1. Real Time PCR dapat digunakan untuk identifikasi kemungkinan adanya pencampuran daging lain (babi) pada produk daging sapi atau ayam.
2. Pada 10 jenis sosis yang diuji tidak terdeteksi adanya DNA babi, hanya terdeteksi pada kontrol positif daging babi.
3. Hasil uji menunjukkan bahwa produk sosis sapi yang diuji bebas kontaminasi daging babi.
PCR (Polymerase Chain Reaction) adalah teknik amplifikasi DNA secara in vitro yang mampu memperbanyak potongan DNA secara eksponensial melalui siklus pemanasan dan pendinginan. Proses utama PCR terdiri atas tahap pemanasan, annealing primer, dan perpanjangan rantai DNA oleh enzim Taq polimerase. Optimasi berbagai parameter seperti konsentrasi enzim, nukleotida, ion Mg, suhu, dan jumlah siklus diperlukan agar PCR berjalan dengan
Dokumen tersebut membahas tentang metode PCR (Polymerase Chain Reaction) yang merupakan teknik amplifikasi DNA secara in vitro. Metode ini menjelaskan komponen-komponennya seperti primer, DNA polimerase, dan dNTPs serta prinsip kerjanya melalui siklus denaturasi, annealing, dan elongasi DNA. Dokumen ini juga menjelaskan varian-varian PCR dan berbagai aplikasinya dalam diagnosis kedokteran dan penelitian.
Bioteknologi modern merupakan bioteknologi yang didasarkan pada manipulasi atau rekayasa DNA. Bioteknologi yang didasarkan pada manipulasi DNA ini dilakukan dengan memodifikasi gen spesifik dan memindahkannya pada organisme yang berbeda, seperti bakteri, hewan, dan tumbuhan. Salah satu metode yang sering digunakan pada bioteknologi modern yaitu Polymerase Chain Reaction (PCR).
PCR merupakan suatu metode enzimatis untuk amplifikasi DNA dengan cara in vitro.
Teknik PCR dapat mengamplifikasi fragmen DNA spesifik secara cepat dan akurat melalui siklus pengulangan proses pemanasan dan pendinginan yang memisahkan dan memperbanyak DNA target. Teknik ini memungkinkan deteksi dan karakterisasi DNA dalam jumlah sedikit untuk berbagai aplikasi medis dan forensik.
PCR adalah teknik enzimatis untuk mengamplifikasi DNA secara in vitro dengan menggunakan enzim DNA polimerase. Teknik ini terdiri dari tahapan denaturasi, annealing, dan elongasi yang diulang 30-40 kali untuk memperbanyak DNA target. Hasil PCR dapat diidentifikasi melalui elektroforesis gel agarosa. Teknik ini bermanfaat untuk berbagai aplikasi seperti deteksi patogen, diagnostik genetik, dan kuantitasi DNA.
Teks ini membahas pengembangan metode isolasi DNA genomik dari tanaman jarak pagar (Jatropha curcas) untuk digunakan dalam analisis molekuler. Tiga teknik isolasi DNA (CTAB, Doyle and Doyle, dan SDS) diuji untuk menentukan metode mana yang mampu menghasilkan DNA berkualitas baik. Hasilnya menunjukkan bahwa dua dari tiga teknik mampu mengisolasi DNA tanaman jarak pagar yang berkualitas dan dapat digunakan untuk
Dokumen tersebut membahas tentang DNA dan proses replikasi DNA. DNA merupakan materi genetik yang menyimpan informasi genetik dan mereplikasi diri melalui proses replikasi DNA. Proses replikasi DNA meliputi inisiasi, sintesis primer, sintesis untai pengawal dan tertinggal, penghapusan primer, dan ligasi untuk membentuk DNA baru.
PCR (Polymerase Chain Reaction) adalah teknik amplifikasi DNA secara in vitro yang mampu memperbanyak potongan DNA secara eksponensial melalui siklus pemanasan dan pendinginan. Proses utama PCR terdiri atas tahap pemanasan, annealing primer, dan perpanjangan rantai DNA oleh enzim Taq polimerase. Optimasi berbagai parameter seperti konsentrasi enzim, nukleotida, ion Mg, suhu, dan jumlah siklus diperlukan agar PCR berjalan dengan
Dokumen tersebut membahas tentang metode PCR (Polymerase Chain Reaction) yang merupakan teknik amplifikasi DNA secara in vitro. Metode ini menjelaskan komponen-komponennya seperti primer, DNA polimerase, dan dNTPs serta prinsip kerjanya melalui siklus denaturasi, annealing, dan elongasi DNA. Dokumen ini juga menjelaskan varian-varian PCR dan berbagai aplikasinya dalam diagnosis kedokteran dan penelitian.
Bioteknologi modern merupakan bioteknologi yang didasarkan pada manipulasi atau rekayasa DNA. Bioteknologi yang didasarkan pada manipulasi DNA ini dilakukan dengan memodifikasi gen spesifik dan memindahkannya pada organisme yang berbeda, seperti bakteri, hewan, dan tumbuhan. Salah satu metode yang sering digunakan pada bioteknologi modern yaitu Polymerase Chain Reaction (PCR).
PCR merupakan suatu metode enzimatis untuk amplifikasi DNA dengan cara in vitro.
Teknik PCR dapat mengamplifikasi fragmen DNA spesifik secara cepat dan akurat melalui siklus pengulangan proses pemanasan dan pendinginan yang memisahkan dan memperbanyak DNA target. Teknik ini memungkinkan deteksi dan karakterisasi DNA dalam jumlah sedikit untuk berbagai aplikasi medis dan forensik.
PCR adalah teknik enzimatis untuk mengamplifikasi DNA secara in vitro dengan menggunakan enzim DNA polimerase. Teknik ini terdiri dari tahapan denaturasi, annealing, dan elongasi yang diulang 30-40 kali untuk memperbanyak DNA target. Hasil PCR dapat diidentifikasi melalui elektroforesis gel agarosa. Teknik ini bermanfaat untuk berbagai aplikasi seperti deteksi patogen, diagnostik genetik, dan kuantitasi DNA.
Teks ini membahas pengembangan metode isolasi DNA genomik dari tanaman jarak pagar (Jatropha curcas) untuk digunakan dalam analisis molekuler. Tiga teknik isolasi DNA (CTAB, Doyle and Doyle, dan SDS) diuji untuk menentukan metode mana yang mampu menghasilkan DNA berkualitas baik. Hasilnya menunjukkan bahwa dua dari tiga teknik mampu mengisolasi DNA tanaman jarak pagar yang berkualitas dan dapat digunakan untuk
Dokumen tersebut membahas tentang DNA dan proses replikasi DNA. DNA merupakan materi genetik yang menyimpan informasi genetik dan mereplikasi diri melalui proses replikasi DNA. Proses replikasi DNA meliputi inisiasi, sintesis primer, sintesis untai pengawal dan tertinggal, penghapusan primer, dan ligasi untuk membentuk DNA baru.
El documento describe las observaciones de los alumnos de educación infantil del Colegio Santa María Micaela Santander sobre el invierno en enero de 2016, incluyendo detalles sobre el clima y las actividades realizadas.
This document discusses the development of a mobile application to provide basic feedback to piano students on their playing. The goal is to analyze the student's playing of a piece in real-time and provide feedback on their progression and improvements. The application would use a microphone for input to detect pitch in real-time without additional hardware. It would display notes on screen with a cursor to indicate timing, and notes would turn different colors to indicate correct or incorrect playing. Future work includes expanding the app to other platforms, incorporating feedback on tempo and dynamics, and using machine learning to recognize chords.
Présentation Rentokil Pest Control - l'expert de la lutte contre les nuisibles (rats, souris, mouches, cafards, moustiques, guêpes, punaises des lits, fourmis, taupes, vers du bois, éloignement des pigeons, ...)
This document describes three methods for formatting cells in Excel: 1) right clicking and selecting format cells, 2) pressing Ctrl+1 to open the format cells window, and 3) selecting cells and clicking format on the home tab. It also lists the number, alignment, font, border, fill, and protection formatting options available. Additionally, it provides examples of formatting zip codes, phone numbers, social security numbers, and numbers in scientific notation.
The document discusses ethical dilemmas and leadership. It defines ethics as codes of conduct that govern individuals and groups. A dilemma is a difficult problem with no satisfactory solution or a choice between equally unsatisfactory options. An ethical dilemma presents a conflict between moral principles where obeying one would violate another. Such dilemmas can challenge or improve ethical systems. Examples of ethical dilemmas in business include deception in negotiation and issues around data mining and gender. The document also defines leadership as guiding individuals and organizations, and management as coordinating resources to achieve goals efficiently. Effective leadership requires both leadership and management skills.
Metode PCR memiliki berbagai variasi seperti Real-Time PCR untuk kuantifikasi DNA secara langsung, Reverse Transcriptase PCR untuk mengkonversi RNA menjadi cDNA, Nested PCR untuk meningkatkan spesifisitas, dan Multiplex PCR untuk mengamplifikasi banyak target DNA sekaligus. Variasi lainnya adalah Restriction Fragment Length Polymorphism PCR yang digunakan untuk menghasilkan sidik jari genetik organisme.
an Introduction of RT-PCR extended.en.id.pptxElmayanaIlyas
RT-PCR digunakan untuk mendeteksi ekspresi gen secara kualitatif melalui pembuatan DNA komplementer (cDNA) dari RNA. Teknik ini melibatkan transkripsi balik RNA menjadi cDNA, kemudian amplifikasi cDNA menggunakan PCR. Hasil amplifikasi dapat dideteksi secara kuantitatif menggunakan sinyal fluoresens selama proses PCR atau secara kualitatif pasca PCR. RT-PCR banyak digunakan dalam diagnosis penyakit dan penel
Dokumen tersebut membahas tentang teknik PCR (Polymerase Chain Reaction) untuk memeriksa molekuler lalat, kutu, pinjal dan nyamuk. PCR adalah teknik perbanyakan potongan DNA secara in vitro dengan menggunakan primer dan siklus pemanasan dan pendinginan untuk memisahkan dan memperbanyak DNA target. Hasil PCR kemudian dianalisis lebih lanjut dengan elektroforesis dan sekuensing untuk menentukan urutan basa nitrogen DNA.
Dokumen tersebut membahas tentang Polymerase Chain Reaction (PCR) yang merupakan teknik amplifikasi DNA secara in vitro. Teknik ini melibatkan beberapa komponen utama seperti DNA templat, primer, dNTPs, buffer PCR, dan enzim polimerase DNA. Proses PCR terdiri dari siklus denaturasi, annealing, dan ekstensi primer untuk menggandakan DNA target.
Kit Pemurnian Fragmen DNA/RNA Hasil PCR atau reaksi enzim dari Brand MagenSalesIndogen
Dokumen tersebut membahas tentang kit pemurnian fragmen DNA/RNA hasil PCR atau reaksi enzim dari merek Magen. Kit tersebut digunakan untuk memisahkan DNA/RNA dari komponen reaksi lainnya dengan hasil lebih dari 80% untuk aplikasi selanjutnya seperti sekuensing, kloning, pelabelan. Terdapat berbagai jenis kit sesuai dengan jumlah sampel dan jenis nukleotida yang akan dimurnikan.
Teknik analisis keragaman genetik meliputi PCR-RAPD, PCR-RFLP, PCR-analisis sekuen, dan PCR-DGGE. PCR-RAPD menggunakan primer untuk mempelajari keanekaragaman genetika, PCR-RFLP melihat polimorfisme dengan enzim pemotong, sedangkan PCR-analisis sekuen dan PCR-DGGE membandingkan urutan DNA.
Polymerase Chain Reactions (PCR) adalah teknik untuk mensintesis sekuens DNA tertentu dengan menggunakan enzim DNA polimerase dan dua primer yang mengikat pada target DNA. PCR dapat meningkatkan jumlah DNA ribuan kali melalui siklus pemanasan dan pendinginan yang menurunkan, melepas, dan memperpanjang primer. Teknik ini memiliki banyak aplikasi dalam ilmu forensik, genetika, dan diagnosis penyakit.
Teknik Northern Blot digunakan untuk menganalisis ekspresi gen pada tanaman kacang hijau dengan mendeteksi mRNA spesifik gen Cmchi1 dan Cmchi2. Total RNA diekstraksi dari berbagai organ tanaman dan dipisahkan menggunakan elektroforesis agarosa. Probe RNA yang berlabel digunakan untuk mendeteksi mRNA target setelah transfer RNA ke membran dan hibridisasi. Hasil deteksi menunjukkan pola ekspresi gen yang berbeda di antara organ tanaman.
El documento describe las observaciones de los alumnos de educación infantil del Colegio Santa María Micaela Santander sobre el invierno en enero de 2016, incluyendo detalles sobre el clima y las actividades realizadas.
This document discusses the development of a mobile application to provide basic feedback to piano students on their playing. The goal is to analyze the student's playing of a piece in real-time and provide feedback on their progression and improvements. The application would use a microphone for input to detect pitch in real-time without additional hardware. It would display notes on screen with a cursor to indicate timing, and notes would turn different colors to indicate correct or incorrect playing. Future work includes expanding the app to other platforms, incorporating feedback on tempo and dynamics, and using machine learning to recognize chords.
Présentation Rentokil Pest Control - l'expert de la lutte contre les nuisibles (rats, souris, mouches, cafards, moustiques, guêpes, punaises des lits, fourmis, taupes, vers du bois, éloignement des pigeons, ...)
This document describes three methods for formatting cells in Excel: 1) right clicking and selecting format cells, 2) pressing Ctrl+1 to open the format cells window, and 3) selecting cells and clicking format on the home tab. It also lists the number, alignment, font, border, fill, and protection formatting options available. Additionally, it provides examples of formatting zip codes, phone numbers, social security numbers, and numbers in scientific notation.
The document discusses ethical dilemmas and leadership. It defines ethics as codes of conduct that govern individuals and groups. A dilemma is a difficult problem with no satisfactory solution or a choice between equally unsatisfactory options. An ethical dilemma presents a conflict between moral principles where obeying one would violate another. Such dilemmas can challenge or improve ethical systems. Examples of ethical dilemmas in business include deception in negotiation and issues around data mining and gender. The document also defines leadership as guiding individuals and organizations, and management as coordinating resources to achieve goals efficiently. Effective leadership requires both leadership and management skills.
Metode PCR memiliki berbagai variasi seperti Real-Time PCR untuk kuantifikasi DNA secara langsung, Reverse Transcriptase PCR untuk mengkonversi RNA menjadi cDNA, Nested PCR untuk meningkatkan spesifisitas, dan Multiplex PCR untuk mengamplifikasi banyak target DNA sekaligus. Variasi lainnya adalah Restriction Fragment Length Polymorphism PCR yang digunakan untuk menghasilkan sidik jari genetik organisme.
an Introduction of RT-PCR extended.en.id.pptxElmayanaIlyas
RT-PCR digunakan untuk mendeteksi ekspresi gen secara kualitatif melalui pembuatan DNA komplementer (cDNA) dari RNA. Teknik ini melibatkan transkripsi balik RNA menjadi cDNA, kemudian amplifikasi cDNA menggunakan PCR. Hasil amplifikasi dapat dideteksi secara kuantitatif menggunakan sinyal fluoresens selama proses PCR atau secara kualitatif pasca PCR. RT-PCR banyak digunakan dalam diagnosis penyakit dan penel
Dokumen tersebut membahas tentang teknik PCR (Polymerase Chain Reaction) untuk memeriksa molekuler lalat, kutu, pinjal dan nyamuk. PCR adalah teknik perbanyakan potongan DNA secara in vitro dengan menggunakan primer dan siklus pemanasan dan pendinginan untuk memisahkan dan memperbanyak DNA target. Hasil PCR kemudian dianalisis lebih lanjut dengan elektroforesis dan sekuensing untuk menentukan urutan basa nitrogen DNA.
Dokumen tersebut membahas tentang Polymerase Chain Reaction (PCR) yang merupakan teknik amplifikasi DNA secara in vitro. Teknik ini melibatkan beberapa komponen utama seperti DNA templat, primer, dNTPs, buffer PCR, dan enzim polimerase DNA. Proses PCR terdiri dari siklus denaturasi, annealing, dan ekstensi primer untuk menggandakan DNA target.
Kit Pemurnian Fragmen DNA/RNA Hasil PCR atau reaksi enzim dari Brand MagenSalesIndogen
Dokumen tersebut membahas tentang kit pemurnian fragmen DNA/RNA hasil PCR atau reaksi enzim dari merek Magen. Kit tersebut digunakan untuk memisahkan DNA/RNA dari komponen reaksi lainnya dengan hasil lebih dari 80% untuk aplikasi selanjutnya seperti sekuensing, kloning, pelabelan. Terdapat berbagai jenis kit sesuai dengan jumlah sampel dan jenis nukleotida yang akan dimurnikan.
Teknik analisis keragaman genetik meliputi PCR-RAPD, PCR-RFLP, PCR-analisis sekuen, dan PCR-DGGE. PCR-RAPD menggunakan primer untuk mempelajari keanekaragaman genetika, PCR-RFLP melihat polimorfisme dengan enzim pemotong, sedangkan PCR-analisis sekuen dan PCR-DGGE membandingkan urutan DNA.
Polymerase Chain Reactions (PCR) adalah teknik untuk mensintesis sekuens DNA tertentu dengan menggunakan enzim DNA polimerase dan dua primer yang mengikat pada target DNA. PCR dapat meningkatkan jumlah DNA ribuan kali melalui siklus pemanasan dan pendinginan yang menurunkan, melepas, dan memperpanjang primer. Teknik ini memiliki banyak aplikasi dalam ilmu forensik, genetika, dan diagnosis penyakit.
Teknik Northern Blot digunakan untuk menganalisis ekspresi gen pada tanaman kacang hijau dengan mendeteksi mRNA spesifik gen Cmchi1 dan Cmchi2. Total RNA diekstraksi dari berbagai organ tanaman dan dipisahkan menggunakan elektroforesis agarosa. Probe RNA yang berlabel digunakan untuk mendeteksi mRNA target setelah transfer RNA ke membran dan hibridisasi. Hasil deteksi menunjukkan pola ekspresi gen yang berbeda di antara organ tanaman.
Dokumen tersebut membahas isolasi dan kloning gen IGF-1R (Insulin-like Growth Factor 1 Receptor) dari DNA sapi. Teknik yang digunakan meliputi ekstraksi DNA dari darah sapi, pencernaan DNA menggunakan enzim restriksi, ligasi DNA ke vektor plasmid, transformasi bakteri, dan identifikasi klon yang membawa gen IGF-1R melalui sekuensing DNA. Teknik ini diharapkan dapat mempercepat isolasi, kloning, dan sekuensing gen tertentu
PCR adalah teknik perbanyakan DNA secara enzimatik melalui perubahan suhu. Terdiri dari tiga tahap: 1) denaturasi, 2) annealing, 3) elongasi. Komponen utama PCR adalah primer, dNTP, buffer, dan ion logam. Prosesnya melibatkan pemanasan dan pendinginan berulang untuk memisahkan dan memanjangkan DNA.
Polymerase Chain Reaction (PCR) adalah proses sintesis enzimatik untuk melipatgandakan sekuens nukleotida tertentu secara in vitro. PCR digunakan untuk amplifikasi urutan nukleotida, menentukan mutasi DNA, bidang forensik, dan melacak asal usul seseorang. PCR bekerja melalui tahapan denaturasi, annealing, dan polimerisasi untuk membentuk cetakan DNA secara berulang.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
pcr
1. Pembahasan
Padapraktikum kali ini kami
melakukanpengujianpencemarandagingbabipadabeberapaprodukmakananolahan.Adapunsamp
elproduk yang kami ujiadalahsosisbabidanbeberapamereksosissapiantara lain sosis 222,
sosisbesto, sosis champ, sosispedan, sosissozzis, sosissupertin, sosiskibit, sosisharmoni,
sosisessen, dansosis basis. Pengujianinidilakukandenganmenggunakansuatualat Real Time PCR (
Polimerase Chain Reaction).
Polymerase Chain Reaction (PCR) merupakanreaksipenggandaan DNA menggunakanmesin
thermal cycler (mesin
PCR).Prinsipkerjaalatiniadalahdenganmenaikandanmenurunkantemperaturdalamperiodewaktu
tertentuuntukmendenaturasi DNA, menempelkan primer pada DNA (annealing)
danmenggandakannya (elongasiatauekstensi). PCR sepertiinidisebut PCR konvensionalkarena
proses deteksidilakukan di akhir proses (end point) danhanyadapatmendeteksisecarakualitatif.
PCR konvensionalmembutuhkan proses post-PCR berupaelektroforesismenggunakan agar rose
dengankonsentrasitertentudandokumentasimenggunakan gel doc yang disambungkanke PC
komputer.
Tetapidalampraktikum kali ini yang digunakanbukanlahsekedar PCR, melainkanReal-Time PCR.
Real-Time PCR jumlah DNA yang
diamplifikasidapatlangsungdiamatisekeikasehinggatidakmemerlukananalisisdenganelektrofores
is gel untukmengetahuihasil PCR. Real time PCR adalah PCR kuantitatifdengancaramendeteksi
fluorescence reporter yang dihasilkanselamareaksi PCR. Peningkatan signal fluorescence
merupakanindikatoramplifikasiproduk PCR disetiapsiklus PCR (real time), semakinbanyak DNA
yang terbentuksemakintinggi pula intensitas fluorescent yang dihasilkan. Secarasederhana, Real
Time PCR terdiridarimesin thermal cycler dandihubungkandengan software dan system
detector optik.Bahan yang digunakandalam real time PCR samadenganbahan PCR
konvensionaltetapiditambahkandenganpewarna fluorescence yang biasadisebut probe atau
reporter.
Isolasi DNAdengan DNA Purification
2. Isolasimerupakantahappertamauntukmendapatkan DNA padaselsebelumdilakukan proses
amplifikasiDNA denganmenggunakanalat PCR.Prinsipisolasi DNA adalahmemisahkan DNA
darikomponenkomponensel lain. Isolasi DNA dariorganismeeukariotdilakukanmelaluiproses
penghancuranmembransel (lisis), pemusnahan protein dan RNA, danpemanenan DNA Proses
isolasiinidenganmenggunakan Maxwell Instrument,
alatinihanyadapatdigunakanuntukisolasisampel yang mampudilisisoleh buffer danuntuk sample
darahdanjaringanhewan. Pertama – tama sampelsosismasing – masingditimbangsebanyak 50
mg dandipotongkecil – kecil.Penyiapansampel kali inidilakukandenganmenggunakan disposable
cartridge yang didalamnyaterdapatsumur – sumur yang mengandunglisis buffer, magnetic
genomic, dan wash buffer dandilengkapidengan plunger.Sampeldiletakkanpada well #1
Proses ekstraksiterdiridari 4 tahapanyaitu: Proses pemecahansel (lisis),Pengikatan DNA atau
RNA (binding), Pencucian (washing), Pelarutan (elution). Proses
ekstraksiinidilakukandenganmenggunakansuatualat Maxwell Purifikasi DNA. Pertama – tama
seldilisisdenganmenggunakanlisis buffer, lalu DNA diikatoleh magnetic genomic yang
beradadalambentuksuspensidandicucioleh wash buffer yang terdiridari isopropanol,
guanidintiosianatdanetanol, laluhasilakhirdilarutkandenganmenggunakan elution buffer (Tris
EDTA/TrisAsetat EDTA).
Amplifikasi DNA
Sebelum proses amplifikasimenggunakan Real- Time PCR,
terlebihdahuludilakukanpencampuranreaksimastermixuntukamplifikasi. Yang terdiridari primer
forward dan primer reverse, probe yang digunakansebagaipenanda, tag polymerase
yagberupaenzim, ddH2O, dan DNA template. Primer SpesifikBabi, primer adalahsepasang DNA
untaitunggalatauoligonukleotidapendek yang
menginisiasisekaligusmembatasireaksipemanjanganrantaiataupolimerisasi DNA. PCR
hanyamampumenggandakan DNA padadaerahtertentusepanjangmaksimum 1000
bpsaja.Primer dirancang agar menempelmengapitdaerahtertentu yang diinginkan.Primer
terdirisepasang, yaitu reverse dan forward.Kali ini primer yang dipakaiyaitu primer spesifikbabi,
3. karena yang diharapkanuntukdiamplifikasidisiniyaitu DNA babi.Probe merupakan primer yang
dilabelolehpewarna (reporter) danperedampewarna (quencher).Probe padareal-time PCR
digunakansebagaipewarnapendeteksiadanyasinarfluoresen yang ditangkap.Enzim DNA
polimerase (Tag DNA polimerase), yang merupakanenzim yang berasaldari Thermos aquitus
yang stabilterhadappanas. Enzim yang digunakandisiniadalahenzim LC 480, dNTP
(DeoxynucleotideTriphosphat), yang merupakanbahanbakupenyusun DNA baru, terdiridari 4
macamsesuaidenganbasapenyusun DNA, Buffer yang merupakanbahankimiatertentu yang
berfungsiuntukmengkondisikanreaksi agar berjalan optimum danmenstabilkanenzim DNA
polymerase. Dan volume pencampuranmengacupadapenelitiansebelumnya.Selama mixing
harustetapberadapada ice box karenaharusbekerja di suhu yang rendah agar
enzimtidakrusakatautidakterdenaturasi.
Prose amplifikasi DNA dilakukandenganmenggunakan Real-Time PCR. Sehingga proses
amplifikasidapatterlihat, adapuntahapan – tahapandalamamplifikasi DNA iniadalah: Pre-
incubation, yaitu proses penyiapanalatuntukmencapaisuhudenaturasi 95oC; amplifikasi yang
terdiridariDenaturasi, yaitu proses dimanakeduauntai DNA terbukamenjadiuntaitunggal,
dandisini yang digunakanadalahsuhu 95oC; Annealing, padasaatiniterjadipenempelan primer
pada DNA yang rantainyatelahterbukadanterjadipadasuhu yang
lebihrendahdarisuhudenaturasi, yaitu 60oC; Elongasipadasuhu 720C; dan Cooling dengansuhu
40oC.
4. Padahasilanalisisujikeberadaan DNA babidengantekhnik PCR pada 10 jenissampel yang
adatidakterdeteksiadanya DNA babipadasosis– sosistersebutdantentusajaterdeteksiadanya
DNA babi primer spesifikbabi.Spesifikasi primer gen babi yang
digunakandalampraktikuminidibuktikandengandigunakannyadagingsapisegarsebagaikontrolneg
atifdandagingbabisegarsebagaikontrolpositif.
Hasilidentifikasiinidivisualisasisecarasimultanselama proses amplifikasi, karena yang
digunakanadalah Real time PCR danmenggunakan probe,
sehinggamemberikanpewarnaanflourencensejikaterjadiamplifikasi.Kenaikankurvapadareal-time
PCR menandakanterjadinyaamplifikasi DNA.Amplifikasiterjadiketikaterjadinyapenempelan
primer dan probe pada DNA template. Saatterjadipenempelan primer, DNA
polimeraseakanmemperpanjangpenempelandNTPpada DNA templatehinggabertemudengan
probe. Aktifitasnukleaseakanmemecah probe dan probe yang
terpisahakanmenyebabkansinyalfluoresenreporter tidaklagidiredam, sehinggareporter
akanmemancarkansinyalfluoresensaattereksitasilalumengemisikanfluoresendanmasukkedetekt
oruntukmemberikankurva.Dimanapadavisualisasiterlihatbahwasanyadagingsapisegartidaktera
mplifikasi, sedangkandagingbabisegarteramplifikasidenganadanyakenaikan pita pada kit
dagingbabisegar. Pada primer
babimenunjukkanterjadinyaamplifikasidenganditunjukkandenganmulaiadanyakenaikanpada CP
sekitar 14.Sedangakanpadakesepuluhsosis yang diujitidakterjadikenaikan pita.Hal
inimenunjukkanhasil yang negative DNA
babi.Padahasilnegatifpadasampelsosisinikemungkinandikarenakansampel yang
memangmurniterdiridaridagingsapi,
jugadapatdikarenakansampelprodukolahanadalahprodukdalamnegeri, bukanproduk
import.Selainitujugatidakbanyaksampel yang digunakandalampraktikumini,
danjugakemungkinankarenatahapanpreparasaisampel (isolasi DNA) yang kurangcermat,
ataupunjugakarenaterlalusedikitnyakandungan DNA yang
diinginkanuntukdiamplifikasidalamsampelsosissehinggatidakteramplifikasidalam
PCR.Namundemikianprosedur yang
5. dicobadalamidentifikasiinisudahdapatdigunakandalampengujiancampuranprodukmakanandagi
ng.
Pendeteksiancemarandagingbabidenganamplifikasi DNA
memanglebihefisiendibandingkandenganteknikimunologidankromatografi yang menggunakan
protein ataulemak.Karena protein
danaktifitasbiologilainnyaakanberhentisetelahorganismetersebutmatikecualikarakteristiknya
yang masihtersimpandidalam sel. Protein
jugamemilikisifattermolabilsehinggauntukanalisisidentifikasiorganismelebihdisarankandenganp
engujianDNAOlehkarenaitu, padapraktikuminidigunakantekhik PCR
untukidentifikasiadanyakandungandagingdalamprodukolahan.
Kesimpulan
1. Real Time PCR
dapatdigunakanuntukidentifikasikemungkinanadanyapencampurandaginglain (babi)
padaprodukdagingsapiatauayam.
2. Pada Real Time PCR proses amplifikasidapatterlihatdenganditunjukkannyaintensitas
fluorescent.
3. Berdasarkankurvaamplifikasi DNA menggunakan real-time PCR,
terbuktibahwaproduksosissapi yang diujimasihsesuaidenganbahanasal yang
digunakantanpakontaminasidagingbabi