SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
LOGO
Kementerian
Keuangan R.I.

Kebijakan Umum dan Pengalokasian
Dana Alokasi Khusus TA. 2012

Disampaikan pada:
Sosialisasi Petunjuk Teknis
Penggunaan DAK Bidang Sarana Perdagangan TA. 2012
9 Januari 2012
Ruang Lingkup Transfer Ke Daerah 2012
Dana Bagi Hasil (DBH)
Dana Alokasi Umum (DAU)
Dana Perimbangan

Dana Alokasi Khusus (DAK)
Dana Otsus PAPUA

TRANSFER
KE DAERAH

Dana
Otsus

DBH PBB
DBH PPh
DBH Cukai HT

Dana Otsus PAPUA BARAT
Dana Otsus ACEH
Dana Infras Otsus Papua
Dana Infras Otsus Papua Barat

Dana Otsus &
Penyesuaian

DBH Pajak

DBH SDA

DBH Kehutanan
DBH Pert umum

Tambahan Penghasilan Guru
Tunjangan Profesi Guru
Dana
Penyesuaian

DBH Perikanan
DBH Migas

Bantuan Operasional Sek (BOS)

DBH Panas Bumi

Dana Insentif Daerah (DID)

2
Besaran Dana Perimbangan Fungsi dari Pendapatan
Pendapatan

Belanja

26% PDN
Neto
DAU

% Tertentu
PDN
DBH

Tidak
terkait dng
PDN
2 X 2%
DAU
OTSUS

DAK
Pasal 10 ayat (1)
UU no.33/2004

DBH
DANA PERIMBANGAN
ALOKASINYA DALAM
APBN TIDAK DAPAT
DIPISAHKAN SATU
SAMA LAIN

DAK

DAU

MASING-MASING JENIS
DANA PERIMBANGAN
SALING MENGISI DAN
SALING MELENGKAPI
PENDAHULUAN
 DAK adalah jenis transfer dana dari pemerintah kepada
daerah yang bersifat specific grant (bantuan spesifik),
berbeda dari DAU dan DBH yang keduanya bersifat block
grant (bantuan umum).
 Dialokasikannya DAK didasari pada kenyataan bahwa
Pusat tidak dapat mengarahkan Daerah dalam
penggunaan bantuan umum seperti DAU maupun DBH,
sementara pusat mempunyai kepentingan dalam
pencapaian beberapa tujuan yang merupakan prioritas
nasional.
 UU Nomor 33 Tahun 2004 meletakkan DAK dalam konteks
alokasi Dana Perimbangan sebagai satu kesatuan yang
utuh dengan DAU dan DBH mengingat ketiganya
mempunyai tujuan yang saling mengisi dan saling
melengkapi.
5
UU No 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah
PP No 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan
PMK tentang Penetapan Alokasi dan Pedoman
Umum DAK
 PMK DAK 2012 : Nomor 209/PMK.07/2011 tanggal 12 Desember 2011

PMK tentang Pelaksanaan dan
Pertanggungjawaban Anggaran Transfer Ke Daerah
 PMK Nomor 126/PMK.07/2010

PMT tentang Petunjuk Teknis Penggunaan DAK
PMD tentang Pengelolaan Keuangan DAK di
Daerah
Pengertian Dana Alokasi Khusus (1)


dana yang bersumber dari Pendapatan APBN



dialokasikan kepada daerah tertentu



untuk membantu



mendanai kegiatan khusus



yang merupakan urusan daerah



sesuai prioritas nasional

Tujuan DAK membantu daerah tertentu untuk mendanai
kebutuhan sarana dan prasarana pelayanan dasar masyarakat,
dan untuk mendorong percepatan pembangunan daerah dan
pencapaian sasaran prioritas nasional.
Pengertian Dana Alokasi Khusus (2)






Daerah Tertentu sebagaimana dimaksud adalah daerah
yang dapat memperoleh alokasi DAK berdasarkan kriteria
umum, kriteria khusus, dan kriteria teknis.
Membantu dalam arti “bukan penyediaan dana yang utama”
dan/atau “bukan menggantikan yang semua sudah ada”.
Demikian juga hanya “diberikan kepada daerah/bidang yang
menurut kebijakannnya harus dibantu”
Kegiatan khusus yang ditetapkan oleh Pemerintah
mengutamakan kegiatan pembangunan dan/atau pengadaan
dan/atau peningkatan dan/atau perbaikan sarana dan
prasarana fisik pelayanan dasar masyarakat dengan umur
ekonomis yang panjang, termasuk pengadaan sarana fisik
penunjang.
Pengertian Dana Alokasi Khusus (3)


Kewenangan daerah, bukan kewenangan pusat/
Kementerian/lembaga.



Program yang menjadi prioritas nasional sebagaimana
dimaksud dimuat dalam Rencana Kerja Pemerintah tahun
anggaran bersangkutan. RKp disetujui DPR,selanjutnya
dimuat dalam Nota Keuangan dan RAPBN.
Kebijakan Umum DAK (1/2)
(1) mendukung pencapaian prioritas nasional, termasuk programprogram prioritas nasional yang bersifat lintas
sektor/kewilayahan sesuai dengan kerangka pengeluaran
jangka menengah (medium term expenditure framework) dan
penganggaran berbasis kinerja (performance based
budgeting);
(2) membantu daerah-daerah yang memiliki kemampuan
keuangan relatif rendah dalam membiayai pelayanan publik
dalam rangka pemerataan pelayanan dasar dan mendorong
pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM).
(3) meningkatkan kualitas perhitungan alokasi DAK, serta
mempercepat penyusunan petunjuk teknis penggunaan DAK
yang ditujukan untuk mendorong penyusunan APBD yang
efektif, efisien, dan tepat waktu.
Kebijakan Umum DAK (2/2)
(4) meningkatkan koordinasi pengelolaan DAK secara utuh dan
terpadu di pusat dan daerah sehingga terwujud sinkronisasi
kegiatan DAK dengan kegiatan lain yang didanai dari sumbersumber pendanaan lainnya.
(5) meningkatkan penyediaan data-data teknis yang akurat
sebagai basis kebijakan kementerian dan lembaga dalam
rangka meningkatkan keserasian dan menghindari duplikasi
kegiatan antar Bidang DAK.
(6) mendorong penggunaan kinerja pelaporan sebagai salah satu
pertimbangan dalam penyusunan kriteria pengalokasian DAK.
POSTUR ANGGARAN TRANSFER
KE DAERAH DALAM APBN 2012

12,43%

11,55%

2,54%
9,71%
5,55%

DBH PAJAK
DBH SDA

58,20%

DAU
DAK
TRANSFER KE DAERAH 2012
URAIAN

APBN-P 2011

RAPBN 2012

(+/-) %

I. Dana Perimbangan

347.538,6

399.985,6

15,09

A. Dana Bagi Hasil
1. Pajak
a. PPh
b. PBB
c. Cukai

96.772,1
42.099,4
13.156,2
27.593,1
1.350,1

100.055,2
54.371,7
18.962,2
33.968,6
1.440,8

3,39
29,25
44,13
23,11
6,72

54.672,6
37.306,3
15.142,2
1.749,4
123,7
351,0

45.683,5
32.276,1
11.563,1
1.537,8
120,0
186,4

(16,44)
(13,48)
(23,64)
(12,09)
(2,99)
(46,88)

B. DAU

225.533,7

273.814,4

21,41

C. DAK

25.232,8

26.115,9

3,50

64.969,3

70.423,9

8,40

A. Dana Otonomi Khusus

10.421,3

11.952,6

14,69

B. Dana Penyesuaian
1. Tunjangan Profesi Guru
2. BOS
3. Dana Tambahan Gaji Guru PNSD
4. Dana Insentif Daerah (DID)
5. Dan P2D2
5. DPID
6. KB Sarpras Papua Barat 2008
7. DPPID

54.548,0
18.537,7
16.812,0
3.696,2
1.387,8
7.700,8
100,5
6.313,0

58.471,3
30.559,8
23.594,8
2.898,9
1.387,8
30,0
-

7,19
64,85
40,34
(21,57)
0
(100,00)
(100,00)
(100,00)

2. SDA
a. Migas
b. Pertambangan Umum
c. Kehutanan
d. Perikanan
e. Panas Bumi

II. Dana Otsus dan Penyesuaian
ALOKASI DAK 2003 - 2012
30

25

24.8

21.2

Triliun rupiah

20

25.2

26.1

21.1

17.1
15

11.6
10

5
2.3

2.8

4.0

0
2003

2004

2005

2006

2007

2008

2009

2010

2011

RAPBN '12
2012
DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) 2012 Rp 26,115.9
No

Bidang DAK

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Pendidikan
Kesehatan
Infrastruktur Jalan
Infrastruktur Irigasi
Infrastruktur Air Minum
Infrastruktur Sanitasi

7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.

Prasarana Pemerintah
Kelautan dan Perikanan
Pertanian
Lingkungan Hidup
Keluarga Berencana
Kehutanan
Perdagangan
Sarana dan Prasarana Daerah Tertinggal
Listrik Pedesaan
Perumahan dan Permukiman
Transportasi Perdesaan
Sarana dan Prasarana Kawasan Perbatasan
Keselamatan Transportasi Darat

%
38,4
11,5
15,4
5,2
1,9
1,8
1,7
5,9
7,2
1,8
1,5
1,9
1,3
1,4
0,7
0,7
0,6
0,4
0,5

Rp (Triliun)
10,041.3
3,005.9
4,012.8
1,348.5
502.5
463.7
444.5
1,547.1
1,879.6
479.7
392.3
489.8
345.1
356.9
190.6
191.2
171.4
121.4
131.6
Penetapan Program dan Kegiatan DAK
Penghitungan DAK
Penetapan Alokasi dan
Penggunaan DAK
Penganggaran DAK
PENETAPAN PROGRAM DAN KEGIATAN DAK
 DAK dialokasikan dalam APBN sesuai dengan
program yang menjadi prioritas nasional yang
dimuat dalam RKP tahun anggaran bersangkutan.
 Menteri teknis mengusulkan kegiatan khusus yang
akan didanai dari DAK dan ditetapkan setelah
berkoordinasi dengan Menteri Dalam Negeri,
Menteri Keuangan, dan Menteri Negara
Perencanaan Pembangunan Nasional, sesuai
dengan RKP.
 Menteri teknis menyampaikan ketetapan tentang
kegiatan khusus kepada Menteri Keuangan.
Formula Perhitungan DAK Per Daerah
1. Menentukan daerah penerima dengan menggunakan 3 (tiga) kriteria, yaitu:
Kriteria
Umum (KU)

Kriteria
Khusus (KK)

Kriteria
Teknis (KT)

KU = (PAD + DAU + DBH – DBH DR) - Belanja Gaji PNSD
Daerah dengan KU dibawah rata-rata KU secara Nasional
adalah daerah yang prioritas mendapatkan DAK
Berupa :
a. Peraturan perundang-undangan yang mengatur
penyelenggaraan otonomi khusus (Papua & Papua Barat), dan
seluruh daerah tertinggal diprioritaskan mendapat alokasi DAK.
b. Karakteristik daerah, meliputi:
(1) Daerah Tertinggal;
(2) Daerah perbatasan dengan negara lain;
(3) Daerah rawan bencana;
(4) Daerah Pesisir dan/ atau Kepulauan;
(5) Daerah ketahanan pangan;
(6) Daerah pariwisata

berdasarkan indikator-indikator teknis yang dapat
menggambarkan kondisi sarana dan prasarana yang akan
didanai dari DAK

2. Menghitung DAK per daerah menggunakan porporsi KU, KK dan KT
PAD

T- 2

KemKeu

DBH

T-2

KemKeu

T-2

Daerah & KemKeu

T-1

Kem PDT

Daerah Perbatasan

T-1

Kem Dalam Negeri

Daerah Rawan Bencana

T-1

BNPB

Da Ketahanan Pangan

T-1

Kem Pertanian

Da Potensi Pariwisata

T-1

Kem Bud Par

Daerah Pesisir
Kriteria
Teknis

DAU

Daerah Tertinggal
Kriteria
Khusus

Daerah & KemKeu

Belanja Gaji PNSD

Kriteria
Umum

T- 2

T-1

Kem Kelautan & Per

Kondisi Infrastruktur
Per Bidang Per daerah

T-1

K/L terkait
Kriteria Teknis

BAGAN PERHITUNGAN ALOKASI DAK
Kriteria Umum

Kriteria Khusus

KEMAMPUAN
KEUANGANDAERAH
(IFN < 1)
YES

PERATURAN
PERUNDANGAN

NO

2

YES

NO

4

KARAKTERISTIK
DAERAH (IKW)

1

INDIKATOR KEBUTUHAN TEKNIS
INDEKS TEKNIS
IT = (Indikator Teknis)
INDEKS FISKAL WILAYAH & TEKNIS
(IFWT-1) = (0,5 IFW + 0,5 IT)

INDEKS FISKAL & WILAYAH
(IFW) = (IFN-1 + IKW)

YES

3

IFW > 1

NO

IFWT-1 > 1

NO

DAERAH
TIDAK LAYAK

YES
DAERAH
LAYAK
INDEKS TEKNIS
IT = (Indikator Teknis) ; IT > 0
INDEKS FISKAL WILAYAH & TEKNIS
(IFWT-2) = (0,2 IFW + 0,8 IT)

No

DAERAH TIDAK LAYAK
UNTUK BIDANG TERTENTU

Yes

BOBOT DAK Per Daerah Per Bidang
(BD) = IFWT-2 * IKK
ALOKASI DAK per BIDANG
(ADB) = (BD/BD)* PAGU per BIDANG

ALOKASI DAK Utk DAERAH
(AD) = (ADB1)+(ADB2)+….(ADBn)

20
Penetapan Alokasi dan Penggunaan DAK
■ Pedoman Umum dan Alokasi DAK per
daerah ditetapkan dengan Peraturan
Menteri Keuangan
■ Berdasarkan Peraturan Menteri
Keuangan tersebut, Menteri Teknis
menyusun Petunjuk Teknis Penggunaan
DAK
Penganggaran DAK

PP 55/2005 Pasal 60

 Daerah penerima DAK wajib mencantumkan
alokasi dan penggunaan DAK di dalam APBD.
 Penggunaan DAK dilakukan sesuai dengan
Petunjuk Teknis Penggunaan DAK.
 DAK tidak dapat digunakan untuk mendanai
administrasi kegiatan, penyiapan kegiatan fisik,
penelitian, pelatihan, dan perjalanan dinas.
UU 33/2004 Pasal 41

DANA PENDAMPING


PP 55/2005 Pasal 61

Daerah penerima DAK wajib menganggarkan Dana
Pendamping dalam APBD sekurang-kurangnya 10%
(sepuluh persen) dari besaran alokasi DAK yang
diterimanya.




Kewajiban penyediaan Dana Pendamping menunjukkan komitmen
daerah terhadap bidang kegiatan yang didanai dari DAK yang
merupakan kewenangan daerah.

Dana Pendamping digunakan untuk mendanai kegiatan
yang bersifat kegiatan fisik.


Yang dimaksud kegiatan fisik adalah kegiatan diluar kegiatan
administrasi proyek, kegiatan penyiapan proyek fisik, kegiatan
penelitian, kegiatan pelatihan, kegiatan perjalanan pegawai
daerah, dan kegiatan umum lain yang sejenis.
OPTIMALISASI

Pasal 28
PMK 126/2010

 Daerah penerima DAK dapat melakukan optimalisasi
penggunaan DAK dengan merencanakan dan
menganggarkan kembali kegiatan DAK dalam APBD
Perubahan tahun berjalan apabila akumulasi nilai
kontrak pada suatu bidang DAK lebih kecil dari pagu
bidang DAK tersebut.

 Optimalisasi penggunaan DAK sebagaimana
dimaksud dilakukan untuk kegiatan-kegiatan pada
bidang DAK yang sama dan sesuai dengan petunjuk
teknis yang ditetapkan

24
SISA DAK

Pasal 28
PMK 126/2010

 Dalam hal terdapat sisa DAK pada kas daerah saat tahun
anggaran berakhir, daerah dapat menggunakan sisa DAK
tersebut untuk mendanai kegiatan DAK pada bidang yang
sama tahun anggaran berikutnya sesuai dengan petunjuk
teknis tahun anggaran sebelumnya dan/atau tahun anggaran
berjalan.
 Sisa DAK sebagaimana dimaksud tidak dapat digunakan
sebagai dana pendamping DAK.
 Pemerintah daerah menyampaikan Laporan Penggunaan Sisa
DAK sebagaimana dimaksud pada kepada Direktur Jenderal
Perimbangan Keuangan c.q. Direktur Dana Perimbangan
setelah kegiatan yang didanai dari sisa DAK selesai

25
PELAPORAN DAK
1. DALAM RANGKA PENYALURAN
• Dilakukan setiap Tahapan Penyaluran Kepada Menteri
Keuangan
• Format pelaporan berdasarkan PMK ttg Pelaksanaan dan
Pertanggungjawaban Anggaran Transfer Ke Daerah
• Merupakan Syarat Penyaluran
• Menunjukkan kinerja penyerapan dari kas daerah
2. DALAM RANGKA REALISASI FISIK
• Dilakukan setiap triwulanan kepada :
1. Menteri Teknis (untuk masing-masing bidang) dan
2. Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri
(merupakan kompilasi seluruh bidang).
• Format pelaporan berdasarkan Juknis
• Dapat dijadikan salah satu indikator kriteria teknis
• Menunjukkan kinerja pelaksanaan fisik kegiatan
PEMANTAUAN, EVALUASI,
DAN PENGAWASAN DAK
 Menteri Teknis melakukan pemantauan dan evaluasi
dari segi teknis terhadap penyelenggaraan kegiatan di
daerah yang dibiayai dari DAK sesuai dengan
kewenangan masing-masing
 Menteri Keuangan melakukan pemantauan dan
evaluasi pengelolaan keuangan DAK

 Pengawasan atas pelaksanaan DAK sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Penyaluran paling cepat Februari, setelah 1.Perda APDB,
2.Laporan DAK tahun sebelumnya, 3.Surat Pernyataan
Dana Pendamping, diterima DJPK
Prinsip penyaluran adalah untuk pengisian Kas Daerah
Disalurkan secara bertahap
Tahap 1 : 30%
Tahap 2 : 45 % Setelah sisa dana Tahap 1 < 10%
Tahap 3 : 25% Setelah sisa di Kas Daerah < 10%
Data penyerapan DAK dibuktikan dengan Laporan
Penyerapan yang diterima DepKeu
Penyaluran paling akhir selambat-lambatnya 7 hari kerja
sebelum Akhir Desember, dan tidak dapat dilakukan
sekaligus di akhir tahun
LOGO
Kementerian
Keuangan R.I.

Alamat :
Kementerian Keuangan RI, Gd. Radius Prawiro (A) Lantai 7
Jl. DR. Wahidin No. 1 Jakarta Pusat 10710
Telp. 021-350 9445 Faks: 021-350 9445
Website: www.djpk.depkeu.go.id
29

More Related Content

What's hot

Mekanisme pencairan reksus dan prosedur refund PHLN di KPPN
Mekanisme pencairan reksus dan prosedur refund PHLN di KPPNMekanisme pencairan reksus dan prosedur refund PHLN di KPPN
Mekanisme pencairan reksus dan prosedur refund PHLN di KPPN
Ahmad Abdul Haq
 
Bahan presentasi dirjen pk dengan menkeu ttg pengalihan
Bahan presentasi dirjen pk dengan menkeu ttg pengalihanBahan presentasi dirjen pk dengan menkeu ttg pengalihan
Bahan presentasi dirjen pk dengan menkeu ttg pengalihan
Beta Uliansyah
 
Kemendagri kebijakan pengelolaan dak perdagangan dlm apbd jan 2012
Kemendagri   kebijakan pengelolaan dak perdagangan dlm apbd jan 2012Kemendagri   kebijakan pengelolaan dak perdagangan dlm apbd jan 2012
Kemendagri kebijakan pengelolaan dak perdagangan dlm apbd jan 2012
Operator Warnet Vast Raha
 

What's hot (20)

2018-05-03 Kebijakan DAK Fisik 2018
2018-05-03 Kebijakan DAK Fisik 20182018-05-03 Kebijakan DAK Fisik 2018
2018-05-03 Kebijakan DAK Fisik 2018
 
2017-03-03 Penyaluran DAK Fisik
2017-03-03 Penyaluran DAK Fisik2017-03-03 Penyaluran DAK Fisik
2017-03-03 Penyaluran DAK Fisik
 
2021-01-21 Paparan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 208/PMK.02/2020 tentang T...
2021-01-21 Paparan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 208/PMK.02/2020 tentang T...2021-01-21 Paparan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 208/PMK.02/2020 tentang T...
2021-01-21 Paparan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 208/PMK.02/2020 tentang T...
 
2020-01-11 Pokok-pokok Peraturan Menteri Keuangan Nomor 205/PMK.07/2019 tenta...
2020-01-11 Pokok-pokok Peraturan Menteri Keuangan Nomor 205/PMK.07/2019 tenta...2020-01-11 Pokok-pokok Peraturan Menteri Keuangan Nomor 205/PMK.07/2019 tenta...
2020-01-11 Pokok-pokok Peraturan Menteri Keuangan Nomor 205/PMK.07/2019 tenta...
 
2018-03-26 Tugas Fungsi Direktorat Pelaksanaan Anggaran yg Dilimpahkan ke ver...
2018-03-26 Tugas Fungsi Direktorat Pelaksanaan Anggaran yg Dilimpahkan ke ver...2018-03-26 Tugas Fungsi Direktorat Pelaksanaan Anggaran yg Dilimpahkan ke ver...
2018-03-26 Tugas Fungsi Direktorat Pelaksanaan Anggaran yg Dilimpahkan ke ver...
 
2018-04-11 (08) Ditjen Perbendaharaan - Mekanisme Penyaluran DAK Fisik dan Da...
2018-04-11 (08) Ditjen Perbendaharaan - Mekanisme Penyaluran DAK Fisik dan Da...2018-04-11 (08) Ditjen Perbendaharaan - Mekanisme Penyaluran DAK Fisik dan Da...
2018-04-11 (08) Ditjen Perbendaharaan - Mekanisme Penyaluran DAK Fisik dan Da...
 
Pedoman Pengelolan Keuangan daerah
Pedoman Pengelolan Keuangan daerah Pedoman Pengelolan Keuangan daerah
Pedoman Pengelolan Keuangan daerah
 
2018-05-03 Penyaluran DAK Fisik melalui KPPN
2018-05-03 Penyaluran DAK Fisik melalui KPPN2018-05-03 Penyaluran DAK Fisik melalui KPPN
2018-05-03 Penyaluran DAK Fisik melalui KPPN
 
2017-08-14 Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa
2017-08-14 Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa2017-08-14 Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa
2017-08-14 Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa
 
Mekanisme pencairan reksus dan prosedur refund PHLN di KPPN
Mekanisme pencairan reksus dan prosedur refund PHLN di KPPNMekanisme pencairan reksus dan prosedur refund PHLN di KPPN
Mekanisme pencairan reksus dan prosedur refund PHLN di KPPN
 
Sakd modul 1
Sakd modul 1Sakd modul 1
Sakd modul 1
 
2018-04-11 (05) Ditjen Perbendaharaan - RPD Harian DAK Fisik dan Dana Desa
2018-04-11 (05) Ditjen Perbendaharaan - RPD Harian DAK Fisik dan Dana Desa2018-04-11 (05) Ditjen Perbendaharaan - RPD Harian DAK Fisik dan Dana Desa
2018-04-11 (05) Ditjen Perbendaharaan - RPD Harian DAK Fisik dan Dana Desa
 
2018-03-26 Dit Sistem Manajemen Investasi - Profil Penerima Pinjaman
2018-03-26 Dit Sistem Manajemen Investasi - Profil Penerima Pinjaman2018-03-26 Dit Sistem Manajemen Investasi - Profil Penerima Pinjaman
2018-03-26 Dit Sistem Manajemen Investasi - Profil Penerima Pinjaman
 
PPAS Tahun 2017
PPAS Tahun 2017PPAS Tahun 2017
PPAS Tahun 2017
 
2018-05-03 Percepatan Penyaluran Dana Desa
2018-05-03 Percepatan Penyaluran Dana Desa2018-05-03 Percepatan Penyaluran Dana Desa
2018-05-03 Percepatan Penyaluran Dana Desa
 
Bahan presentasi dirjen pk dengan menkeu ttg pengalihan
Bahan presentasi dirjen pk dengan menkeu ttg pengalihanBahan presentasi dirjen pk dengan menkeu ttg pengalihan
Bahan presentasi dirjen pk dengan menkeu ttg pengalihan
 
Kemendagri kebijakan pengelolaan dak perdagangan dlm apbd jan 2012
Kemendagri   kebijakan pengelolaan dak perdagangan dlm apbd jan 2012Kemendagri   kebijakan pengelolaan dak perdagangan dlm apbd jan 2012
Kemendagri kebijakan pengelolaan dak perdagangan dlm apbd jan 2012
 
Bagan Alir Permendagri 13 tahun 2006
Bagan Alir Permendagri 13 tahun 2006Bagan Alir Permendagri 13 tahun 2006
Bagan Alir Permendagri 13 tahun 2006
 
Tansfer ke daerah full
Tansfer ke daerah fullTansfer ke daerah full
Tansfer ke daerah full
 
Bagan alirsiklus permen_13_2006
Bagan alirsiklus permen_13_2006Bagan alirsiklus permen_13_2006
Bagan alirsiklus permen_13_2006
 

Similar to Kemenkeu djpk - bahan presentasi sosialisasi dak - perdagangan

Kemenkeu djpk - bahan presentasi sosialisasi dak - perdagangan
Kemenkeu   djpk - bahan presentasi sosialisasi dak - perdaganganKemenkeu   djpk - bahan presentasi sosialisasi dak - perdagangan
Kemenkeu djpk - bahan presentasi sosialisasi dak - perdagangan
Operator Warnet Vast Raha
 
6. Dir DTK DJPK Kemenkeu_Bahan Sos Pengusulan DAK TA 2022-1.pdf
6. Dir DTK DJPK Kemenkeu_Bahan Sos Pengusulan DAK TA 2022-1.pdf6. Dir DTK DJPK Kemenkeu_Bahan Sos Pengusulan DAK TA 2022-1.pdf
6. Dir DTK DJPK Kemenkeu_Bahan Sos Pengusulan DAK TA 2022-1.pdf
ssuserf8788c
 
ABI Paparan Pengelolaan Dana BOSP 2023 - Dirjen Bina Keuda.pptx
ABI Paparan Pengelolaan Dana BOSP 2023 - Dirjen Bina Keuda.pptxABI Paparan Pengelolaan Dana BOSP 2023 - Dirjen Bina Keuda.pptx
ABI Paparan Pengelolaan Dana BOSP 2023 - Dirjen Bina Keuda.pptx
Abinul1
 
Djpk presentasi sosialisasi_dak_kesehatan
Djpk presentasi sosialisasi_dak_kesehatanDjpk presentasi sosialisasi_dak_kesehatan
Djpk presentasi sosialisasi_dak_kesehatan
razitakhalyla
 
Petunjuk teknis dekon& ub 2013
Petunjuk teknis dekon& ub 2013Petunjuk teknis dekon& ub 2013
Petunjuk teknis dekon& ub 2013
Endang Nurjaman
 
Sos dak 2012 pokok-pokok pengelolaan keuangan dak dalam apbd
Sos dak 2012   pokok-pokok pengelolaan keuangan dak dalam apbdSos dak 2012   pokok-pokok pengelolaan keuangan dak dalam apbd
Sos dak 2012 pokok-pokok pengelolaan keuangan dak dalam apbd
BAPPEDA - PEMKAB. JOMBANG
 
Fgd bank indonesia keb fiskal dalam kerangka otonomi daerah
Fgd bank indonesia keb fiskal dalam kerangka otonomi daerahFgd bank indonesia keb fiskal dalam kerangka otonomi daerah
Fgd bank indonesia keb fiskal dalam kerangka otonomi daerah
Arie Maulana
 

Similar to Kemenkeu djpk - bahan presentasi sosialisasi dak - perdagangan (20)

Kemenkeu djpk - bahan presentasi sosialisasi dak - perdagangan
Kemenkeu   djpk - bahan presentasi sosialisasi dak - perdaganganKemenkeu   djpk - bahan presentasi sosialisasi dak - perdagangan
Kemenkeu djpk - bahan presentasi sosialisasi dak - perdagangan
 
DAK dan BOS 2012
DAK dan BOS 2012DAK dan BOS 2012
DAK dan BOS 2012
 
Djpk kebijakan penganggaran di daerah terkait dktp da k_re_vptt
Djpk kebijakan penganggaran di daerah terkait dktp da k_re_vpttDjpk kebijakan penganggaran di daerah terkait dktp da k_re_vptt
Djpk kebijakan penganggaran di daerah terkait dktp da k_re_vptt
 
Mardiasmo transfer ke daerah kebijakan 2008
Mardiasmo transfer ke daerah   kebijakan 2008Mardiasmo transfer ke daerah   kebijakan 2008
Mardiasmo transfer ke daerah kebijakan 2008
 
Pendanaan Pembangunan Sektor Sanitasi
Pendanaan Pembangunan Sektor SanitasiPendanaan Pembangunan Sektor Sanitasi
Pendanaan Pembangunan Sektor Sanitasi
 
Dana Alokasi Khusus.pptx
Dana Alokasi Khusus.pptxDana Alokasi Khusus.pptx
Dana Alokasi Khusus.pptx
 
Potensi Pendanaan Program Sanitasi
Potensi Pendanaan Program SanitasiPotensi Pendanaan Program Sanitasi
Potensi Pendanaan Program Sanitasi
 
Deputi pendanaan paparan sosialisasi dtk 2022
Deputi pendanaan paparan sosialisasi dtk 2022Deputi pendanaan paparan sosialisasi dtk 2022
Deputi pendanaan paparan sosialisasi dtk 2022
 
Dirjen keuda kemendagri dak bappenas 2021
Dirjen keuda kemendagri dak bappenas 2021Dirjen keuda kemendagri dak bappenas 2021
Dirjen keuda kemendagri dak bappenas 2021
 
DAK Fisik 2023_PJJ_Agustus 23_Sent.pptx
DAK Fisik 2023_PJJ_Agustus 23_Sent.pptxDAK Fisik 2023_PJJ_Agustus 23_Sent.pptx
DAK Fisik 2023_PJJ_Agustus 23_Sent.pptx
 
6. Dir DTK DJPK Kemenkeu_Bahan Sos Pengusulan DAK TA 2022-1.pdf
6. Dir DTK DJPK Kemenkeu_Bahan Sos Pengusulan DAK TA 2022-1.pdf6. Dir DTK DJPK Kemenkeu_Bahan Sos Pengusulan DAK TA 2022-1.pdf
6. Dir DTK DJPK Kemenkeu_Bahan Sos Pengusulan DAK TA 2022-1.pdf
 
Direktur dtk djpk kemenkeu bahan sos pengusulan dak ta 2022
Direktur dtk djpk kemenkeu bahan sos pengusulan dak ta 2022Direktur dtk djpk kemenkeu bahan sos pengusulan dak ta 2022
Direktur dtk djpk kemenkeu bahan sos pengusulan dak ta 2022
 
Kebijakan Umum Anggaran (Kua) induk 2017 08nov2016
Kebijakan Umum Anggaran (Kua) induk 2017 08nov2016Kebijakan Umum Anggaran (Kua) induk 2017 08nov2016
Kebijakan Umum Anggaran (Kua) induk 2017 08nov2016
 
ABI Paparan Pengelolaan Dana BOSP 2023 - Dirjen Bina Keuda.pptx
ABI Paparan Pengelolaan Dana BOSP 2023 - Dirjen Bina Keuda.pptxABI Paparan Pengelolaan Dana BOSP 2023 - Dirjen Bina Keuda.pptx
ABI Paparan Pengelolaan Dana BOSP 2023 - Dirjen Bina Keuda.pptx
 
Djpk presentasi sosialisasi_dak_kesehatan
Djpk presentasi sosialisasi_dak_kesehatanDjpk presentasi sosialisasi_dak_kesehatan
Djpk presentasi sosialisasi_dak_kesehatan
 
#1 Kebijakan Penyaluran DF DD.pdf
#1 Kebijakan Penyaluran DF DD.pdf#1 Kebijakan Penyaluran DF DD.pdf
#1 Kebijakan Penyaluran DF DD.pdf
 
Petunjuk teknis dekon& ub 2013
Petunjuk teknis dekon& ub 2013Petunjuk teknis dekon& ub 2013
Petunjuk teknis dekon& ub 2013
 
Sos dak 2012 pokok-pokok pengelolaan keuangan dak dalam apbd
Sos dak 2012   pokok-pokok pengelolaan keuangan dak dalam apbdSos dak 2012   pokok-pokok pengelolaan keuangan dak dalam apbd
Sos dak 2012 pokok-pokok pengelolaan keuangan dak dalam apbd
 
Fgd bank indonesia keb fiskal dalam kerangka otonomi daerah
Fgd bank indonesia keb fiskal dalam kerangka otonomi daerahFgd bank indonesia keb fiskal dalam kerangka otonomi daerah
Fgd bank indonesia keb fiskal dalam kerangka otonomi daerah
 
DIPA-Induk-DJPB-2023 PEMERINTAH ri TAHUN 2024
DIPA-Induk-DJPB-2023 PEMERINTAH ri TAHUN 2024DIPA-Induk-DJPB-2023 PEMERINTAH ri TAHUN 2024
DIPA-Induk-DJPB-2023 PEMERINTAH ri TAHUN 2024
 

More from Operator Warnet Vast Raha

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Kemenkeu djpk - bahan presentasi sosialisasi dak - perdagangan

  • 1. LOGO Kementerian Keuangan R.I. Kebijakan Umum dan Pengalokasian Dana Alokasi Khusus TA. 2012 Disampaikan pada: Sosialisasi Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Bidang Sarana Perdagangan TA. 2012 9 Januari 2012
  • 2. Ruang Lingkup Transfer Ke Daerah 2012 Dana Bagi Hasil (DBH) Dana Alokasi Umum (DAU) Dana Perimbangan Dana Alokasi Khusus (DAK) Dana Otsus PAPUA TRANSFER KE DAERAH Dana Otsus DBH PBB DBH PPh DBH Cukai HT Dana Otsus PAPUA BARAT Dana Otsus ACEH Dana Infras Otsus Papua Dana Infras Otsus Papua Barat Dana Otsus & Penyesuaian DBH Pajak DBH SDA DBH Kehutanan DBH Pert umum Tambahan Penghasilan Guru Tunjangan Profesi Guru Dana Penyesuaian DBH Perikanan DBH Migas Bantuan Operasional Sek (BOS) DBH Panas Bumi Dana Insentif Daerah (DID) 2
  • 3. Besaran Dana Perimbangan Fungsi dari Pendapatan Pendapatan Belanja 26% PDN Neto DAU % Tertentu PDN DBH Tidak terkait dng PDN 2 X 2% DAU OTSUS DAK
  • 4. Pasal 10 ayat (1) UU no.33/2004 DBH DANA PERIMBANGAN ALOKASINYA DALAM APBN TIDAK DAPAT DIPISAHKAN SATU SAMA LAIN DAK DAU MASING-MASING JENIS DANA PERIMBANGAN SALING MENGISI DAN SALING MELENGKAPI
  • 5. PENDAHULUAN  DAK adalah jenis transfer dana dari pemerintah kepada daerah yang bersifat specific grant (bantuan spesifik), berbeda dari DAU dan DBH yang keduanya bersifat block grant (bantuan umum).  Dialokasikannya DAK didasari pada kenyataan bahwa Pusat tidak dapat mengarahkan Daerah dalam penggunaan bantuan umum seperti DAU maupun DBH, sementara pusat mempunyai kepentingan dalam pencapaian beberapa tujuan yang merupakan prioritas nasional.  UU Nomor 33 Tahun 2004 meletakkan DAK dalam konteks alokasi Dana Perimbangan sebagai satu kesatuan yang utuh dengan DAU dan DBH mengingat ketiganya mempunyai tujuan yang saling mengisi dan saling melengkapi. 5
  • 6. UU No 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah PP No 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan PMK tentang Penetapan Alokasi dan Pedoman Umum DAK  PMK DAK 2012 : Nomor 209/PMK.07/2011 tanggal 12 Desember 2011 PMK tentang Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Anggaran Transfer Ke Daerah  PMK Nomor 126/PMK.07/2010 PMT tentang Petunjuk Teknis Penggunaan DAK PMD tentang Pengelolaan Keuangan DAK di Daerah
  • 7. Pengertian Dana Alokasi Khusus (1)  dana yang bersumber dari Pendapatan APBN  dialokasikan kepada daerah tertentu  untuk membantu  mendanai kegiatan khusus  yang merupakan urusan daerah  sesuai prioritas nasional Tujuan DAK membantu daerah tertentu untuk mendanai kebutuhan sarana dan prasarana pelayanan dasar masyarakat, dan untuk mendorong percepatan pembangunan daerah dan pencapaian sasaran prioritas nasional.
  • 8. Pengertian Dana Alokasi Khusus (2)    Daerah Tertentu sebagaimana dimaksud adalah daerah yang dapat memperoleh alokasi DAK berdasarkan kriteria umum, kriteria khusus, dan kriteria teknis. Membantu dalam arti “bukan penyediaan dana yang utama” dan/atau “bukan menggantikan yang semua sudah ada”. Demikian juga hanya “diberikan kepada daerah/bidang yang menurut kebijakannnya harus dibantu” Kegiatan khusus yang ditetapkan oleh Pemerintah mengutamakan kegiatan pembangunan dan/atau pengadaan dan/atau peningkatan dan/atau perbaikan sarana dan prasarana fisik pelayanan dasar masyarakat dengan umur ekonomis yang panjang, termasuk pengadaan sarana fisik penunjang.
  • 9. Pengertian Dana Alokasi Khusus (3)  Kewenangan daerah, bukan kewenangan pusat/ Kementerian/lembaga.  Program yang menjadi prioritas nasional sebagaimana dimaksud dimuat dalam Rencana Kerja Pemerintah tahun anggaran bersangkutan. RKp disetujui DPR,selanjutnya dimuat dalam Nota Keuangan dan RAPBN.
  • 10. Kebijakan Umum DAK (1/2) (1) mendukung pencapaian prioritas nasional, termasuk programprogram prioritas nasional yang bersifat lintas sektor/kewilayahan sesuai dengan kerangka pengeluaran jangka menengah (medium term expenditure framework) dan penganggaran berbasis kinerja (performance based budgeting); (2) membantu daerah-daerah yang memiliki kemampuan keuangan relatif rendah dalam membiayai pelayanan publik dalam rangka pemerataan pelayanan dasar dan mendorong pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM). (3) meningkatkan kualitas perhitungan alokasi DAK, serta mempercepat penyusunan petunjuk teknis penggunaan DAK yang ditujukan untuk mendorong penyusunan APBD yang efektif, efisien, dan tepat waktu.
  • 11. Kebijakan Umum DAK (2/2) (4) meningkatkan koordinasi pengelolaan DAK secara utuh dan terpadu di pusat dan daerah sehingga terwujud sinkronisasi kegiatan DAK dengan kegiatan lain yang didanai dari sumbersumber pendanaan lainnya. (5) meningkatkan penyediaan data-data teknis yang akurat sebagai basis kebijakan kementerian dan lembaga dalam rangka meningkatkan keserasian dan menghindari duplikasi kegiatan antar Bidang DAK. (6) mendorong penggunaan kinerja pelaporan sebagai salah satu pertimbangan dalam penyusunan kriteria pengalokasian DAK.
  • 12. POSTUR ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH DALAM APBN 2012 12,43% 11,55% 2,54% 9,71% 5,55% DBH PAJAK DBH SDA 58,20% DAU DAK
  • 13. TRANSFER KE DAERAH 2012 URAIAN APBN-P 2011 RAPBN 2012 (+/-) % I. Dana Perimbangan 347.538,6 399.985,6 15,09 A. Dana Bagi Hasil 1. Pajak a. PPh b. PBB c. Cukai 96.772,1 42.099,4 13.156,2 27.593,1 1.350,1 100.055,2 54.371,7 18.962,2 33.968,6 1.440,8 3,39 29,25 44,13 23,11 6,72 54.672,6 37.306,3 15.142,2 1.749,4 123,7 351,0 45.683,5 32.276,1 11.563,1 1.537,8 120,0 186,4 (16,44) (13,48) (23,64) (12,09) (2,99) (46,88) B. DAU 225.533,7 273.814,4 21,41 C. DAK 25.232,8 26.115,9 3,50 64.969,3 70.423,9 8,40 A. Dana Otonomi Khusus 10.421,3 11.952,6 14,69 B. Dana Penyesuaian 1. Tunjangan Profesi Guru 2. BOS 3. Dana Tambahan Gaji Guru PNSD 4. Dana Insentif Daerah (DID) 5. Dan P2D2 5. DPID 6. KB Sarpras Papua Barat 2008 7. DPPID 54.548,0 18.537,7 16.812,0 3.696,2 1.387,8 7.700,8 100,5 6.313,0 58.471,3 30.559,8 23.594,8 2.898,9 1.387,8 30,0 - 7,19 64,85 40,34 (21,57) 0 (100,00) (100,00) (100,00) 2. SDA a. Migas b. Pertambangan Umum c. Kehutanan d. Perikanan e. Panas Bumi II. Dana Otsus dan Penyesuaian
  • 14. ALOKASI DAK 2003 - 2012 30 25 24.8 21.2 Triliun rupiah 20 25.2 26.1 21.1 17.1 15 11.6 10 5 2.3 2.8 4.0 0 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 RAPBN '12 2012
  • 15. DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) 2012 Rp 26,115.9 No Bidang DAK 1. 2. 3. 4. 5. 6. Pendidikan Kesehatan Infrastruktur Jalan Infrastruktur Irigasi Infrastruktur Air Minum Infrastruktur Sanitasi 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. Prasarana Pemerintah Kelautan dan Perikanan Pertanian Lingkungan Hidup Keluarga Berencana Kehutanan Perdagangan Sarana dan Prasarana Daerah Tertinggal Listrik Pedesaan Perumahan dan Permukiman Transportasi Perdesaan Sarana dan Prasarana Kawasan Perbatasan Keselamatan Transportasi Darat % 38,4 11,5 15,4 5,2 1,9 1,8 1,7 5,9 7,2 1,8 1,5 1,9 1,3 1,4 0,7 0,7 0,6 0,4 0,5 Rp (Triliun) 10,041.3 3,005.9 4,012.8 1,348.5 502.5 463.7 444.5 1,547.1 1,879.6 479.7 392.3 489.8 345.1 356.9 190.6 191.2 171.4 121.4 131.6
  • 16. Penetapan Program dan Kegiatan DAK Penghitungan DAK Penetapan Alokasi dan Penggunaan DAK Penganggaran DAK
  • 17. PENETAPAN PROGRAM DAN KEGIATAN DAK  DAK dialokasikan dalam APBN sesuai dengan program yang menjadi prioritas nasional yang dimuat dalam RKP tahun anggaran bersangkutan.  Menteri teknis mengusulkan kegiatan khusus yang akan didanai dari DAK dan ditetapkan setelah berkoordinasi dengan Menteri Dalam Negeri, Menteri Keuangan, dan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional, sesuai dengan RKP.  Menteri teknis menyampaikan ketetapan tentang kegiatan khusus kepada Menteri Keuangan.
  • 18. Formula Perhitungan DAK Per Daerah 1. Menentukan daerah penerima dengan menggunakan 3 (tiga) kriteria, yaitu: Kriteria Umum (KU) Kriteria Khusus (KK) Kriteria Teknis (KT) KU = (PAD + DAU + DBH – DBH DR) - Belanja Gaji PNSD Daerah dengan KU dibawah rata-rata KU secara Nasional adalah daerah yang prioritas mendapatkan DAK Berupa : a. Peraturan perundang-undangan yang mengatur penyelenggaraan otonomi khusus (Papua & Papua Barat), dan seluruh daerah tertinggal diprioritaskan mendapat alokasi DAK. b. Karakteristik daerah, meliputi: (1) Daerah Tertinggal; (2) Daerah perbatasan dengan negara lain; (3) Daerah rawan bencana; (4) Daerah Pesisir dan/ atau Kepulauan; (5) Daerah ketahanan pangan; (6) Daerah pariwisata berdasarkan indikator-indikator teknis yang dapat menggambarkan kondisi sarana dan prasarana yang akan didanai dari DAK 2. Menghitung DAK per daerah menggunakan porporsi KU, KK dan KT
  • 19. PAD T- 2 KemKeu DBH T-2 KemKeu T-2 Daerah & KemKeu T-1 Kem PDT Daerah Perbatasan T-1 Kem Dalam Negeri Daerah Rawan Bencana T-1 BNPB Da Ketahanan Pangan T-1 Kem Pertanian Da Potensi Pariwisata T-1 Kem Bud Par Daerah Pesisir Kriteria Teknis DAU Daerah Tertinggal Kriteria Khusus Daerah & KemKeu Belanja Gaji PNSD Kriteria Umum T- 2 T-1 Kem Kelautan & Per Kondisi Infrastruktur Per Bidang Per daerah T-1 K/L terkait
  • 20. Kriteria Teknis BAGAN PERHITUNGAN ALOKASI DAK Kriteria Umum Kriteria Khusus KEMAMPUAN KEUANGANDAERAH (IFN < 1) YES PERATURAN PERUNDANGAN NO 2 YES NO 4 KARAKTERISTIK DAERAH (IKW) 1 INDIKATOR KEBUTUHAN TEKNIS INDEKS TEKNIS IT = (Indikator Teknis) INDEKS FISKAL WILAYAH & TEKNIS (IFWT-1) = (0,5 IFW + 0,5 IT) INDEKS FISKAL & WILAYAH (IFW) = (IFN-1 + IKW) YES 3 IFW > 1 NO IFWT-1 > 1 NO DAERAH TIDAK LAYAK YES DAERAH LAYAK INDEKS TEKNIS IT = (Indikator Teknis) ; IT > 0 INDEKS FISKAL WILAYAH & TEKNIS (IFWT-2) = (0,2 IFW + 0,8 IT) No DAERAH TIDAK LAYAK UNTUK BIDANG TERTENTU Yes BOBOT DAK Per Daerah Per Bidang (BD) = IFWT-2 * IKK ALOKASI DAK per BIDANG (ADB) = (BD/BD)* PAGU per BIDANG ALOKASI DAK Utk DAERAH (AD) = (ADB1)+(ADB2)+….(ADBn) 20
  • 21. Penetapan Alokasi dan Penggunaan DAK ■ Pedoman Umum dan Alokasi DAK per daerah ditetapkan dengan Peraturan Menteri Keuangan ■ Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan tersebut, Menteri Teknis menyusun Petunjuk Teknis Penggunaan DAK
  • 22. Penganggaran DAK PP 55/2005 Pasal 60  Daerah penerima DAK wajib mencantumkan alokasi dan penggunaan DAK di dalam APBD.  Penggunaan DAK dilakukan sesuai dengan Petunjuk Teknis Penggunaan DAK.  DAK tidak dapat digunakan untuk mendanai administrasi kegiatan, penyiapan kegiatan fisik, penelitian, pelatihan, dan perjalanan dinas.
  • 23. UU 33/2004 Pasal 41 DANA PENDAMPING  PP 55/2005 Pasal 61 Daerah penerima DAK wajib menganggarkan Dana Pendamping dalam APBD sekurang-kurangnya 10% (sepuluh persen) dari besaran alokasi DAK yang diterimanya.   Kewajiban penyediaan Dana Pendamping menunjukkan komitmen daerah terhadap bidang kegiatan yang didanai dari DAK yang merupakan kewenangan daerah. Dana Pendamping digunakan untuk mendanai kegiatan yang bersifat kegiatan fisik.  Yang dimaksud kegiatan fisik adalah kegiatan diluar kegiatan administrasi proyek, kegiatan penyiapan proyek fisik, kegiatan penelitian, kegiatan pelatihan, kegiatan perjalanan pegawai daerah, dan kegiatan umum lain yang sejenis.
  • 24. OPTIMALISASI Pasal 28 PMK 126/2010  Daerah penerima DAK dapat melakukan optimalisasi penggunaan DAK dengan merencanakan dan menganggarkan kembali kegiatan DAK dalam APBD Perubahan tahun berjalan apabila akumulasi nilai kontrak pada suatu bidang DAK lebih kecil dari pagu bidang DAK tersebut.  Optimalisasi penggunaan DAK sebagaimana dimaksud dilakukan untuk kegiatan-kegiatan pada bidang DAK yang sama dan sesuai dengan petunjuk teknis yang ditetapkan 24
  • 25. SISA DAK Pasal 28 PMK 126/2010  Dalam hal terdapat sisa DAK pada kas daerah saat tahun anggaran berakhir, daerah dapat menggunakan sisa DAK tersebut untuk mendanai kegiatan DAK pada bidang yang sama tahun anggaran berikutnya sesuai dengan petunjuk teknis tahun anggaran sebelumnya dan/atau tahun anggaran berjalan.  Sisa DAK sebagaimana dimaksud tidak dapat digunakan sebagai dana pendamping DAK.  Pemerintah daerah menyampaikan Laporan Penggunaan Sisa DAK sebagaimana dimaksud pada kepada Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan c.q. Direktur Dana Perimbangan setelah kegiatan yang didanai dari sisa DAK selesai 25
  • 26. PELAPORAN DAK 1. DALAM RANGKA PENYALURAN • Dilakukan setiap Tahapan Penyaluran Kepada Menteri Keuangan • Format pelaporan berdasarkan PMK ttg Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Anggaran Transfer Ke Daerah • Merupakan Syarat Penyaluran • Menunjukkan kinerja penyerapan dari kas daerah 2. DALAM RANGKA REALISASI FISIK • Dilakukan setiap triwulanan kepada : 1. Menteri Teknis (untuk masing-masing bidang) dan 2. Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri (merupakan kompilasi seluruh bidang). • Format pelaporan berdasarkan Juknis • Dapat dijadikan salah satu indikator kriteria teknis • Menunjukkan kinerja pelaksanaan fisik kegiatan
  • 27. PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN PENGAWASAN DAK  Menteri Teknis melakukan pemantauan dan evaluasi dari segi teknis terhadap penyelenggaraan kegiatan di daerah yang dibiayai dari DAK sesuai dengan kewenangan masing-masing  Menteri Keuangan melakukan pemantauan dan evaluasi pengelolaan keuangan DAK  Pengawasan atas pelaksanaan DAK sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
  • 28. Penyaluran paling cepat Februari, setelah 1.Perda APDB, 2.Laporan DAK tahun sebelumnya, 3.Surat Pernyataan Dana Pendamping, diterima DJPK Prinsip penyaluran adalah untuk pengisian Kas Daerah Disalurkan secara bertahap Tahap 1 : 30% Tahap 2 : 45 % Setelah sisa dana Tahap 1 < 10% Tahap 3 : 25% Setelah sisa di Kas Daerah < 10% Data penyerapan DAK dibuktikan dengan Laporan Penyerapan yang diterima DepKeu Penyaluran paling akhir selambat-lambatnya 7 hari kerja sebelum Akhir Desember, dan tidak dapat dilakukan sekaligus di akhir tahun
  • 29. LOGO Kementerian Keuangan R.I. Alamat : Kementerian Keuangan RI, Gd. Radius Prawiro (A) Lantai 7 Jl. DR. Wahidin No. 1 Jakarta Pusat 10710 Telp. 021-350 9445 Faks: 021-350 9445 Website: www.djpk.depkeu.go.id 29