Buku Fenomena Sains Dan Sosial Humaniora Di Era Industri ini memuat artikel tentang Tinjauan Pustaka Uji Organoleptik teh dari Daun Lamun ( Enhalus Acoroides) Sesuai Kondisi Morfologi Daun, Indraku : Pengembangan Media Pembelajaran Mobile Learnig (m-learning) Berbasis Android, Teknik Penangkapan Tradisional Kepiting Bakau ( Scylla Serrata) Menggunakan Alat Dadeso, Dakkang dan, Ambau Serta Pemeliharaan Dalam Wadah Terkontrol, Kambing Lakor ,Plasma Nutfah Maluku Barat Daya yang Potensial, Pemberdayaan Kearifan Lokal Maluku Melalui Pariwisata Digital Dalam Menyongsong SDGs 2030 di Era Revolusi Industri, Innovation Of The Youth Pattimura In Emowering Global Potential Of Buano Children With The Knowledge Of English Language Through Free PLC, Pengembangan Kesehatan Maritim Dalam Pemecahan Masalah Kesehatan Masyarakat Di Lingkungan Laut, Pulau Provinsi Maluku, Teknologi : Mempermudah atau Memperbudak, Regulasi di Antara Pengangguran dan Kebijakan Revolusi Industri, Peningkatan Kualitas Manajemen Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Pattimura Dalam Membantu Mahasiswa Menghadapi Revolusi Industri, Pemanfaatan Pembelajaran Daring Bagi Siswa Sekolah Dasar, Kebersihan Lingkungan Kampus Universitas Pattimura, Peranan Lingkungan Pendidikan Terhadap Perkembangan Pendidikan, Pencemaran Air Laut Karena Sampah Di Kota Ambon, RUMPUT Indonesia ( Rumah Pintar Untuk Indonesia ) dan BUPIR ( Bus Pintar ), serta Peran Tindakan Pertolongan Pertama Pada Korban Kecelakaan Lalu Lintas Dikota Ambon.
Buku Fenomena Sains Dan Sosial Humaniora Di Era Industri merupakan buku kumpulan artikel atau kumpulan pemikiran mahasiswa terkait perkembangan dan fenomena sains serta perkembangan sosial humaniora di era industri.
Buku ini bisa dibeli di: https://manggustore.com/fenomena-sains-dan-sosial-humaniora-di-era-industri-4-0/
Fenomena Sains dan Sosial Humaniora di Era Industri 4.0
1. FENOMENA SAINS DAN
SOSIAL HUMANIORA
DI ERA INDUSTRI 4.0:
Percikan Pemikiran Mahasiswa
Universitas Pattimura
Editor:
Dr. Jusuf Madubun
Dr. Mariana Lewir
Hendry Izaac Elim, Ph.D.
3. iii
Fenomena Sains dan Sosial Humaniora di Era Industri 4,0
Pengantar Penerbit
Era revolusi industri 4.0 membawa konsekuensi terhadap
pendidikan sains untuk mampu mempersiapkan individu yang
memiliki kompetensi mumpuni dalam menghadapi berbagai
tantangan di masa depan dengan mengaplikasikan kemajuan
teknologi pada kegiatan pembelajaran. Di era industri 4.0, orang-
orang dari kalangan ilmu sosial-humaniora kurang mendapatkan
kesempatan untuk diserap menjadi tenaga kerja dalam suatu
perusahaan. Namun bukan berarti ilmu sosial-humaniora sudah
tidak memiliki daya lagi di era ini. Ilmu sosial-humaniora justru
diperlukan untuk menjaga agar manusia tetap menjadi subjek yang
mengendalikan teknologi. Teknologi memerlukan filsafat untuk
memupuk demokratisasi makna dan penalaran praktis.
Buku ini membahas mengenai 2 bidang, yaitu: 1) tentang sains
dan teknik, meliputi teknik-teknik pengujian terhadap dedaunan
secara alami, teknik penangkapan tradisional kepiting bakau, dan
teknik-teknik lainnya; dan 2) ilmu sosial humaniora, yang meliputi:
pemberdayaan kearifan lokal, pengembangan kesehatan maritim,
pencemaran air laut karena sampah, dan masih banyak lagi.
Buku ini sangat cocok bagi Anda sebagai buku referensi yang
relevan dalam memperluas wawasan, dan pengetahuan. Buku ini
disajikan dengan sederhana, praktis dan mudah dipahami.
Selamat membaca...!!!
Redaksi
4. iv Fenomena Sains dan Sosial Humaniora di Era Industri 4,0
Sambutan Rektor Universitas Pattimura
Menulis adalah bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan dan
dinamikaintelektualdisebuahkampus.Demikianpula,diUniversitas
Pattimura, menulis harus menjadi bagian dari roh akademik dalam
pelaksanaan tugas Tridarma, baik oleh dosen maupun mahasiswa.
Oleh karena itu, saya menyambut gembira terbitnya buku yang
diberi judul Fenomena Sains dan Sosial Humaniora di Era Industri
4.0: Percikan Pemikiran Mahasiswa Universitas Pattimura. Buku ini
merupakan kumpulan karya tulis Mahasiswa Universitas Pattimura
dalam mencermati fenomena dan dinamika permasalahan dalam
kehidupan masyarakat berdasarkan berbagai disiplin ilmu yang
mereka geluti di bangku kuliah di bidang ilmu-ilmu eksakta, sosial,
dan humaniora.
Saya memberi apresiasi yang tinggi terhadap keseriusan para
penulis yang telah menuangkan buah pikirnya melalui berbagai topik
dalam buku ini. Terima kasih dan apresiasi juga diberikan kepada
Tim Editor: Jusuf Madubun, Hendry Elim, dan Mariana Lewier,
atas waktu dan pemikirannya dalam mengintegrasikan percikan-
percikan pemikiran para mahasiswa menjadi sebuah bunga rampai.
Semoga kerja-kerja intelektual kolaboratif ini, sekecil apapun dapat
memberi manfaat yang besar bagi upaya mencerdaskan generasi
bangsa, dan lebih jauh dapat memotivasi para mahasiswa lainnya
untuk berlomba menuangkan gagasan dan pemikirannya dalam
bentuk tulisan ilmiah atau pun karya-karya akademik lainnya.
Terima kasih dan apresiasi yang sama juga saya berikan ke
pada Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, para Wakil
Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Pattimura,
Narasumber, serta para Pembina Kemahasiswaan yang telah meng
5. v
Fenomena Sains dan Sosial Humaniora di Era Industri 4,0
gagas penyelenggaraan Lokakarya Penulisan Karya Tulis Ilmiah,
yang tindak lanjutnya berupa penerbitan karya mahasiswa dalam
bentuk buku ini. Semoga semua hasil kerja keras kita selalu men
dapat bimbingan dan penyertaan Tuhan yang Mahakuasa, dan semoga
buku ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Sekian dan terima kasih.
Ambon, 30 November 2020
Rektor,
Prof. Dr. M. J. Saptenno, S.H., M.Hum.
6. vi Fenomena Sains dan Sosial Humaniora di Era Industri 4,0
Pengantar Editor
Berbagai percikan pemikiran yang tertuang dalam buku ini
adalah buah karya para mahasiswa penerima beasiswa Bidik Misi
selaku peserta Lokakarya Penulisan Karya Tulis Ilmiah yang digagas
oleh Bidang Kemahasiswaan Universitas Pattimura. Kegiatan ini
merupakan bagian dari pengembangan potensi mahasiswa dalam
bidang akademik sekaligus perluasan wawasan dalam menjemput
kemajuan ilmu pengetahuan di era industri 4.0.
Di alam semesta, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
sangat didasari oleh hukum-hukum kekekalan, seperti energi,
massa, momentum, dan muatan. Dalam lingkungan di seluruh bumi,
hukum kekekalan kekuasaan di bidang sosial dan politik men
dominasi kebenaran kepemimpinan. Selanjutnya, umat manusia
yang sangat humanis memiliki kekekalan cinta dan kasih sayang.
Dengan demikian proses pengembangan ilmu dan pengetahuan
perlu didasari dengan kolaborasi para mahasiswa dari berbagai
disiplin ilmu (multidisciplinary fields). Buku ini merupakan cerminan
fenomena tersebut.
Kami sangat mengapresiasi setiap gagasan yang dikemukakan
para mahasiswa dari berbagai perspektif ilmu pengetahuan dalam
bidang sains, sosial, dan humaniora. Banyak pemikiran baru yang
membuktikan bahwa mahasiswa sebagai insan cendekia akan
menjadi calon pemimpin yang piawai dalam bidangnya masing-
masing di masa mendatang. Oleh karena itu, suatu kesempatan yang
berharga bagi kami yang dipercayakan sebagai editor buku ini.
Tiada gading yang tak retak. Kami menyadari masih adanya
ketidaksempurnaan dalam penyusunan buku ini. Namun, kami
7. vii
Fenomena Sains dan Sosial Humaniora di Era Industri 4,0
berharap buku ini dapat memberikan pencerahan sekaligus motivasi
bagi setiap pembaca.
Sekian dan terima kasih.
Ambon, 30 November 2020
Tim Editor
Dr. Jusuf Madubun, M.Si.
Dr. Mariana Lewier, S.S., M.Hum.
Hendry Izaac Elim, Ph.D.
8. viii Fenomena Sains dan Sosial Humaniora di Era Industri 4,0
Daftar Isi
Pengantar Penerbit................................................................................................iii
Sambutan Rektor Universitas Pattimura......................................................iv
Pengantar Editor.....................................................................................................vi
Daftar Isi.................................................................................................................. viii
Bidang 1
Sains dan Teknik ~ 1
Bab 1 Tinjauan Pustaka Uji Organoleptik Teh dari Daun Lamun
(Enhalus Acoroides) sesuai Kondisi Morfologi Daun...............2
Bab 2 IndraKu: Pengembangan Media Pembelajaran Mobile
Learning (m-learning) Berbasis Android................................... 19
Bab 3 Teknik Penangkapan Tradisional Kepiting Bakau (Scylla
Serrata) Menggunakaan Alat Dadeso, Dakkang dan Ambau
serta Pemeliharaan dalam Wadah Terkontrol......................... 30
Bab 4 Kambing Lakor, Plasma Nutfah Maluku Barat Daya yang
Potensial: Tinjauan Studi Literatur.............................................. 43
Bidang 2
Ilmu Sosial dan Humaniora ~ 51
Bab 5 Pemberdayaan Kearifan Lokal Maluku melalui Pariwisata
Digital dalam Menyongsong SDGs 2030 di Era
Revolusi Industri 4.0........................................................................... 52
Bab 6 Innovation of The Youth Pattimura in Empowering Global
Potential of Buano Children with The Knowledge of English
Language through Free PLC (Puan Language Course) in
Facing Industry 4.0............................................................................... 59
Bab 7 Pengembangan Kesehatan Maritim dalam Pemecahan
Masalah Kesehatan Masyarakat di Lingkungan Laut Pulau
Provinsi Maluku.................................................................................... 75
9. ix
Fenomena Sains dan Sosial Humaniora di Era Industri 4,0
Bab 8 Teknologi: Mempermudah atau Memperbudak .................... 87
Bab 9 Regulasi di Antara Pengangguran dan Kebijakan Revolusi
Industri 4.0............................................................................................. 94
Bab 10 Peningkatan Kualitas Manajemen Perpustakaan Fakultas
Hukum Universitas Pattimura dalam Membantu Mahasiswa
Menghadapi Revolusi Industri 4.0..............................................101
Bab 11 Pemanfaatan Pembelajaran Daring bagi Siswa Sekolah
Dasar .......................................................................................................108
Bab 12 Kebersihan Lingkungan Kampus Universitas Pattimura .118
Bab 13 Peranan Lingkungan Pendidikan Terhadap Perkembangan
Pendidikan............................................................................................125
Bab 14 Pencemaran Air Laut Karena Sampah di Kota Ambon.
......139
Bab 15 RUMPUT Indonesia (RUMah Pintar untuk Indonesia)
dan BUPIR (Bus Pintar): Upaya Peningkatan Kualitas
Pendidikan di Indonesia Guna Terwujudnya SDG’s di
Era 4.0.....................................................................................................147
Bab 16 Peran Tindakan Pertolongan Pertama pada Korban
Kecelakaan Lalu Lintas di Kota Ambon....................................156
Daftar Pustaka......................................................................................................165
Biodata Editor......................................................................................................169
11. 1
Fenomena Sains dan Sosial Humaniora di Era Industri 4,0
Bidang 1
Sains dan Teknik
12. 2 Fenomena Sains dan Sosial Humaniora di Era Industri 4,0
Bab 1
Tinjauan Pustaka
Uji Organoleptik Teh
dari Daun Lamun (Enhalus Acoroides)
sesuai Kondisi Morfologi Daun
Shofia Nur Inayah
A. Pendahuluan
Tanaman lamun (enhalus acoroides) merupakan satu-satunya
tumbuhan tingkat tinggi yang dapat tumbuh di wilayah perairan
laut. Lamun (enhalus acoroides) banyak ditemukan di daerah Desa
Suli, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah. Tidak seperti
ekosistem terumbu karang, dan mangrove, ekosistem lamun saat ini
masih kurang mendapat perhatian. Hal ini dikarenakan kurangnya
pengetahuan masyarakat tentang fungsi ekosistem lamun dan
dikarenakan masyarakat belum dapat mengambil manfaat langsung
dari lamun. Akibatnya, upaya masyarakat dalam menjaga kelestarian
ekosistem ini sangat minim bahkan dianggap sebagai tumbuhan
pengganggu, sehingga akhirnya diabaikan atau dimusnahkan. Dengan
kelimpahan lamun pada kawasan tersebut maka dapat di
man
faatkan
menjadi suatu inovasi baru yang bermanfaat seperti men
jadikannya
produk teh yang kaya manfaat.
Klasifikasi enhalus acoroides berdasarkan World Register of
Marine Species (WoRMS) adalah sebagai berikut: biota > plantae
(kerajaan) > tracheophyta (filum) > alismatales (bangsa) > hydro
charitaceae (suku) > enhalus (marga) > enhalus acoroides (jenis).
Daun lamun Enhalus acoroides yang tua memiliki kadar flavonoid
13. 3
Fenomena Sains dan Sosial Humaniora di Era Industri 4,0
yang tinggi yakni sebesar 0.1623%; sedangkan minuman teh dengan
daun lamun yang setengah tua mempunyai kadar flavonoid yang
sedang yakni sebesar 0.1263%. Minuman teh yang meng
gunakan
daun muda mempunyai kadar flavonoid yang lebih rendah yakni
0.0888%.
Ekstrak E. acoroides dengan pelarut CH3
OH menghasilkan se
nyawa bioaktif polar lebih banyak dari pada senyawa bioaktif
non
polar dengan menunjukkan adanya senyawa flavonoid, fenol
hidrokuinon, steroid, tannin dan saponin yang mempunyai manfaat
dan khasiat masing-masing. Seperti manfaat dari flavonoid bisa
menghambat aktivitas antimikroba, tannin berguna mengurangi
pemakaian fenol sebagai sumber daya alam tak terbarukan dan
steroid sebagai bahan dasar pembuatan obat. Selain itu kemampuan
ekstrak E. acoroides sebagai antioksidan menghambat radikal bebas
sebesar 472,04 ppm.
Studi untuk sifat biokimia dan kandungan kalori pada berbagai
spesies lamun, Enhalus acoroides mengandung 68,82 K cal/gr, yang
tertinggi yaitu pada spesies uji enhalus acoroides. Untuk kandungan
kalori, yang maksimum yaitu pada daun dan rhizome.
Dengan kelimpahan lamun di wilayah tersebut maka dapat
dimanfaatkan menjadi suatu inovasi baru yang bermanfaat bagi
masyarakat, seperti diolah menjadi produk teh yang bermanfaat.
Pembuatan teh tidak lepas dari proses pengeringan. Pengeringan
daun teh memiliki cara yang bervariasi, di antaranya pengeringan
dengan diangin-anginkan dan pengeringan menggunakan oven.
Kualitas teh dipengaruhi juga oleh ketuaan daun dan metode
pengolahannya. Ketuaan daun berpengaruh pada kandungan flavo
noid, kadar flavonoid teh daun lamun bila diurutkan dari yang
tertinggi, yaitu daun lamun tua, daun lamun setengah tua dan yang
paling rendah adalah daun lamun yang masih muda.
Untuk mendapatkan penerimaan tentang kesukaan konsumen,
maka pencipta produk baru perlu melaksanakan langkah-langkah
14. 166 Fenomena Sains dan Sosial Humaniora di Era Industri 4,0
Biodata Editor
Dr. Jusuf Madubun
Dr. Drs. Jusuf Madubun, M.Si Sejak 1991 berprofesi
sebagai Dosen pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Pattimura, dan saat ini dipercaya
sebagai Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan
Alumni Universitas Pattimura sejak 2017. Ia
memperoleh gelar Sarjana Ilmu Pemerintahan dari FISIP Universitas
Pattimura tahun1990, Magister Ilmu Politik UGM tahun 1997, dan
meraih gelar Doktor Bidang Ilmu Administrasi Publik pada UNM
tahun 2017. Beberapa buku yang pernah dihasilkan, antara lain:
Menata Ulang Birokrasi Kota Ambon (2007, sebagai Tim Penulis);
Pendidikan Karakter Berwawasan Nasional Berbasis Budaya Lokal,
(2011, sebagai Tim Penulis); Berebut Kontrol Atas Kesejahteraan:
Kasus-Kasus Politisasi Demokrasi di Tingkat Lokal (2015, sebagai
Kontributor); Menegakkan Demokrasi di Bumi Raja-Raja, Profil
Bawaslu Maluku, Kiprah dan Refleksi Pengawasan Pemilu 2019
(2019, sebagai Kontributor).
Dr. Mariana Lewier, S.S., M.Hum.
Lahir di Ambon, 14 Februari. Menamatkan pendidikan
S1 pada Fakultas Sastra, Universitas Hasanuddin,
Ujung Pandang tahun 1993, menamatkan S2 pada
Fakultas Sastra, UGM, Yogyakarta di tahun 1999, dan
menamatkan S3 pada Fakultas Ilmu Budaya,
Universitas Indonesia, Depok tahun 2016. Kini, bekerja sebagai
dosen pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni FKIP Unpatti dan
15. 167
Fenomena Sains dan Sosial Humaniora di Era Industri 4,0
memiliki bidang kepakaran ilmu sastra. Pernah menjabat sebagai
Sekretaris Jurusan pada tahun 2003-2007. Beberapa karya tulis
berupa buku, esai, dan artikel ilmiah telah dihasilkan, di antaranya
buku berjudul Sejarah dan Tradisi Lisan Tanimbar yang merupakan
hasil penelitian pada tahun 2014. Beberapa karya sastra puisi juga
telah dimuat dalam beberapa antologi bersama [ara penyair nasional
dan lokal (Maluku). Berperan juga sebagai Mitra Bestari dan
Reviewer pada beberapa Jurnal Ilmiah. Selain itu, terlibat aktif dalam
organisasi, yakni sebagai Ketua Asosiasi Tradisi Lisan (ATL) Maluku,
PembinaWanitaPenulisIndonesia(WPI)Ambon,AnggotaHimpunan
Sarjana-Kesusastraan Indonesia (HISKI), dan Anggota Forum Dosen
Maluku.
Hendry Izaac Elim, S.Si, M.Si, Ph.D
Assoc.Prof. Elim adalah ahli Fisika Nanosains,
Nanoteknologi, dan Nanomedicine. Beliau memper
oleh S1 dari prodi Fisika Teori, UGM, Yogyakarta di
tahun 1995, dibawah bimbingan Prof Muslim, Ph.D.
Sedangkan S2 Dan S3 masing masing dari Fisika Teori
ITB dengan dibimbing Prof. F.P. Zen, D.Sc. dan Fisika Nanosains dan
Nanoteknologi dengan supervisor Prof. Ji Wei, Ph.D pada National
University Singapore (NUS) masing masing pada tahun 1999 dan
2005. Dr Elim adalah ilmuan Fisika Indonesia yang masuk 50 besar
ilmuan Indonesia overall di Sinta, RistekBrin di 2021 dengan h index
pada Web of Science = 25 atau h-index SCOPUS = 24 dengan total
citasi lebih dari ~2500. Dr Elim pernah bekerja sebagai Peneliti
(research fellow), Postdoctoral fellow dan Research Assistant Prof.
pada NUS, Singapore dan Tohoku univ., Jepang sejak oktober 2004
hingga Maret 2012. Banyak penemuan dibidang nonlinear optik dari
16. 168 Fenomena Sains dan Sosial Humaniora di Era Industri 4,0
berbagai material terbarukan yang berukuran nano baik organik,
inorganik maupun superhybrid telah dipublikasikannya serta di
presentasikan pada berbagai quest lecture dan international
conference dalam 19 tahun terakhir karirnya sebagai ilmuan Fisika
murni. Dr Elim pada Hari natal Unpatti ke 54 yaitu di 18 Desember
2017, mendapat penghargaan ilmuan Indonesia untuk pertama
kalinya dari Rektor Unpatti, Prof M.J. Saptenno. Penghargaan Penting
lainnya yaitu Satya Lancana Karya Satya XX dari president RI Ir. Joko
Widodo di tahun yang sama sebagai wujud pelayanannya pada
pemerintah RI lebih dari 20 tahun. Total mahasiswa S1 Fisika yang
telah dididik nya dalam 6 tahun terakhir melampaui 75 orang dengan
total publikasi yang dihasilkan berkat kontribusi mereka adalah
~34. Sehingga dalam 19 tahun terakhir Dr Elim telah menulis 3 buku
text books dengan total international publication lebih dari ~85. Dr
Elim Juga telah mengabdi sebagai Editor-in-Chief pada jurnal
penemuan, Science Nature, serta associate editor pada Analytical
Chemistry Letters dan editor pada berbagai jurnal internasional
yang bersifat multidisciplinary seperti IJHMCR.