Briket arang dapat dibuat dari limbah industri kelapa sawit seperti tandan kosong kelapa sawit dan cangkang kelapa sawit dengan mencampurnya dengan tanah liat. Proses pembuatan briket arang meliputi pengeringan bahan baku, penggilingan menjadi serbuk, pencampuran dengan tanah liat, dan pemadatan menjadi bentuk tertentu menggunakan mesin pres. Briket arang memiliki kelebihan seperti nilai kalor tinggi, emisi
2. Kelompok 4
• Anggota : Ayu Rizky Nanda
Daniel Marison
Rani Maryani Rawi
Dosen Pengampu : Dr. M. Haris Effendi, M.Pd
3. Pengantar
• Dengan meningkatnya produksi CPO dalam negeri, limbah
yang dihasilkan oleh Pabrik Kelapa Sawit (PKS) juga
semakin meningkat .
• Hasil utama yang diperoleh dari pengolahan Tandan Buah
Sawit adalah minyak sawit (CPO) dan inti sawit.
• Hasil sampingan yang diperoleh ialah tandan kosong,
serat, tempurung dan limbah cair (Dini, 2010). Menurut
Gumbira, S, (1996) dalam (Dini, 2010) menyatakan bahwa
pada umumnya limbah padat yang dihasilkan dari pabrik
kelapa sawit adalah 24-35% dari tandan buah segar.
4. Pengantar ii
• Pemanfaatan limbah sampai saat ini belum
dilakukan secara optimal, terutama limbah padat
dalam Pengolahan 1 ton tandan buah segar (TBS)
menghasilkan 23,0% limbah TKKS (Tandan Kosong
Kelapa Sawit)dan menghasilkan 6,5% limbah CKS
(Anonim, 2006).
• Jika limbah tandan kosong kelapa sawit (TKKS)
dan cangkang kelapa sawit (CKS) tidak
dimanfaatkan secara maksimal, dikhawatirkan
dapat merusak lingkungan.
7. Cangkang Biji Kelapa Sawit
• Tempurung (cangkang) biji kelapa sawit, selain digunakan
sebagai bahan bakar atau arang juga digunakan sebagai pengeras
jalan. Cangkang kelapa sawit termasuk bahan berlignoselulosa yang
berkadar karbon tinggi dan mempunyai berat jenis yang lebih tinggi
daripada kayu yang mencapai 1,4 g/ml. sehingga karakteristik ini
memungkinkan bahan tersebut baik untuk dijadikan arang.
Nilai energi panas cangkang juga tinggi sebesar 20.093 kJ/kg (Anonim,
2005).
• Pada industri minyak sawit, setiap harinya dihasilkan limbah
berupa tandan kosong sawit dan cangkang. Cangkang yang dihasilkan
sebanyak 7% per ton dalam tandan buah segar (TBS) atau sekitar 50,4
ton setiap harinya., dengan asumsi kapasitasproduksi 30 ton/jam
dengan waktu operasi 24 jam perhari (Santi Purwaningsih et al,2000)
8. Tandan Kosong Kelapa Sawit
Tandan kosong sawit (TKKS) merupakan salah satu limbah industri
minyak sawit yang jumlahnya cukup banyak dan mengandung serat yang
cukup banyak serta sampaisaat ini belum dimanfaatkan secara optimal.
Menurut hasil penelitian, 1 hektar kebun kelapa sawit akan menghasilkan
sekitar 1,5 ton TKKS kering atau 2,64 ton TKKS (kadar air±50%) per tahun
(Anonim, 2005).
• Pemanfaatan TKKS sebagai sumber energi berupa briket arang di
samping memberikan keuntungan secara finansial, juga akan membantu di
dalam pelestarian lingkungan. TKKS dapat dibuat arang dengan proses
yang relatif sederhana. Bagi tujuan pemanfaatan sebagai arang, TKKS
perlu diproses lebih lanjut menjadi briket arang untuk menaikkan
densitasnya serta memberikan bentuk yangberaturan (Guritno,1997).
Selain itu energi panas dari TKKS sebesar 18.795 kJ/kg sangat potensial
digunakan sebagai sumber energi alternatif (Anonim, 2005).
9. Tanah Liat
• Tanah Liat adalah partikel silikat hidrous yang terbentuk dari kristal-
kristal yang sangat kecil yang berdiameter kurang dari 4
mikrometer.Kristal-kristal ini terdiri dari mineral-mineral yang
disebut kaolinit dan Unsur-unsur ini terdiri dari silikon, oksigen dan
alumunium banyak terdapat dikerak bumi.
• Tanah liat merupakan bahan pembuat keramik, briket, batu bata,
peralatan memasak, isolator listrik dan peralatan musik.
• Tanah liat yang telah dikeringkan akan mengeras dan mempunyai
sifat plastis hali ni dikarenakan tanah liat memiliki ikatan ion atau
ikatan kovalen bahkan lebih sering kombinasi dari keduanya.
(Ambar, 1997)
10. Pengertian Briket
Arang merupakan bahan padat yang berpori dan merupakan residu hitam berisi karbon tidak
murni yang dihasilkan dengan menghilangkan kandungan air dan komponen Volatil dari hewan
atau tumbuhan. Arang umumnya didapatkan dengan memanaskan kayu, gula, tulang, dan benda
lain. Arang yang hitam, ringan, mudah hancur, dan meyerupai batu bara ini terdiri dari 85% sampai
98% karbon, sisanya adalah abu atau benda kimia lainnya.
Bioarang merupakan arang (salah satu jenis bahan bakar) yang dibuat dari aneka macam
bahan hayati atau biomassa, misalnya kayu, ranting, daun-daunan, rumput, jerami, ataupun
limbah pertanian lainnya. Bioarang ini dapat digunakan dengan melalui proses pengolahan, salah
satunya adalah menjadi briket bioarang.
Briket arang merupakan arang kayu yang diubah bentuk, ukuran, dan kerapatan dengan
cara pengepresan serbuk arang dengan campuran perekat . Briket merupakan gumpalan yang
terbuat dari bahan lunak yang dikeraskan. Sedangkan briket bioarang adalah gumpalan-gumpalan
atau batangan-batangan arang yang terbuat dari bioarang (bahan lunak). Bioarang sebenarnya
termasuk bahan lunak yang dengan proses tertentu diolah menjadi bahan arang keras dengan
bentuk tertentu. Kualitas bioarang ini tidak kalah dengan batubara atau bahan bakar jenis arang
lainnya.
13. Menurut Mahajoeno (2005), syarat briket yang
baik adalah briket yang permukaannya halus dan
tidak meninggalkan bekas hitam di tangan. Selain itu,
sebagai bahan bakar, briket juga harus memenuhi
kriteria sebagai berikut :
a. Mudah dinyalakan
b. Tidak mengeluarkan asap
c. Emisi gas hasil pembakaran tidak mengandung
racun
d. Kedap air dan hasil pembakaran tidak berjamur
bila disimpan pada waktu lama
e. Menunjukkan upaya pembakaran (waktu, laju
pembakaran, dan suhu pembakaran) yang baik.
14. Proses Pembuatan Arang
Arang kayu dibuat dengan cara memanasi kayu secara
langsung atau tidak langsung,di dalam timbunan tanah, tanur
penyuling, oven tanpa atau dengan udara terbatas. Untuk
pembuatan arang batangan yang baik, dipakai jenis kayu berdaun
lebar yang berat atauagak berat. Bahan baku utama untuk
membuat arang halus adalah serbuk, kulit dan serpihan kayu dari
sisa-sisa penggergajian.
Ada beberapa cara proses pembuatan arang yang secara garis besar
dapat dibagimenjadi 2 cara proses pembuatan yaitu :
•
• Proses sederhana
• Proses modern.
15. A. Proses sederhana.
• Pada proses sederhana ini kayu atau bahan baku arang
dimasukkan kedalam tanah yang terlebih dahulu digali
atau kedalam bak beton. Kayu atau bahan bahan baku
arang disusun sedemikian rupa sampai galian tanah
atau bak tadi penuh.
• Kemudian kayu ataubahan baku arang tadi dibakar
sampai mengeluarkan asap putih yang tebal. Setelah
muncul asap putih kemudian galian tanah atau bak
ditutup rapat. Biarkan sampai asap tidak muncul lagi.
Setelah itu arang siap diambil untuk dikemas.
16. B. Proses Moderen.
• Pada proses moderen proses pembuatan arang ada beberapa cara
yaitu :
a. Proses dengan kiln.
b. Proses destilasi destruktif.
c. Proses briket arang.
• Pada proses kiln, kayu atau bahan baku arang dibakar di dalam kiln
(semacam oven pengering) dengan suhu pengarangan yang dapat
mencapai 400-1600oC. Waktu pengolahannya 2 sampai 30 hari.
Ada beberapa jenis kiln, yang dibedakan menurut bentuk dan
bahan konstruksinya, yaitu kiln tanah liat atau batu, kiln kubah, kiln
sarang lebah atau empat persegi panjang. Kapasitas produksi
pengolahan bergantung pada volume kiln, yaitu antar 150 kg hingga
30 ton arang untuk setiap pembakaran.
17. Proses destilasi destruktif.
• Pada cara ini, alat yang digunakan dapat berbentuk
penyuling atau oven semacam tungku pemanas.
Pemanasan dapat dilakukan di luar atau di dalam
alat itu. Pemanasannya biasanya dilakukan dengan
mengalirkan gas panas yang tidak bereaksi.
• Suhu maksimum pengolahan sekitar 400 O C sampai
500OC dalam waktu 20 sampai 30 jam. Arang yang
dihasilkan berbentuk batangan atau serbuk.
18. Proses briket arang
• Arang yang dibuat berdasarkan pencampuran bahan-bahan yang
memiliki nilai karbon tinggi dan dengan memampatkannya pada tekanan
tertentu serta memanaskan pada suhu tertentu sehingga kadar airnya bisa
ditekan seminimum mungkin sehingga dihasilkan bahan bakar yang dapat
memberikan nilai kalor yang tinggi bila diuraikan melalui pembakaran.
• Pembuatan briket arang dilakukan dengan metode langsung dalam
suatu kiln/reaktor dengan kondisi pembakaran dan udara yang terkontrol.
Biomassa sebagai bahan baku perlu dikeringkan terlebih dahulu untuk
menurunkan kadar air dari sekitar 60 % menjadi 20 %. Pengeringan dapat
dilakukan dengan sinar matahari di atas rak-rakkayu.
Untuk memudahkan pengeringan, biomassa perlu dipotong-potong
terlebih dahulu. Kiln yang digunakan berbentuk silinder yang terbuat dari
plat besi. Volume reactor sekitar 7 m3 dengan kapasitas biomassa kering
sebesar 1 ton.
19. • Proses pengarangan berlangsung dalam waktu 24 jam mulai dari
pemuatan, penyalaan, pengarangan sampaipembongkaran.Arang
hasil pembakaran digiling dengan mesin hammermill sampai halus
danselanjutnya diayak. Pencetakan arang dilakukan dengan
menggunakan mesin kempa hidrolik yang mempunyai kapasitas
tekanan sebesar 30 ton.
• Sebelum dilakukan pencetakan, serbuk arang dicampur dengan
bahan perekat yaitu tanah liat. Mesin ekstruder juga dapat
digunakan untuk mencetak arang secara kontinu. Penggunaan
mesin ekstruder disamping untuk mencetak arang, dapat juga
berfungsi untuk mencampurkan perekat dan serbuk arang dan
memasaknya. Arang yang dihasilkan lebih bagus dan padat
dibandingkan dengan arang hasil cetakan dengan menggunakan
kempa hidrolik. (Darnoko dan Guritno, 1995)
20.
21. Kelebihan
1. Dapat menghasilkan panas pembakaran yang tinggi
2. Asap yang dihasilkan lebih sedikit daripada arang
konvensional, sehingga meminimalisir pencemaran udara
3. Bentuknya lebih seragam dan menarik, karena dicetak
dengan menggunakan alat cetak sederhana
4. Pembuatan bahan baku tidak menimbulkan masalah dan
dapat mengurangi pencemaranlingkungan
5. Pada kondisi tertentu dapat menggantikan fungsi minyak
tanah dan kayu bakar sebagai sumber energi bahan bakar
untuk keperluan rumah tangga
6. Lebih murah bila dibandingkan dengan minyak tanah atau
arang kayu
7. Masa bakar jauh lebih lama daripada arang biasa.