4. KPPN
Bandung I
KPPN Bandung I berada di Kota Bandung
(1070 BT dan 60 55’ LS) yang merupakan
Ibukota Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat.
Kota Bandung terletak diantara tepatnya di Jalan
Asia Afrika No. 114 Gedung Keuangan Negara.
Lokasi KPPN Bandung I cukup strategis dilihat
dari segi komunikasi, perekonomian, keamanan,
serta tata letaknya berada di pusat kota Bandung.
5. Visi, Misi, dan Motto
Visi: Menjadi Pengelola Perbendaharaan Negara yang
unggul di tingkat regional
Misi:
1. Mewujudkan pengelolaan kas dan investasi yang
pruden, efisien, dan optimal
2. Mendukung kinerja pelaksanaan anggaran yang
tepat waktu, efektif, dan akuntabel
3. Mengembangkan kapasitas pendukung sistem
perbendaharaan yang andal, profesional, dan
modern
4. Mewujudkan akuntansi dan pelaporan keuangan
negara yang akuntabel, transparan, dan tepat waktu
Motto: Kepuasan Anda Komitmen Layanan Kami
8. Alasan Pemilihan:
3.
Pengurusan predikat
WBBM untuk KPPN
Bandung I tahun lalu
(2020) mengalami
kendala
4.
Lingkup Satker yang
lebih sedikit
1.
Jumlah pegawai yang
relatif sedikit untuk
ukuran KPPN tipe A1
2.
KPPN Bandung I
masih memiliki predikat
Wilayah Bebas Korupsi
(WBK)
9. KPPN
Takengon
KPPN Takengon untuk KPPN yang
dijadikan benchmarking. KPPN Takengon
merupakan KPPN Tipe A2 yang berada
dibawah Kanwil DJPB Provinsi Aceh.
KPPN ini menyabet berbagai prestasi dan
merupakan salah satu KPPN Tipe A2
terbaik di Indonesia. Dari segi predikat,
KPPN Takengon telah mendapatkan
predikat WBK dan WBBM
12. Inovasi:
Kebutuhan atas layanan akuntansi
dan pelaporan keuangan sangat
tinggi. Setiap satuan kerja pengelola
dana APBN mempunyai kewajiban
menyusun laporan keuangan sesuai
PMK No 222 Tahun 2016.
Locker satker
merupakan fasilitas
yang disediakan oleh
KPPN Takengon untuk
seluruh satuan kerja.
Inovasi ini merupakan
sarana komunikasi
berupa website resmi
KPPN Takengon.
01 02 03
SAI Full Locker Satker My Net 122
15. Penerapan:
1. SAI Full: KPPB Bandung I saat ini belum menerapkan hal ini. Pengelompokan satuan kerja masih dilakukan
hanya berdasarkan Bagian Anggaran, sehingga belum menggambarkan kesulitan yang mungkin dialami
satker. Penerapan inovasi ini mungkin bisa dilakukan mengingat KPPN Bandung I yang memiliki lebih
banyak satker yang berada di wilayah kerjanya (188 satker)
2. Locker Satker: KPPN Bandung I masih memiliki system konvensional dimana setiap dokumen yang ada
disimpan di Gudang berdasarkan Bagian Anggaran dan akses hanya dimiliki oleh KPPN. Untuk mencari
suatu dokumen, biasanya pegawai KPPN akan mencari terlebih dahulu keberadaan rak dokumen melalui
aplikasi arsip, lalu kemudian pergi ke ruang arsip dan mengambil dokumen yang dibutuhkan. Cara ini
mungkin masih terbilang lama dan kurang efektif, namun belum ditemukan alternatif lain yang
memungkinkan. Mengadopsi Locker satker dirasa kurang efektif karena satker yang berada diwilayah kerja
KPPN Bandung I relative banyak dan kurang efesien untuk dibuatkan loker khusus
3. My Net 122: KPPN Bandung I sendiri juga sudah memiliki website khusus yang telah terintergasi dengan
website DJPB sebagai main pagenya, sama seperti KPPN Takengon. Namun yang ingin kami soroti secara
khusus adalah pemanfaatan website. Website KPPN Bandung I masih kurang lengkap dan informatif
dibandingkan dengan KPPN Takengon. Hal ini terjadi karena kurangnya dokumentasi serta update informasi
website yang harus nya dilakukan secara rutin. Kedepannya, diharapkan KPPN Bandung I dapat
mengadopsi My Net 122 dengan cara menghadirkan website yang informatif dan menarik serta terkemuka.