SlideShare a Scribd company logo
1 of 1
Download to read offline
Surabaya Post 23senin
11 mei 2015berita Utama
dari halaman 1
dari halaman 1
dari halaman 1
dari halaman 1
sindiranbuatTaufiequrachman
Ruki Cs. Ada tiga buah karangan
bunga tanpa nama pengirim yang
jelas. Salah satu karangan bunga
adapesantertulis: ”TerimaKasih
Pimpinan KPK Atas Aksi Pang-
gungnya. Kalian Pahlawan Sin-
ergitas. Kami Menunggu Dage-
lan Selanjutnya.” Sementara dua
karangan bunga lainnya bertulis-
kan: ”Kami Bangga Pada AS, BW,
dan Novel. Kalian Orang Berani!
KPK Bukan Pengecut Yang Cuma
Bisa Kompromi.” Sedangkan
yang ketiga: ”Teruntuk Pimpinan
KPK, Para Pemberani Yang Se-
lalu (Tidak) Menepati Janji.”
Cak Pandu juga tahu, bahwa
pimpinan KPK digawangi telah
melakukan pertemuan instansi
dengan Panglima TNI Jenderal
TNI Moeldoko, untuk membahas
tentang kebutuhan pegawai KPK
yang bisa diambil dari pensiunan
TNI. Pasalnya, KPK masih keku-
rangan SDM dalam kerjanya.
Namun, dalam pandangan Cak
Pandu, jika TNI aktif dipaksakan
bisa bertugas di KPK, itu nama-
nya salah kaprah. Sebab, tugas
TNI adalah di bidang pertahan-
an dan keamanan negara, bukan
di ranah hukum. Karena itu, ia
memaklumi kalau ada semacam
upaya pemadaman nyala wacana
oleh kalangan dewan. Komisi
III DPR, Trimedya, toh menolak
keras keinginan dan upaya Komi-
si Pemberantasan Korupsi (KPK)
merekrut pegawai dari personel
TNI. Lebih keras lagi, Wakil
Ketua DPR Fadli Zon menilai,
langkah Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK) yang akan mere-
krut TNI akan lebih menambah
masalah di KPK.
Cak Pandu pun tahu, bahwa ng-
gak mungkin TNI aktif terlibat
dalam tugas penyidikan KPK.
Itulah sebabnya ia merasa perlu
ngempet esem, kala menyimak
penjelasan. Pelaksana Tugas
Pemimpin KPK Johan Budi, bah-
wa wacana perekrutan dari kala-
ngan TNI bukanlah pada posisi
penyidik yang selama ini santer
berkembang. Menurut Johan, te-
naga dari TNI, lebih tepat untuk
mengisi bagian pengamanan, bu-
kan sebagai penyidik KPK yang
selama ini diisi ranah kepolisian.
Dan, menurut pengamat Ray
Rangkuti, wacana penunjukkan
perwiara TNI sebagai penyidik
merupakan bentuk reaksi keras
dari KPK terhadap sikap Polri
yang seolah terus mencari-cari
kesalahan pimpinan dan anggota
KPK. Dengan demikian, diharap-
kan antarpenegak hukum nanti-
nya bisa saling bersikap hormat.
Menurut Cak Pandu, KPK ha-
rus diperkuat, agar harapan la-
hirnya pemerintahan yang bersih
bisa terwujud dan terjaga. Siapa-
pun yang terlibat kasus korupsi
harus diberantas. Tak hanya di
tubuh Polri, tapi juga di tubuh
TNI, bahkan di dalam lingkungan
KPK sendiri. Oke ya rek...?! n
Salah Kaprah
Mahfud MD: TNI Bisa
Bantu Penyidik KPK
Saatnya Militer 'Berlaga' di KPK
dan bersahabat antara TNI
dan Polri.
“Ini reaksi keras terhadap
sikap Polri yang terus mencari-
cari kesalahan pimpinan dan
anggota KPK. Sebab, tetap ada
rasa tidak nyaman jika pekerjaan
mereka selalu dibayangi anca-
man pemidanaan yang bisa ter-
jadi kapan saja. Setidaknya, ke-
hadiran penyidik dari TNI akan
membuat Polri lebih menaruh
sikap hormat dan bersahabat,”
paparnya seperti dilansir Repub-
lika Online (Jumat, 8/15/2016).
Rayberpandangan,karenadu-
kungan pemerintah yang lemah
terhadap penyidik KPK, mem-
buat KPK harus berbuat mencari
kekuatan. Sementara, masih kata
Ray, kekuatan TNI yang dinilai
KPK masih independen.
“ Hal itu wajar terjadi. Mesti-
nya ada komitmen dari para elit
negara untuk bisa menengahi
persoalan ini. Memandang per-
mintaan KPK sebagai sesuatu
yang positif. Sebab, selama ini
KPK masih sering bergantung
kepada penyidik dari kepolisian
saat akan menuntaskan kasus
tertentu, “ terang mantan aktivis
yang mempunyai nama asli Ah-
mad Fauzi ini.
Sementaraitu KetuaBPSetara
Institute Hendardi mempunyai
penilaian lain. Ia memberi saran,
wacana TNI sebagai penyidik di
KPK tak perlu ditanggapi secara
serius. Sebab, TNI bukan aparat
penegak hukum, namun aparat
negara dengan tugas pertahanan.
“Pelibatan TNI dalam penyidi-
kan korupsi bertentangan de-
ngan Konstitusi," kata Hendardi,
di Jakarta, Minggu (10/5/2015)
Tetapi ia membenarkan, jika
dalam tubuh TNI juga ada aparat
penegakhukumyangkonteksnya
untuk penyelesaian sengketa di
peradilan militer. “Ranahnya
jelas berbeda. Korupsi adalah
tindak pidana umum, “ jelasnya.
Isu ini, lanjut Hendardi, ada-
lah pesan untuk Presiden Joko
Widodo agar memastikan antara
KPKdanPolrisalingmendukung.
Sebaiknya, saran Hendardi, KPK
terus menyiapkan penyidik yang
independen dan mendorong
dikuatkannya undang-undang
yang menguatkan penyidik inde-
penden. "Tujuannya agar mereka
tidak selalu tergantung pada in-
stitusipenegakhukumlain,"kata
Hendardi.
Menanggapi wacana ini, jelas
pihak Kepolisian RI tidak men-
dukung. Melalui Kepala Biro
Penerangan Masyarakat (Karo-
penmas) Mabes Polri Brigadir
Jendera Polisi Agus Rianto me-
ngatakan, bahwa hal tersebut
bukan kompetensinya untuk
menjawab pertanyaan itu. Ia me-
nyarankan, persoalan ini lebih
baik ditanyakan langsung kepada
pihak KPK yang selama ini me-
inginkan supaya TNI dilibatkan
sebagai penyidik.
"Itu bukan kompetensi saya,
tanya saja sama yang berkepent-
ingan, KPK, bukan polisi. Kan
salah kalau menanggapi orang
lain," kata Kepala Biro Penera-
ngan Masyarakat (Karopenmas)
Mabes Polri, Brigadir Jendral
Polisi Agus Rianto di Mabes
Polri,(Sabtu 9/5/2015).
KPK sendiri nampaknya
mempunyai harapan serius jika
TNI dilibatkan sebagai penyidik.
Alasannya pun sudah jelas seper-
ti yang disampaikan Wakil Ketua
KPK Zulkarnaen. Sesuai dengan
agenda utama yaitu pemberan-
tasan korupsi, maka diperlukan
unsure yang kuat. Selama ini
KPK memandang unsure yang
kuat masih ada dalam jajaran
TNI.
Namun, Wakil Ketua KPK,
Zulkarnaen, mengatakan ren-
cana personel TNI yang akan
dilibatkan ke lembaga antira-
suh itu masih sekedar wacana.
"Masih wacana, harus dimatang-
kan dulu," ujar Zulkarnaen.
Kepala Pusat Penerangan
(Kapuspen) TNI Mayjen M Fuad
Basya menyatakan, TNI siap jika
pemerintah dan KPK meminta
prajurit TNI sebagai penyidik.
Sebab, aparat militer tidak hanya
berurusan dengan perang.
Fuad menjelaskan, TNI juga
memiliki aparat penegak hukum
yang mumpuni. "Di TNI ada ahli
hukumnya, polisi militernya, pe-
nuntutnya juga ada, bahkan ada
mahkamah militernya. Semua
ahli dalam bidang hukum dan
penyelidikan kasus," katanya di
Jakarta, Selasa (5/5/2015).
Meski demikian, lanjutnya,
semua itu hanya untuk mem-
bantu pemerintah. Dia menegas-
kan, prajurit TNI akan bersikap
profesional bila ditempatkan di
posisi apapun.
"TNI prinsipnya membantu
pemerintah, kita siapkan semua-
nya, kapan saja diminta kita siap,
KPK butuh berapa kita punya,"
pungkasnya.
Sementara itu, Anggota
Komisi III DPR Nasir Djamil
menyatakan tidak setuju jika pe-
nyidik KPK berasal dari unsur
TNI. Menuritnya, hal itu mus-
tahil dilakukan karena tidak ada
undang-undang yang mengatur
hal tersebut. "Saya tidak setuju
karena itu tidak diatur undang-
undang saat ini. Namun kalau
ke depan dibuat undang-undang
baru ya bisa saja," ujarnya.
Namun, menurutnya, saat
ini lebih baik TNI fokus saja
pada tupoksinya untuk menjaga
keamanan negara dan biarkan
KPK dan Polri membereskan
urusan korupsi seperti yang dia-
manatkan undang-undang. "TNI
di KPK itu kan tidak ada tupok-
sinya. Jadi TNI saat ini fokus saja
pada tugasnya," pungkasnya.
Perlu dikatahui, UU Nomor
34 Tahun 2004 tentang TNI me-
mang tidak mengatur diboleh-
kannya penugasan prajurit TNI
untuk KPK. Pasal 47 ayat (1) UU
TNI menyebutkan, “Prajurit
hanya dapat menduduki jabatan
sipil setelah mengundurkan diri
atau pensiun dari dinas aktif ke-
prajuritan." Dalam p asal yang
sama ayat (2) menyatakan
“Prajurit aktif dapat men-
duduki jabatan pada kantor yang
membidangi Koordinator Bi-
dang Politik dan Keamanan Ne-
gara, Pertahanan Negara, Sekre-
taris Militer Presiden, Intelijen
Negara, Sandi Negara, Lembaga
Ketahanan Nasional, Dewan
Pertahanan Nasional, Search and
Rescue (SAR) Nasional, Narko-
tik Nasional, dan Mahkamah
Agung.” n anu, pry, dan sumber
Amel Alvi Menyangkal
jumlah judul film dan sinetron. Film layar
lebar yang pernah dibintanginya antara
lain Romeo Rinjani dan juga Main Dukun
di mana ia tampil bersama Julia Perez.
Amel Alvi juga pernah tampil di sinetron
berjudul Ketulusan Istri Tukang Ojek.
Benarkah sosok berinisial AA itu me-
mang Alvi? Masih kabur juga. Pasal-
nya, ada akun twitter @amelalvi28, yang
mengaku sebagai Amel Alvi yang seksi
itu membantah. Amel mengaku dirinya
baik-baik saja, dan bukan sosok AA yang
disebut-sebut kepolisian. “Semuanya, in-
isial AA itu bukan aku, mungkin artis lain
kan banyak yang namanya inisial AA. Aku
baik-baik saja,” cuit Amel Alvi.
Kendati demikian, publik tetap tak per-
caya. Publik masih terus menerka-nerka
siapa sebenarnya sang pesohor tersebut?
Dugaan menguat, artis AA yang menjaja-
kan dirinya lewat pesan berantai di Black-
Berry Messenger (BBM) itu adalah Amelia
Alviana alias Amel Alvi. Bahkan di media
sosial dan online ada yang membanding-
bandingkan, gambar AA yang terjepret saat
diperiksa di Mapolres dan gambar-gambar
AmelAlviyangtersebarsecaraonline.
Dari perbandingan foto tersebut, ada
pada profesi yang sama-sama sebagai pe-
main sinetron, model, dan DJ (disc jockey).
“AAitumengakupemainsinetron,fotomo-
del dan juga Disc Jockey,” ujar Kapolres Ja-
kartaSelatan,KombesPolWahyuHidayat.
Artis Amel Alvi sendiri dikenal publik
sebagai pemain sinetron. Ia juga bebe-
rapa kali bermain film horor. Selain itu,
Amel Alvi juga seorang DJ terkenal serta
model majalah pria dewasa.
Demikian wajah dan bentuk bibir AA
yang diambil saat diperiksa di kantor polisi
sangat mirip dengan wajah artis Amel Alvi.
Keduanyajugamemilikikulitputihdengan
posturtubuhyangtinggidanlangsing.
Bibir dan alis artis AA dan Amel Alvi
juga sangat mirip. Hal itu bisa dilihat de-
ngan cara membandingkan foto artis AA
saat diperiksa di kantor polisi dengan foto
artis Amel Alvi yang diambil di akun In-
stagram miliknya. Foto itu memperlihat-
kan keduanya kemiripan bibir dan alis.
Selain bibir dan alis yang mirip, ram-
but dan hidung artis AA dan Amel Alvi
juga sama. Keduanya memiliki rambut
panjang berombak. Keduanya jugamemi-
liki hidung mancung. nanu
"Jaksa penyidik itu disiapkan untuk ke-
jaksaan, bukan untuk KPK. Tapi toh me-
reka bisa diperbantukan ke KPK karena
memenuhi syarat penyidik menurut UU,"
kata Mahfud.
Mahfud juga berpandangan, jika oditur
atau penyidik TNI hanya untuk pera-
dilan militer. Maka, hal yang sama juga
setidaknya berlaku bagi penyidik Polri
dan kejaksaan yang hanya untuk peradilan
umum saja.
"Jadi menurut UU jarak antara KPK
dengan penyidik Polri, Kejaksaan, oditur
militer adalah sama. Sama- bisa diperban-
tukan ke KPK."
Mahfud mengatakan, pandangannya
bukan untuk mendukung atau menolak
wacana KPK merekrut penyidik dari kala-
ngan TNI karena menurutnya itu persoal-
an internal KPK. Dia hanya menjelaskan
kebolehan memperbantukan TNI men-
jadi penyidik KPK
Meski demikian, Kepala Pusat Penera-
ngan Mabes TNI, Mayjen Fuad Basya me-
ngatakan, rencanatersebutsulitterealisasi
karena masih terganjal aturan hukum. Se-
lain itu, hanya ada sepuluh lembaga yang
bisa diisi oleh personel TNI aktif. Namun
KPK tidak tmasuk di dalamnya. nviv

More Related Content

What's hot

Tugas matakuliah pengantar ilmu hukum
Tugas matakuliah pengantar ilmu hukumTugas matakuliah pengantar ilmu hukum
Tugas matakuliah pengantar ilmu hukumsyophi
 
Epaper Surya 13 Juli 2013
Epaper Surya 13 Juli 2013Epaper Surya 13 Juli 2013
Epaper Surya 13 Juli 2013Portal Surya
 
Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia harian pelita halama...
Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia  harian pelita halama...Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia  harian pelita halama...
Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia harian pelita halama...Taruna Ikrar
 
(Sindonews.com) opini hukum-politik 21 desember 2015-10 februari 2015
(Sindonews.com) opini hukum-politik 21 desember 2015-10 februari 2015(Sindonews.com) opini hukum-politik 21 desember 2015-10 februari 2015
(Sindonews.com) opini hukum-politik 21 desember 2015-10 februari 2015ekho109
 
Epaper surya 21 juli 2013 ok
Epaper surya 21 juli 2013 okEpaper surya 21 juli 2013 ok
Epaper surya 21 juli 2013 okPortal Surya
 

What's hot (10)

08 kriminal
08 kriminal08 kriminal
08 kriminal
 
08 hukrim
08 hukrim08 hukrim
08 hukrim
 
Selasa, 22 Januari 2019
Selasa, 22 Januari 2019Selasa, 22 Januari 2019
Selasa, 22 Januari 2019
 
Tugas matakuliah pengantar ilmu hukum
Tugas matakuliah pengantar ilmu hukumTugas matakuliah pengantar ilmu hukum
Tugas matakuliah pengantar ilmu hukum
 
Epaper Surya 13 Juli 2013
Epaper Surya 13 Juli 2013Epaper Surya 13 Juli 2013
Epaper Surya 13 Juli 2013
 
cahayabaru-e-20
cahayabaru-e-20cahayabaru-e-20
cahayabaru-e-20
 
Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia harian pelita halama...
Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia  harian pelita halama...Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia  harian pelita halama...
Pemilihan presiden indonesia & arus demokratisasi dunia harian pelita halama...
 
(Sindonews.com) opini hukum-politik 21 desember 2015-10 februari 2015
(Sindonews.com) opini hukum-politik 21 desember 2015-10 februari 2015(Sindonews.com) opini hukum-politik 21 desember 2015-10 februari 2015
(Sindonews.com) opini hukum-politik 21 desember 2015-10 februari 2015
 
Konflik aparat antara tni vs polri
Konflik aparat antara tni vs polriKonflik aparat antara tni vs polri
Konflik aparat antara tni vs polri
 
Epaper surya 21 juli 2013 ok
Epaper surya 21 juli 2013 okEpaper surya 21 juli 2013 ok
Epaper surya 21 juli 2013 ok
 

Viewers also liked

Lighting talk Sencha Extjs
Lighting talk Sencha ExtjsLighting talk Sencha Extjs
Lighting talk Sencha Extjsanaykh1992
 
Recomadare de la Harviz
Recomadare de la HarvizRecomadare de la Harviz
Recomadare de la Harvizvaly lungu
 
Transitioning from ‘Drawing Out’ to ‘Drawing in’: a revision of learning tech...
Transitioning from ‘Drawing Out’ to ‘Drawing in’: a revision of learning tech...Transitioning from ‘Drawing Out’ to ‘Drawing in’: a revision of learning tech...
Transitioning from ‘Drawing Out’ to ‘Drawing in’: a revision of learning tech...BlackboardEMEA
 
OBSERVE A OBJETIVIDADE DOS PORTUGUESES
OBSERVE A OBJETIVIDADE DOS PORTUGUESESOBSERVE A OBJETIVIDADE DOS PORTUGUESES
OBSERVE A OBJETIVIDADE DOS PORTUGUESESWashington Ferreira
 
Learning Analytics the Integrated Way
Learning Analytics the Integrated WayLearning Analytics the Integrated Way
Learning Analytics the Integrated WayBlackboardEMEA
 
Presentation de SYNOPSOS 052015
Presentation de SYNOPSOS 052015Presentation de SYNOPSOS 052015
Presentation de SYNOPSOS 052015Christophe PICARD
 
Affen mai2015 robot education
Affen mai2015 robot educationAffen mai2015 robot education
Affen mai2015 robot educationChristophe Batier
 
Orla davy universitycollegedublin_revised
Orla davy universitycollegedublin_revisedOrla davy universitycollegedublin_revised
Orla davy universitycollegedublin_revisedBlackboardEMEA
 
Texas Rangers to the rescue: turning your VLE into an exam centre
Texas Rangers to the rescue: turning your VLE into an exam centreTexas Rangers to the rescue: turning your VLE into an exam centre
Texas Rangers to the rescue: turning your VLE into an exam centreBlackboardEMEA
 
Counselor in training performance appraisal
Counselor in training performance appraisalCounselor in training performance appraisal
Counselor in training performance appraisaloclermartin015
 
Fitness coach performance appraisal
Fitness coach performance appraisalFitness coach performance appraisal
Fitness coach performance appraisaloclermartin015
 

Viewers also liked (15)

Lighting talk Sencha Extjs
Lighting talk Sencha ExtjsLighting talk Sencha Extjs
Lighting talk Sencha Extjs
 
Recomadare de la Harviz
Recomadare de la HarvizRecomadare de la Harviz
Recomadare de la Harviz
 
Transitioning from ‘Drawing Out’ to ‘Drawing in’: a revision of learning tech...
Transitioning from ‘Drawing Out’ to ‘Drawing in’: a revision of learning tech...Transitioning from ‘Drawing Out’ to ‘Drawing in’: a revision of learning tech...
Transitioning from ‘Drawing Out’ to ‘Drawing in’: a revision of learning tech...
 
19 iklan mini
19 iklan mini19 iklan mini
19 iklan mini
 
OBSERVE A OBJETIVIDADE DOS PORTUGUESES
OBSERVE A OBJETIVIDADE DOS PORTUGUESESOBSERVE A OBJETIVIDADE DOS PORTUGUESES
OBSERVE A OBJETIVIDADE DOS PORTUGUESES
 
Learning Analytics the Integrated Way
Learning Analytics the Integrated WayLearning Analytics the Integrated Way
Learning Analytics the Integrated Way
 
20 sport
20 sport20 sport
20 sport
 
Presentation de SYNOPSOS 052015
Presentation de SYNOPSOS 052015Presentation de SYNOPSOS 052015
Presentation de SYNOPSOS 052015
 
Affen mai2015 robot education
Affen mai2015 robot educationAffen mai2015 robot education
Affen mai2015 robot education
 
Orla davy universitycollegedublin_revised
Orla davy universitycollegedublin_revisedOrla davy universitycollegedublin_revised
Orla davy universitycollegedublin_revised
 
Resume_Exp
Resume_ExpResume_Exp
Resume_Exp
 
22 sport
22 sport22 sport
22 sport
 
Texas Rangers to the rescue: turning your VLE into an exam centre
Texas Rangers to the rescue: turning your VLE into an exam centreTexas Rangers to the rescue: turning your VLE into an exam centre
Texas Rangers to the rescue: turning your VLE into an exam centre
 
Counselor in training performance appraisal
Counselor in training performance appraisalCounselor in training performance appraisal
Counselor in training performance appraisal
 
Fitness coach performance appraisal
Fitness coach performance appraisalFitness coach performance appraisal
Fitness coach performance appraisal
 

Similar to KPKvsPolri

Similar to KPKvsPolri (14)

01 utama
01 utama01 utama
01 utama
 
01 utama
01 utama01 utama
01 utama
 
Halaman 11 sambungan
Halaman 11 sambunganHalaman 11 sambungan
Halaman 11 sambungan
 
02 nasional
02 nasional02 nasional
02 nasional
 
02 nasional
02 nasional02 nasional
02 nasional
 
02 nasional
02 nasional02 nasional
02 nasional
 
02 nasional
02 nasional02 nasional
02 nasional
 
Analisa Korupsi Ketua MK (Akil Mochtar)
Analisa Korupsi Ketua MK (Akil Mochtar)Analisa Korupsi Ketua MK (Akil Mochtar)
Analisa Korupsi Ketua MK (Akil Mochtar)
 
Studi kasus hukum tata negara
Studi kasus hukum tata negaraStudi kasus hukum tata negara
Studi kasus hukum tata negara
 
Surat Penyidik KPK untuk Presiden RI Joko Widodo
Surat Penyidik KPK untuk Presiden RI Joko WidodoSurat Penyidik KPK untuk Presiden RI Joko Widodo
Surat Penyidik KPK untuk Presiden RI Joko Widodo
 
Pendidikan anti korupsi - Kasus-kasus mega korupsi di Indonesia dan Mengenal ...
Pendidikan anti korupsi - Kasus-kasus mega korupsi di Indonesia dan Mengenal ...Pendidikan anti korupsi - Kasus-kasus mega korupsi di Indonesia dan Mengenal ...
Pendidikan anti korupsi - Kasus-kasus mega korupsi di Indonesia dan Mengenal ...
 
Kedaulatan Rakyat 24 Februari 2014
Kedaulatan Rakyat 24 Februari 2014Kedaulatan Rakyat 24 Februari 2014
Kedaulatan Rakyat 24 Februari 2014
 
WILDAN.pptx
WILDAN.pptxWILDAN.pptx
WILDAN.pptx
 
02 berita utama
02 berita utama02 berita utama
02 berita utama
 

More from Surabaya Post (20)

01 utama terbaru ok
01 utama terbaru ok01 utama terbaru ok
01 utama terbaru ok
 
01 utama
01 utama01 utama
01 utama
 
05 politik ok
05 politik ok05 politik ok
05 politik ok
 
01 utama ok
01 utama ok01 utama ok
01 utama ok
 
05 politik ok
05 politik ok05 politik ok
05 politik ok
 
04 nasional ok
04 nasional ok04 nasional ok
04 nasional ok
 
04 nasional ok
04 nasional ok04 nasional ok
04 nasional ok
 
02 berita utama ok
02 berita utama ok02 berita utama ok
02 berita utama ok
 
01 utama ok
01 utama ok01 utama ok
01 utama ok
 
18 city guide ok
18 city guide ok18 city guide ok
18 city guide ok
 
17 surabaya ok
17 surabaya ok17 surabaya ok
17 surabaya ok
 
16 surabaya
16 surabaya16 surabaya
16 surabaya
 
15 ekonomi ok
15 ekonomi ok15 ekonomi ok
15 ekonomi ok
 
14 surabaya ok
14 surabaya ok14 surabaya ok
14 surabaya ok
 
12 13 surabaya-ok
12 13 surabaya-ok12 13 surabaya-ok
12 13 surabaya-ok
 
11 ekonomi ok
11 ekonomi ok11 ekonomi ok
11 ekonomi ok
 
10 pro bisnis ok
10 pro bisnis ok10 pro bisnis ok
10 pro bisnis ok
 
09 hukrim ok
09 hukrim ok09 hukrim ok
09 hukrim ok
 
07 hukrim ok
07 hukrim ok07 hukrim ok
07 hukrim ok
 
06 wakil rakyat ok
06 wakil rakyat ok06 wakil rakyat ok
06 wakil rakyat ok
 

KPKvsPolri

  • 1. Surabaya Post 23senin 11 mei 2015berita Utama dari halaman 1 dari halaman 1 dari halaman 1 dari halaman 1 sindiranbuatTaufiequrachman Ruki Cs. Ada tiga buah karangan bunga tanpa nama pengirim yang jelas. Salah satu karangan bunga adapesantertulis: ”TerimaKasih Pimpinan KPK Atas Aksi Pang- gungnya. Kalian Pahlawan Sin- ergitas. Kami Menunggu Dage- lan Selanjutnya.” Sementara dua karangan bunga lainnya bertulis- kan: ”Kami Bangga Pada AS, BW, dan Novel. Kalian Orang Berani! KPK Bukan Pengecut Yang Cuma Bisa Kompromi.” Sedangkan yang ketiga: ”Teruntuk Pimpinan KPK, Para Pemberani Yang Se- lalu (Tidak) Menepati Janji.” Cak Pandu juga tahu, bahwa pimpinan KPK digawangi telah melakukan pertemuan instansi dengan Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, untuk membahas tentang kebutuhan pegawai KPK yang bisa diambil dari pensiunan TNI. Pasalnya, KPK masih keku- rangan SDM dalam kerjanya. Namun, dalam pandangan Cak Pandu, jika TNI aktif dipaksakan bisa bertugas di KPK, itu nama- nya salah kaprah. Sebab, tugas TNI adalah di bidang pertahan- an dan keamanan negara, bukan di ranah hukum. Karena itu, ia memaklumi kalau ada semacam upaya pemadaman nyala wacana oleh kalangan dewan. Komisi III DPR, Trimedya, toh menolak keras keinginan dan upaya Komi- si Pemberantasan Korupsi (KPK) merekrut pegawai dari personel TNI. Lebih keras lagi, Wakil Ketua DPR Fadli Zon menilai, langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang akan mere- krut TNI akan lebih menambah masalah di KPK. Cak Pandu pun tahu, bahwa ng- gak mungkin TNI aktif terlibat dalam tugas penyidikan KPK. Itulah sebabnya ia merasa perlu ngempet esem, kala menyimak penjelasan. Pelaksana Tugas Pemimpin KPK Johan Budi, bah- wa wacana perekrutan dari kala- ngan TNI bukanlah pada posisi penyidik yang selama ini santer berkembang. Menurut Johan, te- naga dari TNI, lebih tepat untuk mengisi bagian pengamanan, bu- kan sebagai penyidik KPK yang selama ini diisi ranah kepolisian. Dan, menurut pengamat Ray Rangkuti, wacana penunjukkan perwiara TNI sebagai penyidik merupakan bentuk reaksi keras dari KPK terhadap sikap Polri yang seolah terus mencari-cari kesalahan pimpinan dan anggota KPK. Dengan demikian, diharap- kan antarpenegak hukum nanti- nya bisa saling bersikap hormat. Menurut Cak Pandu, KPK ha- rus diperkuat, agar harapan la- hirnya pemerintahan yang bersih bisa terwujud dan terjaga. Siapa- pun yang terlibat kasus korupsi harus diberantas. Tak hanya di tubuh Polri, tapi juga di tubuh TNI, bahkan di dalam lingkungan KPK sendiri. Oke ya rek...?! n Salah Kaprah Mahfud MD: TNI Bisa Bantu Penyidik KPK Saatnya Militer 'Berlaga' di KPK dan bersahabat antara TNI dan Polri. “Ini reaksi keras terhadap sikap Polri yang terus mencari- cari kesalahan pimpinan dan anggota KPK. Sebab, tetap ada rasa tidak nyaman jika pekerjaan mereka selalu dibayangi anca- man pemidanaan yang bisa ter- jadi kapan saja. Setidaknya, ke- hadiran penyidik dari TNI akan membuat Polri lebih menaruh sikap hormat dan bersahabat,” paparnya seperti dilansir Repub- lika Online (Jumat, 8/15/2016). Rayberpandangan,karenadu- kungan pemerintah yang lemah terhadap penyidik KPK, mem- buat KPK harus berbuat mencari kekuatan. Sementara, masih kata Ray, kekuatan TNI yang dinilai KPK masih independen. “ Hal itu wajar terjadi. Mesti- nya ada komitmen dari para elit negara untuk bisa menengahi persoalan ini. Memandang per- mintaan KPK sebagai sesuatu yang positif. Sebab, selama ini KPK masih sering bergantung kepada penyidik dari kepolisian saat akan menuntaskan kasus tertentu, “ terang mantan aktivis yang mempunyai nama asli Ah- mad Fauzi ini. Sementaraitu KetuaBPSetara Institute Hendardi mempunyai penilaian lain. Ia memberi saran, wacana TNI sebagai penyidik di KPK tak perlu ditanggapi secara serius. Sebab, TNI bukan aparat penegak hukum, namun aparat negara dengan tugas pertahanan. “Pelibatan TNI dalam penyidi- kan korupsi bertentangan de- ngan Konstitusi," kata Hendardi, di Jakarta, Minggu (10/5/2015) Tetapi ia membenarkan, jika dalam tubuh TNI juga ada aparat penegakhukumyangkonteksnya untuk penyelesaian sengketa di peradilan militer. “Ranahnya jelas berbeda. Korupsi adalah tindak pidana umum, “ jelasnya. Isu ini, lanjut Hendardi, ada- lah pesan untuk Presiden Joko Widodo agar memastikan antara KPKdanPolrisalingmendukung. Sebaiknya, saran Hendardi, KPK terus menyiapkan penyidik yang independen dan mendorong dikuatkannya undang-undang yang menguatkan penyidik inde- penden. "Tujuannya agar mereka tidak selalu tergantung pada in- stitusipenegakhukumlain,"kata Hendardi. Menanggapi wacana ini, jelas pihak Kepolisian RI tidak men- dukung. Melalui Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo- penmas) Mabes Polri Brigadir Jendera Polisi Agus Rianto me- ngatakan, bahwa hal tersebut bukan kompetensinya untuk menjawab pertanyaan itu. Ia me- nyarankan, persoalan ini lebih baik ditanyakan langsung kepada pihak KPK yang selama ini me- inginkan supaya TNI dilibatkan sebagai penyidik. "Itu bukan kompetensi saya, tanya saja sama yang berkepent- ingan, KPK, bukan polisi. Kan salah kalau menanggapi orang lain," kata Kepala Biro Penera- ngan Masyarakat (Karopenmas) Mabes Polri, Brigadir Jendral Polisi Agus Rianto di Mabes Polri,(Sabtu 9/5/2015). KPK sendiri nampaknya mempunyai harapan serius jika TNI dilibatkan sebagai penyidik. Alasannya pun sudah jelas seper- ti yang disampaikan Wakil Ketua KPK Zulkarnaen. Sesuai dengan agenda utama yaitu pemberan- tasan korupsi, maka diperlukan unsure yang kuat. Selama ini KPK memandang unsure yang kuat masih ada dalam jajaran TNI. Namun, Wakil Ketua KPK, Zulkarnaen, mengatakan ren- cana personel TNI yang akan dilibatkan ke lembaga antira- suh itu masih sekedar wacana. "Masih wacana, harus dimatang- kan dulu," ujar Zulkarnaen. Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen M Fuad Basya menyatakan, TNI siap jika pemerintah dan KPK meminta prajurit TNI sebagai penyidik. Sebab, aparat militer tidak hanya berurusan dengan perang. Fuad menjelaskan, TNI juga memiliki aparat penegak hukum yang mumpuni. "Di TNI ada ahli hukumnya, polisi militernya, pe- nuntutnya juga ada, bahkan ada mahkamah militernya. Semua ahli dalam bidang hukum dan penyelidikan kasus," katanya di Jakarta, Selasa (5/5/2015). Meski demikian, lanjutnya, semua itu hanya untuk mem- bantu pemerintah. Dia menegas- kan, prajurit TNI akan bersikap profesional bila ditempatkan di posisi apapun. "TNI prinsipnya membantu pemerintah, kita siapkan semua- nya, kapan saja diminta kita siap, KPK butuh berapa kita punya," pungkasnya. Sementara itu, Anggota Komisi III DPR Nasir Djamil menyatakan tidak setuju jika pe- nyidik KPK berasal dari unsur TNI. Menuritnya, hal itu mus- tahil dilakukan karena tidak ada undang-undang yang mengatur hal tersebut. "Saya tidak setuju karena itu tidak diatur undang- undang saat ini. Namun kalau ke depan dibuat undang-undang baru ya bisa saja," ujarnya. Namun, menurutnya, saat ini lebih baik TNI fokus saja pada tupoksinya untuk menjaga keamanan negara dan biarkan KPK dan Polri membereskan urusan korupsi seperti yang dia- manatkan undang-undang. "TNI di KPK itu kan tidak ada tupok- sinya. Jadi TNI saat ini fokus saja pada tugasnya," pungkasnya. Perlu dikatahui, UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI me- mang tidak mengatur diboleh- kannya penugasan prajurit TNI untuk KPK. Pasal 47 ayat (1) UU TNI menyebutkan, “Prajurit hanya dapat menduduki jabatan sipil setelah mengundurkan diri atau pensiun dari dinas aktif ke- prajuritan." Dalam p asal yang sama ayat (2) menyatakan “Prajurit aktif dapat men- duduki jabatan pada kantor yang membidangi Koordinator Bi- dang Politik dan Keamanan Ne- gara, Pertahanan Negara, Sekre- taris Militer Presiden, Intelijen Negara, Sandi Negara, Lembaga Ketahanan Nasional, Dewan Pertahanan Nasional, Search and Rescue (SAR) Nasional, Narko- tik Nasional, dan Mahkamah Agung.” n anu, pry, dan sumber Amel Alvi Menyangkal jumlah judul film dan sinetron. Film layar lebar yang pernah dibintanginya antara lain Romeo Rinjani dan juga Main Dukun di mana ia tampil bersama Julia Perez. Amel Alvi juga pernah tampil di sinetron berjudul Ketulusan Istri Tukang Ojek. Benarkah sosok berinisial AA itu me- mang Alvi? Masih kabur juga. Pasal- nya, ada akun twitter @amelalvi28, yang mengaku sebagai Amel Alvi yang seksi itu membantah. Amel mengaku dirinya baik-baik saja, dan bukan sosok AA yang disebut-sebut kepolisian. “Semuanya, in- isial AA itu bukan aku, mungkin artis lain kan banyak yang namanya inisial AA. Aku baik-baik saja,” cuit Amel Alvi. Kendati demikian, publik tetap tak per- caya. Publik masih terus menerka-nerka siapa sebenarnya sang pesohor tersebut? Dugaan menguat, artis AA yang menjaja- kan dirinya lewat pesan berantai di Black- Berry Messenger (BBM) itu adalah Amelia Alviana alias Amel Alvi. Bahkan di media sosial dan online ada yang membanding- bandingkan, gambar AA yang terjepret saat diperiksa di Mapolres dan gambar-gambar AmelAlviyangtersebarsecaraonline. Dari perbandingan foto tersebut, ada pada profesi yang sama-sama sebagai pe- main sinetron, model, dan DJ (disc jockey). “AAitumengakupemainsinetron,fotomo- del dan juga Disc Jockey,” ujar Kapolres Ja- kartaSelatan,KombesPolWahyuHidayat. Artis Amel Alvi sendiri dikenal publik sebagai pemain sinetron. Ia juga bebe- rapa kali bermain film horor. Selain itu, Amel Alvi juga seorang DJ terkenal serta model majalah pria dewasa. Demikian wajah dan bentuk bibir AA yang diambil saat diperiksa di kantor polisi sangat mirip dengan wajah artis Amel Alvi. Keduanyajugamemilikikulitputihdengan posturtubuhyangtinggidanlangsing. Bibir dan alis artis AA dan Amel Alvi juga sangat mirip. Hal itu bisa dilihat de- ngan cara membandingkan foto artis AA saat diperiksa di kantor polisi dengan foto artis Amel Alvi yang diambil di akun In- stagram miliknya. Foto itu memperlihat- kan keduanya kemiripan bibir dan alis. Selain bibir dan alis yang mirip, ram- but dan hidung artis AA dan Amel Alvi juga sama. Keduanya memiliki rambut panjang berombak. Keduanya jugamemi- liki hidung mancung. nanu "Jaksa penyidik itu disiapkan untuk ke- jaksaan, bukan untuk KPK. Tapi toh me- reka bisa diperbantukan ke KPK karena memenuhi syarat penyidik menurut UU," kata Mahfud. Mahfud juga berpandangan, jika oditur atau penyidik TNI hanya untuk pera- dilan militer. Maka, hal yang sama juga setidaknya berlaku bagi penyidik Polri dan kejaksaan yang hanya untuk peradilan umum saja. "Jadi menurut UU jarak antara KPK dengan penyidik Polri, Kejaksaan, oditur militer adalah sama. Sama- bisa diperban- tukan ke KPK." Mahfud mengatakan, pandangannya bukan untuk mendukung atau menolak wacana KPK merekrut penyidik dari kala- ngan TNI karena menurutnya itu persoal- an internal KPK. Dia hanya menjelaskan kebolehan memperbantukan TNI men- jadi penyidik KPK Meski demikian, Kepala Pusat Penera- ngan Mabes TNI, Mayjen Fuad Basya me- ngatakan, rencanatersebutsulitterealisasi karena masih terganjal aturan hukum. Se- lain itu, hanya ada sepuluh lembaga yang bisa diisi oleh personel TNI aktif. Namun KPK tidak tmasuk di dalamnya. nviv