SlideShare a Scribd company logo
NORTHERN BLOTTING
NORTHERN BLOTTING
 Northern Blot atau RNA Blot dikenalkan pertama
kali pada tahun 1977
 secara umum teknik ini mirip dengan Southern Blot
 Yang membedakan adalah sampel yang
digunakan, yaitu RNA.
 Teknik ini digunakan untuk melihat ekspresi
(transkripsi) suatu mRNA (gen) pada organ atau
jaringan tertentu, seperti daun, bunga, biji, batang,
dan lain sebagainya.
DEFINISI DAN PRINSIP
Northern Blot adalah suatu teknik untuk mendapatkan
informasi mengenai identitas, ukuran dan kelimpahan
RNA.
Prinsip northern blot adalah memisahkan RNA berdasarkan
ukuran dan
terdeteksi pada membran menggunakan probe
hibridisasi dengan urutan basa komplementer
untuk semua, atau sebagian, dari urutan mRNA target
TAHAPAN NORTHERN BLOTTING
TAHAPAN UMUM NORTHERN BLOT
 isolasi RNA (total atau poli (A) RNA)
 Generasi Probe
 Denaturasi dan elektroforesis gel agarosa
 Transfer ke support solid dan imobilisasi
 Prehybridization dan hibridisasi dengan probe
 Pencucian
 Deteksi
 Pengupasan dan reprobing (opsional)
ISOLASI RNA
Dapat dilakukan dengan cara:
 Lisis membran Seluler
 Penghambatan aktivitas ribonuklease
 Deproteinasi
 Recovery intact RNA
ISOLASI POLI (A)
 dalam beberapa kasus, langkah terpisah untuk
isolasi mRNA dari RNA total dapat dimasukkan
dengan poly (A) selection, hal ini meningkatkan
sensitivitas.
 Isolasi mRNA dari total RNA menggunakan poli-A
prosedur seleksi +, yang melibatkan kolom oligo-T,
atau beads primed oligo-T, untuk mengikat ekor
poli-A + mRNA.
 RNA diekstraksi spesies, apakah RNA total atau
poli-A + yang dipilih, kemudian dipisahkan
berdasarkan ukuran molekul dengan elektroforesis
agarosa-gel
GENERASI PROBE
 Dapat menggunakan radioaktif atau nonisotopically
label, RNA, DNA atau probe oligodeoxynucleotide.
 RNA Probe dapat diproduksi secara in vitro melalui
reaksi transkripsi menggunakan Ambion yang
MAXIscript Kit.
 Nukleotida berlabel isotop atau nonisotopic dapat
dimasukkan langsung selama sintesis dengan kit
ini, atau RNA dapat disintesis unlabeled dan
kemudian ditambah Psoralen-Biotin untuk
menghasilkan probe terbiotinilasi untuk
hybridizations blot.
DENATURASI DENGAN ELEKTROFORESIS
AGAROS
 Formaldehida biasa digunakan secara tradisional
sebagai denaturan, meskipun sistem glyoxal
memiliki beberapa keunggulan dibandingkan
formaldehida.
TRANSFER KE SUPPORT SOLID DAN
IMOBILISASI
 RNA ditransfer ke membran nilon bermuatan positif dan
kemudian bergerak selama hibridisasi berikutnya.
 Metode berteknologi rendah terbaik untuk transfer agarosa
adalah dengan elusi, pasif sedikit basa, ke bawah.
 Prosedur ini, dibandingkan dengan mentransfer ke atas, jauh
lebih cepat dan karena itu menghasilkan band-band lebih
ketat dan sinyal yang lebih. Atau, cara transfer yang tersedia
secara komersial aktif (electroblotter, semidry electroblotter,
vakum tinta, tinta tekanan, dll) dapat digunakan.
 Setelah RNA ditransfer, membran harus segera disiapkan
untuk Crosslink RNA. Hal ini dapat dilakukan oleh sinar
ultraviolet (metode yang disukai) atau dengan dipanggang.
PREHYBRIDISASI DAN HIBRIDISASI DENGAN
PROBE
 Prehybridisasi atau memblokir, diperlukan sebelum
menyelidiki hibridisasi untuk mencegah probe dari
lapisan membran. Blocking yang baik diperlukan
untuk meminimalkan masalah back ground.
HIBRIDISASI PROBES
 Hibridisasi asam nukleat mensyaratkan bahwa probe ini
melengkapi semua, atau sebagian, dari urutan mRNA target.
 Secara umum, ukuran minimum untuk probe untuk
memastikan spesifisitas adalah sekitar dua puluh lima basa,
memberikan bahwa ada kecocokan lengkap antara urutan
probe dan urutan dari mRNA target,
 Ada dua bentuk utama probe hibridisasi, pendekatan
tradisional yang menggunakan DNA komplementer (cDNA).
Atau, anti-sense oligonukleotida (umumnya
30-40 basa) dapat dirancang dari data urutan dan disintesis.
 Oligonukleotida, seperti cDNA, adalah molekul DNA yang
tetapi 'riboprobes' basa RNA nya dapat digunakan.
 Riboprobes dapat meningkatkan sensitivitas dibandingkan
dengan probe DNA, tetapi mereka kurang stabil dalam arti
menjadi subyek dengan kerusakan oleh RNases.
PENCUCIAN
 Setelah hibridisasi, unhibridisasi probe dihilangkan
dengan mencuci dengan buffer. Mencuci strigensi
rendah (misalnya, dengan 2X SSC atau SSPE)
menghilangkan larutan hibridisasi dan probe
unhibridisasi.
 Mencuci strigenci tinggi (misalnya, dengan 0.1X
SSC atau SSPE) menghilangkan sebagian molekul
hibridisasi.
DETEKSI
 Jika probe radiolabeled selesai digunakan, blot
dapat dibungkus dalam bungkus plastik agar tidak
kering dan kemudian segera menggunakan film
untuk autoradiografi.
 Jika menggunakan probe nonisotopic, blot harus
diperlakukan dengan reagen deteksi nonisotopic
sebelum terkena film.
DETEKSI
 Deteksi dicapai baik dengan radioaktivitas atau
dengan non-radioaktif.
 Dengan radioaktivitas, probe ditandai dengan 32P
(atau 33P).
 Dengan non-radioaktiv, deteksi dilakukan dengan
pewarnaan. Salah satunya dengan teknik
chemiluminescence, deteksi juga mungkin
didasarkan pada fluoresensi, tapi ini memerlukan
substansial investasi dalam instrumentasi khusus.
TAHAPAN NORTHERN BLOT DALAM JURNAL
Biji tanaman yang sedang imbibisi atau akaar,
batang, daun, atau bunga dari tanaman yang
sudah matang
Isolat Total RNA
Poly (A+)RNA
Menggunakan metode phenol-SDS
Elektroforesis
Probing generate
Fragmen RNA
Hasil blotting
Transfer RNA dari gel ke membran
Hibridisasi
deteksi
Seleksi mRNA
PROBING
 untuk RNA probe synthesis, 598 bp fragment dari
Cmchi1 cDNA yang sudah diamplifujasi dengan primer
48EM dan 48RV.
 527 bp fragment telah diamplifiksi dari Cmchi2 cDNA
dengan primer 24DM and 24RV.
 T7 promoter diligasi ke setiap fragmen dari kedua
fragmen tadi (Lign’s Kit, Ambion), dengan template
untuk amplifikasi PCR menggunakan T7 adapter primer
1 (Lign’s Kit, Ambion) and a gen-specific primer (48EM
from Cmchi1 and 24DM from Cmchi2).
 DIG-labelled RNA probe disintes menggunakan produk
PCR yang tadi sebagai template (DIG RNA Labeling Kit,
Roche Molecular Biochemicals).
PEMISAHAN DAN TRANSFER
 Poly(A+) RNA (1.75–5 ìg) dipisahkan dengan elektroforesi gel
dalam1% agarose gel yang mengandung 1× denaturing gel
buffer (ada dalam Northern MaxKit, Ambion) selama 2 jam
dengan 70 V.
 RNA ditransfer dan di cross-linked ke membran positif (Hybond-
N+, Amersham Pharmacia Biotech, Piscataway, New Jersey,
USA)
 membran RNA-blotted di prehybridiz dengan 10 ml buffer
komersial hybridisasi(Ultrahyb, Ambion) selama1 jam dan
dihibridisasi dengan probe DIG-labelled RNA (0.1 nM)
semalaman dengan suhu 68°C.
 Membran dicuci di suhu 25°C sebanyak 2 kali pada stringensi
rendah untuk 5 min dan dua kali di suhu 68°C pada stringensi
tinggi untuk 20 min (NorthernMax kit, Ambion).
 Sinyal hybridisasi didetesi menggunakan chemiluminescence
 Setelah deteksi, membran yang sama dikupas
dan reprobed dengan
DIG-label antisense-aktin 7 dari Arabidopsis thaliana probe.
HASIL NORTHERN
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Laporan praktikum uji asam amino
Laporan praktikum uji asam aminoLaporan praktikum uji asam amino
Laporan praktikum uji asam amino
Pujiati Puu
 
Antibiotik Penicilin
Antibiotik PenicilinAntibiotik Penicilin
Antibiotik Penicilin
Selly Noviyanty Yunus
 
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
UNESA
 
Elektroforesis
ElektroforesisElektroforesis
Elektroforesis
NURSAPTIA PURWA ASMARA
 
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNES
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNESLaporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNES
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNES
dewisetiyana52
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan MikroorganismeLaporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Rukmana Suharta
 
Kromatografi kertas (kk)
Kromatografi kertas (kk)Kromatografi kertas (kk)
Kromatografi kertas (kk)
UIN Alauddin Makassar
 
High Performance Liquid Chromatography
High Performance Liquid ChromatographyHigh Performance Liquid Chromatography
High Performance Liquid Chromatography
Kopertis Wilayah I
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi -  Teknik SterilisasiLaporan Mikrobiologi -  Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
Rukmana Suharta
 
Pewarnaan histokimia
Pewarnaan histokimiaPewarnaan histokimia
Pewarnaan histokimiaIrwin Septian
 
Validasi Metode Analisis
Validasi Metode AnalisisValidasi Metode Analisis
Validasi Metode Analisis
Rhiza Amalia
 
Kel 09-kromatografi
Kel 09-kromatografiKel 09-kromatografi
Kel 09-kromatografi
oriza13
 
Uji Ninhydrin
Uji NinhydrinUji Ninhydrin
Uji Ninhydrin
Ernalia Rosita
 
Modul 1. peralatan laboratorium
Modul 1. peralatan laboratoriumModul 1. peralatan laboratorium
Modul 1. peralatan laboratoriumAndi Wahyudin
 
Good laboratory practice
Good laboratory practiceGood laboratory practice
Good laboratory practice
Galih Pratama
 
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I  PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERILAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I  PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
Amphie Yuurisman
 
Kelompok 5 Kimia B (Sekuensing DNA)
Kelompok 5 Kimia B (Sekuensing DNA)Kelompok 5 Kimia B (Sekuensing DNA)
Kelompok 5 Kimia B (Sekuensing DNA)
aminasari1995
 
Kromatografi
KromatografiKromatografi
Kromatografi
Yusrizal Azmi
 

What's hot (20)

Laporan praktikum uji asam amino
Laporan praktikum uji asam aminoLaporan praktikum uji asam amino
Laporan praktikum uji asam amino
 
Antibiotik Penicilin
Antibiotik PenicilinAntibiotik Penicilin
Antibiotik Penicilin
 
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
 
Elektroforesis
ElektroforesisElektroforesis
Elektroforesis
 
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNES
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNESLaporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNES
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNES
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan MikroorganismeLaporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
 
Kromatografi kertas (kk)
Kromatografi kertas (kk)Kromatografi kertas (kk)
Kromatografi kertas (kk)
 
High Performance Liquid Chromatography
High Performance Liquid ChromatographyHigh Performance Liquid Chromatography
High Performance Liquid Chromatography
 
Morfologi fungi
Morfologi fungiMorfologi fungi
Morfologi fungi
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi -  Teknik SterilisasiLaporan Mikrobiologi -  Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
 
Pewarnaan histokimia
Pewarnaan histokimiaPewarnaan histokimia
Pewarnaan histokimia
 
Validasi Metode Analisis
Validasi Metode AnalisisValidasi Metode Analisis
Validasi Metode Analisis
 
Kel 09-kromatografi
Kel 09-kromatografiKel 09-kromatografi
Kel 09-kromatografi
 
5 lipid
5 lipid5 lipid
5 lipid
 
Uji Ninhydrin
Uji NinhydrinUji Ninhydrin
Uji Ninhydrin
 
Modul 1. peralatan laboratorium
Modul 1. peralatan laboratoriumModul 1. peralatan laboratorium
Modul 1. peralatan laboratorium
 
Good laboratory practice
Good laboratory practiceGood laboratory practice
Good laboratory practice
 
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I  PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERILAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I  PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
 
Kelompok 5 Kimia B (Sekuensing DNA)
Kelompok 5 Kimia B (Sekuensing DNA)Kelompok 5 Kimia B (Sekuensing DNA)
Kelompok 5 Kimia B (Sekuensing DNA)
 
Kromatografi
KromatografiKromatografi
Kromatografi
 

Viewers also liked

Makalah_15 Makalah sothern blot kel 8
Makalah_15 Makalah sothern blot kel 8Makalah_15 Makalah sothern blot kel 8
Makalah_15 Makalah sothern blot kel 8
Bondan the Planter of Palm Oil
 
Northern blotting
Northern blottingNorthern blotting
Northern blotting
mujahid hussain
 
Southern blot method
Southern blot methodSouthern blot method
Southern blot method
Corey17
 
Southern Blotting Technique
Southern Blotting Technique Southern Blotting Technique
Southern Blotting Technique
Dr.M.Prasad Naidu
 
Microarray
MicroarrayMicroarray
Microarray
Valencia Fernandes
 
Southern Blot
Southern BlotSouthern Blot
Southern Blot
dreyngerous
 
Southern blot
Southern blotSouthern blot
Southern blot
kelsmartin14
 
Northern blotting
Northern blottingNorthern blotting
Northern blotting
Sachin Patil
 
14 malaria
14  malaria14  malaria
14 malaria
Sumit Prajapati
 
Mutation detection systems navi
Mutation detection systems naviMutation detection systems navi
Mutation detection systems navi
naveenagirish
 
Northern blotting
Northern blottingNorthern blotting
Northern blotting
Dr. Abdul Wahab M. Kannde
 
Methods for detecting mutations in DNA
Methods for detecting mutations in DNAMethods for detecting mutations in DNA
Methods for detecting mutations in DNA
Laia Gil
 
Southern blot
Southern blot Southern blot
Southern blot
Khaeisya Jerry
 
ISOLASI PROTEIN DAN WESTERN BLOTING
ISOLASI PROTEIN DAN WESTERN BLOTINGISOLASI PROTEIN DAN WESTERN BLOTING
ISOLASI PROTEIN DAN WESTERN BLOTING
Keke Awaliyah Awaliyah
 
Southern blotting
Southern blottingSouthern blotting
Southern blotting
Akansha Soni
 
Southern blotting
Southern blottingSouthern blotting
Southern blotting
Shiamgowtham Reborn
 
Microarray CGH
Microarray CGHMicroarray CGH
Microarray CGH
Pinal Chaudhari
 
Fish
FishFish
Molecular Methods for Diagnosis of Genetic Diseases
Molecular Methods for Diagnosis of Genetic DiseasesMolecular Methods for Diagnosis of Genetic Diseases
Molecular Methods for Diagnosis of Genetic Diseases
Mohammad Al-Haggar
 
Southern blot power point
Southern blot power pointSouthern blot power point
Southern blot power point
carebeareyre
 

Viewers also liked (20)

Makalah_15 Makalah sothern blot kel 8
Makalah_15 Makalah sothern blot kel 8Makalah_15 Makalah sothern blot kel 8
Makalah_15 Makalah sothern blot kel 8
 
Northern blotting
Northern blottingNorthern blotting
Northern blotting
 
Southern blot method
Southern blot methodSouthern blot method
Southern blot method
 
Southern Blotting Technique
Southern Blotting Technique Southern Blotting Technique
Southern Blotting Technique
 
Microarray
MicroarrayMicroarray
Microarray
 
Southern Blot
Southern BlotSouthern Blot
Southern Blot
 
Southern blot
Southern blotSouthern blot
Southern blot
 
Northern blotting
Northern blottingNorthern blotting
Northern blotting
 
14 malaria
14  malaria14  malaria
14 malaria
 
Mutation detection systems navi
Mutation detection systems naviMutation detection systems navi
Mutation detection systems navi
 
Northern blotting
Northern blottingNorthern blotting
Northern blotting
 
Methods for detecting mutations in DNA
Methods for detecting mutations in DNAMethods for detecting mutations in DNA
Methods for detecting mutations in DNA
 
Southern blot
Southern blot Southern blot
Southern blot
 
ISOLASI PROTEIN DAN WESTERN BLOTING
ISOLASI PROTEIN DAN WESTERN BLOTINGISOLASI PROTEIN DAN WESTERN BLOTING
ISOLASI PROTEIN DAN WESTERN BLOTING
 
Southern blotting
Southern blottingSouthern blotting
Southern blotting
 
Southern blotting
Southern blottingSouthern blotting
Southern blotting
 
Microarray CGH
Microarray CGHMicroarray CGH
Microarray CGH
 
Fish
FishFish
Fish
 
Molecular Methods for Diagnosis of Genetic Diseases
Molecular Methods for Diagnosis of Genetic DiseasesMolecular Methods for Diagnosis of Genetic Diseases
Molecular Methods for Diagnosis of Genetic Diseases
 
Southern blot power point
Southern blot power pointSouthern blot power point
Southern blot power point
 

Similar to 96376562 northern-blotting

DNA sekensing dan hibridisasi
DNA sekensing dan hibridisasiDNA sekensing dan hibridisasi
DNA sekensing dan hibridisasi
Putri Huanzhu
 
Kit Pemurnian Fragmen DNA/RNA Hasil PCR atau reaksi enzim dari Brand Magen
Kit Pemurnian Fragmen DNA/RNA Hasil PCR atau reaksi enzim dari Brand MagenKit Pemurnian Fragmen DNA/RNA Hasil PCR atau reaksi enzim dari Brand Magen
Kit Pemurnian Fragmen DNA/RNA Hasil PCR atau reaksi enzim dari Brand Magen
SalesIndogen
 
Pcr ii
Pcr iiPcr ii
MOLEKULER NYAMUK_KUTU DAN LALAT.pptx
MOLEKULER NYAMUK_KUTU DAN LALAT.pptxMOLEKULER NYAMUK_KUTU DAN LALAT.pptx
MOLEKULER NYAMUK_KUTU DAN LALAT.pptx
DhikaJess
 
an Introduction of RT-PCR extended.en.id.pptx
an Introduction of RT-PCR extended.en.id.pptxan Introduction of RT-PCR extended.en.id.pptx
an Introduction of RT-PCR extended.en.id.pptx
ElmayanaIlyas
 
DNA
DNADNA
KELOMPOK 1 BIOMOL.pptx
KELOMPOK 1 BIOMOL.pptxKELOMPOK 1 BIOMOL.pptx
KELOMPOK 1 BIOMOL.pptx
IndaErlisa1
 
TUGAS 6 BIOTEKNOLOGI. adalah sarana untuk mempermudah rekayasa genetik
TUGAS 6 BIOTEKNOLOGI. adalah sarana untuk mempermudah rekayasa genetikTUGAS 6 BIOTEKNOLOGI. adalah sarana untuk mempermudah rekayasa genetik
TUGAS 6 BIOTEKNOLOGI. adalah sarana untuk mempermudah rekayasa genetik
Aasastriani1
 
jenis PCR.docx
jenis PCR.docxjenis PCR.docx
jenis PCR.docx
AdelineNurulHasanah
 
Dna rekombinan
Dna rekombinanDna rekombinan
Dna rekombinan
Aji Viruz
 
REPRILKASI DAN PCR.pptx
REPRILKASI DAN PCR.pptxREPRILKASI DAN PCR.pptx
REPRILKASI DAN PCR.pptx
DaraPuspita35
 
POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR)
POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR)POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR)
POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR)
Keke Awaliyah Awaliyah
 
Ona's Cloning presentation
Ona's Cloning presentationOna's Cloning presentation
Ona's Cloning presentation
Yona Oktasari
 
Analisis Materi Genetik I (DNA, RNA, PCR).pdf
Analisis Materi Genetik I (DNA, RNA, PCR).pdfAnalisis Materi Genetik I (DNA, RNA, PCR).pdf
Analisis Materi Genetik I (DNA, RNA, PCR).pdf
Kurdianto MSi
 
III. Replikasi dan ekspresi Gen.ppt
III. Replikasi dan ekspresi Gen.pptIII. Replikasi dan ekspresi Gen.ppt
III. Replikasi dan ekspresi Gen.ppt
Wan Na
 
Murni-Setyo-Rahayu.pptx
Murni-Setyo-Rahayu.pptxMurni-Setyo-Rahayu.pptx
Murni-Setyo-Rahayu.pptx
Khoirunnisa397549
 
genetika.pdf
genetika.pdfgenetika.pdf
genetika.pdf
01014cindykavitameld
 
Presentasi Kelompok 1 Bioinformatika.pptx
Presentasi Kelompok 1 Bioinformatika.pptxPresentasi Kelompok 1 Bioinformatika.pptx
Presentasi Kelompok 1 Bioinformatika.pptx
ShoffiaMedinaAlHaq
 

Similar to 96376562 northern-blotting (20)

Pp biokim
Pp biokimPp biokim
Pp biokim
 
DNA sekensing dan hibridisasi
DNA sekensing dan hibridisasiDNA sekensing dan hibridisasi
DNA sekensing dan hibridisasi
 
Kit Pemurnian Fragmen DNA/RNA Hasil PCR atau reaksi enzim dari Brand Magen
Kit Pemurnian Fragmen DNA/RNA Hasil PCR atau reaksi enzim dari Brand MagenKit Pemurnian Fragmen DNA/RNA Hasil PCR atau reaksi enzim dari Brand Magen
Kit Pemurnian Fragmen DNA/RNA Hasil PCR atau reaksi enzim dari Brand Magen
 
Pcr ii
Pcr iiPcr ii
Pcr ii
 
MOLEKULER NYAMUK_KUTU DAN LALAT.pptx
MOLEKULER NYAMUK_KUTU DAN LALAT.pptxMOLEKULER NYAMUK_KUTU DAN LALAT.pptx
MOLEKULER NYAMUK_KUTU DAN LALAT.pptx
 
an Introduction of RT-PCR extended.en.id.pptx
an Introduction of RT-PCR extended.en.id.pptxan Introduction of RT-PCR extended.en.id.pptx
an Introduction of RT-PCR extended.en.id.pptx
 
DNA
DNADNA
DNA
 
KELOMPOK 1 BIOMOL.pptx
KELOMPOK 1 BIOMOL.pptxKELOMPOK 1 BIOMOL.pptx
KELOMPOK 1 BIOMOL.pptx
 
TUGAS 6 BIOTEKNOLOGI. adalah sarana untuk mempermudah rekayasa genetik
TUGAS 6 BIOTEKNOLOGI. adalah sarana untuk mempermudah rekayasa genetikTUGAS 6 BIOTEKNOLOGI. adalah sarana untuk mempermudah rekayasa genetik
TUGAS 6 BIOTEKNOLOGI. adalah sarana untuk mempermudah rekayasa genetik
 
jenis PCR.docx
jenis PCR.docxjenis PCR.docx
jenis PCR.docx
 
Dna rekombinan
Dna rekombinanDna rekombinan
Dna rekombinan
 
REPRILKASI DAN PCR.pptx
REPRILKASI DAN PCR.pptxREPRILKASI DAN PCR.pptx
REPRILKASI DAN PCR.pptx
 
POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR)
POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR)POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR)
POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR)
 
Ona's Cloning presentation
Ona's Cloning presentationOna's Cloning presentation
Ona's Cloning presentation
 
Tabm prak
Tabm prakTabm prak
Tabm prak
 
Analisis Materi Genetik I (DNA, RNA, PCR).pdf
Analisis Materi Genetik I (DNA, RNA, PCR).pdfAnalisis Materi Genetik I (DNA, RNA, PCR).pdf
Analisis Materi Genetik I (DNA, RNA, PCR).pdf
 
III. Replikasi dan ekspresi Gen.ppt
III. Replikasi dan ekspresi Gen.pptIII. Replikasi dan ekspresi Gen.ppt
III. Replikasi dan ekspresi Gen.ppt
 
Murni-Setyo-Rahayu.pptx
Murni-Setyo-Rahayu.pptxMurni-Setyo-Rahayu.pptx
Murni-Setyo-Rahayu.pptx
 
genetika.pdf
genetika.pdfgenetika.pdf
genetika.pdf
 
Presentasi Kelompok 1 Bioinformatika.pptx
Presentasi Kelompok 1 Bioinformatika.pptxPresentasi Kelompok 1 Bioinformatika.pptx
Presentasi Kelompok 1 Bioinformatika.pptx
 

Recently uploaded

Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
abdinahyan
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudahrefleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
muhamadsufii48
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
DrEngMahmudKoriEffen
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
inganahsholihahpangs
 

Recently uploaded (20)

Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudahrefleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
 

96376562 northern-blotting

  • 2. NORTHERN BLOTTING  Northern Blot atau RNA Blot dikenalkan pertama kali pada tahun 1977  secara umum teknik ini mirip dengan Southern Blot  Yang membedakan adalah sampel yang digunakan, yaitu RNA.  Teknik ini digunakan untuk melihat ekspresi (transkripsi) suatu mRNA (gen) pada organ atau jaringan tertentu, seperti daun, bunga, biji, batang, dan lain sebagainya.
  • 3. DEFINISI DAN PRINSIP Northern Blot adalah suatu teknik untuk mendapatkan informasi mengenai identitas, ukuran dan kelimpahan RNA. Prinsip northern blot adalah memisahkan RNA berdasarkan ukuran dan terdeteksi pada membran menggunakan probe hibridisasi dengan urutan basa komplementer untuk semua, atau sebagian, dari urutan mRNA target
  • 5. TAHAPAN UMUM NORTHERN BLOT  isolasi RNA (total atau poli (A) RNA)  Generasi Probe  Denaturasi dan elektroforesis gel agarosa  Transfer ke support solid dan imobilisasi  Prehybridization dan hibridisasi dengan probe  Pencucian  Deteksi  Pengupasan dan reprobing (opsional)
  • 6. ISOLASI RNA Dapat dilakukan dengan cara:  Lisis membran Seluler  Penghambatan aktivitas ribonuklease  Deproteinasi  Recovery intact RNA
  • 7. ISOLASI POLI (A)  dalam beberapa kasus, langkah terpisah untuk isolasi mRNA dari RNA total dapat dimasukkan dengan poly (A) selection, hal ini meningkatkan sensitivitas.  Isolasi mRNA dari total RNA menggunakan poli-A prosedur seleksi +, yang melibatkan kolom oligo-T, atau beads primed oligo-T, untuk mengikat ekor poli-A + mRNA.  RNA diekstraksi spesies, apakah RNA total atau poli-A + yang dipilih, kemudian dipisahkan berdasarkan ukuran molekul dengan elektroforesis agarosa-gel
  • 8. GENERASI PROBE  Dapat menggunakan radioaktif atau nonisotopically label, RNA, DNA atau probe oligodeoxynucleotide.  RNA Probe dapat diproduksi secara in vitro melalui reaksi transkripsi menggunakan Ambion yang MAXIscript Kit.  Nukleotida berlabel isotop atau nonisotopic dapat dimasukkan langsung selama sintesis dengan kit ini, atau RNA dapat disintesis unlabeled dan kemudian ditambah Psoralen-Biotin untuk menghasilkan probe terbiotinilasi untuk hybridizations blot.
  • 9. DENATURASI DENGAN ELEKTROFORESIS AGAROS  Formaldehida biasa digunakan secara tradisional sebagai denaturan, meskipun sistem glyoxal memiliki beberapa keunggulan dibandingkan formaldehida.
  • 10. TRANSFER KE SUPPORT SOLID DAN IMOBILISASI  RNA ditransfer ke membran nilon bermuatan positif dan kemudian bergerak selama hibridisasi berikutnya.  Metode berteknologi rendah terbaik untuk transfer agarosa adalah dengan elusi, pasif sedikit basa, ke bawah.  Prosedur ini, dibandingkan dengan mentransfer ke atas, jauh lebih cepat dan karena itu menghasilkan band-band lebih ketat dan sinyal yang lebih. Atau, cara transfer yang tersedia secara komersial aktif (electroblotter, semidry electroblotter, vakum tinta, tinta tekanan, dll) dapat digunakan.  Setelah RNA ditransfer, membran harus segera disiapkan untuk Crosslink RNA. Hal ini dapat dilakukan oleh sinar ultraviolet (metode yang disukai) atau dengan dipanggang.
  • 11. PREHYBRIDISASI DAN HIBRIDISASI DENGAN PROBE  Prehybridisasi atau memblokir, diperlukan sebelum menyelidiki hibridisasi untuk mencegah probe dari lapisan membran. Blocking yang baik diperlukan untuk meminimalkan masalah back ground.
  • 12. HIBRIDISASI PROBES  Hibridisasi asam nukleat mensyaratkan bahwa probe ini melengkapi semua, atau sebagian, dari urutan mRNA target.  Secara umum, ukuran minimum untuk probe untuk memastikan spesifisitas adalah sekitar dua puluh lima basa, memberikan bahwa ada kecocokan lengkap antara urutan probe dan urutan dari mRNA target,  Ada dua bentuk utama probe hibridisasi, pendekatan tradisional yang menggunakan DNA komplementer (cDNA). Atau, anti-sense oligonukleotida (umumnya 30-40 basa) dapat dirancang dari data urutan dan disintesis.  Oligonukleotida, seperti cDNA, adalah molekul DNA yang tetapi 'riboprobes' basa RNA nya dapat digunakan.  Riboprobes dapat meningkatkan sensitivitas dibandingkan dengan probe DNA, tetapi mereka kurang stabil dalam arti menjadi subyek dengan kerusakan oleh RNases.
  • 13. PENCUCIAN  Setelah hibridisasi, unhibridisasi probe dihilangkan dengan mencuci dengan buffer. Mencuci strigensi rendah (misalnya, dengan 2X SSC atau SSPE) menghilangkan larutan hibridisasi dan probe unhibridisasi.  Mencuci strigenci tinggi (misalnya, dengan 0.1X SSC atau SSPE) menghilangkan sebagian molekul hibridisasi.
  • 14. DETEKSI  Jika probe radiolabeled selesai digunakan, blot dapat dibungkus dalam bungkus plastik agar tidak kering dan kemudian segera menggunakan film untuk autoradiografi.  Jika menggunakan probe nonisotopic, blot harus diperlakukan dengan reagen deteksi nonisotopic sebelum terkena film.
  • 15. DETEKSI  Deteksi dicapai baik dengan radioaktivitas atau dengan non-radioaktif.  Dengan radioaktivitas, probe ditandai dengan 32P (atau 33P).  Dengan non-radioaktiv, deteksi dilakukan dengan pewarnaan. Salah satunya dengan teknik chemiluminescence, deteksi juga mungkin didasarkan pada fluoresensi, tapi ini memerlukan substansial investasi dalam instrumentasi khusus.
  • 16. TAHAPAN NORTHERN BLOT DALAM JURNAL
  • 17. Biji tanaman yang sedang imbibisi atau akaar, batang, daun, atau bunga dari tanaman yang sudah matang Isolat Total RNA Poly (A+)RNA Menggunakan metode phenol-SDS Elektroforesis Probing generate Fragmen RNA Hasil blotting Transfer RNA dari gel ke membran Hibridisasi deteksi Seleksi mRNA
  • 18. PROBING  untuk RNA probe synthesis, 598 bp fragment dari Cmchi1 cDNA yang sudah diamplifujasi dengan primer 48EM dan 48RV.  527 bp fragment telah diamplifiksi dari Cmchi2 cDNA dengan primer 24DM and 24RV.  T7 promoter diligasi ke setiap fragmen dari kedua fragmen tadi (Lign’s Kit, Ambion), dengan template untuk amplifikasi PCR menggunakan T7 adapter primer 1 (Lign’s Kit, Ambion) and a gen-specific primer (48EM from Cmchi1 and 24DM from Cmchi2).  DIG-labelled RNA probe disintes menggunakan produk PCR yang tadi sebagai template (DIG RNA Labeling Kit, Roche Molecular Biochemicals).
  • 19. PEMISAHAN DAN TRANSFER  Poly(A+) RNA (1.75–5 ìg) dipisahkan dengan elektroforesi gel dalam1% agarose gel yang mengandung 1× denaturing gel buffer (ada dalam Northern MaxKit, Ambion) selama 2 jam dengan 70 V.  RNA ditransfer dan di cross-linked ke membran positif (Hybond- N+, Amersham Pharmacia Biotech, Piscataway, New Jersey, USA)  membran RNA-blotted di prehybridiz dengan 10 ml buffer komersial hybridisasi(Ultrahyb, Ambion) selama1 jam dan dihibridisasi dengan probe DIG-labelled RNA (0.1 nM) semalaman dengan suhu 68°C.  Membran dicuci di suhu 25°C sebanyak 2 kali pada stringensi rendah untuk 5 min dan dua kali di suhu 68°C pada stringensi tinggi untuk 20 min (NorthernMax kit, Ambion).  Sinyal hybridisasi didetesi menggunakan chemiluminescence  Setelah deteksi, membran yang sama dikupas dan reprobed dengan DIG-label antisense-aktin 7 dari Arabidopsis thaliana probe.
  • 21.
  • 22.
  • 23.

Editor's Notes

  1. NorthernMax Kit berisi satu set lengkap RNase bebas reagen - termasuk agarosa berkualitas tinggi, larutan gel loading, preparasi gel dan running buffer gel, buffer transfer, penyangga hibridisasi, larutan mencuci dan RNaseZap, sebuah dekontaminasi solusi ribonuklease beracun untuk peralatan dan  bekerja permukaan - untuk menjalankan formaldehida berbasis analisis Utara. Kit ini sangat ideal untuk peneliti yang ingin menggunakan reagen akrab saat mengambil keuntungan dari sensitivitas tinggi Kit NorthernMax itu. Kit NorthernMax kompatibel dengan DNA, RNA atau probe oligonukleotida berlabel isotopically atau nonisotopically