SlideShare a Scribd company logo
Analisis Ekspresi
Gen secara
Bioinformatika
Anggota Kelompok :
1.
2.
3.
4. Shoffia Medina Al-Haq (1308619044)
Quantitative PCR
Alat dan bahan yang diperlukan :
• Materi genetik
• Primer
• dNTP
• Buffer reaksi
• DNA Polimerase termostabil
• Fluorokrom
• Kamera pendeteksi floresen
• Quantitative PCR (qPCR) merupakan metode pilihan untuk menganalisis
ekspresi gen dari sejumlah gen moderat di mana saja dari sejumlah kecil
hingga ribuan sampel.
• qPCR merupakan standar emas untuk mengukur ekspresi gen karena
sensitivitas tinggi, ketahanan, reproduktifitas yang baik, rentang kuantifikasi
dinamis yang luas, dan keterjangkauan.
Siklus PCR :
• Denaturasi pada suhu 95°C
• Annealing pada suhu 50-60°C
• Elongasi pada suhu 68-72°C
Metode Deteksi
Pewarna Fluoresen Non Spesifik
Contohnya seperti SYBR Green yang
mengikat lekukan kecil DNA dan membentuk
floresensi yang berbanding dengan jumlah salinan
DNA yang terbentuk.
Memerlukan analisis kurva leleh untuk
mendeteksi masalah pengikatan non-spesifik
pewarna ke DNA karena suhu leleh dapat
dipengaruhi oleh ukuran amplikon, jumlah basa
GC, dan struktur sekunder dan tersiernya.
Analisis kurva leleh dilakukan dengan
membentuk gradien dari 50-95°C pada akhir PCR.
Teknik qPCR memungkinkan kuantifikasi bahan awal (DNA, cDNA, atau
RNA) dengan menggunakan fluorophore. Fluoresensi yang terbentuk
diukur setiap siklus dan berbanding dengan jumlah produk PCR.
Probe Spesifik
Spesifik karena reaksi
floresen hanya terjadi ketika probe
berhibridisasi dengan daerah
komplementer.
Contoh Probe :
• TaqMan
• Molecular Beacon
• FRET probe
• Scorpion probe
• MGB probe
Karakteristik
Quantitative PCR
Kelebihan
• Kecepatan
• Kesederhanaan
• Kenyamanan
• Sensitivitas
• Spesifisitas
• Kekuatan hasil
• Performa tinggi
• Familiaritas
• Harga
Kuantifikasi
Kuantifikasi Absolut
Untuk melakukan kuantifikasi
mutlak perlu diketahui jumlah salinan
gen target dalam sampel standar.
Umumnya sampel standar ini adalah
DNA plasmid atau cDNA yang
konsentrasinya diukur dengan
spektrofotometer.
Dalam assay, pengenceran
serial sampel standar di mana gen
target akan diamplifikasi harus disiapkan
karena akan merefleksikan jumlah
salinan sampel melalui proses
interpolasi Ct.
Kuantifikasi Relatif
Umumnya menggunakan
metode 2-ΔΔCT yang mengasumsikan
bahwa konten DNA menjadi dua kali
lipat setiap siklus dan gen referensinya
terekspresi konstan antara semua
sampel.
Gen referensi merupakan gen
konstitutif yang digunakan sebagai
kontrol endogen untuk mengoreksi
variabilitas intra dan inter-assay.
Seleksi Gen Referensi
Gen Referensi yang baik
merupakan salah satu metode
pengkoreksi yang paling simpel
dan efektif :
• Masalah dalam proses ekstraksi,
pemurnian, atau penyimpanan RNA
• Performa buruk dari transkripsi balik ke
sintesis cDNA
• Kesalahan dalam pemipetan atau
pemindahan material
• inhibitor polimerase
• Primer yang dirancang dengan buruk
• Analisis statistik yang tidak tepat
Proses normalisasi gen
referensi melalui berbagai protokol dan
metodologi dilakukan untuk menghindari
desain eksperimen qPCR yang salah
dan sulit untuk direproduksi hasilnya.
• Gen konstitutif yang menjadi gen
referensi harus menunjukkan
variabilitas yang kecil antar jaringan,
sel, kondisi fisiologis atau perlakuan.
• Gen dengan ekspresi terlalu tinggi
(Ct>30) atau dengan ekspresi rendah
(Ct<15) tidak direkomendasikan
untuk dipakai sebagai gen referensi
• Direkomendasikan memakai dua gen
referensi dengan fungsi dan regulasi
yang berbeda untuk meminimalisir
kemungkinan bias.
RNA Sequencing (RNAseq)
Maxam dan Gilbert mengembangkan teknologi
pengurutan DNA berdasarkan modifikasi kimia DNA
dan subsequent cleavage pada basa tertentu
Automatic sequencer pertama yang menggunakan
metode Sanger
Revolusi besar terjadi di bidang DNA sequencing
saat pertama sequencing kinerja tinggi muncul di
pasar
1970-an
2005
1987
Holley membuat complete sequencing pertama dari
sebuah gen
1964
Sequencer memungkinkan untuk menyelesaikan
proyek genom manusia
2001
RNA Sequencing (RNAseq)
- Transkriptom adalah himpunan asam ribonukleat dalam sel,
termasuk messenger ribonucleic acid (mRNA), transfer
ribonucleic acid (tRNA), ribosomal ribonucleic acid (rRNA),
small
- nuclear ribonucleic acid (snRNA), noncoding ribonucleic acids
(ncRNA).
- RNA ini diekspresikan secara berbeda menurut jaringan,
kondisi fisiologis atau stage of development
- Interpretasi kompleksitas transkriptom sangat penting
bertujuan untuk memahami elemen fungsional genom
- RNA sequencing adalah teknik di mana fragmen diurutkan dari
25–400 pasangan basa digunakan tergantung pada
teknologinya
1. Transcriptome and RNA sequencing
RNA Sequencing (RNAseq)
Desain studi transkriptome mengikuti langkah-langkah berikut
1. Pemilihan jaringan yang diinginkan di mana RNA akan dibuat
dipelajari.
2. Building the cDNAlibraries
3. Menggunakan sistem pengurutan yang masif.
4. Analisis data menggunakan alat bioinformatika. Jutaan hort readings
diperoleh, yang dipetakan ke genom atau transkriptom. Bacaan harus
disejajarkan untuk meringkas semua data. Lalu, data dinormalisasi dan
uji statistik diterapkan untuk mempelajari ekspresi gen diferensial,
menghasilkan sebuah klasifikasi gen dengan tingkat ekspresinya, p-
values, dan fold change.
2. RNAseq Methodology
RNA Sequencing (RNAseq)
Teknologi RNAseq menghadirkan beberapa keunggulan dibandingkan yang
lain metodologi yang bertujuan untuk mempelajari ekspresi gen:
• Resolusi basis: juga dapat mendeteksi perubahan dalam satu nucleo tide
(SNP) dalam transkrip, mikrosatelit, isoform, dan varian alelik.
• Jangkauan Dinamis Lebar: tidak ada batas atas untuk kuantifikasi dan
berkorelasi dengan jumlah urutan yang diperoleh, akibatnya memiliki
rentang level ekspresi dinamis yang luas, diperkirakan empat sampai lima
kali lipat. Jadi, itu bisa menganalisis gen yang diekspresikan pada tingkat
yang sangat rendah atau sangat tinggi yang tidak terdeteksi oleh yang lain
teknik. Sinyal latar belakang yang rendah membantu meningkatkan
rentang dinamis.
• Pembacaan Singkat: pembacaan dari 30 bp untuk memungkinkan
informasi yang akurat tentang cara menghubungkan dua ekson.
3. Advantage and limitations of RNAseq
RNA Sequencing (RNAseq)
• Tinggi akurat: telah ditunjukkan oleh studi validasi dengan PCR kuantitatif.
• Reproduktifitas tingkat tinggi
• Sampel RNA rendah: karena tidak ada langkah kloning.
• Tidak diperlukan genom referensi : pembacaan dapat dilakukan tanpa
genom referensi dan transkriptom dirakit secara de novo. Ini merupakan
keuntungan bagi spesies yang genom belum diurutkan
3. Advantage and limitations of RNAseq

More Related Content

Similar to Presentasi Kelompok 1 Bioinformatika.pptx

Nucleic Acid Techniques
Nucleic Acid TechniquesNucleic Acid Techniques
Nucleic Acid TechniquesMaulana Sakti
 
TUGAS 6 BIOTEKNOLOGI. adalah sarana untuk mempermudah rekayasa genetik
TUGAS 6 BIOTEKNOLOGI. adalah sarana untuk mempermudah rekayasa genetikTUGAS 6 BIOTEKNOLOGI. adalah sarana untuk mempermudah rekayasa genetik
TUGAS 6 BIOTEKNOLOGI. adalah sarana untuk mempermudah rekayasa genetikAasastriani1
 
KELOMPOK 1 BIOMOL.pptx
KELOMPOK 1 BIOMOL.pptxKELOMPOK 1 BIOMOL.pptx
KELOMPOK 1 BIOMOL.pptxIndaErlisa1
 
MOLEKULER NYAMUK_KUTU DAN LALAT.pptx
MOLEKULER NYAMUK_KUTU DAN LALAT.pptxMOLEKULER NYAMUK_KUTU DAN LALAT.pptx
MOLEKULER NYAMUK_KUTU DAN LALAT.pptxDhikaJess
 
96376562 northern-blotting
96376562 northern-blotting96376562 northern-blotting
96376562 northern-blottingTha Matsuyama
 
Polymerase chain reactions (pcr)
Polymerase chain reactions (pcr)Polymerase chain reactions (pcr)
Polymerase chain reactions (pcr)Nur Eka Oktafiani
 
BIOLOGI_M6KB2 PPT
BIOLOGI_M6KB2 PPTBIOLOGI_M6KB2 PPT
BIOLOGI_M6KB2 PPTppghybrid4
 
Analisis senyawa bahan alam
Analisis senyawa bahan alamAnalisis senyawa bahan alam
Analisis senyawa bahan alamAnisFitria25
 
Ona's Cloning presentation
Ona's Cloning presentationOna's Cloning presentation
Ona's Cloning presentationYona Oktasari
 
Kit Pemurnian Fragmen DNA/RNA Hasil PCR atau reaksi enzim dari Brand Magen
Kit Pemurnian Fragmen DNA/RNA Hasil PCR atau reaksi enzim dari Brand MagenKit Pemurnian Fragmen DNA/RNA Hasil PCR atau reaksi enzim dari Brand Magen
Kit Pemurnian Fragmen DNA/RNA Hasil PCR atau reaksi enzim dari Brand MagenSalesIndogen
 
TRANSKRIPSI TRANSLASI DNA OK.pdf
TRANSKRIPSI TRANSLASI DNA OK.pdfTRANSKRIPSI TRANSLASI DNA OK.pdf
TRANSKRIPSI TRANSLASI DNA OK.pdfmozaisnaini733
 
202520101010_ENDAH CAHYANI S_TEKNIK BIOTEKNOLOGI.pptx
202520101010_ENDAH CAHYANI S_TEKNIK BIOTEKNOLOGI.pptx202520101010_ENDAH CAHYANI S_TEKNIK BIOTEKNOLOGI.pptx
202520101010_ENDAH CAHYANI S_TEKNIK BIOTEKNOLOGI.pptxEndahCahyaniSimamora2
 
101 article text-6787-1-10-20151015
101 article text-6787-1-10-20151015101 article text-6787-1-10-20151015
101 article text-6787-1-10-20151015SyayidurrohmanFm
 

Similar to Presentasi Kelompok 1 Bioinformatika.pptx (20)

Nucleic Acid Techniques
Nucleic Acid TechniquesNucleic Acid Techniques
Nucleic Acid Techniques
 
Pp biokim
Pp biokimPp biokim
Pp biokim
 
TUGAS 6 BIOTEKNOLOGI. adalah sarana untuk mempermudah rekayasa genetik
TUGAS 6 BIOTEKNOLOGI. adalah sarana untuk mempermudah rekayasa genetikTUGAS 6 BIOTEKNOLOGI. adalah sarana untuk mempermudah rekayasa genetik
TUGAS 6 BIOTEKNOLOGI. adalah sarana untuk mempermudah rekayasa genetik
 
POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR)
POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR)POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR)
POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR)
 
KELOMPOK 1 BIOMOL.pptx
KELOMPOK 1 BIOMOL.pptxKELOMPOK 1 BIOMOL.pptx
KELOMPOK 1 BIOMOL.pptx
 
MOLEKULER NYAMUK_KUTU DAN LALAT.pptx
MOLEKULER NYAMUK_KUTU DAN LALAT.pptxMOLEKULER NYAMUK_KUTU DAN LALAT.pptx
MOLEKULER NYAMUK_KUTU DAN LALAT.pptx
 
96376562 northern-blotting
96376562 northern-blotting96376562 northern-blotting
96376562 northern-blotting
 
Polymerase chain reactions (pcr)
Polymerase chain reactions (pcr)Polymerase chain reactions (pcr)
Polymerase chain reactions (pcr)
 
genetika.pdf
genetika.pdfgenetika.pdf
genetika.pdf
 
BIOLOGI_M6KB2 PPT
BIOLOGI_M6KB2 PPTBIOLOGI_M6KB2 PPT
BIOLOGI_M6KB2 PPT
 
DNA
DNADNA
DNA
 
pcr
pcrpcr
pcr
 
Analisis senyawa bahan alam
Analisis senyawa bahan alamAnalisis senyawa bahan alam
Analisis senyawa bahan alam
 
KEL 11 TCM.pptx
KEL 11 TCM.pptxKEL 11 TCM.pptx
KEL 11 TCM.pptx
 
Ona's Cloning presentation
Ona's Cloning presentationOna's Cloning presentation
Ona's Cloning presentation
 
Kit Pemurnian Fragmen DNA/RNA Hasil PCR atau reaksi enzim dari Brand Magen
Kit Pemurnian Fragmen DNA/RNA Hasil PCR atau reaksi enzim dari Brand MagenKit Pemurnian Fragmen DNA/RNA Hasil PCR atau reaksi enzim dari Brand Magen
Kit Pemurnian Fragmen DNA/RNA Hasil PCR atau reaksi enzim dari Brand Magen
 
Tabm prak
Tabm prakTabm prak
Tabm prak
 
TRANSKRIPSI TRANSLASI DNA OK.pdf
TRANSKRIPSI TRANSLASI DNA OK.pdfTRANSKRIPSI TRANSLASI DNA OK.pdf
TRANSKRIPSI TRANSLASI DNA OK.pdf
 
202520101010_ENDAH CAHYANI S_TEKNIK BIOTEKNOLOGI.pptx
202520101010_ENDAH CAHYANI S_TEKNIK BIOTEKNOLOGI.pptx202520101010_ENDAH CAHYANI S_TEKNIK BIOTEKNOLOGI.pptx
202520101010_ENDAH CAHYANI S_TEKNIK BIOTEKNOLOGI.pptx
 
101 article text-6787-1-10-20151015
101 article text-6787-1-10-20151015101 article text-6787-1-10-20151015
101 article text-6787-1-10-20151015
 

Recently uploaded

Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfTarkaTarka
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfNurSriWidyastuti1
 
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaiKonflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaimuhammadmasyhuri9
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfindrawatiahmad62
 
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptxSejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptxGallantryW
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt xjohan199969
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024SABDA
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..widyakusuma99
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptDedi Dwitagama
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnalrepyjayanti
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfHernowo Subiantoro
 
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptperumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptAryLisawaty
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusiSusanti94678
 
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxPresentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxDWIHANDOYOPUTRO2
 
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANGKERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANGEviRohimah3
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogorWILDANREYkun
 
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docxCONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docxAhmadBarkah2
 

Recently uploaded (20)

Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaiKonflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
 
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptxSejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
 
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptperumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxPresentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
 
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANGKERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docxCONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
 

Presentasi Kelompok 1 Bioinformatika.pptx

  • 1. Analisis Ekspresi Gen secara Bioinformatika Anggota Kelompok : 1. 2. 3. 4. Shoffia Medina Al-Haq (1308619044)
  • 2. Quantitative PCR Alat dan bahan yang diperlukan : • Materi genetik • Primer • dNTP • Buffer reaksi • DNA Polimerase termostabil • Fluorokrom • Kamera pendeteksi floresen • Quantitative PCR (qPCR) merupakan metode pilihan untuk menganalisis ekspresi gen dari sejumlah gen moderat di mana saja dari sejumlah kecil hingga ribuan sampel. • qPCR merupakan standar emas untuk mengukur ekspresi gen karena sensitivitas tinggi, ketahanan, reproduktifitas yang baik, rentang kuantifikasi dinamis yang luas, dan keterjangkauan. Siklus PCR : • Denaturasi pada suhu 95°C • Annealing pada suhu 50-60°C • Elongasi pada suhu 68-72°C
  • 3. Metode Deteksi Pewarna Fluoresen Non Spesifik Contohnya seperti SYBR Green yang mengikat lekukan kecil DNA dan membentuk floresensi yang berbanding dengan jumlah salinan DNA yang terbentuk. Memerlukan analisis kurva leleh untuk mendeteksi masalah pengikatan non-spesifik pewarna ke DNA karena suhu leleh dapat dipengaruhi oleh ukuran amplikon, jumlah basa GC, dan struktur sekunder dan tersiernya. Analisis kurva leleh dilakukan dengan membentuk gradien dari 50-95°C pada akhir PCR. Teknik qPCR memungkinkan kuantifikasi bahan awal (DNA, cDNA, atau RNA) dengan menggunakan fluorophore. Fluoresensi yang terbentuk diukur setiap siklus dan berbanding dengan jumlah produk PCR. Probe Spesifik Spesifik karena reaksi floresen hanya terjadi ketika probe berhibridisasi dengan daerah komplementer. Contoh Probe : • TaqMan • Molecular Beacon • FRET probe • Scorpion probe • MGB probe
  • 4. Karakteristik Quantitative PCR Kelebihan • Kecepatan • Kesederhanaan • Kenyamanan • Sensitivitas • Spesifisitas • Kekuatan hasil • Performa tinggi • Familiaritas • Harga
  • 5. Kuantifikasi Kuantifikasi Absolut Untuk melakukan kuantifikasi mutlak perlu diketahui jumlah salinan gen target dalam sampel standar. Umumnya sampel standar ini adalah DNA plasmid atau cDNA yang konsentrasinya diukur dengan spektrofotometer. Dalam assay, pengenceran serial sampel standar di mana gen target akan diamplifikasi harus disiapkan karena akan merefleksikan jumlah salinan sampel melalui proses interpolasi Ct. Kuantifikasi Relatif Umumnya menggunakan metode 2-ΔΔCT yang mengasumsikan bahwa konten DNA menjadi dua kali lipat setiap siklus dan gen referensinya terekspresi konstan antara semua sampel. Gen referensi merupakan gen konstitutif yang digunakan sebagai kontrol endogen untuk mengoreksi variabilitas intra dan inter-assay.
  • 6. Seleksi Gen Referensi Gen Referensi yang baik merupakan salah satu metode pengkoreksi yang paling simpel dan efektif : • Masalah dalam proses ekstraksi, pemurnian, atau penyimpanan RNA • Performa buruk dari transkripsi balik ke sintesis cDNA • Kesalahan dalam pemipetan atau pemindahan material • inhibitor polimerase • Primer yang dirancang dengan buruk • Analisis statistik yang tidak tepat Proses normalisasi gen referensi melalui berbagai protokol dan metodologi dilakukan untuk menghindari desain eksperimen qPCR yang salah dan sulit untuk direproduksi hasilnya. • Gen konstitutif yang menjadi gen referensi harus menunjukkan variabilitas yang kecil antar jaringan, sel, kondisi fisiologis atau perlakuan. • Gen dengan ekspresi terlalu tinggi (Ct>30) atau dengan ekspresi rendah (Ct<15) tidak direkomendasikan untuk dipakai sebagai gen referensi • Direkomendasikan memakai dua gen referensi dengan fungsi dan regulasi yang berbeda untuk meminimalisir kemungkinan bias.
  • 7. RNA Sequencing (RNAseq) Maxam dan Gilbert mengembangkan teknologi pengurutan DNA berdasarkan modifikasi kimia DNA dan subsequent cleavage pada basa tertentu Automatic sequencer pertama yang menggunakan metode Sanger Revolusi besar terjadi di bidang DNA sequencing saat pertama sequencing kinerja tinggi muncul di pasar 1970-an 2005 1987 Holley membuat complete sequencing pertama dari sebuah gen 1964 Sequencer memungkinkan untuk menyelesaikan proyek genom manusia 2001
  • 8. RNA Sequencing (RNAseq) - Transkriptom adalah himpunan asam ribonukleat dalam sel, termasuk messenger ribonucleic acid (mRNA), transfer ribonucleic acid (tRNA), ribosomal ribonucleic acid (rRNA), small - nuclear ribonucleic acid (snRNA), noncoding ribonucleic acids (ncRNA). - RNA ini diekspresikan secara berbeda menurut jaringan, kondisi fisiologis atau stage of development - Interpretasi kompleksitas transkriptom sangat penting bertujuan untuk memahami elemen fungsional genom - RNA sequencing adalah teknik di mana fragmen diurutkan dari 25–400 pasangan basa digunakan tergantung pada teknologinya 1. Transcriptome and RNA sequencing
  • 9. RNA Sequencing (RNAseq) Desain studi transkriptome mengikuti langkah-langkah berikut 1. Pemilihan jaringan yang diinginkan di mana RNA akan dibuat dipelajari. 2. Building the cDNAlibraries 3. Menggunakan sistem pengurutan yang masif. 4. Analisis data menggunakan alat bioinformatika. Jutaan hort readings diperoleh, yang dipetakan ke genom atau transkriptom. Bacaan harus disejajarkan untuk meringkas semua data. Lalu, data dinormalisasi dan uji statistik diterapkan untuk mempelajari ekspresi gen diferensial, menghasilkan sebuah klasifikasi gen dengan tingkat ekspresinya, p- values, dan fold change. 2. RNAseq Methodology
  • 10. RNA Sequencing (RNAseq) Teknologi RNAseq menghadirkan beberapa keunggulan dibandingkan yang lain metodologi yang bertujuan untuk mempelajari ekspresi gen: • Resolusi basis: juga dapat mendeteksi perubahan dalam satu nucleo tide (SNP) dalam transkrip, mikrosatelit, isoform, dan varian alelik. • Jangkauan Dinamis Lebar: tidak ada batas atas untuk kuantifikasi dan berkorelasi dengan jumlah urutan yang diperoleh, akibatnya memiliki rentang level ekspresi dinamis yang luas, diperkirakan empat sampai lima kali lipat. Jadi, itu bisa menganalisis gen yang diekspresikan pada tingkat yang sangat rendah atau sangat tinggi yang tidak terdeteksi oleh yang lain teknik. Sinyal latar belakang yang rendah membantu meningkatkan rentang dinamis. • Pembacaan Singkat: pembacaan dari 30 bp untuk memungkinkan informasi yang akurat tentang cara menghubungkan dua ekson. 3. Advantage and limitations of RNAseq
  • 11. RNA Sequencing (RNAseq) • Tinggi akurat: telah ditunjukkan oleh studi validasi dengan PCR kuantitatif. • Reproduktifitas tingkat tinggi • Sampel RNA rendah: karena tidak ada langkah kloning. • Tidak diperlukan genom referensi : pembacaan dapat dilakukan tanpa genom referensi dan transkriptom dirakit secara de novo. Ini merupakan keuntungan bagi spesies yang genom belum diurutkan 3. Advantage and limitations of RNAseq