SlideShare a Scribd company logo
1 of 1
Download to read offline
Tiga hakim pun sudah
ditunjuk PN Surabaya
Surabaya- Perkara tindak pidana
korupsidenganpraktiktakelok,
yakni dengan melakukan pu-
ngutan liar (pungli) tera SPBU
dengan terdakwa Hadi Witomo
mantan Kepala Unit Pelaksana
Teknis (UPT) Metrologi Sura-
baya akan disidangkan perdana
di Pengadilan Tindak Pidana
Korupsi (Tipikor) dijalan Juan-
da Sidoarjo.
Tiga hakim pun sudah diben-
tukuntukmenyidangkanperka-
ra ini, yakni Tahsin (ketua ma-
jelis), Titi Sansiwi dan Samhadi
(anggota majelis). Sedangkan
jaksa penuntut umum yang di-
tunjuk adalah jaksa Agung dan
Rohman, keduanya dari Kejati
Jatim. “Agendanya pembacaan
surat dakwaan,”jelas Kasi Pe-
nuntutan Pidana Khusus (Ka-
situt Pidsus), Sabtu (9/5/2015).
Tersangka Hadi Witomo
akan didakwa melanggar pasal
2 ayat 1 subsidair pasal 3 atau
pasal 12 F atau pasal 11 Undang-
undangnomor31/1999,sebagai­
mana diubah dengan Undang-
undang nomor 20 tahun 2001
tentang pemberantasan tin-
dak pidana korupsi. “Sesuai de-
ngan perbuatan yang dilakukan
tersangka,”lanjutnya.
Dandeniberharap,saatpersi­
dangan digelar, tak menuntup
kemungkinanadanyafaktabaru
yang terungkap. Salah satunya
ditemukan adanya keterlibatan
pihak lain dalam kasus ini. Bila
ditemukan, Dandeni tak segan
akan menambah tersangka ka-
sus ini.
Seperti diketahui, Hadi Wito-
mo ditetapkan menjadi tersang-
ka dan ditahan oleh penyidik
Kejati Jatim bersamaan dengan
prosespelimpahantahapIIpada
16Aprillalu.Saatini,diapunme-
ringkuk di dalam Rutan Kelas 1
Surabaya di Medaeng, Sidoarjo
untuk menunggu proses sidang
atasperkaranya.
HadiWitomodisebutterbuk-
ti bersalah melakukan pungut­
an  melebihi ketentuan ketika
dia menjabat sebagai Kepala
UPT Metrologi Madiun.
Dugaan korupsi itu terjadi
sejak tahun 2000 hingga 2011.
Dari sekian miliar uang pungut­
anTera,diadinyatakanterbukti
menikmatinyauntukdirisendi-
ri sebanyak Rp 900 juta. Rinci-
annya, Rp 500 juta dikeruk dari
hasil penarikan ke sejumlah
SPBU dan Rp 400 juta dari hasil
pemotongan anggaran operasi­
onal untuk anak buahnya.
Pengusutan kasus Tera oleh
Kejati Jatim terbilang antikli-
maks. Perkara yang awalnya di-
gembar-gemborkan super besar
karena terjadi di hampir semua
SPBUse-Jatimselamabertahun-
tahun dengan nilai puluhan mil-
iar itu ternyata hanya menyeret
satutersangkayangnilaikerugian
negaranyacumaRp900juta.
Penyidik berdalih, kasus yang
awalnya terlihat sangat besar
saat proses pengumpulan data
itu ternyata hanya biasa-biasa
saja.ntoh/ale
Surabaya Post 7selasa
12 mei 2015hukrim
Kasus Pungli Tera SPBU
Segera Disidangkan
Kejati Kesulitan Ungkap Dugaan
Korupsi Gedung Asrama Haji
Paman Tega Bacok Keponakan
Surabaya-M Halidi (30) warga Jalan
Surtiwati Gg I/30, Surabaya, Minggu
(10/5/2015)sekitarpukul07.00WIB,harus
meregang nyawa. Sabetan celurit Mukrah
alias Mat Raji (75) warga Jalan Hirawati
Gg I/8, yang tidak lain pamannya sendiri,
mengenai dada sebelah kiri dan mengenai
jantungnya hingga korban tewas.
Kejadian tersebut bermula, saat ter-
sangka bermain kartu remi bersama war-
ga sekitar. Lalu, adik korban Samsul Arifin
langsung datang dan melihat kartu mi-
liknya dan menimbulkan percekcokkan.
Informasi yang di dapat dari beberapa
narasumber, tersangka dan keluarga kor-
ban yang masih kerabat dekat ini, mem-
punyai dendam lama. Dimana, tersangka
sering dicaci maki dan pernah dianaiaya,
hingga dirinya menaruh dendam.
“Karena emosi, tersangka mengambil
celurit dan Samsul langsung kabur untuk
mengambil celurit juga. Dan saat keadaan
ramai, korban sebenarnya mau mele-
rai, namun karena tersangka sudah emo-
si menantang carok,” terang Ipin, sepupu
korban.
Mendengar tantangan tersebut, kor-
ban yang tidak membawa celurit, lalu me-
ngambil potongan kayu untuk memukul
tersangka. Karena mendapat serangan,
tersangka menangkisnya menggunakan
tangan kirinya hingga terluka dan lang-
sung menyabetkan celurit ke dada yang
membuat korban ambruk seketika.
Kejadian tersebut bermula, saat ter-
sangka bermain kartu remi bersama war-
ga sekitar. Lalu, adik korban Samsul Arifin
langsung datang dan melihat kartu mi-
liknya dan menimbulkan percekcokkan.
Informasi yang dapat dihimpun Lensa
Indonesia, tersangka dan keluarga korban
yang masih kerabat dekat ini, mempunyai
dendam lama. Dimana, tersangka sering
dicaci maki dan pernah dianaiaya, hingga
dirinya menaruh dendam.
“Karena emosi, tersangka mengambil
celurit dan Samsul langsung kabur untuk
mengambil celurit juga. Dan saat keadaan
ramai, korban sebenarnya mau mele-
rai, namun karena tersangka sudah emo-
si menantang carok,” terang Ipin, sepupu
korban.
Mendengar tantangan tersebut, kor-
ban yang tidak membawa celurit, lalu me-
ngambil potongan kayu untuk memukul
tersangka. Karena mendapat serangan,
tersangka menangkisnya menggunakan
tangan kirinya hingga terluka dan lang-
sung menyabetkan celurit ke dada yang
membuat korban ambruk seketika.
Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tan-
jung Perak AKP Aldy Sulaiman mengata-
kan, tersangka merasa dendam terhadap
korban dan keluarganya, karena pernah
dianiaya dan dicaci maki.
“Inimerupakanrentetandendamlama,
saat kejadian, tersangka berselih faham
dengan adik korban, sehingga membuat
emosinya tersulut kembali,” terang Aldy.
Usai melakukan aksinya, tersangka
langsung menyerahkan diri ke Polisi yang
tiba beberapa saat kemudian, dan saat
ini tersangka menjalani pemeriksaan di
Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak. nale
Surabaya-Kepala Kejaksa­an
Tinggi (Kajati) Jatim, Elvis
Johnny secara terang-te­
rangan mengakui kesulitan
dan tak mampu mengung-
kap dugaan korupsi pem-
bangunan gedung Asrama
Haji di Sukolilo Surabaya.
Sejumlah jalan buntu
menghadang penyidik pid-
sus dalam mengungkap ka-
sus ini. “ kami banyak me-
nemui jalan buntu,” kata
Kepala Kejati Jatim El-
vis Johnny, Sabtu (9/5) ke-
marin.
Diakui Elvis, proses penyelidikan
yang dilakukan Satgasus (Satuan Petugas
Khusus) Kejati Jatim selama beberapa
minggu belakangan ini belum membuah-
kan hasil maksimal. Bahkan, penyidik
ma­sih kesulitan mencari pintu masuk da-
lam pengusutan perkara ini.
“Cari pintu masuknya yang sulit. Ter-
utama pintu ke atas. Semua sudah pada
terkunci,” papar Elvis. Maksudnya, pe-
nyidik sulit mendapat bukti atau ketera-
ngan awal untuk membuktikan dugaan
korupsi di sana, terutama mencari alat
bukti tentang keterlibatan pejabatnya.
Kendatidemikian,Elvisnenyebutbah-
wa Satgasus masih terus berupaya mene­
lusuri perkara ini. Pendalaman terhadap
beberapa data dan keterangan yang su-
dah didapat, masih terus dilakukan.
Dengan kondisi ini, jika-
pun perkara itu terungkap,
diyakini butuh waktu yang
cukup lama bagi penyi-
dik. “Intinya, kami masih
berupaya membuka pintu
masuknya,” sambungnya
mengulangi.
Perkara yang sedang di­
telusuri penyidik kejaksaan
adalah proyek pembangu-
nan gedung empat lantai
yang saat ini sudah berdi-
ri di area asrama haji Suko-
lilo. Pembangunan gedung
itu mestinya sudah harus
selesai tahun lalu, namun hingga sekarang
pengerjaannya belum juga tuntas.
Apakah pengerjaan proyek yang tak
kunjung selesai hingga melebihi batas
waktu tersebut menyalahi ketentuan
atau tidak, pihak kejaksaan masih enggan
berkomentar. Alasannya, sampai seka-
rang ini masih dalam tahap penyelidikan.
Perkara ini bukan proyek pertama
di Kemenang Jatim yang diduga disele-
wengkan dan ditangani Kejati Jatim. Se-
belumnya, ada proyek dua gedung mess
santri di komplek kantor Kemenag di ja­
lan Juanda yang disidik kejaksaan. Yakni
gedung dua lantai dan tiga lantai bernilai
Rp 14,5 miliar yang proyeknya tidak sesu-
ai spesifikasi. Lima orang telah ditetap-
kan menjadi tersangka dalam perkara
tersebut. ntoh/ale
Ruang Tahanan
Pengadilan
Diperketat 
Surabaya-Tak ingin kecolongan se-
perti yang terjadi sebelumnya, pihak
Pengadilan Negeri (PN) Surabaya,
rupanya sejak Kamis, (7/5) kemarin,
mulai menerapkan pengetatan ter-
hadap para pengunjung maupun ke-
luarga narapidana yang hendak be-
suk keluarganya yang kebetulan
akan disidangkan.
Berdasarkan pantauan koran ini,
ruang tahanan PN Surabaya sudah
diberi pagar pembatas antara pe-
ngunjung dan petugas yang terbuat
dari besi mengelilingi area ruang ta-
hanan.
Hal tersebut dilakukan setelah,
sebelumnya pihak PN Surabaya  ‘ke-
bobolan’ oleh salah satu pengunjung
yang menyaru sebagai pembesuk.
Namun,kenyataanya Abdul Wachid,
saat itu diketahui membawa barang
terlarang jenis pil koplo. Karuan saja
langsung diamankan oleh petugas
pengawalan Polrestabes Surabaya
yang mengetahui hal itu.
Terkait persoalan tersebut, salah-
satu hakim PN Surabaya mengata-
kan. Sebagai antisipasi saja hal itu
dilakukan.
“Selain lebih tertib bagi para kelu-
arga terdakwa yang akan membesuk
atau mengikuti persidangan yang
akan disidangkan juga memantau
hal-hal yang tidak diinginkan (se-
perti yg terjadi kemarin,red),” tutur
Ervran, salah-satu hakim akim PN
Surabaya,pekan kemarin.
Dikatakan, Selain lebih tertib juga
akan mengurangi kejahatan yang
bakal timbul,” imbuhnya.
“Kitajugatidakmungkinakanme­
ngawasi setiap saat, intinya dengan
adanyapagarpembatastersebutakan
lebih mensterilkan dan meminimali-
sir timbulnya kejahatan,”  hakim Er-
vran Basuning, SH, MH. ntoh
tersangka Hadi Witomo saat diperiksa penyidik Kejati Jatim.
Elvis Johnny

More Related Content

What's hot

Analisa kasus pembunuhan kapolsek dolok pardamean, sumut
Analisa kasus pembunuhan kapolsek dolok pardamean, sumutAnalisa kasus pembunuhan kapolsek dolok pardamean, sumut
Analisa kasus pembunuhan kapolsek dolok pardamean, sumutIca Diennissa
 
Kasus Pelanggaran HAM: Kasus Ade Sara
Kasus Pelanggaran HAM: Kasus Ade SaraKasus Pelanggaran HAM: Kasus Ade Sara
Kasus Pelanggaran HAM: Kasus Ade SaraDiah Ayu
 
Agama kelompok 2 ....
Agama kelompok 2 ....Agama kelompok 2 ....
Agama kelompok 2 ....Janwar Olang
 
Catatan nusantara
Catatan nusantaraCatatan nusantara
Catatan nusantaraGus Andy
 
Bebas hakim pemerkosa
Bebas hakim pemerkosaBebas hakim pemerkosa
Bebas hakim pemerkosaSoe Dardjo
 

What's hot (9)

harianwartanasional.com
harianwartanasional.comharianwartanasional.com
harianwartanasional.com
 
Jumat 25 januari 2019
Jumat 25 januari 2019Jumat 25 januari 2019
Jumat 25 januari 2019
 
Analisa kasus pembunuhan kapolsek dolok pardamean, sumut
Analisa kasus pembunuhan kapolsek dolok pardamean, sumutAnalisa kasus pembunuhan kapolsek dolok pardamean, sumut
Analisa kasus pembunuhan kapolsek dolok pardamean, sumut
 
Indonesia against Solo Bomb
Indonesia against Solo BombIndonesia against Solo Bomb
Indonesia against Solo Bomb
 
Kasus Pelanggaran HAM: Kasus Ade Sara
Kasus Pelanggaran HAM: Kasus Ade SaraKasus Pelanggaran HAM: Kasus Ade Sara
Kasus Pelanggaran HAM: Kasus Ade Sara
 
Tugas 2
Tugas 2Tugas 2
Tugas 2
 
Agama kelompok 2 ....
Agama kelompok 2 ....Agama kelompok 2 ....
Agama kelompok 2 ....
 
Catatan nusantara
Catatan nusantaraCatatan nusantara
Catatan nusantara
 
Bebas hakim pemerkosa
Bebas hakim pemerkosaBebas hakim pemerkosa
Bebas hakim pemerkosa
 

Viewers also liked

Viewers also liked (9)

Double Page Spread Deconstruction
Double Page Spread DeconstructionDouble Page Spread Deconstruction
Double Page Spread Deconstruction
 
requisi
requisirequisi
requisi
 
Civil Beat Poll January 2016 Merger
Civil Beat Poll January 2016 MergerCivil Beat Poll January 2016 Merger
Civil Beat Poll January 2016 Merger
 
10 pro bisnis
10 pro bisnis10 pro bisnis
10 pro bisnis
 
R2EDPresentationDec.
R2EDPresentationDec.R2EDPresentationDec.
R2EDPresentationDec.
 
Company profile pt.bio seven fiberglass indonesia
Company profile pt.bio seven fiberglass indonesiaCompany profile pt.bio seven fiberglass indonesia
Company profile pt.bio seven fiberglass indonesia
 
rencana kerja BPM Kota Bada Aceh 2015
rencana kerja BPM Kota Bada Aceh 2015rencana kerja BPM Kota Bada Aceh 2015
rencana kerja BPM Kota Bada Aceh 2015
 
режим дня егэ
режим дня егэрежим дня егэ
режим дня егэ
 
Tipos de climas. 26 02
Tipos de climas. 26 02Tipos de climas. 26 02
Tipos de climas. 26 02
 

Similar to 07 hukrim

Similar to 07 hukrim (6)

08 kriminal
08 kriminal08 kriminal
08 kriminal
 
08 kriminal
08 kriminal08 kriminal
08 kriminal
 
08 hukrim
08 hukrim08 hukrim
08 hukrim
 
09 kriminal
09 kriminal09 kriminal
09 kriminal
 
09 kriminal
09 kriminal09 kriminal
09 kriminal
 
09 hukrim
09 hukrim09 hukrim
09 hukrim
 

More from Surabaya Post (20)

23 sport
23 sport23 sport
23 sport
 
22 pasar mal
22 pasar mal22 pasar mal
22 pasar mal
 
21 hiburan
21 hiburan21 hiburan
21 hiburan
 
20 hiburan
20 hiburan20 hiburan
20 hiburan
 
19 iklan mini
19 iklan mini19 iklan mini
19 iklan mini
 
18 city guide
18 city guide18 city guide
18 city guide
 
17 surabaya
17 surabaya17 surabaya
17 surabaya
 
16 surabaya
16 surabaya16 surabaya
16 surabaya
 
15 ekonomi
15 ekonomi15 ekonomi
15 ekonomi
 
14 surabaya
14 surabaya14 surabaya
14 surabaya
 
12 13 surabaya
12 13 surabaya12 13 surabaya
12 13 surabaya
 
11 surabaya
11 surabaya11 surabaya
11 surabaya
 
06 wakil rakyat
06 wakil rakyat06 wakil rakyat
06 wakil rakyat
 
05 politik
05 politik05 politik
05 politik
 
04 nasional
04 nasional04 nasional
04 nasional
 
03 nasional
03 nasional03 nasional
03 nasional
 
24 sport
24 sport24 sport
24 sport
 
17 surabaya
17 surabaya17 surabaya
17 surabaya
 
15 hiburan
15 hiburan15 hiburan
15 hiburan
 
14 hiburan
14 hiburan14 hiburan
14 hiburan
 

07 hukrim

  • 1. Tiga hakim pun sudah ditunjuk PN Surabaya Surabaya- Perkara tindak pidana korupsidenganpraktiktakelok, yakni dengan melakukan pu- ngutan liar (pungli) tera SPBU dengan terdakwa Hadi Witomo mantan Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Metrologi Sura- baya akan disidangkan perdana di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) dijalan Juan- da Sidoarjo. Tiga hakim pun sudah diben- tukuntukmenyidangkanperka- ra ini, yakni Tahsin (ketua ma- jelis), Titi Sansiwi dan Samhadi (anggota majelis). Sedangkan jaksa penuntut umum yang di- tunjuk adalah jaksa Agung dan Rohman, keduanya dari Kejati Jatim. “Agendanya pembacaan surat dakwaan,”jelas Kasi Pe- nuntutan Pidana Khusus (Ka- situt Pidsus), Sabtu (9/5/2015). Tersangka Hadi Witomo akan didakwa melanggar pasal 2 ayat 1 subsidair pasal 3 atau pasal 12 F atau pasal 11 Undang- undangnomor31/1999,sebagai­ mana diubah dengan Undang- undang nomor 20 tahun 2001 tentang pemberantasan tin- dak pidana korupsi. “Sesuai de- ngan perbuatan yang dilakukan tersangka,”lanjutnya. Dandeniberharap,saatpersi­ dangan digelar, tak menuntup kemungkinanadanyafaktabaru yang terungkap. Salah satunya ditemukan adanya keterlibatan pihak lain dalam kasus ini. Bila ditemukan, Dandeni tak segan akan menambah tersangka ka- sus ini. Seperti diketahui, Hadi Wito- mo ditetapkan menjadi tersang- ka dan ditahan oleh penyidik Kejati Jatim bersamaan dengan prosespelimpahantahapIIpada 16Aprillalu.Saatini,diapunme- ringkuk di dalam Rutan Kelas 1 Surabaya di Medaeng, Sidoarjo untuk menunggu proses sidang atasperkaranya. HadiWitomodisebutterbuk- ti bersalah melakukan pungut­ an  melebihi ketentuan ketika dia menjabat sebagai Kepala UPT Metrologi Madiun. Dugaan korupsi itu terjadi sejak tahun 2000 hingga 2011. Dari sekian miliar uang pungut­ anTera,diadinyatakanterbukti menikmatinyauntukdirisendi- ri sebanyak Rp 900 juta. Rinci- annya, Rp 500 juta dikeruk dari hasil penarikan ke sejumlah SPBU dan Rp 400 juta dari hasil pemotongan anggaran operasi­ onal untuk anak buahnya. Pengusutan kasus Tera oleh Kejati Jatim terbilang antikli- maks. Perkara yang awalnya di- gembar-gemborkan super besar karena terjadi di hampir semua SPBUse-Jatimselamabertahun- tahun dengan nilai puluhan mil- iar itu ternyata hanya menyeret satutersangkayangnilaikerugian negaranyacumaRp900juta. Penyidik berdalih, kasus yang awalnya terlihat sangat besar saat proses pengumpulan data itu ternyata hanya biasa-biasa saja.ntoh/ale Surabaya Post 7selasa 12 mei 2015hukrim Kasus Pungli Tera SPBU Segera Disidangkan Kejati Kesulitan Ungkap Dugaan Korupsi Gedung Asrama Haji Paman Tega Bacok Keponakan Surabaya-M Halidi (30) warga Jalan Surtiwati Gg I/30, Surabaya, Minggu (10/5/2015)sekitarpukul07.00WIB,harus meregang nyawa. Sabetan celurit Mukrah alias Mat Raji (75) warga Jalan Hirawati Gg I/8, yang tidak lain pamannya sendiri, mengenai dada sebelah kiri dan mengenai jantungnya hingga korban tewas. Kejadian tersebut bermula, saat ter- sangka bermain kartu remi bersama war- ga sekitar. Lalu, adik korban Samsul Arifin langsung datang dan melihat kartu mi- liknya dan menimbulkan percekcokkan. Informasi yang di dapat dari beberapa narasumber, tersangka dan keluarga kor- ban yang masih kerabat dekat ini, mem- punyai dendam lama. Dimana, tersangka sering dicaci maki dan pernah dianaiaya, hingga dirinya menaruh dendam. “Karena emosi, tersangka mengambil celurit dan Samsul langsung kabur untuk mengambil celurit juga. Dan saat keadaan ramai, korban sebenarnya mau mele- rai, namun karena tersangka sudah emo- si menantang carok,” terang Ipin, sepupu korban. Mendengar tantangan tersebut, kor- ban yang tidak membawa celurit, lalu me- ngambil potongan kayu untuk memukul tersangka. Karena mendapat serangan, tersangka menangkisnya menggunakan tangan kirinya hingga terluka dan lang- sung menyabetkan celurit ke dada yang membuat korban ambruk seketika. Kejadian tersebut bermula, saat ter- sangka bermain kartu remi bersama war- ga sekitar. Lalu, adik korban Samsul Arifin langsung datang dan melihat kartu mi- liknya dan menimbulkan percekcokkan. Informasi yang dapat dihimpun Lensa Indonesia, tersangka dan keluarga korban yang masih kerabat dekat ini, mempunyai dendam lama. Dimana, tersangka sering dicaci maki dan pernah dianaiaya, hingga dirinya menaruh dendam. “Karena emosi, tersangka mengambil celurit dan Samsul langsung kabur untuk mengambil celurit juga. Dan saat keadaan ramai, korban sebenarnya mau mele- rai, namun karena tersangka sudah emo- si menantang carok,” terang Ipin, sepupu korban. Mendengar tantangan tersebut, kor- ban yang tidak membawa celurit, lalu me- ngambil potongan kayu untuk memukul tersangka. Karena mendapat serangan, tersangka menangkisnya menggunakan tangan kirinya hingga terluka dan lang- sung menyabetkan celurit ke dada yang membuat korban ambruk seketika. Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tan- jung Perak AKP Aldy Sulaiman mengata- kan, tersangka merasa dendam terhadap korban dan keluarganya, karena pernah dianiaya dan dicaci maki. “Inimerupakanrentetandendamlama, saat kejadian, tersangka berselih faham dengan adik korban, sehingga membuat emosinya tersulut kembali,” terang Aldy. Usai melakukan aksinya, tersangka langsung menyerahkan diri ke Polisi yang tiba beberapa saat kemudian, dan saat ini tersangka menjalani pemeriksaan di Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak. nale Surabaya-Kepala Kejaksa­an Tinggi (Kajati) Jatim, Elvis Johnny secara terang-te­ rangan mengakui kesulitan dan tak mampu mengung- kap dugaan korupsi pem- bangunan gedung Asrama Haji di Sukolilo Surabaya. Sejumlah jalan buntu menghadang penyidik pid- sus dalam mengungkap ka- sus ini. “ kami banyak me- nemui jalan buntu,” kata Kepala Kejati Jatim El- vis Johnny, Sabtu (9/5) ke- marin. Diakui Elvis, proses penyelidikan yang dilakukan Satgasus (Satuan Petugas Khusus) Kejati Jatim selama beberapa minggu belakangan ini belum membuah- kan hasil maksimal. Bahkan, penyidik ma­sih kesulitan mencari pintu masuk da- lam pengusutan perkara ini. “Cari pintu masuknya yang sulit. Ter- utama pintu ke atas. Semua sudah pada terkunci,” papar Elvis. Maksudnya, pe- nyidik sulit mendapat bukti atau ketera- ngan awal untuk membuktikan dugaan korupsi di sana, terutama mencari alat bukti tentang keterlibatan pejabatnya. Kendatidemikian,Elvisnenyebutbah- wa Satgasus masih terus berupaya mene­ lusuri perkara ini. Pendalaman terhadap beberapa data dan keterangan yang su- dah didapat, masih terus dilakukan. Dengan kondisi ini, jika- pun perkara itu terungkap, diyakini butuh waktu yang cukup lama bagi penyi- dik. “Intinya, kami masih berupaya membuka pintu masuknya,” sambungnya mengulangi. Perkara yang sedang di­ telusuri penyidik kejaksaan adalah proyek pembangu- nan gedung empat lantai yang saat ini sudah berdi- ri di area asrama haji Suko- lilo. Pembangunan gedung itu mestinya sudah harus selesai tahun lalu, namun hingga sekarang pengerjaannya belum juga tuntas. Apakah pengerjaan proyek yang tak kunjung selesai hingga melebihi batas waktu tersebut menyalahi ketentuan atau tidak, pihak kejaksaan masih enggan berkomentar. Alasannya, sampai seka- rang ini masih dalam tahap penyelidikan. Perkara ini bukan proyek pertama di Kemenang Jatim yang diduga disele- wengkan dan ditangani Kejati Jatim. Se- belumnya, ada proyek dua gedung mess santri di komplek kantor Kemenag di ja­ lan Juanda yang disidik kejaksaan. Yakni gedung dua lantai dan tiga lantai bernilai Rp 14,5 miliar yang proyeknya tidak sesu- ai spesifikasi. Lima orang telah ditetap- kan menjadi tersangka dalam perkara tersebut. ntoh/ale Ruang Tahanan Pengadilan Diperketat  Surabaya-Tak ingin kecolongan se- perti yang terjadi sebelumnya, pihak Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, rupanya sejak Kamis, (7/5) kemarin, mulai menerapkan pengetatan ter- hadap para pengunjung maupun ke- luarga narapidana yang hendak be- suk keluarganya yang kebetulan akan disidangkan. Berdasarkan pantauan koran ini, ruang tahanan PN Surabaya sudah diberi pagar pembatas antara pe- ngunjung dan petugas yang terbuat dari besi mengelilingi area ruang ta- hanan. Hal tersebut dilakukan setelah, sebelumnya pihak PN Surabaya  ‘ke- bobolan’ oleh salah satu pengunjung yang menyaru sebagai pembesuk. Namun,kenyataanya Abdul Wachid, saat itu diketahui membawa barang terlarang jenis pil koplo. Karuan saja langsung diamankan oleh petugas pengawalan Polrestabes Surabaya yang mengetahui hal itu. Terkait persoalan tersebut, salah- satu hakim PN Surabaya mengata- kan. Sebagai antisipasi saja hal itu dilakukan. “Selain lebih tertib bagi para kelu- arga terdakwa yang akan membesuk atau mengikuti persidangan yang akan disidangkan juga memantau hal-hal yang tidak diinginkan (se- perti yg terjadi kemarin,red),” tutur Ervran, salah-satu hakim akim PN Surabaya,pekan kemarin. Dikatakan, Selain lebih tertib juga akan mengurangi kejahatan yang bakal timbul,” imbuhnya. “Kitajugatidakmungkinakanme­ ngawasi setiap saat, intinya dengan adanyapagarpembatastersebutakan lebih mensterilkan dan meminimali- sir timbulnya kejahatan,”  hakim Er- vran Basuning, SH, MH. ntoh tersangka Hadi Witomo saat diperiksa penyidik Kejati Jatim. Elvis Johnny