut akan diberikan pada pertemuan berikutnya
Video pembelajaran bisa dilihat di channel YouTube audityasutarto
.
Topik kedua perkuliahan Statistik Industri di Program Studi Teknik Mesin mencakup materi utama mengenai bagaimana mendeskripsikan data secara numerik dan grafis.
More from Universitas Qomaruddin, Gresik, Indonesia (20)
Read| The latest issue of The Challenger is here! We are thrilled to announce that our school paper has qualified for the NATIONAL SCHOOLS PRESS CONFERENCE (NSPC) 2024. Thank you for your unwavering support and trust. Dive into the stories that made us stand out!
Introduction to AI for Nonprofits with Tapp NetworkTechSoup
Dive into the world of AI! Experts Jon Hill and Tareq Monaur will guide you through AI's role in enhancing nonprofit websites and basic marketing strategies, making it easy to understand and apply.
Instructions for Submissions thorugh G- Classroom.pptxJheel Barad
This presentation provides a briefing on how to upload submissions and documents in Google Classroom. It was prepared as part of an orientation for new Sainik School in-service teacher trainees. As a training officer, my goal is to ensure that you are comfortable and proficient with this essential tool for managing assignments and fostering student engagement.
Embracing GenAI - A Strategic ImperativePeter Windle
Artificial Intelligence (AI) technologies such as Generative AI, Image Generators and Large Language Models have had a dramatic impact on teaching, learning and assessment over the past 18 months. The most immediate threat AI posed was to Academic Integrity with Higher Education Institutes (HEIs) focusing their efforts on combating the use of GenAI in assessment. Guidelines were developed for staff and students, policies put in place too. Innovative educators have forged paths in the use of Generative AI for teaching, learning and assessments leading to pockets of transformation springing up across HEIs, often with little or no top-down guidance, support or direction.
This Gasta posits a strategic approach to integrating AI into HEIs to prepare staff, students and the curriculum for an evolving world and workplace. We will highlight the advantages of working with these technologies beyond the realm of teaching, learning and assessment by considering prompt engineering skills, industry impact, curriculum changes, and the need for staff upskilling. In contrast, not engaging strategically with Generative AI poses risks, including falling behind peers, missed opportunities and failing to ensure our graduates remain employable. The rapid evolution of AI technologies necessitates a proactive and strategic approach if we are to remain relevant.
2024.06.01 Introducing a competency framework for languag learning materials ...Sandy Millin
http://sandymillin.wordpress.com/iateflwebinar2024
Published classroom materials form the basis of syllabuses, drive teacher professional development, and have a potentially huge influence on learners, teachers and education systems. All teachers also create their own materials, whether a few sentences on a blackboard, a highly-structured fully-realised online course, or anything in between. Despite this, the knowledge and skills needed to create effective language learning materials are rarely part of teacher training, and are mostly learnt by trial and error.
Knowledge and skills frameworks, generally called competency frameworks, for ELT teachers, trainers and managers have existed for a few years now. However, until I created one for my MA dissertation, there wasn’t one drawing together what we need to know and do to be able to effectively produce language learning materials.
This webinar will introduce you to my framework, highlighting the key competencies I identified from my research. It will also show how anybody involved in language teaching (any language, not just English!), teacher training, managing schools or developing language learning materials can benefit from using the framework.
Honest Reviews of Tim Han LMA Course Program.pptxtimhan337
Personal development courses are widely available today, with each one promising life-changing outcomes. Tim Han’s Life Mastery Achievers (LMA) Course has drawn a lot of interest. In addition to offering my frank assessment of Success Insider’s LMA Course, this piece examines the course’s effects via a variety of Tim Han LMA course reviews and Success Insider comments.
2. Memahami pengertian dan konsep job analisis
Mengevaluasi pekerjaan berdasarkan berbagai tipe jenis evaluasi pekerjaan
Menyusun sistem penggajian sederhana
Merancang sistem penilaian performa kerja sederhana
4. Berapakah saya harus menggaji pegawai?
Penggajian seharusnya berbasis
1. Tipe pekerjaan yang dilakukan pekerja
2. Seberapa baik pekerja melakukan pekerjaannya
Job evaluation: Metode sistematis untuk menilai nilai relatif pekerjaan dalam suatu
organisasi dan menentukan struktur gaji atau upah pekerjaan tersebut. Fokus pada
pekerjaan, bukan pekerja
Performance appraisal: Metode untuk menilai kontribusi relatif pekerja dalam
melaksanakan pekerjaannya
5. Tugas (task), merupakan salah satu aktivitas kerja dasar yang dapat diidentifikasi dan
didefinisikan dari titik mulai sampai titik akhir yang dikenal, dipahami, dan diterima sebagai
bagian dari pekerjaan karyawan / pegawai, mengapa ia melakukan hal tersebut, serta
menunjukkan pedoman, proses dan peralatan untuk melaksanakan aktivitas tersebut.
Tanggung jawab (responsibility), adalah suatu peryataan yang melukiskan daerah aktifitas
pekerjaan penting yang jika dilaksanakan dengan cara yang tidak diterima akan menghasilkan
kinerja dari pekerjaan yang tidk diterima pula.
Kewajiban (duty), adalah bidang kerja yang digasilkan secara longgar yang berisi sejumlah
tugas beebeda yang dilakukan seorang individu
Posisi (position), adalah suatu set tugas yang dilakukan seseorang pada satu posisi tertentu
dalam suatu organisasi.
Pekerjaan (job), adalah suatu kelompok posisi yang terdiri atas sejumlah tugas
6. Job Evaluation adalah prosedur menentukan nilai suatu pekerjaan relatif terhadap
pekerjaan lain di organisasi yang sama
Job (pekerjaan) adalah kumpulan tugas (task), kewajiban (duty), dan tanggung
jawab yang diberikan pada satu atau lebih orang yang memiliki pekerjaan pada
tingkat yang sama dan karakteristik (nature) sama
Job evaluation merupakan prosedur formal yang memiliki tiga prinsip
1. Job evaluation menentukan nilai relatif pekerjaan, bukan nilai absolut
2. Prosedur evaluasi fokus pada pekerjaan itu sendiri bukan pada orang yang mengerjakan
pekerjaan tersebut
3. Hasil job evaluation mewakili hanya satu faktor dalam pengambilan keputusan terkait
tingkat upah yang layak untuk pekerjaan yang dievaluasi tersebut
7. Pekerjaan apa yang seharusnya dimasukkan?
Pilih untuk mempelajari sekelompok pekerjaan yang cukup
homogen, misal pada operator produksi
Siapa yang melakukan studi?
Menyewa konsultan
Menggunakan staf internal
Mengetahui seluk beluk perusahaan dan pekerjaan itu sendiri
Penerimaan pekerja lebih tinggi jika evaluasi dilakukan pihak internal
Struktur gaji yang dihasilkan dari evaluasi pekerjaa bersifat jangka
panjang sehingga staf internal harus mampu mempertahankannya
8. Proses mendapatkan dan mendokumentasikan semua informasi relevan mengenai suatu
pekerjaan yang spefisik
Tujuan pekerjaan, kewajiban dalam suatu pekerjaan, bagaimana melakukannya, dan tanggung
jawab apa saja yang dimilik oleh pelaksana pekerja (jobholder)
Karakteristik yang disyaratkan untuk melaksanakan suatu pekerjaan, yaitu kualifikasi yang
diperlukan: pengetahuan, keterampilan, kemampuan, pelatihan, pendidikan,pengalaman,
persyaratan fisik dan kejiwaan
Kondisi kerja yaitu lingkungan kerja ketika pekerjaan dilaksanakan dan peralatan yang
diperlukan untuk melaksanakan suatu pekerjaan.
Keluaran kerja, adalah hasil kerja yang diharapkan setelah pekerjaan dilaksanakan dengan baik
Job description: pendokumentasian analisis pekerjaan dalam bentuk pernyataan tertulis
mencakup identifikasi (job title), tugas, dan tanggung jawab, kualifikasi yang
dibutuhkan untuk posisi tersebut, dan kondisi kerja
9. Untuk kepentingan job evaluation, informasi dalam deskripsi
pekerjaan digunakan untuk menentukan nilai setiap job relatif
terhadap job lain dalam suatu organisasi.
Job description juga memiliki kegunaan lain selain untuk job
evaluation, yaitu
Mendokumentasikan secara persis kewajiban suatu posisi jabatan
Mengidentifikasi kualifikasi (pendidikan, keterampilan, pengalaman)
yang dibutuhkan dalam rekrutmen dan seleksi pegawai
Mengindikasikan jenis training yang dibutuhkan bagi jobholder
Memberikan informasi dasar mengenai penilaian performa karyawan
Pembahasan lebih detil lihat Widhiastuti (2013, hal 17-37)
10. Item Konten
Job title Identifikasi posisi, misal operator mesin, teknisi laboratorium, supervisor departemen
perakitan
Ringkasan kewajiban Deskripsi singkat (1 atau 2 kalimat) yang menunjukkan sifat umum tugas dan kewajiban
pekerjaan tersebut. Contoh posisi ini mencakup pengoperasian berbagai alat mesin
produksi di lantai pabrik
Pernyataan kewajiban
secara rinci
Daftar tugas untuk suatu pekerjaan. Contoh pernyataan mengenai daftar perlengkapan
spesifik yang masuk dalam kewajiban tersebut dan tugas tambahan apa saja misal
kewajiban pengaturan (set-up) alat dan perbaikan kecil
Kualifikasi yang
dibutuhkan
Deskripsi keterampilan teknis, pendidikan, training, pengalaman sebelumnya, da
kualifikasi fisik yang dibutuhkan untuk posisi tersebut
Tanggung jawab Pernyataan mengenai tanggung jawab yang diasumsikan untuk suatu posisi, misal
masalah keselamatan, anggaran, pengawasan
Kondisi kerja Deskripsi kondisi fisik pekerjaan yang dialami suatu posisi. Apakah pekerjaan dilakukan
outdorr atau indoor> Apa bahayanya?
Hubungan dengan
pekerjaan lain
Identifikasi hubungan dengan supervisor (title bukan orang), bawahan jika ada,
kesempatan promosi, dan hubungan antara rekan kerja
11. Setelah job analisis selesai, selanjutnya
dilakukan evaluasi
Metode evaluasi dapat berupa kualitatif dan
kuantitatif
Metode kualitatif umumnya membandingkan
pekerjaan-pekerjaan dengan memeriksa
keseluruhan
Metode kuantitatif menganalisis berbagai
faktor komponen dalam pekerjaan itu dan
memberikan skor numerik pada faktor-faktor
ini untuk menghitung nilai relatifnya
12. Metode kualitatif sederhana, memerlukan waktu singkat
Job di-ranking berurut naik berdasarkan judgment penilai (evaluator) dan diorganisasikan ke
dalam suatu hierarki grade pekerjaan
Kriteria perankingan dapat berupa
Banyaknya pekerjaan yang dievaluasi
Struktur organisasi
Preferensi penilai
Perusahaan skala medium dan besar yang memiliki banyak departemen umumnya mengawali job
ranking untuk pekerjaan di setiap departemen diranking secara terpisah oleh sekelompok
personel yang familiar dengan pekerjaan di departemen tersebut. Setelah selesai, selanjutnya
perbandingan antar departemen dibuat untuk menentukan ranking job pada skala lebih besar
Langkah ini dilakukan penilai yang memahami pekerjaan dari berbagai departemen
13. Teknik yang sering digunakan: paired comparison, semua pekerjaan dibandingakn
satu persatu
Banyaknya perbandingan =
𝑛 𝑛 − 1
2
Pekerjaan Banyaknya dinilai lebih tinggi Ranking
General machine operator 4 3
Material handler 0 7 (terendah)
Tool and die maker 6 1 (tertinggi)
Operator Drill press 1 6
Operator mesin Milling 3 4
Operator bubut 2 5
Machine setup person 5 2
Table 2
14. Metode kualitatif yang merangking pekerjaan ke dalam grade
Perbedaan dengan teknik job ranking adalah grade pekerjaan telah didefinisikan
sebelumnya bukan sesudahnya
Salah satu contoh hasil metode klasifikasi adalah penggolongan jenis pekerjaan
dalam perusahan menjadi golongan manager, spesialis, pekerja kontrak, dan
sebagainya.
Pendefinisian grade pekerjaan di awal ini akan menghasilkan beberapa nama lagi
untuk job classification method termasuk
Grade description method
Predetermined grading
15. Langkah paling sukar adalah menyiapkan sekumpulan deskripsi grade pekerjaan
Mengembangkan sendiri deskripsi job grade
Membeli sistem grading
Banyaknya grade yang dibutuhkan dalam metod ini begantung pada tipe organisasi
dan banyaknya pekerjaan yang berbeda.
16. Asumsi: semua pekerjaan mengandung faktor universal yang dapat dibandingkan terpisah
untuk setiap pekerjaan agar dapat dievaluasi nilai total untuk pekerjaan tersebut
1. Keterampilan (skill)
2. Kebutuhan mental (mental demands)
3. Kebutuhan fisik (physical demands)
4. Tanggung-jawab (responsibilities)
5. Kondisi kerja (working conditions)
Metode ini memerlukan pemilihan benchmark jobs (atau key jobs) yaitu pekerjaan yang
mnejadi referensi bagi pekerjaan lain
Benachmark jobs dibayar dengan tingkat upah yang disetujui semua penilai
Benchmark jobs mencakup tingkat upah secara luas dan beragam faktor pekerjaan
17. Langkah
1. Meranking benchmark jobs untuk setiap faktor (dengan ranking sederhana atau
paired comparison). Tabel 3 menunjukkan kemungkinan ranking untuk empat
benchmark jobs di suatu pabrik untuk setiap faktor dari lima faktor
2. Untuk setiap benchmark jobs, ditentukan nilai dolar dari tingkat upah yang
dialokasikan untuk setiap faktor universal. Untuk setiap job title, banyaknya tarif
untuk setiap faktor universal sama dengan tingkat upah pekerjaan tersebut (tabel
4)
3. Menggunakan langkah 1 & 2 untuk semua pekerjaan non benchmark (tabel 5)
20. Nama lain point rating, point method, metode paling banyak digunakan di industri
Menempatkan nilai poin pada setiap faktor individu yang menyusun suatu pekerjaan dan
menjumlahkan poin tersebut untuk mendapatkan total skor
Skor seluruh pekerjaan lalu disusun ke dalam hierarki pekerjaan berdasarkan skor yang
diperoleh
Langkah
1. Memilih daftar faktor yang digunakan untuk mengevaluasi pekerjaan
Faktor umum: skill, effort, responsibility, dan working conditions
Faktor dibagi menjadi sub-faktor yang relevan lalu disusun ke dalam derajat (degree)
Tabel 6 adalah contoh faktor dan sub-faktor yang dikembangkan the National Electrical
Manufacturer’s Association (NEMA)
21. Factor Subfactor
.Degrees
1 2 3 4 5
Skill 1. Education
2. Experience
3. Initiative and ingenuity
Effort 4. Physical demand
5. Mental/visual demand
Responsibility 6. Equipment or process
7. Material or product
8. Safety of others
9. Work of others
Job Conditions 10. Working Conditions
11. Hazards
Table 6
22. 1. Memilih daftar faktor yang digunakan untuk mengevaluasi pekerjaan
Faktor umum: skill, effort, responsibility, dan working conditions
Faktor dibagi menjadi sub-faktor yang relevan lalu disusun ke dalam derajat (degree)
Tabel 6 adalah contoh faktor dan sub-faktor yang dikembangkan the National Electrical
Manufacturer’s Association (NEMA)
Tabel tersebut menunjukkan skala derajat yang berhubungan dengan setiap faktor. Derajat
mencirikan perbedaan level atau kualifikasi untuk setiap sub faktor
subfactor experience dapat dibagi ke dalam derajat (1) 0–3bulan, (2) 3 bln-1thn, (3)1-3 thn, (4)
lebih dari 3 thn
subfactor education dapat dibagi ke dalam derajat (1) SMA, (2)diploma, (3)S1, (4)S2, (5)S3
Organisasi perlu mengembangkan sendiri definisi
23. 2. Memberikan total nilai bobot untuk setiap subfactor pekerjaan lalu total tersebut
dibagikan ke dalam skor poin yang dialokasikan pada setiap derajat untuk tiap
subfactor.
Misal, subfactor education mendapatkan total 70 poin sedangkan experience 110 poin. Poin
ini dibagikan secara progresif ke dalam tiap derajat seperti ditunjukkan tabel 7.
Semua subfactor dalam tabel 7 memiliki 5 derajat, derajat 5 maksimum.
Total nilai skor minimum adalah penjumlahan skor derajat 1 yaitu 100, dan total skor
maksimum adalah penjumlahan skor derajat 5 yaitu 500
25. 3. Setelah set-up sistem evaluasi pekerjaan selesai, selanjutnya dilakukan proses
rating
Menentukan derajat setiap subfactor untuk setiap pekerjaan berdasarkan deskripsi
pekerjaan
Memberikan nilai skor poin untuk setiap subfactor berdasarkan derajatnya
Menjumlahkan skor poin semua subfactor untuk memperoleh total setiap pekerjaan
26. Subfactor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Derajat 1 1 2 4 1 2 2 2 1 2 1
Skor-poin 14 22 28 40 5 10 10 10 5 20 5
Total = 169
Suatu pekerjaan dievaluasi berada dalam derajat pertama dalam sub faktor 1,2,5,9, dan
11, derajat kedua dalam sub faktor 3,6,7,8, dan 10, dan derajat keempat dalam sub
faktor 4. Berapakah total skor poin untuk pekerjaan tersebut berdasarkan skor dalam
Tabel 7?
Jawab: Jawaban ditunjukkan dalam tabel 8 dengan menjumlahkan seluruh skor poin
dalam baris skor poin
Table 8
27. Setelah total skor ditentukan untuk setiap pekerjaan, seluruh pekerjaan dapat
didaftar secara numerik dan diklasifikasikan ke dalam job grade berdasarkan skor-
skor tersebut. Tabel 9 menunjukkan 10 job grades untuk total skor 500. Tingkat
upah dapat ditentukan untuk setiap job grade ini
Job Grade Total score-range Job Grade Total score Range
1 100-140 6 301-340
2 141-180 7 341-380
3 181-220 8 381-420
4 221-260 9 421-460
5 261-300 10 461-500
Table 9
28. Groover, M (2013), Work Systems: the Methods, Measurement, & Management of
Work, Pearson
Widhiastuti (2013), Fungsi Analisa Pekerjaan dalam Pengelolaan Organisasi,
Semarang University Press
https://pakarkinerja.com/bagaimana-cara-membuat-job-grading-dan-salary-grade/