SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
KAJIAN ASUHAN KEBIDANAN NIFAS PADA Ny.”A”
P1A0H1 DENGAN 6 JAM POST SECTIO CAESAREA
A/C KETUBAN PECAH DINI DENGAN MASALAH PSIKOLOGIS DI
RUMAH SAKIT PENDIDIKAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG
DISUSUN OLEH : RAHMI ANDRITA YUDA
NIM : 1920332028
PEMBIMBING : dr. Puja Agung Antonius, S.Pog(K)
PROGRAM STUDI S2 ILMU KEBIDANAN UNIVERSITAS ANDALAS
Definisi Masa Nifas
 Puerperium berarti masa setelah
melahirkan bayi. Masa nifas
(puerperium) adalah masa pulih
kembali, mulai dari persalinan selesai
hingga alat-alat kandungan kembali
seperti pra hamil
Tujuan Masa Nifas
perawatan bayi sehat
nutrisi, KB, menyusui, pemberian imunisasi kepada bayinya dan
Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri,
Melakukan skrining yang komprehensif, mendeteksi masalah mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya.
Meningkatkan kelancaran peredaran darah sehingga mempercepat fungsi hati dan pengeluaran sisa metabolisme.
Melancarkan fungsi gastrointestinal atau perkemihan. Melancarkan pengeluaran lokia.
Mempercepat involusi alat kandungan.
Memberikan pelayanan keluarga berencana.
bayinya dan perawatan bayi sehat.
nutrisi, keluarga berencana, menyusui, pemberian imunisasi kepada
Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri,
melaksanakan peran ibu dalam situasi keluarga dan budaya yang khusus.
Mendukung dan memperkuat keyakinan diri ibu/ dukungan psikologis
mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi dan mencegah infeksi pada ibu maupun bayinya.
Melaksanakan skrining yang komprehensif, mendeteksi masalah,
Menjaga kesehatan ibu dan bayi, baik secara fisik maupun psikologis.
Perubahan Fisiologi Masa
Nifas
 Perubahan Sistem Reproduksi
 Perubahan Sistem Pencernaan
 Perubahan Sistem Perkemihan
 Perubahan Sistem Muskuloskletal
 Perubahan Sistem Kardiovaskular
 Perubahan Tanda-tanda vital
 Perubahan Sistem Endokrin
 Perubahan Psikis Masa Nifas
Fase Perubahan Psikis Masa
Nifas
 Periode “Taking In” atau “Fase Dependent”
Pada hari pertama dan kedua setelah melahirkan,
ketergantungan ibu sangat menonjol. Pada saat ini ibu
mengharapkan segala kebutuhannya dapat dipenuhi
oleh orang lain. Berlangsung 2-3 hri
 Periode “Taking Hold” atau fase “Independent
Pada ibu-ibu yang mendapat asuhan yang memadai pada
hari-hari pertama setelah melahirkan, maka pada hari kedua
sampai keempat mulai muncul kembali
keinginan untuk melakukan berbagai aktivitas sendiri.
 Periode “Letting go” atau “ Fase Mandiri” atau “Fase
Interdependen”
Periode ini biasanya terjadi “after back to home” dan sangat
dipengaruhi oleh waktu dan perhatian yang diberikan
keluarga. Ibu akan mengambil tanggung jawab terhadap
perawatan bayi, ibu harus beradaptasi dengan kebutuhan
bayi yang sangat tergantung, yang menyebabkan
berkurangnya hak ibu, kebebasan danhubungan sosial.
TANDA BAHAYA MASA NIFAS
 Menurut Pitriani (2014), ada beberapa tanda-tanda bahaya
selama masa nifas,
yaitu :
1. Perdarahan hebat atau peningkatan perdarahan secara tiba-
tiba (melebihi
haid biasa atau jika perdarahan tersebut membasahi lebih dari 2
pembalut
saniter dalam waktu setengah jam).
2. Pengeluaran cairan vaginal dengan bau busuk yang
menyengat.
3. Rasa nyeri di perut bagian bawah atau punggung.
4. Sakit kepala yang terus-menerus, nyeri epigastric atau masalah
penglihatan.
5. Pembengkakan pada wajah dan tangan, demam, muntah, rasa
sakit
sewaktu buang air seni atau
6. merasa tidak enak badan.
7. Payudara memerah, panas, dan / atau sakit.
8. Kehilangan selera makan untuk waktu yang berkepanjangan.
9. Merasa sangat sedih atau tidak mampu mengurus diri sendiri
Psikopatologi
 Ketika wanita gagal untuk menjaga
keseimbangan antara tuntutan situasi
dan
 jalan keluar yang harus dihadapi wanita
pada masa nifas ,mereka dapat
memasuki
 defisit kognitif, emosional, dan motivasi,
yang akan membawa mereka ke perilaku
 non-adaptif seperti depresi. Faktor-faktor
risiko yang terkait dengan depresi
pascapersalina, sebagian besar dari
jenis keluarga, dengan interaksi di antara
keluarga, termasuk pasangan, memiliki
dampak terbesar pada efektivitas wanita.
1. Baby Blues
 Diperkirakan 80% wanita akan
mengalami gejala baby blues.
kebanyakan wanita akan mengalami
naik turunnya emosi ringan yang
dapat terjadi bersamaan dengan
perubahan hormonal normal dari siklus
menstruasi dan melahirkan bayi. Baby
blues terjadi selama 2 minggu pertama
setelah melahirkan,dan banyak wanita
mengalami perubahan suasana hati 24-48
jam setelah lahir (Puryear, 2014).
Gejala baby blues:
 Menangis tanpa alasan
 Emosi berubah dari senang menjadi
menangis dalam beberapa menit
 Mudah tersinggung dan frustrasi dan
cemas kecemasan,
 Perasaan kewalahan oleh semua
tanggung jawab baru yang datang
dengan memiliki bayi.
2. Postpartum Depression
 Postpartum Depression persentasenya
bervariasi tergantung pada penelitian,
sekitar 13–19% wanita, gejala suasana
hati yang lebih serius terjadi yang jauh
lebih berat daripada gejala sementara
baby blues. Depresi pascapersalinan,
PPD, adalah penyakit serius yang harus
ditangani dan diobati. PPD bukanlah
baby blues berkepanjangan. Baby blues
hampir selalu sembuh dalam 2 minggu,
dan rasa sedih atau suasana hati
tertekan yang berlanjut setelah waktu itu
harus diselidiki.
3. Psikosis
 Psikosis pada masa nifas terjadi kurang lebih 2-3 per 1000 kelahiran, dan
memerlukan penatalaksanaan psikiatrik (kejiwaan). Meskipun psikosis merupakan
sindrom postpartum yang sangat jarang terjadi, hal ini dianggap sebagai
gangguanjiwa paling berat dan dramatis yang terjadi pada periode postpartum
(Fraser & Cooper, 2009). Gejala psikosis bervariasi, muncul secara dramatis dan
sangat dini,mserta berubah dengan cepat, yang berubah dari hari ke hari selama
fase akut penyakit. Gejala ini dari biasanya meliputi perubahan suasana hati,
perilaku yang tidak rasional dan gangguan agitasi, ketakutan dan kebingungan,
karena ibu kehilangan kontak dengan realitas secara cepat.
Gambarannya meliputi keadaan sebagai berikut.
 a. Kegelisahan dan agitasi.
 b. Kebingungan dan konfusi
 c. Rasa curiga dan ketakutan
 d. Insomnia.
 e. Episode mania, yang membuat ibu menjadi hiperaktif (misalnya berbicara
dengan cepat dan terus menerus, serta menjadi sangat overaktif dan senang).
 f. Pengabaian kebutuhan dasar misalnya nutrisi dan hidrasi.
 g. Halusinasi dan pemikiran waham morbid yang melibatkan ibu dan bayinya.
 h. Gangguan perilaku mayor.
Screening Mental Health In
Postpartum
 The Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS)
EPDS dikembangkan pada 1980-an oleh John Cox,
seorang konsultan
psikiater di Inggris, dan rekannya Jeni Holden dan Ruth
Sagovsky. EPDS merupakan kuesioner laporan diri yang
sekarang digunakan di banyak negara untuk menyaring
depresi pascanatal. EPDS juga digunakan untuk skrining
depresiantenatal pada wanita, dan depresi pada pria pada
periode antenatal dan postnatal.
Ada sepuluh pernyataan khusus untuk gejala depresi
selama periode perinatal.
 Setiap pernyataan memiliki empat kemungkinan
respons, yang diberi skor dari 0 hingga 3 tergantung
pada tingkat keparahan respons.
 B. Anamnesa (Data Subjektif)
1) Keluhan Utama
Ibu mengatakan takut dan cemas pada
kondisinya dan juga bayinya. Ibu
mengatakan sering bingung, dan pusing
dan takut memegang bayinya. Ibu sulit
untuk tidur. Ibu mengatakan sudah
menyusu bayinya saat bayi menangis dan
ASIsudah keluar.
 2) Riwayat Pernikahan
- Pernikahan ke : 1
- Usia pertama kawin : 21 tahun
- Lama perkawinan : 2 tahun
Skrining Depresi Pasca Persalinan pada Ibu Nifas
Skrining Depresi Pasca Persalinan pada Ibu Nifas
Skrining Depresi Pasca Persalinan pada Ibu Nifas
Skrining Depresi Pasca Persalinan pada Ibu Nifas
Skrining Depresi Pasca Persalinan pada Ibu Nifas
Skrining Depresi Pasca Persalinan pada Ibu Nifas
Skrining Depresi Pasca Persalinan pada Ibu Nifas
Skrining Depresi Pasca Persalinan pada Ibu Nifas
Skrining Depresi Pasca Persalinan pada Ibu Nifas
Skrining Depresi Pasca Persalinan pada Ibu Nifas
Skrining Depresi Pasca Persalinan pada Ibu Nifas
Skrining Depresi Pasca Persalinan pada Ibu Nifas

More Related Content

Similar to Skrining Depresi Pasca Persalinan pada Ibu Nifas

Stase 3 _ Wintarsih.pptx
Stase 3 _ Wintarsih.pptxStase 3 _ Wintarsih.pptx
Stase 3 _ Wintarsih.pptxUtariNoerR
 
Sukses mengikuti seleksi CPNS dan PPPK Bidan Terampil .pdf
Sukses mengikuti seleksi CPNS dan PPPK Bidan Terampil .pdfSukses mengikuti seleksi CPNS dan PPPK Bidan Terampil .pdf
Sukses mengikuti seleksi CPNS dan PPPK Bidan Terampil .pdfJuwitasari61
 
Pert 13. Adaptasi Psikologis Masa Nifas.pdf
Pert 13. Adaptasi Psikologis Masa Nifas.pdfPert 13. Adaptasi Psikologis Masa Nifas.pdf
Pert 13. Adaptasi Psikologis Masa Nifas.pdfEka Safitri
 
GANGGUAN KEJIWAAN PADA IBU HAMIL by Alfi Susiana
GANGGUAN KEJIWAAN PADA IBU HAMIL by Alfi SusianaGANGGUAN KEJIWAAN PADA IBU HAMIL by Alfi Susiana
GANGGUAN KEJIWAAN PADA IBU HAMIL by Alfi Susianaveiavallent
 
Macam macam asuhan kebidanan
Macam macam asuhan kebidananMacam macam asuhan kebidanan
Macam macam asuhan kebidananVia Dewi Syahara
 
Konsep dasar masa nifas
Konsep dasar masa nifasKonsep dasar masa nifas
Konsep dasar masa nifasbundarererania
 
Konsep dasar masa nifas
Konsep dasar masa nifasKonsep dasar masa nifas
Konsep dasar masa nifasbundarererania
 
Konsep dasar nifas sari kartika rosalina STIKES MUHAMMADIYAH KUDUS
Konsep dasar nifas sari kartika rosalina STIKES MUHAMMADIYAH KUDUSKonsep dasar nifas sari kartika rosalina STIKES MUHAMMADIYAH KUDUS
Konsep dasar nifas sari kartika rosalina STIKES MUHAMMADIYAH KUDUSjuliya96
 
Kb 3 deteksi kegawat daruratan neonatal
Kb 3 deteksi kegawat daruratan neonatalKb 3 deteksi kegawat daruratan neonatal
Kb 3 deteksi kegawat daruratan neonatalpjj_kemenkes
 
ASUHAN KESEHATAN BAYI BALITA DI KOMUNITAS
ASUHAN KESEHATAN BAYI BALITA  DI KOMUNITASASUHAN KESEHATAN BAYI BALITA  DI KOMUNITAS
ASUHAN KESEHATAN BAYI BALITA DI KOMUNITASNindi Yulianti
 
ANATOMI DAN FUNGSI CHILDBEARING DAN MENGAPLIKASIKAN PADA PRAKTIK NORMAL KEBID...
ANATOMI DAN FUNGSI CHILDBEARING DAN MENGAPLIKASIKAN PADA PRAKTIK NORMAL KEBID...ANATOMI DAN FUNGSI CHILDBEARING DAN MENGAPLIKASIKAN PADA PRAKTIK NORMAL KEBID...
ANATOMI DAN FUNGSI CHILDBEARING DAN MENGAPLIKASIKAN PADA PRAKTIK NORMAL KEBID...putrirw1
 
5. Perubahan dan adaptasi psikologis kehamilan.pdf
5. Perubahan dan adaptasi psikologis kehamilan.pdf5. Perubahan dan adaptasi psikologis kehamilan.pdf
5. Perubahan dan adaptasi psikologis kehamilan.pdfAstriYuliaSariLubis1
 
Hyperlink ppt
Hyperlink pptHyperlink ppt
Hyperlink pptxssdds
 
Inpartum kala 1 fase laten
Inpartum kala 1 fase latenInpartum kala 1 fase laten
Inpartum kala 1 fase latenocha_amd
 

Similar to Skrining Depresi Pasca Persalinan pada Ibu Nifas (20)

Stase 3 _ Wintarsih.pptx
Stase 3 _ Wintarsih.pptxStase 3 _ Wintarsih.pptx
Stase 3 _ Wintarsih.pptx
 
Sukses mengikuti seleksi CPNS dan PPPK Bidan Terampil .pdf
Sukses mengikuti seleksi CPNS dan PPPK Bidan Terampil .pdfSukses mengikuti seleksi CPNS dan PPPK Bidan Terampil .pdf
Sukses mengikuti seleksi CPNS dan PPPK Bidan Terampil .pdf
 
Pert 13. Adaptasi Psikologis Masa Nifas.pdf
Pert 13. Adaptasi Psikologis Masa Nifas.pdfPert 13. Adaptasi Psikologis Masa Nifas.pdf
Pert 13. Adaptasi Psikologis Masa Nifas.pdf
 
GANGGUAN KEJIWAAN PADA IBU HAMIL by Alfi Susiana
GANGGUAN KEJIWAAN PADA IBU HAMIL by Alfi SusianaGANGGUAN KEJIWAAN PADA IBU HAMIL by Alfi Susiana
GANGGUAN KEJIWAAN PADA IBU HAMIL by Alfi Susiana
 
Bab 1 nifas 2
Bab 1 nifas 2Bab 1 nifas 2
Bab 1 nifas 2
 
Bab 1 nifas 2
Bab 1 nifas 2Bab 1 nifas 2
Bab 1 nifas 2
 
Macam macam asuhan kebidanan
Macam macam asuhan kebidananMacam macam asuhan kebidanan
Macam macam asuhan kebidanan
 
195137392 askep-pada-ibu-hamil-1
195137392 askep-pada-ibu-hamil-1195137392 askep-pada-ibu-hamil-1
195137392 askep-pada-ibu-hamil-1
 
195137392 askep-pada-ibu-hamil-1
195137392 askep-pada-ibu-hamil-1195137392 askep-pada-ibu-hamil-1
195137392 askep-pada-ibu-hamil-1
 
Konsep dasar masa nifas
Konsep dasar masa nifasKonsep dasar masa nifas
Konsep dasar masa nifas
 
Konsep dasar masa nifas
Konsep dasar masa nifasKonsep dasar masa nifas
Konsep dasar masa nifas
 
Konsep dasar nifas sari kartika rosalina STIKES MUHAMMADIYAH KUDUS
Konsep dasar nifas sari kartika rosalina STIKES MUHAMMADIYAH KUDUSKonsep dasar nifas sari kartika rosalina STIKES MUHAMMADIYAH KUDUS
Konsep dasar nifas sari kartika rosalina STIKES MUHAMMADIYAH KUDUS
 
Kb 3 deteksi kegawat daruratan neonatal
Kb 3 deteksi kegawat daruratan neonatalKb 3 deteksi kegawat daruratan neonatal
Kb 3 deteksi kegawat daruratan neonatal
 
ASUHAN KESEHATAN BAYI BALITA DI KOMUNITAS
ASUHAN KESEHATAN BAYI BALITA  DI KOMUNITASASUHAN KESEHATAN BAYI BALITA  DI KOMUNITAS
ASUHAN KESEHATAN BAYI BALITA DI KOMUNITAS
 
Deteksi
DeteksiDeteksi
Deteksi
 
ANATOMI DAN FUNGSI CHILDBEARING DAN MENGAPLIKASIKAN PADA PRAKTIK NORMAL KEBID...
ANATOMI DAN FUNGSI CHILDBEARING DAN MENGAPLIKASIKAN PADA PRAKTIK NORMAL KEBID...ANATOMI DAN FUNGSI CHILDBEARING DAN MENGAPLIKASIKAN PADA PRAKTIK NORMAL KEBID...
ANATOMI DAN FUNGSI CHILDBEARING DAN MENGAPLIKASIKAN PADA PRAKTIK NORMAL KEBID...
 
5. Perubahan dan adaptasi psikologis kehamilan.pdf
5. Perubahan dan adaptasi psikologis kehamilan.pdf5. Perubahan dan adaptasi psikologis kehamilan.pdf
5. Perubahan dan adaptasi psikologis kehamilan.pdf
 
Hyperlink ppt
Hyperlink pptHyperlink ppt
Hyperlink ppt
 
Makalah kehamilan
Makalah kehamilanMakalah kehamilan
Makalah kehamilan
 
Inpartum kala 1 fase laten
Inpartum kala 1 fase latenInpartum kala 1 fase laten
Inpartum kala 1 fase laten
 

Recently uploaded

MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptxssuser1f6caf1
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 

Recently uploaded (20)

MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 

Skrining Depresi Pasca Persalinan pada Ibu Nifas

  • 1. KAJIAN ASUHAN KEBIDANAN NIFAS PADA Ny.”A” P1A0H1 DENGAN 6 JAM POST SECTIO CAESAREA A/C KETUBAN PECAH DINI DENGAN MASALAH PSIKOLOGIS DI RUMAH SAKIT PENDIDIKAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG DISUSUN OLEH : RAHMI ANDRITA YUDA NIM : 1920332028 PEMBIMBING : dr. Puja Agung Antonius, S.Pog(K) PROGRAM STUDI S2 ILMU KEBIDANAN UNIVERSITAS ANDALAS
  • 2. Definisi Masa Nifas  Puerperium berarti masa setelah melahirkan bayi. Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai hingga alat-alat kandungan kembali seperti pra hamil
  • 3. Tujuan Masa Nifas perawatan bayi sehat nutrisi, KB, menyusui, pemberian imunisasi kepada bayinya dan Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, Melakukan skrining yang komprehensif, mendeteksi masalah mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya. Meningkatkan kelancaran peredaran darah sehingga mempercepat fungsi hati dan pengeluaran sisa metabolisme. Melancarkan fungsi gastrointestinal atau perkemihan. Melancarkan pengeluaran lokia. Mempercepat involusi alat kandungan. Memberikan pelayanan keluarga berencana. bayinya dan perawatan bayi sehat. nutrisi, keluarga berencana, menyusui, pemberian imunisasi kepada Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, melaksanakan peran ibu dalam situasi keluarga dan budaya yang khusus. Mendukung dan memperkuat keyakinan diri ibu/ dukungan psikologis mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi dan mencegah infeksi pada ibu maupun bayinya. Melaksanakan skrining yang komprehensif, mendeteksi masalah, Menjaga kesehatan ibu dan bayi, baik secara fisik maupun psikologis.
  • 4. Perubahan Fisiologi Masa Nifas  Perubahan Sistem Reproduksi  Perubahan Sistem Pencernaan  Perubahan Sistem Perkemihan  Perubahan Sistem Muskuloskletal  Perubahan Sistem Kardiovaskular  Perubahan Tanda-tanda vital  Perubahan Sistem Endokrin  Perubahan Psikis Masa Nifas
  • 5. Fase Perubahan Psikis Masa Nifas  Periode “Taking In” atau “Fase Dependent” Pada hari pertama dan kedua setelah melahirkan, ketergantungan ibu sangat menonjol. Pada saat ini ibu mengharapkan segala kebutuhannya dapat dipenuhi oleh orang lain. Berlangsung 2-3 hri  Periode “Taking Hold” atau fase “Independent Pada ibu-ibu yang mendapat asuhan yang memadai pada hari-hari pertama setelah melahirkan, maka pada hari kedua sampai keempat mulai muncul kembali keinginan untuk melakukan berbagai aktivitas sendiri.  Periode “Letting go” atau “ Fase Mandiri” atau “Fase Interdependen” Periode ini biasanya terjadi “after back to home” dan sangat dipengaruhi oleh waktu dan perhatian yang diberikan keluarga. Ibu akan mengambil tanggung jawab terhadap perawatan bayi, ibu harus beradaptasi dengan kebutuhan bayi yang sangat tergantung, yang menyebabkan berkurangnya hak ibu, kebebasan danhubungan sosial.
  • 6. TANDA BAHAYA MASA NIFAS  Menurut Pitriani (2014), ada beberapa tanda-tanda bahaya selama masa nifas, yaitu : 1. Perdarahan hebat atau peningkatan perdarahan secara tiba- tiba (melebihi haid biasa atau jika perdarahan tersebut membasahi lebih dari 2 pembalut saniter dalam waktu setengah jam). 2. Pengeluaran cairan vaginal dengan bau busuk yang menyengat. 3. Rasa nyeri di perut bagian bawah atau punggung. 4. Sakit kepala yang terus-menerus, nyeri epigastric atau masalah penglihatan. 5. Pembengkakan pada wajah dan tangan, demam, muntah, rasa sakit sewaktu buang air seni atau 6. merasa tidak enak badan. 7. Payudara memerah, panas, dan / atau sakit. 8. Kehilangan selera makan untuk waktu yang berkepanjangan. 9. Merasa sangat sedih atau tidak mampu mengurus diri sendiri
  • 7. Psikopatologi  Ketika wanita gagal untuk menjaga keseimbangan antara tuntutan situasi dan  jalan keluar yang harus dihadapi wanita pada masa nifas ,mereka dapat memasuki  defisit kognitif, emosional, dan motivasi, yang akan membawa mereka ke perilaku  non-adaptif seperti depresi. Faktor-faktor risiko yang terkait dengan depresi pascapersalina, sebagian besar dari jenis keluarga, dengan interaksi di antara keluarga, termasuk pasangan, memiliki dampak terbesar pada efektivitas wanita.
  • 8. 1. Baby Blues  Diperkirakan 80% wanita akan mengalami gejala baby blues. kebanyakan wanita akan mengalami naik turunnya emosi ringan yang dapat terjadi bersamaan dengan perubahan hormonal normal dari siklus menstruasi dan melahirkan bayi. Baby blues terjadi selama 2 minggu pertama setelah melahirkan,dan banyak wanita mengalami perubahan suasana hati 24-48 jam setelah lahir (Puryear, 2014).
  • 9. Gejala baby blues:  Menangis tanpa alasan  Emosi berubah dari senang menjadi menangis dalam beberapa menit  Mudah tersinggung dan frustrasi dan cemas kecemasan,  Perasaan kewalahan oleh semua tanggung jawab baru yang datang dengan memiliki bayi.
  • 10. 2. Postpartum Depression  Postpartum Depression persentasenya bervariasi tergantung pada penelitian, sekitar 13–19% wanita, gejala suasana hati yang lebih serius terjadi yang jauh lebih berat daripada gejala sementara baby blues. Depresi pascapersalinan, PPD, adalah penyakit serius yang harus ditangani dan diobati. PPD bukanlah baby blues berkepanjangan. Baby blues hampir selalu sembuh dalam 2 minggu, dan rasa sedih atau suasana hati tertekan yang berlanjut setelah waktu itu harus diselidiki.
  • 11. 3. Psikosis  Psikosis pada masa nifas terjadi kurang lebih 2-3 per 1000 kelahiran, dan memerlukan penatalaksanaan psikiatrik (kejiwaan). Meskipun psikosis merupakan sindrom postpartum yang sangat jarang terjadi, hal ini dianggap sebagai gangguanjiwa paling berat dan dramatis yang terjadi pada periode postpartum (Fraser & Cooper, 2009). Gejala psikosis bervariasi, muncul secara dramatis dan sangat dini,mserta berubah dengan cepat, yang berubah dari hari ke hari selama fase akut penyakit. Gejala ini dari biasanya meliputi perubahan suasana hati, perilaku yang tidak rasional dan gangguan agitasi, ketakutan dan kebingungan, karena ibu kehilangan kontak dengan realitas secara cepat. Gambarannya meliputi keadaan sebagai berikut.  a. Kegelisahan dan agitasi.  b. Kebingungan dan konfusi  c. Rasa curiga dan ketakutan  d. Insomnia.  e. Episode mania, yang membuat ibu menjadi hiperaktif (misalnya berbicara dengan cepat dan terus menerus, serta menjadi sangat overaktif dan senang).  f. Pengabaian kebutuhan dasar misalnya nutrisi dan hidrasi.  g. Halusinasi dan pemikiran waham morbid yang melibatkan ibu dan bayinya.  h. Gangguan perilaku mayor.
  • 12. Screening Mental Health In Postpartum  The Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS) EPDS dikembangkan pada 1980-an oleh John Cox, seorang konsultan psikiater di Inggris, dan rekannya Jeni Holden dan Ruth Sagovsky. EPDS merupakan kuesioner laporan diri yang sekarang digunakan di banyak negara untuk menyaring depresi pascanatal. EPDS juga digunakan untuk skrining depresiantenatal pada wanita, dan depresi pada pria pada periode antenatal dan postnatal. Ada sepuluh pernyataan khusus untuk gejala depresi selama periode perinatal.  Setiap pernyataan memiliki empat kemungkinan respons, yang diberi skor dari 0 hingga 3 tergantung pada tingkat keparahan respons.
  • 13.
  • 14.
  • 15.
  • 16.
  • 17.  B. Anamnesa (Data Subjektif) 1) Keluhan Utama Ibu mengatakan takut dan cemas pada kondisinya dan juga bayinya. Ibu mengatakan sering bingung, dan pusing dan takut memegang bayinya. Ibu sulit untuk tidur. Ibu mengatakan sudah menyusu bayinya saat bayi menangis dan ASIsudah keluar.  2) Riwayat Pernikahan - Pernikahan ke : 1 - Usia pertama kawin : 21 tahun - Lama perkawinan : 2 tahun