Korosi
korosi adalah proses degradasi/deteorisasi/perusakan material yang terjadi disebabkan oleh lingkungan sekelilingnya. Adapun definisi korosi dari pakar lain : Perusakan material tanpa perusakan mekanis. Kebalikan dari metalurgi ekstraktif. Proses elektrokimia dalam mencapai kesetimbangan termodinamika suatu sistem.
JENIS KOROSI Korosi kimia (chemical corrosion), yaitu korosi yang terjadi dengan reaksi kimia secara murni. Biasanya terjadi pada temperatur tinggi atau dalam keadaan kering. Contoh: katup motor bakar Korosi elektrokimia (electrochemical corrosion), yaitu korosi yang terjadi bila reaksinya berlangsung dengan suatu elektrolit, yaitu cairan yang mengandung ion-ion. Reaksi berlangsung dengan adanya air/ uap air. Reaksi semacam inilah yang paling banyak terjadi pada reaksi korosi.
REAKSI TERJADINYA KOROSI Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara) mengalami reduksi. Karat logam umumnya adalah berupa oksida atau karbonat. Rumus kimia karat besi adalah Fe2O3.nH2O, suatu zat padat yang berwarna coklat-merah. Ion besi(II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion besi(III) yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, Fe2O3. xH2O, yaitu karat besi. Mengenai bagian mana dari besi itu yang bertindak sebagai anode dan bagian mana yang bertindak sebagai katode, bergantung pada berbagai faktor, misalnya zat pengotor, atau perbedaan rapatan logam itu.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOROSI 1. Kontak Langsung logam dengan H2O dan O2 2. Keberadaan Zat Pengotor 3. Kontak dengan Elektrolit 4. Temperatur 5. Ph 6. Metalurgi 7. Mikroba
Korosi
korosi adalah proses degradasi/deteorisasi/perusakan material yang terjadi disebabkan oleh lingkungan sekelilingnya. Adapun definisi korosi dari pakar lain : Perusakan material tanpa perusakan mekanis. Kebalikan dari metalurgi ekstraktif. Proses elektrokimia dalam mencapai kesetimbangan termodinamika suatu sistem.
JENIS KOROSI Korosi kimia (chemical corrosion), yaitu korosi yang terjadi dengan reaksi kimia secara murni. Biasanya terjadi pada temperatur tinggi atau dalam keadaan kering. Contoh: katup motor bakar Korosi elektrokimia (electrochemical corrosion), yaitu korosi yang terjadi bila reaksinya berlangsung dengan suatu elektrolit, yaitu cairan yang mengandung ion-ion. Reaksi berlangsung dengan adanya air/ uap air. Reaksi semacam inilah yang paling banyak terjadi pada reaksi korosi.
REAKSI TERJADINYA KOROSI Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara) mengalami reduksi. Karat logam umumnya adalah berupa oksida atau karbonat. Rumus kimia karat besi adalah Fe2O3.nH2O, suatu zat padat yang berwarna coklat-merah. Ion besi(II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion besi(III) yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, Fe2O3. xH2O, yaitu karat besi. Mengenai bagian mana dari besi itu yang bertindak sebagai anode dan bagian mana yang bertindak sebagai katode, bergantung pada berbagai faktor, misalnya zat pengotor, atau perbedaan rapatan logam itu.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOROSI 1. Kontak Langsung logam dengan H2O dan O2 2. Keberadaan Zat Pengotor 3. Kontak dengan Elektrolit 4. Temperatur 5. Ph 6. Metalurgi 7. Mikroba
Metode BET (Brunaur, Emmett and Teller) pertama kali ditemukan oleh Stephen Brunauer, Paul Hugh Emmett, and Edward Teller pada tahun 1938. Metode ini digunakan untuk permukaan yang datar (tidak ada lekukan) dan tidak ada batas dalam setiap layer yang dapat digunakan dalam menjelaskan luas permukaan. Metode ini digunakan berdasarkan asumsi bahwa pada setiap permukaan mempunyai tingkat energi yang homogen (energi adsorpsi tidak mengalami perubahan dengan adanya adsorpsi di layer yang sama) dan tidak ada interaksi selama molekul teradsorpsi
Menjelaskan tentang sejarah, keberadaan, sifat fisika, sifat kimia, pembuatan, persenyawaan, identifikasi, kegunaan, bahaya, dan penanggulangan dari logam besi.
Perbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan LogamAbdul Ghofur
Â
Memahami ikatan kimia merupakan salah satu hal dasar yang harus dikuasai dalam memahami ilmu logam, ilmu kimia dan juga ilmu metalurgi. Terdapat tiga jenis ikatan yang umum untuk diketahui yakni ikatan ionik, ikatan kovalen dan ikatan logam. Ketiga perbedaan tersebut dijelaskan secara ringkas dalam slide berikut ini.
Metode BET (Brunaur, Emmett and Teller) pertama kali ditemukan oleh Stephen Brunauer, Paul Hugh Emmett, and Edward Teller pada tahun 1938. Metode ini digunakan untuk permukaan yang datar (tidak ada lekukan) dan tidak ada batas dalam setiap layer yang dapat digunakan dalam menjelaskan luas permukaan. Metode ini digunakan berdasarkan asumsi bahwa pada setiap permukaan mempunyai tingkat energi yang homogen (energi adsorpsi tidak mengalami perubahan dengan adanya adsorpsi di layer yang sama) dan tidak ada interaksi selama molekul teradsorpsi
Menjelaskan tentang sejarah, keberadaan, sifat fisika, sifat kimia, pembuatan, persenyawaan, identifikasi, kegunaan, bahaya, dan penanggulangan dari logam besi.
Perbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan LogamAbdul Ghofur
Â
Memahami ikatan kimia merupakan salah satu hal dasar yang harus dikuasai dalam memahami ilmu logam, ilmu kimia dan juga ilmu metalurgi. Terdapat tiga jenis ikatan yang umum untuk diketahui yakni ikatan ionik, ikatan kovalen dan ikatan logam. Ketiga perbedaan tersebut dijelaskan secara ringkas dalam slide berikut ini.
Its Is The Process By Which A Iron Nail Is Been Coated With Copper Plate.Electroplating is a process that uses electrical current to reduce dissolved metal cations so that they form a coherent metal coating on an electrode. The term is also used for electrical oxidation of anions onto a solid substrate, as in the formation silver chloride on silver wire to make silver/silver-chloride electrodes. Electroplating is primarily used to change the surface properties of an object (e.g. abrasion and wear resistance, corrosion protection, lubricity, aesthetic qualities, etc.), but may also be used to build up thickness on undersized parts or to form objects by electroforming.
The process used in electroplating is called electrodeposition. It is analogous to a galvanic cell acting in reverse. The part to be plated is the cathode of the circuit. In one technique, the anode is made of the metal to be plated on the part. Both components are immersed in a solution called an electrolyte containing one or more dissolved metal salts as well as other ions that permit the flow of electricity. A power supply supplies a direct current to the anode, oxidizing the metal atoms that comprise it and allowing them to dissolve in the solution. At the cathode, the dissolved metal ions in the electrolyte solution are reduced at the interface between the solution and the cathode, such that they "plate out" onto the cathode. The rate at which the anode is dissolved is equal to the rate at which the cathode is plated, vis-a-vis the current flowing through the circuit. In this manner, the ions in the electrolyte bath are continuously replenished by the anode.[1]
Other electroplating processes may use a non-consumable anode such as lead or carbon. In these techniques, ions of the metal to be plated must be periodically replenished in the bath as they are drawn out of the solution.[2] The most common form of electroplating is used for creating coins such as pennies, which are small zinc plates covered in a layer of copper. [3]Process[edit]
Electroplating of a metal (Me) with copper in a copper sulfate bath
The cations associate with the anions in the solution. These cations are reduced at the cathode to deposit in the metallic, zero valence state. For example, in an acid solution, copper is oxidized at the anode to Cu2+ by losing two electrons. The Cu2+ associates with the anion SO42- in the solution to form copper sulfate. At the cathode, the Cu2+ is reduced to metallic copper by gaining two electrons. The result is the effective transfer of copper from the anode source to a plate covering the cathode.
The plating is most commonly a single metallic element, not an alloy. However, some alloys can be electrodeposited, notably brass and solder.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. DASAR-DASAR PROSES
ELEKTROPLATING
Abrianto Akuan, Ir., MT.
Teknik Metalurgi - UNJANI
2. PENDAHULUAN
Telah Diketahui bahwa korosi terjadi akibat dari:
o Adanya beda potensial diantara material sejenis atau
dengan material yang berbeda.
oAdanya lingkungan yang bertindak sebagai media
elektrolitik.
Dimana lingkungan semacam ini dalam keadaan basah
atau lembab yang merupakan media yang agresif.
Teknik Metalurgi-UNJANI 2
3. Perlu adanya cara untuk membuat lapisan pemisah
antara logam dengan lingkungan.
Lapisan itu sendiri dapat diklasifikasikan sebagai
berikut:
o Pelelehan (Celup Panas/Hot Dip)
o Endap Vakum
o Sherardizing
o Rich Coating
o Listrik (Electroplating)
Teknik Metalurgi-UNJANI 3
4. Adapun tujuan dan fungsi dari lapisan tersebut adalah:
oMemperbaiki tampak rupa (Decorative)
Contoh: Lapis Emas, Perak, Kuningan, Perunggu.
oMelindungi logam dari korosi
Contoh: Lapis Zinc, Cadnium pada baja.
oMeningkatkan ketahanan permukaan logam dasar
Contoh: Hard Chromium
oMemperbaiki kehalusan permukaan
Contoh: Lapis Nickel, Chromium.
Teknik Metalurgi-UNJANI 4
5. Tujuan Pelapisan (Coating):
• Meningkatkan ketahanan thd korosi
• Meningkatkan ketahanan aus
• Meningkatkan tampak rupa
Teknik Metalurgi-UNJANI 5
6. Kelebihan Elektroplating:
• Temperatur proses, rendah
• Kondisi proses, pada lingkungan atmosfir biasa
• Peralatan, relatif murah
• Komposisi larutan, luas
• Laju pengendapan, cepat
• Porositas pada lapisan, relatif rendah
• Dapat menghasilkan beberapa lapisan
Teknik Metalurgi-UNJANI 6
7. Kekurangan Elektroplating:
• Terbatas pada logam & paduannya
• Perlu perlakuan awal thd bendakerja
• Terbatas pada bendakerja yg bersifat
konduktor
Teknik Metalurgi-UNJANI 7
8. LAPIS LISTRIK
(ELECTROPLATING)
Merupakan proses pengendapan ion-ion logam pada
elektroda (katoda) dengan cara electrolisa.
Terjadinya endapan karena ion-ion bermuatan listrik
berpindah dari electroda (katoda) melalui electrolit
yang akan mengendap pada electroda (anoda).
Reaksi yang terjadi pada proses ini adalah reaksi
reduksi maupun oksidasi yang berlangsung secara
terus menerus menuju arah tertentu secara tetap.
Teknik Metalurgi-UNJANI 8
9. SKEMA PROSES PREPARASI MATERIAL
PERSIAPAN PERMUKAAN
ALKALINE CLEANER
RINSE
PICKLING
RINSE
AKTIVASI
RINSE
Teknik Metalurgi-UNJANI 9
10. SKEMA PROSES ELECTROPLATING
BENDA KERJA
PREPARASI MATERIAL
PROSES ELECTROPLATING
Cu HARD CROME ZINC ANODIZE
RINSE RINSE
NIKEL HARD-Cr COLOURING COLOURING
RINSE RINSE
Cr-decoratif SEALING
RINSE
FINISHING / QC
PACKAGE
Teknik Metalurgi-UNJANI 10
11. Prinsip dasar dari pelapisan listrik, berpedoman pada
Hukum Faraday yang menyatakan:
o Jumlah zat (unsur) yang terbentuk dan terbebas dari
electroda selama proses electrolisa sebanding dengan
jumlah arus listrik yang mengalir dalam larutan electrolit.
o Jumlah zat (unsur) yang dihasilkan oleh arus listrik yang
sama selama electrolisa adalah sebanding dengan berat
ekivalen masing-masing zat tersebut.
Teknik Metalurgi-UNJANI 11
12. Kualitas lapisan hasil elekroplating,
dipengaruhi oleh:
• Rapat arus
• Temperatur
• Waktu
• Konsentrasi larutan elektrolit
Teknik Metalurgi-UNJANI 12
13. Pengujian-pengujian Lapisan:
• Tampak rupa
• Ketebalan
• Ketahanan korosi
• Struktur mikro
• Daya lekat:
Bend, Burnish, Chisel/Knife, Draw, File, Grind &
saw, Heat/Quench, Impact, Peel, Push, Scribe.
• Kekerasan
Teknik Metalurgi-UNJANI 13
15. Prediksi Ketebalan Lapisan:
• Pengendapan 1 gr berat ekuivalen, memerlukan
1 Faraday (96.500 Coulumb)
• H = T. 1000. F / C
dimana, H = Waktu pelapisan (jam)
T = Tebal lapisan (in)
F = Faktor rapat arus
C = Rapat arus (A/in^2)
F =Rapat arus (A/in^2) untuk mengendapkan
lapisan setebal 1/1000 in (pada efisiensi katoda
normal)
Teknik Metalurgi-UNJANI 15
17. ISTILAH DALAM PROSES LAPIS
LISTRIK (ELECTROPLATING)
• ELECTRODA
Terminal dalam electrolit dimana arus listrik
mengalir.
• ANODE
Electroda positif dimana terjadi reaksioksidasi.
• CATHODE
Elektroda negatif diamana terjadi reaksi reduksi.
• ELECTROLIT
zat yang molekulnya dapat larut dalam air dan
terurai manjadi atom yang bermuatan positif dan
negatif.
Teknik Metalurgi-UNJANI 17
18. • ION
Zat yang terurai dimana atom dan molekulnya
bermuatan positif (Kation) dan negatif (anion).
• PICKLING
penghilangan karat pada benda kerja dengan
menggunakan larutan asam.
• DEGREASING
pembersihan permukaan benda kerja dari lemak,
minyak menggunakan larutan alkalin.
• RINSING
Pencucian permukaan benda kerja dari asam dan
alkali menggunakan air bersih.
Teknik Metalurgi-UNJANI 18
19. PRINSIP KERJA LAPIS LISTRIK
(ELECTROPLATING)
Pada prinsipnya lapis listrik merupakan rangkaian dari:
• Arus Listrik
• Anoda
• Larutan Electrolit
• Katoda (benda kerja)
Teknik Metalurgi-UNJANI 19
20. Dari keempat rangkaian tersebut dihubungkan sebagai
berikut:
o Anoda dihubungkan pada kutub positif dari sumber listrik.
o Katoda dihubungkan pada kutub negatif dari sumber
listrik.
o Anoda dan katoda direndamkan didalam larutan
electrolit.
Teknik Metalurgi-UNJANI 20
22. LARUTAN ELECTROLIT
o Larutan electrolit merupakan media proses
berlangsungnya lapis listrik.
o Larutan electrolit terbuat dari larutan asam,
basa dan garam-garam yang dapat
membentuk muatan ion positif dan negatif.
o Tiap jenis larutan dapat berbeda tergantung
dari sifat electrolit yang diinginkan.
Teknik Metalurgi-UNJANI 22
23. Larutan electrolit harus mempunyai sifat:
o Covering Power
o Throwing Power
o Levelling yang baik
Beberapa zat kimia sengaja ditambahkan ke dalam larutan
yang bertujuan untuk:
oTampak rupa (Appearance)
oKegetasan Lapisan (Brittleness)
oKeuletan (Ductility)
oKekerasan (Hardness)
oSatuan Kristal (Microstructur)
Teknik Metalurgi-UNJANI 23
24. ANODA
Dengan adanya arus listrik yang mengalir melalui
larutan electrolit diantara kedua electroda, maka
pada anoda akan terjadi pelepasan ion logam dan
oksigen (reduksi).
Selanjutnya ion dan oksigen tersebut mengendap
pada electroda (katoda).
Ada dua jenis anoda yaitu:
o Anoda yang terlarut (Soluble Anode)
o Anoda tidak terlarut (Unsoluble Anode)
Teknik Metalurgi-UNJANI 24
25. o Pada pelapisan listrik (electroplating) yang umum
dipakai perbandingan anoda dan katoda adalah 2 : 1.
o Karena kontaminasi anoda adalah penyebab utama
pengotor maka diusahakan menggunakan anoda
yang semurni mungkin.
o Gunakan anoda sesuai dengan bentuk benda yang
akan dilapis.
o Jarak dan luas permukaan anoda diatur sedemikian
rupa, sehingga menghasilkan lapisan yang seragam
dan merata.
Teknik Metalurgi-UNJANI 25
26. Tabel spesifikasi anoda terlarut
No Anoda Kemurnian (%) Unsur Pengotor
1 Cadnium 99.95 Ag; Cu; Fe; Pb;Ti dan Zn
2 Copper 99.97 Ag; Cd
3 Lead Alloy 99.92 Ag; Cu; Cd dan Zn
4 Nickel 99.98 Ag; Cd; Cu; Fe; Pb dan
Zn
5 Tin 99.92 Ag; Bi; Cd; Cu dan Fe
6 Silver 99.95 Fe; Si; S; Sn; Fe dan Zn
7 Zinc 99.98 Cu; Cd; Pb dan Sn
Teknik Metalurgi-UNJANI 26
27. AIR
Air merupakan salah satu unsur pokok dalam industri
pelapisan yang selalu harus tersedia.
Penggunaan air dalam industri pelapisan biasanya
dibagi menjadi empat kelompok:
1. Untuk pembuatan larutan
2. Pengganti larutan yang menguap
3. Sebagai pembilas
4. Sebagai pendingin
Teknik Metalurgi-UNJANI 27
28. Air Yang biasa digunakan adalah:
o Air ledeng/kota digunakan untuk pembilasan,
pencucian,pendingin.
o Aquadest digunakan untuk pembuatan
larutan,analisa larutan, penambah larutan.
o Aquadest hasil penyulingan digunakan sebagai
pengganti Aquadest bebas mineral.
Teknik Metalurgi-UNJANI 28
29. PROSES DAN PERALATAN
Proses persiapan pelapisan meliputi:
o Pembersihan secara mekanik
o Pembersihan dan pencucian dengan pelarut
o Pencucian lemak (degreasing)
o Pencucian dengan Asam (pickling)
o Proses Lapis Listrik
Teknik Metalurgi-UNJANI 29
30. Dalam lapis listrik yang perlu diperhatikan adalah:
o Rapat Arus (Current Density)
o Tegangan Arus (Voltage)
o Temperatur Larutan
o pH Larutan
o Proses Pengerjaan Akhir
Teknik Metalurgi-UNJANI 30
31. Peralatan untuk lapis listrik meliputi:
1. Rectifier
Sebagai sumber arus searah (DC) dan
penurun tegangan.
2. Bak Pelapisan
Sebagai penampung larutan electrolit,
larutan pencuci dan air pembilas.
3. Rak
Sebagai tempat untuk menggantung benda
kerja dan penghantar arus listrik pada benda
kerja.
Teknik Metalurgi-UNJANI 31
32. 4. Barrel
Tempat untuk menampung benda kerja yang
akan dilapis dan sebagai agitasi larutan.
5. Pemanas (heater)
Sebagai pemanas larutan electrolit untuk
mendapatkan lapisan yang diinginkan.
Teknik Metalurgi-UNJANI 32