SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
Download to read offline
BAB 6
Akuntansi Persediaan
KLASIFIKASI PERSEDIAAN
Pengklasifikasian persediaan tergantung pada apakah
perusahaan tersebut adalah:
pedagang (perusahaan dagang), atau
pembuat/produsen (perusahaan manufaktur)
Dalam Perusahaan Dagang hanya mengenal satu jenis
persediaan, yaitu Persediaan Barang Dagangan
Dalam Perusahaan Manufaktur/Pabrikan mengenal:
1. Persediaan Bahan Baku (Raw Materials)
2. Persediaan Barang Dalam Proses (Work in Process)
3. Persediaan Barang Jadi siap jual/Produk Akhir (Finished
Goods)
KEPEMILIKAN PERSEDIAAN
Hak kepemilikan dapat ditentukan di awal
transaksi jual beli:
Jika Persyaratan Penjualannya Franko Gudang Penjual,
maka begitu barang keluar dari gudang penjual, barang
tersebut sudah bukan lagi milik penjual, tetapi telah
menjadi milik dan tanggung jawab penuh si pembeli.
Jika persyaratan penjualannya Franko Gudang Pembeli,
kepemilikan barang baru akan beralih dari penjual ke
pembeli setelah barang tersebut benar-benar diterima
atau sampai ke gudang pembeli.
KEPEMILIKAN PERSEDIAAN
Jika barang dagangan diperoleh atas dasar
KONSINYASI:
a. Kepemilikan barang tetap berada di pihak pengirim
(yang menitipkan)
b. Karena bukan hak/milik dari pihak yang dititipkan,
maka barang konsinyasi tidak masuk sebagai
persediaan pihak yang dititipkan
c. Bagi pihak penitip, barang konsinyasi masih tetap akan
diperhitungkan sebagai bagian dari persediaannya
sampai barang konsinyasi tersebut nyata-nyata terjual
ke konsumen
PENCATATAN PERSEDIAAN
Perusahaan dagang secara sistematis akan
menyelenggarakan catatan persediaan untuk menentukan:
1. Berapa besar persediaan barang dagangan yang tersedia untuk
dijual
2. Berapa besar persediaan barang dagangan yang laku terjual
Terdapat 2 Metode atau Sistem Pencatatan Persediaan
a. Metode atau Sistem Pencatatan Perpetual
b. Metode atau Sistem Pencatatan Periodik/Fisik
METODE ATAU SISTEM PENCATATAN
PERSEDIAAN
 Metode Perpetual
Persediaan dicatat dan dihitung secara detail, baik pada waktu dibeli
maupun dijual.
Harga pokok dari barang dagangan yang dijual ditentukan setiap kali
penjualan terjadi
Cocok untuk perusahaan yang memiliki frekuensi transaksi yang
tidak terlalu tinggi tetapi nilai transaksinya besar.
 Metode Periodik
persediaan dicatat dan dihitung hanya pada awal dan akhir periode
akuntansi saja (bisa setiap bulan atau tahun) untuk menentukan
harga pokok penjualannya.
Paling banyak dipakai oleh perusahaan yang frekuensi transaksinya
tinggi.
PENILAIAN PERSEDIAAN
Dalam Akuntansi, ada 3 Metode untuk Menilai Persediaan
Akhir
1. Metode FIFO (first-in, first-out)
2. Metode LIFO (last-in, first-out)
3. Metode Biaya Rata-Rata (Average Cost Method)
PENILAIAN PERSEDIAAN
Dengan metode FIFO:
harga pokok barang yang pertama kali dibeli adalah
yang akan diakui pertama kali sebagai harga pokok
penjualan
Yang akan menjadi nilai persediaan akhir adalah harga
pokok dari unit atau barang yang terakhir kali dibeli.
PENILAIAN PERSEDIAAN
Dengan metode LIFO:
harga pokok dari barang yang terakhir kali dibeli
adalah yang akan diakui pertama kali sebagai harga
pokok penjualan
Yang akan menjadi nilai persediaan akhir adalah
harga pokok dari unit atau barang yang pertama kali
dibeli.
PENILAIAN PERSEDIAAN
Dengan Metode Biaya Rata-Rata:
Harga pokok penjualan per unit dihitung berdasarkan
rata-rata harga perolehan per unit dari barang yang
tersedia untuk dijual.
Jika harga pokok dari barang yang dibeli adalah tetap sama
(stabil), maka dapat dipastikan bahwa ketiga metode penilaian
tersebut, masing-masing akan menghasilkan besarnya nilai
persediaan akhir yang sama, sehingga pengaruhnya terhadap
besarnya harga pokok penjualan, laba kotor, serta laba bersih
juga akan sama
Jika harga pokok dari barang yang dibeli fluktuatif, berubah,
maka masing-masing dari ketiga metode penilaian tsb.,
umumnya akan menghasilkan besarnya nilai persediaan akhir,
harga pokok penjualan, dan laba kotor, serta laba bersih yang
berbeda.
SAAT TERJADI PENINGKATAN HARGA
BARANG ATAU INFLASI
Jika menggunakan FIFO
•Menghasilkan nilai
persediaan akhir yang paling
besar
•Harga pokok penjualan yang
paling kecil
•Laba kotor serta laba bersih
paling besar.
Jika menggunakan LIFO
• Menghasilkan nilai
persediaan akhir yang
paling kecil
• Harga pokok penjualan
yang paling besar
• Laba kotor serta laba
bersih paling kecil
SAAT TERJADI PENINGKATAN HARGA
BARANG ATAU INFLASI
Jika menggunakan Biaya Rata – Rata
•Menghasilkan nilai persediaan akhir yang
paling, Harga pokok penjualan, laba kotor
serta laba bersih yang berada di antara hasil
metode FIFO dan LIFO.
CONTOH PERHITUNGAN PENILAIAN
PERSEDIAAN
DENGAN METODE FIFO, LIFO, AVERAGE COST
Dalam Sistem Pencatatan Perpetual
PENILAIAN PERSEDIAAN DALAM
SISTEM PENCATATAN PERPETUAL
Tanggal Keterangan Kuantitas
(unit)
Harga Perolehan
per unit
1 Maret Persediaan Awal 120 Rp 200.000
5 Maret Penjualan 84
12 Maret Pembelian 96 Rp 210.000
19 Maret Penjualan 48
23 Maret Penjualan 24
27 Maret Pembelian 60 Rp 220.000
31 Maret Pembelian 60 Rp 220.000
Hitung Besar nilai persediaan akhir, harga pokok penjualan dan laba kotor, dengan
Asumsi harga jual per unit Rp 300.000, Pembelian dan Penjualan dilakukan secara
kredit.
Contoh
Perhitunga
n
JIKA METODE PENILAIAN ADALAH FIFO
Tgl Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan
Unit HP Total Unit HP Total Unit HP Total
1
Mrt
120 200.000 24 jt
5
Mrt
84 200.000 16,8 jt 36 200.000 7,2 jt
12
Mrt
96 210.000 20,16
jt
36 200.000 7,2 jt
96 210.000 20,16
jt
19
Mrt
36 200.000 7,2 jt
12 210.000 2,52 jt 84 210.000 17,64
jt
23
Mrt
24 210.000 5,04 jt 60 210.000 12,6 jt
Jika Metode Penilaian adalah FIFO
Besarnya Persediaan Akhir yang akan disajikan dalam Neraca per 31
Maret yaitu:
60
unit
x Rp
210.000
= Rp
12.600.000,-
120
unit
x Rp
220.000
= Rp
26.400.000,-
180
unit
= Rp
39.000.000,-
Sedangkan Besarnya Penjualan, Harga Pokok Penjualan, dan Laba
Kotor yang akan disajikan dalam Laporan Laba Rugi untuk bulan
yang berakhir 31 Maret adalah:
Penjualan Rp
46.800.000,-
Harga Pokok Penjualan (Rp
31.560.000,-)
Laba Kotor Rp
JIKA METODE PENILAIAN ADALAH LIFO
Tgl Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan
Unit HP Total Unit HP Total Unit HP Total
1
Mrt
120 200.000 24 jt
5
Mrt
84 200.000 16,8 jt 36 200.000 7,2 jt
12
Mrt
96 210.000 20,16
jt
36 200.000 7,2 jt
96 210.000 20,16
jt
19
Mrt
48 210.000 10,08
jt
36 200.000 7,2 jt
48 210.000 10,08
jt
23
Mrt
24 210.000 5,04 jt 36 200.000 7,2 jt
24 210.000 5,04 jt
27 60 220.000 13,2 jt 36 200.000 7,2 jt
Jika Metode Penilaian adalah LIFO
Besarnya Persediaan Akhir yang akan disajikan dalam Neraca per 31
Maret yaitu:
36
unit
x Rp
200.000
= Rp 7.200.000,-
24
unit
x Rp
210.000
= Rp 5.40.000,-
120
unit
x Rp
220.000
= Rp
26.400.000,-
180
unit
= Rp
38.640.000,-
Sedangkan Besarnya Penjualan, Harga Pokok Penjualan, dan Laba
Kotor yang akan disajikan dalam Laporan Laba Rugi untuk bulan
yang berakhir 31 Maret adalah:
Penjualan Rp
46.800.000,-
Harga Pokok Penjualan (Rp
31.920.000,-)
Laba Kotor Rp
JIKA METODE PENILAIAN ADALAH BIAYA RATA-RATA
Tgl Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan
Unit HP Total Uni
t
HP Total Unit HP Total
1 Mrt 120 200.000 2,4 jt
5 Mrt 84 200.000 16,8 jt 36 200.000 7,2 jt
12
Mrt
96 210.00
0
20,16
jt
132 207.272,
7
27,36 jt
19
Mrt
48 207.272,7 9,949
jt
84 207.272,
7
17,411
jt
23
Mrt
24 207.272,7 4,975
jt
60 207.272,
7
12,436
jt
27 60 220.00 13,2 jt 120 213.633 25,636
Jika Metode Penilaian adalah Biaya Rata-Rata
Besarnya Persediaan Akhir yang akan disajikan dalam Neraca per 31
Maret yaitu:
180 unit x Rp
215.756,-
= Rp 38.836.000,-
Sedangkan Besarnya Penjualan, Harga Pokok Penjualan, dan Laba
Kotor yang akan disajikan dalam Laporan Laba Rugi untuk bulan
yang berakhir 31 Maret adalah:
Penjualan Rp
46.800.000,-
Harga Pokok
Penjualan
(Rp
31.724.000,-)
Pembulatan
Laba Kotor Rp
15.076.000,-
Pembulatan
CONTOH PERHITUNGAN PENILAIAN
PERSEDIAAN
DENGAN METODE FIFO, LIFO, AVERAGE COST
Dalam Sistem Pencatatan Periodik
PENILAIAN PERSEDIAAN DALAM
SISTEM PENCATATAN PERIODIK
Tangga
l
Keterangan Kuantita
s (unit)
Harga Perolehan
per unit
Total
Harga Perolehan
1 Jan Persediaan Awal 200 Rp 90.000 Rp 18.000.000,-
5 Mar Pembelian 300 Rp 100.000 Rp 30.000.000,-
18
Agst
Pembelian 400 Rp 110.000 Rp 44.000.000,-
26 Des Pembelian 100 Rp 120.000 Rp 12.000.000,-
Tersedia untuk
Dijual
1.000 Rp 104.000.000,-
Berdasarkan perhitungan fisik yang dilakukan tanggal 31 Desember
menunjukkan bahwa besarnya barang dagangan yang belum terjual
adalah 300 unit.
Hitunglah nilai persediaan akhir dan harga pokok penjualan.
Contoh
Perhitunga
n
JIKA METODE PENILAIAN ADALAH FIFO
Karena yang dijual pertama adalah barang yang sudah masuk / ada
lebih dulu atau yang pertama kali dibeli, maka yang menjadi persediaan
akhir adalah barang yang dibeli belakangan.
Besarnya persediaan akhir sebanyak 300 unit yang terdiri dari:
100
unit
x Rp 120.000 = Rp 12.000.000,-
200
unit
x Rp 110.000 = Rp 22.000.000,-
300 unit = Rp 34.000.000,-
JIKA METODE PENILAIAN ADALAH FIFO
Karena barang yang tersedia untuk dijual adalah 1000 unit, di mana
300 unit-nya masih tersedia di gudang, maka artinya banyaknya unit
barang yang terjual adalah 700 unit.
Besarnya harga pokok penjualan untuk 700 unit tersebut adalah:
200
unit
x Rp 90.000 = Rp 18.000.000,-
300
unit
x Rp 100.000 = Rp 30.000.000,-
200
unit
x Rp 110.000 = Rp 22.000.000,-
700
unit
= Rp 70.000.000,-
Besar Harga Pokok Penjualan di atas dapat juga dihitung dengan cara
biasa:
= Harga Pokok Barang Tersedia untuk Dijual – Harga Pokok Persediaan
Akhir
= Rp 104.000.000,- – Rp 34.000.000,-
JIKA METODE PENILAIAN ADALAH LIFO
Karena yang dijual pertama adalah barang yang dibeli belakangan
(terakhir kali), maka yang menjadi persediaan akhir adalah barang yang
dibeli pertama kali / lebih dulu.
Besarnya persediaan akhir sebanyak 300 unit yang terdiri dari:
200
unit
x Rp 90.000 = Rp 18.000.000,-
100
unit
x Rp 100.000 = Rp 10.000.000,-
300 unit = Rp 28.000.000,-
JIKA METODE PENILAIAN ADALAH LIFO
Karena barang yang tersedia untuk dijual adalah 1000 unit, di mana
300 unit-nya masih tersedia di gudang, maka artinya banyaknya unit
barang yang terjual adalah 700 unit.
Besarnya harga pokok penjualan untuk 700 unit tersebut adalah:
100
unit
x Rp 120.000 = Rp 12.000.000,-
400
unit
x Rp 110.000 = Rp 44.000.000,-
200
unit
x Rp 100.000 = Rp 20.000.000,-
700
unit
= Rp 76.000.000,-
Besar Harga Pokok Penjualan di atas dapat juga dihitung dengan cara
biasa:
= Harga Pokok Barang Tersedia untuk Dijual – Harga Pokok Persediaan
Akhir
= Rp 104.000.000,- – Rp 28.000.000,-
JIKA METODE PENILAIAN ADALAH BIAYA RATA-RATA
Metode Biaya Rata-Rata dalam sistem periodik dinamakan Metode
Biaya Rata-Rata Tertimbang (weighted average cost method).
Dengan menggunakan data ilustrasi yang sama, maka besarnya
harga pokok rata-rata tertimbang dari 1.000 unit yang tersedia
untuk dijual adalah :
= Rp 104.000.000,- (:) 1.000 unit = Rp 104.000 per unit
Jadi besarnya Harga Pokok Penjualan untuk 700 unit adalah:
= Rp 104.000,- x 700 unit = Rp 72.800.000,-
Sedangkan nilai persediaan akhir adalah:
= Rp 104.000,- x 300 unit = Rp 31.200.000,-
PENILAIAN PERSEDIAAN
SELAIN HARGA PEROLEHAN
PENILAIAN PERSEDIAAN SELAIN
HARGA PEROLEHAN
Terkadang, nilai persediaan yang lama menjadi turun sebagai akibat
dari perubahan teknologi dan mode yang berkembang dengan
sangat pesat
Ketika harga pokok untuk membeli barang yang sama pada saat ini
(harga pasar) lebih kecil dibandingkan dengan harga perolehan (cost)
pada saat pertama kali beli, maka metode harga yang terendah
antara harga perolehan dengan harga pasar (lower of cost or market
method) digunakan untuk menilai persediaan.
METODE LCM (ILUSTRASI)
Komoditas Harga Perolehan Harga Pasar LCM
Kategori A:
Produk X Rp 60.000.000 Rp 55.000.000 Rp 55.000.000
Produk Y Rp 45.000.000 Rp 52.000.000 Rp 45.000.000
Rp 105.000.000 Rp 107.000.000
Kategori B:
Produk Z Rp 48.000.000 Rp 45.000.000 Rp 45.000.000
Produk W Rp 15.000.000 Rp 14.000.000 Rp 14.000.000
Rp 63.000.000 Rp 59.000.000
Total Rp 168.000.000 Rp 166.000.000 Rp 159.000.000
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Bab. 9 Biaya Standar: Suatu Alat Pengendalian Manajerial
Bab. 9 Biaya Standar: Suatu Alat Pengendalian ManajerialBab. 9 Biaya Standar: Suatu Alat Pengendalian Manajerial
Bab. 9 Biaya Standar: Suatu Alat Pengendalian ManajerialFitri Ayu Kusuma Wijayanti
 
Financial environment
Financial environmentFinancial environment
Financial environment260167
 
Siklus buku besar dan pelaporan keuangan
Siklus buku besar dan pelaporan keuanganSiklus buku besar dan pelaporan keuangan
Siklus buku besar dan pelaporan keuangandoniefendi
 
mengelola bukti transaksi
mengelola bukti transaksimengelola bukti transaksi
mengelola bukti transaksiYan Chen
 
Riset Operasi - Teori Permainan
Riset Operasi - Teori PermainanRiset Operasi - Teori Permainan
Riset Operasi - Teori Permainanmieftahulduila
 
Model persediaan untuk independent demand
Model persediaan untuk independent demandModel persediaan untuk independent demand
Model persediaan untuk independent demandPusri Indariyah
 
Pengendalian integritas pemrosesan dan ketersediaan
Pengendalian integritas pemrosesan dan ketersediaanPengendalian integritas pemrosesan dan ketersediaan
Pengendalian integritas pemrosesan dan ketersediaanArif Kasri
 
Ppt kelompok 11 teori akun
Ppt kelompok 11 teori akunPpt kelompok 11 teori akun
Ppt kelompok 11 teori akunRaturosari
 
Kecurangan, Pengendalian Internal, dan Kas
Kecurangan, Pengendalian Internal, dan KasKecurangan, Pengendalian Internal, dan Kas
Kecurangan, Pengendalian Internal, dan KasFair Nurfachrizi
 
power point lingkungan bisnis dan ekonomi
power point lingkungan bisnis dan ekonomipower point lingkungan bisnis dan ekonomi
power point lingkungan bisnis dan ekonomiAwaliyatukhoirunnisa1
 
Auditing I - UTS.pdf
Auditing I - UTS.pdfAuditing I - UTS.pdf
Auditing I - UTS.pdfATQAKIA
 
Pertemuan 2 sistem informasi akuntansi romney ch01
Pertemuan 2 sistem informasi akuntansi romney ch01Pertemuan 2 sistem informasi akuntansi romney ch01
Pertemuan 2 sistem informasi akuntansi romney ch01Lukman Hakim
 
SIKLUS PENGELUARAN : PEMBELIAN, PROSEDUR PEMBAYARAN DAN PROSES PENGGAJIAN
SIKLUS PENGELUARAN : PEMBELIAN,  PROSEDUR PEMBAYARAN DAN PROSES PENGGAJIANSIKLUS PENGELUARAN : PEMBELIAN,  PROSEDUR PEMBAYARAN DAN PROSES PENGGAJIAN
SIKLUS PENGELUARAN : PEMBELIAN, PROSEDUR PEMBAYARAN DAN PROSES PENGGAJIANLucky Maharani Safitri
 
Sistem informasi, organisasi, manajemen, dan
Sistem informasi, organisasi, manajemen, danSistem informasi, organisasi, manajemen, dan
Sistem informasi, organisasi, manajemen, danMiranda Yuanita
 
Sistem Informasi Akuntansi - Pengantar Pemrosesan Transaksi
Sistem Informasi Akuntansi - Pengantar Pemrosesan TransaksiSistem Informasi Akuntansi - Pengantar Pemrosesan Transaksi
Sistem Informasi Akuntansi - Pengantar Pemrosesan Transaksishilmihnisa Nisa
 

What's hot (20)

Bab. 9 Biaya Standar: Suatu Alat Pengendalian Manajerial
Bab. 9 Biaya Standar: Suatu Alat Pengendalian ManajerialBab. 9 Biaya Standar: Suatu Alat Pengendalian Manajerial
Bab. 9 Biaya Standar: Suatu Alat Pengendalian Manajerial
 
Keputusan Bahan Bukti Audit
Keputusan Bahan Bukti AuditKeputusan Bahan Bukti Audit
Keputusan Bahan Bukti Audit
 
Financial environment
Financial environmentFinancial environment
Financial environment
 
Siklus buku besar dan pelaporan keuangan
Siklus buku besar dan pelaporan keuanganSiklus buku besar dan pelaporan keuangan
Siklus buku besar dan pelaporan keuangan
 
mengelola bukti transaksi
mengelola bukti transaksimengelola bukti transaksi
mengelola bukti transaksi
 
Riset Operasi - Teori Permainan
Riset Operasi - Teori PermainanRiset Operasi - Teori Permainan
Riset Operasi - Teori Permainan
 
Model persediaan untuk independent demand
Model persediaan untuk independent demandModel persediaan untuk independent demand
Model persediaan untuk independent demand
 
Fluktuasi ekonomi
Fluktuasi ekonomiFluktuasi ekonomi
Fluktuasi ekonomi
 
Pengendalian integritas pemrosesan dan ketersediaan
Pengendalian integritas pemrosesan dan ketersediaanPengendalian integritas pemrosesan dan ketersediaan
Pengendalian integritas pemrosesan dan ketersediaan
 
Ppt kelompok 11 teori akun
Ppt kelompok 11 teori akunPpt kelompok 11 teori akun
Ppt kelompok 11 teori akun
 
Kecurangan, Pengendalian Internal, dan Kas
Kecurangan, Pengendalian Internal, dan KasKecurangan, Pengendalian Internal, dan Kas
Kecurangan, Pengendalian Internal, dan Kas
 
power point lingkungan bisnis dan ekonomi
power point lingkungan bisnis dan ekonomipower point lingkungan bisnis dan ekonomi
power point lingkungan bisnis dan ekonomi
 
Auditing I - UTS.pdf
Auditing I - UTS.pdfAuditing I - UTS.pdf
Auditing I - UTS.pdf
 
Bab 1 akuntansi biaya
Bab 1   akuntansi biayaBab 1   akuntansi biaya
Bab 1 akuntansi biaya
 
Matematika ekonomi
Matematika ekonomiMatematika ekonomi
Matematika ekonomi
 
Laporan sistem informasi akuntansi pada holland bakery
Laporan sistem informasi akuntansi pada holland bakeryLaporan sistem informasi akuntansi pada holland bakery
Laporan sistem informasi akuntansi pada holland bakery
 
Pertemuan 2 sistem informasi akuntansi romney ch01
Pertemuan 2 sistem informasi akuntansi romney ch01Pertemuan 2 sistem informasi akuntansi romney ch01
Pertemuan 2 sistem informasi akuntansi romney ch01
 
SIKLUS PENGELUARAN : PEMBELIAN, PROSEDUR PEMBAYARAN DAN PROSES PENGGAJIAN
SIKLUS PENGELUARAN : PEMBELIAN,  PROSEDUR PEMBAYARAN DAN PROSES PENGGAJIANSIKLUS PENGELUARAN : PEMBELIAN,  PROSEDUR PEMBAYARAN DAN PROSES PENGGAJIAN
SIKLUS PENGELUARAN : PEMBELIAN, PROSEDUR PEMBAYARAN DAN PROSES PENGGAJIAN
 
Sistem informasi, organisasi, manajemen, dan
Sistem informasi, organisasi, manajemen, danSistem informasi, organisasi, manajemen, dan
Sistem informasi, organisasi, manajemen, dan
 
Sistem Informasi Akuntansi - Pengantar Pemrosesan Transaksi
Sistem Informasi Akuntansi - Pengantar Pemrosesan TransaksiSistem Informasi Akuntansi - Pengantar Pemrosesan Transaksi
Sistem Informasi Akuntansi - Pengantar Pemrosesan Transaksi
 

Similar to Akuntansi-persediaan.pdf

Bab 6_Akuntansi Persediaan.pptx
Bab 6_Akuntansi Persediaan.pptxBab 6_Akuntansi Persediaan.pptx
Bab 6_Akuntansi Persediaan.pptxAbdulRozak821135
 
Metode pencatatan persediaan secara periodik
Metode pencatatan persediaan secara periodikMetode pencatatan persediaan secara periodik
Metode pencatatan persediaan secara periodikSagungOkaPradnyawati
 
11. METODE PENCATATAN PERSEDIAAN.ppt
11. METODE PENCATATAN PERSEDIAAN.ppt11. METODE PENCATATAN PERSEDIAAN.ppt
11. METODE PENCATATAN PERSEDIAAN.pptRiskiWildan
 
PERSEDIAAN_pptx.pptx
PERSEDIAAN_pptx.pptxPERSEDIAAN_pptx.pptx
PERSEDIAAN_pptx.pptxtiyokpratama
 
Kelompok 5 ppt persediaan barang dagang
Kelompok 5 ppt persediaan barang dagangKelompok 5 ppt persediaan barang dagang
Kelompok 5 ppt persediaan barang dagangHan Ahsan
 
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barangContoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barangRadhialKautsar
 
Akuntansi untuk perusahaan dagang (mine)
Akuntansi untuk perusahaan dagang (mine)Akuntansi untuk perusahaan dagang (mine)
Akuntansi untuk perusahaan dagang (mine)Tri Yani
 
Bab 5-persediaan
Bab 5-persediaanBab 5-persediaan
Bab 5-persediaanGede Arjana
 
Akuntansi persediaan ok
Akuntansi persediaan okAkuntansi persediaan ok
Akuntansi persediaan okgilangsatria
 
Chapter 4_Persediaan.pdf
Chapter 4_Persediaan.pdfChapter 4_Persediaan.pdf
Chapter 4_Persediaan.pdfssuser80f389
 
Akuntansi Persediaan Barang Dagangan
Akuntansi Persediaan Barang DaganganAkuntansi Persediaan Barang Dagangan
Akuntansi Persediaan Barang DaganganSeptiana Ulum
 
Menghitung harga pokok penjualan (hpp)
Menghitung harga pokok penjualan (hpp)Menghitung harga pokok penjualan (hpp)
Menghitung harga pokok penjualan (hpp)WADIYO .
 
Persediaan akuntansi perpajakan
Persediaan akuntansi perpajakanPersediaan akuntansi perpajakan
Persediaan akuntansi perpajakansulkhi
 
Perpectual inventory system
Perpectual inventory systemPerpectual inventory system
Perpectual inventory systemfarah nahdzia
 
Metode Persediaan Fifo, Lifo dan Average.pdf
Metode Persediaan Fifo, Lifo dan Average.pdfMetode Persediaan Fifo, Lifo dan Average.pdf
Metode Persediaan Fifo, Lifo dan Average.pdfDodi Suryadi
 
PERSEDIAAN BARANG DAGANG.ppt
PERSEDIAAN BARANG DAGANG.pptPERSEDIAAN BARANG DAGANG.ppt
PERSEDIAAN BARANG DAGANG.pptimamhanapi4
 
Persediaan barang-dagangan
Persediaan barang-daganganPersediaan barang-dagangan
Persediaan barang-daganganlefezza
 
Chapter 09 persediaan-barang-dagangan
Chapter 09 persediaan-barang-dagangan Chapter 09 persediaan-barang-dagangan
Chapter 09 persediaan-barang-dagangan Majid
 

Similar to Akuntansi-persediaan.pdf (20)

Bab 6_Akuntansi Persediaan.pptx
Bab 6_Akuntansi Persediaan.pptxBab 6_Akuntansi Persediaan.pptx
Bab 6_Akuntansi Persediaan.pptx
 
Metode pencatatan persediaan secara periodik
Metode pencatatan persediaan secara periodikMetode pencatatan persediaan secara periodik
Metode pencatatan persediaan secara periodik
 
11. METODE PENCATATAN PERSEDIAAN.ppt
11. METODE PENCATATAN PERSEDIAAN.ppt11. METODE PENCATATAN PERSEDIAAN.ppt
11. METODE PENCATATAN PERSEDIAAN.ppt
 
PERSEDIAAN_pptx.pptx
PERSEDIAAN_pptx.pptxPERSEDIAAN_pptx.pptx
PERSEDIAAN_pptx.pptx
 
Kelompok 5 ppt persediaan barang dagang
Kelompok 5 ppt persediaan barang dagangKelompok 5 ppt persediaan barang dagang
Kelompok 5 ppt persediaan barang dagang
 
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barangContoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
 
Akuntansi untuk perusahaan dagang (mine)
Akuntansi untuk perusahaan dagang (mine)Akuntansi untuk perusahaan dagang (mine)
Akuntansi untuk perusahaan dagang (mine)
 
Bab 5-persediaan
Bab 5-persediaanBab 5-persediaan
Bab 5-persediaan
 
Akuntansi persediaan ok
Akuntansi persediaan okAkuntansi persediaan ok
Akuntansi persediaan ok
 
Chapter 4_Persediaan.pdf
Chapter 4_Persediaan.pdfChapter 4_Persediaan.pdf
Chapter 4_Persediaan.pdf
 
Akuntansi Persediaan Barang Dagangan
Akuntansi Persediaan Barang DaganganAkuntansi Persediaan Barang Dagangan
Akuntansi Persediaan Barang Dagangan
 
Menghitung harga pokok penjualan (hpp)
Menghitung harga pokok penjualan (hpp)Menghitung harga pokok penjualan (hpp)
Menghitung harga pokok penjualan (hpp)
 
Persediaan akuntansi perpajakan
Persediaan akuntansi perpajakanPersediaan akuntansi perpajakan
Persediaan akuntansi perpajakan
 
Bab 4-persediaan
Bab 4-persediaanBab 4-persediaan
Bab 4-persediaan
 
Perpectual inventory system
Perpectual inventory systemPerpectual inventory system
Perpectual inventory system
 
Metode Persediaan Fifo, Lifo dan Average.pdf
Metode Persediaan Fifo, Lifo dan Average.pdfMetode Persediaan Fifo, Lifo dan Average.pdf
Metode Persediaan Fifo, Lifo dan Average.pdf
 
PERSEDIAAN BARANG DAGANG.ppt
PERSEDIAAN BARANG DAGANG.pptPERSEDIAAN BARANG DAGANG.ppt
PERSEDIAAN BARANG DAGANG.ppt
 
Persediaan barang-dagangan
Persediaan barang-daganganPersediaan barang-dagangan
Persediaan barang-dagangan
 
Persediaan Barang Dagangan
Persediaan Barang Dagangan Persediaan Barang Dagangan
Persediaan Barang Dagangan
 
Chapter 09 persediaan-barang-dagangan
Chapter 09 persediaan-barang-dagangan Chapter 09 persediaan-barang-dagangan
Chapter 09 persediaan-barang-dagangan
 

Recently uploaded

Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdfSlide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdfSriHandayani820917
 
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianpresentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianHALIABUTRA1
 
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptPresentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptzulfikar425966
 
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsungSaham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsunghaechanlee650
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okegaluhmutiara
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh Cityjaanualu31
 
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaanReview Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaanHakamNiazi
 
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121tubagus30
 
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptmuhammadarsyad77
 
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.pptsejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.pptpebipebriyantimdpl
 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5SubhiMunir3
 

Recently uploaded (18)

TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptxTEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
 
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdfSlide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
 
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
 
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianpresentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
 
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
 
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptPresentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
 
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsungSaham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
 
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptxMETODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
 
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaanReview Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
 
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
 
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptxPEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
 
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
 
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.pptsejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
 

Akuntansi-persediaan.pdf

  • 2. KLASIFIKASI PERSEDIAAN Pengklasifikasian persediaan tergantung pada apakah perusahaan tersebut adalah: pedagang (perusahaan dagang), atau pembuat/produsen (perusahaan manufaktur) Dalam Perusahaan Dagang hanya mengenal satu jenis persediaan, yaitu Persediaan Barang Dagangan Dalam Perusahaan Manufaktur/Pabrikan mengenal: 1. Persediaan Bahan Baku (Raw Materials) 2. Persediaan Barang Dalam Proses (Work in Process) 3. Persediaan Barang Jadi siap jual/Produk Akhir (Finished Goods)
  • 3. KEPEMILIKAN PERSEDIAAN Hak kepemilikan dapat ditentukan di awal transaksi jual beli: Jika Persyaratan Penjualannya Franko Gudang Penjual, maka begitu barang keluar dari gudang penjual, barang tersebut sudah bukan lagi milik penjual, tetapi telah menjadi milik dan tanggung jawab penuh si pembeli. Jika persyaratan penjualannya Franko Gudang Pembeli, kepemilikan barang baru akan beralih dari penjual ke pembeli setelah barang tersebut benar-benar diterima atau sampai ke gudang pembeli.
  • 4. KEPEMILIKAN PERSEDIAAN Jika barang dagangan diperoleh atas dasar KONSINYASI: a. Kepemilikan barang tetap berada di pihak pengirim (yang menitipkan) b. Karena bukan hak/milik dari pihak yang dititipkan, maka barang konsinyasi tidak masuk sebagai persediaan pihak yang dititipkan c. Bagi pihak penitip, barang konsinyasi masih tetap akan diperhitungkan sebagai bagian dari persediaannya sampai barang konsinyasi tersebut nyata-nyata terjual ke konsumen
  • 5. PENCATATAN PERSEDIAAN Perusahaan dagang secara sistematis akan menyelenggarakan catatan persediaan untuk menentukan: 1. Berapa besar persediaan barang dagangan yang tersedia untuk dijual 2. Berapa besar persediaan barang dagangan yang laku terjual Terdapat 2 Metode atau Sistem Pencatatan Persediaan a. Metode atau Sistem Pencatatan Perpetual b. Metode atau Sistem Pencatatan Periodik/Fisik
  • 6. METODE ATAU SISTEM PENCATATAN PERSEDIAAN  Metode Perpetual Persediaan dicatat dan dihitung secara detail, baik pada waktu dibeli maupun dijual. Harga pokok dari barang dagangan yang dijual ditentukan setiap kali penjualan terjadi Cocok untuk perusahaan yang memiliki frekuensi transaksi yang tidak terlalu tinggi tetapi nilai transaksinya besar.  Metode Periodik persediaan dicatat dan dihitung hanya pada awal dan akhir periode akuntansi saja (bisa setiap bulan atau tahun) untuk menentukan harga pokok penjualannya. Paling banyak dipakai oleh perusahaan yang frekuensi transaksinya tinggi.
  • 7. PENILAIAN PERSEDIAAN Dalam Akuntansi, ada 3 Metode untuk Menilai Persediaan Akhir 1. Metode FIFO (first-in, first-out) 2. Metode LIFO (last-in, first-out) 3. Metode Biaya Rata-Rata (Average Cost Method)
  • 8. PENILAIAN PERSEDIAAN Dengan metode FIFO: harga pokok barang yang pertama kali dibeli adalah yang akan diakui pertama kali sebagai harga pokok penjualan Yang akan menjadi nilai persediaan akhir adalah harga pokok dari unit atau barang yang terakhir kali dibeli.
  • 9. PENILAIAN PERSEDIAAN Dengan metode LIFO: harga pokok dari barang yang terakhir kali dibeli adalah yang akan diakui pertama kali sebagai harga pokok penjualan Yang akan menjadi nilai persediaan akhir adalah harga pokok dari unit atau barang yang pertama kali dibeli.
  • 10. PENILAIAN PERSEDIAAN Dengan Metode Biaya Rata-Rata: Harga pokok penjualan per unit dihitung berdasarkan rata-rata harga perolehan per unit dari barang yang tersedia untuk dijual.
  • 11. Jika harga pokok dari barang yang dibeli adalah tetap sama (stabil), maka dapat dipastikan bahwa ketiga metode penilaian tersebut, masing-masing akan menghasilkan besarnya nilai persediaan akhir yang sama, sehingga pengaruhnya terhadap besarnya harga pokok penjualan, laba kotor, serta laba bersih juga akan sama Jika harga pokok dari barang yang dibeli fluktuatif, berubah, maka masing-masing dari ketiga metode penilaian tsb., umumnya akan menghasilkan besarnya nilai persediaan akhir, harga pokok penjualan, dan laba kotor, serta laba bersih yang berbeda.
  • 12. SAAT TERJADI PENINGKATAN HARGA BARANG ATAU INFLASI Jika menggunakan FIFO •Menghasilkan nilai persediaan akhir yang paling besar •Harga pokok penjualan yang paling kecil •Laba kotor serta laba bersih paling besar. Jika menggunakan LIFO • Menghasilkan nilai persediaan akhir yang paling kecil • Harga pokok penjualan yang paling besar • Laba kotor serta laba bersih paling kecil
  • 13. SAAT TERJADI PENINGKATAN HARGA BARANG ATAU INFLASI Jika menggunakan Biaya Rata – Rata •Menghasilkan nilai persediaan akhir yang paling, Harga pokok penjualan, laba kotor serta laba bersih yang berada di antara hasil metode FIFO dan LIFO.
  • 14. CONTOH PERHITUNGAN PENILAIAN PERSEDIAAN DENGAN METODE FIFO, LIFO, AVERAGE COST Dalam Sistem Pencatatan Perpetual
  • 15. PENILAIAN PERSEDIAAN DALAM SISTEM PENCATATAN PERPETUAL Tanggal Keterangan Kuantitas (unit) Harga Perolehan per unit 1 Maret Persediaan Awal 120 Rp 200.000 5 Maret Penjualan 84 12 Maret Pembelian 96 Rp 210.000 19 Maret Penjualan 48 23 Maret Penjualan 24 27 Maret Pembelian 60 Rp 220.000 31 Maret Pembelian 60 Rp 220.000 Hitung Besar nilai persediaan akhir, harga pokok penjualan dan laba kotor, dengan Asumsi harga jual per unit Rp 300.000, Pembelian dan Penjualan dilakukan secara kredit. Contoh Perhitunga n
  • 16. JIKA METODE PENILAIAN ADALAH FIFO Tgl Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan Unit HP Total Unit HP Total Unit HP Total 1 Mrt 120 200.000 24 jt 5 Mrt 84 200.000 16,8 jt 36 200.000 7,2 jt 12 Mrt 96 210.000 20,16 jt 36 200.000 7,2 jt 96 210.000 20,16 jt 19 Mrt 36 200.000 7,2 jt 12 210.000 2,52 jt 84 210.000 17,64 jt 23 Mrt 24 210.000 5,04 jt 60 210.000 12,6 jt
  • 17. Jika Metode Penilaian adalah FIFO Besarnya Persediaan Akhir yang akan disajikan dalam Neraca per 31 Maret yaitu: 60 unit x Rp 210.000 = Rp 12.600.000,- 120 unit x Rp 220.000 = Rp 26.400.000,- 180 unit = Rp 39.000.000,- Sedangkan Besarnya Penjualan, Harga Pokok Penjualan, dan Laba Kotor yang akan disajikan dalam Laporan Laba Rugi untuk bulan yang berakhir 31 Maret adalah: Penjualan Rp 46.800.000,- Harga Pokok Penjualan (Rp 31.560.000,-) Laba Kotor Rp
  • 18. JIKA METODE PENILAIAN ADALAH LIFO Tgl Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan Unit HP Total Unit HP Total Unit HP Total 1 Mrt 120 200.000 24 jt 5 Mrt 84 200.000 16,8 jt 36 200.000 7,2 jt 12 Mrt 96 210.000 20,16 jt 36 200.000 7,2 jt 96 210.000 20,16 jt 19 Mrt 48 210.000 10,08 jt 36 200.000 7,2 jt 48 210.000 10,08 jt 23 Mrt 24 210.000 5,04 jt 36 200.000 7,2 jt 24 210.000 5,04 jt 27 60 220.000 13,2 jt 36 200.000 7,2 jt
  • 19. Jika Metode Penilaian adalah LIFO Besarnya Persediaan Akhir yang akan disajikan dalam Neraca per 31 Maret yaitu: 36 unit x Rp 200.000 = Rp 7.200.000,- 24 unit x Rp 210.000 = Rp 5.40.000,- 120 unit x Rp 220.000 = Rp 26.400.000,- 180 unit = Rp 38.640.000,- Sedangkan Besarnya Penjualan, Harga Pokok Penjualan, dan Laba Kotor yang akan disajikan dalam Laporan Laba Rugi untuk bulan yang berakhir 31 Maret adalah: Penjualan Rp 46.800.000,- Harga Pokok Penjualan (Rp 31.920.000,-) Laba Kotor Rp
  • 20. JIKA METODE PENILAIAN ADALAH BIAYA RATA-RATA Tgl Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan Unit HP Total Uni t HP Total Unit HP Total 1 Mrt 120 200.000 2,4 jt 5 Mrt 84 200.000 16,8 jt 36 200.000 7,2 jt 12 Mrt 96 210.00 0 20,16 jt 132 207.272, 7 27,36 jt 19 Mrt 48 207.272,7 9,949 jt 84 207.272, 7 17,411 jt 23 Mrt 24 207.272,7 4,975 jt 60 207.272, 7 12,436 jt 27 60 220.00 13,2 jt 120 213.633 25,636
  • 21. Jika Metode Penilaian adalah Biaya Rata-Rata Besarnya Persediaan Akhir yang akan disajikan dalam Neraca per 31 Maret yaitu: 180 unit x Rp 215.756,- = Rp 38.836.000,- Sedangkan Besarnya Penjualan, Harga Pokok Penjualan, dan Laba Kotor yang akan disajikan dalam Laporan Laba Rugi untuk bulan yang berakhir 31 Maret adalah: Penjualan Rp 46.800.000,- Harga Pokok Penjualan (Rp 31.724.000,-) Pembulatan Laba Kotor Rp 15.076.000,- Pembulatan
  • 22. CONTOH PERHITUNGAN PENILAIAN PERSEDIAAN DENGAN METODE FIFO, LIFO, AVERAGE COST Dalam Sistem Pencatatan Periodik
  • 23. PENILAIAN PERSEDIAAN DALAM SISTEM PENCATATAN PERIODIK Tangga l Keterangan Kuantita s (unit) Harga Perolehan per unit Total Harga Perolehan 1 Jan Persediaan Awal 200 Rp 90.000 Rp 18.000.000,- 5 Mar Pembelian 300 Rp 100.000 Rp 30.000.000,- 18 Agst Pembelian 400 Rp 110.000 Rp 44.000.000,- 26 Des Pembelian 100 Rp 120.000 Rp 12.000.000,- Tersedia untuk Dijual 1.000 Rp 104.000.000,- Berdasarkan perhitungan fisik yang dilakukan tanggal 31 Desember menunjukkan bahwa besarnya barang dagangan yang belum terjual adalah 300 unit. Hitunglah nilai persediaan akhir dan harga pokok penjualan. Contoh Perhitunga n
  • 24. JIKA METODE PENILAIAN ADALAH FIFO Karena yang dijual pertama adalah barang yang sudah masuk / ada lebih dulu atau yang pertama kali dibeli, maka yang menjadi persediaan akhir adalah barang yang dibeli belakangan. Besarnya persediaan akhir sebanyak 300 unit yang terdiri dari: 100 unit x Rp 120.000 = Rp 12.000.000,- 200 unit x Rp 110.000 = Rp 22.000.000,- 300 unit = Rp 34.000.000,-
  • 25. JIKA METODE PENILAIAN ADALAH FIFO Karena barang yang tersedia untuk dijual adalah 1000 unit, di mana 300 unit-nya masih tersedia di gudang, maka artinya banyaknya unit barang yang terjual adalah 700 unit. Besarnya harga pokok penjualan untuk 700 unit tersebut adalah: 200 unit x Rp 90.000 = Rp 18.000.000,- 300 unit x Rp 100.000 = Rp 30.000.000,- 200 unit x Rp 110.000 = Rp 22.000.000,- 700 unit = Rp 70.000.000,- Besar Harga Pokok Penjualan di atas dapat juga dihitung dengan cara biasa: = Harga Pokok Barang Tersedia untuk Dijual – Harga Pokok Persediaan Akhir = Rp 104.000.000,- – Rp 34.000.000,-
  • 26. JIKA METODE PENILAIAN ADALAH LIFO Karena yang dijual pertama adalah barang yang dibeli belakangan (terakhir kali), maka yang menjadi persediaan akhir adalah barang yang dibeli pertama kali / lebih dulu. Besarnya persediaan akhir sebanyak 300 unit yang terdiri dari: 200 unit x Rp 90.000 = Rp 18.000.000,- 100 unit x Rp 100.000 = Rp 10.000.000,- 300 unit = Rp 28.000.000,-
  • 27. JIKA METODE PENILAIAN ADALAH LIFO Karena barang yang tersedia untuk dijual adalah 1000 unit, di mana 300 unit-nya masih tersedia di gudang, maka artinya banyaknya unit barang yang terjual adalah 700 unit. Besarnya harga pokok penjualan untuk 700 unit tersebut adalah: 100 unit x Rp 120.000 = Rp 12.000.000,- 400 unit x Rp 110.000 = Rp 44.000.000,- 200 unit x Rp 100.000 = Rp 20.000.000,- 700 unit = Rp 76.000.000,- Besar Harga Pokok Penjualan di atas dapat juga dihitung dengan cara biasa: = Harga Pokok Barang Tersedia untuk Dijual – Harga Pokok Persediaan Akhir = Rp 104.000.000,- – Rp 28.000.000,-
  • 28. JIKA METODE PENILAIAN ADALAH BIAYA RATA-RATA Metode Biaya Rata-Rata dalam sistem periodik dinamakan Metode Biaya Rata-Rata Tertimbang (weighted average cost method). Dengan menggunakan data ilustrasi yang sama, maka besarnya harga pokok rata-rata tertimbang dari 1.000 unit yang tersedia untuk dijual adalah : = Rp 104.000.000,- (:) 1.000 unit = Rp 104.000 per unit Jadi besarnya Harga Pokok Penjualan untuk 700 unit adalah: = Rp 104.000,- x 700 unit = Rp 72.800.000,- Sedangkan nilai persediaan akhir adalah: = Rp 104.000,- x 300 unit = Rp 31.200.000,-
  • 30. PENILAIAN PERSEDIAAN SELAIN HARGA PEROLEHAN Terkadang, nilai persediaan yang lama menjadi turun sebagai akibat dari perubahan teknologi dan mode yang berkembang dengan sangat pesat Ketika harga pokok untuk membeli barang yang sama pada saat ini (harga pasar) lebih kecil dibandingkan dengan harga perolehan (cost) pada saat pertama kali beli, maka metode harga yang terendah antara harga perolehan dengan harga pasar (lower of cost or market method) digunakan untuk menilai persediaan.
  • 31. METODE LCM (ILUSTRASI) Komoditas Harga Perolehan Harga Pasar LCM Kategori A: Produk X Rp 60.000.000 Rp 55.000.000 Rp 55.000.000 Produk Y Rp 45.000.000 Rp 52.000.000 Rp 45.000.000 Rp 105.000.000 Rp 107.000.000 Kategori B: Produk Z Rp 48.000.000 Rp 45.000.000 Rp 45.000.000 Produk W Rp 15.000.000 Rp 14.000.000 Rp 14.000.000 Rp 63.000.000 Rp 59.000.000 Total Rp 168.000.000 Rp 166.000.000 Rp 159.000.000