SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
Download to read offline
Page 1
Kepada Yth :
Presiden Republik Indonesia
Bapak Ir. H. Joko Widodo
Bapak Presiden Yang Terhormat,
Mohon ijin kami sampaikan bahwa kami adalah Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Sebagaimana tugas yang diamanahkan kepada kami, kami akan senantiasa melaksanakan
pemberantasan korupsi khususnya dalam hal pelaksanaan tugas sebagai penyidik dengan sepenuh hati
dan menjunjung tinggi Hak Azazi Manusia. Fenomena korupsi yang terjadi di Indonesia saat ini sangatlah
mengganggu upaya – upaya konstruktif yang dilaksanakan oleh Pemerintah dalam rangka meningkatkan
taraf hidup dan kesejahteraan rakyat Indonesia. Oleh karena itu Komisi Pemberantasan Korupsi secara
kelembagaan masih sangat dibutuhkan keberadaannya.
Kejahatan Korupsi merupakan kejahatan yang sangat serius dan membutuhkan upaya-upaya
serius pula untuk memeranginya, tidak cukup dengan itu tentunya kehati-hatian dan terlepas dari segala
kepentingan menjadi syarat mutlak untuk dapat melakukan pemberantasan korupsi dengan cara yang
baik dan tetap menjunjung Hak azazi manusia.
Bapak Presiden yang kami hormati,
Melalui surat ini, kami ingin menyampaikan beberapa hal yang selama ini sangat menggangu
dan sedikit banyak membuat kami khawatir dalam melaksanakan tugas sebagai penyidik KPK.
Keberanian kami untuk menulis surat ini kepada Bapak Presiden, semata mata karena kami ingin
menyelamatkan tujuan pemberantasan korupsi dan menjaga marwah KPK. Kami sampaikan kepada
Bapak Presiden, bahwa beberapa waktu yang lalu, kami sudah menyampaikan “Surat Terbuka” kepada
Pimpinan KPK. Adapun surat terbuka tersebut telah ditandatangani oleh 43 (empat puluh tiga) orang
Penyidik KPK.
Surat terbuka tersebut merupakan wujud dari kebuntuan yang kami alami. Sudah berulang kali
kami menyampaikan kepada Pimpinan bahwa proses rekruitmen penyidik KPK yang bersumber dari
pegawai internal KPK (Penyelidik) adalah tidak sesuai dengan peraturan yang ada. Mekanisme surat
terbuka tersebut terpaksa kami tempuh dengan harapan Pimpinan KPK dapat merubah keputusannya
perihal pengangkatan atau rekruitmen penyidik KPK tanpa tes. Hal tersebut kami lakukan karena kami
menganggap bahwa ini masalah serius, kami tidak ingin proses penyidikan yang dilakukan oleh KPK
memiliki celah hukum yang nantinya dapat dimanfaatkan oleh tersangka maupun penasehat hukumnya
untuk melakukan perlawanan. Tetapi ternyata surat terbuka tersebut tidak cukup kuat untuk merubah
keputusan pimpinan KPK, dan pada hari Selasa tanggal 23 April 2019, Pimpinan KPK tetap melantik 21
(dua puluh satu) orang penyelidik KPK menjadi Penyidik KPK setelah mereka (21 orang) melaksanakan
pendidikan selama kurang lebih 1 (satu) bulan.
Bapak Presiden Yang Kami Hormati,
Terus terang kami sangat kebingungan, apa sebenarnya alasan Pimpinan KPK sedemikian berani
untuk tetap melantik 21 (dua puluh satu) orang penyelidik KPK menjadi penyidik KPK, padahal pimpinan
Page 2
sudah mengetahui dengan jelas bahwa mekanisme yang dilakukan tidak sesuai dengan peraturan yang
ada. Satu hal yang kami ketahui pasti adalah, bahwa ada kekuatan kelompok tertentu yang luar biasa
dan dikemas rapi sebagai gerakan yang mengatasnamakan pegawai KPK dengan menggunakan bendera
Wadah Pegawai KPK yang memberikan masukan dan bahkan menginisiasi adanya rekruitmen penyidik
KPK dari penyelidik KPK tanpa melalui mekanisme yang seharusnya (hal ini sudah kami sampaikan secara
rinci dalam surat terbuka). Berdasarkan bukti yang kami miliki sejauh ini, bahwa tujuan kelompok
tertentu tersebut adalah ingin menjadikan direktorat penyidikan KPK satu warna atau menurut bahasa
kami bahwa kelompok tertentu tersebut ingin membangun kekuatan di Direktorat Penyidikan.
Terlibat terlalu jauh dalam proses perpindahan 21 (dua puluh satu) orang penyelidik KPK
menjadi penyidik KPK bukanlah yang pertama kali dilakukan oleh Wadah Pegawai (WP) KPK (kelompok
tetentu) untuk mempengaruhi kebijakan Pimpinan KPK. Ada banyak sekali kebijakan pimpinan KPK yang
kemudian diintervensi oleh mereka, anehnya Pimpinan sama sekali tidak memiliki keberanian untuk
menolak kemauan mereka (hal ini menunjukan betapa besar kekuatan mereka). Hal inilah yang
kemudian menimbulkan kekhawatiran yang cukup besar bagi kami. Dari tahun ke tahun seolah Wadah
Pegawai (WP) KPK menjelma menjadi kekuatan yang luar biasa dan tersusupi oleh kepentingan-
kepentingan di dalamnya.
Sebagai contoh nyata bahwa Wadah Pegawai (WP) KPK telah tersusupi oleh kepentingan-
kepentingan tertentu adalah sebagai berikut:
• Fakta adanya upaya untuk memblow up permasalahan “terror” pada personil KPK sebagai “terror”
terhadap pemberantasan korupsi. Dimana hal tersebut disetting sedemikian rupa dengan
mengerahkan media untuk memblow up. Pihak mediapun dengan suka cita karena terpasok oleh
berita-berita faktual yang seksi dari Gedung Anti Rasuah. Kerjasama simbiosis mutualisme ini
menjadi pilar untuk mempengaruhi opini publik, bahwa “terror” tersebut benar-benar bisa menjadi
penghambat dalam pemberantasan korupsi.
• Kemudian setelah opini dan simpati publik mengemuka serta sudah menjadi mind set publik, misi
sesungguhnya mulai Nampak. Pada tahapan Pemilu, adanya kepentingan pemihakan pada salah
satu pasangan Capres nampak nyata. Seolah menjadi suatu ruang tersendiri untuk menarik massa
pro pemberantasan korupsi pada salah satu pasangan calon. Parameter ini terbaca dengan
munculnya Surat dari Wadah KPK kepada Komisi Pemilahan Umum (KPU), dengan surat nomor
086/WP/A/01/2019, tanggal 07 Januari 2019 yang ditandatangani oleh ketua WP (Yudi Purnomo)
yang pada intinya berisi untuk dapat memasukkan isu penyerangan terhadap Novel Baswedan ke
dalam materi debat Capres dan Cawapres. Selain itu fakta lain adalah adanya kegiatan peringatan 2
(dua) tahun perjalanan kasus penyiraman Novel yang dilaksanakan pada tanggal 11 April 2019
(enam hari sebelum pemilihan presiden) di Gedung KPK dengan mengundang beberapa nara sumber
yang hampir semua nara sumber menyampaikan narasi bahwa pemerintah tidak peduli akan
pengungkapan kasus Novel, fakta ini tentunya semakin mempertegas adanya keberpihakan kepada
salah satu pasangan calon presiden yang ditunjukan dengan agenda-agenda kegiatan dalam rangka
membentuk opini publik bahwa pemerintah lemah atau kurang memberikan dukungan dalam
pemberantasan korupsi.
• Selanjutnya adanya pemberitaan media terkait susunan kabinet dari salah satu pasangan calon
Presiden jika terpilih, dimana memunculkan nama NOVEL BASWEDAN sebagai salah satu kandidat
Jaksa Agung, seolah menjadi kesimpulan yang dapat diambil dari gerakan-gerakan tersembunyi yang
Page 3
selama ini dilakukan oleh kelompok tersebut dengan memanfaatkan posisi mereka sebagai
punggawa-punggawa Wadah Pegawai (WP) KPK.
Bapak Presiden Yang Kami Hormati.
Dari beberapa fakta tersebut menunjukan bahwa KPK sedang dalam keadaan yang sangat
genting. Dengan kewenangan dan public trust yang dimiliki oleh KPK tentunya KPK akan menjadi senjata
yang sangat ampuh dan dapat digunakan untuk memperoleh kekuasaan. Sangat besar harapan kami
Bapak Presiden dan seluruh elemen bangsa ini dapat mengambil langkah untuk menyelamatkan KPK dari
kepentingan-kepentingan individu dan kelompok di internal KPK yang sedang berusaha untuk
memanfaatkan KPK demi “menguasai Indonesia”. Meskipun hasil perhitungan real count Pemilu belum
final, setidaknya dapat mengerem laju ambisi mereka. Namun apabila system di internal KPK yang sudah
terkontaminasi dengan kepentingan tidak dibenahi, maka ia akan menjelma menjadi salah satu alat
tercapainya cita cita menguasai negeri ini dari balik Gedung Merah Putih.
Jakarta, April 2019
Tembusan : Semua yang tanda tangan dalam lempira surat ini
1. Ketua MPR RI
2. Ketua DPR RI
3. Ketua DPD RI
4. Ketua Mahkamah Agung RI
5. Ketua Mahkamah Konstitusi

More Related Content

Similar to Surat Penyidik KPK untuk Presiden RI Joko Widodo

Analisa Korupsi Ketua MK (Akil Mochtar)
Analisa Korupsi Ketua MK (Akil Mochtar)Analisa Korupsi Ketua MK (Akil Mochtar)
Analisa Korupsi Ketua MK (Akil Mochtar)
Herlambang Bagus
 
Laporan Panitia Angket DPR RI dalam Rapur 14 Februari 2018
Laporan Panitia Angket DPR RI dalam Rapur 14 Februari 2018Laporan Panitia Angket DPR RI dalam Rapur 14 Februari 2018
Laporan Panitia Angket DPR RI dalam Rapur 14 Februari 2018
Sari Kusuma Dewi
 
Pemberantasan Korupsi di Korsel
Pemberantasan Korupsi di KorselPemberantasan Korupsi di Korsel
Pemberantasan Korupsi di Korsel
M Arief Fakhruddin
 

Similar to Surat Penyidik KPK untuk Presiden RI Joko Widodo (20)

Korups
KorupsKorups
Korups
 
Surat Aspirasi Direktorat PJKAKI dan Direktorat DNA kepada Pimpinan KPK
Surat Aspirasi Direktorat PJKAKI dan Direktorat DNA kepada Pimpinan KPKSurat Aspirasi Direktorat PJKAKI dan Direktorat DNA kepada Pimpinan KPK
Surat Aspirasi Direktorat PJKAKI dan Direktorat DNA kepada Pimpinan KPK
 
Analisa Korupsi Ketua MK (Akil Mochtar)
Analisa Korupsi Ketua MK (Akil Mochtar)Analisa Korupsi Ketua MK (Akil Mochtar)
Analisa Korupsi Ketua MK (Akil Mochtar)
 
Laporan Panitia Angket DPR RI dalam Rapur 14 Februari 2018
Laporan Panitia Angket DPR RI dalam Rapur 14 Februari 2018Laporan Panitia Angket DPR RI dalam Rapur 14 Februari 2018
Laporan Panitia Angket DPR RI dalam Rapur 14 Februari 2018
 
terbengkelainya harmonisasi wakil rakyat di dpr
terbengkelainya harmonisasi wakil rakyat di dprterbengkelainya harmonisasi wakil rakyat di dpr
terbengkelainya harmonisasi wakil rakyat di dpr
 
Buku putih-agenda-antikorupsi-bg-presiden-2014-2019
Buku putih-agenda-antikorupsi-bg-presiden-2014-2019Buku putih-agenda-antikorupsi-bg-presiden-2014-2019
Buku putih-agenda-antikorupsi-bg-presiden-2014-2019
 
Ppkn
PpknPpkn
Ppkn
 
PKN.pptx
PKN.pptxPKN.pptx
PKN.pptx
 
Pendapat umum pp
Pendapat umum ppPendapat umum pp
Pendapat umum pp
 
Makalah pkn
Makalah pknMakalah pkn
Makalah pkn
 
Makalah pkn
Makalah pknMakalah pkn
Makalah pkn
 
Makalah pkn
Makalah pknMakalah pkn
Makalah pkn
 
Pemberantasan Korupsi di Korsel
Pemberantasan Korupsi di KorselPemberantasan Korupsi di Korsel
Pemberantasan Korupsi di Korsel
 
Nota Keberatan (Eksepsi) Anas Urbaningrum (sumber: peradilan.co)
Nota Keberatan (Eksepsi) Anas Urbaningrum (sumber: peradilan.co)Nota Keberatan (Eksepsi) Anas Urbaningrum (sumber: peradilan.co)
Nota Keberatan (Eksepsi) Anas Urbaningrum (sumber: peradilan.co)
 
(Sindonews.com) opini hukum-politik 21 desember 2015-10 februari 2015
(Sindonews.com) opini hukum-politik 21 desember 2015-10 februari 2015(Sindonews.com) opini hukum-politik 21 desember 2015-10 februari 2015
(Sindonews.com) opini hukum-politik 21 desember 2015-10 februari 2015
 
Studi kasus hukum tata negara
Studi kasus hukum tata negaraStudi kasus hukum tata negara
Studi kasus hukum tata negara
 
Panca no 1
Panca no 1Panca no 1
Panca no 1
 
Makalah Wacana hukuman mati bagi koruptor
Makalah Wacana hukuman mati bagi koruptorMakalah Wacana hukuman mati bagi koruptor
Makalah Wacana hukuman mati bagi koruptor
 
Lanjutan spi
Lanjutan spiLanjutan spi
Lanjutan spi
 
Bab 7 penegakan hukum berkeadilan
Bab 7 penegakan hukum berkeadilanBab 7 penegakan hukum berkeadilan
Bab 7 penegakan hukum berkeadilan
 

Recently uploaded

Recently uploaded (11)

HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
 
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
BUKU FAKTA SEJARAH :Pangeran Heru Arianataredja (keturunan Sultan Sepuh III S...
 
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
 
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHANBENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
 
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKIHAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
 
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
1. TTT - AKKP (Pindaan 2022) dan AKJ (Pemansuhan 2022) (1A) (1).pptx
 
interpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptxinterpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptx
 
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docxpdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
pdf-makalah-manusia-nilai-moral-hukum.docx
 
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptxHukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
 
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptxPENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
 

Surat Penyidik KPK untuk Presiden RI Joko Widodo

  • 1. Page 1 Kepada Yth : Presiden Republik Indonesia Bapak Ir. H. Joko Widodo Bapak Presiden Yang Terhormat, Mohon ijin kami sampaikan bahwa kami adalah Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sebagaimana tugas yang diamanahkan kepada kami, kami akan senantiasa melaksanakan pemberantasan korupsi khususnya dalam hal pelaksanaan tugas sebagai penyidik dengan sepenuh hati dan menjunjung tinggi Hak Azazi Manusia. Fenomena korupsi yang terjadi di Indonesia saat ini sangatlah mengganggu upaya – upaya konstruktif yang dilaksanakan oleh Pemerintah dalam rangka meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan rakyat Indonesia. Oleh karena itu Komisi Pemberantasan Korupsi secara kelembagaan masih sangat dibutuhkan keberadaannya. Kejahatan Korupsi merupakan kejahatan yang sangat serius dan membutuhkan upaya-upaya serius pula untuk memeranginya, tidak cukup dengan itu tentunya kehati-hatian dan terlepas dari segala kepentingan menjadi syarat mutlak untuk dapat melakukan pemberantasan korupsi dengan cara yang baik dan tetap menjunjung Hak azazi manusia. Bapak Presiden yang kami hormati, Melalui surat ini, kami ingin menyampaikan beberapa hal yang selama ini sangat menggangu dan sedikit banyak membuat kami khawatir dalam melaksanakan tugas sebagai penyidik KPK. Keberanian kami untuk menulis surat ini kepada Bapak Presiden, semata mata karena kami ingin menyelamatkan tujuan pemberantasan korupsi dan menjaga marwah KPK. Kami sampaikan kepada Bapak Presiden, bahwa beberapa waktu yang lalu, kami sudah menyampaikan “Surat Terbuka” kepada Pimpinan KPK. Adapun surat terbuka tersebut telah ditandatangani oleh 43 (empat puluh tiga) orang Penyidik KPK. Surat terbuka tersebut merupakan wujud dari kebuntuan yang kami alami. Sudah berulang kali kami menyampaikan kepada Pimpinan bahwa proses rekruitmen penyidik KPK yang bersumber dari pegawai internal KPK (Penyelidik) adalah tidak sesuai dengan peraturan yang ada. Mekanisme surat terbuka tersebut terpaksa kami tempuh dengan harapan Pimpinan KPK dapat merubah keputusannya perihal pengangkatan atau rekruitmen penyidik KPK tanpa tes. Hal tersebut kami lakukan karena kami menganggap bahwa ini masalah serius, kami tidak ingin proses penyidikan yang dilakukan oleh KPK memiliki celah hukum yang nantinya dapat dimanfaatkan oleh tersangka maupun penasehat hukumnya untuk melakukan perlawanan. Tetapi ternyata surat terbuka tersebut tidak cukup kuat untuk merubah keputusan pimpinan KPK, dan pada hari Selasa tanggal 23 April 2019, Pimpinan KPK tetap melantik 21 (dua puluh satu) orang penyelidik KPK menjadi Penyidik KPK setelah mereka (21 orang) melaksanakan pendidikan selama kurang lebih 1 (satu) bulan. Bapak Presiden Yang Kami Hormati, Terus terang kami sangat kebingungan, apa sebenarnya alasan Pimpinan KPK sedemikian berani untuk tetap melantik 21 (dua puluh satu) orang penyelidik KPK menjadi penyidik KPK, padahal pimpinan
  • 2. Page 2 sudah mengetahui dengan jelas bahwa mekanisme yang dilakukan tidak sesuai dengan peraturan yang ada. Satu hal yang kami ketahui pasti adalah, bahwa ada kekuatan kelompok tertentu yang luar biasa dan dikemas rapi sebagai gerakan yang mengatasnamakan pegawai KPK dengan menggunakan bendera Wadah Pegawai KPK yang memberikan masukan dan bahkan menginisiasi adanya rekruitmen penyidik KPK dari penyelidik KPK tanpa melalui mekanisme yang seharusnya (hal ini sudah kami sampaikan secara rinci dalam surat terbuka). Berdasarkan bukti yang kami miliki sejauh ini, bahwa tujuan kelompok tertentu tersebut adalah ingin menjadikan direktorat penyidikan KPK satu warna atau menurut bahasa kami bahwa kelompok tertentu tersebut ingin membangun kekuatan di Direktorat Penyidikan. Terlibat terlalu jauh dalam proses perpindahan 21 (dua puluh satu) orang penyelidik KPK menjadi penyidik KPK bukanlah yang pertama kali dilakukan oleh Wadah Pegawai (WP) KPK (kelompok tetentu) untuk mempengaruhi kebijakan Pimpinan KPK. Ada banyak sekali kebijakan pimpinan KPK yang kemudian diintervensi oleh mereka, anehnya Pimpinan sama sekali tidak memiliki keberanian untuk menolak kemauan mereka (hal ini menunjukan betapa besar kekuatan mereka). Hal inilah yang kemudian menimbulkan kekhawatiran yang cukup besar bagi kami. Dari tahun ke tahun seolah Wadah Pegawai (WP) KPK menjelma menjadi kekuatan yang luar biasa dan tersusupi oleh kepentingan- kepentingan di dalamnya. Sebagai contoh nyata bahwa Wadah Pegawai (WP) KPK telah tersusupi oleh kepentingan- kepentingan tertentu adalah sebagai berikut: • Fakta adanya upaya untuk memblow up permasalahan “terror” pada personil KPK sebagai “terror” terhadap pemberantasan korupsi. Dimana hal tersebut disetting sedemikian rupa dengan mengerahkan media untuk memblow up. Pihak mediapun dengan suka cita karena terpasok oleh berita-berita faktual yang seksi dari Gedung Anti Rasuah. Kerjasama simbiosis mutualisme ini menjadi pilar untuk mempengaruhi opini publik, bahwa “terror” tersebut benar-benar bisa menjadi penghambat dalam pemberantasan korupsi. • Kemudian setelah opini dan simpati publik mengemuka serta sudah menjadi mind set publik, misi sesungguhnya mulai Nampak. Pada tahapan Pemilu, adanya kepentingan pemihakan pada salah satu pasangan Capres nampak nyata. Seolah menjadi suatu ruang tersendiri untuk menarik massa pro pemberantasan korupsi pada salah satu pasangan calon. Parameter ini terbaca dengan munculnya Surat dari Wadah KPK kepada Komisi Pemilahan Umum (KPU), dengan surat nomor 086/WP/A/01/2019, tanggal 07 Januari 2019 yang ditandatangani oleh ketua WP (Yudi Purnomo) yang pada intinya berisi untuk dapat memasukkan isu penyerangan terhadap Novel Baswedan ke dalam materi debat Capres dan Cawapres. Selain itu fakta lain adalah adanya kegiatan peringatan 2 (dua) tahun perjalanan kasus penyiraman Novel yang dilaksanakan pada tanggal 11 April 2019 (enam hari sebelum pemilihan presiden) di Gedung KPK dengan mengundang beberapa nara sumber yang hampir semua nara sumber menyampaikan narasi bahwa pemerintah tidak peduli akan pengungkapan kasus Novel, fakta ini tentunya semakin mempertegas adanya keberpihakan kepada salah satu pasangan calon presiden yang ditunjukan dengan agenda-agenda kegiatan dalam rangka membentuk opini publik bahwa pemerintah lemah atau kurang memberikan dukungan dalam pemberantasan korupsi. • Selanjutnya adanya pemberitaan media terkait susunan kabinet dari salah satu pasangan calon Presiden jika terpilih, dimana memunculkan nama NOVEL BASWEDAN sebagai salah satu kandidat Jaksa Agung, seolah menjadi kesimpulan yang dapat diambil dari gerakan-gerakan tersembunyi yang
  • 3. Page 3 selama ini dilakukan oleh kelompok tersebut dengan memanfaatkan posisi mereka sebagai punggawa-punggawa Wadah Pegawai (WP) KPK. Bapak Presiden Yang Kami Hormati. Dari beberapa fakta tersebut menunjukan bahwa KPK sedang dalam keadaan yang sangat genting. Dengan kewenangan dan public trust yang dimiliki oleh KPK tentunya KPK akan menjadi senjata yang sangat ampuh dan dapat digunakan untuk memperoleh kekuasaan. Sangat besar harapan kami Bapak Presiden dan seluruh elemen bangsa ini dapat mengambil langkah untuk menyelamatkan KPK dari kepentingan-kepentingan individu dan kelompok di internal KPK yang sedang berusaha untuk memanfaatkan KPK demi “menguasai Indonesia”. Meskipun hasil perhitungan real count Pemilu belum final, setidaknya dapat mengerem laju ambisi mereka. Namun apabila system di internal KPK yang sudah terkontaminasi dengan kepentingan tidak dibenahi, maka ia akan menjelma menjadi salah satu alat tercapainya cita cita menguasai negeri ini dari balik Gedung Merah Putih. Jakarta, April 2019 Tembusan : Semua yang tanda tangan dalam lempira surat ini 1. Ketua MPR RI 2. Ketua DPR RI 3. Ketua DPD RI 4. Ketua Mahkamah Agung RI 5. Ketua Mahkamah Konstitusi