SlideShare a Scribd company logo
Tanya Jawab Seputar Analisa DNA Sequencing
   •   May 5, 2009
   •   Biotechnology, DNA Sequencing

   •   10 comments

   1. Apakah Sanger Dideoksi Sequencing itu dan apa bedanya dengan Fluorescent
      Sequencing Applied Biosystems?




Dengan Sanger Sequencing, DNA polymerase menyalin utas tunggal cetakan (template) DNA,
dengan penambahan nukleotida kepada rantai yang terbentuk (produk ekstensi). Permanjangan
rantai terjadi pada ujung 3′ dari primer, oligonukleotida yang menempel (anneal) pada template.
Deoksinukleotida yang ditambahkan pada produk ekstensi dipilih berdasarkan pasaan basa yang
cocok dengan template. Produk ekstensi tumbuh dengan pembentukan jembatan fosfodiester
antara gugus 3′-hydroksil pada ujung primer yang memanjang dan gugus 5′-fosfat dari
deoksinukleotida yang masuk (Watson et al, 1987). Pemanjangan terjadi pada arah 5′ -> 3′ (lihat
gambar 7).
Gambar 7: Sintesis Utas DNA melalui pembentukan ikatan fosfodiester

DNA polymerase dapat berinkorporasi juga dengan basa nukleotida analognya. Metode dideoksi
pada DNA sequencing yanG dikembangkan oleh Sanger et al. (1977) memanfaatkan keuntungan
kemampuan ini dengan menggunakan 2′-3′-dideoksi sebagai substrat. Ketika sebuah
dideoksinukleotida berinkorporasi pada ujung 3′ rantai yang sedang memanjang, pemanjangan
rantai dihentikan secara selektif pada A, C, G atau T, karena rantai kekurangan gugus 3′-
hidroksil (lihat gambar 8).




Gambar 8: Empat warna/sequencing fluorescent satu lajur vs Satu warna/Sequencing Empat
Lajur

2. Apakah Cycle Sequencing itu?

Cycle Sequencing adalah sebuah metode sederhana dimana pengulangan denaturasi, annealing
dan ekstensi secara berturut-turut dalam thermal cycler menghasilkan amplifikasi linear produk-
produk ekstensi (lihat gambar 9). Produk ini kemudian di-load kedalam del atau diinjeksikan ke
dalam kapiler. Applied Biosystems menggunakan protokol cycle sequencing ini dalam kit DNA
sequencingnya.




Gambar 9: Amplifikasi Linear Produk Ekstensi

3. Apakah keuntungan dari cycle sequencing?
Keuntungannya adalah sebagai berikut:

   •   Protokolnya sangat baik dan mudah untuk dilakukan
   •   Cycle sequencing membutuhkan DNA template yang jauh lebih sedikit dibandingkan
       metode ekstensi temperatur tunggal.
   •   Cycle sequencing lebih sesuai dibandingkan metode pelabelan temperatur tunggal
       tradisional yang membutuhkan langkah denaturasi kimiawi untuk template utas ganda.
   •   Temperatur yang tinggi mengurangi struktur sekunder sehingga ekstensi berjalan lebih
       sempurna
   •   Temperatur tinggi mengurangi annealing sekunder primer ke template

   •   Protokol yang sama digunakan untuk DNA utas ganda maupun utas tunggal

   •   Protokol ini bekerja dengan baik untuk sequencing langsung PCR produk

   •   Template-template yang sulit, seperti bacterial artificial chromosomes (BACs), dapat
       disekuen

4. Apakah Dye Terminator Cycle Sequencing itu?

Dengan pelabelan dye terminator, masing-masing keempat dideoxy terminators (ddNTPs)
ditandai dengan suatu fluorescent dye yang berbeda-beda. Rantai yang tumbuh diterminasi dan
dilabel secara simultan dengan dye yang berkorespondensi dengan basa tersebut (lihat gambar
10). Suatu primer yang tidak dilabel dapat digunakan. Reaksi dye terminator dapat dilakukan
dalam sebuah tabung. Protokol ini membutuhkan langkah pemipetan yang lebih sedikit
dibanding reaksi dye primer. Reaksi yang dilabel dengan empat warna dye di-load dalam sebuah
lajur gel tunggal atau satu injeksi kapiler. Jika terjadi kesalahan terminasi, yaitu fragmen yang
tidak diterminasi oleh dideoksinukleotida, maka tidak akan terdeteksi karena tidak ada dye yang
menempel.




Gambar 10: Fitur-fitur reaksi Dye-Labeled Terminator

5. Apakah Dye Primer Cycle Sequencing itu?

Dengan pelabelan dye primer, primer ditandai dengan empat pewarna fluorescent yang berbeda.
Produk terlabel terbentuk dalam empat reaksi spesifik basa yang berbeda. Produk dari keempat
reaksi ini lalu dicampur dan di-load kedalam satu lajur gel atau satu injeksi kapiler (lihat gambar
11). Dye primer chemistries umumnya menghasilkan intensitas sinyal yang lebih baik dibanding
dye terminator chemistries. Primer yang terlabel tersedia secara komersial untuk situs-situs
primer yang umum. Kita dapat juga melabel custom primer. Reaksi yang dilabel dengan empat
warna dye di-load ke dalam lajur tunggal atau satu injeksi kapiler.
Gambar 11: Fitur-fitur of Dye-Labeled Primer Reactions

6. Apakah Matrix Standard itu?

Overlap spektral yang presisi antara keempat dye diukur dengan menjalankan (running) fragmen
DNA yang dilabel menggunakan masing-masing dye dalam kalibrasi spektral pada mesin ABI
PRISM® Genetic Analyzer. Fragmen DNA yang dilabel dye ini dinamakan matrix standards.
Software Data Utility kemudian menganalisa data dari sample matrix standard dan membuat file
matrix. Nomor-nomor ini adalah internetan fluorescent yang dinormalisasi dan
merepresentasikan suatu deskripsi matematis overlap spektral yang teramati diantara dye-dye.
File-file matrix dalam file instrumen digunakan untuk jenis chemistry yang spesifik, dan
menyediakan informasi bagi software Sequence Analysis sehingga memungkinkannya untuk
mengkoreksi overlap spektral.

7. Apakah BAC End-Sequencing itu?

Bacterial artificial clones alias BAC adalah segmen besar DNA (100kb-200kb) yang diklonkan
ke dalam bakteri dari spesies lain. Beberapa salinan dapat dibuat setelah kloning. Sekuen dari
ujung BAC menyediakan penanda yang sangat spesifik. Sekuen ini kemudian dapat
dibandingkan dengan pustaka BAC untuk konformasi.

8. Apakah yang dimaks dengan “Checking Clone Constructs”?

Ini merupakan cara untuk memverifikasi bahwa DNA yang kita inginkan sudah diklon dengan
baik kedalam vektor menggunakan DNA sequencing.

9. Apakah Multicomponent Analysis itu?

Multicomponent analysis merupakan proses yang memisahkan keempat warna dye fluorescent
menjadi komponen-komponen spektral tersendiri. Meskipun setiap dye mengemisikan
fluoresensi maksimumnya pada panjang gelombang yang berbeda, terdapat beberapa overlap
pada spektrum emisi antara keempat dye (lihat gambar 12). Tujuan multicomponent analysis
adalah mengisolasi signal dari setiap dye sehingga noise pada data menjadi sesedikit mungkin.
Gambar 12: Multicomponent Analysis

10. Apakah De Novo Sequencing itu?

Proses eksperimental penentuan urutan basa nukleotida suatu daerah (region) DNA dengan
melabel setiap nukleotida dengan penanda fluorescent untuk mengidentifikasinya.

11. Apakah yang dimaksud dengan Multi-Locus Sequence Typing (MLST)?

MLST adalah suatu prosedur yang tidak ambigu untuk mengkarakterisasi isolat bakteri
menggunakan sekuen fragmen internal dari 7 gen housekeeping. Prosedur ini menggunakan
fragmen internal (~450-500 bp) dari setiap gen, sehingga mereka dapat disekuen pada kedua
utasnya secara akurat dengan mesin DNA sequencer terotomatisasi. Untuk setiap gen
housekeeping, sekuen-sekuen yang terdapat dalam suatu spesies bakteri dinyatakan sebagai alel
yang jelas, dan untuk setiap isolat, alel pada masing-masing ketujuh loci mendefinisikan profice
allelic atau jenis sekuen (IST)

12. Apakah yang dimaksud dengan Deteksi berbasis SNP atau Resequencing?

Sebuah heterozygote mengandung alel-alel yang berbeda pada suatu locus (posisi) pada
kromosom homolog. Deteksi heterozygote dilakukan dengan primer spesifik.

13. Apakah HLA Typing itu?

Pengujian human leukocyte antigen (HLA) mendeteksi antigen-antigen (penanda genetik) pada
sel darah putih. Terdapat 4 jenis human leukocyte antigens yaitu: HLAA, HLAB, HLAC, dan
HLAD. Tes HLA menguji kompatibilitas jaringan dan penentuan jenis jaringan reseptor/donor.
Tes ini juga digunakan pada konseling genetik dan pengujian paternitas. (hanya untuk riset.)

14.apakah Deteksi Metilasi itu?

Metilasi DNA terjadi pada situs CpG, yang mana sekuen DNA dengan sitosin berada dekat
dengan guanin. Metilasi dimediasi oleh suatu enzim (DNA methyltransferase). Situs CpG jarang
terdapat pada genom eukariot, kecuali pada wilayah yang dekat dengan promoter suatu gen
eukariotik. Wilayah ini dikenal sebagai CpG islands, dan keadaan metilasi pada situs-situs CpG
penting bagi aktifitas/ekspresi gen.
15. Apakah mtDNA sequencing itu?

mtDNA adalah kependekan dari mitokondria. Molekul mitokondrial terdapat dalam jumlah 100-
1000 salinan per sel, lain dengan DNA inti yang terdapat hanya dua salinan per sel. Banyaknya
mtDNA memungkinkan diskriminasi antara individu-individu atau sampel-sampel biologis,
khususnya jika DNA inti rusak atau tidak tersedia.

16. Apakah yang dimaksud dengan Comparative Genomic Resequencing?

Comparative Genomic Resequencing adalah perbandingan genom-genom dan individu-individu
dalam suatu genom. Comparative genomics memungkinkan aplikasi informasi yang diperoleh
dari suatu genom sampel menjadi suatu genom yang lebih kompleks. Ini merupakan dasar untuk
memahami variasi genetik dalam suatu populasi.

17. Apakah Deteksi Mutasi Non-SNP itu?

Mutasi deteksi Non-SNP adalah suatu Resequencing dimana perbandingan suatu sekuen dengan
suatu sekuen referensi dilakukan menggunakan mutasi-mutasi Non-SNP, seperti insersi dan
delesi.

18. Apakah Metode SAGE™ itu?

SAGE™ adalah sebuah motede untuk analisa kuantitatif, pola ekspresi gen pada genome. Suatu
tag sekuen pendek (10 – 25 bp) mengandung informasi yang cukup untuk mengidentifikasi suatu
transkrip.

19. Apakah yang dimaksud dengan profiling mutasi menggunakan analisa, deteksi atau validasi
SNP itu?

Sebuah single nucleotide polymorphism (SNP) adalah substitusi satu basa atas yang lainnya.
Beberapa metode berbasis sequencing tersedia untuk pencarian dan analisa SNP.

More Related Content

What's hot

Kuliah 5 struktur dan ekspresi gen
Kuliah 5  struktur dan ekspresi genKuliah 5  struktur dan ekspresi gen
Kuliah 5 struktur dan ekspresi gen
Putty Rahma
 
Polymerase chain reactions (pcr)
Polymerase chain reactions (pcr)Polymerase chain reactions (pcr)
Polymerase chain reactions (pcr)
Nur Eka Oktafiani
 
Sintesis protein
Sintesis proteinSintesis protein
Sintesis protein
Adeadesaje
 

What's hot (20)

DNA sekensing dan hibridisasi
DNA sekensing dan hibridisasiDNA sekensing dan hibridisasi
DNA sekensing dan hibridisasi
 
96376562 northern-blotting
96376562 northern-blotting96376562 northern-blotting
96376562 northern-blotting
 
Polymerase chain-reaction-pcr
Polymerase chain-reaction-pcrPolymerase chain-reaction-pcr
Polymerase chain-reaction-pcr
 
Pemanfaatan pcr dalam diagnosis
Pemanfaatan pcr dalam diagnosisPemanfaatan pcr dalam diagnosis
Pemanfaatan pcr dalam diagnosis
 
101 article text-6787-1-10-20151015
101 article text-6787-1-10-20151015101 article text-6787-1-10-20151015
101 article text-6787-1-10-20151015
 
Presentasi
PresentasiPresentasi
Presentasi
 
Isolasi DNA
Isolasi DNAIsolasi DNA
Isolasi DNA
 
Kelompok 8 Kimia B ( Elektroforesis)
Kelompok 8 Kimia B ( Elektroforesis)Kelompok 8 Kimia B ( Elektroforesis)
Kelompok 8 Kimia B ( Elektroforesis)
 
Elektroforesis gel
Elektroforesis gelElektroforesis gel
Elektroforesis gel
 
Pemotongan dan penempelan DNA
Pemotongan dan penempelan DNAPemotongan dan penempelan DNA
Pemotongan dan penempelan DNA
 
Kuliah 5 struktur dan ekspresi gen
Kuliah 5  struktur dan ekspresi genKuliah 5  struktur dan ekspresi gen
Kuliah 5 struktur dan ekspresi gen
 
Isolasi DNA dan RNA dari mikroba
Isolasi DNA dan RNA dari mikrobaIsolasi DNA dan RNA dari mikroba
Isolasi DNA dan RNA dari mikroba
 
pcr
pcrpcr
pcr
 
Tabm prak
Tabm prakTabm prak
Tabm prak
 
Pp biokim
Pp biokimPp biokim
Pp biokim
 
C12 Replikasi DNA
C12 Replikasi DNAC12 Replikasi DNA
C12 Replikasi DNA
 
BIOLOGI_M4KB2
BIOLOGI_M4KB2BIOLOGI_M4KB2
BIOLOGI_M4KB2
 
Polymerase chain reactions (pcr)
Polymerase chain reactions (pcr)Polymerase chain reactions (pcr)
Polymerase chain reactions (pcr)
 
Sintesis protein
Sintesis proteinSintesis protein
Sintesis protein
 
Polymerase chain reaction (pcr)
Polymerase chain reaction (pcr)Polymerase chain reaction (pcr)
Polymerase chain reaction (pcr)
 

Similar to Analisa dna sequencing

ITP UNS SEMESTER 1 Teknologi sel
ITP UNS SEMESTER 1 Teknologi selITP UNS SEMESTER 1 Teknologi sel
ITP UNS SEMESTER 1 Teknologi sel
Fransiska Puteri
 
PPT-UEU-Rekayasa-Genetika-Pertemuan-9.pptx
PPT-UEU-Rekayasa-Genetika-Pertemuan-9.pptxPPT-UEU-Rekayasa-Genetika-Pertemuan-9.pptx
PPT-UEU-Rekayasa-Genetika-Pertemuan-9.pptx
Ferdi Adji
 
Rekayasa genetik dan teknik
Rekayasa genetik dan teknikRekayasa genetik dan teknik
Rekayasa genetik dan teknik
Siti Julaiha
 
Analisis keragaman genetik_2
Analisis keragaman genetik_2Analisis keragaman genetik_2
Analisis keragaman genetik_2
Dickdick Maulana
 
pemotongandanpenempelandna-160415013157.pdf
pemotongandanpenempelandna-160415013157.pdfpemotongandanpenempelandna-160415013157.pdf
pemotongandanpenempelandna-160415013157.pdf
DELLABLATAMA1
 
pemotongandanpenempelandna-160415013157.pptx
pemotongandanpenempelandna-160415013157.pptxpemotongandanpenempelandna-160415013157.pptx
pemotongandanpenempelandna-160415013157.pptx
DELLABLATAMA1
 
TUGAS 6 BIOTEKNOLOGI. adalah sarana untuk mempermudah rekayasa genetik
TUGAS 6 BIOTEKNOLOGI. adalah sarana untuk mempermudah rekayasa genetikTUGAS 6 BIOTEKNOLOGI. adalah sarana untuk mempermudah rekayasa genetik
TUGAS 6 BIOTEKNOLOGI. adalah sarana untuk mempermudah rekayasa genetik
Aasastriani1
 

Similar to Analisa dna sequencing (20)

Rekombinasi Genetik
Rekombinasi GenetikRekombinasi Genetik
Rekombinasi Genetik
 
Kit Pemurnian Fragmen DNA/RNA Hasil PCR atau reaksi enzim dari Brand Magen
Kit Pemurnian Fragmen DNA/RNA Hasil PCR atau reaksi enzim dari Brand MagenKit Pemurnian Fragmen DNA/RNA Hasil PCR atau reaksi enzim dari Brand Magen
Kit Pemurnian Fragmen DNA/RNA Hasil PCR atau reaksi enzim dari Brand Magen
 
ITP UNS SEMESTER 1 Teknologi sel
ITP UNS SEMESTER 1 Teknologi selITP UNS SEMESTER 1 Teknologi sel
ITP UNS SEMESTER 1 Teknologi sel
 
PPT-UEU-Rekayasa-Genetika-Pertemuan-9.pptx
PPT-UEU-Rekayasa-Genetika-Pertemuan-9.pptxPPT-UEU-Rekayasa-Genetika-Pertemuan-9.pptx
PPT-UEU-Rekayasa-Genetika-Pertemuan-9.pptx
 
PPT-UEU-Rekayasa-Genetika-Pertemuan-9.pptx
PPT-UEU-Rekayasa-Genetika-Pertemuan-9.pptxPPT-UEU-Rekayasa-Genetika-Pertemuan-9.pptx
PPT-UEU-Rekayasa-Genetika-Pertemuan-9.pptx
 
Tek. Rekom. DNA.pptx
Tek. Rekom. DNA.pptxTek. Rekom. DNA.pptx
Tek. Rekom. DNA.pptx
 
Pcr ii
Pcr iiPcr ii
Pcr ii
 
PPT GENETIKA DNA REKOMBINAN.ppt
PPT GENETIKA DNA REKOMBINAN.pptPPT GENETIKA DNA REKOMBINAN.ppt
PPT GENETIKA DNA REKOMBINAN.ppt
 
KELOMPOK 1 BIOMOL.pptx
KELOMPOK 1 BIOMOL.pptxKELOMPOK 1 BIOMOL.pptx
KELOMPOK 1 BIOMOL.pptx
 
replikasi.ppt
replikasi.pptreplikasi.ppt
replikasi.ppt
 
Dna rekombinan
Dna rekombinanDna rekombinan
Dna rekombinan
 
MIKROBIOLOGI MOLEKUL KEL. 6.pptx
MIKROBIOLOGI MOLEKUL KEL. 6.pptxMIKROBIOLOGI MOLEKUL KEL. 6.pptx
MIKROBIOLOGI MOLEKUL KEL. 6.pptx
 
Rekayasa genetik dan teknik
Rekayasa genetik dan teknikRekayasa genetik dan teknik
Rekayasa genetik dan teknik
 
Pelabelan radioisotop
Pelabelan radioisotopPelabelan radioisotop
Pelabelan radioisotop
 
Analisis keragaman genetik_2
Analisis keragaman genetik_2Analisis keragaman genetik_2
Analisis keragaman genetik_2
 
pemotongandanpenempelandna-160415013157.pdf
pemotongandanpenempelandna-160415013157.pdfpemotongandanpenempelandna-160415013157.pdf
pemotongandanpenempelandna-160415013157.pdf
 
pemotongandanpenempelandna-160415013157.pptx
pemotongandanpenempelandna-160415013157.pptxpemotongandanpenempelandna-160415013157.pptx
pemotongandanpenempelandna-160415013157.pptx
 
Genomic Equivalence
Genomic EquivalenceGenomic Equivalence
Genomic Equivalence
 
TUGAS 6 BIOTEKNOLOGI. adalah sarana untuk mempermudah rekayasa genetik
TUGAS 6 BIOTEKNOLOGI. adalah sarana untuk mempermudah rekayasa genetikTUGAS 6 BIOTEKNOLOGI. adalah sarana untuk mempermudah rekayasa genetik
TUGAS 6 BIOTEKNOLOGI. adalah sarana untuk mempermudah rekayasa genetik
 
rekayasa gen
rekayasa genrekayasa gen
rekayasa gen
 

Recently uploaded

Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 

Recently uploaded (20)

INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNajwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER MULYADI.A S.Pd.,M.Pd.pdf
LAPORAN EKSTRAKURIKULER MULYADI.A S.Pd.,M.Pd.pdfLAPORAN EKSTRAKURIKULER MULYADI.A S.Pd.,M.Pd.pdf
LAPORAN EKSTRAKURIKULER MULYADI.A S.Pd.,M.Pd.pdf
 
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNaufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptperumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptxBUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 

Analisa dna sequencing

  • 1. Tanya Jawab Seputar Analisa DNA Sequencing • May 5, 2009 • Biotechnology, DNA Sequencing • 10 comments 1. Apakah Sanger Dideoksi Sequencing itu dan apa bedanya dengan Fluorescent Sequencing Applied Biosystems? Dengan Sanger Sequencing, DNA polymerase menyalin utas tunggal cetakan (template) DNA, dengan penambahan nukleotida kepada rantai yang terbentuk (produk ekstensi). Permanjangan rantai terjadi pada ujung 3′ dari primer, oligonukleotida yang menempel (anneal) pada template. Deoksinukleotida yang ditambahkan pada produk ekstensi dipilih berdasarkan pasaan basa yang cocok dengan template. Produk ekstensi tumbuh dengan pembentukan jembatan fosfodiester antara gugus 3′-hydroksil pada ujung primer yang memanjang dan gugus 5′-fosfat dari deoksinukleotida yang masuk (Watson et al, 1987). Pemanjangan terjadi pada arah 5′ -> 3′ (lihat gambar 7).
  • 2. Gambar 7: Sintesis Utas DNA melalui pembentukan ikatan fosfodiester DNA polymerase dapat berinkorporasi juga dengan basa nukleotida analognya. Metode dideoksi pada DNA sequencing yanG dikembangkan oleh Sanger et al. (1977) memanfaatkan keuntungan kemampuan ini dengan menggunakan 2′-3′-dideoksi sebagai substrat. Ketika sebuah dideoksinukleotida berinkorporasi pada ujung 3′ rantai yang sedang memanjang, pemanjangan rantai dihentikan secara selektif pada A, C, G atau T, karena rantai kekurangan gugus 3′- hidroksil (lihat gambar 8). Gambar 8: Empat warna/sequencing fluorescent satu lajur vs Satu warna/Sequencing Empat Lajur 2. Apakah Cycle Sequencing itu? Cycle Sequencing adalah sebuah metode sederhana dimana pengulangan denaturasi, annealing dan ekstensi secara berturut-turut dalam thermal cycler menghasilkan amplifikasi linear produk- produk ekstensi (lihat gambar 9). Produk ini kemudian di-load kedalam del atau diinjeksikan ke dalam kapiler. Applied Biosystems menggunakan protokol cycle sequencing ini dalam kit DNA sequencingnya. Gambar 9: Amplifikasi Linear Produk Ekstensi 3. Apakah keuntungan dari cycle sequencing?
  • 3. Keuntungannya adalah sebagai berikut: • Protokolnya sangat baik dan mudah untuk dilakukan • Cycle sequencing membutuhkan DNA template yang jauh lebih sedikit dibandingkan metode ekstensi temperatur tunggal. • Cycle sequencing lebih sesuai dibandingkan metode pelabelan temperatur tunggal tradisional yang membutuhkan langkah denaturasi kimiawi untuk template utas ganda. • Temperatur yang tinggi mengurangi struktur sekunder sehingga ekstensi berjalan lebih sempurna • Temperatur tinggi mengurangi annealing sekunder primer ke template • Protokol yang sama digunakan untuk DNA utas ganda maupun utas tunggal • Protokol ini bekerja dengan baik untuk sequencing langsung PCR produk • Template-template yang sulit, seperti bacterial artificial chromosomes (BACs), dapat disekuen 4. Apakah Dye Terminator Cycle Sequencing itu? Dengan pelabelan dye terminator, masing-masing keempat dideoxy terminators (ddNTPs) ditandai dengan suatu fluorescent dye yang berbeda-beda. Rantai yang tumbuh diterminasi dan dilabel secara simultan dengan dye yang berkorespondensi dengan basa tersebut (lihat gambar 10). Suatu primer yang tidak dilabel dapat digunakan. Reaksi dye terminator dapat dilakukan dalam sebuah tabung. Protokol ini membutuhkan langkah pemipetan yang lebih sedikit dibanding reaksi dye primer. Reaksi yang dilabel dengan empat warna dye di-load dalam sebuah lajur gel tunggal atau satu injeksi kapiler. Jika terjadi kesalahan terminasi, yaitu fragmen yang tidak diterminasi oleh dideoksinukleotida, maka tidak akan terdeteksi karena tidak ada dye yang menempel. Gambar 10: Fitur-fitur reaksi Dye-Labeled Terminator 5. Apakah Dye Primer Cycle Sequencing itu? Dengan pelabelan dye primer, primer ditandai dengan empat pewarna fluorescent yang berbeda. Produk terlabel terbentuk dalam empat reaksi spesifik basa yang berbeda. Produk dari keempat reaksi ini lalu dicampur dan di-load kedalam satu lajur gel atau satu injeksi kapiler (lihat gambar 11). Dye primer chemistries umumnya menghasilkan intensitas sinyal yang lebih baik dibanding dye terminator chemistries. Primer yang terlabel tersedia secara komersial untuk situs-situs primer yang umum. Kita dapat juga melabel custom primer. Reaksi yang dilabel dengan empat warna dye di-load ke dalam lajur tunggal atau satu injeksi kapiler.
  • 4. Gambar 11: Fitur-fitur of Dye-Labeled Primer Reactions 6. Apakah Matrix Standard itu? Overlap spektral yang presisi antara keempat dye diukur dengan menjalankan (running) fragmen DNA yang dilabel menggunakan masing-masing dye dalam kalibrasi spektral pada mesin ABI PRISM® Genetic Analyzer. Fragmen DNA yang dilabel dye ini dinamakan matrix standards. Software Data Utility kemudian menganalisa data dari sample matrix standard dan membuat file matrix. Nomor-nomor ini adalah internetan fluorescent yang dinormalisasi dan merepresentasikan suatu deskripsi matematis overlap spektral yang teramati diantara dye-dye. File-file matrix dalam file instrumen digunakan untuk jenis chemistry yang spesifik, dan menyediakan informasi bagi software Sequence Analysis sehingga memungkinkannya untuk mengkoreksi overlap spektral. 7. Apakah BAC End-Sequencing itu? Bacterial artificial clones alias BAC adalah segmen besar DNA (100kb-200kb) yang diklonkan ke dalam bakteri dari spesies lain. Beberapa salinan dapat dibuat setelah kloning. Sekuen dari ujung BAC menyediakan penanda yang sangat spesifik. Sekuen ini kemudian dapat dibandingkan dengan pustaka BAC untuk konformasi. 8. Apakah yang dimaks dengan “Checking Clone Constructs”? Ini merupakan cara untuk memverifikasi bahwa DNA yang kita inginkan sudah diklon dengan baik kedalam vektor menggunakan DNA sequencing. 9. Apakah Multicomponent Analysis itu? Multicomponent analysis merupakan proses yang memisahkan keempat warna dye fluorescent menjadi komponen-komponen spektral tersendiri. Meskipun setiap dye mengemisikan fluoresensi maksimumnya pada panjang gelombang yang berbeda, terdapat beberapa overlap pada spektrum emisi antara keempat dye (lihat gambar 12). Tujuan multicomponent analysis adalah mengisolasi signal dari setiap dye sehingga noise pada data menjadi sesedikit mungkin.
  • 5. Gambar 12: Multicomponent Analysis 10. Apakah De Novo Sequencing itu? Proses eksperimental penentuan urutan basa nukleotida suatu daerah (region) DNA dengan melabel setiap nukleotida dengan penanda fluorescent untuk mengidentifikasinya. 11. Apakah yang dimaksud dengan Multi-Locus Sequence Typing (MLST)? MLST adalah suatu prosedur yang tidak ambigu untuk mengkarakterisasi isolat bakteri menggunakan sekuen fragmen internal dari 7 gen housekeeping. Prosedur ini menggunakan fragmen internal (~450-500 bp) dari setiap gen, sehingga mereka dapat disekuen pada kedua utasnya secara akurat dengan mesin DNA sequencer terotomatisasi. Untuk setiap gen housekeeping, sekuen-sekuen yang terdapat dalam suatu spesies bakteri dinyatakan sebagai alel yang jelas, dan untuk setiap isolat, alel pada masing-masing ketujuh loci mendefinisikan profice allelic atau jenis sekuen (IST) 12. Apakah yang dimaksud dengan Deteksi berbasis SNP atau Resequencing? Sebuah heterozygote mengandung alel-alel yang berbeda pada suatu locus (posisi) pada kromosom homolog. Deteksi heterozygote dilakukan dengan primer spesifik. 13. Apakah HLA Typing itu? Pengujian human leukocyte antigen (HLA) mendeteksi antigen-antigen (penanda genetik) pada sel darah putih. Terdapat 4 jenis human leukocyte antigens yaitu: HLAA, HLAB, HLAC, dan HLAD. Tes HLA menguji kompatibilitas jaringan dan penentuan jenis jaringan reseptor/donor. Tes ini juga digunakan pada konseling genetik dan pengujian paternitas. (hanya untuk riset.) 14.apakah Deteksi Metilasi itu? Metilasi DNA terjadi pada situs CpG, yang mana sekuen DNA dengan sitosin berada dekat dengan guanin. Metilasi dimediasi oleh suatu enzim (DNA methyltransferase). Situs CpG jarang terdapat pada genom eukariot, kecuali pada wilayah yang dekat dengan promoter suatu gen eukariotik. Wilayah ini dikenal sebagai CpG islands, dan keadaan metilasi pada situs-situs CpG penting bagi aktifitas/ekspresi gen.
  • 6. 15. Apakah mtDNA sequencing itu? mtDNA adalah kependekan dari mitokondria. Molekul mitokondrial terdapat dalam jumlah 100- 1000 salinan per sel, lain dengan DNA inti yang terdapat hanya dua salinan per sel. Banyaknya mtDNA memungkinkan diskriminasi antara individu-individu atau sampel-sampel biologis, khususnya jika DNA inti rusak atau tidak tersedia. 16. Apakah yang dimaksud dengan Comparative Genomic Resequencing? Comparative Genomic Resequencing adalah perbandingan genom-genom dan individu-individu dalam suatu genom. Comparative genomics memungkinkan aplikasi informasi yang diperoleh dari suatu genom sampel menjadi suatu genom yang lebih kompleks. Ini merupakan dasar untuk memahami variasi genetik dalam suatu populasi. 17. Apakah Deteksi Mutasi Non-SNP itu? Mutasi deteksi Non-SNP adalah suatu Resequencing dimana perbandingan suatu sekuen dengan suatu sekuen referensi dilakukan menggunakan mutasi-mutasi Non-SNP, seperti insersi dan delesi. 18. Apakah Metode SAGE™ itu? SAGE™ adalah sebuah motede untuk analisa kuantitatif, pola ekspresi gen pada genome. Suatu tag sekuen pendek (10 – 25 bp) mengandung informasi yang cukup untuk mengidentifikasi suatu transkrip. 19. Apakah yang dimaksud dengan profiling mutasi menggunakan analisa, deteksi atau validasi SNP itu? Sebuah single nucleotide polymorphism (SNP) adalah substitusi satu basa atas yang lainnya. Beberapa metode berbasis sequencing tersedia untuk pencarian dan analisa SNP.