SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Wanita dari remaja sampai usia sekitar empat puluh, menggunakan masa kehamilan untuk
beradaptasi terhadap peran sebagai ibu. Adaptasi ini merupakan proses sosial dan kognitif
kompleks yang didasarkan pada naluri tetapi dipelajari (rubbin, affonso). Untuk menjadi seorang
ibu, seorang remaja harus beradaptasi dari perasaan dirawat ibu menjadi seorang ibu yang
melakukan perawatan. Sebaliknya seorang dewasa harus mengubah kehidupan rutin yang dirasa
mantap menjadi suatu kehidupan yang tidak dapat diprediksi, yang diciptakan seorang bayi
(mercer 1981). Nulipara atau wanita tanpa anak menjadi wanita yang mempunyai anak dan
multipara wanita yang memiliki anak menjadi wanita yang memiliki anak – anak. (lederman
1984). Seiring persiapannya untuk menghadapi peran baru, wanita tersebut mengubah konsep
dirinya supaya ia siap menjadi orang tua begitu pula sama halnya dengan suami. Suami siap –
siap untuk menjadi seorang ayah. Selama kehamilan kebanyakan wanita mengalami perubahan
psikologis dan emosional. Seringkali kita mendengar seorang wanita mengatakan betapa
bahagianya dia karena akan menjadi seorang ibu dan dan bahwa dia sudah memilihkan sebuah
nama untuk bayi yang akan dilahirkannya. Namun tidak jarang ada wanita yang merasa
khawatir kalau terjadi masalah dalam kehamilannya, khawatir kalau ada kemungkinan dia
kehilangan kecantikannya, atau bahwa ada kemungkinan bayinya tidak normal. Wanita hamil
secara ekstrim rentan. Dia takut mati baik dirinya maupun bayinya, ini membuat banyak wanita
lebih bergantung dan menuntut. Inilah waktu paling tepat untuk memberikan nasehat, seperti
mencari dukungan baru. Sebagai seorang bidan kita harus menyadari adanya perubahan-
perubahan tersebut pada wanita hamil agar dapat memberi dukungan dan memperhatikan
keprihatinan, kekhawatiran, ketakutan dan pertanyaan- pertanyaan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana perubahan dan adaptasi psikologis pada kehamilan trimester I?
2. Bagaimana perubahan dan adaptasi psikologis pada kehamilan trimester II?
3. Bagaimana perubahan dan adaptasi psikologis pada kehamilan trimester III?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui perubahan dan adaptasi psikologis pada kehamilan trimester I
2. Mengetahui perubahan dan adaptasi psikologis pada kehamilan trimester II
3. Mengetahui perubahan dan adaptasi psikologis pada kehamilan trimester III
BAB II
PEMBAHASAN
PERUBAHAN ADAPTASI PSIKOLOGI PADA IBU HAMIL
Ada beberapa anggapan terhadap perubahan psikologi yang terjadi selama kehamilan, hal ini
berkaitan dengan beberapa perubahan biologik. Kejadian dan proses psikologi ini diidentifikasi
pada trimester kehamilan yang akan dibahas dibawah ini.
A. PERUBAHAN PERILAKU PADA IBU HAMIL
Kabar kehamilan akan memberikan kebahagiaan bagi pasangan yang mengharapkan
kehadiran sang buah hati. Kehadiran bayi mungil, lucu dan menggemaskan tentunya akan
membuat rumah anda semakin ceria, yang tadinya tidak ada jeritan dan tangisan sang buah hati,
tiba-tiba rumah anda ada keceeriaan tersendiri. Tak heran jika berbagi upaya dilakukan oleh
pasangan demi kehamilan dan kelahiran serta kehadiran sang buah hati yang didambakan.
Kehadiran sang buah hati akan semakin anda bersemangat dalam mengarungi bahtera kehidupan
dalam mengasuh dan mendidik titipan Illahi.
Setiap ibu yang mengalami kehamilan pasti ada perubahan perilaku pada si ibu ini semua di
perngaruhi oleh perubahan hormonal. Saat memutuskan untuk hamil suami dan istri harus benar-
benar siap dengan segala perubahan yang akan terjadi nanti pada si ibu baik perubahan fisik dan
perilaku, agar suami maupun istri siap menghadapinya. Jangan sampai perubahan ini membuat
pasangan jadi tidak harmonis.
1. Cenderung malas
Para suami perlu memahami bahwa kemalasan ini bukan timbul begitu saja, melainkan pengaruh
perubahan hormonal yang sedang dialami istrinya. Jadi tidak ada salahnya bila suami
menggantikan peran istri untuk beberapa waktu. Misalnya dengan menggantikannya
membereskan tempat tidur, membuat kopi sendiri.
2. Lebih sensitive
Biasanya, wanita yang hamil juga berubah jadi lebih sensitif. Sedikit-sedikit tersinggung lalu
marah. apa pun perilaku ibu hamil yang dianggap kurang menyenangkan, hadapi saja dengan
santai. Ingatlah bahwa dampak perubahan psikis ini nantinya bakal hilang. Bukan apa-apa, bila
suami membalas kembali dengan kemarahan, bisa-bisa istri semakin tertekan sehingga
mempengaruhi pertumbuhan janinnya.
3. Minta perhatian lebih
Perilaku lain yang kerap “mengganggu” adalah istri tiba-tiba lebih manja dan selalu ingin
diperhatikan. Meskipun baru pulang kerja dan sangat letih, usahakan untuk menanyakan
keadaannya saat itu. Perhatian yang diberikan suami, walau sedikit, bisa memicu tumbuhnya rasa
aman yang baik untuk pertumbuhan janin. Demikian pula ketika istri merasakan pegal-pegal dan
linu pada tubuhnya. Istri sering meminta suami untuk mengusap tubuhnya. Sebaiknya lakukan
sambil memberikan perhatian dengan mengatakan bahwa hal ini memang sering dialami wanita
yang sedang hamil dan diperlukan kesabaran untuk menghadapinya.
4. Gampang cemburu
Tak jarang, sifat cemburu istri terhadap suami pun muncul tanpa alasan. Pulang telat sedikit saja,
istri akan menanyakan hal macam-macam. Mungkin, selain perubahan hormonal, istri pun mulai
tidak percaya diri dengan penampilan fisiknya. Ia takut bila suaminya pergi dengan wanita lain.
Untuk menenangkannya, suami perlu menjelaskan dengan bijaksana bahwa keterlambatannya
dikarenakan hal-hal yang memang sangat penting dan bukan karena perselingkuhan. Bila perlu,
ceritakan dengan terperinci aktivitas.
5. Akibat hormon progesterone
Perubahan perilaku pada ibu hamil merupakan hal wajar karena produksi hormon
progesteronnya sedang tinggi. Hal inilah yang mempengaruhi banyak hal, termasuk psikis ibu.
Perubahan hormon yang terjadi pada ibu hamil sebenarnya sama persis dengan perubahan
hormon pada wanita yang sedang mengalami siklus haid, perubahan hormon yang terjadi tidak
selamanya akan mempengaruhi psikis ibu hamil. Ada juga yang perilakunya tidak berubah. Hal
ini, disebabkan kerentanan psikis setiap orang yang berbeda-beda. Nah, daya tahan psikis
dipengaruhi oleh kepribadian, pola asuh sewaktu kecil, atau kemauan ibu untuk belajar
menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut. Biasanya ibu yang menerima atau bahkan sangat
mengharapkan kehamilan akan lebih mudah menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan.
Secara fisik dan psikis, mereka lebih siap. Berbeda dari ibu yang tidak siap, umpamanya karena
kehamilannya tidak diinginkan, umumnya merasakan hal-hal yang lebih berat. Begitu pula
dengan ibu yang sangat memperhatikan estetika tubuh. Dia akan merasa terganggu dengan
perubahan fisik yang terjadi selama kehamilan. Seringkali ibu sangat gusar dengan perutnya
yang semakin gendut, pinggul lebih besar, payudara membesar, rambut menjadi kusam, dan
sebagainya. Tentu hal ini akan semakin membuat psikis ibu menjadi tidak stabil. Perubahan
psikis umumnya lebih terasa di trimester pertama kehamilan. Kala itu pula, ibu masih harus
menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan hormon yang terjadi. Lalu berangsur hilang di
trimester kedua dan ketiga karena ibu sudah bisa menyesuaikan dirinya.
B. WASPADAI PERUBAHAN BERLEBIHAN
Perubahan perilaku pada ibu hamil, jika kadarnya masih normal, tidak akan mengganggu
proses tumbuh kembang janin. Namun, ada batasan yang mesti diwaspadai, yakni saat perilaku
ibu sudah “keterlaluan”. Kriteria keterlaluan memang terkesan rancu, tapi yang pasti waspadai
jika ibu terlihat dilanda kecemasan berlebih atau stres sehingga perilakunya bisa
“membahayakan” janin. Misalnya, kemalasan ibu sampai membuatnya masa bodoh dengan
kehamilannya. Atau kemarahan yang terjadi sudah sering berubah menjadi amukan. kondisi
psikis yang terganggu akan berdampak buruk pada aktivitas fisiologis dalam diri ibu.
Umpamanya, suasana hati yang kelam dan emosi yang meledak-ledak dapat mempengaruhi
detak jantung, tekanan darah, produksi adrenalin, aktivitas kelenjar keringat dan sekresi asam
lambung. Di samping itu, dapat pula memunculkan gejala fisik seperti letih, lesu, gelisah,
pening, dan mual. Semua dampak ini akhirnya akan merugikan pertumbuhan janin karena si
kecil sudah dapat merasakan dan menunjukkan reaksi terhadap stimulasi yang berasal dari luar
dirinya. Apalagi masa trimester pertama merupakan masa kritis menyangkut pembentukan organ
tubuh janin. Oleh karena itu, walaupun sifat pemalas, pemarah, sensitif, dan manja wajar muncul
di masa hamil, Banyak hal yang bisa dilakukan. Jika perubahan ini ditanggapi secara positif, baik
ibu maupun janin akan lebih sehat kondisinya. Inilah hal-hal yang bisa dilakukan untuk
mengurangi kemungkinan munculnya dampak psikis yang negative.
1. Menyimak informasi seputar kehamilan
Berbagai informasi mengenai kehamilan bisa didapat dari buku, majalah, koran, tabloid, atau
situs kehamilan di internet. Dengan mengetahui akar masalah yang terjadi maka ibu bisa lebih
tenang menghadapi kehamilan. Ibu pun jadi tahu mana yang boleh dan mana yang tidak boleh
dilakukan. Sebaliknya, jika tidak berusaha mencari tahu terhadap perubahan pada dirinya, tak
mustahil akan timbul berbagai perasaan yang mungkin saja sangat mengganggu kondisi psikis.
2. Kontrol teratur
Kontrol bisa dilakukan pada dokter kandungan atau bidan. Saat konsultasi, ibu bisa menanyakan
tentang perubahan psikis yang dialami. Biasanya, bila ibu perlu penanganan lebih serius, dokter
atau bidan akan menganjurkan ibu untuk menemui psikolog atau psikiater yang dapat membantu
kestabilan emosi.
3. Perhatian suami
Perhatian yang diberikan oleh suami bisa membangun kestabilan emosi ibu. Misalnya, ibu bisa
saja meminta suami untuk menemaninya berkonsultasi ke dokter atau bidan agar merasa lebih
nyaman karena ada perhatian dari pasangan.
4. Jalin komunikasi
Jangan pernah menutupi perubahan psikis yang terjadi, tetapi komunikasikanlah hal itu kepada
suami. Dengan begitu diharapkan suami bisa berempati dan mampu memberi dukungan
psikologis yang dibutuhkan. Dukungan dari lingkungan, terutama suami, sangat berpengaruh
terhadap kestabilan emosi ibu hamil. Sebaliknya, perasaan ibu hamil yang dipendam sendiri
tidak akan membawa perubahan. Suami tetap tidak acuh dan masalah ibu jadi berkepanjangan.
5. Beraktivitas
Sangat dianjurkan agar ibu mencari aktivitas apa pun yang dapat meredakan gejolak perubahan
psikis. Bisa dengan menjahit, melukis, bermain musik, atau apa pun. Umumnya, ibu yang aktif di
luar rumah bisa mengatasi berbagai perubahan psikisnya tersebut dengan lebih baik.
6. Perhatikan kesehatan
Tubuh yang sehat akan lebih kuat menghadapi berbagai perubahan, termasuk perubahan psikis.
Kondisi ini bisa terwujud dengan berolahraga ringan dan memperhatikan asupan gizi. Hindari
mengonsumsi makanan yang dapat membahayakan janin, seperti makanan yang mengandung
zat-zat aditif, alkohol, rokok, atau obat-obatan yang tidak dianjurkan bagi kehamilan.
7. Relaksasi
Bila ingin mendapatkan perasaan yang lebih relaks, ibu bisa mengatasinya dengan
mendengarkan musik lembut, belajar memusatkan perhatian sambil mengatur napas, senam
yoga, dan bentuk relaksasi lainnya.
C. PERUBAHAN DAN ADAPTASI PSIKOLOGI PADA KEHAMILAN
Ada beberapa anggapan terhadap perubahan psikologi yang terjadi selama ini berkaitan
dengan beberapa perubahan biologik. Kejadian dan proses psikologi ini diidentifikasi pada
trimester kehamilan yang akan dibahas dibawah ini.
1. Perubahan dan adaptasi psikologi pada kehamilan trimester I
Trimester pertama ini sering dirujuk kepada masa penentuan. Penentuan membuat fakta wanita
bahwa ia hamil.Trimester pertama juga sering merupakan masa kekhawatiran dari penantian.
Segera setelah konsepsi kadar hormon progesteron dan estrogen dalam tubuh akan meningkat
dan ini menyebabkan timbulnya mual dan muntah pada pagi hari, lemah, lelah dan membesarnya
payudara. Ibu merasa tidak sehat dan seringkali membenci kehamilannya. Banyak ibu yang
merasakan kekecewaan, penolakan, kecemasan dan kesedihan. Seringkali, biasanya pada awal
kehamilannya, ibu berharap untuk tidak hamil. Hampir 80% kecewa, menolak, gelisah, depresi
dan murung.
Kejadian gangguan jiwa sebesar 15% pada trimester I yang kebanyakan pada kehamilan
pertama. Menurut kumar dan robson (1978) 12% wanita yang mendatangi klinik menderita
depresi terutama pada mereka yang ingin menggugurkan kandungannya.
Perubahan psikologis yang terjadi pada kehamilan trimester I didasari pada teori Revarubin.
Teori ini menekankan pada pencapaian peran sebagai ibu, dimana untuk mencapai peran ini
seorang wanita memerlukan proses belajar melalui serangkaian aktifitas.
Beberapa tahapan aktifitas penting seseorang menjadi ibu :
a. Taking on
Seorang wanita dalam pencapaian peran sebagai ibu akan memulainya dengan meniru dan
melakukan peran ibu.
b. Taking in
Seorang wanita sudah mulai membayangkan peran yang dilakukan.
c. Letting go
Wanita mengingat kembali proses dan aktifitas yang sudah dilakukannya.
Kehamilan pada trimester I ini cenderung terjadi pada tahapan aktifitas yang dilalui seorang ibu
dalam mencapai perannya yaitu pada tahap taking on. Pada trimester pertama seorang ibu akan
selalu mencari tanda - tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya memang hamil. Setiap
perubahan yang terjadi pada tubuhnya akan selalu diperhatikan dengan seksama. Karena
perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seorang ibu yang mungkin diberitahukannya
kepada orang lain atau dirahasiakannya.
Para wanita juga mungkin akan mengalami ketakutan dan fantasi selama kehamilan, khususnya
tentang perubahan pada tubuhnya. Mereka khawatir terhadap perubahan fisik dan psikologisnya,
jika mereka multigravida, kecemasan berhubungan dengan pengalaman yang lalu. Banyak
wanita hamil yang mimpi seperti nyata, dimana hal ini sangat menggangu. Mimpinya seringkali
tentang bayinya yang bisa diartikan oleh ibu apalagi bila tidak menyenangkan.
Bentuk motivasi:
1. Motivasi suami
Reaksi pertama seorang pria ketika mengetahui bahwa dirinya akan menjadi seorang ayah adalah
timbulnya kebanggaan atas kemampuannya mempunyai keturunan bercampur dengan
keprihatinan akan kesiapannya menjadi seorang ayah dan menjadi pencari nafkah untuk
keluarganya. Seorang calon ayah mungkin akan sangat memperhatikan keadaan ibu yang mulai
hamil dan menghindari hubungan seks karena takut akan mencederai bayinya. Ada pula pria
yang hasrat seksualnya terhadap wanita hamil relatif lebih besar. Disamping respon yang
diperlihatkannya, seorang ayah dapat memahami keadaan ini dan menerimanya.
Zaman dahulu seorang suami ikut mendukung kehamilan istrinya dengan ritual-ritual
keagamaan. Berbeda dengan dukungan yang diberikan oleh suami pada saat ini, bentuk
dukungan yang diberikan oleh suami lebih pada :
a) Untuk saling berkomunikasi dari sejak awal
b) Menempatkan nilai – nilai penting dalam keluarga untuk mempersiapkan menjadi orang tua.
2. Motivasi keluarga
Wanita hamil sering kali merasakan ketergantungan terhadap orang lain. Tapi mungkin bisa
menjadi lebih kuat sesudah bayinya lahir hal ini bisa dipahami karena pada waktu itu wanita
memerlukan keamanan dan perhatian dari seseorang yang sangat dominan baginya. Keluarga
dalam hal ini harus menjadi bagian dalam mempersiapkan pasangan menjadi orang tua.
Stress yang Terjadi Pada Kehamilan Trimester I
Ada 2 tipe stress yaitu yang negatif dan positif, kedua stress ini dapat mempengaruhi reaksi
individu. Ada pula yang bersifat intrinsik dan ekstrinsik.
Stress intrinsik berhubungan dengan tujuan pribadi dari individu, yang mana individu berusaha
untuk membuat sesempurna mungkin baik dalam kehidupan pribadinya maupun dalam
kehidupan sosialnya secara profesional. Stress ekstrinsik timbul karena faktor eksternal seperti
rasa sakit,kehilangan, kesendirian dan masa reproduksi.
Menurut Burnard (1991) stress selama masa reproduksi dapat dihubungkan dengan 3 aspek
utama yaitu :
a) Stress di dalam individu
b) Stress yang disebakan oleh pihak lain
c) Stress yang disebabkan penyesuaian terhadap tekanan social
Stress dari dalam diri dapat terjadi berkenaan dengan kegelisahan terhadap kemampuan
beradaptasi dengan kejadian kehamilannya.
Memperkuat Ikatan
Kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan kehamilan memberikan kesempatan pada seorang
ibu untuk saling memperkuat hubungan. Dan hubungan yang kuat lebih penting dari yang
lainnya. Masa-masa kehamilan, persalinan dan bulan-bulan sesudahnya merupakan saat – saat
yang sulit. Semakin dekat pada awalnya, akan semakin baik akhirnya. Jadi, pada saat hidup
masih relatif normal, luangkan waktu untuk berdua, berbicara tentang perasaan pasangannya.
Betapapun bahagianya atau sibuknya pasangan suami istri, kegelisahan yang timbul karena
kondisi baru merupakan suatu yang normal.
Kehamilan dan Libido
Hasrat untuk melakukan hubungan seks, pada wanita pada trimester pertama ini berbeda- beda.
Walaupun pada beberapa wanita mengalami gairah seks yang lebih tinggi, kebanyakan mereka
mengalami penurunan libido selama periode ini. Keadaan ini menciptakan kebutuhan untuk
berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan suami. Banyak wanita merasa butuh untuk
dicintai dan merasakan kuat untuk mencintai namun tanpa hubungan seks. Libido sangat
dipengaruhi oleh kelelahan, rasa mual, pembesaran payudara, keprihatinan dan kekhawatiran.
Semua ini merupakan bagian normal dari proses kehamilan pada trimester pertama.
Kehamilan dan Olahraga
Setelah hamil, mayoritas wanita dapat melanjutkan aktivitas biasa mereka. Tidak ada bukti
bahwa aktivitas yang teratur, seperti jogging, bermain tennis, berenang, atau melakukan
hubungan seks, dapat menimbulkan masalah seperti keguguran atau fetal malformation (janin
yang cacat) pada kebanyakan wanita normal dan sehat. Kebanyakan dokter melarang program
olahraga baru yang dimulai pada saat hamil, kecuali latihan-latihan prenatal yang dirancang
khusus untuk wanita hamil.
Latihan-latihan yang paling menguntungkan bagi wanita hamil adalah latihan dengan gerakan
yang menguatkan dinding perut untuk membantu menopang uterus dan otot pinggul yang akan
anda butuhkan untuk mendorong. Latihan kaki juga penting untuk meningkatkan sirkulasi dan
menghindari kram otot yang merupakan sesuatu yang biasa dalam kehamilan.
1. Perubahan dan adaptasi psikologi pada kehamilan trimester II
Trimester kedua sering dikatakan periode pancaran kesehatan. Ini disebabkan selama trimester
ini wanita umumnya merasa baik dan terbebas dari ketidaknyamanan kehamilan.
a. Pembagian perubahan psikologis pada trimester II
Trimester kedua dapat dibagi menjadi dua fase yaitu prequickeckening (sebelum adanya
pergerakan janin yang dirasakan ibu) dan postquickening (setelah adanya pergerakan janin yang
dirasakan oleh ibu), yang dapat dilihat pada penjelasan berikut :
1) Fase prequickening
Selama akhir trimester pertama dan masa preqiuckening pada trimester kedua, ibu hamil
mengevaluasi lagi hubungannya dan segala aspek di dalammya dengan ibunya yang telah terjadi
selama ini. Ibu menganalisa dan mengevaluasi kembali segala hubungan interpersonal yang telah
terjadi dan akan menjadi dasar bagaimana ia mengembangkan hubungan dengan anak yang akan
dilahirkannya. Ia akan menerima segala nilai dengan rasa hormat yang telah diberikan ibunya,
namun bila ia menemukan adanya sikap yang negatif, maka ia akan menolaknya. Perasaan
menolak terhadap sikap negatif ibunya akan menyebabkan rasa bersalah pada dirinya. Kecuali
bila ibu hamil menyadari bahwa hal tersebut normal karena ia sedang mengembangkan identitas
keibuannya.
Proses yang terjadi dalam masa pengevaluasian kembali ini adalah perubahan identitas dari
penerima kasih sayang (dari ibunya) menjadi pemberi kasih sayang (persiapan menjadi seorang
ibu). Transisi ini memberikan pengertian yang jelas bagi ibu hamil untuk mempersiapkan dirinya
sebagai ibu yang memberikan kasih saying kepada anak yang akan dilahirkannya.
2) Fase postquickening
Setelah ibu hamil merasakan quickening, identitas keibuan yang jelas akan muncul. Ibu hamil
akan fokus pada kehamilannya dan persiapan menghadapi peran baru sebagai seorang ibu.
Perubahan ini bisa menyebabkan kesedihan meninggalkan peran lamanya sebelum kehamilan,
terutama pada ibu yang mengalami hamil pertama kali dan wanita karir. Ibu harus diberikan
pengertian bahwa ia tidak harus membuang segala peran yang ia terima sebelum kehamilannya.
Pada wanita multigravida, peran baru artinya bagaimana ia menjelaskan hubungan dengan
anaknya yang lain dan bagaimana bila nanti ia harus meninggalkan rumahnya untuk sementara
pada proses persalinan.
Pergerakan bayi yang dirasakan membantu ibu membangun konsep bahwa bayinya adalah
individu yang terpisah dari dirinya. Hal ini menyebabkan perubahan fokus pada bayinya. Pada
saat ini, jenis kelamin bayi tidak begitu dipikirkan karena perhatian utama adalah kesejahteraan
janin (kecuali beberapa suku yang menganut system patrilineal/matrilineal).
b. Menjaga agar ikatan tetap kuat
Ketika kehamilan telah terlihat, ibu dan pasangannya harus lebih sensitif terhadap pengaruh
kondisi ini pada mereka berdua. Ibu hamil sering merasa takut jika pasangannya mendapati
dirinya tidak menarik atau gendut, tapi masalah yang muncul lebih rumit lagi. Komunikasi
adalah kunci untuk menghadapi masalah ini. Tetap cara ini dapat digunakan bila ibu dan
pasangannya tetap terbuka dan memulainya sedini dan sesering mungkin. Bila salah satu tidak
membicarakan latar belakang masalah yang dirasakan, atau setelah berdiskusi justru merasa
depresi, saat itulah diperlukan penasihat kehamilan dan orang sekitarnya yang dapat menolong
ibu dan pasangannya.
c. Menjaga kehamilan yang sehat
Ibu hamil mungkin merasa lebih baik pada trimester kedua, tapi bukan berarti bagian luar yang
berubah, bagian dalam tubuh pun mengalami perubahan sebagai respon terhadap kehamilan yang
terus berkembang. Beberapa perubahan dapat saja terasa mengganggu, namun ada juga
perubahan yang terasa menyenangkan bagi ibu hamil. Perubahan yang menyebabkan
ketidaknyamanan adalah keadaan yang normal bagi ibu hamil dan ibu harus diberikan pengertian
terhadap kondisi tersebut sehingga ia lebih merasa nyaman lagi. Beberapa perubahan yang
menyenangkan seperti rasa mual berkurang dibandingkan yang dialami selama trimester
pertama, energi bertambah dan peningkatan libido.
d. Reaksi orang-orang di sekitar ibu hamil
Tampaknya sang suami juga mengalami perubahan psikologis seiring perubahan yang dialami
istrinya yang hamil. Pada suatu studi dilaporkan sang suami juga merasakan perubahan nafsu
makan, perubahan berat badan, rasa sakit kepala hingga kecemasan dan ketakutan dirasakan oleh
suami yang istrinya sedang hamil. Saat ini suami lebih aktif ikut menangani dalam kehamilan
istrinya dan turut merasakan tanggung jawab akan kelahiran bayinya.
Apabila di dalam keluarga terdapat anak sebelumnya, ia akan merasa bingung akan perubahan
yang dialami ibunya. Anak perlu diberikan pengertian secara sederhana tentang perubahan yang
terjadi dan hal yang akan dihadapi sehubungan dengan kehamilan. Ibu dari wanita hamil
tampaknya adalah orang yang sering mengambil peran yang cukup besar selama kehamilan. Ibu
hamil tampaknya merasa tergantung akan bantuan dari ibunya dalam menghadapi kehamilan dan
persiapan penerimaan bayi yang akan dilahirkan.
e. Berhubungan seks
Ada satu lagi perubahan yang terjadi pada trimester kedua yang harus diimbangi untuk
mengatasi ketidaknyamanan yaitu suatu peningkatan libido yang pada trimester pertama
dihilangkan oleh rasa mual dan lelah. Kebanyakan calon orang tua khawatir jika hubungan seks
dapat mempengaruhi kehamilan. Kekhawatiran yang paling sering diajukan adalah kemungkinan
bayi diciderai oleh penis, orgasme ibunya, atau ejakulasi.
Ibu hamil dan pasangannya perlu dijelaskan bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan dalam
hubungan seks. Janin tidak akan terpengaruh karena berada di belakang serviks dan dilindungi
cairan amniotik dalam uterus. Namun dalam beberapa kondisi hubungan seks selama trimester
kedua tidak diperbolehkan, mencakup plasenta previa dan ibu dengan riwayat persalinan
prematur.
Selain itu meknisme fisik untuk saling merapat dalam hubungan seksual akan menjadi sulit dan
kurang nyaman, misalnya berbaring terlentang dan menahan berat badan suami. Namun dengan
mengkreasi posisi yang menyenangkan maka masalah ini dapat diatasi.
Walaupun sebagian ibu hamil merasakan seks selama hamil terasa meningkat, tidak semua libido
wanita meroket tinggi pada trimester kedua. Perubahan tingkat libido disebabkan variasi
perubahan hormone selama hamil. Karena respon terhadap hormon berbeda, reaksi masing –
masing ibu hamil pun berbeda.
2. Perubahan dan adaptasi psikologi pada kehamilan trimester III
Trimester ketiga sering kali disebut periode menunggu / penantian dan waspada sebab pada saat
itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Trimester III adalah waktu untuk
mempersiapkan kelahiran dan kedudukan sebagai orangtua seperti terpusatnya perhatian pada
kehadiran bayi.
Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan dua hal yang mengingatkan ibu akan bayinya.
Kadang - kadang ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu - waktu. Ini
menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan gejala akan
terjadinya persalinan. Ibu seringkali merasa khawatir atau takut kalau - kalau bayi yang akan
dilahirkannya tidak normal. Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi bayinya dan akan
menghindari orang atau benda apa saja yang dianggapnya membahayakan bayinya. Seorang ibu
mungkin mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu
melahirkan.
Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada trimester ketiga dan banyak ibu yang
merasa dirinya aneh dan jelek. Disamping itu ibu mulai merasa sedih karena akan berpisah dari
bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang diterima selama hamil. Pada trimester inilah ibu
memerlukan keterangan dan dukungan dari suami, keluarga dan bidan.
Trimester ketiga merupakan saat persiapan aktif untuk kelahiran bayi yang akan dilahirkan dan
bagaimana rupanya. Mungkin juga nama bayi yang akan dilahirkan juga sudah dipilih. Trimester
ketiga adalah saat persiapan aktif untuk kelahiran bayi dan menjadi orang tua. Keluarga mulai
menduga - duga tentang jenis kelamin bayinya ( apakah laki- laki atau perempuan ) dan akan
mirip siapa.
D. PERAN BIDAN DALAM PERSIAPAN PSIKOLOGIS IBU HAMIL TRIMESTER I, II,
III
1. Mempelajari keadaan lingkungan penderita
Ibu hamil yang selalu memikirkan mengenai keluarga, keuangan, perumahan dan pekerjaan
dapat juga menimbulkan depresi dan perlu penanggulangan. Untuk itu bidan harus melakukan
pengkajian termasuk keadaan lingkungan (latar belakang) sehingga mempermudah dalam
melakukan asuhan kebidanan.
2. Informasi dan pendidikan kesehatan
a. Mengurangi pengaruh yang negatif
Kecemasan dan ketakutan sering dipengaruhi oleh cerita – cerita yang menakutkan mengenai
kehamilan dan persalinan, pengalaman persalinan yang lampau atau karena kurangnya
pengetahuan mengenai proses kehamilan dan persalinan. Keadaan tersebut perlu diimbangi
dengan pendidikan mengenai anatomi dan fisiologi kehamilan dan persalinan kepada penderita.
b. Memperkuat pengaruh yang positif
Misalnya dengan memberikan dukungan mental dan penjelasan tentang kebahagiaan akan
mempunyai anak yang diinginkan dan dinantikan.
c. Menganjurkan latihan – latihan fisik seperti senam hamil untuk memperkuat otot – otot dasar
panggul, melatih pernafasan, teknik mengedan yang baik dan latihan – latihan relaksasi.
3. Adaptasi pada lingkungan tempat bersalin
4. Dilaksanakan dengan mengadakan orientasi : memperkenalkan ruang bersalin, alat – alat
kebidanan dan tenaga kesehatan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perubahan dan adaptasi psikologis pada kehamilan trimester I, pada kehamilan trimester II, pada
kehamilan trimester III dapat disimpulkan sebagai berikut :
Trimester I
Ibu :
 Terbuka atau diam-diam
 Perasaan ambivalent terhadap kehamilannya
 Berkembang perasaan khusus, mulai tertarik karena akan menjadi ibu
 Antipati karena ada perasaan tidak nyaman terutama pada ibu yang tidak menginginkan
kehamilan
 Perasaan gembira
 Ada perasaan cemas karena akan punya tanggung jawab sebagai ibu
 Menerima atau menolak perubahan fisik
Ayah :
 Berbeda tergantung dari : usia, jumlah anak, interest terhadap anak, stabilitas ekonomi
 Menerima atau menolak keadaan istrinya yang bisa disebabkan karena adanya gangguan
komunikasi
 Toleransi terhadap kebutuhan seksual. Dorongan seksual dapat meningkat atau menurun
 Ayah dapat menjadi stress, untuk mengatasinya membuat kegiatan baru diluar rumah.
Trimester II
Ibu :
 Mengalami perubahan fisik yang lebih nyata
 Ibu merasakan adanya pergerakan janin karenanya ia menerima dan menganggap sebagai bagian
dari dirinya
 Dorongan seksual dapat meningkat atau menurun
 Mencari perhatian suami
 Berkonsentrasi pada kebutuhan diri dan bayinya
 Perasaan lebih berkembang sehingga ibu mulai mempersiapkan perlengkapan bayinya
 Perasaan cenderung lebih stabil
Ayah :
 Merasa senang dengan pergerakkan janin
 Melibatkan diri dengan masalah kehamilan istrinya
 Memberikan perhatian yang dibutuhkan oleh istrinya.
 Bila merasa gagal dalam memberikan perhatian ini ayah menghabiskan waktu diluar rumah
 Bila berhasil, perhatian yang diberikan lebih besar lagi
Trimester III
Ibu :
 Kecemasan dan ketegangan semakin meningkat oleh karena perubahan postur tubuh atau terjadi
gangguan body image
 Merasa tidak feminim menyebabkan perasaan takut perhatian suami berpaling atau tidak
menyenangi kondisinya
 6-8 minggu menjelang persalinan perasaan takut semakin meningkat, merasa cemas terhadap
kondisi bayi dan dirinya
 Adanya perasaan tidak nyaman
 Sukar tidur oleh karena kondisi fisik atau frustasi terhadap persalinan
 Menyibukan diri dalam persiapan menghadapi persalinan
Ayah :
 Meningkatnya perhatian pada kehamilan istrinya
 Meningkatnya tanggung jawab finansial
 Perasaan takut kehilangan istri dan bayinya
 Adaptasi terhadap pilihan senggama karena ingin membahagiakan istrinya
B. SARAN
Kehamilan merupakan proses alami yang akan membuat perubahan baik fisik maupun
psikologis. Perubahan kondisi fisik dan emosional yang kompleks, memerlukan adaptasi
terhadap proses kehamilan yang terjadi. dari itulah sebagai seorang calon bidan kita berusah
belajar semaksimal mungkin agar dapat mengenali sifat psikologi seorang ibu hamil pada
perjalan kehamilannya menuju partus. Semoga makalah ini menjadi referensi untuk mengenali
ibu hamil utamanya dalam bentuk adaptasi psikologinya dan bermanfaat untuk kita semua.
Aamiin…
DAFTAR PUSTAKA
Bobak, lowdernik, jensen, buku ajar keperawatan maternitas, jakarta : egc,
2004
Pusdikanakes – who – jhpiego, asuhan antenatal, jakarta, 2003
http://www.scribd.com/doc/14440500/PERUBAHAN-PSIKOLOGIS-PADA-MASA-
KEHAMILAN
http://kuliahbidan.wordpress.com/2008/07/18/perubahan-perilaku-pada-ibu-hamil/
http://bidandesa.com/psikologi-pada-ibu-hamil.html

More Related Content

What's hot

Adaptasi psikologis masa nifas
Adaptasi psikologis masa nifasAdaptasi psikologis masa nifas
Adaptasi psikologis masa nifas
ganesa2
 
Askeb faktor yg mempengaruhi kehamilan AKBID PARAMATA
Askeb faktor yg mempengaruhi kehamilan AKBID PARAMATAAskeb faktor yg mempengaruhi kehamilan AKBID PARAMATA
Askeb faktor yg mempengaruhi kehamilan AKBID PARAMATA
Operator Warnet Vast Raha
 
gangguan psikologis pada masa kehamilan
gangguan psikologis pada masa kehamilangangguan psikologis pada masa kehamilan
gangguan psikologis pada masa kehamilan
Windryah Awinda
 
KB 4 Perubahan dan Adaptasi Psikologis Pada Ibu Hamil
KB 4 Perubahan dan Adaptasi Psikologis Pada Ibu HamilKB 4 Perubahan dan Adaptasi Psikologis Pada Ibu Hamil
KB 4 Perubahan dan Adaptasi Psikologis Pada Ibu Hamil
Uwes Chaeruman
 
Perubahan Fisiologi dan Psikologi pada Masa Nifas
Perubahan Fisiologi dan Psikologi pada Masa NifasPerubahan Fisiologi dan Psikologi pada Masa Nifas
Perubahan Fisiologi dan Psikologi pada Masa Nifas
Nurul Amalia
 
Makalah psikologi ibu dan anak 3
Makalah psikologi ibu dan anak 3Makalah psikologi ibu dan anak 3
Makalah psikologi ibu dan anak 3
Operator Warnet Vast Raha
 

What's hot (19)

Askeb hamil faktor psikologis bumil
Askeb hamil faktor psikologis bumilAskeb hamil faktor psikologis bumil
Askeb hamil faktor psikologis bumil
 
Faktor Psikologis Yang Mempengaruhi Kehamilan
Faktor Psikologis Yang Mempengaruhi KehamilanFaktor Psikologis Yang Mempengaruhi Kehamilan
Faktor Psikologis Yang Mempengaruhi Kehamilan
 
Asuhan Kebidanan Nifas
Asuhan Kebidanan Nifas Asuhan Kebidanan Nifas
Asuhan Kebidanan Nifas
 
Adaptasi psikologi ibu nifas
Adaptasi psikologi ibu nifasAdaptasi psikologi ibu nifas
Adaptasi psikologi ibu nifas
 
gangguan psikologis pada masa kehamilan
gangguan psikologis pada masa kehamilangangguan psikologis pada masa kehamilan
gangguan psikologis pada masa kehamilan
 
GANGGUAN KEJIWAAN PADA IBU HAMIL by Alfi Susiana
GANGGUAN KEJIWAAN PADA IBU HAMIL by Alfi SusianaGANGGUAN KEJIWAAN PADA IBU HAMIL by Alfi Susiana
GANGGUAN KEJIWAAN PADA IBU HAMIL by Alfi Susiana
 
Psikologi bumil.ppt a
Psikologi bumil.ppt aPsikologi bumil.ppt a
Psikologi bumil.ppt a
 
PERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFAS
PERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFASPERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFAS
PERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFAS
 
Adaptasi psikologis masa nifas
Adaptasi psikologis masa nifasAdaptasi psikologis masa nifas
Adaptasi psikologis masa nifas
 
Askeb faktor yg mempengaruhi kehamilan AKBID PARAMATA
Askeb faktor yg mempengaruhi kehamilan AKBID PARAMATAAskeb faktor yg mempengaruhi kehamilan AKBID PARAMATA
Askeb faktor yg mempengaruhi kehamilan AKBID PARAMATA
 
gangguan psikologis pada masa kehamilan
gangguan psikologis pada masa kehamilangangguan psikologis pada masa kehamilan
gangguan psikologis pada masa kehamilan
 
Psikologi wanita
Psikologi wanitaPsikologi wanita
Psikologi wanita
 
KB 4 Perubahan dan Adaptasi Psikologis Pada Ibu Hamil
KB 4 Perubahan dan Adaptasi Psikologis Pada Ibu HamilKB 4 Perubahan dan Adaptasi Psikologis Pada Ibu Hamil
KB 4 Perubahan dan Adaptasi Psikologis Pada Ibu Hamil
 
Perubahan Fisiologi dan Psikologi pada Masa Nifas
Perubahan Fisiologi dan Psikologi pada Masa NifasPerubahan Fisiologi dan Psikologi pada Masa Nifas
Perubahan Fisiologi dan Psikologi pada Masa Nifas
 
Perubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamilPerubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamil
 
10. kebutuhan psikologi bumil -
10. kebutuhan psikologi bumil -10. kebutuhan psikologi bumil -
10. kebutuhan psikologi bumil -
 
Makalah psikologi ibu dan anak 3
Makalah psikologi ibu dan anak 3Makalah psikologi ibu dan anak 3
Makalah psikologi ibu dan anak 3
 
Makalah psikologi ibu dan anak 2
Makalah psikologi ibu dan anak 2Makalah psikologi ibu dan anak 2
Makalah psikologi ibu dan anak 2
 
RELASI IBU DAN ANAK
RELASI IBU DAN ANAK RELASI IBU DAN ANAK
RELASI IBU DAN ANAK
 

Viewers also liked (12)

Pemeriksaan Fisik Pada Ibu Hamil
Pemeriksaan Fisik Pada Ibu HamilPemeriksaan Fisik Pada Ibu Hamil
Pemeriksaan Fisik Pada Ibu Hamil
 
Ketidaknyamanan pada masa kehamilan
Ketidaknyamanan pada masa kehamilanKetidaknyamanan pada masa kehamilan
Ketidaknyamanan pada masa kehamilan
 
3. asuhan antenatal dikomunitas
3. asuhan antenatal dikomunitas3. asuhan antenatal dikomunitas
3. asuhan antenatal dikomunitas
 
Kb2 penyulit dan komplikasi kehamilan muda
Kb2 penyulit dan komplikasi kehamilan mudaKb2 penyulit dan komplikasi kehamilan muda
Kb2 penyulit dan komplikasi kehamilan muda
 
Komplikasi dan Penyulit Kehamilan
Komplikasi dan Penyulit KehamilanKomplikasi dan Penyulit Kehamilan
Komplikasi dan Penyulit Kehamilan
 
Regional ii paparan plt_kepala bkkbn_2
Regional ii  paparan plt_kepala bkkbn_2Regional ii  paparan plt_kepala bkkbn_2
Regional ii paparan plt_kepala bkkbn_2
 
Makalah sistem sistem rujukan pelayanan di indonesia
Makalah sistem sistem rujukan pelayanan di indonesiaMakalah sistem sistem rujukan pelayanan di indonesia
Makalah sistem sistem rujukan pelayanan di indonesia
 
Pemeriksaan fisik ibu pada ibu hamil
Pemeriksaan fisik ibu pada ibu hamilPemeriksaan fisik ibu pada ibu hamil
Pemeriksaan fisik ibu pada ibu hamil
 
Perubahan anatomi fisiologi pada ibu hamil
Perubahan anatomi fisiologi pada ibu hamilPerubahan anatomi fisiologi pada ibu hamil
Perubahan anatomi fisiologi pada ibu hamil
 
Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi ibu hamil
Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi ibu hamilPerubahan anatomi dan adaptasi fisiologi ibu hamil
Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi ibu hamil
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
 

Similar to Adaptasi psikologis pada kehamilan trimester i

adaptasi-psikologis-masa-nifas.ppt
adaptasi-psikologis-masa-nifas.pptadaptasi-psikologis-masa-nifas.ppt
adaptasi-psikologis-masa-nifas.ppt
dalma60
 
Adaptasi psikologis masa nifas atau pasca bersalin
Adaptasi psikologis masa nifas  atau pasca bersalinAdaptasi psikologis masa nifas  atau pasca bersalin
Adaptasi psikologis masa nifas atau pasca bersalin
RizkyAndrianiBakara2
 
Deteksi dini gang. psikolog pd persalinan.pptx
Deteksi dini gang. psikolog pd persalinan.pptxDeteksi dini gang. psikolog pd persalinan.pptx
Deteksi dini gang. psikolog pd persalinan.pptx
WulanWijaya5
 
Ikm ibu hamil
Ikm ibu hamilIkm ibu hamil
Ikm ibu hamil
07051994
 
1. Arlina-Perubahan normal emosi selama kehamilan, persalinan dan nifas.pptx
1. Arlina-Perubahan normal emosi selama kehamilan, persalinan dan nifas.pptx1. Arlina-Perubahan normal emosi selama kehamilan, persalinan dan nifas.pptx
1. Arlina-Perubahan normal emosi selama kehamilan, persalinan dan nifas.pptx
AAsmaSaad1
 

Similar to Adaptasi psikologis pada kehamilan trimester i (20)

Perubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamilPerubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi psikologis pada ibu hamil
 
5. Perubahan dan adaptasi psikologis kehamilan.pdf
5. Perubahan dan adaptasi psikologis kehamilan.pdf5. Perubahan dan adaptasi psikologis kehamilan.pdf
5. Perubahan dan adaptasi psikologis kehamilan.pdf
 
ADAPTASI_PSIKOLOGIS_PADA_KEHAMILAN.ppt
ADAPTASI_PSIKOLOGIS_PADA_KEHAMILAN.pptADAPTASI_PSIKOLOGIS_PADA_KEHAMILAN.ppt
ADAPTASI_PSIKOLOGIS_PADA_KEHAMILAN.ppt
 
adaptasi-psikologis-masa-nifas.ppt
adaptasi-psikologis-masa-nifas.pptadaptasi-psikologis-masa-nifas.ppt
adaptasi-psikologis-masa-nifas.ppt
 
Adaptasi psikologis masa nifas atau pasca bersalin
Adaptasi psikologis masa nifas  atau pasca bersalinAdaptasi psikologis masa nifas  atau pasca bersalin
Adaptasi psikologis masa nifas atau pasca bersalin
 
adaptasi psikologi masa nifas.ppt
adaptasi psikologi masa nifas.pptadaptasi psikologi masa nifas.ppt
adaptasi psikologi masa nifas.ppt
 
Deteksi dini gang. psikolog pd persalinan.pptx
Deteksi dini gang. psikolog pd persalinan.pptxDeteksi dini gang. psikolog pd persalinan.pptx
Deteksi dini gang. psikolog pd persalinan.pptx
 
Perubahan dan adaptasi psikologis dalam masa kehamilan
Perubahan dan adaptasi psikologis dalam masa kehamilanPerubahan dan adaptasi psikologis dalam masa kehamilan
Perubahan dan adaptasi psikologis dalam masa kehamilan
 
02 Bahan Bacaan Peserta Modul AyahASI-Agustus2020.pdf
02 Bahan Bacaan Peserta Modul AyahASI-Agustus2020.pdf02 Bahan Bacaan Peserta Modul AyahASI-Agustus2020.pdf
02 Bahan Bacaan Peserta Modul AyahASI-Agustus2020.pdf
 
Ikm ibu hamil
Ikm ibu hamilIkm ibu hamil
Ikm ibu hamil
 
7. perubahan psikologi bumil -
7. perubahan psikologi bumil -7. perubahan psikologi bumil -
7. perubahan psikologi bumil -
 
MATRIKULASI PSIKOLOGI DALAM PRAKTIK KEBIDANAN.pptx
MATRIKULASI PSIKOLOGI DALAM PRAKTIK KEBIDANAN.pptxMATRIKULASI PSIKOLOGI DALAM PRAKTIK KEBIDANAN.pptx
MATRIKULASI PSIKOLOGI DALAM PRAKTIK KEBIDANAN.pptx
 
Kel. 6 perubahan psikologis ibu_hamil
Kel. 6 perubahan psikologis ibu_hamilKel. 6 perubahan psikologis ibu_hamil
Kel. 6 perubahan psikologis ibu_hamil
 
BAYI BARU LAHIR dan IBU PASCA MELAHIRKAN
BAYI BARU LAHIR dan IBU PASCA MELAHIRKANBAYI BARU LAHIR dan IBU PASCA MELAHIRKAN
BAYI BARU LAHIR dan IBU PASCA MELAHIRKAN
 
ANATOMI DAN FUNGSI CHILDBEARING DAN MENGAPLIKASIKAN PADA PRAKTIK NORMAL KEBID...
ANATOMI DAN FUNGSI CHILDBEARING DAN MENGAPLIKASIKAN PADA PRAKTIK NORMAL KEBID...ANATOMI DAN FUNGSI CHILDBEARING DAN MENGAPLIKASIKAN PADA PRAKTIK NORMAL KEBID...
ANATOMI DAN FUNGSI CHILDBEARING DAN MENGAPLIKASIKAN PADA PRAKTIK NORMAL KEBID...
 
3. PSIKOLOGI KEHAMILAN TM I-III.pptx
3. PSIKOLOGI KEHAMILAN TM I-III.pptx3. PSIKOLOGI KEHAMILAN TM I-III.pptx
3. PSIKOLOGI KEHAMILAN TM I-III.pptx
 
Makalah hypnobirthing melahirkan tanpa rasa sakit dengan metode hipnotis
Makalah hypnobirthing melahirkan tanpa rasa sakit dengan metode hipnotisMakalah hypnobirthing melahirkan tanpa rasa sakit dengan metode hipnotis
Makalah hypnobirthing melahirkan tanpa rasa sakit dengan metode hipnotis
 
1. Arlina-Perubahan normal emosi selama kehamilan, persalinan dan nifas.pptx
1. Arlina-Perubahan normal emosi selama kehamilan, persalinan dan nifas.pptx1. Arlina-Perubahan normal emosi selama kehamilan, persalinan dan nifas.pptx
1. Arlina-Perubahan normal emosi selama kehamilan, persalinan dan nifas.pptx
 
Perubahan_dan_Adaptasi_Psikologis.pptx
Perubahan_dan_Adaptasi_Psikologis.pptxPerubahan_dan_Adaptasi_Psikologis.pptx
Perubahan_dan_Adaptasi_Psikologis.pptx
 
Adaptasi ibu-masa-nifas
Adaptasi ibu-masa-nifasAdaptasi ibu-masa-nifas
Adaptasi ibu-masa-nifas
 

More from Operator Warnet Vast Raha

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Recently uploaded

konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
SuzanDwiPutra
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Jajang Sulaeman
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
ErikaPutriJayantini
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
EirinELS
 

Recently uploaded (20)

Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa  PemrogramanMateri Bab 6 Algoritma dan bahasa  Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 

Adaptasi psikologis pada kehamilan trimester i

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Wanita dari remaja sampai usia sekitar empat puluh, menggunakan masa kehamilan untuk beradaptasi terhadap peran sebagai ibu. Adaptasi ini merupakan proses sosial dan kognitif kompleks yang didasarkan pada naluri tetapi dipelajari (rubbin, affonso). Untuk menjadi seorang ibu, seorang remaja harus beradaptasi dari perasaan dirawat ibu menjadi seorang ibu yang melakukan perawatan. Sebaliknya seorang dewasa harus mengubah kehidupan rutin yang dirasa mantap menjadi suatu kehidupan yang tidak dapat diprediksi, yang diciptakan seorang bayi (mercer 1981). Nulipara atau wanita tanpa anak menjadi wanita yang mempunyai anak dan multipara wanita yang memiliki anak menjadi wanita yang memiliki anak – anak. (lederman 1984). Seiring persiapannya untuk menghadapi peran baru, wanita tersebut mengubah konsep dirinya supaya ia siap menjadi orang tua begitu pula sama halnya dengan suami. Suami siap – siap untuk menjadi seorang ayah. Selama kehamilan kebanyakan wanita mengalami perubahan psikologis dan emosional. Seringkali kita mendengar seorang wanita mengatakan betapa bahagianya dia karena akan menjadi seorang ibu dan dan bahwa dia sudah memilihkan sebuah nama untuk bayi yang akan dilahirkannya. Namun tidak jarang ada wanita yang merasa khawatir kalau terjadi masalah dalam kehamilannya, khawatir kalau ada kemungkinan dia kehilangan kecantikannya, atau bahwa ada kemungkinan bayinya tidak normal. Wanita hamil secara ekstrim rentan. Dia takut mati baik dirinya maupun bayinya, ini membuat banyak wanita lebih bergantung dan menuntut. Inilah waktu paling tepat untuk memberikan nasehat, seperti mencari dukungan baru. Sebagai seorang bidan kita harus menyadari adanya perubahan- perubahan tersebut pada wanita hamil agar dapat memberi dukungan dan memperhatikan keprihatinan, kekhawatiran, ketakutan dan pertanyaan- pertanyaan. B. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana perubahan dan adaptasi psikologis pada kehamilan trimester I?
  • 2. 2. Bagaimana perubahan dan adaptasi psikologis pada kehamilan trimester II? 3. Bagaimana perubahan dan adaptasi psikologis pada kehamilan trimester III? C. TUJUAN PENULISAN 1. Mengetahui perubahan dan adaptasi psikologis pada kehamilan trimester I 2. Mengetahui perubahan dan adaptasi psikologis pada kehamilan trimester II 3. Mengetahui perubahan dan adaptasi psikologis pada kehamilan trimester III
  • 3. BAB II PEMBAHASAN PERUBAHAN ADAPTASI PSIKOLOGI PADA IBU HAMIL Ada beberapa anggapan terhadap perubahan psikologi yang terjadi selama kehamilan, hal ini berkaitan dengan beberapa perubahan biologik. Kejadian dan proses psikologi ini diidentifikasi pada trimester kehamilan yang akan dibahas dibawah ini. A. PERUBAHAN PERILAKU PADA IBU HAMIL Kabar kehamilan akan memberikan kebahagiaan bagi pasangan yang mengharapkan kehadiran sang buah hati. Kehadiran bayi mungil, lucu dan menggemaskan tentunya akan membuat rumah anda semakin ceria, yang tadinya tidak ada jeritan dan tangisan sang buah hati, tiba-tiba rumah anda ada keceeriaan tersendiri. Tak heran jika berbagi upaya dilakukan oleh pasangan demi kehamilan dan kelahiran serta kehadiran sang buah hati yang didambakan. Kehadiran sang buah hati akan semakin anda bersemangat dalam mengarungi bahtera kehidupan dalam mengasuh dan mendidik titipan Illahi. Setiap ibu yang mengalami kehamilan pasti ada perubahan perilaku pada si ibu ini semua di perngaruhi oleh perubahan hormonal. Saat memutuskan untuk hamil suami dan istri harus benar- benar siap dengan segala perubahan yang akan terjadi nanti pada si ibu baik perubahan fisik dan perilaku, agar suami maupun istri siap menghadapinya. Jangan sampai perubahan ini membuat pasangan jadi tidak harmonis. 1. Cenderung malas Para suami perlu memahami bahwa kemalasan ini bukan timbul begitu saja, melainkan pengaruh perubahan hormonal yang sedang dialami istrinya. Jadi tidak ada salahnya bila suami menggantikan peran istri untuk beberapa waktu. Misalnya dengan menggantikannya membereskan tempat tidur, membuat kopi sendiri. 2. Lebih sensitive Biasanya, wanita yang hamil juga berubah jadi lebih sensitif. Sedikit-sedikit tersinggung lalu marah. apa pun perilaku ibu hamil yang dianggap kurang menyenangkan, hadapi saja dengan santai. Ingatlah bahwa dampak perubahan psikis ini nantinya bakal hilang. Bukan apa-apa, bila
  • 4. suami membalas kembali dengan kemarahan, bisa-bisa istri semakin tertekan sehingga mempengaruhi pertumbuhan janinnya. 3. Minta perhatian lebih Perilaku lain yang kerap “mengganggu” adalah istri tiba-tiba lebih manja dan selalu ingin diperhatikan. Meskipun baru pulang kerja dan sangat letih, usahakan untuk menanyakan keadaannya saat itu. Perhatian yang diberikan suami, walau sedikit, bisa memicu tumbuhnya rasa aman yang baik untuk pertumbuhan janin. Demikian pula ketika istri merasakan pegal-pegal dan linu pada tubuhnya. Istri sering meminta suami untuk mengusap tubuhnya. Sebaiknya lakukan sambil memberikan perhatian dengan mengatakan bahwa hal ini memang sering dialami wanita yang sedang hamil dan diperlukan kesabaran untuk menghadapinya. 4. Gampang cemburu Tak jarang, sifat cemburu istri terhadap suami pun muncul tanpa alasan. Pulang telat sedikit saja, istri akan menanyakan hal macam-macam. Mungkin, selain perubahan hormonal, istri pun mulai tidak percaya diri dengan penampilan fisiknya. Ia takut bila suaminya pergi dengan wanita lain. Untuk menenangkannya, suami perlu menjelaskan dengan bijaksana bahwa keterlambatannya dikarenakan hal-hal yang memang sangat penting dan bukan karena perselingkuhan. Bila perlu, ceritakan dengan terperinci aktivitas. 5. Akibat hormon progesterone Perubahan perilaku pada ibu hamil merupakan hal wajar karena produksi hormon progesteronnya sedang tinggi. Hal inilah yang mempengaruhi banyak hal, termasuk psikis ibu. Perubahan hormon yang terjadi pada ibu hamil sebenarnya sama persis dengan perubahan hormon pada wanita yang sedang mengalami siklus haid, perubahan hormon yang terjadi tidak selamanya akan mempengaruhi psikis ibu hamil. Ada juga yang perilakunya tidak berubah. Hal ini, disebabkan kerentanan psikis setiap orang yang berbeda-beda. Nah, daya tahan psikis dipengaruhi oleh kepribadian, pola asuh sewaktu kecil, atau kemauan ibu untuk belajar menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut. Biasanya ibu yang menerima atau bahkan sangat mengharapkan kehamilan akan lebih mudah menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan. Secara fisik dan psikis, mereka lebih siap. Berbeda dari ibu yang tidak siap, umpamanya karena kehamilannya tidak diinginkan, umumnya merasakan hal-hal yang lebih berat. Begitu pula
  • 5. dengan ibu yang sangat memperhatikan estetika tubuh. Dia akan merasa terganggu dengan perubahan fisik yang terjadi selama kehamilan. Seringkali ibu sangat gusar dengan perutnya yang semakin gendut, pinggul lebih besar, payudara membesar, rambut menjadi kusam, dan sebagainya. Tentu hal ini akan semakin membuat psikis ibu menjadi tidak stabil. Perubahan psikis umumnya lebih terasa di trimester pertama kehamilan. Kala itu pula, ibu masih harus menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan hormon yang terjadi. Lalu berangsur hilang di trimester kedua dan ketiga karena ibu sudah bisa menyesuaikan dirinya. B. WASPADAI PERUBAHAN BERLEBIHAN Perubahan perilaku pada ibu hamil, jika kadarnya masih normal, tidak akan mengganggu proses tumbuh kembang janin. Namun, ada batasan yang mesti diwaspadai, yakni saat perilaku ibu sudah “keterlaluan”. Kriteria keterlaluan memang terkesan rancu, tapi yang pasti waspadai jika ibu terlihat dilanda kecemasan berlebih atau stres sehingga perilakunya bisa “membahayakan” janin. Misalnya, kemalasan ibu sampai membuatnya masa bodoh dengan kehamilannya. Atau kemarahan yang terjadi sudah sering berubah menjadi amukan. kondisi psikis yang terganggu akan berdampak buruk pada aktivitas fisiologis dalam diri ibu. Umpamanya, suasana hati yang kelam dan emosi yang meledak-ledak dapat mempengaruhi detak jantung, tekanan darah, produksi adrenalin, aktivitas kelenjar keringat dan sekresi asam lambung. Di samping itu, dapat pula memunculkan gejala fisik seperti letih, lesu, gelisah, pening, dan mual. Semua dampak ini akhirnya akan merugikan pertumbuhan janin karena si kecil sudah dapat merasakan dan menunjukkan reaksi terhadap stimulasi yang berasal dari luar dirinya. Apalagi masa trimester pertama merupakan masa kritis menyangkut pembentukan organ tubuh janin. Oleh karena itu, walaupun sifat pemalas, pemarah, sensitif, dan manja wajar muncul di masa hamil, Banyak hal yang bisa dilakukan. Jika perubahan ini ditanggapi secara positif, baik ibu maupun janin akan lebih sehat kondisinya. Inilah hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi kemungkinan munculnya dampak psikis yang negative. 1. Menyimak informasi seputar kehamilan Berbagai informasi mengenai kehamilan bisa didapat dari buku, majalah, koran, tabloid, atau situs kehamilan di internet. Dengan mengetahui akar masalah yang terjadi maka ibu bisa lebih
  • 6. tenang menghadapi kehamilan. Ibu pun jadi tahu mana yang boleh dan mana yang tidak boleh dilakukan. Sebaliknya, jika tidak berusaha mencari tahu terhadap perubahan pada dirinya, tak mustahil akan timbul berbagai perasaan yang mungkin saja sangat mengganggu kondisi psikis. 2. Kontrol teratur Kontrol bisa dilakukan pada dokter kandungan atau bidan. Saat konsultasi, ibu bisa menanyakan tentang perubahan psikis yang dialami. Biasanya, bila ibu perlu penanganan lebih serius, dokter atau bidan akan menganjurkan ibu untuk menemui psikolog atau psikiater yang dapat membantu kestabilan emosi. 3. Perhatian suami Perhatian yang diberikan oleh suami bisa membangun kestabilan emosi ibu. Misalnya, ibu bisa saja meminta suami untuk menemaninya berkonsultasi ke dokter atau bidan agar merasa lebih nyaman karena ada perhatian dari pasangan. 4. Jalin komunikasi Jangan pernah menutupi perubahan psikis yang terjadi, tetapi komunikasikanlah hal itu kepada suami. Dengan begitu diharapkan suami bisa berempati dan mampu memberi dukungan psikologis yang dibutuhkan. Dukungan dari lingkungan, terutama suami, sangat berpengaruh terhadap kestabilan emosi ibu hamil. Sebaliknya, perasaan ibu hamil yang dipendam sendiri tidak akan membawa perubahan. Suami tetap tidak acuh dan masalah ibu jadi berkepanjangan. 5. Beraktivitas Sangat dianjurkan agar ibu mencari aktivitas apa pun yang dapat meredakan gejolak perubahan psikis. Bisa dengan menjahit, melukis, bermain musik, atau apa pun. Umumnya, ibu yang aktif di luar rumah bisa mengatasi berbagai perubahan psikisnya tersebut dengan lebih baik. 6. Perhatikan kesehatan Tubuh yang sehat akan lebih kuat menghadapi berbagai perubahan, termasuk perubahan psikis. Kondisi ini bisa terwujud dengan berolahraga ringan dan memperhatikan asupan gizi. Hindari mengonsumsi makanan yang dapat membahayakan janin, seperti makanan yang mengandung zat-zat aditif, alkohol, rokok, atau obat-obatan yang tidak dianjurkan bagi kehamilan. 7. Relaksasi
  • 7. Bila ingin mendapatkan perasaan yang lebih relaks, ibu bisa mengatasinya dengan mendengarkan musik lembut, belajar memusatkan perhatian sambil mengatur napas, senam yoga, dan bentuk relaksasi lainnya. C. PERUBAHAN DAN ADAPTASI PSIKOLOGI PADA KEHAMILAN Ada beberapa anggapan terhadap perubahan psikologi yang terjadi selama ini berkaitan dengan beberapa perubahan biologik. Kejadian dan proses psikologi ini diidentifikasi pada trimester kehamilan yang akan dibahas dibawah ini. 1. Perubahan dan adaptasi psikologi pada kehamilan trimester I Trimester pertama ini sering dirujuk kepada masa penentuan. Penentuan membuat fakta wanita bahwa ia hamil.Trimester pertama juga sering merupakan masa kekhawatiran dari penantian. Segera setelah konsepsi kadar hormon progesteron dan estrogen dalam tubuh akan meningkat dan ini menyebabkan timbulnya mual dan muntah pada pagi hari, lemah, lelah dan membesarnya payudara. Ibu merasa tidak sehat dan seringkali membenci kehamilannya. Banyak ibu yang merasakan kekecewaan, penolakan, kecemasan dan kesedihan. Seringkali, biasanya pada awal kehamilannya, ibu berharap untuk tidak hamil. Hampir 80% kecewa, menolak, gelisah, depresi dan murung. Kejadian gangguan jiwa sebesar 15% pada trimester I yang kebanyakan pada kehamilan pertama. Menurut kumar dan robson (1978) 12% wanita yang mendatangi klinik menderita depresi terutama pada mereka yang ingin menggugurkan kandungannya. Perubahan psikologis yang terjadi pada kehamilan trimester I didasari pada teori Revarubin. Teori ini menekankan pada pencapaian peran sebagai ibu, dimana untuk mencapai peran ini seorang wanita memerlukan proses belajar melalui serangkaian aktifitas. Beberapa tahapan aktifitas penting seseorang menjadi ibu : a. Taking on Seorang wanita dalam pencapaian peran sebagai ibu akan memulainya dengan meniru dan melakukan peran ibu. b. Taking in Seorang wanita sudah mulai membayangkan peran yang dilakukan.
  • 8. c. Letting go Wanita mengingat kembali proses dan aktifitas yang sudah dilakukannya. Kehamilan pada trimester I ini cenderung terjadi pada tahapan aktifitas yang dilalui seorang ibu dalam mencapai perannya yaitu pada tahap taking on. Pada trimester pertama seorang ibu akan selalu mencari tanda - tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya memang hamil. Setiap perubahan yang terjadi pada tubuhnya akan selalu diperhatikan dengan seksama. Karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seorang ibu yang mungkin diberitahukannya kepada orang lain atau dirahasiakannya. Para wanita juga mungkin akan mengalami ketakutan dan fantasi selama kehamilan, khususnya tentang perubahan pada tubuhnya. Mereka khawatir terhadap perubahan fisik dan psikologisnya, jika mereka multigravida, kecemasan berhubungan dengan pengalaman yang lalu. Banyak wanita hamil yang mimpi seperti nyata, dimana hal ini sangat menggangu. Mimpinya seringkali tentang bayinya yang bisa diartikan oleh ibu apalagi bila tidak menyenangkan. Bentuk motivasi: 1. Motivasi suami Reaksi pertama seorang pria ketika mengetahui bahwa dirinya akan menjadi seorang ayah adalah timbulnya kebanggaan atas kemampuannya mempunyai keturunan bercampur dengan keprihatinan akan kesiapannya menjadi seorang ayah dan menjadi pencari nafkah untuk keluarganya. Seorang calon ayah mungkin akan sangat memperhatikan keadaan ibu yang mulai hamil dan menghindari hubungan seks karena takut akan mencederai bayinya. Ada pula pria yang hasrat seksualnya terhadap wanita hamil relatif lebih besar. Disamping respon yang diperlihatkannya, seorang ayah dapat memahami keadaan ini dan menerimanya. Zaman dahulu seorang suami ikut mendukung kehamilan istrinya dengan ritual-ritual keagamaan. Berbeda dengan dukungan yang diberikan oleh suami pada saat ini, bentuk dukungan yang diberikan oleh suami lebih pada : a) Untuk saling berkomunikasi dari sejak awal b) Menempatkan nilai – nilai penting dalam keluarga untuk mempersiapkan menjadi orang tua. 2. Motivasi keluarga
  • 9. Wanita hamil sering kali merasakan ketergantungan terhadap orang lain. Tapi mungkin bisa menjadi lebih kuat sesudah bayinya lahir hal ini bisa dipahami karena pada waktu itu wanita memerlukan keamanan dan perhatian dari seseorang yang sangat dominan baginya. Keluarga dalam hal ini harus menjadi bagian dalam mempersiapkan pasangan menjadi orang tua. Stress yang Terjadi Pada Kehamilan Trimester I Ada 2 tipe stress yaitu yang negatif dan positif, kedua stress ini dapat mempengaruhi reaksi individu. Ada pula yang bersifat intrinsik dan ekstrinsik. Stress intrinsik berhubungan dengan tujuan pribadi dari individu, yang mana individu berusaha untuk membuat sesempurna mungkin baik dalam kehidupan pribadinya maupun dalam kehidupan sosialnya secara profesional. Stress ekstrinsik timbul karena faktor eksternal seperti rasa sakit,kehilangan, kesendirian dan masa reproduksi. Menurut Burnard (1991) stress selama masa reproduksi dapat dihubungkan dengan 3 aspek utama yaitu : a) Stress di dalam individu b) Stress yang disebakan oleh pihak lain c) Stress yang disebabkan penyesuaian terhadap tekanan social Stress dari dalam diri dapat terjadi berkenaan dengan kegelisahan terhadap kemampuan beradaptasi dengan kejadian kehamilannya. Memperkuat Ikatan Kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan kehamilan memberikan kesempatan pada seorang ibu untuk saling memperkuat hubungan. Dan hubungan yang kuat lebih penting dari yang lainnya. Masa-masa kehamilan, persalinan dan bulan-bulan sesudahnya merupakan saat – saat yang sulit. Semakin dekat pada awalnya, akan semakin baik akhirnya. Jadi, pada saat hidup masih relatif normal, luangkan waktu untuk berdua, berbicara tentang perasaan pasangannya. Betapapun bahagianya atau sibuknya pasangan suami istri, kegelisahan yang timbul karena kondisi baru merupakan suatu yang normal. Kehamilan dan Libido Hasrat untuk melakukan hubungan seks, pada wanita pada trimester pertama ini berbeda- beda. Walaupun pada beberapa wanita mengalami gairah seks yang lebih tinggi, kebanyakan mereka
  • 10. mengalami penurunan libido selama periode ini. Keadaan ini menciptakan kebutuhan untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan suami. Banyak wanita merasa butuh untuk dicintai dan merasakan kuat untuk mencintai namun tanpa hubungan seks. Libido sangat dipengaruhi oleh kelelahan, rasa mual, pembesaran payudara, keprihatinan dan kekhawatiran. Semua ini merupakan bagian normal dari proses kehamilan pada trimester pertama. Kehamilan dan Olahraga Setelah hamil, mayoritas wanita dapat melanjutkan aktivitas biasa mereka. Tidak ada bukti bahwa aktivitas yang teratur, seperti jogging, bermain tennis, berenang, atau melakukan hubungan seks, dapat menimbulkan masalah seperti keguguran atau fetal malformation (janin yang cacat) pada kebanyakan wanita normal dan sehat. Kebanyakan dokter melarang program olahraga baru yang dimulai pada saat hamil, kecuali latihan-latihan prenatal yang dirancang khusus untuk wanita hamil. Latihan-latihan yang paling menguntungkan bagi wanita hamil adalah latihan dengan gerakan yang menguatkan dinding perut untuk membantu menopang uterus dan otot pinggul yang akan anda butuhkan untuk mendorong. Latihan kaki juga penting untuk meningkatkan sirkulasi dan menghindari kram otot yang merupakan sesuatu yang biasa dalam kehamilan. 1. Perubahan dan adaptasi psikologi pada kehamilan trimester II Trimester kedua sering dikatakan periode pancaran kesehatan. Ini disebabkan selama trimester ini wanita umumnya merasa baik dan terbebas dari ketidaknyamanan kehamilan. a. Pembagian perubahan psikologis pada trimester II Trimester kedua dapat dibagi menjadi dua fase yaitu prequickeckening (sebelum adanya pergerakan janin yang dirasakan ibu) dan postquickening (setelah adanya pergerakan janin yang dirasakan oleh ibu), yang dapat dilihat pada penjelasan berikut : 1) Fase prequickening Selama akhir trimester pertama dan masa preqiuckening pada trimester kedua, ibu hamil mengevaluasi lagi hubungannya dan segala aspek di dalammya dengan ibunya yang telah terjadi selama ini. Ibu menganalisa dan mengevaluasi kembali segala hubungan interpersonal yang telah terjadi dan akan menjadi dasar bagaimana ia mengembangkan hubungan dengan anak yang akan
  • 11. dilahirkannya. Ia akan menerima segala nilai dengan rasa hormat yang telah diberikan ibunya, namun bila ia menemukan adanya sikap yang negatif, maka ia akan menolaknya. Perasaan menolak terhadap sikap negatif ibunya akan menyebabkan rasa bersalah pada dirinya. Kecuali bila ibu hamil menyadari bahwa hal tersebut normal karena ia sedang mengembangkan identitas keibuannya. Proses yang terjadi dalam masa pengevaluasian kembali ini adalah perubahan identitas dari penerima kasih sayang (dari ibunya) menjadi pemberi kasih sayang (persiapan menjadi seorang ibu). Transisi ini memberikan pengertian yang jelas bagi ibu hamil untuk mempersiapkan dirinya sebagai ibu yang memberikan kasih saying kepada anak yang akan dilahirkannya. 2) Fase postquickening Setelah ibu hamil merasakan quickening, identitas keibuan yang jelas akan muncul. Ibu hamil akan fokus pada kehamilannya dan persiapan menghadapi peran baru sebagai seorang ibu. Perubahan ini bisa menyebabkan kesedihan meninggalkan peran lamanya sebelum kehamilan, terutama pada ibu yang mengalami hamil pertama kali dan wanita karir. Ibu harus diberikan pengertian bahwa ia tidak harus membuang segala peran yang ia terima sebelum kehamilannya. Pada wanita multigravida, peran baru artinya bagaimana ia menjelaskan hubungan dengan anaknya yang lain dan bagaimana bila nanti ia harus meninggalkan rumahnya untuk sementara pada proses persalinan. Pergerakan bayi yang dirasakan membantu ibu membangun konsep bahwa bayinya adalah individu yang terpisah dari dirinya. Hal ini menyebabkan perubahan fokus pada bayinya. Pada saat ini, jenis kelamin bayi tidak begitu dipikirkan karena perhatian utama adalah kesejahteraan janin (kecuali beberapa suku yang menganut system patrilineal/matrilineal). b. Menjaga agar ikatan tetap kuat Ketika kehamilan telah terlihat, ibu dan pasangannya harus lebih sensitif terhadap pengaruh kondisi ini pada mereka berdua. Ibu hamil sering merasa takut jika pasangannya mendapati dirinya tidak menarik atau gendut, tapi masalah yang muncul lebih rumit lagi. Komunikasi adalah kunci untuk menghadapi masalah ini. Tetap cara ini dapat digunakan bila ibu dan pasangannya tetap terbuka dan memulainya sedini dan sesering mungkin. Bila salah satu tidak membicarakan latar belakang masalah yang dirasakan, atau setelah berdiskusi justru merasa
  • 12. depresi, saat itulah diperlukan penasihat kehamilan dan orang sekitarnya yang dapat menolong ibu dan pasangannya. c. Menjaga kehamilan yang sehat Ibu hamil mungkin merasa lebih baik pada trimester kedua, tapi bukan berarti bagian luar yang berubah, bagian dalam tubuh pun mengalami perubahan sebagai respon terhadap kehamilan yang terus berkembang. Beberapa perubahan dapat saja terasa mengganggu, namun ada juga perubahan yang terasa menyenangkan bagi ibu hamil. Perubahan yang menyebabkan ketidaknyamanan adalah keadaan yang normal bagi ibu hamil dan ibu harus diberikan pengertian terhadap kondisi tersebut sehingga ia lebih merasa nyaman lagi. Beberapa perubahan yang menyenangkan seperti rasa mual berkurang dibandingkan yang dialami selama trimester pertama, energi bertambah dan peningkatan libido. d. Reaksi orang-orang di sekitar ibu hamil Tampaknya sang suami juga mengalami perubahan psikologis seiring perubahan yang dialami istrinya yang hamil. Pada suatu studi dilaporkan sang suami juga merasakan perubahan nafsu makan, perubahan berat badan, rasa sakit kepala hingga kecemasan dan ketakutan dirasakan oleh suami yang istrinya sedang hamil. Saat ini suami lebih aktif ikut menangani dalam kehamilan istrinya dan turut merasakan tanggung jawab akan kelahiran bayinya. Apabila di dalam keluarga terdapat anak sebelumnya, ia akan merasa bingung akan perubahan yang dialami ibunya. Anak perlu diberikan pengertian secara sederhana tentang perubahan yang terjadi dan hal yang akan dihadapi sehubungan dengan kehamilan. Ibu dari wanita hamil tampaknya adalah orang yang sering mengambil peran yang cukup besar selama kehamilan. Ibu hamil tampaknya merasa tergantung akan bantuan dari ibunya dalam menghadapi kehamilan dan persiapan penerimaan bayi yang akan dilahirkan. e. Berhubungan seks Ada satu lagi perubahan yang terjadi pada trimester kedua yang harus diimbangi untuk mengatasi ketidaknyamanan yaitu suatu peningkatan libido yang pada trimester pertama dihilangkan oleh rasa mual dan lelah. Kebanyakan calon orang tua khawatir jika hubungan seks dapat mempengaruhi kehamilan. Kekhawatiran yang paling sering diajukan adalah kemungkinan bayi diciderai oleh penis, orgasme ibunya, atau ejakulasi.
  • 13. Ibu hamil dan pasangannya perlu dijelaskan bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan dalam hubungan seks. Janin tidak akan terpengaruh karena berada di belakang serviks dan dilindungi cairan amniotik dalam uterus. Namun dalam beberapa kondisi hubungan seks selama trimester kedua tidak diperbolehkan, mencakup plasenta previa dan ibu dengan riwayat persalinan prematur. Selain itu meknisme fisik untuk saling merapat dalam hubungan seksual akan menjadi sulit dan kurang nyaman, misalnya berbaring terlentang dan menahan berat badan suami. Namun dengan mengkreasi posisi yang menyenangkan maka masalah ini dapat diatasi. Walaupun sebagian ibu hamil merasakan seks selama hamil terasa meningkat, tidak semua libido wanita meroket tinggi pada trimester kedua. Perubahan tingkat libido disebabkan variasi perubahan hormone selama hamil. Karena respon terhadap hormon berbeda, reaksi masing – masing ibu hamil pun berbeda. 2. Perubahan dan adaptasi psikologi pada kehamilan trimester III Trimester ketiga sering kali disebut periode menunggu / penantian dan waspada sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Trimester III adalah waktu untuk mempersiapkan kelahiran dan kedudukan sebagai orangtua seperti terpusatnya perhatian pada kehadiran bayi. Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan dua hal yang mengingatkan ibu akan bayinya. Kadang - kadang ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu - waktu. Ini menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan gejala akan terjadinya persalinan. Ibu seringkali merasa khawatir atau takut kalau - kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak normal. Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi bayinya dan akan menghindari orang atau benda apa saja yang dianggapnya membahayakan bayinya. Seorang ibu mungkin mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan. Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada trimester ketiga dan banyak ibu yang merasa dirinya aneh dan jelek. Disamping itu ibu mulai merasa sedih karena akan berpisah dari bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang diterima selama hamil. Pada trimester inilah ibu memerlukan keterangan dan dukungan dari suami, keluarga dan bidan.
  • 14. Trimester ketiga merupakan saat persiapan aktif untuk kelahiran bayi yang akan dilahirkan dan bagaimana rupanya. Mungkin juga nama bayi yang akan dilahirkan juga sudah dipilih. Trimester ketiga adalah saat persiapan aktif untuk kelahiran bayi dan menjadi orang tua. Keluarga mulai menduga - duga tentang jenis kelamin bayinya ( apakah laki- laki atau perempuan ) dan akan mirip siapa. D. PERAN BIDAN DALAM PERSIAPAN PSIKOLOGIS IBU HAMIL TRIMESTER I, II, III 1. Mempelajari keadaan lingkungan penderita Ibu hamil yang selalu memikirkan mengenai keluarga, keuangan, perumahan dan pekerjaan dapat juga menimbulkan depresi dan perlu penanggulangan. Untuk itu bidan harus melakukan pengkajian termasuk keadaan lingkungan (latar belakang) sehingga mempermudah dalam melakukan asuhan kebidanan. 2. Informasi dan pendidikan kesehatan a. Mengurangi pengaruh yang negatif Kecemasan dan ketakutan sering dipengaruhi oleh cerita – cerita yang menakutkan mengenai kehamilan dan persalinan, pengalaman persalinan yang lampau atau karena kurangnya pengetahuan mengenai proses kehamilan dan persalinan. Keadaan tersebut perlu diimbangi dengan pendidikan mengenai anatomi dan fisiologi kehamilan dan persalinan kepada penderita. b. Memperkuat pengaruh yang positif Misalnya dengan memberikan dukungan mental dan penjelasan tentang kebahagiaan akan mempunyai anak yang diinginkan dan dinantikan. c. Menganjurkan latihan – latihan fisik seperti senam hamil untuk memperkuat otot – otot dasar panggul, melatih pernafasan, teknik mengedan yang baik dan latihan – latihan relaksasi. 3. Adaptasi pada lingkungan tempat bersalin
  • 15. 4. Dilaksanakan dengan mengadakan orientasi : memperkenalkan ruang bersalin, alat – alat kebidanan dan tenaga kesehatan.
  • 16. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Perubahan dan adaptasi psikologis pada kehamilan trimester I, pada kehamilan trimester II, pada kehamilan trimester III dapat disimpulkan sebagai berikut : Trimester I Ibu :  Terbuka atau diam-diam  Perasaan ambivalent terhadap kehamilannya  Berkembang perasaan khusus, mulai tertarik karena akan menjadi ibu  Antipati karena ada perasaan tidak nyaman terutama pada ibu yang tidak menginginkan kehamilan  Perasaan gembira  Ada perasaan cemas karena akan punya tanggung jawab sebagai ibu  Menerima atau menolak perubahan fisik Ayah :  Berbeda tergantung dari : usia, jumlah anak, interest terhadap anak, stabilitas ekonomi  Menerima atau menolak keadaan istrinya yang bisa disebabkan karena adanya gangguan komunikasi  Toleransi terhadap kebutuhan seksual. Dorongan seksual dapat meningkat atau menurun  Ayah dapat menjadi stress, untuk mengatasinya membuat kegiatan baru diluar rumah. Trimester II Ibu :  Mengalami perubahan fisik yang lebih nyata  Ibu merasakan adanya pergerakan janin karenanya ia menerima dan menganggap sebagai bagian dari dirinya  Dorongan seksual dapat meningkat atau menurun  Mencari perhatian suami  Berkonsentrasi pada kebutuhan diri dan bayinya
  • 17.  Perasaan lebih berkembang sehingga ibu mulai mempersiapkan perlengkapan bayinya  Perasaan cenderung lebih stabil Ayah :  Merasa senang dengan pergerakkan janin  Melibatkan diri dengan masalah kehamilan istrinya  Memberikan perhatian yang dibutuhkan oleh istrinya.  Bila merasa gagal dalam memberikan perhatian ini ayah menghabiskan waktu diluar rumah  Bila berhasil, perhatian yang diberikan lebih besar lagi Trimester III Ibu :  Kecemasan dan ketegangan semakin meningkat oleh karena perubahan postur tubuh atau terjadi gangguan body image  Merasa tidak feminim menyebabkan perasaan takut perhatian suami berpaling atau tidak menyenangi kondisinya  6-8 minggu menjelang persalinan perasaan takut semakin meningkat, merasa cemas terhadap kondisi bayi dan dirinya  Adanya perasaan tidak nyaman  Sukar tidur oleh karena kondisi fisik atau frustasi terhadap persalinan  Menyibukan diri dalam persiapan menghadapi persalinan Ayah :  Meningkatnya perhatian pada kehamilan istrinya  Meningkatnya tanggung jawab finansial  Perasaan takut kehilangan istri dan bayinya  Adaptasi terhadap pilihan senggama karena ingin membahagiakan istrinya B. SARAN Kehamilan merupakan proses alami yang akan membuat perubahan baik fisik maupun psikologis. Perubahan kondisi fisik dan emosional yang kompleks, memerlukan adaptasi terhadap proses kehamilan yang terjadi. dari itulah sebagai seorang calon bidan kita berusah
  • 18. belajar semaksimal mungkin agar dapat mengenali sifat psikologi seorang ibu hamil pada perjalan kehamilannya menuju partus. Semoga makalah ini menjadi referensi untuk mengenali ibu hamil utamanya dalam bentuk adaptasi psikologinya dan bermanfaat untuk kita semua. Aamiin…
  • 19. DAFTAR PUSTAKA Bobak, lowdernik, jensen, buku ajar keperawatan maternitas, jakarta : egc, 2004 Pusdikanakes – who – jhpiego, asuhan antenatal, jakarta, 2003 http://www.scribd.com/doc/14440500/PERUBAHAN-PSIKOLOGIS-PADA-MASA- KEHAMILAN http://kuliahbidan.wordpress.com/2008/07/18/perubahan-perilaku-pada-ibu-hamil/ http://bidandesa.com/psikologi-pada-ibu-hamil.html