SlideShare a Scribd company logo
PELAPISAN SENG

   Abrianto Akuan, Ir., MT.
  Teknik Metalurgi - UNJANI




      Teknik Metalurgi-UNJANI   1
Karakteristik :
• Seng bersifat anodik terhadap besi & baja, oleh karena itu dapat
  menjadi lapisan protektif dengan ketebalan antara 7 to 15 mikron
  (0.3 to 0.5 mil) setara dengan ketebalan lapisan nikel atau lapisan
  katodik lainnya.
• Jika dibandingkan dengan logam lain adalah pelapisan seng relatif
  murah dan dapat diterapkan di/dalam barrel, tangki/tank, atau
  fasilitas proses pelapisan kontinyu.
• Proses pelapisan seng dilakukan dengan menggunakan listrik, dan
  terlihat abu-abu setelah pelapisan. Untuk menghasilkan lapisan
  seng yang terang sebagai lapisan dekoratif, maka sesudah proses
  pelapisan (plating) diberikan suatu lapisan konversi (kromatasi) atau
  pernis bening (atau keduanya).
• Lapisan seng, walaupun lebih tidak tahan lama dibandingkan
  lapisan nikel, tetapi cukup memberikan suatu perlindungan terhadap
  karat (korosi) dan biaya proses yang jauh lebih murah.


                          Teknik Metalurgi-UNJANI                     2
Jenis Larutan :
Pelapisan seng komersial, dapat
  menggunakan sistem larutan yang cukup
  berbeda, yaitu:
• larutan sianida
• larutan alkalin non sianida
• dan larutan asamklorid.



               Teknik Metalurgi-UNJANI    3
Larutan Seng Sianida
Larutan seng sianida, dibagi menjadi empat
  klasifikasi yang berbasis pada sianida, yaitu:
• Larutan seng sianida reguler
• Larutan midcyanide atau larutan dengan
  konsentrasi sianida, medium
• Larutan sianida-rendah
• dan latutan seng Microcyanide

Tabel 1 menunjukkan komposisi umum dan
  syarat-syarat operasi untuk sistem ini.
                   Teknik Metalurgi-UNJANI         4
Tabel 1. Komposisi dan prameter operasi dari larutan seng sianida




                      Teknik Metalurgi-UNJANI                       5
Lanjutan




  Note: Cathode current density: limiting 0.002 to 25
  A/dm2 (0.02 to 250 A/ft2); average barrel 0.6 A/dm2
  (6 A/ft2); average rack 2.0 to 5 A/dm2 (20 to 50
  ft2). Bath voltage: 3 to 6 V, rack; 12 to 25 V, barrel.
(a) Operating temperature: 29 °C (84 °F) optimum; range of 21 to 40 °C (69 to 105 °F).
(b) Operating temperature: 29 °C (84 °F) optimum; range of 21 to 40 °C (69 to 105 °F).
(c) Operating temperature: 27 °C (79 °F) optimum; range of 21 to 35 °C (69 to 94 °F).
(d) Operating temperature: 27 °C (79 °F) optimum; range of 21 to 35 °C (69 to 94 °F).
(e) Zinc oxide.
(f) Dissolve zinc anodes in solution until desired concentration of zinc metal is obtained.
(g) As specified
                                                           Teknik Metalurgi-UNJANI            6
Standar Larutan Seng Sianida
•   Perlu pembersihan permukaan yang lebih baik dari pada sistem lain.
•   Larutan seng Sianida adalah benar-benar fleksibel, dan berbagai macam komposisi
    larutan dapat memenuhi persyaratan pelapisan seng. Sistem larutan seng sianida
    tidak bersifat merusak ke/pada peralatan, sehingga tangki/tank dan keranjang anoda
    yang terbuat dari baja dapat digunakan untuk sistim larutan ini, pada hakekatnya
    dapat mengurangi investasi awal pabrik.
•   Sistem sianida juga mempunyai sejumlah kerugian, mencakup tingkat keracunan.
    (dengan kekecualian larutan perak atau cadmium sianida), larutan seng sianida
    standar yang berisi 90 g/L (12 oz/gal) dari total sodium sianida merupakan larutan
    yang berpotensi paling beracun dalam industri pelapisan. Bahaya terhadap
    kesehatan dari larutan sianida konsentrasi tinggi ini memerlukan biaya tambahan
    dalam memperlakukan limbah sianida, sehingga alasan primer inilah untuk
    menggunakan larutan sianida dengan konsentrasi lebih rendah atau diganti dengan
    menggunakan larutan non sianida atau asam, walaupun teknologi untuk penanganan
    limbah larutan sianida sangat telah berkembang, tetapi memerlukan biaya untuk awal
    penanganan pabrik mungkin saja lebih besar dari biaya instalasi proses
    pelapisannya.
•   Kerugian Lain adalah konduktivitas larutan yang relatif lebih rendah. Konduktivitas
    larutan sianida pada hakekatnya lebih rendah dari larutan asam.
•   Efisiensi proses pelapisan dari sistem sianida, sangat bervariasi tergantung pada
    beberapa faktor-faktor seperti temperatur larutan, konsentrasi sianida, dan kerapatan
    arus. Di/dalam instalasi proses sistim barrel, kerapatan arusnya sampai dengan 2.5
    A/dm2 (25 A/ft2) dengan efisiensi dapat mencapai 75 sampai 90%. Di/dalam instalasi
    proses sistim rak, efisiensinya di bawah 50% pada kerapatan arus di atas 6 A/dm2
    (60 A/ft2).

                                Teknik Metalurgi-UNJANI                                7
Larutan Seng Midcyanide
Larutan sianida standar menghasilkan throwing and covering power
   yang baik sekali. Kemampuan larutan melapisi bahan pada
   kerapatan arus yang sangat rendah adalah lebih baik dari sistim
   larutan seng lainnya. Kemampuan ini tergantung pada komposisi
   larutan, temperatur, logam dasar (jenis bahan), dan penggunaan
   aditip. Konsentrasi jenis larutan ini ditunjukkan pada tabel 1.
   Karakteristik penyepuhan dari larutan midcyanide dan larutan
   sianida reguler, pada kenyataannya adalah sama. Kelemahan Satu-
   satunya dari larutan midcyanide ini dibandingkan dengan larutan
   standar, adalah toleransi terhadap pengotor yang sangat rendah
   dan preparasi permukaan yang harus sangat baik. Kelemahan ini
   adalah jarang ditemui dalam praktek di pabrik. Lebih besar proses
   pembilasan, pada hakekatnya adalah lebih sedikit dragout, dan
   menghemat persiapan larutan, biaya pemeliharaan, dan biaya
   proses sehingga menjadi keunggulan dari jenis larutan ini.



                         Teknik Metalurgi-UNJANI                   8
Larutan Seng Low-cyanide
•   Dioperasikan pada kira-kira 6 sampai 12 g/L (0.68 sampai 1.36 oz/gal)
    sianida sodium dan logam seng. Larutan ini karakteristiknya berbeda
    dengan jenis midcyanide dan sianida standar. Aditip, secara normal
    digunakan di/dalam larutan reguler dan sianida midstrength, tetapi tidak
    berfungsi dengan baik pada larutan sianida rendah, sehingga brighteners
    untuk larutan Sianida-rendah menggunakan brightener khusus.
•   Larutan seng sianida rendah, lebih sensitif temperatur dibandingkan larutan
    reguler atau midcyanide. Efisiensi larutan jenis ini adalah sama dengan
    larutan sianida reguler pada awalnya, tetapi itu cenderung menyebabkan
    pengelupasan (terutama pada/di kerapatan arus yang lebih tinggi). Jenis
    larutan ini memiliki throwing power and covering power yang sedikit lebih
    rendah dibandingkan dengan larutan midcyanide standar. Larutan
    lowcyanide lebih tidak sensitif terhadap pengotor dibandingkan larutan
    standar atau midcyanide. Pengotor dari logam lebih banyak tidak larut pada
    larutan dengan konsentrasi sianida yang lebih rendah. Larutan jenis ini
    banyak digunakan secara ekstensif untuk proses pelapisan seng sistim rak
    barang-barang kawat. Tidak seperti sistem sianida lain, larutan sianida-
    rendah tidak sensitif terhadap penambahan sulfida untuk mengurangi
    pengotor bahkan dapat mengurangi kecerahan lapisan dan kecepatan
    proses pelapisan.


                            Teknik Metalurgi-UNJANI                          9
Larutan Seng Microcyanide
secara esensial merupakan larutan seng
  alkalin noncyanide. Proses pelapisan seng
  dengan lmenggunakan larutan alkalin ini
  relatif cukup sulit, sehingga ditambahkan
  sedikit sianida minimal 1.0 g/L (0.13
  oz/gal), sebagai suatu aditip yang dapat
  meningkat kecerahan hasil lapisan.
  Bagaimanapun, itu bertujuan untuk dapat
  meniadakan atau sepenuhnya meng-
  eliminasi sianida.
                Teknik Metalurgi-UNJANI   10
Preparation of Cyanide Zinc Baths
Bath may be prepared with cyanide zinc liquid concentrates that are diluted with water, and to which
    sodium hydroxide is normally added, or they may be prepared as follows:

•   1. Fill the makeup and/or plating tank approximately two-thirds full of tap water.
•   2. Slowly stir in the required amount of sodium hydroxide.
•   3. Add the required amount of sodium cyanide and mix until dissolved.
•   4. Prepare a slurry of the required amount of zinc oxide or zinc cyanide and slowly add to the
    bath. Mix until completely dissolved. Instead of zinc salts, the bath may be charged with steel
    baskets of zinc anode balls that are allowed to dissolve into the solution until the desired metal
    content is reached.
•   5. Add an initial 15 g/L (2.0 oz/gal) sodium carbonate for rack plating baths.
•   6. Add approximately 0.25 to 0.50 g/L (0.03 to 0.06 oz/gal) of sodium polysulfide or zinc purifier for
    regular and midcyanide baths.
•   7. Run plating test panels and add the necessary amount of brightener to the bath. If a satisfactory
    deposit is obtained, place anodes for production.

Zinc baths prepared from impure zinc salts may require treatment with zinc dust and/or low-current-
    density dummying (the process of plating out bath impurities). Zinc dust should be added at the
    rate of 2 g/L (0.26 oz/gal) and the bath should be agitated for about 1 h. After settling, the bath
    should be filtered into the plating tank. Dummying is preferably done on steel cathode sheets at
    low current densities of 0.2 to 0.3 A/dm2 (2 to 3 A/ft2) for 12 to 24 h.



                                       Teknik Metalurgi-UNJANI                                            11
Alkaline Noncyanide Baths
• Alkaline noncyanide baths are a logical
  development in the effort to produce a
  relatively nontoxic, cyanide-free zinc
  electrolyte. Approximately 15 to 20% of
  zinc plated at present is deposited from
  these baths.



                 Teknik Metalurgi-UNJANI     12
Table 2 Komposisi & parameter proses dari larutan seng alkaline noncyanide




                                             (a) Operating conditions: temperature, 27 °C (81 °F)
                                             optimum; cathode current density, 0.6 A/dm2 (6 A/ft2);
                                             bath voltages, 3 to 6 rack.
                                             (b) Operating conditions: temperature, 21 to 35 °C (69
                                             to 94 °F) range; cathode current density, 2.0 to 4.0
                                             A/dm2 (20 to 40 A/ft2); bath voltages, 12 to 18
                                             barrel.
                                             (c) As specified


Larutan alkalin noncyanide relatif murah proses & pemeliharaannya. Larutan ini menggunakan logam
seng: 7.5 sampai 12 g/L (1.0 sampai 1.6 oz/gal) digunakan pada3 A/dm2 (30 A/ft2) yang dapat
menghasilkan suatu lapisan seng yang terang/cerah dengan efisiensi kira-kira 80%, seperti yang
diperlihatkan pada Gambar. 1. Jika konsentrasi logam turun hingga 2 g/L (0.26 oz/gal), maka efisiensi
turun sampai dibawah 60% pada kerapatan arus ini. Meningkatnya konsentrasi logam hingga di atas 17
g/L (2.3 oz/gal) akan menghasilkan lapisan berwarna abu-abu dop dan tidak rata, rapat arus menurun;
sehingga, penambahan aditip perlu dilakukan untuk menyelesaikan masalah ini. Meningkatkan
konsentrasi hidroksida sodium akan meningkatkan efisiensi, seperti diperlihatkan pada Gambar. 2. Jika,
konsentrasi yang terlalu tinggi maka akan menyebabkan penumpukkan lapisan pada daerah sudut atau
sisi. Noncyanide Alkalin seng adalah satu larutan yangrelatif praktis.



                                       Teknik Metalurgi-UNJANI                                        13
Gambar. 1 Effisiensi arus pada katoda
  katoda sebagai fungsi dari konsenrasi logam
  seng dari larutan seng alkalin noncyanide.
  NaOH, 80 g/L (11oz/gal); Na2CO3, 15 g/L (2
  oz/gal)




Teknik Metalurgi-UNJANI                         14
Gambar. 2 Pengaruh konsentrasi logam seng &
        sodium hidroksida terhadap efisiensi katoda dari larutan
        noncyanide. Temperature: 26 °C (77 °F). : Lingk-7.5 g/L
        (1 oz/gal) Zn, 75 g/L (10 oz/gal) NaOH; •: 7.5 g/L (1.0
        oz/gal) Zn, 150 g/L (20 oz/gal) NaOH; Segitiga
        Kosong- 11 g/L (1.5 oz/gal) Zn, 110 g/L (15 oz/gal)
        NaOH; Segitiga Pejal- 15 g/L (2.0 oz/gal) Zn, 150 g/L
        (20 oz/gal) NaOH; Segi Empat 11 g/L (1.5 oz/gal) Zn,
        150 g/L (20 oz/gal) NaOH.




Teknik Metalurgi-UNJANI                                     15
Temperatur
Larutan seng Sianida dapat dioperasikan pada temperatur 12 sampai 55 °C (54
   sampai 130 °F), pemakaian umum adalah antara 23 sampai 32 °C (73
   sampai 90 °F). Temperatur operasi ini diberikan tergantung pada jenis
   benda kerja, permukaan akhir yang diinginkan dan karakteristik larutannya.
   Temperatur larutan sangat berpengaruh dalam sistem seng sianida,
   sehingga temperatur optimum perlu ditentukan. Pengaruh meningkatnya
   temperatur Larutan:
 Meningkatkan efisiensi katode
 Meningkatkan konduktivitas larutan
 Meningkatkan karat (korosi) pada anoda
 Menghasilkanlapisan yang buram
 Mengurangi daya liput (covering power)
 Mengurangi throwing power
 Meningkatkan penguraian sianida dan agen penambahan

Menurunkan temperatur larutan akan mempunyai efek kebalikan.
  Mengoperasikan larutan pada temperatur yang relatif tinggi, akan
  memberikan konduktivitas dan efisiensi pelapisan yang optimum.


                            Teknik Metalurgi-UNJANI                        16
Effisiensi Arus
Pada proses pelapisan dengan larutan seng sianida sistim
  barrel, effisiensi arusnya bervariasi antara 75 dan 93%,
  tergantung pada temperatur dan kerapatan arus. Pada
  sistim rak efisiensi arusnya akan sangat bervariasi pada
  kerapatan arus yang relatif tinggi, terutama di atas 3
  A/dm2 (30 A/ft2). Pengaruh adari konsentrasi logam
  seng, hidroksida sodium, dan perbandingan cyanide-
  seng terhadap efisiensi adalah diperlihatkan pada
  Gambar. 3. Umumnya, effisiensi kira-kira 90% pada 2.5
  A/dm2 (25 A/ft2) 50% pada 5 A/dm2 (50 A/ft2).
  Peningkatan efisiensi dapat diperoleh dengan
  menggunakan Larutan dengan konsentrasi sianida yang
  lebih tinggi; tetapi, hal ini dapat menyebabkan
  rendahnya throwing power dari larutan, konsumsi
  brightener lebih tinggi, biaya operasional lebih tinggi,
  dan berbagai kesulitan pemeliharaan larutan.
                      Teknik Metalurgi-UNJANI            17
Gambar. 3 Pengaruh komposisi larutan & rapat arus terhadap effisiensi dari larutan plating seng
    sianida.
(a) Pengaruh dari rasio NaCN/Zn. 60 g/L (8 oz/gal) Zn (CN); 17.5 sampai 43.7 g/L (2.33 sampai 5.82
    oz/gal) NaCN; 75.2 g/L (10 oz/gal) NaOH; Rasio 2.0-sampai-1 sampai 2.75-sampai-1 Rasio dari
    NaCN terhadap seng. Temperatur: 30 °C (86 °F).
(b) Pengaruh konsentrasi logam seng. 60.1, 75.2, dan 90.2 g/L (8, 10, dan 12 oz/gal) Zn (CN); 43.7,
    54.6, dan 65.5 g/L (5.82, 7.27, dan 8.72 oz/gal) NaCN; 75.2 g/L (10 oz/gal) NaOH; 2.75-sampai-1
    rasio dari NaCN terhadap seng. Temperatur: 30 °C (86 °F).
(c) Pengaruh dari konsentrasi NaOH. 60.1 g/L (8 oz/gal) Zn(CN); 43.6 g/L (5.8 oz/gal) NaCN; 150.4
    dan 75.2 g/L (20 and 10 oz/gal) NaOH; 2.75-sampai-1 rasio dari NaCN terhadap seng.
    Temperatur: 30 °C (86 °F)
                                   Teknik Metalurgi-UNJANI                                     18
Larutan Asam
Larutan seng asam berbasis pada seng klorid yang saat ini 40 sampai 50%
   dipergunakan di seluruh dunia. Komposisi dan parameter proses dari
   larutan seng Asam ditunjukkan pada tabel 5. keuntungan dari jenis larutan
   ini adalah:
 Merupakan satu-satunya larutan seng yang memiliki kemampuan untuk
   menghasilkan lapisan dengan tingkat kecerahan cukup baik dan paling
   brilian.
 Dapat diterapkan pada jenis bahan besi cor, besi malleable, dan komponen
   yang di-carbonitrided, yang akan cukup sulit atau mustahil dilakukan
   dengan menggunakan larutan alkalin.
 Mempunyai konduktivitas yang jauh lebih tinggi dibandingkan larutan
   alkalin, sehingga lebih effisien.
 Efisiensi larutan mencapai 95 sampai 98%, secara normal jauh lebih tinggi
   dibandingkan larutan sianida atau proses alkalin, terutama pada kerapatan
   arus yang lebih tinggi, seperti diperlihatkan pada Gambar. 5.
 Penggetasan hidrogen lebih rendah dibandingkan dengan jenis larutan
   seng lainnya, karena efisiensi arusnya relatif tinggi.
 Prosedur-prosedur penanganan limbahnya lebih rendah, hanya terutama
   pada netralisasi pada pH 8.5 sampai 9, dan pegendapan logam seng jika
   diperlukan.
Pengaruh negatif dari larutani asam chloride adalah larutan asam klorid adalah bersifat
   korosif. Semua peralatan yang berhubungan dengan larutan, seperti tangki/tank dan
   lainnya, harus dilapisi dengan bahan anti-karat.
                                  Teknik Metalurgi-UNJANI                                 19
Tabel 5 Komposisi & parameter operasi dari larutan seng asam chloride




                              Teknik Metalurgi-UNJANI                   20
(a) Carrier and primary
                          brighteners for acid chloride are
                          proprietary, and exact
                          recommendations of
                          manufacturer should be
                          followed. Values given are
                          representative.



Teknik Metalurgi-UNJANI                              21
Gambar. 5 Perbandingan effisiensi
        arus dari larutan plating seng




Teknik Metalurgi-UNJANI                     22
Sejumlah larutan seng berbasis seng sulfate dan seng fluoborate banyak
digunakan terutama untuk proses pelapisan seng produksi tinggi, pelapisan
kontinyu dari kawat dan batang. Tabel 6 memperlihatkan komposisi dan kondisi
operasi dari beberapa larutan seng fluoborate dan sulfate.

Tabel 6 Komposisi dan parameter operasi dari larutan Seng Fluoborate dan sulfate




                                                 (a) At room temperature; 3.5 to 4 pH; at 20 to 60
                                                 A/dm2 (200 to 600 A/ft2).
                                                 (b) At 30 to 52 °C (85 to 125 °F); 3 to 4 pH; at 10
                                                 to 60 A/dm2 (100 to 600 A/ft2).
                                                 (c) As needed




                                   Teknik Metalurgi-UNJANI                                       23
Parameter :
Pengadukkan (agitasi), direkomendasikan
 dalam pemakaian larutan asam klorid untuk
 mencapai kerapatan arus operasi yang
 praktis. Sirkulasi larutan, direkomendasikan
 dalam proses pelapisan sistim barrel. Pada
 sistim rak, sirkulasi larutan biasanya
 terpenuhi oleh adanya filter. Pengadukkan ini
 dapat dilakukan melalui tiupan udara.


                 Teknik Metalurgi-UNJANI   24
Pengontrolan Temperatur dalam larutan asam cukup
  diperlukan dibandingkan dalam larutan seng sianida,
  sehingga pendinginan harus disediakan untuk
  mempertahankan temperatur larutannya tetap sesuai
  dengan rekomendasi, yaitu biasanya 35 °C (95 °F).
  Mengoperasikan larutan asam klorid di atas temperatur
  yang direkomendasikan dapat menyebabkan kecerahan
  lapisannya menjadi rendah. Ketika larutan asam mencapai
  temperatur yang cukup panas, maka aditip perlu segera
  dalam larutan untuk menghindari perubahan larutan seperti
  susu atau berawan yang menyebabkan ketidakseimbangan
  larutan. Sebaliknya, temperatur rendah, biasanya di bawah
  21 °C (70 °F), menyebabkan larutan meng-kristal dan
  menyebabkan aditip organik memisahkan diri ke luar dari
  larutan.


                       Teknik Metalurgi-UNJANI           25
Effisiensi Arus Katoda. Larutan seng
 asam klorid menghasilkan efisiensi arus
 katode yang tinggi seperti diperlihatkan
 pada Gambar. 5, efisiensi arus katode
 rata-rata untuk larutan ini adalah kira-kira
 95 sampai 98%. Tidak ada larutan seng
 lainnya yang benar-benar berefisiensi
 tinggi pada kerapatan arus tinggi yang
 dapat meningkatkan produktivitas 15
 sampai 50%, di atas itu dapat diperoleh
 dengan larutan sianida. Dalam sistim
 barrel, beban arus bisa berlipat ganda.
                Teknik Metalurgi-UNJANI         26
Pengontrolan pH pada larutan seng asam
 biasanya dimonitor sehari-hari. Metoda
 Elektrometris adalah dengan
 menggunakan kertas pengujian. pH
 diturunkan dengan penambahan larutan
 asam hidroklorik; ketika memerlukan, pH
 ditingkatkan dengan penambahan kalium
 atau ammonium hidroksida.



               Teknik Metalurgi-UNJANI     27
Pencemaran larutan oleh unsur besi adalah suatu masalah
  umum pada larutan seng asam klorid. Pencemaran oleh
  besi biasanya tampak sebagai endapan gelap pada
  lapisan dengan kerapatan arus tinggi; di/dalam sistim
  barrel akan tampak sebagai bintik hitam pada lapisan.
  Penghilangan pengotor besi dalam larutan asam klorid
  dilakukan dengan cara mengoksidasi besi dengan
  menambahkan hidrogen peroksida pada larutan,
  biasanya kira-kira 10 mL (0.34 fl oz) . 30% peroksida
  hidrogen harus digunakan untuk setiap 100 L (26.4 gal.)
  dari larutan. Penurunan konsentrasi peroksida adalah
  dengan penambahan 4 sampai 5 air. Kalium
  permanganat dapat digunakan sebagai pengganti
  peroksida. Endapan besi hidroksida disaring dengan
  menggunaka filter 15 mikron (0.6 mil) atau filter yang
  lebih kecil lagi.


                     Teknik Metalurgi-UNJANI            28
Tabel 8 Perkiraan umur pakai komponen yang
dilapis seng pada berbagai kondisi lingkungan




Teknik Metalurgi-UNJANI                         29
Tabel 9 Applikasi dari plating seng pada ketebalan 7 sampai 13 mikron (0.3 sampai 0.5 mil)




                                            (a) Chromated after plating.
                                            (b) Chromated after plating; some parts dyed and
                                            lacquered.
                                            (c) Bright chromated after plating.
                                            (d) Chromated, clear or colored, after plating.
                                            (e) Dipped in 0.5% HNO3 or chromated after plating

                                   Teknik Metalurgi-UNJANI                                   30

More Related Content

What's hot

Klasifikasi paduan aluminium
Klasifikasi paduan aluminiumKlasifikasi paduan aluminium
Klasifikasi paduan aluminium
hengkiirawan2008
 
Linier polarization resistance oleh wahyudin
Linier polarization resistance oleh wahyudin Linier polarization resistance oleh wahyudin
Linier polarization resistance oleh wahyudin
artyudy
 
[Presentasi] Logam Besi (Fe)
[Presentasi] Logam Besi (Fe)[Presentasi] Logam Besi (Fe)
[Presentasi] Logam Besi (Fe)
Muhamad Imam Khairy
 
Diagram fasa fe fe3 c
Diagram fasa fe fe3 cDiagram fasa fe fe3 c
Diagram fasa fe fe3 cBayu Fajri
 
Grinding and sizing
Grinding and sizingGrinding and sizing
Grinding and sizingIffa M.Nisa
 
Diagram fasa
Diagram fasaDiagram fasa
Diagram fasa
Fajar Istu
 
Ppt titrasi redoks
Ppt titrasi redoksPpt titrasi redoks
Ppt titrasi redoks
Billqis yh
 
DRAWING PROSES
DRAWING PROSESDRAWING PROSES
DRAWING PROSES
M. Rio Rizky Saputra
 
jurnal aluminium
jurnal aluminiumjurnal aluminium
jurnal aluminium
Universitas Negeri Padang
 
PROSES PEMBENTUKAN METALURGI BATU BATA TAHAN API
PROSES PEMBENTUKAN METALURGI BATU BATA TAHAN APIPROSES PEMBENTUKAN METALURGI BATU BATA TAHAN API
PROSES PEMBENTUKAN METALURGI BATU BATA TAHAN API
indahnuur
 
Kbg nikel {ika nurcahyaningsih (1205025100)}
Kbg nikel {ika nurcahyaningsih (1205025100)}Kbg nikel {ika nurcahyaningsih (1205025100)}
Kbg nikel {ika nurcahyaningsih (1205025100)}
085753889956
 
Sifat Fisik dan Kimia Vanadium
Sifat Fisik dan Kimia VanadiumSifat Fisik dan Kimia Vanadium
Sifat Fisik dan Kimia Vanadium
Ahmad Dzikrullah
 
"peralatan pemisahan" Ayakan
"peralatan pemisahan" Ayakan"peralatan pemisahan" Ayakan
"peralatan pemisahan" AyakanHilya Fithri
 
Proses Pembuatan Kunci Inggris
Proses Pembuatan Kunci InggrisProses Pembuatan Kunci Inggris
Proses Pembuatan Kunci Inggris
Fakhri Ramadhan
 
Kelompok 4 bst yodo-yodi
Kelompok 4 bst yodo-yodiKelompok 4 bst yodo-yodi
Kelompok 4 bst yodo-yodi
Nur Latifah
 
Blackening penghitaman baja
Blackening penghitaman bajaBlackening penghitaman baja
Blackening penghitaman bajaAbrianto Akuan
 
Material Teknik - Tembaga
Material Teknik - TembagaMaterial Teknik - Tembaga
Material Teknik - Tembaga
Zhafran Anas
 

What's hot (20)

Klasifikasi paduan aluminium
Klasifikasi paduan aluminiumKlasifikasi paduan aluminium
Klasifikasi paduan aluminium
 
Deformasi
DeformasiDeformasi
Deformasi
 
Linier polarization resistance oleh wahyudin
Linier polarization resistance oleh wahyudin Linier polarization resistance oleh wahyudin
Linier polarization resistance oleh wahyudin
 
[Presentasi] Logam Besi (Fe)
[Presentasi] Logam Besi (Fe)[Presentasi] Logam Besi (Fe)
[Presentasi] Logam Besi (Fe)
 
Diagram fasa fe fe3 c
Diagram fasa fe fe3 cDiagram fasa fe fe3 c
Diagram fasa fe fe3 c
 
Grinding and sizing
Grinding and sizingGrinding and sizing
Grinding and sizing
 
Diagram fasa
Diagram fasaDiagram fasa
Diagram fasa
 
Ppt titrasi redoks
Ppt titrasi redoksPpt titrasi redoks
Ppt titrasi redoks
 
DRAWING PROSES
DRAWING PROSESDRAWING PROSES
DRAWING PROSES
 
jurnal aluminium
jurnal aluminiumjurnal aluminium
jurnal aluminium
 
PROSES PEMBENTUKAN METALURGI BATU BATA TAHAN API
PROSES PEMBENTUKAN METALURGI BATU BATA TAHAN APIPROSES PEMBENTUKAN METALURGI BATU BATA TAHAN API
PROSES PEMBENTUKAN METALURGI BATU BATA TAHAN API
 
Kbg nikel {ika nurcahyaningsih (1205025100)}
Kbg nikel {ika nurcahyaningsih (1205025100)}Kbg nikel {ika nurcahyaningsih (1205025100)}
Kbg nikel {ika nurcahyaningsih (1205025100)}
 
Sifat Fisik dan Kimia Vanadium
Sifat Fisik dan Kimia VanadiumSifat Fisik dan Kimia Vanadium
Sifat Fisik dan Kimia Vanadium
 
"peralatan pemisahan" Ayakan
"peralatan pemisahan" Ayakan"peralatan pemisahan" Ayakan
"peralatan pemisahan" Ayakan
 
Proses Pembuatan Kunci Inggris
Proses Pembuatan Kunci InggrisProses Pembuatan Kunci Inggris
Proses Pembuatan Kunci Inggris
 
Kelompok 4 bst yodo-yodi
Kelompok 4 bst yodo-yodiKelompok 4 bst yodo-yodi
Kelompok 4 bst yodo-yodi
 
Blackening penghitaman baja
Blackening penghitaman bajaBlackening penghitaman baja
Blackening penghitaman baja
 
Material Teknik
Material TeknikMaterial Teknik
Material Teknik
 
Material Teknik - Tembaga
Material Teknik - TembagaMaterial Teknik - Tembaga
Material Teknik - Tembaga
 
4 Pelapisan Ni
4  Pelapisan  Ni4  Pelapisan  Ni
4 Pelapisan Ni
 

Viewers also liked

02. naskahpublikaasi
02. naskahpublikaasi02. naskahpublikaasi
02. naskahpublikaasi
Alfina Haqoh
 
1. pengecoran logam
1. pengecoran logam1. pengecoran logam
1. pengecoran logam
Ravi Pratama
 
Melting Loss pada Peleburan Aluminium (AA)
Melting Loss pada Peleburan Aluminium (AA)Melting Loss pada Peleburan Aluminium (AA)
Melting Loss pada Peleburan Aluminium (AA)Abrianto Akuan
 
Galvanisasi untuk Proteksi Korosi (AGI)
Galvanisasi untuk Proteksi Korosi (AGI)Galvanisasi untuk Proteksi Korosi (AGI)
Galvanisasi untuk Proteksi Korosi (AGI)Abrianto Akuan
 
Fmea shrinkage casting defect aa
Fmea shrinkage casting defect aaFmea shrinkage casting defect aa
Fmea shrinkage casting defect aaAbrianto Akuan
 
Paint Calculation Practice & Report (AA)
Paint Calculation Practice & Report (AA)Paint Calculation Practice & Report (AA)
Paint Calculation Practice & Report (AA)Abrianto Akuan
 
Refresh k3 (paradigm)
Refresh k3 (paradigm)Refresh k3 (paradigm)
Refresh k3 (paradigm)
Abrianto Akuan
 
Diagram batas mampu bentuk pada lembaran logam (AA)
Diagram batas mampu bentuk pada lembaran logam (AA)Diagram batas mampu bentuk pada lembaran logam (AA)
Diagram batas mampu bentuk pada lembaran logam (AA)Abrianto Akuan
 
Jurnal plating Au pada plastik ABS (AA)
Jurnal plating Au pada plastik ABS (AA)Jurnal plating Au pada plastik ABS (AA)
Jurnal plating Au pada plastik ABS (AA)Abrianto Akuan
 
Analisis kerusakan pegas ulir pada kereta api (AA)
Analisis kerusakan pegas ulir pada kereta api (AA)Analisis kerusakan pegas ulir pada kereta api (AA)
Analisis kerusakan pegas ulir pada kereta api (AA)Abrianto Akuan
 
Jurnal jominy test (pengujian mampu keras baja) melalui program MATLAB (AA)
Jurnal jominy test (pengujian mampu keras baja) melalui program MATLAB (AA)Jurnal jominy test (pengujian mampu keras baja) melalui program MATLAB (AA)
Jurnal jominy test (pengujian mampu keras baja) melalui program MATLAB (AA)Abrianto Akuan
 
Pengantar proses manufaktur (AA)
Pengantar proses manufaktur (AA)Pengantar proses manufaktur (AA)
Pengantar proses manufaktur (AA)Abrianto Akuan
 
Standar Analisis Kegagalan
Standar Analisis KegagalanStandar Analisis Kegagalan
Standar Analisis KegagalanAbrianto Akuan
 
Galvanizing for Corrosion Protection (AGA)
Galvanizing for Corrosion Protection (AGA)Galvanizing for Corrosion Protection (AGA)
Galvanizing for Corrosion Protection (AGA)Abrianto Akuan
 
Modul praktikum peleburan & pengecoran logam (AA)
Modul praktikum peleburan & pengecoran logam (AA)Modul praktikum peleburan & pengecoran logam (AA)
Modul praktikum peleburan & pengecoran logam (AA)Abrianto Akuan
 
Kelelahan Logam (Fatigue)
Kelelahan Logam (Fatigue)Kelelahan Logam (Fatigue)
Kelelahan Logam (Fatigue)Abrianto Akuan
 

Viewers also liked (20)

02. naskahpublikaasi
02. naskahpublikaasi02. naskahpublikaasi
02. naskahpublikaasi
 
1. pengecoran logam
1. pengecoran logam1. pengecoran logam
1. pengecoran logam
 
Copper plating
Copper platingCopper plating
Copper plating
 
Melting Loss pada Peleburan Aluminium (AA)
Melting Loss pada Peleburan Aluminium (AA)Melting Loss pada Peleburan Aluminium (AA)
Melting Loss pada Peleburan Aluminium (AA)
 
Galvanisasi untuk Proteksi Korosi (AGI)
Galvanisasi untuk Proteksi Korosi (AGI)Galvanisasi untuk Proteksi Korosi (AGI)
Galvanisasi untuk Proteksi Korosi (AGI)
 
Fmea shrinkage casting defect aa
Fmea shrinkage casting defect aaFmea shrinkage casting defect aa
Fmea shrinkage casting defect aa
 
Index minerals (AA)
Index minerals (AA)Index minerals (AA)
Index minerals (AA)
 
Paint Calculation Practice & Report (AA)
Paint Calculation Practice & Report (AA)Paint Calculation Practice & Report (AA)
Paint Calculation Practice & Report (AA)
 
Refresh k3 (paradigm)
Refresh k3 (paradigm)Refresh k3 (paradigm)
Refresh k3 (paradigm)
 
Diagram batas mampu bentuk pada lembaran logam (AA)
Diagram batas mampu bentuk pada lembaran logam (AA)Diagram batas mampu bentuk pada lembaran logam (AA)
Diagram batas mampu bentuk pada lembaran logam (AA)
 
Jurnal plating Au pada plastik ABS (AA)
Jurnal plating Au pada plastik ABS (AA)Jurnal plating Au pada plastik ABS (AA)
Jurnal plating Au pada plastik ABS (AA)
 
Analisis kerusakan pegas ulir pada kereta api (AA)
Analisis kerusakan pegas ulir pada kereta api (AA)Analisis kerusakan pegas ulir pada kereta api (AA)
Analisis kerusakan pegas ulir pada kereta api (AA)
 
Jurnal jominy test (pengujian mampu keras baja) melalui program MATLAB (AA)
Jurnal jominy test (pengujian mampu keras baja) melalui program MATLAB (AA)Jurnal jominy test (pengujian mampu keras baja) melalui program MATLAB (AA)
Jurnal jominy test (pengujian mampu keras baja) melalui program MATLAB (AA)
 
Pengantar proses manufaktur (AA)
Pengantar proses manufaktur (AA)Pengantar proses manufaktur (AA)
Pengantar proses manufaktur (AA)
 
Standar Analisis Kegagalan
Standar Analisis KegagalanStandar Analisis Kegagalan
Standar Analisis Kegagalan
 
Galvanizing for Corrosion Protection (AGA)
Galvanizing for Corrosion Protection (AGA)Galvanizing for Corrosion Protection (AGA)
Galvanizing for Corrosion Protection (AGA)
 
Difraksi Sinar-X
Difraksi Sinar-XDifraksi Sinar-X
Difraksi Sinar-X
 
Modul praktikum peleburan & pengecoran logam (AA)
Modul praktikum peleburan & pengecoran logam (AA)Modul praktikum peleburan & pengecoran logam (AA)
Modul praktikum peleburan & pengecoran logam (AA)
 
Jenis jenis logam
Jenis jenis logamJenis jenis logam
Jenis jenis logam
 
Kelelahan Logam (Fatigue)
Kelelahan Logam (Fatigue)Kelelahan Logam (Fatigue)
Kelelahan Logam (Fatigue)
 

More from Abrianto Akuan

WPS-PQR (welding-pengelasan)
WPS-PQR (welding-pengelasan)WPS-PQR (welding-pengelasan)
WPS-PQR (welding-pengelasan)Abrianto Akuan
 
Konversi Kekerasan Logam (AA)
Konversi Kekerasan Logam (AA)Konversi Kekerasan Logam (AA)
Konversi Kekerasan Logam (AA)Abrianto Akuan
 
Jurnal analisis keausan sproket rantai rol (AA)
Jurnal analisis keausan sproket rantai rol (AA)Jurnal analisis keausan sproket rantai rol (AA)
Jurnal analisis keausan sproket rantai rol (AA)Abrianto Akuan
 
Minerals Classification (AA)
Minerals Classification (AA)Minerals Classification (AA)
Minerals Classification (AA)Abrianto Akuan
 
Perhitungan korosi (USA)
Perhitungan korosi (USA)Perhitungan korosi (USA)
Perhitungan korosi (USA)Abrianto Akuan
 
Perhitungan korosi standard NACE (AA)
Perhitungan korosi standard NACE (AA)Perhitungan korosi standard NACE (AA)
Perhitungan korosi standard NACE (AA)Abrianto Akuan
 
Perhitungan proteksi korosi (AA)
Perhitungan proteksi korosi (AA)Perhitungan proteksi korosi (AA)
Perhitungan proteksi korosi (AA)Abrianto Akuan
 
Jurnal proses cyaniding (AA)
Jurnal proses cyaniding (AA)Jurnal proses cyaniding (AA)
Jurnal proses cyaniding (AA)Abrianto Akuan
 
Jurnal baja mangan austenitik (AA)
Jurnal baja mangan austenitik (AA)Jurnal baja mangan austenitik (AA)
Jurnal baja mangan austenitik (AA)Abrianto Akuan
 
Modul Praktikum Teknik Pengelasan Logam (AA)
Modul Praktikum Teknik Pengelasan Logam (AA)Modul Praktikum Teknik Pengelasan Logam (AA)
Modul Praktikum Teknik Pengelasan Logam (AA)Abrianto Akuan
 
Modul Praktikum Pembentukan Logam (AA)
Modul Praktikum Pembentukan Logam (AA) Modul Praktikum Pembentukan Logam (AA)
Modul Praktikum Pembentukan Logam (AA) Abrianto Akuan
 
Cara menterjemahkan engineering english text book (AA)
Cara menterjemahkan engineering english text book (AA)Cara menterjemahkan engineering english text book (AA)
Cara menterjemahkan engineering english text book (AA)Abrianto Akuan
 
Parameter2 baja berdasarkan komposisi (AA)
Parameter2 baja berdasarkan komposisi (AA)Parameter2 baja berdasarkan komposisi (AA)
Parameter2 baja berdasarkan komposisi (AA)Abrianto Akuan
 

More from Abrianto Akuan (15)

WPS-PQR (welding-pengelasan)
WPS-PQR (welding-pengelasan)WPS-PQR (welding-pengelasan)
WPS-PQR (welding-pengelasan)
 
Konversi Kekerasan Logam (AA)
Konversi Kekerasan Logam (AA)Konversi Kekerasan Logam (AA)
Konversi Kekerasan Logam (AA)
 
Jurnal analisis keausan sproket rantai rol (AA)
Jurnal analisis keausan sproket rantai rol (AA)Jurnal analisis keausan sproket rantai rol (AA)
Jurnal analisis keausan sproket rantai rol (AA)
 
Minerals Classification (AA)
Minerals Classification (AA)Minerals Classification (AA)
Minerals Classification (AA)
 
Images Minerals (AA)
Images Minerals (AA)Images Minerals (AA)
Images Minerals (AA)
 
Perhitungan korosi (USA)
Perhitungan korosi (USA)Perhitungan korosi (USA)
Perhitungan korosi (USA)
 
Perhitungan korosi standard NACE (AA)
Perhitungan korosi standard NACE (AA)Perhitungan korosi standard NACE (AA)
Perhitungan korosi standard NACE (AA)
 
Perhitungan proteksi korosi (AA)
Perhitungan proteksi korosi (AA)Perhitungan proteksi korosi (AA)
Perhitungan proteksi korosi (AA)
 
Jurnal proses cyaniding (AA)
Jurnal proses cyaniding (AA)Jurnal proses cyaniding (AA)
Jurnal proses cyaniding (AA)
 
Jurnal baja mangan austenitik (AA)
Jurnal baja mangan austenitik (AA)Jurnal baja mangan austenitik (AA)
Jurnal baja mangan austenitik (AA)
 
Minerals (AA)
Minerals (AA)Minerals (AA)
Minerals (AA)
 
Modul Praktikum Teknik Pengelasan Logam (AA)
Modul Praktikum Teknik Pengelasan Logam (AA)Modul Praktikum Teknik Pengelasan Logam (AA)
Modul Praktikum Teknik Pengelasan Logam (AA)
 
Modul Praktikum Pembentukan Logam (AA)
Modul Praktikum Pembentukan Logam (AA) Modul Praktikum Pembentukan Logam (AA)
Modul Praktikum Pembentukan Logam (AA)
 
Cara menterjemahkan engineering english text book (AA)
Cara menterjemahkan engineering english text book (AA)Cara menterjemahkan engineering english text book (AA)
Cara menterjemahkan engineering english text book (AA)
 
Parameter2 baja berdasarkan komposisi (AA)
Parameter2 baja berdasarkan komposisi (AA)Parameter2 baja berdasarkan komposisi (AA)
Parameter2 baja berdasarkan komposisi (AA)
 

Recently uploaded

CP SEKOLAH DASAR KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.docx
CP SEKOLAH DASAR KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.docxCP SEKOLAH DASAR KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.docx
CP SEKOLAH DASAR KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.docx
HUSINKADERI
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
inganahsholihahpangs
 
Chapter 19 Intermediate Accounting Kieso
Chapter 19 Intermediate Accounting KiesoChapter 19 Intermediate Accounting Kieso
Chapter 19 Intermediate Accounting Kieso
AryaMahardhika3
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
asepridwan50
 
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptxmateri sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
srihardiyanty17
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptxPOKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
KotogadangKependuduk
 
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
abdinahyan
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
PreddySilitonga
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
DinaSetiawan2
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
nimah111
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.pptPERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
EkaPuspita67
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdf
solihin kadar
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 

Recently uploaded (20)

CP SEKOLAH DASAR KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.docx
CP SEKOLAH DASAR KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.docxCP SEKOLAH DASAR KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.docx
CP SEKOLAH DASAR KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.docx
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
 
Chapter 19 Intermediate Accounting Kieso
Chapter 19 Intermediate Accounting KiesoChapter 19 Intermediate Accounting Kieso
Chapter 19 Intermediate Accounting Kieso
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
 
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptxmateri sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
materi sosialisai perencanaan visi misi satuan pendidikan.pptx
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptxPOKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
 
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.pptPERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR utkMAS052024 (2).pdf
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 

6 Pelapisan Seng

  • 1. PELAPISAN SENG Abrianto Akuan, Ir., MT. Teknik Metalurgi - UNJANI Teknik Metalurgi-UNJANI 1
  • 2. Karakteristik : • Seng bersifat anodik terhadap besi & baja, oleh karena itu dapat menjadi lapisan protektif dengan ketebalan antara 7 to 15 mikron (0.3 to 0.5 mil) setara dengan ketebalan lapisan nikel atau lapisan katodik lainnya. • Jika dibandingkan dengan logam lain adalah pelapisan seng relatif murah dan dapat diterapkan di/dalam barrel, tangki/tank, atau fasilitas proses pelapisan kontinyu. • Proses pelapisan seng dilakukan dengan menggunakan listrik, dan terlihat abu-abu setelah pelapisan. Untuk menghasilkan lapisan seng yang terang sebagai lapisan dekoratif, maka sesudah proses pelapisan (plating) diberikan suatu lapisan konversi (kromatasi) atau pernis bening (atau keduanya). • Lapisan seng, walaupun lebih tidak tahan lama dibandingkan lapisan nikel, tetapi cukup memberikan suatu perlindungan terhadap karat (korosi) dan biaya proses yang jauh lebih murah. Teknik Metalurgi-UNJANI 2
  • 3. Jenis Larutan : Pelapisan seng komersial, dapat menggunakan sistem larutan yang cukup berbeda, yaitu: • larutan sianida • larutan alkalin non sianida • dan larutan asamklorid. Teknik Metalurgi-UNJANI 3
  • 4. Larutan Seng Sianida Larutan seng sianida, dibagi menjadi empat klasifikasi yang berbasis pada sianida, yaitu: • Larutan seng sianida reguler • Larutan midcyanide atau larutan dengan konsentrasi sianida, medium • Larutan sianida-rendah • dan latutan seng Microcyanide Tabel 1 menunjukkan komposisi umum dan syarat-syarat operasi untuk sistem ini. Teknik Metalurgi-UNJANI 4
  • 5. Tabel 1. Komposisi dan prameter operasi dari larutan seng sianida Teknik Metalurgi-UNJANI 5
  • 6. Lanjutan Note: Cathode current density: limiting 0.002 to 25 A/dm2 (0.02 to 250 A/ft2); average barrel 0.6 A/dm2 (6 A/ft2); average rack 2.0 to 5 A/dm2 (20 to 50 ft2). Bath voltage: 3 to 6 V, rack; 12 to 25 V, barrel. (a) Operating temperature: 29 °C (84 °F) optimum; range of 21 to 40 °C (69 to 105 °F). (b) Operating temperature: 29 °C (84 °F) optimum; range of 21 to 40 °C (69 to 105 °F). (c) Operating temperature: 27 °C (79 °F) optimum; range of 21 to 35 °C (69 to 94 °F). (d) Operating temperature: 27 °C (79 °F) optimum; range of 21 to 35 °C (69 to 94 °F). (e) Zinc oxide. (f) Dissolve zinc anodes in solution until desired concentration of zinc metal is obtained. (g) As specified Teknik Metalurgi-UNJANI 6
  • 7. Standar Larutan Seng Sianida • Perlu pembersihan permukaan yang lebih baik dari pada sistem lain. • Larutan seng Sianida adalah benar-benar fleksibel, dan berbagai macam komposisi larutan dapat memenuhi persyaratan pelapisan seng. Sistem larutan seng sianida tidak bersifat merusak ke/pada peralatan, sehingga tangki/tank dan keranjang anoda yang terbuat dari baja dapat digunakan untuk sistim larutan ini, pada hakekatnya dapat mengurangi investasi awal pabrik. • Sistem sianida juga mempunyai sejumlah kerugian, mencakup tingkat keracunan. (dengan kekecualian larutan perak atau cadmium sianida), larutan seng sianida standar yang berisi 90 g/L (12 oz/gal) dari total sodium sianida merupakan larutan yang berpotensi paling beracun dalam industri pelapisan. Bahaya terhadap kesehatan dari larutan sianida konsentrasi tinggi ini memerlukan biaya tambahan dalam memperlakukan limbah sianida, sehingga alasan primer inilah untuk menggunakan larutan sianida dengan konsentrasi lebih rendah atau diganti dengan menggunakan larutan non sianida atau asam, walaupun teknologi untuk penanganan limbah larutan sianida sangat telah berkembang, tetapi memerlukan biaya untuk awal penanganan pabrik mungkin saja lebih besar dari biaya instalasi proses pelapisannya. • Kerugian Lain adalah konduktivitas larutan yang relatif lebih rendah. Konduktivitas larutan sianida pada hakekatnya lebih rendah dari larutan asam. • Efisiensi proses pelapisan dari sistem sianida, sangat bervariasi tergantung pada beberapa faktor-faktor seperti temperatur larutan, konsentrasi sianida, dan kerapatan arus. Di/dalam instalasi proses sistim barrel, kerapatan arusnya sampai dengan 2.5 A/dm2 (25 A/ft2) dengan efisiensi dapat mencapai 75 sampai 90%. Di/dalam instalasi proses sistim rak, efisiensinya di bawah 50% pada kerapatan arus di atas 6 A/dm2 (60 A/ft2). Teknik Metalurgi-UNJANI 7
  • 8. Larutan Seng Midcyanide Larutan sianida standar menghasilkan throwing and covering power yang baik sekali. Kemampuan larutan melapisi bahan pada kerapatan arus yang sangat rendah adalah lebih baik dari sistim larutan seng lainnya. Kemampuan ini tergantung pada komposisi larutan, temperatur, logam dasar (jenis bahan), dan penggunaan aditip. Konsentrasi jenis larutan ini ditunjukkan pada tabel 1. Karakteristik penyepuhan dari larutan midcyanide dan larutan sianida reguler, pada kenyataannya adalah sama. Kelemahan Satu- satunya dari larutan midcyanide ini dibandingkan dengan larutan standar, adalah toleransi terhadap pengotor yang sangat rendah dan preparasi permukaan yang harus sangat baik. Kelemahan ini adalah jarang ditemui dalam praktek di pabrik. Lebih besar proses pembilasan, pada hakekatnya adalah lebih sedikit dragout, dan menghemat persiapan larutan, biaya pemeliharaan, dan biaya proses sehingga menjadi keunggulan dari jenis larutan ini. Teknik Metalurgi-UNJANI 8
  • 9. Larutan Seng Low-cyanide • Dioperasikan pada kira-kira 6 sampai 12 g/L (0.68 sampai 1.36 oz/gal) sianida sodium dan logam seng. Larutan ini karakteristiknya berbeda dengan jenis midcyanide dan sianida standar. Aditip, secara normal digunakan di/dalam larutan reguler dan sianida midstrength, tetapi tidak berfungsi dengan baik pada larutan sianida rendah, sehingga brighteners untuk larutan Sianida-rendah menggunakan brightener khusus. • Larutan seng sianida rendah, lebih sensitif temperatur dibandingkan larutan reguler atau midcyanide. Efisiensi larutan jenis ini adalah sama dengan larutan sianida reguler pada awalnya, tetapi itu cenderung menyebabkan pengelupasan (terutama pada/di kerapatan arus yang lebih tinggi). Jenis larutan ini memiliki throwing power and covering power yang sedikit lebih rendah dibandingkan dengan larutan midcyanide standar. Larutan lowcyanide lebih tidak sensitif terhadap pengotor dibandingkan larutan standar atau midcyanide. Pengotor dari logam lebih banyak tidak larut pada larutan dengan konsentrasi sianida yang lebih rendah. Larutan jenis ini banyak digunakan secara ekstensif untuk proses pelapisan seng sistim rak barang-barang kawat. Tidak seperti sistem sianida lain, larutan sianida- rendah tidak sensitif terhadap penambahan sulfida untuk mengurangi pengotor bahkan dapat mengurangi kecerahan lapisan dan kecepatan proses pelapisan. Teknik Metalurgi-UNJANI 9
  • 10. Larutan Seng Microcyanide secara esensial merupakan larutan seng alkalin noncyanide. Proses pelapisan seng dengan lmenggunakan larutan alkalin ini relatif cukup sulit, sehingga ditambahkan sedikit sianida minimal 1.0 g/L (0.13 oz/gal), sebagai suatu aditip yang dapat meningkat kecerahan hasil lapisan. Bagaimanapun, itu bertujuan untuk dapat meniadakan atau sepenuhnya meng- eliminasi sianida. Teknik Metalurgi-UNJANI 10
  • 11. Preparation of Cyanide Zinc Baths Bath may be prepared with cyanide zinc liquid concentrates that are diluted with water, and to which sodium hydroxide is normally added, or they may be prepared as follows: • 1. Fill the makeup and/or plating tank approximately two-thirds full of tap water. • 2. Slowly stir in the required amount of sodium hydroxide. • 3. Add the required amount of sodium cyanide and mix until dissolved. • 4. Prepare a slurry of the required amount of zinc oxide or zinc cyanide and slowly add to the bath. Mix until completely dissolved. Instead of zinc salts, the bath may be charged with steel baskets of zinc anode balls that are allowed to dissolve into the solution until the desired metal content is reached. • 5. Add an initial 15 g/L (2.0 oz/gal) sodium carbonate for rack plating baths. • 6. Add approximately 0.25 to 0.50 g/L (0.03 to 0.06 oz/gal) of sodium polysulfide or zinc purifier for regular and midcyanide baths. • 7. Run plating test panels and add the necessary amount of brightener to the bath. If a satisfactory deposit is obtained, place anodes for production. Zinc baths prepared from impure zinc salts may require treatment with zinc dust and/or low-current- density dummying (the process of plating out bath impurities). Zinc dust should be added at the rate of 2 g/L (0.26 oz/gal) and the bath should be agitated for about 1 h. After settling, the bath should be filtered into the plating tank. Dummying is preferably done on steel cathode sheets at low current densities of 0.2 to 0.3 A/dm2 (2 to 3 A/ft2) for 12 to 24 h. Teknik Metalurgi-UNJANI 11
  • 12. Alkaline Noncyanide Baths • Alkaline noncyanide baths are a logical development in the effort to produce a relatively nontoxic, cyanide-free zinc electrolyte. Approximately 15 to 20% of zinc plated at present is deposited from these baths. Teknik Metalurgi-UNJANI 12
  • 13. Table 2 Komposisi & parameter proses dari larutan seng alkaline noncyanide (a) Operating conditions: temperature, 27 °C (81 °F) optimum; cathode current density, 0.6 A/dm2 (6 A/ft2); bath voltages, 3 to 6 rack. (b) Operating conditions: temperature, 21 to 35 °C (69 to 94 °F) range; cathode current density, 2.0 to 4.0 A/dm2 (20 to 40 A/ft2); bath voltages, 12 to 18 barrel. (c) As specified Larutan alkalin noncyanide relatif murah proses & pemeliharaannya. Larutan ini menggunakan logam seng: 7.5 sampai 12 g/L (1.0 sampai 1.6 oz/gal) digunakan pada3 A/dm2 (30 A/ft2) yang dapat menghasilkan suatu lapisan seng yang terang/cerah dengan efisiensi kira-kira 80%, seperti yang diperlihatkan pada Gambar. 1. Jika konsentrasi logam turun hingga 2 g/L (0.26 oz/gal), maka efisiensi turun sampai dibawah 60% pada kerapatan arus ini. Meningkatnya konsentrasi logam hingga di atas 17 g/L (2.3 oz/gal) akan menghasilkan lapisan berwarna abu-abu dop dan tidak rata, rapat arus menurun; sehingga, penambahan aditip perlu dilakukan untuk menyelesaikan masalah ini. Meningkatkan konsentrasi hidroksida sodium akan meningkatkan efisiensi, seperti diperlihatkan pada Gambar. 2. Jika, konsentrasi yang terlalu tinggi maka akan menyebabkan penumpukkan lapisan pada daerah sudut atau sisi. Noncyanide Alkalin seng adalah satu larutan yangrelatif praktis. Teknik Metalurgi-UNJANI 13
  • 14. Gambar. 1 Effisiensi arus pada katoda katoda sebagai fungsi dari konsenrasi logam seng dari larutan seng alkalin noncyanide. NaOH, 80 g/L (11oz/gal); Na2CO3, 15 g/L (2 oz/gal) Teknik Metalurgi-UNJANI 14
  • 15. Gambar. 2 Pengaruh konsentrasi logam seng & sodium hidroksida terhadap efisiensi katoda dari larutan noncyanide. Temperature: 26 °C (77 °F). : Lingk-7.5 g/L (1 oz/gal) Zn, 75 g/L (10 oz/gal) NaOH; •: 7.5 g/L (1.0 oz/gal) Zn, 150 g/L (20 oz/gal) NaOH; Segitiga Kosong- 11 g/L (1.5 oz/gal) Zn, 110 g/L (15 oz/gal) NaOH; Segitiga Pejal- 15 g/L (2.0 oz/gal) Zn, 150 g/L (20 oz/gal) NaOH; Segi Empat 11 g/L (1.5 oz/gal) Zn, 150 g/L (20 oz/gal) NaOH. Teknik Metalurgi-UNJANI 15
  • 16. Temperatur Larutan seng Sianida dapat dioperasikan pada temperatur 12 sampai 55 °C (54 sampai 130 °F), pemakaian umum adalah antara 23 sampai 32 °C (73 sampai 90 °F). Temperatur operasi ini diberikan tergantung pada jenis benda kerja, permukaan akhir yang diinginkan dan karakteristik larutannya. Temperatur larutan sangat berpengaruh dalam sistem seng sianida, sehingga temperatur optimum perlu ditentukan. Pengaruh meningkatnya temperatur Larutan:  Meningkatkan efisiensi katode  Meningkatkan konduktivitas larutan  Meningkatkan karat (korosi) pada anoda  Menghasilkanlapisan yang buram  Mengurangi daya liput (covering power)  Mengurangi throwing power  Meningkatkan penguraian sianida dan agen penambahan Menurunkan temperatur larutan akan mempunyai efek kebalikan. Mengoperasikan larutan pada temperatur yang relatif tinggi, akan memberikan konduktivitas dan efisiensi pelapisan yang optimum. Teknik Metalurgi-UNJANI 16
  • 17. Effisiensi Arus Pada proses pelapisan dengan larutan seng sianida sistim barrel, effisiensi arusnya bervariasi antara 75 dan 93%, tergantung pada temperatur dan kerapatan arus. Pada sistim rak efisiensi arusnya akan sangat bervariasi pada kerapatan arus yang relatif tinggi, terutama di atas 3 A/dm2 (30 A/ft2). Pengaruh adari konsentrasi logam seng, hidroksida sodium, dan perbandingan cyanide- seng terhadap efisiensi adalah diperlihatkan pada Gambar. 3. Umumnya, effisiensi kira-kira 90% pada 2.5 A/dm2 (25 A/ft2) 50% pada 5 A/dm2 (50 A/ft2). Peningkatan efisiensi dapat diperoleh dengan menggunakan Larutan dengan konsentrasi sianida yang lebih tinggi; tetapi, hal ini dapat menyebabkan rendahnya throwing power dari larutan, konsumsi brightener lebih tinggi, biaya operasional lebih tinggi, dan berbagai kesulitan pemeliharaan larutan. Teknik Metalurgi-UNJANI 17
  • 18. Gambar. 3 Pengaruh komposisi larutan & rapat arus terhadap effisiensi dari larutan plating seng sianida. (a) Pengaruh dari rasio NaCN/Zn. 60 g/L (8 oz/gal) Zn (CN); 17.5 sampai 43.7 g/L (2.33 sampai 5.82 oz/gal) NaCN; 75.2 g/L (10 oz/gal) NaOH; Rasio 2.0-sampai-1 sampai 2.75-sampai-1 Rasio dari NaCN terhadap seng. Temperatur: 30 °C (86 °F). (b) Pengaruh konsentrasi logam seng. 60.1, 75.2, dan 90.2 g/L (8, 10, dan 12 oz/gal) Zn (CN); 43.7, 54.6, dan 65.5 g/L (5.82, 7.27, dan 8.72 oz/gal) NaCN; 75.2 g/L (10 oz/gal) NaOH; 2.75-sampai-1 rasio dari NaCN terhadap seng. Temperatur: 30 °C (86 °F). (c) Pengaruh dari konsentrasi NaOH. 60.1 g/L (8 oz/gal) Zn(CN); 43.6 g/L (5.8 oz/gal) NaCN; 150.4 dan 75.2 g/L (20 and 10 oz/gal) NaOH; 2.75-sampai-1 rasio dari NaCN terhadap seng. Temperatur: 30 °C (86 °F) Teknik Metalurgi-UNJANI 18
  • 19. Larutan Asam Larutan seng asam berbasis pada seng klorid yang saat ini 40 sampai 50% dipergunakan di seluruh dunia. Komposisi dan parameter proses dari larutan seng Asam ditunjukkan pada tabel 5. keuntungan dari jenis larutan ini adalah:  Merupakan satu-satunya larutan seng yang memiliki kemampuan untuk menghasilkan lapisan dengan tingkat kecerahan cukup baik dan paling brilian.  Dapat diterapkan pada jenis bahan besi cor, besi malleable, dan komponen yang di-carbonitrided, yang akan cukup sulit atau mustahil dilakukan dengan menggunakan larutan alkalin.  Mempunyai konduktivitas yang jauh lebih tinggi dibandingkan larutan alkalin, sehingga lebih effisien.  Efisiensi larutan mencapai 95 sampai 98%, secara normal jauh lebih tinggi dibandingkan larutan sianida atau proses alkalin, terutama pada kerapatan arus yang lebih tinggi, seperti diperlihatkan pada Gambar. 5.  Penggetasan hidrogen lebih rendah dibandingkan dengan jenis larutan seng lainnya, karena efisiensi arusnya relatif tinggi.  Prosedur-prosedur penanganan limbahnya lebih rendah, hanya terutama pada netralisasi pada pH 8.5 sampai 9, dan pegendapan logam seng jika diperlukan. Pengaruh negatif dari larutani asam chloride adalah larutan asam klorid adalah bersifat korosif. Semua peralatan yang berhubungan dengan larutan, seperti tangki/tank dan lainnya, harus dilapisi dengan bahan anti-karat. Teknik Metalurgi-UNJANI 19
  • 20. Tabel 5 Komposisi & parameter operasi dari larutan seng asam chloride Teknik Metalurgi-UNJANI 20
  • 21. (a) Carrier and primary brighteners for acid chloride are proprietary, and exact recommendations of manufacturer should be followed. Values given are representative. Teknik Metalurgi-UNJANI 21
  • 22. Gambar. 5 Perbandingan effisiensi arus dari larutan plating seng Teknik Metalurgi-UNJANI 22
  • 23. Sejumlah larutan seng berbasis seng sulfate dan seng fluoborate banyak digunakan terutama untuk proses pelapisan seng produksi tinggi, pelapisan kontinyu dari kawat dan batang. Tabel 6 memperlihatkan komposisi dan kondisi operasi dari beberapa larutan seng fluoborate dan sulfate. Tabel 6 Komposisi dan parameter operasi dari larutan Seng Fluoborate dan sulfate (a) At room temperature; 3.5 to 4 pH; at 20 to 60 A/dm2 (200 to 600 A/ft2). (b) At 30 to 52 °C (85 to 125 °F); 3 to 4 pH; at 10 to 60 A/dm2 (100 to 600 A/ft2). (c) As needed Teknik Metalurgi-UNJANI 23
  • 24. Parameter : Pengadukkan (agitasi), direkomendasikan dalam pemakaian larutan asam klorid untuk mencapai kerapatan arus operasi yang praktis. Sirkulasi larutan, direkomendasikan dalam proses pelapisan sistim barrel. Pada sistim rak, sirkulasi larutan biasanya terpenuhi oleh adanya filter. Pengadukkan ini dapat dilakukan melalui tiupan udara. Teknik Metalurgi-UNJANI 24
  • 25. Pengontrolan Temperatur dalam larutan asam cukup diperlukan dibandingkan dalam larutan seng sianida, sehingga pendinginan harus disediakan untuk mempertahankan temperatur larutannya tetap sesuai dengan rekomendasi, yaitu biasanya 35 °C (95 °F). Mengoperasikan larutan asam klorid di atas temperatur yang direkomendasikan dapat menyebabkan kecerahan lapisannya menjadi rendah. Ketika larutan asam mencapai temperatur yang cukup panas, maka aditip perlu segera dalam larutan untuk menghindari perubahan larutan seperti susu atau berawan yang menyebabkan ketidakseimbangan larutan. Sebaliknya, temperatur rendah, biasanya di bawah 21 °C (70 °F), menyebabkan larutan meng-kristal dan menyebabkan aditip organik memisahkan diri ke luar dari larutan. Teknik Metalurgi-UNJANI 25
  • 26. Effisiensi Arus Katoda. Larutan seng asam klorid menghasilkan efisiensi arus katode yang tinggi seperti diperlihatkan pada Gambar. 5, efisiensi arus katode rata-rata untuk larutan ini adalah kira-kira 95 sampai 98%. Tidak ada larutan seng lainnya yang benar-benar berefisiensi tinggi pada kerapatan arus tinggi yang dapat meningkatkan produktivitas 15 sampai 50%, di atas itu dapat diperoleh dengan larutan sianida. Dalam sistim barrel, beban arus bisa berlipat ganda. Teknik Metalurgi-UNJANI 26
  • 27. Pengontrolan pH pada larutan seng asam biasanya dimonitor sehari-hari. Metoda Elektrometris adalah dengan menggunakan kertas pengujian. pH diturunkan dengan penambahan larutan asam hidroklorik; ketika memerlukan, pH ditingkatkan dengan penambahan kalium atau ammonium hidroksida. Teknik Metalurgi-UNJANI 27
  • 28. Pencemaran larutan oleh unsur besi adalah suatu masalah umum pada larutan seng asam klorid. Pencemaran oleh besi biasanya tampak sebagai endapan gelap pada lapisan dengan kerapatan arus tinggi; di/dalam sistim barrel akan tampak sebagai bintik hitam pada lapisan. Penghilangan pengotor besi dalam larutan asam klorid dilakukan dengan cara mengoksidasi besi dengan menambahkan hidrogen peroksida pada larutan, biasanya kira-kira 10 mL (0.34 fl oz) . 30% peroksida hidrogen harus digunakan untuk setiap 100 L (26.4 gal.) dari larutan. Penurunan konsentrasi peroksida adalah dengan penambahan 4 sampai 5 air. Kalium permanganat dapat digunakan sebagai pengganti peroksida. Endapan besi hidroksida disaring dengan menggunaka filter 15 mikron (0.6 mil) atau filter yang lebih kecil lagi. Teknik Metalurgi-UNJANI 28
  • 29. Tabel 8 Perkiraan umur pakai komponen yang dilapis seng pada berbagai kondisi lingkungan Teknik Metalurgi-UNJANI 29
  • 30. Tabel 9 Applikasi dari plating seng pada ketebalan 7 sampai 13 mikron (0.3 sampai 0.5 mil) (a) Chromated after plating. (b) Chromated after plating; some parts dyed and lacquered. (c) Bright chromated after plating. (d) Chromated, clear or colored, after plating. (e) Dipped in 0.5% HNO3 or chromated after plating Teknik Metalurgi-UNJANI 30