2. Kritik Jurnal
Analisis Faktor-Faktor Penentu Persistensi Laba
1. Judul
Penamaan judul sudah tepat karena menunjukkan masalah penelitian yang diangkat oleh
peneliti.
2. Peneliti (Penulis Penelitian)
Penelitian dilakukan oleh satu orang dengan mengikutsertakan email dan Afiliasi
Universitas. Mencantumkan email penting untuk mempermudah diskusi antara author
dengan pembaca Jurnal. Mencantumkan nama Universitas Airlangga sebagai afiliasi
author juga penting untuk meningkatkan pengakuan Universitas Airlangga di Dunia
Pendidikan.
3. Abstrak
Abstrak yang dibuat sudah baik karena disajikan dengan singkat, tepat dan jelas dalam
menggambarkan isi jurnal. Menurut Santoso (2009), sifat-sifat abstrak antara lain :
ringkas, jelas, tepat, berdiri sendiri dan objektif. Hanya dengan membaca abstrak, penulis
sudah bisa memahami apa yang ada dalam sebuah jurnal ilmiah yang dibuat oleh Zainal
Fanani tersebut. Abstrak dalam penelitian ini telah memenuhi kriteria abstrak sebagai
berikut :
3.1. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menemukan bukti empiris volatilitas arus kas,
besaran akrual , volatilitas penjualan, tingkat hutang, dan siklus operasi terhadap
persistensi laba (Fanani, 2010).
Tujuan penelitian terdapat pada kalimat pertama dari abstrak.
Penulisan tujuan penelitian sudah benar.
3.2. Metode
Metode Penelitian ini adalah kuantitatif, dengan teknik analisis regresi berganda yang
diolah dengan menggunakan data statistik. Pengumpulan data dilakukan dengan metode
purposive sampling terhadap perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia selama
periode 2001 – 2006 sehingga diperoleh sampel sebanyak 141 perusahaan.
Metode penelitian terdapat pada kalimat kedua, ketiga, keempat dan kelima dari abstrak.
3. Metode penelitian sudah dijabarkan dengan benar, namun ada dua kata yang sebaiknya
dihilangkan yaitu kata “yang terdaftar” karena penghilangan dua kata itu tidak
mengubah makna apapun dari abstrak tersebut.
3.3. Hasil
Hasil penelitian menunjukkan bahwa volatilitas arus kas, besaran akrual, volatilitas
penjualan, tingkat hutang berpengaruh signifikan terhadap persistensi laba, tetapi siklus
operasi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap persistensi laba (Fanani, 2010).
Hasil penelitian terdapat pada kalimat keenam atau kalimat terakhir dari abstrak.
Hasil penelitian yang dituliskan sudah benar, namun penulis terganggu dengan kata
“signifikan” dan “yang signifikan”.
Meskipun begitu, penulis tidak menyarankan kata “signifikan” dan “yang signifikan”
untuk dihilangkan karena ternyata peneliti menggunakan hipotesis penelitian yang
direksional. Jika peneliti menggunakan hipotesis non direksional maka penulis akan
menyarankan kata “signifikan” dan “yang signifikan” itu untuk dihilangkan.
4. Kata Kunci
Kata Kunci yang digunakan sudah tepat karena mencakup semua istilah utama yang
diteliti.
5. Latar Belakang
Latar Belakang disajikan dengan urutan yang logis. Latar belakang dimulai dengan
menceritakan laporan keuangan sebagai alat pelaporan keuangan yang berguna bagi
pengambilan keputusan. Salah satu indikator yang menjadi pusat perhatian dalam laporan
keuangan adalah laba. Bukti yang menunjukkan pentingnya laba telah diulas peneliti
dengan menunjukkan reviu penelitian terdahulu seperti penelitian yang dilakukan oleh
Darraough (1993), Schipperand dan Vincent (2003, Schipper (2004) dan lain-lain. Jenis
laba yang diteliti oleh peneliti adalah laba yang persisten (Persistensi Laba). Persistensi
Laba dipandang dengan dua sisi, pertama persistensi laba terkait kinerja keseluruhan
perusahaan; Kedua, persistensi laba terkait dengan kinerja harga saham di Pasar Modal.
Menurut peneliti, laba ini penting untuk dikaji karena adanya teori agensi sehingga
manajer cenderung melakukan intervensi dalam penyajian laba di Laporan Keuangan.
Peneliti juga menjelaskan faktor pembeda antara penelitian yang dia lakukan dengan
penelitian sebelumnya yaitu penggabungan faktor-faktor yang mempengaruhi persistensi
laba dimana penelitian sebelumnya hanya menganalisis satu faktor penentu persistensi
laba sedangkan penelitian ini menggunakan lima variabel independen hasil kombinasi
lima jenis jurnal yang berbeda. Sayangnya, peneliti tidak menambahkan variabel
independen yang benar-benar baru yang belum pernah diteliti.
4. Latar belakang jurnal ini memiliki kelemahan, antara lain :
a. Peneliti tidak menjelaskan alasan konstruksi persistensi laba tidak dapat diobservasi
secara langsung
b. Menggunakan variabel independen yang pernah dipernah diteliti sebelumnya dengan
proksi yang sama. Penulis menyarankan agar peneliti menggunakan proksi yang
berbeda dalam mengukur variabel independen.
c. Peneliti melakukan pengutipan tanpa menuliskan sumbernya. Hal ini terdapat pada
Latar Belakang paragraf kedua di mana kalimat yang sama pernah dituliskan oleh
Triyono. Oleh karena itu sebaiknya ditulis sebagai berikut :
Menurut Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) No. 1, ada dua tujuan
pelaporan keuangan, yaitu sebagai berikut. Pertama, memberikan informasi yang
bermanfaat bagi investor, investor potensial, kreditur, dan pemakai lainnya untuk
membuat keputusan investasi, kredit, dan keputusan serupa lainnya. Kedua, memberikan
informasi tentang prospek arus kas untuk membantu investor dan kreditor dalam menilai
prospek arus kas bersih perusahaan (Triyono, 2007).
Dengan disertai penambahan citasi di daftar pustaka yaitu :
Triyono . 2007. Analisis Karakteristik Fundamental Perusahaan Sebagai Penentu
Kualitas Laba. Jurnal Manajemen dan Bisnis. Volume 11. No. 1. Surakarta. 1-18
6. Tinjauan Pustaka dan Perumusan Hipotesis
Tinjauan pustaka dan perumusan hipotesis sudah disajikan dengan tepat dan jelas dimana
tinjauan pustaka mampu mengcover semua materi terkait permasalahan yang diangkat.
Perumusan hipotesis juga sudah tepat di mana terdapat lima hipotesis penelitian yang
bersifat direksional.
7. Hasil Penelitian
Hasil Penelitian membuktikan bahwa terdapat pengaruh Volatilitas Arus Kas (VOK),
Besaran Akrual (BA), Volatilitas Penjualan (VP) ada Tingkat Hutang (TH) terhadap
Persistensi Laba, tetapi Siklus Operasi (SO) tidak berpengaruh terhadap Persistensi Laba
(PL). Pengambilan keputusan didasarkan secara objektif berdasarkan hasil output
pengolahan data statistik. Hasil penelitian disajikan secara rapi dan terstruktur dengan
bahasa yang baik (tidak bertele-tele). Hasil penelitian menjelaskan kelima hipotesis
penelitian yang dibuat berdasarkan tinjauan pustaka yang dipaparkan sebelumnya.
7.1. Implikasi
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini tidak berhasil memberikan bukti bahwa Siklus
Operasi (SO) berpengaruh terhadap persistensi laba. Hasil penelitian ini bertentangan
dengan penelitian Dechow dan Dichev (1998) serta Dechow (1994). Argumen yang
dikemukakan peneliti terkait tidak berpengaruhnya Siklus Operasi (SO) kurang memiliki
landasan yang kuat karena tanpa didukung adanya data empiris atau fakta yang
membenarkan ‘”ketidakberpengaruhan” Siklus Operasi terhadap Persistensi Laba.
5. Hasil penelitian tidak dapat digeneralisasi untuk perusahaan di luar perusahaan
manufaktur.
7.2. Rekomendasi Riset Berikutnya
Peneliti hanya mengukur Persistensi Laba dari satu sisi, yaitu persistensi laba terkait
kinerja keseluruhan perusahaan. Hal ini ditunjukkan dengan proksi yang digunakan
peneliti yaitu nilai koefisien dari model regresi laba tahunan (AR1).
Penulis berharap penelitian persistensi laba menggunakan dua sudut pandang persistensi
laba, yaitu pertama persistensi laba dari sisi kinerja keseluruhan perusahaan; Kedua,
persistensi laba dari sisi kinerja harga saham di Pasar Modal.
Penulis menyarankan agar menggunakan return saham untuk mengukur persistensi laba
dari sisi kinerja harga saham di Pasar Modal. Return Saham adalah adalah hasil yang
diperoleh dari investasi dengan cara menghitung selisih harga saham periode berjalan
dengan periode sebelumnya dengan mengabaikan dividen (Ross et all, 2003)
Return Saham dapat dihitung dengan rumus :
Return Saham = Pt – Pt-1
Pt-1
Peneliti juga dapat menambahkan faktor-faktor lain yang mempengaruhi Persistensi Laba
seperti Ukuran Perusahaan, Perubahan Aset Keuangan dan Perubahan Modal Kerja.
sehingga kerangka konseptualnya menjadi sebagai berikut :
A. Kerangka Konseptual
B.
C.
D.
Volatilitas Arus Kas
(VOK)
Besaran Akrual
(BA)
Volatilitas Penjualan
(VP)
Tingkat Hutang
(TH)
Siklus Operasi
(SO)
Ukuran Perusahaan
(UP)
Perubahan Aset
Keuangan (∆FIN)
Persistensi Laba
(PL)
6. 8. Kesimpulan
Peneliti menyajikan kesimpulan dengan baik. Peneliti menghubungkan tujuan penelitian,
masalah penelitian dan hasil penelitian dalam paragraf pertama. Peneliti menyadari
keterbatasan-keterbatasan dalam penelitiannya dalam paragraf kedua. Peneliti juga
memberikan saran untuk penelitian selanjutnya dalam paragraf ketiga, antara lain :
a. Menambah variabel independen penelitian seperti ukuran perusahaan, kinerja
perusahaan, likuiditas, risiko keuangan dan lain sebagainya.
b. Menggunakan proksi atau rumus yang lain dalam mengukur persistensi laba antara
lain : Kualitas Akrual, Prediktabilitas, dan Perataan Laba
9. Opini Penulis
Secara umum, penelitian ini telah disajikan secara baik. Penelitian ini memiliki kelebihan
dan kekurangan. Kelebihan terdapat pada tema yang menarik dengan mengkombinasikan
lima variabel independen dari lima jurnal ilmiah yang berbeda. Kelemahan terdapat pada
penggunaan proksi yang sama dalam mengukur variabel independen dan tidak ada
penambahan variabel independen yang baru sebagai faktor penentu persistensi laba
padahal dari angka koefisien determinasi (R2
) yang relatif kecil menunjukkan bahwa
masih banyak faktor penentu persistensi laba yang lain yang butuh untuk diteliti untuk
dibuktikan pengaruhnya terhadap persistensi laba. Selain itu, hasil penelitian tidak dapat
digeneralisasikan secara luas karena penelitian hanya menggunakan perusahaan
manufaktur sebagai objek penelitian. Oleh karena itu, hasil penelitian ini tidak dapat
digeneralisasi untuk perusahaan non manufaktur.
Sumber Jurnal :
Fanani, Zainal. 2010. Analisis Faktor-Faktor Penentu Persistensi Laba. Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia
Vol. 7 No. 1 Juni 2010. Surabaya. 109 - 123.
Perubahan Modal
Kerja (∆WC)
7. 8. Kesimpulan
Peneliti menyajikan kesimpulan dengan baik. Peneliti menghubungkan tujuan penelitian,
masalah penelitian dan hasil penelitian dalam paragraf pertama. Peneliti menyadari
keterbatasan-keterbatasan dalam penelitiannya dalam paragraf kedua. Peneliti juga
memberikan saran untuk penelitian selanjutnya dalam paragraf ketiga, antara lain :
a. Menambah variabel independen penelitian seperti ukuran perusahaan, kinerja
perusahaan, likuiditas, risiko keuangan dan lain sebagainya.
b. Menggunakan proksi atau rumus yang lain dalam mengukur persistensi laba antara
lain : Kualitas Akrual, Prediktabilitas, dan Perataan Laba
9. Opini Penulis
Secara umum, penelitian ini telah disajikan secara baik. Penelitian ini memiliki kelebihan
dan kekurangan. Kelebihan terdapat pada tema yang menarik dengan mengkombinasikan
lima variabel independen dari lima jurnal ilmiah yang berbeda. Kelemahan terdapat pada
penggunaan proksi yang sama dalam mengukur variabel independen dan tidak ada
penambahan variabel independen yang baru sebagai faktor penentu persistensi laba
padahal dari angka koefisien determinasi (R2
) yang relatif kecil menunjukkan bahwa
masih banyak faktor penentu persistensi laba yang lain yang butuh untuk diteliti untuk
dibuktikan pengaruhnya terhadap persistensi laba. Selain itu, hasil penelitian tidak dapat
digeneralisasikan secara luas karena penelitian hanya menggunakan perusahaan
manufaktur sebagai objek penelitian. Oleh karena itu, hasil penelitian ini tidak dapat
digeneralisasi untuk perusahaan non manufaktur.
Sumber Jurnal :
Fanani, Zainal. 2010. Analisis Faktor-Faktor Penentu Persistensi Laba. Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia
Vol. 7 No. 1 Juni 2010. Surabaya. 109 - 123.
Perubahan Modal
Kerja (∆WC)