2. KONDISI EMOSIONAL IBU MENJELANG
KELAHIRAN
PERASAAN TAKUT MATI
Ketakutan kematian sangat
mendalam menjelang kelahiran bayi
di sebut ketakutan primer
Ketakutan primer menjadi intensif
bila orang tua, suami, dan semua
orang yang bersimpatik padanya ikut
panik atau gelisah akan kondisi
dirinya
Di butuhkan sikap menghibur dan
melindungi dari suami atau
keluarganya
Ketakutan akan mati bisa di kurangi
dengan mekanisme pertahanan diri
yang kuat, seperti persiapan mental
menghadapi persalinan dan
menghindari konflik yang serius
3. Rasa Bersalah
Selain ketakutan akan kematian,
perasaan lain juga turut
mempengaruhi persalinan ialah
perasaan bersalah atau perasaan
berdosa
Hal ini berkaitan dengan kehidupan
emosi dan cinta kasih yang diterima
Wanita dari ibunya. Mana kala dia
menerima kasih saying yang baik,
maka kemungkinan perasaan
bersalah tak begitu besar di
bandingkan Wanita dengan
kehidupan emosi yang kurang
menyenangkan
Rasa bersalah berkaitan juga dengan
identifikasi yang di terima ibu hamil.
Jika proses identifikasi menjadi
bentuk yang salah, maka
kemungkinan besar
mengembangkan mekanisme rasa
bersalah atau berdosa kepada ibunya
Salah satu usaha yang dilakukannya
adalah meminta ibunya untuk selalu
menemaninya sebelum, selama, dan
pasca persalinan
4. RASA TAKUT RIEL
Pada setiap Wanita hamil, ketakutan
melahirkan di perkuat dengan rasa
takut konkret, seperti ketakutan
jikalau anak lahir cacat atau keadaan
patologis.
Takut bayinya akan bernasib buruk
karena dosa – dosanya di di masa
silam
Ketakutan akan hidup menjadi berat
Muncul nya elemen2 takut yang
sangat mendalam dan tak di sadari
kalua di pisahkan dengan bayinya
dan perasaan takut kehilangan bayi
atau perpanjangan rasa takut
5. TRAUMA KELAHIRAN
Ketakutan untuk berpisah dengan
bayinya
Sehingga ada rasa takut dan
keengganan yang berlebihan untuk
melahirkan bayi
Merasa tidak mampu menjaga bayi di
luar Rahim
Analogi trauma genital
6. HALUSINASI HIPNAGOGIK
Di antara kontraksi – kontraksi yang
disertai rasa sakit ada periode
interval untuk vase istirahat
Dan bias any di selang interval
tersebut ibu bisa tidur sebentar (tidur
semu)
Saat tidur semu inilah ibu mengalami
mimpi dan halusinasi hipnagogik
Halusinasi hipnagogik adalah
gambaran – gambaran tanpa disertai
rangsangan yang adekuat yang
berlangsung saat setengah tidur atau
setengan terjaga
7. REAKSI SIKAP IBU MENANTI KELAHIRAN
PASIF SECARA TOTAL
Wanita pasif secara total memiliki ciri
– ciri sejak awal dia menerima
kehamilan dan proses persalinan itu
adalah normal, tidak perlu
dicamaskan dan dia tidak takut
mendengar nasihat atau sugesti dari
bidan atau dokter
Namun Ketika merasakan sakit
sesungguhnya, dia akan menjadi
marah hebat, tidak sabaran, dan
selalu menuntut segera kehadiran
dokter atau bidan
8. HIPER PASIF
Wanita dengan hiperpasif selama masa
kehamilannya dia sama sekali tidak
menyadari kehamilannya sudah matang
Tidak mau bertanggung jawab segala
perubahan yang terjadi selama
kehamilan
Dia merasa tidak perlu mengetahui
mendetail mengenai kehamilannya
karena tidak begitu berguna
Dia beranggapan ini merupakan urusan
suami dan ibunya
Dia masih senang berperilaku seperti
anak2 dan memusatkan perhatian pada
bentuk ketakutan dan kesakitan
jasmani
Selalu bergantung penuh pada ibu atau
pengganti ibunya
Banyak mengeluh dan menyuruh
suaminya untuk melakukan tugas –
tugasnya
Dan tidak sabar dalam menantikan
kelahirannya
9. PASIF MENYERAH
Ciri Wanita ini biasanya tidak mampu
atau malas bekerja sama sehingga
memperlambat Proses
pengembangan atau melebarnya
Rahim dan saluran vagina. Kondisi ini
menyebabkan kontraksi – kontraksi
menjadi lemah. Bahkan berhenti
secara total proses persalinan.
10. AKTIF SECARA TOTAL
Wanita aktif ialah kebalikan dari Wanita pasif secara total dan di tandai dengan
tingginya tingkat kegelisahannya saat – saat mendekati proses persalinan dan
meningkatkan berbagai macam aktivitas sehari – sehari.
Semua kegelisahan dan impuls- impuls untuk terus aktif biasanya dirasionalisasikan
sebagai suatu metode untuk mempersingkat penantian dalam persalinan
Pada hakikatnya aktivitas yang meningkat merupakan persiapan untuk
mengantisipasi secara aktif saat kelahiran bayinya yang banyak didorong oleh
impuls dalam diri yang begitu kuat