Dokumen tersebut membahas tentang strategi yang dapat dilakukan untuk menghadapi tantangan di bidang sosial dan politik yang berdampak pada kelembagaan pemerintahan. Tiga strategi utama yang direkomendasikan adalah: 1) Memisahkan pejabat politik dan birokrasi karier, 2) Melaksanakan desentralisasi kekuasaan untuk meningkatkan akuntabilitas, dan 3) Merampingkan struktur kelembagaan pemerintahan untuk menghilang
The biggest problem facing the Indonesia bureaucracy right now is culture set and mindset. The civil administration system both at local and national level, lack of capacity to develop strategies and tools for public service reform.
The biggest problem facing the Indonesia bureaucracy right now is culture set and mindset. The civil administration system both at local and national level, lack of capacity to develop strategies and tools for public service reform.
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Good Corporate Governance, Universitas Merc...Bobby Sirait
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Good Corporate Governance, Universitas Mercubuana, 2017
Corporate governance is the mechanisms, processes and relations by which corporations are controlled and directed
Be & gg, Asep Muhamad Perdiana, Hapzi Ali, Board of Director,Board Committes,...Asep Muhamad Ferdiana
Board of Directors adalah istilah yang digunakan di Amerika Serikat untuk kelompok pengawas dan pengelola perusahaan yang terdiri dari perwakilan pemegang saham mayoritas, pendiri perusahaan, kreditor utama, dan orang-orang yang berjasa pada perusahaan
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Good Government Corporate Governance , Uni...Rizki Aditama
Konsep yang baik dan efisien dalam mewujdukan Good Corporate Governance di Indonsia baik pada Pemerintah (GGG) atau pada Perusahaan (GCG), Pendekatan Good Corporate Governance yang sesuai dengan Budaya kita (Budaya Panca Sila dan Kebinneka Tunngal Ika)
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Good Corporate Governance, Universitas Merc...Bobby Sirait
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Good Corporate Governance, Universitas Mercubuana, 2017
Corporate governance is the mechanisms, processes and relations by which corporations are controlled and directed
Be & gg, Asep Muhamad Perdiana, Hapzi Ali, Board of Director,Board Committes,...Asep Muhamad Ferdiana
Board of Directors adalah istilah yang digunakan di Amerika Serikat untuk kelompok pengawas dan pengelola perusahaan yang terdiri dari perwakilan pemegang saham mayoritas, pendiri perusahaan, kreditor utama, dan orang-orang yang berjasa pada perusahaan
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Good Government Corporate Governance , Uni...Rizki Aditama
Konsep yang baik dan efisien dalam mewujdukan Good Corporate Governance di Indonsia baik pada Pemerintah (GGG) atau pada Perusahaan (GCG), Pendekatan Good Corporate Governance yang sesuai dengan Budaya kita (Budaya Panca Sila dan Kebinneka Tunngal Ika)
NäIn Onnistut Verkossa - HSY tarjoaa vinkkejä ruokaa rippeistä -teemalla Koti...Darwin Oy
Median ja markkinoinnin evoluutiopäivä 28.1.2010. Sari Kemppainen/HSY, Pekka Tuominen/Verkossa Media
HSY (entinen YTV) lähti rohkeasti mukaan Suomen suurimpaan ruokayhteisöön Kotikokki.netiin syyskuussa 2009. Tavoitteena antaa Kotikokkilaisille vinkkejä ja reseptejä kuinka hyödyntää jääkaapin rippeen tehokkaasti.
Implementasi transformasi pemberdayaan aparatur negara di Indonesia telah difokuskan pada tiga aspek utama: penyederhanaan birokrasi, transformasi digital, dan pengembangan kompetensi ASN. Penyederhanaan birokrasi bertujuan untuk membuat ASN lebih lincah dan inovatif dalam pelayanan publik melalui struktur yang lebih sederhana dan mekanisme kerja baru yang relevan di era digital. Transformasi digital memerlukan perubahan mendasar dan menyeluruh dalam sistem kerja di instansi pemerintah, yang meliputi penyempurnaan mekanisme kerja dan proses bisnis birokrasi untuk mempercepat pengambilan keputusan dan meningkatkan pelayanan publik. Selain itu, pengembangan kompetensi ASN mencakup penyesuaian sistem kerja yang lebih lincah dan dinamis, didukung oleh pengelolaan kinerja yang optimal serta pengembangan sistem kerja berbasis digital, termasuk penyederhanaan eselonisasi.
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Muh Saleh
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 merupakan survei yang mengintegrasikan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI). SKI 2023 dikerjakan untuk menilai capaian hasil pembangunan kesehatan yang dilakukan pada kurun waktu lima tahun terakhir di Indonesia, dan juga untuk mengukur tren status gizi balita setiap tahun (2019-2024). Data yang dihasilkan dapat merepresentasikan status kesehatan tingkat Nasional sampai dengan tingkat Kabupaten/Kota.
Ketersediaan data dan informasi terkait capaian hasil pembangunan kesehatan penting bagi Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai bahan penyusunan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang lebih terarah dan tepat sasaran berbasis bukti termasuk pengembangan Rencana Pembangunan Kesehatan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2024-2029) oleh Kementerian PPN/Bappenas. Dalam upaya penyediaan data yang valid dan akurat tersebut, Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam penyusunan metode dan kerangka sampel SKI 2023, serta bersama dengan Lintas Program di Kementerian Kesehatan, World Health Organization (WHO) dan World Bank dalam pengembangan instrumen, pedoman hingga pelaporan survei.
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan IV-2024 BPSDM Provinsi Jawa Tengah dengan Tema “Transformasi Tata Kelola Pelayanan Publik untuk Mewujudkan Perekonomian Tangguh, Berdayasaing, dan Berkelanjutan”
Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, S.H., MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Kementerian Kesehatan menggulirkan transformasi sistem kesehatan.
Terdapat 6 pilar transformasi sistem kesehatan sebagai penopang kesehatan
Indonesia yaitu: 1) Transformasi pelayanan kesehatan primer; 2) Transformasi
pelayanan kesehatan rujukan; 3) Transformasi sistem ketahanan kesehatan;
4) Transformasi sistem pembiayaan kesehatan; 5) Transformasi SDM
kesehatan; dan 6) Transformasi teknologi kesehatan.
Transformasi pelayanan kesehatan primer dilaksanakan melalui edukasi
penduduk, pencegahan primer, pencegahan sekunder dan peningkatan
kapasitas serta kapabilitas pelayanan kesehatan primer. Pilar prioritas
pertama ini bertujuan menata kembali pelayanan kesehatan primer yang ada,
sehingga mampu melayani seluruh penduduk Indonesia dengan pelayanan
kesehatan yang lengkap dan berkualitas.
Penataan struktur layanan kesehatan primer tersebut membutuhkan
pendekatan baru yang berorientasi pada kebutuhan layanan di setiap
siklus kehidupan yang diberikan secara komprehensif dan terintegrasi
antar tingkatan fasilitas pelayanan kesehatan. Pendekatan baru ini disebut
sebagai Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer, melibatkan Puskesmas, unit
pelayanan kesehatan di desa/kelurahan yang disebut juga sebagai Puskesmas
Pembantu dan Posyandu. Selanjutnya juga akan melibatkan seluruh fasilitas
pelayanan kesehatan primer.
Disampaikan dalam Drum-up Laboratorium Inovasi Kabupaten Sorong, 27 Mei 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, S.H., MA.
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
1. 12/2/2013
1
TEMA: KONDISI DAN TANTANGAN DI BIDANG SOSIAL POLITIK DAN
IMPLIKASINYA TERHADAP KELEMBAGAAN / ORGANISASI
PEMERINTAHAN KE DEPAN
KELEMBAGAAN PEMERINTAHAN
YANG IDEAL DAN EFEKTIF
Oleh
Drs. Agun Gunanjar Sudarsa, Bc.Ip, M.Si
PENDAHULUAN
• Kehadiran partai politik dalam pemerintahan memang
tidak bisa lagi dihindari, akan tetapi kebutuhan
menciptakan sistem birokrasi pemerintahan yang
netral, profesional, dan mantap juga tidak bisa juga
dihindari.
• Keduanya merupakan kebutuhan yang esensial yang
mestinya disadari. Kelembagaan birokrasi pemerintah
mestinya memperoleh perhatian yang pertama
sebelum semuanya diperbaiki.
• faktor lain yang perlu diperhatikan adalah masih
rendahnya akuntabilitas publik yang dilakukan oleh
kelembagan birokrasi pemerintah.
2. 12/2/2013
2
• Keadaan seperti ini, bisa dipergunakan sebagai salah
satu strategi perubahan dalam hal reformasi birokrasi
pemerintah. Mengigat lembaga birokrasi merupakan
suatu bentuk dan tatanan yang mengandung struktur
dan kultur.
• Struktur mengetengahkan susunan dari suatu tatanan,
dan kultur mengandung nilai (values), sistem, dan
kebiasaan yang dilakukan oleh para pelakunya yang
mencerminkan perilaku dari sumberdaya manusianya.
• Dengan demikian maka reformasi kelembagaan
birokrasi meliputi reformasi susunan dari suatu tatanan
birokrasi pemerintah, serta reformasi tata nilai, tata
sistem, dan tata perilaku dari sumber daya
manusianya.
Permasalahan
Strategi apakah yang hendaknya
dilakukan dalam menghadapi
tantangan di bidang sosial, politik
yang implikasinya berdampak
efektif terhadap kelembagaan /
organisasi pemerintah.
3. 12/2/2013
3
Rekomendasi Strategis dalam Menghadapi Tantangan
di Bidang Sosial, Politik dan Implikasinya terhadap
Kelembagaan / Organisasi Pemerintah
• Memahami konsep pemikiran seperti diuraikan di atas, maka upaya
untuk merestrukturisasi birokrasi pemerintah dapat dikemukakan
sebagai berikut:
1. Setiap lembaga departemen pemerintah baik dipusat dan di
daerah yang dipimpin oleh pejabat politik harus dibedakan antara
pejabat politik dan pejabat karier birokrasi. Lembaga pemerintah
bisa dibedakan antara lembaga Departemen yang dipimpin
Menteri sebagai pejabat politik, dan lembaga Non Departemen
yang dipimpin oleh bukan Menteri dan bukan pejabat politik.
Seharusnya pejabat yang memimpin Lembaga Pemerintah Non
Departemen (LPND) adalah pejabat profesional dari birokrasi
karier, bukan dijabat oleh pejabat politik dan dirangkap oleh
Menteri. (berlanjut ... )
(... lanjutan) Pejabat politik adalah pejabat
yang dipilih oleh rakyat langsung maupun
tidak (oleh Presiden). Dengan demikian
posisinya adalah sebagai wakil rakyat dalam
menganbil kebijakan publik dan mengontrol
birokrasi pemerintah. Sedangkan Pejabat
birokrasi adalah pejabat yang diangkat untuk
melaksanakan kebijakan publik tersebut. Jika
mekanisme kontrol dan pelaksanaan kebijakan
publik bisa berjalan antara kedua jabatan itu
maka pertangung jawaban publik tidak
mungkin tidak mesti bisa dilaksanakan.
4. 12/2/2013
4
2. Desentralisasi kewenangan baik
desentralisasi politik maupun administrasi
perlu dilakukan di dalam kelembagaan
pemerintah ini. Dengan desentralisasi
diharapkan akuntabilitas publik bisa
dilakukan, yang pada gilirannya diharapkan
pula kontrol rakyat semakin efektif dan
korupsi, kolusi dan nepotisme bisa
dihilangkan dalam birokrasi pemerintahan
ini.
3. Perampingan susunan kelembagaan birokrasi
pemerintah perlu segera ditindaklanjuti.
Kekembaran tugas dan fungsi antara beberapa
lembaga birokrasi perlu segera di analisis dan
dihilangkan kekembaran itu. Lembaga
kementerian (departemen) dan lembaga non
kementerian (departemen) yang menunjukkan
kekembaran tugas dan fungsi perlu segera
dianalisis dan dan dipecahkan dengan prinsip
efisiensi, penghematan, kordinasi, integrasi baik
dalam masa krisis seperti sekarang ini maupun
di masa-masa non krisis. Jumlah eselonisasi di
pemda juga dipikirkan lebih ramping lagi
5. 12/2/2013
5
Kesimpulan
1. Reformasi kelembagaan birokrasi pemerintah bisa dijalankan
dengan memperhatikan tiga faktor pengungkit yang telah saya
sebutkan di atas. Jabatan dan akses politik perlu disediakan dalam
kelembagaan birokrasi pemerintah agar jelas hubungan antara
jabatan politik dan birokrasi karier. Pertanggung jaawaban publik
bisa dijalankan dalam pemerintahan ini jika kekuasaan itu tidak
memusat di salah satu pusat kekuasaan.
2. Desentralisasi kekuasaan merupakan salah satu cara untuk
mengurangi pemusatan kekuasaan itu. Desentralisasi kekuasaan
sekaligus merupakan upaya untuk secara konsisten melakukan
demokrasi yang benar dalam pemerintahan. Pada tatanan
kepemerintahan yang demokratis ini, peranan rakyat menjadi
penting dalam melangsungkan pemerintahan dan dalam
melaksanakan kontrol sehingga bisa menjamin lurusnya
kepemerintahan.
• Kekuasan yang memusat mengakibatkan tidak adanya transparansi
sehingga menyulitkan lahirnya pertanggung jawabab publik. Tidak
adanya keterbukaan dikalangan instansi dan pejabat pemerintah,
mengakibatkan akses melakukan kontrol rakyat menjadi buntu dan
mampet.
• Reposisi dan restrukturisasi kelembagaan pemerintah perlu segera
ditata ulang, yang memungkinkan adanya kejelasan antara posisi
jabatan politik dan birokrasi karier. Dengan demikian pertanggung
jabaran publik bisa didorong dengan melakukan desentralisasi
kekuasaan, transparansi, reposisi dan restrukturisasi kelembagaan
pemerintah.
• Struktur kelembagaan pemerintah perlu diperbaiki dan disempur-
nakan sesuai dengan perubahan strategis nasional kita di era
reformasi ini, dengan tetap memperhatikan prinsip efisiensi,
penghematan, kordinasi, integrasi dan rasionalitas maka
perampingan susunan kelembagana birokrasi pemerintah perlu
kembali dipikirkan.
• Efisiensi, penghematan, kordinasi, integrasi dalam susunan
kelembagaan pemerintahan ini perlu dilakukan karena harapannya
adalah tidak ada lagi kekembaran lembaga yang tugas dan fungsinya
sama.