Teknologi DNA rekombinan merupakan kumpulan teknik yang menggabungkan gen-gen dari sumber yang berbeda dengan memanfaatkan enzim restriksi dan ligase. DNA rekombinan kemudian dikloning dalam sel inang dan digunakan untuk produksi protein serta aplikasi di bidang kedokteran, pertanian, dan forensik DNA.
Dokumen tersebut membahas tentang kloning gen, yang merupakan proses untuk mengisolasi, memurnikan, dan memperbanyak gen tertentu dari suatu organisme. Metode yang digunakan meliputi pemotongan DNA menggunakan enzim restriksi, penyisipan gen ke dalam vektor seperti plasmid, dan transformasi ke dalam sel inang untuk mereplikasi DNA.
PPT ini merupakan salah satu materi kuliah BIOTEKNOLOGI yang ditulis oleh Trianik Widyaningrum, M.Si. (dosen Pendidikan Biologi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta).
Butuh lebih banyak materi biologi..???
http://belajar-di-rumah.blogspot.com/
Dokumen tersebut membahas tentang keseimbangan genomik dan diferensial ekspresi gen pada tingkat embrio dan molekuler. Termasuk di dalamnya adalah penjelasan mengenai transdeterminasi, metaplasia, kloning, teknik kloning gen, DNA blotting, dan transfer gen seperti konjugasi, transformasi, dan transduksi.
Teknologi DNA rekombinan memungkinkan penyisipan gen dari satu organisme ke organisme lain untuk menciptakan organisme transgenik. Teknik ini telah digunakan untuk memproduksi tanaman tahan hama seperti kapas dan tomat Bt serta menghasilkan protein berguna seperti insulin melalui rekayasa genetika bakteri.
Dokumen tersebut membahas tentang kloning gen, yang merupakan proses untuk mengisolasi, memurnikan, dan memperbanyak gen tertentu dari suatu organisme. Metode yang digunakan meliputi pemotongan DNA menggunakan enzim restriksi, penyisipan gen ke dalam vektor seperti plasmid, dan transformasi ke dalam sel inang untuk mereplikasi DNA.
PPT ini merupakan salah satu materi kuliah BIOTEKNOLOGI yang ditulis oleh Trianik Widyaningrum, M.Si. (dosen Pendidikan Biologi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta).
Butuh lebih banyak materi biologi..???
http://belajar-di-rumah.blogspot.com/
Dokumen tersebut membahas tentang keseimbangan genomik dan diferensial ekspresi gen pada tingkat embrio dan molekuler. Termasuk di dalamnya adalah penjelasan mengenai transdeterminasi, metaplasia, kloning, teknik kloning gen, DNA blotting, dan transfer gen seperti konjugasi, transformasi, dan transduksi.
Teknologi DNA rekombinan memungkinkan penyisipan gen dari satu organisme ke organisme lain untuk menciptakan organisme transgenik. Teknik ini telah digunakan untuk memproduksi tanaman tahan hama seperti kapas dan tomat Bt serta menghasilkan protein berguna seperti insulin melalui rekayasa genetika bakteri.
Rekombinasi genetik adalah proses pemindahan fragmen DNA antar sel yang mampu membentuk susunan gen baru. Teknik rekayasa genetik memungkinkan manipulasi organisme dengan mengisolasi, memotong, dan menyisipkan gen yang diinginkan ke dalam vektor untuk diintroduksikan ke dalam sel inang. Sel inang yang mengandung gen rekombinan kemudian diseleksi untuk studi lebih lanjut.
Teknologi DNA rekombinan melibatkan penyisipan DNA dari satu organisme ke DNA organisme lain untuk menciptakan kombinasi baru. Tekniknya meliputi isolasi DNA, pemotongan DNA dengan enzim, penyambungan DNA, transformasi ke sel inang, dan seleksi transforman yang membawa DNA rekombinan. Teknologi ini memungkinkan modifikasi genetik untuk berbagai tujuan seperti produksi obat.
Teknik kloning gen melibatkan isolasi fragmen DNA yang mengandung gen target, pemasukan fragmen tersebut ke dalam vektor DNA, dan transformasi ke dalam sel inang untuk mereplikasi DNA rekombinan secara masal. Langkah kloning gen mencakup penentuan sekuen DNA, pembentukan DNA rekombinan, dan ekspresi gen target di dalam sel inang.
Makalah ini membahas tentang perangkat yang digunakan dalam pembentukan DNA rekombinan dan manfaat aplikasi teknik DNA rekombinan. Beberapa perangkat utama yang dibahas meliputi vektor, enzim restriksi, enzim ligase, dan sel inang. Sedangkan manfaat aplikasi teknik DNA rekombinan mencakup bidang kesehatan seperti produksi insulin dan vaksin, serta bidang pertanian seperti tanaman tahan hama dan peningkatan nil
Dokumen tersebut membahas isolasi dan kloning gen IGF-1R (Insulin-like Growth Factor 1 Receptor) dari DNA sapi. Teknik yang digunakan meliputi ekstraksi DNA dari darah sapi, pencernaan DNA menggunakan enzim restriksi, ligasi DNA ke vektor plasmid, transformasi bakteri, dan identifikasi klon yang membawa gen IGF-1R melalui sekuensing DNA. Teknik ini diharapkan dapat mempercepat isolasi, kloning, dan sekuensing gen tertentu
Teks tersebut membahas tentang kloning, prinsip dasar kloning pada tanaman dan hewan, serta teknik kloning seperti transfer inti sel, amplifikasi DNA menggunakan PCR, dan introduksi DNA rekombinan ke dalam sel inang.
Teknologi kloning adalah suatu cara reproduksi yang menggunakan teknik tingkat tinggi di bidang rekayasa genetika untuk menciptakan makhluk hidup tanpa melalui perkawinan.
Dokumen tersebut membahas tentang kloning gen, mulai dari pengertian kloning gen, sejarah kloning gen, jenis-jenis kloning gen, alat yang digunakan, komponen kloning gen, tahapan kloning gen, aplikasi kloning gen, tinjauan bioetika kloning, serta kelebihan dan kekurangan kloning gen.
Vektor merupakan molekul DNA seperti plasmid yang digunakan untuk memindahkan DNA target ke dalam sel inang. Plasmid adalah vektor yang umum digunakan karena berukuran kecil, dapat mereplikasi sendiri, dan membawa gen resistensi antibiotik untuk seleksi klon. DNA target dimasukkan ke dalam plasmid menggunakan enzim restriksi, kemudian plasmid rekombinan ditransformasikan ke dalam bakteri untuk mereplikasi DNA target.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan jenis-jenis bioteknologi serta penerapannya dalam bidang medis, pertanian, pertambangan dan lingkungan. Bioteknologi adalah teknologi yang memanfaatkan organisme atau bagiannya untuk menghasilkan barang dan jasa guna kepentingan manusia. Ada dua jenis bioteknologi yaitu konvensional dan modern, dimana modern melibatkan rekayasa genetika. Bioteknologi d
► Teknologi DNA rekombinan digunakan untuk menghasilkan tanaman transgenik seperti kapas-Bt dan tomat-Bt yang tahan hama, serta untuk aplikasi di bidang kesehatan, pertanian, dan ilmu pengetahuan.
Bioteknologi kedokteran merupakan teknologi yang memanfaatkan organisme atau bagian organisme untuk diagnosa, preventif, dan terapi penyakit. Beberapa bioteknologi kedokteran meliputi rekayasa genetika, transplantasi inti, fusi sel, teknologi plasmid, rekombinasi DNA, pembuatan antibodi monoklonal, pembuatan vaksin, pembuatan antibiotika, dan pembuatan hormon.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
Rekombinasi genetik adalah proses pemindahan fragmen DNA antar sel yang mampu membentuk susunan gen baru. Teknik rekayasa genetik memungkinkan manipulasi organisme dengan mengisolasi, memotong, dan menyisipkan gen yang diinginkan ke dalam vektor untuk diintroduksikan ke dalam sel inang. Sel inang yang mengandung gen rekombinan kemudian diseleksi untuk studi lebih lanjut.
Teknologi DNA rekombinan melibatkan penyisipan DNA dari satu organisme ke DNA organisme lain untuk menciptakan kombinasi baru. Tekniknya meliputi isolasi DNA, pemotongan DNA dengan enzim, penyambungan DNA, transformasi ke sel inang, dan seleksi transforman yang membawa DNA rekombinan. Teknologi ini memungkinkan modifikasi genetik untuk berbagai tujuan seperti produksi obat.
Teknik kloning gen melibatkan isolasi fragmen DNA yang mengandung gen target, pemasukan fragmen tersebut ke dalam vektor DNA, dan transformasi ke dalam sel inang untuk mereplikasi DNA rekombinan secara masal. Langkah kloning gen mencakup penentuan sekuen DNA, pembentukan DNA rekombinan, dan ekspresi gen target di dalam sel inang.
Makalah ini membahas tentang perangkat yang digunakan dalam pembentukan DNA rekombinan dan manfaat aplikasi teknik DNA rekombinan. Beberapa perangkat utama yang dibahas meliputi vektor, enzim restriksi, enzim ligase, dan sel inang. Sedangkan manfaat aplikasi teknik DNA rekombinan mencakup bidang kesehatan seperti produksi insulin dan vaksin, serta bidang pertanian seperti tanaman tahan hama dan peningkatan nil
Dokumen tersebut membahas isolasi dan kloning gen IGF-1R (Insulin-like Growth Factor 1 Receptor) dari DNA sapi. Teknik yang digunakan meliputi ekstraksi DNA dari darah sapi, pencernaan DNA menggunakan enzim restriksi, ligasi DNA ke vektor plasmid, transformasi bakteri, dan identifikasi klon yang membawa gen IGF-1R melalui sekuensing DNA. Teknik ini diharapkan dapat mempercepat isolasi, kloning, dan sekuensing gen tertentu
Teks tersebut membahas tentang kloning, prinsip dasar kloning pada tanaman dan hewan, serta teknik kloning seperti transfer inti sel, amplifikasi DNA menggunakan PCR, dan introduksi DNA rekombinan ke dalam sel inang.
Teknologi kloning adalah suatu cara reproduksi yang menggunakan teknik tingkat tinggi di bidang rekayasa genetika untuk menciptakan makhluk hidup tanpa melalui perkawinan.
Dokumen tersebut membahas tentang kloning gen, mulai dari pengertian kloning gen, sejarah kloning gen, jenis-jenis kloning gen, alat yang digunakan, komponen kloning gen, tahapan kloning gen, aplikasi kloning gen, tinjauan bioetika kloning, serta kelebihan dan kekurangan kloning gen.
Vektor merupakan molekul DNA seperti plasmid yang digunakan untuk memindahkan DNA target ke dalam sel inang. Plasmid adalah vektor yang umum digunakan karena berukuran kecil, dapat mereplikasi sendiri, dan membawa gen resistensi antibiotik untuk seleksi klon. DNA target dimasukkan ke dalam plasmid menggunakan enzim restriksi, kemudian plasmid rekombinan ditransformasikan ke dalam bakteri untuk mereplikasi DNA target.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan jenis-jenis bioteknologi serta penerapannya dalam bidang medis, pertanian, pertambangan dan lingkungan. Bioteknologi adalah teknologi yang memanfaatkan organisme atau bagiannya untuk menghasilkan barang dan jasa guna kepentingan manusia. Ada dua jenis bioteknologi yaitu konvensional dan modern, dimana modern melibatkan rekayasa genetika. Bioteknologi d
► Teknologi DNA rekombinan digunakan untuk menghasilkan tanaman transgenik seperti kapas-Bt dan tomat-Bt yang tahan hama, serta untuk aplikasi di bidang kesehatan, pertanian, dan ilmu pengetahuan.
Bioteknologi kedokteran merupakan teknologi yang memanfaatkan organisme atau bagian organisme untuk diagnosa, preventif, dan terapi penyakit. Beberapa bioteknologi kedokteran meliputi rekayasa genetika, transplantasi inti, fusi sel, teknologi plasmid, rekombinasi DNA, pembuatan antibodi monoklonal, pembuatan vaksin, pembuatan antibiotika, dan pembuatan hormon.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
2. Pendahuluan (1)
Dalam bioteknologi, manusia berusaha menanipulasi
atau memodifikasi organisme atau komponen organisme
untuk untuk menghasilkan produk yang
diinginkan/bermanfaat.
Salah satu bentuk manipulasi tersebut terjadi melalui
perubahan informasi genetik (DNA) suatu organisme
melalui Rekayasa Genetik.
Rekayasa genetik menggunakan teknologi DNA rekombinan
Teknologi DNA rekombinan merupakan kumpulan teknik
atau metode yang menggabungkan atau
mengkombinasikan gen-gen yang berasal dari sumber-
sumber yang berbeda
3. Pendahuluan (2)
Teknologi DNA rekombinan meliputi:
Teknik pemotongan DNA (donor dan vektor)
Teknik pembentukan DNA rekombinan
Teknik Kloning DNA rekombinan
Teknik penapisan hasil kloning DNA
4. Tahapan Teknologi DNA Rekombinan
Plasmid
(vektor)
+
DNA yang
akan di’klon’
DNA
rekombinan
Sel Inang
Penumbuhan
Sel inang
Membawa klon
5. Teknik pemotongan DNA (1)
Pemotongan DNA (sumber dan vektor)
dilakukan dengan bantuan enzim restriksi
endonuklease.
Enzim restriksi:
Berperan sebagai gunting molekuler yang
memotong pada titik tertentu (situs pengenalan/
recognition site):
Berupa 4-8 pb dan bersifat palindom (Urutan basa yang
identik ketika dibaca dari arah 5-3 dan 3-5)
Memutuskan ikatan fosfodiester melalui hidrolisis
8. Teknik pemotongan DNA (2)
Penamaan Enzim Restriksi:
EcoRI
Enzim restriksi akan menghasilkan dua pola
potongan:
Ujung tumpul (blunt)
Ujung lengket (overhang atau sticky)
Enzim restriksi yang berbeda akan
menghasilkan pola potongan yang berbeda
pula
• E = genus
(Escherichia)
• co = species (coli)
• R = strain • I = # of enzyme
10. Teknik pemotongan DNA (3)
DNA sumber (donor) dan vektor dipotong
dengan enzim restriksi yang sama
DNA Sumber (donor)
DNA kromosom
DNA yang dihasilkan dari perbanyakan
menggunakan PCR
cDNA (complementary DNA) yang disintesis
menggunakan mRNA sebagai cetakan (template)
11. Teknik pemotongan DNA (4)
Vektor:
Merupakan suatu wahana (vehicle) untuk memasukkan
suatu potongan DNA ke dalam sel agar DNA tersebut
dapat disimpan dan diperbanyak di dalam sel tersebut
Memiliki situs pengenalan bagi enzim restriksi; dapat
bereplikasi/memperbanyak diri pada sel inang; dapat
memuat gen yang akan dimasukan; mengandung
pananda selektif (selectable marker)
Berupa:
plasmid (umum);
bakteriofage;
kosmid;
BACs (Bacterial Artificial Chromosome); dan YACs (Yeast
Artificial Chromosome)
12. Teknik pembentukan DNA
rekombinan (1)
DNA donor maupun vektor yang telah
dipotong dengan enzim restriksi yang sama
akan saling berhibridisasi (perpasangan
basa-basa komplementer) melalui
pembentukan ikatan-H pada ujung-ujungnya
(sticky ends)
Enzim Ligase membentuk ikatan fosfodiester
antar DNA donor dan vektor
Terbentuk DNA rekombinan
16. Teknik Kloning DNA rekombinan (1)
DNA rekombinan yang telah terbentuk
selanjutnya diintroduksikan ke dalam sel
inang melalui proses transformasi
Sel inang yang digunakan umumnya berupa
sel bakteri (E.coli):
Informasi genetiknya sudah sangat dipahami
Tumbuh cepat dan tidak banyak persyaratan
Dapat menerima berbagai vektor, mudah
ditransformasi
17.
18. Teknik penapisan hasil kloning DNA (1)
Penapisan dilakukan dengan menumbuhkan
bakteri inang pada media selektif
Mengandung antibiotik:
Mengandung senyawa tertentu: X-gal
Bakteri inang yang membawa plasmid
rekombinan akan resisten terhadap antibiotik
dan tidak mampu mengubah memecah X-gal
(koloni berwarna putih)
20. Seleksi Gen yang dikloning (1)
Bakteri inang yang membawa plasmid
rekombinan (berisi gen yang diingingkan
maupun potongan gen yang tidak diinginkan)
harus diseleksi
Dilakukan dengan cara hibridisasi asam
nukleat dengan menggunakan suatu
penanda (probe)
Probe asam nukleat diberi label radio isotop
sehingga pada saat penelusurun dapat dilihat
DNA klon yang komlementr dengan DNA probe
yang berikatan hidrogen secara spesifik.
21. Seleksi Gen yang dikloning (2)
APPLICATION Hybridization with a complementary nucleic acid probe detects a specific DNA within a mixture of DNA molecules.
In this example, a collection of bacterial clones (colonies) are screened to identify those carrying a plasmid with a
gene of interest.
TECHNIQUE Cells from each colony known to contain recombinant plasmids (white colonies in Figure 20.4, stap 5) are
transferred to separate locations on a new agar plate and allowed to grow into visible colonies. This
collection of bacterial colonies is the master plate.
RESULTS Colonies of cells containing the gene of interest have been identified by nucleic acid hybridization. Cells from
colonies tagged with the probe can be grown in large tanks of liquid growth medium. Large amounts of the DNA
containing the gene of interest can be isolated from these cultures. By using probes with different nucleotide
sequences, the collection of bacterial clones can be screened for different genes.
Colonies
containing
gene of
interest
Filter
Master plate
Solution
containing
probe
Filter lifted and
flipped over
Radioactive
single-stranded
DNA
Hybridization
on filter
Single-stranded
DNA from cell
Probe
DNA
Gene of
interest
Film
Master plate
22. Aplikasi teknologi DNA Rekombinan (1)
Teknologi DNA rekombinan telah
memberikan manfaat di bidang ilmu
pengetahuan dan terapan
Dalam Bidang Kedokteran:
Produksi Insulin
Dalam bidang pertanian:
Tanaman transgenik
Dalam bidang hukum:
Analisis sidik jari DNA
23. Aplikasi teknologi DNA Rekombinan (2)
Bacterium
Bacterial
chromosome
Plasmid
Cell containing gene
of interest
Recombinant
DNA (plasmid)
Gene of
interest
DNA of
chromosome
Recombinate
bacterium
Protein harvested
Basic
research
on protein
Gene of
interest
Copies of gene
Basic
research
on gene
Gene for pest
resistance inserted
into plants
Gene used to alter
bacteria for cleaning
up toxic waste
Protein dissolves
blood clots in heart
attack therapy
Human growth
hormone treats
stunted growth
Protein expressed
by gene of interest
3
26. Tanaman Transgenik
APPLICATION Genes conferring useful traits, such as pest resistance, herbicide resistance, delayed ripening,
and increased nutritional value, can be transferred from one plant variety or species to another
using the Ti plasmid as a vector.
TECHNIQUE
Transformed cells carrying the transgene of interest can regenerate complete plants that
exhibit the new trait conferred by the transgene.
RESULTS
1 The Ti plasmid is isolated from the bacterium Agrobacterium
tumefaciens. The segment of the plasmid that integrates into
the genome of host cells is called T DNA.
2 Isolated plasmids and foreign DNA containing a gene of
interest are incubated with a restriction enzyme that cuts in
the middle of T DNA. After base pairing occurs between
the sticky ends of the plasmids and foreign DNA
fragments, DNA ligase is added. Some of the resulting
stable recombinant plasmids contain the gene of interest.
3 Recombinant plasmids can be introduced into cultured plant
cells by electroporation. Or plasmids can be returned to
Agrobacterium, which is then applied as a liquid suspension
to the leaves of susceptible plants, infecting them. Once a
plasmid is taken into a plant cell, its T DNA integrates into
the cell‘s chromosomal DNA.
Agrobacterium tumefaciens
Ti
plasmid
Site where
restriction
enzyme cuts
T DNA
DNA with
the gene
of interest
Recombinant
Ti plasmid
Plant with
new trait
27. Sidik jari atau Forensik DNA (1)
Dilakukan dengan menganalisis Variable
Number Tandem Repeats ( VNTRs), yaitu
intron (daerah bukan pengkode) yang
tersusun atas utasan berulang 20-100 bp
pada DNA
Pola ulangan yang bersifat unik antar indidividu
sehingga dapat menjadi “sidik jari”
Memanfaatkan teknik Elektroforesis gel dan
Southern blotting of DNA fragments.
VNTRs seseorang berasal dari informasi genetik
yang diwariskan oleh kedua orang tuanya ( ibu
29. Southern blotting of DNA fragments (1)
APPLICATION Researchers can detect specific nucleotide sequences within a DNA sample with this
method. In particular, Southern blotting is useful for comparing the restriction fragments
produced from different samples of genomic DNA.
TECHNIQUE In this example, we compare genomic DNA samples from three individuals: a homozygote
for the normal -globin allele (I), a homozygote for the mutant sickle-cell allele (II), and a
heterozygote (III).
DNA + restriction enzyme Restriction
fragments I II III
Sample I Sample II
Samplae III
Preparation of restriction fragments. Gel electrophoresis. Blotting.
Gel
Sponge
Alkaline
solution
Nitrocellulose
paper (blot)
Heavy
weight
Paper
towels
1 2 3
30. Southern blotting of DNA fragments (2)
Radioactively
labeled probe for
VNTR
Probe hydrogen-
bonds to fragments
Fragment from
Sampe-probe
Fragment from
Sampe-probe
Paper blot
Film over
paper blot
Hybridization with radioactive probe. Autoradiography.
I II III
I II III
1 2
31. Sidik jari atau Forensik DNA (2)
Aplikasi:
Penentuan ke-bapak-an dan ke-ibu-an ( Paternity and
Maternity)
karena seseorang mewarisi VNTRS dari orang tuanya, maka
pola VNTRs dapat digunakan untuk menentukan ke-bapak-an
dan ke-ibu-an.
Identifikasi Penjahat dan Forensik
DNA yang diisolasi dari darah, air mani (semen), rambut, sel-
sel kulit, atau barang bukti genetik lainnya yang ditemukan
di tempat kejadian perkara dibandingkan (melalui pola VNTR)
dengan DNA dari tersangka pelaku kejahatan, untuk
menentukan bersalah atau tidaknya si tersangka tersebut.
Pola VNTR juga berguna dalam menetapkan identitas dari
korban pembunuhan, juga dari DNA yang ditemukan sebagai
barang bukti atau dari mayat itu sendiri.
32. Paternity and Maternity test
• In this example, a family
consists of a mom and
dad, two daughters and
two sons.
• The parents have one
daughter and one son
together, one daughter is
from the mother’s previous
marriage, and one son is
adopted, sharing no
genetic material with either
parent.
• daughter 2 is the child
from the mother’s
previous marriage and
son 2 is adopted.
• daughter 1 and son 1
are the children from
current marriage
33. Paternity and Maternity test
• DNA samples were taken from a crime
scene, the female victim and two
suspects in a sexual assault case.
• The victim’s boyfriend was also tested.
The DNA ladders are used to judge
the sizes of the DNA fragments.
• Control samples are also run, to
ensure that the experiment is done
correctly.
• Can you determine which suspect is
likely the criminal?
• The DNA fingerprint from suspect
1 matches up with the fingerprint
of the sperm DNA from the crime
scene. You can also see that the
female cells from the scene match
the victim’s DNA.