2. Macam Gangguan mental dalam
kehamilan
Gangguan Mental Minor pada
Kehamilan Trimester 1
Gangguan Mental Minor pada
Kehamilan Lanjut
Gangguan Mental Mayor
dalam Kehamilan
Gangguan Mental pada
Peurpurium
3. Gangguan Mental Minor pada
Kehamilan Trimester 1
Gangguan yang berhubungan dengan kejiwaan yakni karena
dampak dari kondisi stres dan ketidaksiapan atau lingkungan
yang kurang mendukung selama kehamilan.
Gangguan mental minor dalam kehamilan trimester 1terjadi
karena
Perubahan hormonal
Perubahan metabolisme
Masalah tidur
Penurunan vitamin tubuh
Psikologik (stress dan cemas)
Penggunaan alcohol dan zat tertentu
4. Gejala Gangguan Mental Minor
dalam Kehamilan TM1
Keadaan emosi/ tertekan Sebagian besar waktu hamper setiap hari
yang ditandai dengan rasa sedih, hampa, terlihat seperti ingin
menangis
Kehilangan minat atau rasa nikmat terhadap semua
Hilangnya atau bertambahnya berat badan secara signifikan
Insomnia atau hypersomnia hamper setiap hari
Kegelisahan atau kelambatan psikomotor hamper setiap hari
Perasaan Lelah atau kehilangan kekuatan hamper setiap hari
Perasaan bersalah atau tidak berharga yang tidak wajar
Berkurangnya kemampuan untuk berpikir atau berkonsentrasi atau
sulit membuat keputusan
Pikiran atau usaha bunuh diri
5. Gangguan Mental Minor pada
Kehamilan Lanjut
Gangguan lanjut mental minor pada kehamilan lanjut
merupakan depresi yang di alami oleh yang ibu atas
kehamilannya yang telah berusia lanjut untuk menjelang
proses persalinannya. Gangguan mental ini dapat berupa
depresi dan stress.
Depresi
Gejala : sedih , hilangnya minat kehamilan, BB menurun , marah-
marah dan malas , sulit berkonsentrasi
Factor risiko : genetic dan psikososial
Penanggulangan : hindari ibu dengan hal-hal yang membahayakan ,
konsultasi ke dokter atau tenaga Kesehatan , melakukan usaha untuk
menghilangkan penyebab terjadinya depresi.
6. Gangguan Mental Mayor dalam
Kehamilan
Gangguan mental mayor dalam kehamilan adalah gangguan dalam jiwa (mood) yang
mempengaruhi yang sering tidak terdiagnosis dengan benar karena orang orang berpikir bahwa
gejala yang ditunjukkan hanya bentuk lain dari perubahan hormon dimana perubahan hormon
tersebut normal terjadi selama masa kehamilan.
Tanda dan Gejala :
Sedih, menangis , rasa bersalah dan kehilangan minat
Menarik diri , rasa tdk berharga , konsentrasi buruk , putus asa
Gelisah , Lelah , pikiran bunuh diri dan ketakutan yang menetap
Penyebab : Riwayat keluhan yang sama , menjadi ibu muda, kurangnya dukungan , mengalami
masalah hubungan suami istri , mengalami kejadian trauma , masalah finansial, Riwayat KDRT ,
kecemasan
Penanggulangan : mencari factor penyebab , memberi dukungan social , melakukan terapi perilaku
kognitif (konseling)
7. Post Partum Blues
Post partum blues, dinamakan juga postnatal blues
atau baby blues adalah gangguan mood yang
menyertai suatu persalinan.
Biasanya terjadi pada hari ke 3-10 dan umumnya terjadi
akibat perubahan hormonal
Hal ini umum terjadi kira-kira diantara 10-17% dari
perempuan
Di tandai dengan menangis, mudah tersinggung,
cemas ,menjadi pelupa, dan sedih
8. Lanjutan …
Hal ini tidak berhubungan dengan kesehatan ibu
ataupun bayi, komplikasi obstetric, perawatan
dirumah sakit, status social, atau pemberian ASI atau
sufor.
Gangguan ini dapat terjadi dari berbagai latar
belakang budaya tetapi lebih sedikit terjadi pada
budaya dimana seseorang bebas mengemukakan
perasaannya dan adanya lingkungan sekitarnya.
9. Depresi
Depresi, kondisi ini termasuk sindroma depresi yang dapat
terjadi selama kehamilan dan persalinan maupun nifas.
Umumnya keadaan ini terjadi dalam beberapa minggu/bulan
setelah persalinan. Insidensi antara 10-15%
Gejala-gejalanya meliputi perubahan mood, pola tidur, makan,
konsentrasi atau libido, fobia, dan ketakutan.
Depresi pasca persalinan mempunyai kecenderungan untuk
berulang pada kehamilan berikutnya.
Terapinya mencakup dukungan lingkungan terhadap ibu
tersebut, psikoterapi, dan obat-obatan antidepresi (diberikan
dengan sangat hati-hati mengingat pengaruhnya terhadap
kehamilan dan menyusui)
Jika perlu, pasien dirawat dirumah sakit.
10. Post Partum Psikosis
`Kejadian 1-4% (Weissman dan Olfson, 1995)
Gejala : Depressive, maniac, schizhorenic, atau schizoaffective
Perhatikan factor genetic dan factor biologic ( usia muda,
primipara, riwayat psikiatrik illness)
25% kasus akan berulang pada kehamilan berikutnya
Pengobatan : Psikoterapi, anti depresan, antipsikotik dan ata
ECT.
11. Manajemen Gangguan Psikologik
pada Masa Nifas
Perawatan masa nifas memerlukan pengawasan serta
komunikasi dua arah. Hal ini membantu kenyamanan ibu
nifas dalam memasuki era kehidupan baru sebagai ibu yang
harus merawat dan menghidupi bayinya.
Perawatan secara rooming in. Saran dan arahan dari petugas
kepada ibu nifas hanya dikerjakan bila ibu mengalami
kesulitan dan bertanya kepada petugas.
Pengawasan dan arahan petugas harus selalu dilakukan
dengan baik termasuk memberikan pelajaran tentang
perawatan bayi dan cara laktasi yang benar.
12. Problema yang timbul selama masa nifas akan
didiskusikan di antara mereka untuk kemudian
ditanyakan kepada petugas apabila diperlukan.
Secara tidak langsung ibu nifas akan mendapatkan rasa
percaya diri didalam perawatan dirinya didalam
perawatan dirinya ataupun bayinya sehingga pada saat
pulang dari RS sudah dapat mengatasi beberapa
problem yang mungkin timbul.