Antropologi ekologi lahir berkat serangkaian pergeseran minat dan fokus dalam antropologi. Singkatnya, antropologi ekologi muncul dari reaksi terhadap
volusionisme kultural dari Morgan, Tylor, dan lainnya, pada abad ke sembilan belas.
Antropologi ekologi dapat didefinisikan sebagai kajian hubungan antara dinamika penduduk, organisasi sosial, dan kebudayaan kelompok manusia dengan tempat mereka hidup. Antropologi ekologi mencakup baik riset komparatif maupun analisis kelompok penduduk spesifik ditinjau dari perspektif sinkronis maupun diakonis.
Buku ini membahas mengenai antropologi ekologi, yang meliputi: pelbagai masalah di lingkungan, arah baru dalam ekologi dan antropologi ekologi, masalah lingkungan dalam antropologi. Untuk lebih jelaskan Anda bisa dapatkan teori dan pemahamannya di dalam buku ini.
Buku ini sangat cocok bagi Anda akademisi, praktisi dan mahasiswa khususnya dibidang studi ekologi. Untuk mempertajam keahlian di bidang ini. Buku ini disajikan dengan teoretis, praktis dan relevan.
Dapatkan buku-buku lainnya di manggustore.com
atau klik link ini:
https://manggustore.com/antropologi-ekologi/
3. Antropologi Ekologi iii
Pengantar Penerbit
Antropologi ekologi lahir berkat serangkaian pergeseran minat
danfokusdalamantropologi.Singkatnya,antropologiekologimuncul
dari reaksi terhadap evolusionisme kultural dari Morgan, Tylor, dan
lainnya, pada abad ke sembilan belas. Antropologi ekologi dapat
didefinisikan sebagai kajian hu
bungan antara dinamika penduduk,
organisasisosial,dankebudayaankelompokmanusiadengantempat
mereka hidup. Antropologi ekologi mencakup baik riset kom
paratif
maupunanalisiskelompokpendudukspesifikditinjaudariperspektif
sinkronis maupun diakonis.
Buku ini membahas mengenai antropologi ekologi, yang
meliputi: pelbagai masalah di lingkungan, arah baru dalam ekologi
dan antropologi ekologi, masalah lingkungan dalam antropologi.
Untuk lebih jelaskan Anda bisa dapatkan teori dan pemahamannya
di dalam buku ini.
Buku ini sangat cocok bagi Anda akademisi, praktisi dan
mahasiswa khususnya dibidang studi ekologi. Untuk mempertajam
keahlian dibidangnya. Buku ini disajikan dengan teoretis, praktis
dan relevan.
Selamat membaca...!!!
Redaksi
4. iv Antropologi Ekologi
Kata Pengantar
PujisyukurpenulispanjatkankepadaTuhanYangMahaKuasa
atas kekuatan dan ketabahan yang diberikanNya kepada penulis
untuk menyelesaikan buku ajar bagi mahasiswa Program Studi
Antropologi Fakultas llmu Budaya Universitas Udayana. Buku ini
merupakan terjemahan dari kumpulan naskah pakar Antropologi
Ekologi (Ecology Anthropology) yang tidak asing bagi yang telah
mengenalnya, seperti Benjamin S. Orlove, Andrew P. Vayda dan
Bonnie J. McCay, Eleanor Preston-Whyte, J. Bennett dan lainnya,
yang sangat berguna bagi mahasiswa untuk memahami apa itu
antropologi ekologi berikut permasalahannya.
Tulisan pakar tersebut terbit tahun 1970-an dipelbagai Jurnal
Ilmu Sosial, khususnya Antropologi. Walaupun telah berusia 50
tahun namun karya monumental mereka masih sangat relevan
diketahui oleh peminat antropologi ekologi, karena merupakan
hasil studi ekologi yang mendalam pada berbagai kebudayaan
masyarakat di Asia dan Afrika serta Amerika Latin. Membaca
buku ini pastilah terbuka wawasan kita tentang sejarah ekologi
antropologi, problematikanya serta aliran yang berkembang di
dalamnya.
5. Antropologi Ekologi v
Buku ini sangat bermanfaat dibaca mahasiswa antro
pologi
ataupun disiplin ilmu lain yang relevan dengan studi ekologi,
seperti ilmu lingkungan, sosiologi, arkeologi dan lingguistik.
Harapan penulis semoga buku ini boleh menjadi refrensi utama
studi antropologi ekologi. Akhir kata penulis ucapkan terima
kasih kepada berbagai fihak yang telah turut membantu terbitnya
buku ajar ini.
Denpasar, Agustus 2020
Hormat penulis
Dr. Industri.Ginting Suka, M.S.
6. vi Antropologi Ekologi
Daftar Isi
Pengantar Penerbit..........................................................................................iii
Kata Pengantar...................................................................................................iv
Daftar Isi...............................................................................................................vi
BAB 1 ANTROPOLOGI EKOLOGI (Benjamin S. Orlove)......................1
A. Tahap Pertama dalam Antropologi Ekologi: Julian
Steward dan Leslie White.............................................................2
B. Tahap Kedua Antropologi: Neoevolusionisme dan
Neofungsionalisme..........................................................................8
1. Neoevolusionisme...................................................................8
2. Neofungsionalisme.................................................................9
3. Neoevolusionisme Dibandingkan dengan
Neofungsionalisme.............................................................. 12
D. Tahap Ketiga Antropologi Ekologi: Pendekatan
Prosesual........................................................................................... 19
1. Model Berdasarkan Pelaku dan Antropologi Ekologi
Prosesual.................................................................................. 21
2. Antropologi Ekologi Prosesual, Ekologi Biologi, dan
Evolusi....................................................................................... 25
3. Komponen Antropologi Ekologi Prosesual............... 27
7. Antropologi Ekologi vii
BAB 2 PELBAGAI MASALAH LINGKUNGAN
(Andrew P. Vayda & McCay)....................................................................... 30
A. Strategi Penyesuaian.................................................................... 31
B. Marxisme ......................................................................................... 32
C. Organisasi Sosial, Kebudayaan dan Proses........................ 34
D. Mekanisme Perubahan............................................................... 42
E. Contoh Penelitian Antropologi Prosesual........................... 46
F. Kesimpulan...................................................................................... 50
BAB 3ARAH BARU DALAM EKOLOGI DAN ANTROPOLOGI
EKOLOGI (Andrew P. Vayda dan Bonnie J. McCay)........................... 53
BAB 4 MASALAH LINGKUNGAN DALAM ANTROPOLOGI............. 74
Eleanor Preston-Whyte................................................................................ 74
A. Pengantar.......................................................................................... 74
B. Sikap Antropologi Terhadap Faktor Lingkungan............. 75
C. Kajian Lapangan Antropologi dan Lingkungan................ 78
D. Holisme, Adaptasi Fungsional dan Perspektif
Lingkungan...................................................................................... 81
E. Lingkungan Versus Ekologi dan Pengaruh Antar
Disipliner.......................................................................................... 91
F. Masalah Pertentangan Kebudayaan dan Lingkungan:
Apakah Ada Suatu Jawaban Antropologi..........................107
1. Determinisme Lingkungan.............................................109
2. Posibilisme............................................................................112
3. Ekologi Kebudayaan..........................................................116
4. Etnoekologi dan Ekologi Sistem...................................120
8. viii Antropologi Ekologi
G. Kembali ke Kebudayaan, Ekologi Manusia dan Transisi
Ekologi.............................................................................................136
H. Relevansi Antropologi untuk Kebijaksanaan Sosial dan
Penggelolaan Lingkungan........................................................141
Daftar Pustaka ...............................................................................................149
Biodata Penulis..............................................................................................152
9. Antropologi Ekologi 1
ANTROPOLOGI EKOLOGI
Benjamin S. Orlove
I
B A B
Antropologi ekologi dapat didefinisikan sebagai kajian
hu
bungan antara dinamika penduduk, organisasi sosial, dan
kebu
dayaan kelompok manusia dengan tempat mereka hidup.
Antropologi ekologi mencakup baik riset kom
paratif maupun
analisis kelompok penduduk spesifik ditinjau dari perspektif
sinkronis maupun diakonis. Dalam banyak hal sistem produksi
merupakan mata rantai penting antara dinamika penduduk,
organisasi sosial, kebudayaan dan lingkungan. Pendefinisian
seperti tersebut karena antropologi ekologi menawarkan peng
kajian yang bersifat materialistik terhadap keseluruhan kegiatan
manusia, dan dengan demikian sangat dekat dengan pendekatan
mate
rialistik lainnya dalam ilmu sosial dan biologi.
Pendekatan yang kritis dan ensiklopedis disebut sebagai
pendekatan antropologi ekologi yang pertama. Tinjauan ini akan
menyajikan perkembangan antropologi ekologi tidak sebagai
suatu proses penambahan informasi dan wawasan melainkan
sebagai suatu rangkaian perkembangan tahap demi tahap, di
mana setiap tahap lebih merupakan suatu reaksi terhadap tahap
sebelumnya. Tahap pertama ditandai oleh karya Julian Steward
dan Leslie White dan tahap kedua disebut neofungsional dan
10. 2 Antropologi Ekologi
neoevolusionisme, dan tahap ketiga dinamai antropologi ekologi
prosesual.
Tulisan ini membahas asumsi teoritis dan metodologi pen
dekatan ketiga tahap tersebut, serta mengkaji beberapa studi
representatif. Tulisan ini meninjau hubungan antropologi ekologi
biologi dan menganalisis mekanisme perubahan. Bidang inilah
antropologi prosesual memegang peranan penting. Dengan
demikian, tinjauan ini lebih menggunakan pendekatan historis
daripada positivistis yang berkembang. Dalam tulisan ini ter
utama dilihat karya di bidang antropologi sosial, sementara
arkeologi relatif sedikit sekali saja dibahas. Demikian pula biologi
sosial dan demografi disinggung secara singkat karena untuk studi
antropologi demografi telah dibahas dalam tulisan yang lain.
A. Tahap Pertama dalam Antropologi Ekologi:
Julian Steward dan Leslie White
Antropologi ekologi lahir berkat serangkaian pergeseran
minat dan fokus dalam antropologi. Singkatnya, antropologi
ekologi muncul dari reaksi terhadap evolusionisme kultural
dari Morgan, Tylor, dan lainnya, pada abad ke sembilan belas.
Dalam kurun waktu tersebut, sejumlah penulis mengembangkan
model evolusi kultural secara detail dan model spesifik dengan
beberapa aspek konseptualisasi kebudayaan berbeda, tetapi
penulis tersebut semuanya berasumsi bahwa kebudayaan dapat
digolongkan ke dalam beberapa tingkat dan biasanya melalui
tingkat dalam urutan yang relatif tetap. Morgan, salah seorang
tokoh penting mazhab ini, menetapkan tujuan tingkatan evolusi
11. Antropologi Ekologi 3
menurut pandangan Karl Marx dan F. Engels serta menerapkan
pada kajian kebudayaannya.
Pendekatan evolusionisme kultural kesulitan mengolah data
yangakandianalisis,sehinggareaksiterhadapdatabertumpukitu
mengakibatkan kesulitan institusionalisasi antropologi sebagai
disiplin akademik. Makin bertambahnya bukti terinci mengenai
adanya kebudayaan dan organisasi sosial yang kompleks di
antara kelompok suku bangsa yang dikatakan primitif, maka
semakin sulitlah untuk menetapkan level keterbelakangan budaya
nya. Reaksi terhadap evolusiolisme kultural berbeda ben
tuknya
di kedua sisi benua atlantik yang berseberangan dan dengan
demikian berakhirlah konsensus intelektual yang relatif tinggi.
Para antropolog di Amerika, dipimpin oleh Boas di Colombia
University, mempertanyakan uniliniarilitas bagian evo
lusi dan
asumsi bahwa evolusi dengan sendirinya mencakup kema
juan.
Mereka menerima adanya perhatian untuk proses dan per
ubahan kultural, tetapi mengumpulkan data detail tiap kasus
perubahan kultural, dan meneliti apakah ciri-cirinya merupakan
hasil penyebaran atau penemuan terpisah, dan bagaimana ciri ini
diolah kembali oleh kebudayaan yang menerimanya. Aliran yang
mereka bentuk diberi nama yaitu partikularisme historis.
Para antropolog Inggris menghadapi masalah lain yang
belum terpecahkan oleh para evolusionis kultural, yaitu hakeket
dari kekuatan yang mempersatukan unsur yang beraneka warna
dari suatu kebudayaan atau tingkat kebudayaan tertentu. Dengan
lebih banyak melihat masyarakat dari pada kebudayaan, mereka
melihat bahwa berbagai unsur itu mempunyai fungsi tertentu,
walaupun tidak semua antropolog sepakat mengenai sifat fungsi
12. 152 Antropologi Ekologi
Biodata Penulis
Dr. Industri Ginting Suka, M.S, adalah dosen tetap
Program Studi Antropologi Universitas Udayana,
menyelesaikan studi S3 Ilmu Filsafat Universitas
Gadjah Mada (2011), S2 Ilmu Lingkungan di
Universitas Indonesia (1989), S1 Ilmu Filsafat di
Universitas Gadjah Mada (1981). Tahun 1995-1998 pernah
menjadi konsultan lingkungan pada beberapa proyek bantuan
World Bank, Asia Develomment Bank (ADB). Pernah menjadi
manager Hutan Tanaman Industri (HTI) di NTB dan NTT, dan
sampai sekarang masih menjadi konsultan lingkungan.