SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
BAHAN KULIAH
SOSIOLOGI KRITIS DAN POST MODERN
GANJIL 2013



Lahir di Rabat (Maroko) tahun 1937. kuliah
dan berkarir di Prancis.
Mahasiswa yang gemar mempelajari filsafat
Lacan (analisis logika universal tentang
subyek), Sartre (kebebeasan subyektif
sebagai kesetiaan) dan Althusser
(subyektifitas tanpa subyek adalah
menakjubkan), dan mengembangkannya
lebih inovatif.




Posisi teoritis Badiou juga dibentuk oleh
peristiwa Revolusi Kebudayaan Cina Mei 1968
dan perlawanan penjajahan kolonial di
Aljazair, akhir 1950-an sampai awal 1960an
(kesetiaan = politik sebagai proses keyakinan)
Pada tahun 1968 mendirikan organisasi
berorientasi pada Maois, bernama Union des
Communists de France Marxisteleninistes
(UCFML) dan terus berkarya dalam organisasi
ini untuk menyoroti aksi politik di China.




Menurutnya, kegagalan partai politik akibat
ketergantungan pada partai (seringkali
korup) dan gerakan massa (gampang
kelelahan).
Dari marxisme, ia menyimpulkan bahwa “kita
adalah saingan terhadap kapitalis” dalam
rangka melawan universalisme, yang berisi
ambis politik emasipasi dan kerja kapital.




Filsafat Badiou dianggap merupakan filsafat
polemik, yakni polemik terhadap
materialisme demokratik, yang berkeyakinan
hanya ada tubuh dan bahasa. Ia
menambahkan unsur ketiga yakni kebenaran.
Bahwa kebenaran itu terbentuk dari poses
antara being (menjadi) dan Change
(Perubahan menjadi atau yang disebut Event)





Being is not one tetapi
beranekaragan, sederhana sekaligus tidak
konsisten. Namun untuk dapat dipahami ia
harus mengalami proses becoming one
(menjadi satu) yang disebut dengan
himpunan.
Suatu himpunan memungkinkan kita
memahami tentang makna one (subyek).
Misalnya himpunan one (subyek) Indonesia
dipahami dalam himpunan situasi tertentu
(misalnya perang).






Situasi ini dapat berupa
bahasa, masyarakat, negara hingga
pabrik, daerah perkotaan atau migrasi.
Situasi membuat apa yang disebut dengan
presentasi (penampilan, keanekaragaman
inkonsisten) dan representasi (menghitung
kembali sehingga menjadi bagian dari
situasi, keanekarahaman konsisten).
Situasi menyatukan one dalam state of
situation yang menandakan himpunan yang
dihitung sebagai satu.




Sebagai contoh Bangsa merupakan situasi
yang memiliki unsur keanekaragaman being
dimana warga bangsa akan dihitung
keberadaannya sebagai pribumi atau
migran, dimana orang pribumi tidak akan
pernah dimasukan dalam himpunan atau
representasi dari sebuah bangsa.
Hal ini menimbulkan masalah bagaimana
sesuatu yang baru (new) dapat muncul jika
keragaman selalu di hitung sebagai satu
(himpunan)?




New (baru) itu muncul melalui event
(peristiwa), diantara presentasi (inkonsisten)
dan representasi (konsisten), sebagai
bentukan immanenr break (jedah terdalam)
terhadap ancien regime (regim
sebelumnya), yang membentuk yang disebut
dengan kesempatan.
Event berlangsung dalam 4 domain, yakni
politk, cinta, ilmu pengetahuan dan seni.


Contoh Revolusi Prancis dalah new
(baru), dipahami sebagai event (peristiwa)
diantara rakyat (presentasi) dan negara
(representasi) yang menandakan immanent
break (jedah dalam) terhadap nilai
kesetaraan dan universalitas sebagai Hak.
Ada dua orang yang saling jatuh
cinta, memutuskan untuk menikah. Dalam
konsepnya pernikahan menandakan
kesatuan antar individu. Suatu kali keduanya
bertemu dengan mantan pacarnya masingmasing.
Apa yang kemungkinannya terjadi?
Sesungguhnya perselingkungan ialah new
(baru), dipahami sebagai event (peristiwa
perkawianan) diantara pasangan (presentasi)
dan negara (representasi) yang menandakan
immanent break (pertemuan mendadak)
terhadap nilai penyatuan dan intimasi.






Event (peristiwa) menciptakan kebenaran
atau kebenaran hanya dapat dipicu oleh
event, yang merupakan hasil konsekuensi
dari event yang membawa new ke dalam
suatu situation.
Oleh sebab itu, kebenaran itu sangat
berkaitan dengan peristiwa. Ia tidak dapat
diramalkan atau dipastikan.
Perceraian (event) adalah kebenaran yang
dipicu oleh event yang merupakan suatu
konsekuensi dari new (perselingkuhan), yang
membawa event (perkawinan) kepada event
(perceraian).
Sehingga dalam situasi ini, perceraian adalah
fakta kebenaran yang dipicu oleh peristiwa
yang tidak dapat diramalkan dan dibatalkan.




1.




Evil (Kejahatan)
Badiou menolak konsep evil dalam
politik, karena dalam event, menurutnya, harus
merupakan good (kebaikan yang merupakan
lawan dari evil).
Karena bisa jadi, perlawanan terhadap evil
membuat dunia menjadi terbelah dalam konsep
“kita” dan “mereka” yang sama sekali tidak
menandakan himpunan dalam negara.
 Karena konsep ini membutakan kita terhadap

kemungkinan keburukan yang terjadi ketika kita
membandikan antara demokrasi dengan diktator
misalnya. Demokrasi lebih baik dari
diktator, sehingga kejahatan atas nama
demokrasi terabaikan.
 Badiou memandang evil bukan sebagai ketiadaan
good, tetapi hanya merupakan degradasi
(penurunan nilai) good. Konsekuensi sebaliknya
dalam good pun bisa terdapat evil.
 Sehingga ia mengatakan boleh saja ada evil, asal

didahului oleh good, karena evil dipahami sebagai
new dari event.
 Korupsi, pengkhianatan atau bencana adalah
nama-nama dari evil (kejahatan). Ia sebenarnya
muncul dari kelemahan atau kelelahan subyek
terhadap situasi, sehingga membentuk gerakan
“new” yang berada antara rakyat dan negara atau
pemerintah.
Saya sering mendengar pernyataan ini:
“Korupsi adalah kejahatan (evil) birokrasi
yang merusak moralitas bangsa?”
Korupsi adalah jenis perampokan terhadap
negara yang dilakukan oleh orang berkrah
putih (white collar crime).”
Apakah tidak mungkin terdapat good dalam
evil ini?
Bisakah kita mengatakan bahwa korupsi itu:
 Katub penyelamatan bagi yang
berpenghasilan rendah
 sarana pendapatan baru
 cara cepat untuk kaya.
 Aksi politik untuk memenangkan perkara.
Dalam dialektika ini, boleh saja ada tindakan
evil, asalkan didahuli atau diimbangi dengan
tindakan Good. Bandingkan aksi Robin Hood




Konsep liberalisme menekankan pada
kebebasan dan kekhasan individual atau
justru mengutamakan keanekaragaman
sebagai realitas sosial.
Lalu, bagaimanakah teori himpunan yang
menekankan pada kesatuan himpunan
melihat liberalisme yang menekankan pada
keragaman?






Badiou menolak untuk mengatakan bahwa
dalam liberalisme itu tidak ada kesetaraan
atau kesatuan (teori himpunan).
Pertama, fakta tentang pasar
bebas, memandakan adanya kesatuan
pasar, dimana konsumen dianggap sebagai
himpunan the one, yang tidak mengecualikan
siapa saja.
Kedua, konsep kepemilikan mengalami
kesetaraan atas nama komoditas pasar yang
meleburkan batas sosial dan ekonomi
pemiliknya.


Ketiga, kesetiaan pada situasi (liberal)
merupakan resep politik new yang
menawarkan kesetaraan yang tidak pandang
bulu. Bahwa manusia menjadi satu atau
himpunan ketika mereka bersama menganut
idelogi tertentu, misalnya liberalisme.




Inti teori Badiou ialah suatu politik
event, truth dan subyek, dimana new (baru)
dan evil (kejahatan) dianggap sebagai bentuk
dialektika situasi yang muncul dari
konsistensi dan inkonsistesi.
Bahwa peristiwa mendorong kebenaran
(truth) , dimana kebenaran itu sangat
ditentukan oleh situasi.
4. badiou

More Related Content

What's hot (6)

Teori konflik
Teori konflikTeori konflik
Teori konflik
 
Postmodernisme
PostmodernismePostmodernisme
Postmodernisme
 
4. marxist dan sosialis'
4. marxist dan sosialis'4. marxist dan sosialis'
4. marxist dan sosialis'
 
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara FilsafatPengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
 
Auguste comte
Auguste comteAuguste comte
Auguste comte
 
3. liberal dan radikal
3. liberal dan radikal3. liberal dan radikal
3. liberal dan radikal
 

Viewers also liked

Abstrak,daftr isi,dll
Abstrak,daftr isi,dllAbstrak,daftr isi,dll
Abstrak,daftr isi,dll
evinurleni
 
4. ruang kelas
4. ruang kelas4. ruang kelas
4. ruang kelas
evinurleni
 
2. pendekatan pendidikan
2. pendekatan pendidikan2. pendekatan pendidikan
2. pendekatan pendidikan
evinurleni
 
1. teori kritis
1. teori kritis1. teori kritis
1. teori kritis
evinurleni
 
8. outline sak
8. outline sak8. outline sak
8. outline sak
evinurleni
 
7. kapital sosial
7. kapital sosial7. kapital sosial
7. kapital sosial
evinurleni
 
3. sosialisasi
3. sosialisasi3. sosialisasi
3. sosialisasi
evinurleni
 

Viewers also liked (20)

6. fanon
6. fanon6. fanon
6. fanon
 
5. beauvior
5. beauvior5. beauvior
5. beauvior
 
5. beauvior
5. beauvior5. beauvior
5. beauvior
 
3. arent
3. arent3. arent
3. arent
 
Abstrak,daftr isi,dll
Abstrak,daftr isi,dllAbstrak,daftr isi,dll
Abstrak,daftr isi,dll
 
4. ruang kelas
4. ruang kelas4. ruang kelas
4. ruang kelas
 
Materi 1 Gagasan Dasar Fasilitator Transformatif
Materi 1 Gagasan Dasar Fasilitator TransformatifMateri 1 Gagasan Dasar Fasilitator Transformatif
Materi 1 Gagasan Dasar Fasilitator Transformatif
 
Perumusan Gambaran Umum TOF
Perumusan Gambaran Umum TOFPerumusan Gambaran Umum TOF
Perumusan Gambaran Umum TOF
 
2. pendekatan pendidikan
2. pendekatan pendidikan2. pendekatan pendidikan
2. pendekatan pendidikan
 
Materi 5 Generasi Tehnik Fasilitasi dalam Experiential Learning
Materi 5 Generasi Tehnik Fasilitasi dalam Experiential LearningMateri 5 Generasi Tehnik Fasilitasi dalam Experiential Learning
Materi 5 Generasi Tehnik Fasilitasi dalam Experiential Learning
 
Materi 6 Memfasilitasi Pelatihan Partisipatif
Materi 6 Memfasilitasi Pelatihan PartisipatifMateri 6 Memfasilitasi Pelatihan Partisipatif
Materi 6 Memfasilitasi Pelatihan Partisipatif
 
Materi 2 Metodologi Pembelajaran Transformatif
Materi 2 Metodologi Pembelajaran TransformatifMateri 2 Metodologi Pembelajaran Transformatif
Materi 2 Metodologi Pembelajaran Transformatif
 
Tabel Publikasi Sekolah Ideologi dan Gerakan Sosial
Tabel Publikasi Sekolah Ideologi dan Gerakan SosialTabel Publikasi Sekolah Ideologi dan Gerakan Sosial
Tabel Publikasi Sekolah Ideologi dan Gerakan Sosial
 
Materi 3 Metodologi Pelatihan Transformatif
Materi 3 Metodologi Pelatihan TransformatifMateri 3 Metodologi Pelatihan Transformatif
Materi 3 Metodologi Pelatihan Transformatif
 
Reframing Alur TOF & Mapaba
Reframing Alur TOF & MapabaReframing Alur TOF & Mapaba
Reframing Alur TOF & Mapaba
 
1. teori kritis
1. teori kritis1. teori kritis
1. teori kritis
 
6. guru
6. guru6. guru
6. guru
 
8. outline sak
8. outline sak8. outline sak
8. outline sak
 
7. kapital sosial
7. kapital sosial7. kapital sosial
7. kapital sosial
 
3. sosialisasi
3. sosialisasi3. sosialisasi
3. sosialisasi
 

Similar to 4. badiou

Kesejahteraan adalah kondisi
Kesejahteraan adalah kondisiKesejahteraan adalah kondisi
Kesejahteraan adalah kondisi
janroi
 
Kesejahteraan adalah kondisi
Kesejahteraan adalah kondisiKesejahteraan adalah kondisi
Kesejahteraan adalah kondisi
Jan Purba
 
Mengenal ideologi besar dunia oleh saddam cahyo
Mengenal ideologi besar dunia oleh saddam cahyoMengenal ideologi besar dunia oleh saddam cahyo
Mengenal ideologi besar dunia oleh saddam cahyo
Saddam Tjahyo
 
Paham-Paham Baru
Paham-Paham BaruPaham-Paham Baru
Paham-Paham Baru
leohggi
 
13 Tokoh Sosiologi di Dunia dan Teorinya.docx
13 Tokoh Sosiologi di Dunia dan Teorinya.docx13 Tokoh Sosiologi di Dunia dan Teorinya.docx
13 Tokoh Sosiologi di Dunia dan Teorinya.docx
Madi258747
 

Similar to 4. badiou (20)

Kritisisme dan kehidupan bersama
Kritisisme dan kehidupan bersamaKritisisme dan kehidupan bersama
Kritisisme dan kehidupan bersama
 
Kesejahteraan adalah kondisi
Kesejahteraan adalah kondisiKesejahteraan adalah kondisi
Kesejahteraan adalah kondisi
 
Dominasi_dan_Hegemoni_dalam_Pemikiran_Antonio_Gramsci.pptx
Dominasi_dan_Hegemoni_dalam_Pemikiran_Antonio_Gramsci.pptxDominasi_dan_Hegemoni_dalam_Pemikiran_Antonio_Gramsci.pptx
Dominasi_dan_Hegemoni_dalam_Pemikiran_Antonio_Gramsci.pptx
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
LIBERALISME
LIBERALISMELIBERALISME
LIBERALISME
 
Kuliah umum-suara-kita-1(1)
Kuliah umum-suara-kita-1(1)Kuliah umum-suara-kita-1(1)
Kuliah umum-suara-kita-1(1)
 
Kesejahteraan adalah kondisi
Kesejahteraan adalah kondisiKesejahteraan adalah kondisi
Kesejahteraan adalah kondisi
 
Sosialisme dan manusia di kuba - Che Guevara
Sosialisme dan manusia di kuba - Che GuevaraSosialisme dan manusia di kuba - Che Guevara
Sosialisme dan manusia di kuba - Che Guevara
 
Filsafat Ilmu dan Pendekatan Pascadisiplin 08: Posmodernisme, Era Informasi, ...
Filsafat Ilmu dan Pendekatan Pascadisiplin 08: Posmodernisme, Era Informasi, ...Filsafat Ilmu dan Pendekatan Pascadisiplin 08: Posmodernisme, Era Informasi, ...
Filsafat Ilmu dan Pendekatan Pascadisiplin 08: Posmodernisme, Era Informasi, ...
 
Astina edisi 1
Astina edisi 1Astina edisi 1
Astina edisi 1
 
2.sospol.pptx123-1.pptx
2.sospol.pptx123-1.pptx2.sospol.pptx123-1.pptx
2.sospol.pptx123-1.pptx
 
Globalisasi
GlobalisasiGlobalisasi
Globalisasi
 
SOSIALISME ABAD KEDUAPULUH SATU : PENGALAMAN AMERIKA LATIN -- MARTHA HARNECKER
SOSIALISME ABAD KEDUAPULUH SATU : PENGALAMAN AMERIKA LATIN -- MARTHA HARNECKERSOSIALISME ABAD KEDUAPULUH SATU : PENGALAMAN AMERIKA LATIN -- MARTHA HARNECKER
SOSIALISME ABAD KEDUAPULUH SATU : PENGALAMAN AMERIKA LATIN -- MARTHA HARNECKER
 
Mengenal ideologi besar dunia oleh saddam cahyo
Mengenal ideologi besar dunia oleh saddam cahyoMengenal ideologi besar dunia oleh saddam cahyo
Mengenal ideologi besar dunia oleh saddam cahyo
 
Prb+sosial
Prb+sosialPrb+sosial
Prb+sosial
 
Demokrasi dalam sosialisme modern
Demokrasi dalam sosialisme modernDemokrasi dalam sosialisme modern
Demokrasi dalam sosialisme modern
 
Paham-Paham Baru
Paham-Paham BaruPaham-Paham Baru
Paham-Paham Baru
 
MASS COMMUNICATION THEORY
MASS COMMUNICATION THEORYMASS COMMUNICATION THEORY
MASS COMMUNICATION THEORY
 
13 Tokoh Sosiologi di Dunia dan Teorinya.docx
13 Tokoh Sosiologi di Dunia dan Teorinya.docx13 Tokoh Sosiologi di Dunia dan Teorinya.docx
13 Tokoh Sosiologi di Dunia dan Teorinya.docx
 
UTS Fil 3 Politik.pdf
UTS Fil 3 Politik.pdfUTS Fil 3 Politik.pdf
UTS Fil 3 Politik.pdf
 

More from evinurleni

More from evinurleni (20)

Lampiran
LampiranLampiran
Lampiran
 
Cover
CoverCover
Cover
 
Pertanyaan penelitian
Pertanyaan penelitianPertanyaan penelitian
Pertanyaan penelitian
 
Bab vi
Bab viBab vi
Bab vi
 
Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Lampiran
LampiranLampiran
Lampiran
 
Abstrak,daftr isi,dll
Abstrak,daftr isi,dllAbstrak,daftr isi,dll
Abstrak,daftr isi,dll
 
Abstrak,daftr isi,dll
Abstrak,daftr isi,dllAbstrak,daftr isi,dll
Abstrak,daftr isi,dll
 
7. merumuskan masalah
7. merumuskan masalah7. merumuskan masalah
7. merumuskan masalah
 
6. kertas dan huruf
6. kertas dan huruf6. kertas dan huruf
6. kertas dan huruf
 
6. kertas dan huruf
6. kertas dan huruf6. kertas dan huruf
6. kertas dan huruf
 
5. teknik tulisan
5. teknik tulisan5. teknik tulisan
5. teknik tulisan
 
3. tata cara pengajuan
3. tata cara pengajuan3. tata cara pengajuan
3. tata cara pengajuan
 
2. syarat dan sifat
2. syarat dan sifat2. syarat dan sifat
2. syarat dan sifat
 
2. syarat dan sifat
2. syarat dan sifat2. syarat dan sifat
2. syarat dan sifat
 
1. pengertian skripsi
1. pengertian skripsi1. pengertian skripsi
1. pengertian skripsi
 

4. badiou

  • 1. BAHAN KULIAH SOSIOLOGI KRITIS DAN POST MODERN GANJIL 2013
  • 2.   Lahir di Rabat (Maroko) tahun 1937. kuliah dan berkarir di Prancis. Mahasiswa yang gemar mempelajari filsafat Lacan (analisis logika universal tentang subyek), Sartre (kebebeasan subyektif sebagai kesetiaan) dan Althusser (subyektifitas tanpa subyek adalah menakjubkan), dan mengembangkannya lebih inovatif.
  • 3.   Posisi teoritis Badiou juga dibentuk oleh peristiwa Revolusi Kebudayaan Cina Mei 1968 dan perlawanan penjajahan kolonial di Aljazair, akhir 1950-an sampai awal 1960an (kesetiaan = politik sebagai proses keyakinan) Pada tahun 1968 mendirikan organisasi berorientasi pada Maois, bernama Union des Communists de France Marxisteleninistes (UCFML) dan terus berkarya dalam organisasi ini untuk menyoroti aksi politik di China.
  • 4.   Menurutnya, kegagalan partai politik akibat ketergantungan pada partai (seringkali korup) dan gerakan massa (gampang kelelahan). Dari marxisme, ia menyimpulkan bahwa “kita adalah saingan terhadap kapitalis” dalam rangka melawan universalisme, yang berisi ambis politik emasipasi dan kerja kapital.
  • 5.   Filsafat Badiou dianggap merupakan filsafat polemik, yakni polemik terhadap materialisme demokratik, yang berkeyakinan hanya ada tubuh dan bahasa. Ia menambahkan unsur ketiga yakni kebenaran. Bahwa kebenaran itu terbentuk dari poses antara being (menjadi) dan Change (Perubahan menjadi atau yang disebut Event)
  • 6.    Being is not one tetapi beranekaragan, sederhana sekaligus tidak konsisten. Namun untuk dapat dipahami ia harus mengalami proses becoming one (menjadi satu) yang disebut dengan himpunan. Suatu himpunan memungkinkan kita memahami tentang makna one (subyek). Misalnya himpunan one (subyek) Indonesia dipahami dalam himpunan situasi tertentu (misalnya perang).
  • 7.    Situasi ini dapat berupa bahasa, masyarakat, negara hingga pabrik, daerah perkotaan atau migrasi. Situasi membuat apa yang disebut dengan presentasi (penampilan, keanekaragaman inkonsisten) dan representasi (menghitung kembali sehingga menjadi bagian dari situasi, keanekarahaman konsisten). Situasi menyatukan one dalam state of situation yang menandakan himpunan yang dihitung sebagai satu.
  • 8.   Sebagai contoh Bangsa merupakan situasi yang memiliki unsur keanekaragaman being dimana warga bangsa akan dihitung keberadaannya sebagai pribumi atau migran, dimana orang pribumi tidak akan pernah dimasukan dalam himpunan atau representasi dari sebuah bangsa. Hal ini menimbulkan masalah bagaimana sesuatu yang baru (new) dapat muncul jika keragaman selalu di hitung sebagai satu (himpunan)?
  • 9.   New (baru) itu muncul melalui event (peristiwa), diantara presentasi (inkonsisten) dan representasi (konsisten), sebagai bentukan immanenr break (jedah terdalam) terhadap ancien regime (regim sebelumnya), yang membentuk yang disebut dengan kesempatan. Event berlangsung dalam 4 domain, yakni politk, cinta, ilmu pengetahuan dan seni.
  • 10.  Contoh Revolusi Prancis dalah new (baru), dipahami sebagai event (peristiwa) diantara rakyat (presentasi) dan negara (representasi) yang menandakan immanent break (jedah dalam) terhadap nilai kesetaraan dan universalitas sebagai Hak.
  • 11. Ada dua orang yang saling jatuh cinta, memutuskan untuk menikah. Dalam konsepnya pernikahan menandakan kesatuan antar individu. Suatu kali keduanya bertemu dengan mantan pacarnya masingmasing. Apa yang kemungkinannya terjadi?
  • 12. Sesungguhnya perselingkungan ialah new (baru), dipahami sebagai event (peristiwa perkawianan) diantara pasangan (presentasi) dan negara (representasi) yang menandakan immanent break (pertemuan mendadak) terhadap nilai penyatuan dan intimasi. 
  • 13.   Event (peristiwa) menciptakan kebenaran atau kebenaran hanya dapat dipicu oleh event, yang merupakan hasil konsekuensi dari event yang membawa new ke dalam suatu situation. Oleh sebab itu, kebenaran itu sangat berkaitan dengan peristiwa. Ia tidak dapat diramalkan atau dipastikan.
  • 14. Perceraian (event) adalah kebenaran yang dipicu oleh event yang merupakan suatu konsekuensi dari new (perselingkuhan), yang membawa event (perkawinan) kepada event (perceraian). Sehingga dalam situasi ini, perceraian adalah fakta kebenaran yang dipicu oleh peristiwa yang tidak dapat diramalkan dan dibatalkan.  
  • 15. 1.   Evil (Kejahatan) Badiou menolak konsep evil dalam politik, karena dalam event, menurutnya, harus merupakan good (kebaikan yang merupakan lawan dari evil). Karena bisa jadi, perlawanan terhadap evil membuat dunia menjadi terbelah dalam konsep “kita” dan “mereka” yang sama sekali tidak menandakan himpunan dalam negara.
  • 16.  Karena konsep ini membutakan kita terhadap kemungkinan keburukan yang terjadi ketika kita membandikan antara demokrasi dengan diktator misalnya. Demokrasi lebih baik dari diktator, sehingga kejahatan atas nama demokrasi terabaikan.  Badiou memandang evil bukan sebagai ketiadaan good, tetapi hanya merupakan degradasi (penurunan nilai) good. Konsekuensi sebaliknya dalam good pun bisa terdapat evil.
  • 17.  Sehingga ia mengatakan boleh saja ada evil, asal didahului oleh good, karena evil dipahami sebagai new dari event.  Korupsi, pengkhianatan atau bencana adalah nama-nama dari evil (kejahatan). Ia sebenarnya muncul dari kelemahan atau kelelahan subyek terhadap situasi, sehingga membentuk gerakan “new” yang berada antara rakyat dan negara atau pemerintah.
  • 18. Saya sering mendengar pernyataan ini: “Korupsi adalah kejahatan (evil) birokrasi yang merusak moralitas bangsa?” Korupsi adalah jenis perampokan terhadap negara yang dilakukan oleh orang berkrah putih (white collar crime).” Apakah tidak mungkin terdapat good dalam evil ini?
  • 19. Bisakah kita mengatakan bahwa korupsi itu:  Katub penyelamatan bagi yang berpenghasilan rendah  sarana pendapatan baru  cara cepat untuk kaya.  Aksi politik untuk memenangkan perkara. Dalam dialektika ini, boleh saja ada tindakan evil, asalkan didahuli atau diimbangi dengan tindakan Good. Bandingkan aksi Robin Hood
  • 20.   Konsep liberalisme menekankan pada kebebasan dan kekhasan individual atau justru mengutamakan keanekaragaman sebagai realitas sosial. Lalu, bagaimanakah teori himpunan yang menekankan pada kesatuan himpunan melihat liberalisme yang menekankan pada keragaman?
  • 21.    Badiou menolak untuk mengatakan bahwa dalam liberalisme itu tidak ada kesetaraan atau kesatuan (teori himpunan). Pertama, fakta tentang pasar bebas, memandakan adanya kesatuan pasar, dimana konsumen dianggap sebagai himpunan the one, yang tidak mengecualikan siapa saja. Kedua, konsep kepemilikan mengalami kesetaraan atas nama komoditas pasar yang meleburkan batas sosial dan ekonomi pemiliknya.
  • 22.  Ketiga, kesetiaan pada situasi (liberal) merupakan resep politik new yang menawarkan kesetaraan yang tidak pandang bulu. Bahwa manusia menjadi satu atau himpunan ketika mereka bersama menganut idelogi tertentu, misalnya liberalisme.
  • 23.   Inti teori Badiou ialah suatu politik event, truth dan subyek, dimana new (baru) dan evil (kejahatan) dianggap sebagai bentuk dialektika situasi yang muncul dari konsistensi dan inkonsistesi. Bahwa peristiwa mendorong kebenaran (truth) , dimana kebenaran itu sangat ditentukan oleh situasi.