2. MENCARI PERMASALAHAN
• Masalah yang dapat diselidiki sebenarnya
banyak jumlahnya. Namun, kadang seorang
calon peneliti seringkali kesulitan untuk
menemukan satu masalah yang cocok baginya
dan yang terukur penemuannya.
3. Masalah dapat dipilih berdasarkan
perimbangan pribadi maupun
praktis, misalnya:.
• Masalah itu baru, menarik serta menimbulkan
rasa ingi tahu calon peneliti.
• Masalah itu sesuai dengan jurusan, kemampuan
dan latar belakang pendidikan calon peneliti.
• Masalah itu memerlukan alat-alat khusus dan
kondisi yang dapat dipenuhi oleh calon peneliti.
• Data yang diperlukan untuk menjawab masalah
tersebut dapat dikumpulkan dengan metode
tertentu.
4. • Masalah penelitian tersebut dapat diselesaikan
dalam waktu dan dana yang tersedia.
• Masalah tersebut mengadung bahaya, resiko
atau ancaman tertentu.
5. Pertimbangan ilmiah, yang merupakan
syarat pokok dari karangan ilmiah:
• Masalah itu hendaknya bertalian dengan konsepkonsep yang pokok atau hubungan antara konsepkonsep pokok.
• Masalah hendaknya mengembangkan atau
memperluas cara-cara melakukan tes sebuah teori.
• Masalah tersebut memberikan sumbangan bagi
pengembangan metodologi penelitian dengan
menemukan alat, teknik atau metode yang baru.
6. • Masalah hendaknya memanfaatkan konsepkonsep, teori-teori atau data-data dan teknikteknik dari disiplin yang bersesuaian.
• Masalah hendaknya dituangkan dalam desain
yang cermat dengan uraian yang teliti
mengenai variabel-variabel dan metode yang
serasi.
7. MERUMUSKAN MASALAH
• Tiap penelitian mempunyai tujuan yang
hendak dicapai. Tujuan bertalian erat dengan
masalah yang dipilih. Kadang-kadang peneliti
harus membuat tujuan penelitian utama dan
sekunder, tetapi dalam banyak kasus masalah
utama saja.
• Supaya penelitian terjangkau dan generalisasi
persoalan dapat tercapai, tujuan penelitian
sebaiknya tidak terlalu banyak.
8. • Masalah harus dirumuskan dengan jelas dan
dapat dicapai serta spesifik.
Misalnya, Pengaruh Metode Mengajar
terhadap Nilai Mahasiswa, atau Dampak
Kenaikan BBM terhadap Pedagang Sembako.
• Perlu diperhatikan, hubungan dua variabel
yang dipilih harus dipahami bentul, sebagai
variabel dependen dan independen.
9. Masalah dapat dirumuskan dengan
cara, sebagai berikut:
• Membaca rekomendasi penelitian sebelumnya.
Biasanya dalam banyak tulisan ilmiah, peneliti
mencantumkan beberapa rekomendasi masalah
yang dapat diteliti lebih lanjut.
• Menganalisa teori-teori tertentu yang sesuai
dengan bidang minat calon peneliti. Dengan
semakin banyak membaca, maka calon peneliti
akan menemukan banyak inspirasi untuk
masalah penelitiannya.
10. • Melihat dan memahami secara kritis isu-isu
sosial masyarakat disekitar yang sedang hangat
dibicarakan, baik melalui media
massa, elektronik maupun pengalaman
langsung dari calon peneliti.
11. KESALAHAN DALAM
PERUMUSAN MASALAH
• Perlu diperhatikan, bahwa dalam perumusan
masalah, sering terdapat kesalah sebagai
berikut:
• Masalah terlalu luas
– Masalah yang terlalu luas, akan menyebabkan
banyak kesulitan dalam merumuskan kesimpulan
dan mengeneralisasikan hasil temuan.
12. Contoh masalah yang luas:
• Masalah-masalah buruh di Indonesia
• Dampak Sampah di Kota Palangka Raya
• Masalah gender di Kalimantan Tengah.
13. • Masalah terlalu sempit.
– Masalah yang terlalu sempit, menyebabkan
salah tersebut kurang layak dijadikan pokok
penelitian ilmiah.
• Contoh masalah yang sempit
– Peranan Kantin bagi Mahasiswa FISIP
UNPAR
– Sejarah Perkembangan pendidikan FISIP
UNPAR
– Dampak rokok terhadap kesehatan
mahasiswa.
14. • Masalah mengandung emosi, prasangka atau
unsur-unsur yang tidak ilmiah.
• Contoh masalah yang tidak ilmiah:
– Suka dan duka Mahasiswa selama KKN di Kota
Palangka Raya.
– Alasan-alasan mengapa pemimpin harus
demokratis.
– Perubahan status perempuan Indonesia setelah
kemerdekaan.
15. PENGOLAHAN MASALAH
• Berkenaan dengan masalah yang dipilih dan
dipilah, perlu memperhatikan hal-hal sbb:
– Analisa Masalah
• Analisa masalah perlu dilakukan dengan tujuan
memperjelas ruang lingkup dan menemukan petunjuk
metode penelitian yang serasi dengan masalah yang
dipilih.
– Pembatasan Masalah
• Pembatasan masalah diperlukan untuk membatasi ruang
lingkup agar penelitian menjadi lebih terarah, juga
untuk memperoleh gambaran yang jelas.
16. • Kedudukan Masalah
– Kedudukan masalah berguna untuk menguraikan
dengan singkat hasil-hasil penelitian terdahulu
mengenai masalah yang diteliti, menunjukkan bahwa
masalah yang diajukan bukan duplikasi tulisan lain.
• Corak Penelitian
– Corak penelitian ialah jenis atau sifat penelitian yang
dilakukan, seperti deskriptif, survey, studi
kasus, eksperimen atau kombinasi berbagai jenis
penelitian.
17. • Asumsi-asumsi:
– Asumsi-asumsi bertujuan untuk menentukan
anggapan atau tanggapan dasar sementara
terhadap masalah tersebut, yang akan
segera dibuktikan dalam penelitian.
• Pentingnya Penelitian
– Kepentingan penelitian perlu
diuraikan, yang bersifat teoritis dan praktis.
18. • Istilah-Istilah yang digunakan
– Istilah atau kata dan kalimat harus dibatasi dan
digunakan dengan tepat agar jangan menimbulkan
kesalahpahaman makna dan keberagaman tafsir.
Sebaiknya istilah yang digunakan konsiten untuk
satu makna yang sama.
– Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
penggunaan istilah:
• Arti istilah dapat berubah dengan berkembangnya ilmu
pengetahuan, sebaiknya gunakan literatur
terbaru, minimal terbitan lima tahun terakhir.