Analisis industri merupakan penilaian pasar yang digunakan oleh para pebisnis dan analis untuk memahami dinamika persaingan pada suatu industri.
Analisis industri biasanya dilakukan setelah kita melakukan analisis ekonomi, disini investor mencoba membandingkan kinerja dari berbagai industri untuk mengetahui jenis industri apa saja yang memberikan prospek paling menjanjikan ataupun sebaliknya.
Analisis industri umumnya membantu perusahaan secara tidak langsung dalam perumusan strategi. Hasil analisis memberikan konteks dimana strategi dirumuskan. Analisis industri mengidentifikasi isu-isu relevan yang dihadapi perusahaan dalam perumusan strateginya.
Daftar isi
Bab 1 : Kebijakan Industri Nasional
Bab 2 : Tujuan Jangka Panjang, Menengah, Pendek
Bab 3 : Kawasan Industri
Bab 4 : Upah minimum Provinsi
Bab 5 : Pandangan pemerintah
Bab 6 : Upah tenaga kerja Outsource
Bab 8 : Pemutusan Hubungan Kerja
#analisaindustri #pengupahan #analisapengupahan #mekanismepengupahan
#upah #buruh
dapatkan selengkapnya di
https://manggustore.com/analisa-industri/
3. iii
Kata Pengantar
Pertama-tama, saya mengucap syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa atas bimbingan dan kekuatan yang diberikan kepada saya
sampai buku ini selesai. Terima kasih juga kepada keluarga, teman,
dan kepada Bapak Toto Prihadi yang terus mendukung saya untuk
terus menulis dan berbagi pengalaman.
Saya berharap isi buku ini dapat menambah pengetahuan dan
berguna bagi para pembaca dalam menjalankan pekerjaannya,
meskipun apa yang ingin disampaikan melalui buku ini masih jauh
dari sempurna.
Akhir kata, saya berharap para pembaca dapat menikmati isi
buku ini dan ikut menularkan pengetahuan kepada orang lain.
Ricky Virona Martono
4. iv
Daftar Isi
Kata Pengantar.........................................................................................................iii
Daftar Isi......................................................................................................................iv
Bab 1
Kebijakan Industri Nasional.................................................................................1
A. Kebijakan Industri Nasional..............................................................3
B. Masalah.......................................................................................................4
Bab 2
Tujuan Jangka Panjang, Menengah, Pendek..................................................6
Bab 3
Kawasan Industri......................................................................................................9
A. Tujuan Pembangunan Kawasan Industri.....................................9
B. Kawasan Industri Berikat................................................................13
1. Konsumen......................................................................................18
2. Value dan Kesejahteraan.........................................................24
3. Masyarakat dan Pemerintah..................................................31
D. Cikarang Dry Port (CDP)...................................................................42
E. Pembangunan Pelabuhan Patimban untuk Efisiensi
Biaya Distribusi Jawa Barat.............................................................43
Bab 4
Upah Minimum Propinsi.....................................................................................47
5. v
Bab 5
Pandangan Pemerintah.......................................................................................57
Bab 6
Upah Tenaga Kerja Outsource...........................................................................70
Bab 7
Upah Berbagai Status Pekerjaan.....................................................................77
Bab 8
Pemutusan Hubungan Kerja.............................................................................84
Daftar Pustaka.........................................................................................................94
Profil Penulis............................................................................................................95
7. Analisa Industri dan Pengupahan Indonesia 1
Bab 1
Kebijakan Industri Nasional
Penetapan kebijakan industri nasional dimaksudkan untuk:
1) arahan bagi pelaku industri, baik pengusaha maupun
institusi lainnya, khususnya yang memiliki kegiatan usaha
di sektor industri ataupun bidang lain yang berkaitan;
2) pedoman operasional bagi aparatur pemerintah dalam
rangka menunjang secara komplementer dan sinergik untuk
suksesnya pelaksanaan program pengembangan industri
sesuai dengan bidang tugasnya;
3) tolok ukur kemajuan dan keberhasilan pembangunan
industri; dan
4) Informasi untuk menggalang dukungan sosial-politis mau
pun kontrol sosial terhadap pelaksanaan kebijakan industri
ini, yang pada akhirnya diharapkan untuk men
dorong par
tisipasi luas masyarakat untuk memberikan kon
tribusi
secara langsung dalam kegiatan pembangunan industri.
Adapun tujuan kebijakan industri nasional untuk:
1) merevitalisasi sektor industri dan meningkatkan perannya
dalam perekonomian nasional;
2) membangun struktur industri dalam negeri yang sesuai
dengan prioritas nasional dan kompetensi daerah;
8. 2 Analisa Industri dan Pengupahan Indonesia
3) meningkatkan kemampuan industri kecil dan menengah
agar lebih seimbang dengan industri berskala besar;
4) mendorong pertumbuhan industri di luar Pulau Jawa; dan
5) terciptanya sinergi kebijakan dari sektor-sektor pembangu
nan yang lain dalam mendukung pembangunan industri
nasional.
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28
TAHUN 2008
TENTANG
KEBIJAKAN INDUSTRI NASIONAL
PERATURAN PRESIDEN TENTANG KEBIJAKAN INDUSTRI NASIONAL
Pasal 1
(1) Pemerintah menetapkan kebijakan industri nasional.
(2) Kebijakan industri nasional sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) meliputi Bangun Industri Nasional, Strategi Pem
bangunan Industri Nasional dan Fasilitas Pemerintah.
(3) Kebijakan industri nasional sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) termuat dalam Lampiran Peraturan Presiden ini.
Semakin membaiknya Perekonomian Indonesia serta kondisi riil
paska krisis ekonomi akan menjadi faktor pendorong pertumbuhan
sektor industri.
Lima tahun setelah terjadinya krisis ekonomi pertumbuhan
sektor industri masih sedikit lebih rendah bila dibandingkan dengan
per
tumbuhannya pada saat sebelum krisis. Upaya mempercepat pem
bangunan, membangun kemandirian ekonomi, pemerataan pem
bangunan dan hasil-hasilnya ke seluruh wilayah dengan cara mem
9. Analisa Industri dan Pengupahan Indonesia 3
berikan kesempatan kepada daerah untuk mengatur dan mengelola
seluruh potensi sumber daya yang dimiliki, telah dilakukan dengan
terbitnya UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
dan UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah.
Di sisi lain, isu-isu globalisasi dan liberalisasi ekonomi dunia
terkait dengan sektor industri telah bergerak begitu cepat, secara
kasat mata negara-negara maju lebih siap sehingga cenderung lebih
mampu memanfaatkan kesempatan dibandingkan dengan negara-
negara sedang berkembang.
Dalam upaya mempercepat proses industrialisasi untuk men
dukung pembangunan ekonomi nasional sekaligus menganti
sipasi
dampak negatif globalisasi dan liberalisasi ekonomi dunia dan per
kembangan di masa yang akan datang, diperlukan suatu arahan
dan kebijakan yang jelas dalam jangka menengah, maupun jangka
Panjang yang tertuang dalam sebuah dokumen
A. Kebijakan Industri Nasional
Kebijakan Industri Nasional tersebut mencakup Bangun Industri
Nasional, Strategi Pembangunan Industri Nasional dan Fasilitas
Pemerintah.
Kebijakan Industri Nasional dimaksud disusun bersama seluruh
pemangku kepentingan yaitu Kamar Dagang dan Industri (KADIN),
lembaga pendidikan, lembaga litbang, daerah, dan sebagainya. Arah
dan kebijakan industri nasional yang disepakati bersama, sangat
dibutuhkan agar industri tidak tumbuh secara alami tanpa ke
jelasan akan bentuk bangun industri yang akan terjadi, yang akan
menimbulkan dampak pemborosan sumber daya pembangunan
10. 98 Analisa Industri dan Pengupahan Indonesia
PROFIL PENULIS
Penulis adalah lulusan Sarjana Teknik Industri
Universitas Gadjah Mada tahun 2003, memulai karir
di bidang produksi, inventori, dan logistik pada
industri otomotif, farmasi, dan elektronik. Saat ini
penulis berkarya sebagai konsultan dan trainer bidang
Logistik dan Produktivitas, dengan sertifikasi CPIM (Certified in
Production and Inventory Management) dari APICS. Di waktu seng
gangnya, penulis menuangkan pengetahuan dan pengalamannya
dalam bentuk buku dan artikel di beberapa media cetak.