2. 2
Presentator
Kelompok 11 dan 12
Aminatur Rohmania (G94219134)
Athia Nur Kamilah (G94219137)
Cinthya Meilina Pamuji (G94219139)
Hisyam Iqbal Muhaimin P (G04219033)
Shafira Nur (G04219072)
Shofia Putri H (G04219073)
3. Analisis Ekonomi ?
Analisis ekonomi adalah pemeriksaan terperinci
atau penilaian atas tren, fenomena serta
informasi yang bersifat ekonomi. Analisis
ekonomi cenderung dimanfaatkan untuk
mengetahui keadaan-keadaan yang bersifat
makro dari suatu keadaan ekonomi. Unsur-unsur
makroekonomi yang biasa dianalisis melalui
analisis ekonomi ini adalah faktor tingkat bunga,
pendapatan nasional suatu negara, kebijakan
moneter dan kebijakan fiskal yang diterapkan
oleh suatu negara.
3
5. 5
Analisis Ekonomi Mikro
Berfokus pada perilaku dan keputusan para pelaku
ekonomi. Isu pokok yang dianalisis adalah
bagaimana cara menggunakan faktor-faktor
produksi yang tersedia secara efisien agar
kemakmuran masyarakat dapat dimaksimalkan.
Individu bertindak untuk memaksimalkan kepuasan
(utilitas). Sementara perusahaan bertindak untuk
memaksimalkan keuntungan. Interaksi di antara
para pelaku ekonomi mempengaruhi kuantitas
permintaan dan kuantitas penawaran, menentukan
keseimbangan harga.
6. 6
Ruang Lingkup Ekonomi Mikro
Interaksi di pasar barang
Perilaku penjual dan pembeli
Interaksi di Pasar Faktor Produksi
Teori struktur pasar
Industri
Elastisitas harga
Pasar input
Teori nilai guna
8. 8
1. Kebijakan harga terendah,
Diterapkan ketika dalam kondisi
jumlah penawaran lebih besar dari
jumlah permintaan
2. Kebijakan harga tertinggi,
Ditetapkan ketika kondisi pasar
mengalami ketidakpastian harga,
yaitu melonjaknya harga menjadi
sangat tinggi
Kebijakan dalam
Ekonomi Mikro
9. 9
Analisis Ekonomi Makro
Berfokus pada variabel agregat ekonomi. Analisis makro menggunakan informasi
seperti suku bunga, PDB, inflasi, pengangguran, dan inventaris untuk
memprediksi arah ekonomi dan dampaknya terhadap variabel-variabel tertentu
seperti pasar saham atau pasar obligasi.
11. Kebijakan dalam Ekonomi Makro
2
1
Kebijakan fiskal
Pemasukan dan pengeluaran
suatu negara adalah hal yang
diatur dalam kebijakan ini
Kebijakan moneter,
berfungsi untuk mengukur
seberapa banyak dana yang
telah dikeluarkan oleh bank
sentral pada suatu negara.
11
3
Kebijakan segi penawaran,
berfungsi untuk
menyeimbangkan neraca
keuangan di suatu
perusahaan atau negara
12. Analisis Keuangan
Analisis keuangan merupakan proses penganalisaan terhadap laporan keuangan yang
terdiri dari neraca dan laporan laba rugi, serta lampirannya untuk mengetahui posisi
keuangan dan tingkat kesehatan perusahaan yang tersusun secara sistematis dengan teknik
tertentu
Analisis ini lahir dari suatu konsep dan sistem akutansi keuangan, dengan memahami sifat
dan konsep akutansi keaungan maka akan lebih mengenal sifat dan konsep laporan
keuangan, sehingga dapat mengjaga kemungkinan salah tafsir terhadap informasi yang
diberikan melalui laporan keuangan, yang pada akhirnya kesimpulan yang didapat akan
lebih akurat
12
13. Langkah atau Prosedur Analisis Keuangan
13
1. Mengumpulkan data keuangan dan pendukung yang
diperlukan
2. Melakukan perhitungan dengan rumus tertentu, sesuai standar
yang biasa digunakan.
3. Melakukan perhitungan dengan memasukkan angka – angka
yang ada dalam laporan keuangan.
4. Memberikan interpretasi terhadap hasil perhitungan dan
pengukuran yang telah dibuat.
5. Membuat laporan tentang posisi keuangan perusahaan.
6. Memberikan rekomendasi yang dibutuhkan
14. 14
1. Analisis Perbandingan Antara Laporan
Keuangan
2. Analisis Trend
3. Analisis Presentase Per Komponen
4. Analisis Sumber dan Penggunaan Dana
5. Analisis Sumber dan Penggunaan KAS
6. Analisis Rasio
7. Analisis Kredit
8. Analisis Laba Kotor
9. Analisis BEP
Teknik Analisis
Laporan Keuangan
15. Consumer Surplus
15
Surplus konsumen (Consumer surplus) mencerminkan
suatu keuntungan lebih atau surplus yang dinikmati oleh
konsumen tertentu berkenaan dengan tingkat harga pasar
suatu barang . Surplus konsumen menunjukan keuntungan
yang diperoleh oleh konsumen karena harga yang berlaku
pada kondisi keseimbangan lebih rendah dari pada harga
yang mereka mau bayar.
17. Producer Surplus
Surplus produsen (Producers surplus) mencerminkan suatu keuntungan
lebih atau surplus yang dinikmati oleh produsen tertentu berkenaan
dengan tingkat harga pasar dari barang yang ditawarkannya. Surplus
produsen adalah ukuran keuntungan yang diperoleh mereka karena harga
yang terbentuk di pasar melebihi harga yang mau mereka tawarkan pada
tingkat penjualan tertentu
17
18. Tipe Penjual dalam Ekonomi
Penjual super marginal Penjual marginal Penjual sub marginaL
18
20. The short run theory,
dikenal dengan
business cycle theory.
Menjelaskan
mengenai aktivitas
ekonomi dari tahun
ke tahun.
Pendekatan dalam Analisis Ekonomi
20
The medium run theory,
digunakan untuk
menjawab
perkembangan
perekonomian dalam
satu atau beberapa
dekade.
The long run theory,
digunakan untuk
melihat
perekonomian pada
satu atau beberapa
abad.
22. MANFAAT EKONOMI
DAN SOSIAL
22
Bisnis yang direncakan akan bermanfaat bagi
pihak lain dapat dilihat melalui aspek penilaian
manfaat bisnis yang direncanakan dari
beberapa sisi:
• 1. Rencana Pembangunan Sosial
• 2. Distribusi Nilai Tambah
23. Dampak di bidang ekonomi dengan
adanya suatu proyek atau investasi:
1. Dapat meningkatkan ekonomi
rumah tangga
2. Menggali, mengatur dan
menggunakan ekonomi sumber
daya alam
23
MANFAAT EKONOMI
DAN SOSIAL
24. Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5
50
40
30
20
10
0
MANFAAT EKONOMI
DAN SOSIAL
24
Dampak sosial dengan adanya suatu
proyek atau investasi, antara lain:
1. Perubahan Demografis
2. Perubahan Budaya
25. KRITERIA INVESTASI
25
Studi kelayakan bisnis pada
dasarnya bertujuan untuk
menentukan kelayakan suatu
bisnis atau proyek berdasarkan
kriteria investasi.
Penilaian yang dilakukan
untuk mengukur imbal hasil
yang didapatkan atau biaya
yang dikeluarkan untuk
suatu instrumen investasi.
26. 26
Ada 5 macam kriteria investasi:
Nilai Bersih
Kini /Net
Present Value
(NPV)
Rasio Manfaat
Biaya/ Gross
Benefit Cost
Rasio (Gross
B/C)
Net Benefit
Cost Ratio
(Net B/C)
Tingkat
Pengembalian
Internal/
Internal Rate Of
Return (IRR)
Profitability
Ratio
(PV/K)
Jangka
Waktu
Pengembalia
n Modal
Investasi/
Payback
Period (PP)
27. 27
Net Present Value
Merupakan manfaat bersih tambahan (nilai kini bersih) yang diterima bisnis selama umur proyek
pada tingkat discount factor tertentu.
Rumus:
NPV = 𝒕=𝟎/𝟏
𝒏 𝑩𝒕
𝟏+𝒊 𝒕
- 𝒕=𝟎/𝟏
𝒏 𝑪𝒕
𝟏+𝒊 𝒕
- 𝒕=𝟎/𝟏
𝒏 𝑩𝒕−𝑪𝒕
𝟏+𝒊 𝒕
Bt = Manfaat pada tahun t
Ct = Biaya pada tahun t
T = Tahun kegiatan bisnis (t= 0,1,2,3,………, n), tahun awal bisa tahun 0 atau
tahun 1 tergantung karekteristik bisnisnya
I = Tingkat DR%
Indikator NPV:
Jika NPV > 0 (positif), maka bisnis layak (go) utk dilaksanakan
Jika NPV < 0 (negatif), maka bisnis tidak layak (not go) utk dilaksanakan
28. 28
Gross Benefit – Cost ratio
Gross B/C ratio merupakan kriteria kelayakan lain yang biasa digunakan dalam analisis bisnis. Baik
manfaat maupun biaya adalah nilai kotor (gross).
Dengan menggunakan kriteria ini akan lebih menggambarkan pengaruh dari adanya tambahan biaya
terhadap tambahan manfaat yang diterima.
Secara matematis Gross B/C ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
Gross B/C =
𝒕=𝟎/𝟏
𝒏 𝑩𝒕
𝟏+𝒊 𝒕
𝒕=𝟎/𝟏
𝒏 𝑪𝒕
𝟏+𝒊 𝒕
Indikator:
1. Gross B/C Ratio > 1, Bisnis layak untuk dijalankan
2. Gross B/C Ratio < 1, Bisnis tidak layak untuk dijalankan
29. 29
Net Benefit Cost Ratio
Net B/C ratio adalah rasio antara manfaat bersih yang bernilai positif dengan manfaat bersih yang bernilai
negatif.
Dengan kata lain, manfaat bersih yang menguntungkan bisnis yang dihasilkan terhadap setiap satu satuan
kerugian dari bisnis tersebut.
Secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut :
Net B/C =
𝑡=0/1
𝑛 𝐵𝑡−𝐶𝑡
1+𝑖 𝑡
𝑡=0/1
𝑛 𝐵𝑡−𝐶𝑡
1+𝑖 𝑡
Indikator:
1. Net B/C > 1, Bisnis layak untuk dijalankan
2. Net B/C < 1, Bisnis tidak layak untuk dijalankan
30. 30
Internal rate of Return
IRR adalah tingkat discount rate (DR) yang menghasilkan NPV sama dengan 0.
Besaran yang dihasilkan dari perhitungan ini adalah dalam satuan persentase (%).
Sebuah bisnis dikatakan layak apabila IRR-nya lebih besar dari opportunity cost of
capital-nya (DR).
Berikut rumus IRR :
IRR = i1 +
𝑵𝑷𝑽𝟏
𝑵𝑷𝑽𝟏−𝑵𝑷𝑽𝟐
x (i2 – i1)
31. 31
Profitability Ratio
Profitability Ratio menunjukkan perbandingan antara penerimaan (benefit) dengan biaya modal (K)
yang digunakan.
Rasio ini dipakai sebagai perhitungan rentabilitas dari suatu investasi. Nilainya akan mendekati hasil
perhitungan Net B/C rasio.
Rumus:
𝑷𝑽
𝑲
=
𝒕=𝟎/𝟏
𝒏 𝑩𝟏−𝑬𝑷
𝟏+𝒊 𝟏
𝒕=𝟎/𝟏
𝒏 𝑲𝒕
𝟏+𝒊 𝟏
Indikator:
1. Bila PV/K >1, maka bisnis layak dilaksanakan (dipilih).
2. Bila PV/K <1, maka bisnis tidak layak untuk dilaksanakan
32. 32
Payback Period
Metode ini mencoba mengukur seberapa cepat investasi bisa kembali.
Bisnis yang payback period-nya singkat atau cepat pengembaliannya
termasuk kemungkinan besar akan dipilih.
Masalah utama dari metode ini adalah sulitnya menentukan periode payback
maksimum yang diisyaratkan, untuk dipergunakan sebagai angka
pembanding.
33. 33
Secara normatif, tidak ada pedoman yang bisa dipakai untuk menentukan payback
maksimum ini. Dalam prakteknya, dipergunakan payback yang umumnya terjadi dari
perusahaan yang sejenis.
Kelemahan-kelemahan lain dari metode ini adalah :
1. diabaikannya nilai waktu uang (time value of money)
2. diabaikannya cash flow setelah periode payback.
Rumus :
Payback Period =
𝑰
𝑨𝒃
34. Studi Kasus
34
ANALISIS DAMPAK PEMBANGUNAN
PARIWISATA PADA ASPEK EKONOMI DAN
SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT
(Studi Kasus pada Desa Wisata Bejiharjo,
Kecamatan Karangmojo, Kabupaten
Gunungkidul, D.I.Yogyakarta)
35. Studi Kasus
Desa Wisata Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul,
D.I.Yogyakarta sedang gencar dalam melakukan pembangunan pariwisata.
Industri pariwisata yang muncul membuat terjadinya Culture Shock bagi
masyarakat, dengan adanya pariwisata masyarakat lebih mudah dalam
mencari nafkah, berbeda dengan sebelum adanya pariwisata, perubahan
ini membuat kebanyakan masyarakat sekitar berkecimpung di industri
pariwisata sesuai dengan tujuan awal diadakanya pariwisata, namun hal ini
juga justru membuat masyarakat Desa Wisata Bejiharjo saling bersaing
dengan tidak sehat. Disamping sektor ekonomi, pariwisata juga
mempengaruhi aspek sosial budaya masyarakat sekitar.
35
36. 36
Keadaan Ekonomi dan Sosial Budaya Masyarakat sebelum
Pembangunan Pariwisata
Pekerjaan
Utama
Masyarkat
adalah
Petani dan
buruh tani.
Pendidikan
masyarakat
hanya
lulusan
SMP/SMA.
Bahasa yang
digunakan
hanya
bahasa Jawa.
Masyarakat
gemar gotong
royong.
Komunikasi dan
Sosialisasi sesama
warga berjalan
dengan baik.
Dampak Pembangunan Pariwisata pada Aspek Ekonomi dan Sosial
Budaya Msyarakat Desa Wisata Bejiharjo
Terbukanya
lapangan
pekerjaan baru
Meningkatkan
pendapatan
dan daya beli
masyarakat
Meningkatnya
tingkat
pendidikan
Adanya
perlindungan
dan pelestarian
budaya
Berkurangnya
Rasa
Bergotong
Royong