hand out ini merupakan bahan ajar untuk menyampaikan materi pengorganisasian praktek asuhan kebidanan dalam mata kuliah konsep kebidanan yang diterima oleh mahasiswa kebidanan semester I
Terapi komplementer, bisa juga disebut terapi komplementer-alternatif yang artinya jenis pengobatan non farmakologis atau pengobatan penunjang yang dilakukan bersamaan dengan terapi farmakologis. Jadi disini, kita akan membahas terapi komplementer-alternatif sebagai satu kesatuan. Terapi komplementer bisa membantu proses penyembuhan dan meningkatkan imunitas tubuh. Tidak jarang terapi ini dipilih dengan landasan rasa takut terhadap pengobatan konvensional dan efek kemoterapi serta dengan landasan ketersediaan biaya. Kebutuhan pengobatan tidak hanya bersifat fisik, tapi juga kebutuhan psikologis dan sosial. Kemoterapi bisa membuat stress dan cemas sehingga salah satu bentuk terapi komplementer yang efektif untuk menjaga kondisi psikologis yaitu dengan manajemen stress. Beberapa teknik untuk manajemen stress misalnya dengan teknik relaksasi nafas dalam, aromaterapi, hypnosis, terapi musik, dan lain-lain. Kelelahan juga bisa terjadi sebagai salah satu efek samping kanker dan terapi kanker. Yoga bisa menjadi intervensi non invasif dengan intensitas aktivitas fisik ringan dan biaya rendah yang dapat dilakukan untuk mengatasi kelelahan, nyeri, cemas, dan stress serta meningkatkan kesehatan psikologis dan kualitas hidup penderita kanker. Selain hal-hal diatas, aromaterapi juga bermanfaat dalam mencegah dan mengurangi rasa mual, muntah, nyeri, depresi, dan tentunya meningkatkan kualitas hidup penderita kanker. Aromaterapi yang bisa digunakan diantaranya aromaterapi essential oil rose, aromaterapi jahe, peppermint, dan pijat aromaterapi. Selain terapi komplementer yang bersifat manajemen psikologis, ada juga terapi berupa penggunaan komponen herbal yang diolah menjadi jamu yang juga bisa menjadi terapi komplementer kanker, baik dengan menghambat pertumbuhan beberapa jenis kanker atau dengan mematikan sel kanker. Beberapa komponen jamu yang paling sering digunakan yaitu kunyit putih (C. zedoaria), rumput mutiara (Hedyoris corymbosa), umbi bidara upas (Merremia mammosa Hall.f), sambiloto (Andrographis paniculata Nees), keladi tikus, temu manga, benalu, daun sirsak, daun dewa, tapak dara. Terapi komplementer alternatif berupa jamu ini juga dapat meningkatkan kualitas hidup. Efek samping seperti mual, muntah, rasa kembung, cepat kenyang, alergi pada kulit, dan masa perdarahan menstruasi kurang dari satu minggu dapat terjadi jika pengobatan hanya dengan terapi jamu, tanpa terapi konvensional.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
2. PENGERTIAN
Organisasi : koordinasi kegiatan sejumlah
org dirumuskan melalui
peraturan dan pembagian kerja
melalui hierarki kekuasaan dan
tanggung jawab mencapai tujuan
bersama
Grhasta Dian P,
Pengorganisasian Praktek Asuhan Kebidanan
adalah praktek yg dilakukan bidan, tenaga medis
maupun paramedis sesuai dengan
wewenang profesinya dlm usaha untuk
mencapai asuhan kebidanan yang
memuaskan
4. A. Pelayanan Mandiri
Pelayanan mandiri ≈ BPM ≈ Pelayanan dasar
Praktek bidan = serangkaian kegiatan pelayanan
kesehatan yang diberikan oleh
bidan kepada pasien (individu,
keluarga, dan masyarakat) sesuai
dengan kewenangan dan
kemampuannya.
Lanjut …Grhasta Dian P
5. Kewenangan Bidan (11)
(Permenkes RI Nomor 1464/MENKES/PER/X/2010):
1. Pelayanan kesehatan Ibu
a. Penanganan kegawat daruratan rujukan
b. Pemberin tablet Fe pada ibu hamil
c. Pemberian Vitamin A dosis tinggi pada ibu
nifas
d. Fasilitas/ bimbingan inisiasi menyusu dini
dan promosi ASI Eksklusif
Lanjut …
Grhasta Dian P
6. e. Pemberian Uterotonika pada MAK III dan Post
Partum
f. Penyuluhan dan Konseling
g. Bimbingan pada kelompok Ibu hamil
h. Pemberian Surat keterangan kematian
i. Pemberian surat keterangan cuti bersalin
Lanjutan yankes Ibu…
7. 2. Pelayanan kesehatan Anak
a. Melakukan Asuhan Bayi Baru Lahir
(BBL) Normal
b. Resusitasi , pencegahan hipotermi,
Inisiasi Menyusu Dini (IMD), Injeksi
Vit. K, Perawatan BBL Neonatal (0-
28 hari), Perawatan tali pusat
c. Penanganan Hipotermi pada BBL
dan segera merujuk
Lanjut …
8. Grhasta Dian P,
d. Penanganan kegawat daruratan, dilanjutkan
dengan merujuk
e. Pemberian imunisasu rutin sesuai program
pemerintah
f. Pemantauan Tumbuh kembang bayi, anak balita
dan anak pra sekolah
g. Pemberian konseling dan penyuluhan
h. Pemberian surat keterangan kelahiran
i. Pemberian surat keterangan kematian
Lanjutan yankes Anak….
9. 3. Pelayanan kesehatan reproduksi
perempuan dan keluarga berencana
a. Memberikan penyuluhan dan konseling
kesehatan reproduksi perempuan dan
keluarga berencana
b. Memberikan alat kontrasepsi oral dan
kondom
10. Grhasta Dian P,
4. Memberikan pelayanan pemberian alat
kontrasepsi :
Suntikan, AKDR, dan IMPLAN
(pelayanan ini hanya boleh dilakukan oleh bidan
yang sudah mengikuti pelatihan)
5. Asuhan antenatal terintegrasi dengan
intervensi khusus penyakit kronis tertentu
dilakukan dibawah supervisi dokter
11. Lanjutan Wewenang …
Grhasta Dian P,
6. Penanganan bayi dan balita sakit sesuai
pedoman yang di tetapkan
7. Melakukan pembinaan peran serta
masyarakat dalam bidang :
KIA
anak usia sekolah dan remaja
penyehatan lingkungan.
8. Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak
balita dan anak pra sekolah dan anak sekolah
12. Grhasta Dian P, SST
9. Melaksanakan pelayanan kebidanan
komunitas
10.Melaksanakan deteksi dini, merujuk dan
memberikan penyuluhan terhadap Infeksi
Menular Seksual (IMS) termasuk
pemberian kondom
11.Pencegahan penyalahgunaan narkotika,
Psikotropika, Zat Adiktif lainnya (NAPZA)
melalui informasi dan edukasi
13. Hal – hal lain yang dapat terjadi pada kondisi
lain :
• Bidan yang menjalankan praktik di daerah
yang tidak memiliki dokter, dapat
melakukan pelayanan kesehatan di luar
kewenangan yang tertulis di atas.
• Daerah tanpa dokter tersebut meliputi
kecamatan atau kelurahan/desa yang
ditetapkan oleh kepala dinas kesehatan
kabupaten/kota.
Grhasta Dian P,
14. Syarat Praktek Bidan
1. Surat Tanda Registrasi (STR)
diperoleh setelah bidan dinyatakan lulus dan
memiliki sertifikat kompetensi bidan
2. Surat Izin Kerja Bidan (SIKB) dan Surat Izin
Praktek Bidan (SIPB).
diperoleh bidan dengan mengajukan
permohonan kepada pemerintah daerah
kabupaten/kota
Bidan yang menjalankan praktek mandiri wajib
memiliki Surat Izin Praktek Bidan (SIPB)
PERMENKES RI Nomor 1464/MENKES/PER/X/2010
15. 3. Bidan Praktek mandiri harus memenuhi syarat
berikut :
a. Berpendidikan minimal DIII Kebidanan.
b. Memiliki tempat praktik
c. Memiliki ruangan praktik
d. Memiliki peralatan untuk tindakan asuhan kebidanan
e. Memiliki peralatan untuk menunjang pelayanan kesehatan
bayi, anak balita dan pra sekolah yang memenuhi persyaratan
lingkungan sehat.
f. Menyediakan maksimal 2 (dua) tempat tidur untuk persalinan
g. Memiliki sarana , peralatan dan obat sesuai dengan ketentuan
yang berlaku (diatur dalam PERMENKES RI Nomor
1464/MENKES/PER/X/2010)
Grhasta Dian P, SST
Lanjutan Syarat Praktek Bidan….
19. B. Kolaborasi
Kolaborasi adalah hubungan saling berbagi
tanggung jawab (kerjasama)
dengan rekan sejawat / tenaga
kesehatan lainnya dalam memberi
asuhan pada pasien
20. Kolaborasi dilakukan dg mendiskusikan
diagnosis pasien + bekerjasama dlm
penatalaksanaan dan pemberian asuhan dg
cara :
Konsultasi langsung dengan tatap muka
Tidak langsung dg alat komunikasi
tanpa hadir saat tindakan dilakukan.
Tenakes yang ditugaskan menangani pasien
bertanggung jawab terhadap keseluruhan
penatalaksanaan asuhan.
21. Elemen Kolaborasi
1. Tenaga ahli dlm bidang keahlian yg
berbeda dpt bekerjasama secara timbal
balik
2. Anggota tim Tegas dan mau bekerjasama
3. Memberikan pelayanan dari kombinasi
pandangan dan keahlian yang diberikan
oleh setiap anggota
25. Grhasta Dian P.
C. Rujukan
Rujukan
Secara horizontal
(dari satu bagian ke
bagian bain dalam
satu unit)
pelimpahan
tanggung jawab
atas kasus
kebidanan
secara vertikal
(dari satu unit ke unit
yang lebih
lengkap/Rumah Sakit)
26. Dalam Merujuk, Bidan harus
mempunyai informasi tentang :
Pelayanan yang tersedia ditempat
rujukan
Biaya pelayanan ditempat rujukan
Waktu dan jarak tempuh ditempat
rujukan
27. Langkah Melakukan
Rujukan
1. Menentukan Kegawat daruratan penderita
2. Menentukan Tempat Rujukan
3. Memberikan informasi kepada penderita
dan keluarga
Lanjut ……..
28. 4. Mengirimkan informasi pada tempat
rujukan yang dituju :
a. Beritahu bahwa akan ada yg di rujuk
b. Meminta petunjuk apa yg harus dipersiapan
dan selama perjalanan ke tempat rujukan
c. Meminta petunjuk dan cara penangan untuk
menolong penderita bila penderita tidak
mungkin dikirim.
29. 5. Persiapan penderita (BAKSOKUDA)
Bidan
Alat
Keluarga
Surat
Obat
Kendaraan
Uang
DArah
6. Pengiriman Penderita