Pasar barang, pasar uang, dan pasar modal memiliki keterkaitan yang mempengaruhi stabilitas ekonomi. Pasar barang menggambarkan permintaan dan penawaran barang dan jasa, pasar uang menyediakan pinjaman jangka pendek, sedangkan pasar modal berkaitan dengan perdagangan efek jangka panjang.
1. BAB IX
PASAR BARANG, PASAR UANG, DAN PASAR MODAL
Pendahuluan
Pada bagian ini akan dibahas beberapa konsep tentang pasar (market) dalam
konteks makro yang meliputi pasar barang (sektor riil), serta pasar uang dan pasar
modal (sektor keuangan). Pasar merupakan suatu mekanisme di mana pembeli
dan penjual berinteraksi untuk menentukan harga dari pertukaran barang dan jasa.
Transaksi jual beli yang terjadi tidak selalu memerlukan lokasi fisik.
Pasar barang, pasar uang, dan pasar modal memiliki keterkaitan satu sama
lain. Kondisi ketiga pasar tersebut akan sangat mempengaruhi stabilitas
perekonomian suatu negara. Secara umum, dampak ketiga pasar tersebut akan
mempengaruhi harga barang atau jasa secara umum (inflasi atau deflasi),
pengangguran, dll. Secara khusus, kondisi ketiga pasar tersebut akan
mempengaruhi iklim bisnis dalam suatu perekonomian.
Dengan mempelajari materi ini, mahasiswa mampu menjelaskan dan
membedakan antara pasar barang, pasar uang, dan pasar modal. Di samping itu,
mahasiswa diharapkan juga mampu membaca fenomena-fenomena yang terjadi
pada ketiga pasar tersebut.
9.1 Pasar Barang
Pasar barang (goods market) merupakan pasar untuk barang-barang dan jasa-
jasa yang menggambarkan pertemuan antara permintaan dan penawaran akan
barang atau jasa dengan seluruh barang dan jasa yang diproduksi atau ditawarkan.
Istilah sektor riil dalam pembahasan mengenai ekonomi makro menggambarkan
kondisi perekonomian dipandang dari sisi permintaan dan penawaran barang dan
jasa. Oleh karena ini, sektor riil ini juga disebut dengan istilah pasar barang.
Sisi penawaran di pasar barang ini menggambarkan kemampuan
perekonomian dalam menghasilkan barang dan jasa pada suatu periode tertentu.
Ini disebut sebagai penawaran agregat atau aggregate supply (AS). Sedangkan sisi
permintaannya menggambarkan pengeluaran yang dilakukan oleh pelaku
Bab 9. Pasar Barang, Pasar Uang, dan Pasar Modal1
2. ekonomi, seperti rumah tangga, perusahaan, pemerintah dan luar negeri. Ini
disebut sebagai permintaan agregat atau aggregate demand (AD). Stabilitas
ekonomi makro dilihat dari keseimbangan antara permintaan agregat atau
aggregate demand (AD) yang ditunjukkan oleh total pengeluaran dengan
penawaran agregat atau aggregate supply (AS) yang ditunjukkan oleh
kemampuan perekonomian tersebut menghasilkan barang dan jasa yang terjadi di
pasar tersebut.
AS
C, I, G, X-M
AD = C+I+G+(X-M)
Y
AD0
Untuk lebih memahami lagi mengenai keseimbangan di sektor riil (pasar
barang) ini, terlebih dahulu kita harus mengetahui mengenai variabel-variabel
sebagai indikator dalam perekonomian makro, seperti pengeluaran konsumsi
rumah tangga (C), investasi perusahaan (I), pengeluaran pemerintah (G) dan
pengeluaran luar negeri netto (X – M). Untuk memudahkan pemahaman uraian
mengenai keseimbangan sektor riil ini digunakan sistem perekonomian sederhana,
terutama dalam analisis yang menggunakan grafik, seperti yang ditunjukkan pada
gambar 9.1.
Gap Inflasi
E
Gap Deflasi
0 YE
Bab 9. Pasar Barang, Pasar Uang, dan Pasar Modal2
3. Gambar 9.1. Keseimbangan Pasar Barang
Gambar 9.1 menunjukkan bahwa keseimbangan perekonomian dapat dicapai
apabila AD = AS yang digambarkan oleh titik E dimana keseimbangan
pendapatan nasional dicapai pada YE. Apabila pendapatan nasional yang dicapai
dalam perekonomian lebih rendah dari pendapatan keseimbangan (Y < YE) maka
akan terjadi kesenjangan inflasi (inflationary gap) karena AD > AS. Sebaliknya,
apabila pendapatan nasional yang dicapai dalam perekonomian lebih tinggi dari
pendapatan keseimbangan (Y > YE) maka akan terjadi kesenjangan deflasi
(deflationary gap) karena AD < AS.
9.1.1 Analisis Keseimbangan Sektor Riil
Pada pembahasan sebelumnya dinyatakan bahwa pengeluaran konsumsi
rumah tangga dipengaruhi oleh pendapatan. Secara matematis, hubungan
fungsional antara pengeluaran konsumsi rumah tangga (C) dan pendapatan (Y)
dapat dinyatakan pada persamaan 9.1.
C = f (Y) ……………………………………………. (9.1)
Investasi perusahaan sangat bergantung dari tingkat suku bunga. Semakin
tinggi tingkat suku bunga maka semakin kecil investasi yang dilaksanakan.
Demikian pula sebaliknya, semakin rendah tingkat suku bunga maka semakin
besar investasi. Hubungan secara matematis ditunjukkan pada persamaan 9.2.
I = f (i) ………………………………………………. (9.2)
dimana: ΔI/ Δi < 0
Secara eksplisit bentuk persamaan investasi sebagaimana ditunjukkan pada
persamaan 9.3.
I = Io – k i …………………………………………………… (9.3)
dimana:
Io adalah besarnya pengeluaran investasi pada tingkat bunga sama dengan nol
i adalah tingkat suku bunga umum
k adalah besarnya koefisien tingkat bunga
Bab 9. Pasar Barang, Pasar Uang, dan Pasar Modal3
4. Dalam analisis keseimbangan di sektor riil, kondisi keseimbangan
perekonomian dapat digambarkan ke dalam sebuah kurva yang disebut kurva IS.
Kuva IS adalah tempat kedudukan titik-titik yang menghubungkan tingkat suku
bunga (i) dan pendapatan nasional (Y), dimana pasar barang berada dalam kondisi
keseimbangan. Untuk memperoleh kurva IS bagi suatu perekonomian melalui
analisis grafik dapat dilakukan dengan menyediakan empat buah grafik yang
masing-masing grafik menggambarkan keadaan pada sektor riil (pasar barang).
Pertama-tama kita buat dulu empat buah diagram yang masing-masing diberi
nama diagram I, II, III dan IV (dimulai dari diagram kanan bawah berputar
kebalikan dengan jarum jam). Perhatikan cara menurunkan kurva IS seperti
ditunjukkan pada gambar 9.2.
Gambar 9.2. Kurva IS
Diagram di atas menunjukkan hubungan antara tingkat suku bunga dan
jumlah investasi, diagram II menunjukkan fungsi tabungan, dan diagram IV
menunjukkan kurva IS, yaitu kurva yang menghubungkan antara titik-titik tingkat
Bab 9. Pasar Barang, Pasar Uang, dan Pasar Modal4
5. bunga dan pendapatan nasional. Oleh karena kurva IS adalah kurva yang
menghubungkan tingkat bunga dengan pendapatan nasional maka masing-masing
sumbu pada grafik IV kita tentukan sumbu-sumbu yang akan ditempati variabel
tingkat bunga dan variabel pendapatan nasional (Y) dan sumbu tegak kita
tempatkan variabel tingkat bunga (i). Dengan demikian diagram yang berada di
sebelah atas diagram IV, yaitu diagram III adalah diagram yang menghubungkan
besarnya tabungan pada berbagai tingkat pendapatan nasional ini adalah positif,
artinya makin besar pendapatan nasional maka tabungan yang terjadi juga makin
besar.
Kemudian untuk diagram yang berada di sebelah kanan diagram III yaitu
diagram II menunjukkan keadaan keseimbangan di pasar barang, yaitu suatu
kondisi di mana I = S. Diagram II merupakan kurva bantu yang menggambarkan
keadaan keseimbangan di pasar barang, yaitu terjadinya kesamaan antara investasi
(I) dan tabungan (S). Kurva kesamaan investasi dan tabungan adalah kurva yang
ditarik dari titik asal (titik pusat sumbu) yang membentuk sudut 45 derajat
terhadap masing-masing sumbu, yang berarti jarak dari satu titik pada garis
tersebut ke sumbu tegak akan sama jaraknya dengan jarak titik tersebut ke sumbu
datar.
Selanjutnya, diagram I menunjukkan hubungan negatif antara tingkat suku
bunga (i) dan investasi (I), yang berarti bahwa apabila tingkat bunga turun maka
investasi yang dilaksanakan naik, dan sebaliknya. Hal ini ditunjukkan dengan
kurva investasi berlereng negatif. Sumbu tegak pada grafik I untuk variabel
tingkat suku bunga dan sumbu datar untuk besarnya investasi.
Untuk menghasilkan kurva IS kita mulai dari diagram I dengan mengambil
salah satu titik tingkat bunga, misalnya Io dan dalam keadaan keseimbangan,
besarnya tabungan adalah So. Tabungan sebesar So terjadi apabila pendapatan
sebesar Yo. Apabila keadaan tersebut kita bawa pada grafik IV, maka kita
memperoleh satu titik dari kurva IS (misalnya kita beri nama titik A). Untuk
menggambarkan suatu kurva (kita anggap kurva IS adalah linear) minimal harus
ada dua titik I, sehingga dengan demikian kita perlu mengambil salah satu titik
tingkat bunga lagi, misalnya I1. Pada tingkat bunga sebesar i1, investasi yang
Bab 9. Pasar Barang, Pasar Uang, dan Pasar Modal5
6. diiginkan sebesar I, dan dalam keadaan keseimbangan besarnya tabungan sebesar
S1. Tabungan sebesar S, terjadi apabila pendapatan sebesar Y1. Apabila keadaan
tersebut kita bawa pada grafik IV, maka kita memperoleh satu titik lagi dari kurva
IS (misalnya kita beri nama titik B). Apabila titik A dan titik B ini kita hubungkan
maka kita memeperoleh kurva IS, yaitu kurva yang menggambarkan
keseimbangan di sektor riil (pasar barang) yang berlereng negatif. Ini memberi
petunjuk bahwa pada sektor riil (pasar barang), apabila terjadi kenaikan tingkat
bunga maka pendapatan nasional akan turun. Kenaikan tingkat bunga akan
menyebabkan tutrunnya pendapatan nasional. Sebaliknya, apabila tingkat bunga
turun maka pendapatan nasional akan naik. Karena, turunnya tingkat bunga akan
menyebabkan naiknya investasi.
9.1.2 Dampak Ketidakseimbangan Pasar Barang dalam Bisnis
Ketidakseimbangan pada pasar barang sebagaimana telah dijelaskan di atas
akan memberikan dampak terhadap bisnis. Dalam hal ini akan mempengaruhi
tingkat harga barang dan jasa dalam pasar. Misalnya, apabila terjadi kesenjangan
inflasi maka kecenderungan harga barang atau jasa akan menjadi tinggi sehingga
akan menurunkan daya beli masyarakat terhadap sektor riil. Kondisi ini akan
berpengaruh terhadap menurunnya permintaan barang dan jasa pada sektor riil
sehingga mengurangi pendapatan pada sektor riil dan pada akhirnya akan
mengurangi laba atau bahkan dapat menciptakan kerugian bagi perusahaan-
perusahaan. Sebaliknya apabila terjadi kesenjangan deflasi maka kecenderungan
harga barang atau jasa akan menjadi rendah sehingga akan menurunkan sehingga
mengurangi pendapatan pada sektor riil sementara biaya-biaya relatif konstan dan
pada akhirnya akan mengurangi laba atau bahkan dapat menciptakan kerugian
bagi perusahaan-perusahaan.
Kondisi tersebut harus dapat direspon oleh setiap pelaku ekonomi, khususnya
pada sektor riil. Dengan demikian, para pelaku ekonomi dapat menghindar dari
kerugian akibat dampak ketidakseimbangan pada sektor riil.
Bab 9. Pasar Barang, Pasar Uang, dan Pasar Modal6
7. 9.2 Pasar Uang
9.2.1 Pengertian Pasar Uang
Pasar uang (money market) adalah pasar yang menyediakan sarana
pengalokasian dan pinjaman dana jangka pendek. Oleh karena itu, pasar uang
merupakan pasar likuiditas primer. Pasar uang adalah mekanisme yang
mempertemukan pihak yang memiliki surplus dana dengan pihak yang mengalami
defisit. Transaksi dalam pasar uang sebagian besar bersifat jangka pendek. Pasar
uang di satu sisi berfungsi untuk memenuhi kebutuhan dana jangka pendek
perusahaan, lembaga keuangan, dan pemerintah, mulai dari overnight sampai
dengan jangka waktu jatuh tempo satu tahun. Pada waktu yang sama pasar uang
juga menyediakan outlet investasi bagi pihak surplus dana jangka pendek yang
ingin memperoleh pendapatan atas dana yang belum terpakai. Dengan demikian
keberadaan pasar uang memungkinkan terjadinya transaksi pinjam-meminjam.
9.2.2 Keseimbangan Pasar Uang
Keseimbangan pasar uang ditunjukkan oleh kesamaan antara permintaan uang
agregat atau aggregate demand of money (MD) dengan penawaran uang agregat
atau aggregate money supply (MS). Apabila terjadi ketidakseimbangan pada pasar
uang maka akan menimbulkan ketimpangan tingkat suku bunga (interest rate)
dalam perekonomian. Sebagai contoh, apabila MD lebih besar dari MS maka
tingkat suku bunga cenderung menguat (meningkat) dan sebaliknya apabila MD
lebih kecil dari MS maka tingkat suku bunga cenderung melemah (menurun).
9.2.3 Fungsi dan Tujuan Pasar Uang
Pasar uang dimaksudkan sebagai sarana pengendali moneter dalam
melaksanakan operasi pasar terbuka. Pelaksanaan operasi pasar terbuka oleh Bank
Indonesia dilakukan dengan menggunakan SBI (Sertifikat Bank Indonesia) dan
SBPU (Surat Berharga Pasar Uang). SBI sebagai instrumen dalam melakukan
operasi pasar terbuka digunakan untuk tujuan kontraksi moneter, sementara SBPU
sebagai instrumen ekspansi moneter.
Bab 9. Pasar Barang, Pasar Uang, dan Pasar Modal7
8. Investor di pasar uang terutama mencari keamanan dan likuiditas di samping
peluang untuk memperoleh pendapatan bunga. Hal tersebut karena dana yang
diinvestasikan di pasar uang kelebihan untuk sementara dan biasanya dibutuhkan
dalam waktu singkat untuk membayar pajak, gaji, dividen dan sebagainya.
Dengan alasan ini, maka investor sangat sensitif terhadap risiko.
9.2.4 Macam-macam Transaksi Di Pasar Uang
Pasar uang antar bank adalah transaksi untuk menyerahkan sejumlah
kelebihan dana dari suatu bank kepada bank yang lain, di mana bank yang
menerima dana sedang kalah kliring. Kalah kliring artinya sebuah bank yang
kekurangan dana untuk membayar kepada nasabahnya.
Sertifikat bank Indonesia (SBI) adalah sejenis surat berharga yang dikeluarkan
oleh bank Indonesia selaku bank sentral dan ditujukan untuk dibeli oleh bank
umum dengan nilai nominal yang sangat besar. Tujuan bank Indonesia
mengeluarkan SBI untuk mengurangi peredaran uang di dalam masyarakat. Surat
berharga pasar uang (SBPU adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh bank
umum dan dibeli oleh bank Indonesia dengan nilai nominal yang cukup besar.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan likuiditas bank umum dan menekan laju
inflasi. Likuiditas adalah kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban jangka
pendek. Sertifikat deposito adalah semacam surat berharga yang dikeluarkan oleh
bank dalam nilai nominal tertentu sebagai surat atas unjuk. Pasar valuta asing
yaitu tempat seseorang dapat membeli atau menjual sejenis mata uang asing atau
menukar dengan mata uang rupiah. Pasar valuta asing sering disebut bursa valuta
asing. Lembaga yang mengkhususkan kegiatannya dalam pertukaran uang asing
yang disebut money changer.
9.2.5 Implikasi Ketidakseimbangan Pasar Uang dalam Bisnis
Pasar Uang merupakan salah satu alternatif pendanaan dan investasi bagi
perusahaan. Ketidakseimbangan pada Pasar Uang juga akan memberikan dampak
terhadap bisnis. Dalam hal ini akan mempengaruhi tingkat suku bunga (interest
rate) dalam pasar. Misalnya, apabila terjadi kesenjangan antara MD dan MS,
Bab 9. Pasar Barang, Pasar Uang, dan Pasar Modal8
9. dimana MD > MS maka tingkat suku bunga cenderung meningkat. Kondisi ini
akan berpengaruh terhadap meningkatnya biaya modal (cost of capital) bagi
perusahaan dan pada akhirnya akan mengurangi laba atau bahkan dapat
menciptakan kerugian bagi perusahaan-perusahaan. Kondisi ini akan
mengakibatkan menurunnya investasi pada sektor riil walaupun tingkat
keuntungan (rate of return) investasi pada pasar uang cenderung meningkat.
Sebaliknya apabila MD < MS maka tingkat suku bunga cenderung menurun.
Kondisi ini akan berpengaruh terhadap menurunnya tingkat keuntungan (rate of
return) investasi pada pasar uang cenderung menurun. Kondisi ini akan
mengakibatkan menurunnya investasi pada sektor finansial walaupun biaya modal
(cost of capital) investasi pada pasar uang cenderung menurun. Kondisi tersebut
harus dapat direspon oleh setiap pelaku ekonomi, khususnya pada sektor finansial.
Dengan demikian para pelaku ekonomi dapat menghindar dari kerugian akibat
dampak dari ketidakseimbangan pada sektor finansial.
9.3 Pasar Modal
9.3.1 Pengertian Pasar Modal
Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen
keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan (marketable securities),
misalnya surat utang (obligasi), saham, reksadana, instrumen derivatif serta
instrumen-instrumen lainnya. Pasar modal merupakan salah satu alternatif
pendanaan perusahaan serta sarana alternatif investasi dengan mengharapkan
pendapatan (return) dari dana yang diinvestasikan.
9.3.2 Keseimbangan dan Ketidakseimbangan Pasar Modal
Keseimbangan pada pasar modal diindikasikan oleh kesamaan antara
permintaan surat-surat berharga (sekuritas) dengan penawaran surat-surat
berharga. Permintaan surat-surat berharga bersumber dari para investor yang akan
menginvestasikan dananya sedangkan penawaran surat-surat berharga berasal dari
para emiten yang akan mencari sumber dana untuk membiayai investasinya atau
apabila para investor melakukan aksi ambil untung (profit taking).
Bab 9. Pasar Barang, Pasar Uang, dan Pasar Modal9
10. Ketidakseimbangan pada pasar modal akan mempengaruhi stabilitas
perekonomian suatu negara. Apabila terjadi ketidakseimbangan pada pasar modal
maka akan menimbulkan ketimpangan harga pasar sekuritas (market price)
sekuritas dalam perekonomian. Sebagai contoh, apabila permintaan lebih besar
dari penawaran maka tingkat harga pasar sekuritas cenderung menguat
(meningkat). Sebaliknya apabila permintaan lebih kecil dari penawaran maka
tingkat harga pasar sekuritas cenderung melemah (menurun).
9.3.3 Dampak Ketidakseimbangan Pasar Modal dalam Bisnis
Pasar modal merupakan salah satu alternatif pendanaan dan investasi bagi
perusahaan. Ketidakseimbangan pada pasar modal juga akan memberikan dampak
terhadap kegiatan bisnis. Dalam hal ini akan mempengaruhi harga pasar (market
price) sekuritas dalam pasar. Misalnya, apabila terjadi kesenjangan antara
permintaan dan penawaran, dimana permintaan lebih besar dari penawaran maka
tingkat harga pasar cenderung meningkat. Kondisi ini akan berpengaruh terhadap
menurunnya potensi keuntungan bagi investor potensial pada pasar modal
walaupun investor yang sudah ada (current investor) akan memperoleh
keuntungan (capital gain) yang lebih besar apabila melepas investasinya.
Sebaliknya, apabila permintaan lebih kecil dari penawaran maka harga pasar
sekuritas cenderung menurun. Kondisi ini akan berpengaruh terhadap
menurunnya tingkat keuntungan (capital gain) investasi pada pasar modal.
Kondisi ini akan mengakibatkan menurunnya investasi pada sektor finansial
walaupun biaya modal (cost of capital) investasi pada pasar uang cenderung
menurun. Kondisi tersebut harus dapat direspon oleh setiap pelaku ekonomi,
khususnya pada sektor finansial. Dengan demikian para pelaku ekonomi dapat
terhindar dari kerugian akibat dampak dari ketidakseimbangan pada sektor
finansial.
9.4 Persamaan dan Perbedaan Pasar Modal dan Pasar Uang
Pasar modal dan pasar uang memiliki persamaan dan perbedaan, dimana
persamaanya adalah: pertama, keduanya merupakan bagian dari pasar keuangan
Bab 9. Pasar Barang, Pasar Uang, dan Pasar Modal10
11. (financial market); kedua, pasar modal dan pasar uang menjalankan fungsi yang
sama, yaitu fungsi menjembatani para pemilik kas surplus atau tidak punya
proyek investasi dengan para pemilik kas defisit yang memiliki banyak peluang
investasi; serta ketiga, produk pasar uang dan pasar modal relatif likuid yang
berbeda dengan investasi di sektor properti dan tanah yang relatif kurang likuid.
Sedangkan perbedaan antara pasar uang dengan pasar modal adalah: pertama,
produk pasar uang bersifat jangka pendek yaitu kurang dari 270 hari, sedangkan
pasar modal bersifat jangka panjang; kedua, pasar uang ada di bank sedangkan
transaksi pasar modal yang awalnya hanya dapat dilakukan di lantai bursa, kini
dapat dilaksanakan di hampir semua kantor perusahaan sekuritas yang menjadi
anggota bursa (AB) di BEI; ketiga, otoritas paling tinggi dalam pasar uang adalah
bank Indonesia, sementara pasar modal adalah departemen keuangan melalui
badan pengawas pasar modal; keempat, produk pasar modal mempunyai beberapa
produk turunan yaitu opsi, warrant, dan right, selain reksa dana. Produk turunan
pasar uang hanyalah reksa dana pasar uang yang juga diperdagangkan di pasar
modal; serta kelima, produk pasar modal, ada pasar sekundernya, sedangkan pasar
uang tidak selalu ada.
9.5 Penutup
9.5.1 Kesimpulan
Pasar barang berkaitan dengan sektor riil sementara pasar uang dan pasar
modal berkaitan dengan sektor keuangan. Pasar barang merupakan tempat
bertemunya penjual dan pembeli dalam memperoleh atau menawarkan suatu
barang atau jasa. Dapat pula dikatakan tempat bertemunya penawaran dan
permintaan akan barang maupun jasa. Sisi penawaran di pasar barang ini
menggambarkan kemampuan perekonomian menghasilkan barang dan jasa pada
suatu periode tertentu. Sedangkan sisi permintaannya menggambarkan
pengeluaran yang dilakukan oleh pelaku ekonomi, seperti rumah tangga,
perusahaan, pemerintah dan luar negeri.
Bab 9. Pasar Barang, Pasar Uang, dan Pasar Modal11
12. Pasar uang dan pasar modal memiliki beberapa perbedaan dan kesamaan.
Perbedaan yang paling menonjol adalah pada pasar uang dilihat dari perspektif
waktunya ialah dalam jangka pendek (270 hari) sedangkan pasar modal dalam
jangka panjang (satu tahun lebih). Kemudian persamaannya terletak pada
kesamaan dalam mempertemukan antara lembaga yang surplus kas dan yang
memiliki kas defisit.
Ketiga jenis pasar ini memiliki fungsi dan tujuan masing-masing. Demikian
pula dengan para peserta pasar yang turut ikut andil dalam segala bentuk
kegiatannya, baik produsen maupun konsumen.
9.5.2 Tes Umpan Balik
1. Jelaskan peranan pasar uang, pasar barang, dan pasar modal dalam kegiatan
bisnis.
2. Jelaskan dengan grafik analisis keseimbangan sektor riil
Bab 9. Pasar Barang, Pasar Uang, dan Pasar Modal12