1. BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
6.1.1. Terdapat perbedaan pemahaman terhadap aktifitas menyadap antara laki-laki
dan perempuan akibat streotif budaya. Bagi perempuan lebih banyak
dianggap membantu meningkatkan penghasilan keluarga, sementara tugas
utama adalah mengurus rumah tangga. Sedangkan, bagi laki-laki lebih banyak
dianggap sebagai pekerjaan utama, selain terlibat dalam urusan di sektor
publik.
6.1.2. Akses perempuan terhadap pengambilan keputusan dan pengelolaan
keuangan keluarga memiliki perbedaan dengan laki-laki. Status Sosial
perempuan sebagai pendamping suami; dapat mengambil keputusan jika lakilaki tidak dapat mengambil keputusan. Sementara, status sosial laki-laki
sebagai kepala keluarga, yang bertindak dalam pengambilan keputusan dalam
rumah tangga, yang dalam pelaksanaannya mengandalkan kerjasama dengan
pasangannya.
6.1.3. Kontrol perempuan dan laki-laki terhadap negosiasi pasar cenderung setara.
Faktor penyebabnya karena tingkat pengetahuan masyarakat yang rendah
terhadap produktifitas karet mentah.
6.2. Saran
50
2. 51
6.2.1. Aparatur Desa perlu meningkatkan partisipasi masyarakat dalam perencanaan
dan pengambilan keputusan program pembangunan agar tepat sasaran,
terutama melibatkan perempuan di dalamnya. Selain itu, menciptkan peluang
kerja melalui program-program pelatihan kerja, sehingga dapat meningkatkan
produktifitas dan kesejahteraan bagi keluarga.
6.2.2. Kaum Perempuan menciptakan kondisi bahwa sumber daya manusia
perempuan patut diperhitungkan dalam ranah publik. Dengan demikian para
perempuan
diharapkan
meningkatkan
kemampuannya,
agar
mampu
berpatisipasi dalam pengambilan keputusan ditingkat desa.
6.2.3. Lembaga Penelitian perlu meningkatkan program penelitian berbasis
masyarakat lokal, guna menemukan pemetaan masalah sosial ditingkat lokal.
Sehingga dapat dijadikan rekomendasi program pembangunan diinstansi
terkait. Serta menemukan solusi program bagi peningkatan partisipasi
perempuan desa terhadap pembangunan.